Вы находитесь на странице: 1из 15

Henry Gantt

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN BAB III PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN A. TEORI DAN
ALIRAN MANAJEMEN Mempelajari teori manajemen membatu kita menjadi seorang manajer yang
efektif dalam mengelola organisasi yang semakin kompleks dewasa ini. Manajemen merupakan
disiplin ilmu yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan. Teori adalah kumpulan prinsip
yang disusun secara sistematis. Sedangkan konsep adalah simbol yang dipakai untuk
menjelaskan pengertian tertentu dalam teori. Paling tidak ada 4 (empat) alasan mempelajari teori
manajemen antara lain : 1) Teori mengarahkan keputusan Manajemen. Mempelajari teori
membantu mamahami proses yang pokok dan dapat memilih suatu tindakan yang efektif. Pada
hakikatnya suatu teori merupakan kelompok asumsi-asumsi yang koheren/ logis, yang
menjelaskan antara dua atau lebih fakta yang dapat di observasi. Teori yang absah, dapat
memprediksi apa yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan pengetahuan ini, dapat
menerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap situasi yang berbeda. 2) Teori membentuk
pandangan kita mengenai organisasi. Mempelajari teori manajemen juga memberi petunjuk
kepada kita dimana kita mendapatkan beberapa ide mengenai organisasi dan manusia
didalamnya. 3) Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha. Dengan mempelajari
teori, kita dapat melihat bahwa setiap teori adalah hasil dari lingkungannya – social, ekonomi,
politik dan kekuatan teknologi yang ada pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa tertentu.
Pengetahuan ini akan membantu kita memehami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap
keadaan yang berbeda. 4) Teori merupakan suatu sumber ide baru. Teori memungkinkan kita
pada suatu kesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari.
Pendekatan “electic”, yaitu praktek meminjam prinsip-prinsip dari teori yang berbeda, seperti
yang diperlukan oleh keadaan “State of the Art” dalam teori dan praktek manajemen. 􀃂 ALIRAN
MANAJEMEN Ada tiga aliran dalam ilmu manajemen sebagai berikut : 1) Classical School (Aliran
Klasik) terdiri dari 2 cabang : 􀃂 Scientific Management (Manajemen Ilmiah) 􀃂 Classical
Organization theory (Teori organisasi klasik) 2) Behavior School/Human Behavior (Aliran
Hubungan Manusiawi) 3) Managemen Science School (Aliran Ilmu Manajemen) 􀃂 Aliran Perilaku
Organisasi 􀃂 Aliran Riset Operasi dan Manajemen Sains 􀃂 PENDEKATAN MANAJEMEN
(MANAJEMEN KONTEMPORER) Selain tiga aliran manajemen tersebut, juga dikembangkan pula
pendekatan antara lain : 1) System approach (Pendekatan System) 2) Contingency approach
(Pendekatan Kontengensi) 3) Neo human relation movement (Gerakan Hubungan Manusiawi Baru)
D18a sar-Dasar Manajemen PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN Manajemen Ilmiah(Scientific
management)Aliran Prilaku(Behavior school/Neoklasik)Aliran Klasik(Classical school)Aliran Ilmu
Manajemen(Management science school)Ilmu ManajemenTeoriOrgKlasik(Classicalorgani-
zationtheory)TIGA ALIRAN PEMIKIRAN MANAJEMEN Gambar : Sejarah Perkembangan teori
Manajemen Aliran Ilmu Manajemen/ManajemenModern (Management science school)Aliran
Perilaku(Behavior school)atau(NeoKlasik)Teori Organisasi Klasik(Classical organization
Theory)Manajemen Ilmiah(Scientific Management)ALIRAN MANAJEMENFrederick W Taylor, Frank
&LilianGilbert, Henry Gantt,HaringtonEmerson1870 –19301940 -SEKARANG1930 –19401900 –
1940PERIODE WAKTUAbrahamMaslow, ChrisArgyris, Douglas McGregor, EdgarSchien, David
McCleland, Robert Blake & Jane Mouton, Ernest Dale, PeterDrucker,dsb sertaahli2 operation
research (manajemenscience)Hawthorne Studies, Elton Mayo, Mary ParkerFollet,
HugoMunsterbergHenryFayol,JameD Mooney Herbert Simon, Chester I Bernard, Max
WeberKONSTRIBUTOR B. THE CLASSICAL MANAGEMENT THEORIES (TEORI MANAJEMEN KLASIK) 􀃂
PENDAHULU TEORI MANAJEMENN KLASIK Sebelum zaman manajemen ilmiah muncul, telah terjadi
revolusi industri di Inggris pada abad ke 19 (tahun 1800-an). Hal ini menyebabkan meningkatnya
kebutuhan suatu pendekatan manajemen yang sistematis. Beberapa prinsip manajemen ilmiah
yang mempunyai perhatian terhadap masalah-masalah manajemen akibat timbulnya revolusi
industri itu adalah : D19a sar-Dasar Manajemen PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN 1) James
Watt J dan Mathew Robinson Boulton Mereka adalah putra dari pionir yang menemukan dan
mengembangkan mesin uap. Mereka mengambil manajemen dan Soko Engineering Foundry di
Inggris, yang didirikan ayah mereka pada tahun 1796. Watt bertugas memimpin organisasi dan
administrasi, dan Boulton memberi per-hatian khusus pada penjual-an dan aktivitas perdagang-
an. Teknik manajerial yang dikembangkan kedua orang itu antara lain adalah : 􀃂 Penelitian dan
peramalan pasar, 􀃂 Perencanaan produksi, 􀃂 Skema mesin, yang direncanakan sesuai dengan
tuntutan proses pekerjaan, 􀃂 Standar produksi dan 􀃂 Standarisasi komponen-komponen
produksi. Dalam bidang akuntansi dan biaya, mereka mengembang-kan antara lain adalah : 􀃂
Catatan-catatan statistik yang rinci dan 􀃂 Memajukan system pengendalian, yaitu dapat
memper-hitungkan biaya dan keuntungan untuk setiap mesin yang dibuat dan untuk setiap
departemen. Dalam bidang sumber daya manusia, mereka mengembang-kan antara lain adalah :
􀃂 Pelatihan karyawan 􀃂 Program pengembangan eksekutif, 􀃂 Penelitian Kerja, 􀃂 Program
Kesejahteraan dll Dasar-D20a sar-Dasar Manajemen PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN 2)
Robert Owen (1771-1858) Permulaan tahun 1800-an, awal revolusi industri Robert Owen,
seorang Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Owen menekankan
pentingnya unsur manusia dalam produksi. Pada zaman Owen ini terdapat praktek-praktek
memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dari standar 13 jam per hari. Tersentuh dengan
kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, Owen mengajukan satu perbaikan berupa : ⌦
Membangun perumahan karyawan dan membangun jalan dilingkungan tempat tinggal karyawan
⌦ Berusaha memperbaiki lingkungan hidup sehingga lingkungan hidup dan pabrik menjadi
menariki ⌦ Koperasi konsumsi bagi karyawan, (Mendirikan took-toko untuk menjual keperluan
hidup karyawan, menjual barang-dengan harga yang layak) ⌦ Menyediakan makanan bagi
karyawan ⌦ Pembatasan pekerja anak dibawah umur (menolak mem-perkerjakan anak dibawah
umur 10 tahun) ⌦ Menurunkan jam kerja yang semula 13 jam menjadi 10,5 jam perhari Karena
jasanya ini beliau disebut sebagai “Bapak Manajemen Personalia Modern” Jika para manajer
lainnya lebih banyak memperhatikan perbaikan teknik, maka Owen lebih banyak memperhatikan
pekerja, karena menurut Owen, itulah investasi yang penting bagi manajer. Selain mengenai
perbaikan kondisi kerja, beliau Owen mengajukan prosedur yang meningkatkan produktivitas,
seperti prosedur penilaian kerja secara terbuka dan bersaing.juga secara terbuka. 3) Charles
Babbage (1792 – 1871) Babbage adalah seorang guru besar Matematika dan penemu Kalkulator
serta Komputer pertama dari Inggris, yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi operasi suatu
pabrik, yaitu dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah akan terwujud peningkatan
produktivitas dan penurunan biaya. Babbage mengusulkan pertama kali adanya pembagian kerja
berdasarkan spesialisasi dari pekerja sesuai penguasaan keterampilan tertentu, pekerjaan dibuat
rutin sehingga lebih mudah dapat dikendalikan dan dimekanisasi dengan alat kalkulator. Pada
tahun 1822 Charles Babbage menemukan Kalkulator mekanis, yang disebut Difference Machine
(Mesin penambah dan pengurang). Prinsip-prinsip dasarnya digunakan pada mesin mesin hitung
hampir seabad kemudian, kalkulator yang kini kita kenal. Babbage menyusun sebuah mesin
analitis (Analysis Machine) pada tahun 1833, yaitu sebuah komputer yang otomatis dan
mempunyai segala unsure dasar komputer modern, sehingga beliau sering dinamakan sebagai
“Bapak Komputer”. Dari sudut manajemen, Babbage dikenal karena bukunya “On Economy of
Machinery and Manufactures” (1832), dia tertarik dan terkesan pada : D21a sar-Dasar
Manajemen PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN 􀃂 Prinsip efesiensi pembagian tugas dan
perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus memakai
fasilitas, bahan dan tenaga kerja supaya mendapat kan hasil yang sebaik-baiknya. 􀃂 Prinsip
efisiensi pembagian tugas, tidak hanya untuk pekerjaan manual saja, melainkan juga untuk
aktivitas mental. 􀃂 Sangat memperhatikan faktor manusia, disarankannya sebaiknya ada
kerjasama dalam hal kepentingan bersama antara pekerja dan pemilik pabrik. 􀃂 Menganjurkan
adanya semacam system pembagian keuntungan, sehingga para pekerja memperoleh bagian
keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. 􀃂
Menyarankan para pekerja menerima pembayaran tetap tergantung dari sifat pekerjaan mereka,
ditambahkan dengan bagian keuntungan dan ditambahkan bonus untuk setiap saran yang
mereka berikan untuk meningkatkan produktivitas. Sumbangan terbesar beliau adalah dalam
bidang biaya, keahlian teknik, dan insentif, berdasarkan keyakinan akan spesialisasi dan alokasi
imbalan sesuai produktivitas. 􀃂 SCIENTIFIC MANAGEMENT (MANAJEMENN ILMIAH) 1) Frederick
Winslow Taylor (1856-1915) Pada tahun 1903 menyusun buku dengan judul “Shop
Management”, tahun 1911 menyusun buku dengan judul “The Principles of Scientific
Management” dan pada tahun 1912 menyusun buku yang berjudul “Testimory Before Special
House Committee” Ketiga buku tersebut tersebut digabungkan dalam sebuah buku dengan judul
“Scientific Management” pada tahun 1947. Bukunya disusun di Perusahaan Midvale & Betlehem
Steel. Co di Pensilvania, Amarika Serikat. Di Perusahaan tersebut dia sebagai seorang insinyur
mekanis. Karya besarnya itulah membuat dia dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah. D22a
sar-Dasar Manajemen PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN Taylor, yang terkenal dengan
manajemen ilmiahnya berupa peningkatan produktivitas karena mahalnya biaya buruh trampil di
Amerika Serikat pada awal abad ke 20. Gerakanya terkenal dengan gerakan efisiensi kerja. Untuk
menjawab berbagai pertanyaan seperti apakah ada satu cara kerja terbaik “the one best way of
doing job” dia mengajukan sekelompok prinsip-prinsip yang menjadi ininya manajemen ilmiah.
Taylor terkenal dengan rencana peng upahan yang merangsang “differential rate system”, yang
menghasil kan turunnya biaya dan meningkatnya produktivitas, mutu, pendapatan pekerja dan
semangat kerja karyawan. Filsafat dibelakang konsep Taylor terletak diatas 4 prinsip yang
dikenal dengan “Empat prinsip dasar Taylor” yaitu : 􀃂 Pengembangan Manajemen Ilmiah yang
benar dapat di gunakan untuk menentukan metode terbaik untuk menjalankan setiap tugas. 􀃂
Seleksi karyawan dengan cara ilmiah, karyawan diberi tanggung jawab atas tugas yang sesuai
dengan keterampilannya. 􀃂 Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah. 􀃂
Hubungan kerjasama yang erat antara Manajemen dan Karyawan. Untuk menerapkan keempat
prinsip ini, Taylor mensyaratkan perlunya satu revolusi mental dikalangan manajer dan karyawan.
Prinsip-prinsip dasar yang menurut dia mendasari pendekatan manajemen ilmiah adalah : ⌦
Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu (pengetahuan yang sistematis). ⌦
Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok dan bukannya perpecahan. ⌦ Mencapai
kerjasama manusia dan bukanlah individualisme yang kacau. ⌦ Bekerja untuk keluaran yang
maksimum dan bukan keluaran yang terbatas. ⌦ Mengembangkan semua karyawan sampai taraf
yang setinggi-tingginya, untuk kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan
mereka. Pengikut Taylor yang menonjol adalah : Carl George Borth, Henry L Gantt, Frank & Lilian
Gilbreth dan Edwar A. Filane. 2) Henry L. Gantt (1861-1919) Gantt mempertimbangkan kembali
system perangsang Taylor, dengan memperkenalkan system bonus harian dan bonus ekstra
untuk para mandor. Setiap pekerja yang dapat menyelesailan tugas yang dibebankan kepadanya
dalam sehari berhak menerima bonus. Dia juga memperkenalkan system “Charting” yang
terkenal dengan “Gantt Chart” yang memuat jadwal kegiatan produksi karyawan supaya tidak
terjadi pemborosan. Setiap kemajuan karyawan dicatat pada kartu pribadi, untuk menilai
pekerjaan mereka. Gantt menekankan pentingnya mengembankan minat timbal balik antara
manajemen dan karyawan, yaitu kerjasama yang harmonis. Dia menggaris bawahi pentingnya
mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen,
serta perlunya penghargaan bahwa “dalam segala masalah manajemen unsur manusia yang
paling penting”. Gantt paling terkenal karena mengembangkan metode grafis dalam
menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang
lebih baik. Dia juga menekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan
mengendalikan pekerjaan. Hal ini menghasil kan D23a sar-Dasar Manajemen PERKEMBANGAN
TEORI MANAJEMEN terciptanya “Gantt Chart” yang terkenal itu. Skema itu merupakan pelopor
teknikl-teknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review Technique). 3) The Gilbreths
(Frank B. Gilbreth : 1868-1924 dan Lilian Gilbreth : 1878-1972). Pasangan suami istri ini
bekerjasama mempelajari aspek kelelahan dan gerak (fatique and motion studies). Disamping itu
Lilian juga tertarik dengan usaha membantu pekerja, menurut Lilian, sasaran akhir manajemen
ilmiah adalah usaha membantu karyawan menampilkan kemampuannya yang penuh sebagai
mahluk manusia. Konsep Gilbreth : Gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap langkah yang
dapat menghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan, hal ini dapat meningkatkan semangat
karyawan. Pasangan ini juga terkenal dengan konsep “Three position plan of promotion”
(Rencana tiga kedudukan untuk suatu promosi), Menurut konsep ini setiap karyawan memiliki
tiga peran yaitu sebagai pelaku, pelajar dan pelatih yang senantiasa mencari kesempatan baru.
Pada saat yang sama karyawan melakukan pekerjaan saat ini, ia juga mempersiapkan diri untuk
jabatan yang lebih tinggi dan sekaligus melatih penggantinya (be a doer, a learner and teacher).
Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suaminya pada
efisiensi yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksana kan
tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, harus memandang para
karyawan dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidak puasan diantara pekerja
karena kurang perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerja. Banyak manfaat dan jasa yang
diberikan oleh Manajemen Ilmiah, namun satu hal yang dilupakan oleh manajemen ini, yaitu
kebutuhan social manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan
kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan karyawan. Aliran ini melupakan kepuasan
pekerjaan karyawan sebagai manusia biasa. 􀃂 Sumbangan Teori Manajemen Ilmiah 1) Metode-
metode yang dikembangkan dapat diterapkan pada berbagai kegiatan organisasi. D24a sar-
Dasar Manajemen PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN 2) Teknik-teknik efisiensi (studi gerak dan
waktu) telah menyadar kan para manajer bahwa gerak fisik dan alat yang diguna kan dalam
menjalankan tugas dapat menjadi efisien. 3) Penekanan pada seleksi dan pengembangan
karyawan dengan cara ilmiah menunjukan pentingnya kemampuan dan faktor pelatihan dalam
meningkatkan efektivitas kerja seorang karyawan. 4) Manajemen ilmiah yang menekankan
pentingnya rancangan kerja mendorong manajer mencari cara terbaik untuk pelaksanaan tugas.
5) Manajemen ilmiah tidak hanya mengembangkan pendekat an rasional dalam memecahkan
masalah organisasi, tetapi lebih dari itu manajemen ilmiah menunjukan jalan kearah
profesionalisasi manajemen. 􀃂 Keterbatasan Teori Manajemen Ilmiah 1) Peningkatan produksi
tidak disertai dengan peningkatan pendapatan. 2) Upah yang tinggi dan kondisi kerja yang baik
bukan hanya disebabkan oleh peningkatan laba perusahaan. 3) Hubungan manajemen dan
karyawan tetap jauh. 4) Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional, yang hanya dapat
dimotivasi dengan pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik. Aliran ini tidak memandang
kebutuhan sosial karyawan. Dengan kata lain, aliran ini mengabaikan frustasi dan ketegangan
yang akan dialami karyawan apabila mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan social mereka. 5)
Mengabaikan kebutuhan manusia untuk mendapatkan kepuasan dari hasil kerjanya. (1)
CLASSICAL ORGANIZATION THEORY (TEORI ORGANISASI KLASIK) 1) Henry Fayol (1841-1925)
Pada tahun 1916, Fayol menyusun buku yang berjudul “Administration Industrielle et Generalle”
dan dalam banhasa Inggris “General and Industrial Management, terkenal dengan teori
manajemen klasiknya yang tidak hanya memperhatikan produktivitas pabrik dan karyawan saja,
tetapi dia memperhati kan manajemen bagi suatu organisasi yang kompleks, sehingga dia
mampu menampilkan satu ajaran manajemen yang lebih utuh sebagai satu bentuk cetak biru.
Fayol yakin keberhasilan para manajer tidak ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi oleh karena
adanya peramalan yang ilmiah dan penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan
terbesar dari Fayol adalah pandangannya yang menyatakan bahwa manajemen itu bukanlah
keterampilan pribadi, tetapi merupakan satu ke-terampilan yang dapat diajarkan segera setelah
dipahami prinsip prinsip pokoknya dan teori umumnya yang sudah dirumus kan. Dalam
mengembangkan ilmu manajemen, Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6
macam yaitu : 1) Technical (Teknis), Perusahaan menghasilkan dan membuat barang-barang
produksi. 2) Commercial (Perdagangan), Perusahaan membeli bahan mentah dan menjual hasil
produksi. 3) Financial (Keuangan) Perusahaan mencari dan mengguna kan dana (modal) secara
optimum 4) Security (Keamanan) Perusahaan menjaga keselamatan dan kekayaan perusahaan. 5)
Accounting (Akuntansi termasuk statistik) Perusahaan men catat dan melaporkan biaya, laba,
hutang dan penyusunan neraca serta berbagai data statistik. 6) Management (Manajerial) yang
terdiri dari 5 fungsi : 􀃂 Planning (Perencanaan) berupa penetuan langkah yang memungkinkan
organisasi mencapai tujuan-tujuannya. 􀃂 Organizing (Pengorganisasian) dalam arti mobilisasi
bahan material dan sumber daya manusia guna me-laksanakan rencana. D25a sar-Dasar
Manajemen PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN 􀃂 Commanding (Memerintah) dengan memberi
arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka. 􀃂 Coordinating
(Pengkoordinasian) dengan memastikan sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung
secara harmonis dalam mencapai tujuannya. 􀃂 Controlling (Pengendalian) dengan memantau
rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaksana kan sebagaimana mestinya.
Dari enam kegiatan diatas Fayol memberi perhatian utama pada kegiatan manajerial, yang
merupakan aspek paling penting yang dibutuhkan dalam operasi perusahaan. Selain hal-hal
pokok diatas, masih terdapat beberapa ajaran Fayol lainnya, yaitu : 1) Keterampilan yang
dibutuhkan oleh manajer tergantung kepada kedudukannya pada tingkatan organisasi; yang
kedudukannya lebih rendah lebih membutuhkan keterampil an dan kemampuan teknis
dibandingkan dengan keterampil an manajerial pada manajer tingkat atas. 2) Kemampuan dan
keterampilan manajemen harus diajarkan dan dipelajari, sehingga tidak mungkin hanya
diperoleh melalui praktek, timbul tenggelam, seperti orang belajar menyelam tanpa guru. 3)
Kemampuan dan keterampilan manajemen dapat diterap kan pada segala bentuk dan jenis
organisasi, seperti rumah tangga, pemerintah, partai, industri dan lain-lain. 4) Fayol lebih suka
menggunakan konsep prinsip-prinsip manajemen dari pada hukum manajemen, karena hokum
bersifat kaku, sedang prinsip lebih luwes, sehingga dapat disesuaikan pada keadaan yang
dihadapi. 5) Fayol menyusun 14 macam prinsip manajemen sebagai berikut : 5.1 Division of
labor (Pembagian kerja), Semakin seseorang menjadi spesialis, maka pekerjaannya semakin
efisien. 5.2 Authority and Responsibility (Wewenang dan Tanggung Jawab), Manajer harus
memberi perintah/tugas supaya orang lain dapat bekerja 5.3 Discipline (Disiplin) Setiap anggota
organisasi harus menghormati peraturan/ketentuan dalam organisasi. Kepemimpinan yang baik
berperan penting bagi kepatuh an ini dan juga kesepakatan yang adil, seperti pengharga an
terhadap prestasi serta penerapan sanksi hukum secara adil terhadap yang menyimpang. 5.4
Unity of Cammand (Kesatuan komando), Setiap karyawan hanya menerima perintah kerja dari
satu orang dan apabila perintah itu datangnya dari dua orang atau atasan atau lebih akan timbul
pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang harus dipatuhi. 5.5 Unity of Direction
(Kesatuan pengarahan) Sekelompok kegiatan yang mempunyai tujuan yang sama yang harus
dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja. 5.6 Sub Ordination of Individual
interest to the common good (Pengutamaan kepentingan umum dari pada kepenting an pribadi).
Kepentingan perorangan (karyawan) dikalah kan terhadap kepentingan organisasi secara
keseluruhan. 5.7 Renumeration of Personnel (Pemberian upah karyawan) Imbalan yang adil
antara karyawan dan pengusaha. 5.8 Centralization(Sentralisasi/Pemusatan) Manajer adalah
penanggung jawab terakhir dari keputusan yang diambil walaupun demikian manajer juga harus
memberi wewenang yang cukup kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas (desentralisasi). 5.9
Scalar Chain (Rantai Skalar/Garis Wewenang) Garis wewenang yang tersusun dari tingkat atas
sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada bagan organisasi. 5.10 Order (Tata Tertib)
Tertibnya penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat. 5.11 Equity
(Keadilan), D26a sar-Dasar Manajemen PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN Sikap persaudaraan
keadilan (keakraban) para manajer terhadap bawahan nya. 5.12 Stability of Penure of Personnel
(Kestabilan Staff) Tidak banyak pergantian karyawan yang keluar masuk organisasi(stabil). Mutasi
karyawan yang terlalu tinggi menunju kan tidak efisiennya suatu organisasi. 5.13 Initiative
(Inisiatif), Memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesai kan
pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan. 5.14 Esprit de Corps (Semangat
Kelompok) Meningkatkan semangat berkelompok dan bersatu seperti dengan lebih banyak
menggunakan komunikasi langsung dari pada komunikasi formal dan tertulis. Banyak kritik pada
teori organisasi dan peranannya terhadap perilaku manajer efektif. Juga keyakinannya bahwa
prinsip-prinsip manajemen itu dapat diajarkan dan dipelajari. Kritik terhadap teori ini adalah
bahwa teori ini hanya sesuai untuk organisasi masa lampau yang stabil dengan lingkungan yang
lebih mudah diramalkan. Teori ini terlalu berpegang kepada kewenangan formal dan sering
antara satu prinsip tidak se-jalan dengan prinsip lainnya, seperti antara prinsip “Divison of
Labor” dengan “Unity of Command” 2) James D. Money Eksekutif General Motor ini,
mengkatagorikan prinsip-prinsip dasar manajemen tertentu. Empat kaidah dasar yang perlu
diperhati kan untuk merancang organisasi. 􀃂 Koordinasi, syarat adanya koordinasi meliputi
wewenang, saling melayani, doktrin (perumusan tujuan) dan disiplin. 􀃂 Prinsip hirarki, proses
hirarki mempunyai prinsip, prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin dari kepemimpinan,
delegasi dan definisi fungsional. 􀃂 Prinsip fungsional, adanya fungsionalisme tugas yang
berbeda. 􀃂 Prinsip staf, kejelasan perbedaan antara staff dan lini. 3) Max Weber (1864-1920)
Pakar Ilmu Sosial Jerman yang pengaruhnya dikenal pada sosiologi modern dan sejarah gagasan.
Dia memperoleh pendidikan di Universitas Hiedelberg, gelar ahli hokum dan doktor ekonomi
diraihnya di Universitas Berlin. Menurut pandangannya peradaban barat ditandai oleh
kecenderungan orang Erofa untuk menyukai organisasi, rasionalisasi dan birokrasi baik dalam
bidang Pemerintah an, Politik Praktis maupun LSM. Max Weber mengembangkan teori
“Manajemen Birokrasi”. Ia menekankan pada kebutuhan akan penetapan hierarki yang sempurna
ditentukan oleh penetapan peraturan dan garis wewenang yang jelas. Periode manajemen ilmiah
dan teori organisasi klasik dilanjut kan oleh periode peralihan. Periode peralihan ini sebagai
jembatan antara teori organisasi klasik dan human behavior, karena pemikiran mereka
berdasarkan klasik, tetapi mem perkenalkan unsur baru tentang aspek-aspek hubungan
manusiawi. Periode peralihan ini diwakili antara lain oleh 3 (tiga) orang tokoh manajemen yaitu :
Dasar-D27a sar-Dasar Manajemen PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN 4) Mary Parker Follett
(1868-1933) Follett, ahli ilmu pengetahuan sosial pertama yang menerapkan psikologi pada
perusahaan, industri dan pemerintah. Dia menulis panjang lebar tentang kreatifitas, kerjasama
antar manajer dan bawahan, koordinasi dan pemecahan konflik. Dia percaya bahwa konflik dapat
dibuat konstruktif dengan penggunaan proses integrasi dimana orang yang terlibat mencari
pemecahan bersama perbedaan-perbedaan diantara mereka. Dia meng anjurkan suatu pola
organisasi yang ideal dimana manajer mencapai koordinasi melalui komunikasi yang terkendali
dengan para karyawan. Follett, percaya dengan hubungan yang harmonis antara karyawan dan
manajmen berdasarkan persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan
atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah. Dia juga
menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan karena kekuasaan yang
bersumber dari kewenangan formal, tapi yang berasal dari kelebihan pengetahu an dan keahlian.
5) Oliver Sheldon (1894-1951) Sheldon, yang mengungkapkan pertama kali tentang filsafat
manajemen dalam bukunya yang terbit tahun 1923, yang me nekankan tentang adanya tanggung
jawab sosial dunia usaha, sehingga etika sama pentingnya dengan ekonomi dalam manajemen,
dalam arti pelayanan barang dan jasa yang tepat dengan harga yang wajar kepada masyarakat.
Manajemen harus memperlakukan karyawan dengan adil dan jujur. Sheldon menggabungkan
nilai-nilai efisiensi manajemen ilmiah dengan etika pelayanan kepada masyarakat sesuai 3 buah
prinsip yaitu : 􀃂 Kebijakan, keadaan dan metode industri harus sejalan dengan kesejahteraan
masyarakat. 􀃂 Manajemen harus mampumenafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai
keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan social yang diterima tanpa
prasangka oleh masyarakat. 􀃂 Manajemen harus mengambil prakarsa guna meningkatkan
standar etika yang umum dan konsep keadilan sosial. 6) Chester I. Barnard (1886-1961)
Berdasarkan pengalaman dan bacaan-bacaannya dalam sosiologi dan filsafat. Bernard
merumuskan teori-teori tentang ke-hidupan organisasi. Manusia masuk organisasi karena ingin
men-capai tujuan pribadinya melalui pencapaian tujuan organisasi yang tak mungkin dicapai
sendiri. Tesis sentralnya adalah per-usahaan akan berjalan efisien dan hidup terus, apabila dapat
menyeimbangkan pencapaian tujuan dan kebutuhan individu. Dia juga membenarkan peranan
yang dimainkan oleh organisasi informal. Bukunya yang berpengaruh berjudul “The Functions of
the Executif” (1938). Analisisnya mengenai manajer sungguh-sungguh merupakan suatu
pendekatan sistem sosial karena, untuk mengerti dan menganalisis fungsi-fungsi eksekutif, dia
memper-hatikan tugas-tugas eksekutif yang utama dalam sistem mereka beroperasi. Dalam
menentukan tugas eksekutif adalah memelihara suatu sistem usaha kerjasama dalam organisasi
formal, beliau memusatkan perhatian pertama-tama pada alasan adanya D28a sar-Dasar
Manajemen PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN sistem kerjasama itu, maupun sifat sistem
tersebut. Logika analisisnya dapat dilihat dalam langkah-langkah yang disajikan dalam bukunya :
6.1 Pembatasan-pembatasan fisis dan biologis terhadap indi-vidu-individu membawa mereka
kepada kerjasama, kerja dalam kelompok; meskipun pembatasan-pembatasan dasar bersifat
fisis dan biologis, namun apabila mereka telah pernah bekerjasama, pembatasan-pembatasan
psikologis dan sosial terhadap individu-individu juga memainkan peran dalam mendorong
kerjasama. 6.2 Tindakan kerjasama mendorong terbentuknya sistem kerja-sama dimana
terdapat faktor atau unsur-unsur fisis, biologis, kepribadian, dan sosial (misalnya Bernard
memandang kelas dalam kuliah sebagai suatu sistem kerjasama, yang terdiri dari unsur-unsur
eperti ruangan, bangku, papan tulis, manusia dan sebagai makhluk hidup, pribadi-pribadi,
pertukaran pendapat, dan sebagainya). Dia juga menunjuk an bahwa kelanjutan kerjasama
tergantung pada efektivitas (apakah tujuan itu dapat dicapai dengan ketidak puasan dan
pengorbanan yang seminimum mungkin dari pihak anggota yang bekerjasama ?). 6.3 Setiap
sistem kerjasama dapat dibagi kedalam dua bagian yakni : “organisasi”, yang hanya meliputi
interaksi-interaksi dari mereka yang berada di dalam sistem itu, dan “unsur-unsur lainnya”. 6.4
Selanjutnya organisasi dapat juga dibagi ke dalam dua jenis, pertama : organisasi “formal” yaitu
kumpulan interaksi sosial yang dikoordinasikan secara sengaja, dan yang mempunyai tujuan
bersama. Kedua adalah organisasi “informal” yaitu interaksi-interaksi sosial tanpa tujuan
bersama yang umum atau tidak dikoordinasikan secara sengaja. 6.5 Organisasi formal tidak
dapat berlangsung kalau tidak ada orang-orang yang (a) dapat saling berkomunikasi, (b) mau
menyumbang kepada kegiatan kelompok, dan (c) dengan sadar mempunyai tujuan umum. 6.6
Setiap organisasi formal harus mencakup unsur-unsur berikut : (a) Sistem fungsionalisasi
sehingga orang-orang dapat berspesialisasi (yaitu, bermacam-macam bentuk depar-tementasi);
(b) Sistem perangsang yang efektif dan efisien yang akan membuat orang menyumbang kepada
kegiatan kelompok; (c) Sistem kekuasaan (“otoritas”) yang akan menyebabkan anggota kelompok
menerima keputusan-keputusan para eksekutif; dan (d) Sistem pengambilan keputusan yang
logis. 6.7 Jadi fungsi-fungsi eksekutif dalam organisasi formal ini adalah sebagai berikut : (a)
Peneliharaan komunikasi organisasi melalui suatu skema organisasi, ditambahkan dengan
adanya orang-orang yang setia, bertanggung jawab, dan mampu bekerja, serta satu “organisasi
informal” eksekutif dan rukun; (b) Perlindungan terhadap pekerjaan pokok dari individu-individu
di dalam organisasi ; dan (c) Perumusan dan penetuan tujuan (yaitu perencanaan). (e) Sistem
pengambilan keputusan yang logis. 6.8 Fungsi-fungsi eksekutif memasuki proses melalui
pekerjaan eksekutif dalam mengintegrasikan keseluruhannya dan dalam menemukan
keseimbangan yang paling baik diantara kekuatan-kekuatan dan kejadian-kejadian yang
berlawanan. 6.9 Untuk mengefektifkan eksekutif , diperlukan suatu tata ke-pemimpinan yang
mempunyai tanggung jawab tinggi; se-bagaimana telah ditekankan dengan tepat oleh Bernard,
“Kerjasamalah, dan bukannya kepemimpinan, yang men-jadi proses kreatif; tetapi kepemimpinan
adalah pengecam yang sangat diperlukan terhadap kekuatan-kekuatannya”. 􀃂 Sumbangan Teori
Organisasi Klasik. (1) Keterampilan manajerial dapat diterapkan pada semua jenis kelompok
kegiatan, jika hal lainnya tetap. (2) Beberapa prinsip yang mendasari perilaku manajerial yang
efektif dan dapat diajarkan, memberikan hal-hal praktis yang dapat di-terapkan. D29a sar-Dasar
Manajemen PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN (3) Pandangan yang membuat para manajer
waspada akan masalah-masalah mendasar yang mungkin mereka temui dalam setiap organisasi.
􀃂 Keterbatasan Teori Organisasi Klasik (1) Teori yang dikemukakan dipandang tidak semuanya
cocok untuk masa kini. (2) Prinsip-prinsip aliran ini hanya tepat apabila organisasi berada dalam
lingkungan yang stabil dan dapat diprediksi. Padahal, dewasa ini lingkungan luar organisasi
sangat sulit diramalkan dan bergerak sangat dinamis. (3) Prinsip-prinsip aliran ini terlalu umum
untuk mengatasi masalah-masalah organisasi yang semakin kompleks dewasa ini. (4) Aliran ini
tidak memberikan petunjuk dalam pengambilan keputus an tentang tentang prinsip mana yang
harus dipilih sebagai patokan. C. HUMAN BEHAVIOR (ALIRAN HUBUNAN MANUSIAWI). Aliran
perilaku muncul karena dalam pendekatan klasik, efisiensi produksi dan keserasian kerja tidak
dapat dicapai. Para manajer masih menghadapi kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak
selalu mengikuti pola-pola perilaku yang rasional. Oleh karena itu dicari upaya untuk membantu
manajer mengatasi masalah organisasi melalui sisi perilaku karyawan. Aliran perilaku
memandang organisasi pada hakikatnya ada lah orang. Aliran ini memandang aliran klasik
kurang lengkap karena tidak mewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dan keharmonis an
di tempat kerja. Manusia dalam organisasi tidak selalu dapat dengan mudah diramalkan tingkah
lakukanya, karena sering juga tidak rasional. Karena itu para manajer perlu dibantu dalam meng
hadapi manusia, antara lain dengan sosiologi dan psikologi. Pelopor aliran perilaku ada 2 (dua)
orang yaitu Hugo Munsterberg dan Elton Mayo. 1) Hugo Munsterberg (1863-1916) Munsterberg
yang melahirkan Psikologi Industri, sering disebut sebagai Bapak Psikologi Industri. Sumbangan
yang penting adalah berupa pemanfaatan psikologi untuk mewujudkan untuk mewujudkan
tujuan-tujuan pro duktivitas seperti juga teori-teori manajemen lainnya. Penerapan faktor-faktor
psikologi dalam membantu peningkatan produksi. Melalui bukunya dengan judul “Psychology
and Industrial Efficien- sy”, Munsterberg menyarankan 3 (tiga) cara untuk meningkatkan
produktivitas yaitu : (1) Mendapatkan orang/karyawan terbaik(best possible person), yang paling
sesuai/cocok dengan pekerjaan yang akan dikerjakan. (2) Menciptakan kondisi kerja yang terbaik
(best possible work), yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk memaksimal kan
produktivitas. (3) Menggunakan pengaruh psikologis guna memperoleh dampak yang paling
tepat dalam memotiovasi karyawan (best possible effect). Dasar-D30a sar-Dasar Manajemen
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN 2) Elton Mayo (1880-1949) Ia terkenal dengan eksperimen
tentang perilaku manusia dalam situasi kerja. Eksperimen ini disimpulkan bahwa perhatian
khusus dapat menyebabkan seseorang meningkatkan usahanya. Gejala ini disebut Hawrthorne
effect yaitu karyawan akan lebih giat bekerja jika mereka yakin bahwa manajemen memikir kan
kesejahteraan mereka. Hasil percobaan Mayo dengan Roethlisberger dan Dickson ialah
rangsangan uang tidak menyebab kan membaiknya produktivitas. Yang justru mempu
meningkatkan produktivitas itu adalah satu sikap yang dimiliki karyawan yang mera-sa manajer
dan atasanya memberi kan perhatian yang cukup terhadap kesejahteraan mereka. Selain itu juga
ditemukan pengaruh kehidupan lingkungan sosial dalam kelompok yang lebih informal lebih
besar pengaruh nya terhadap produktivitas. Karena itu, Mayo yakin terhadap konsepsinya yang
terkenal dengan “social man” yang dimotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan sosial dalam
hubungan-hubungan yang lebih efektif daripada pengawasan dan pengendalian ma- najemen
dalam arti konsep “social man” (manusia sosial/manusia dapat dimotivasi dengan pemenuhan
kebutuhan sosial melalui hubungan kerja), dapat menggantikan konsep “rational man” (manusia
rasional/manusia hanya dapat di motivasi dengan pemenuhan kebutuhan ekonomis). Konsep
rational man yang di dorong semata-mata oleh kebutuhan ekonomis pribadi yang terkenal
dengan julukan “rational economic man”. Istilah terkenal yang tadinya diutarakan oleh Robert
Owen yaitu “vital machines” menemukan bentuk dan peluang barunya dengan munculnya konsep
“social man” dari Mayo. Dalam pen-didikan dan latihan bagi para manajer terasa semakin
pentingnya “people management skills” dari pada “engineering atau technical skills”. Konsep
dinamika kelompok semakin penting dalam praktek manajemen dari pada manajemen atas dasar
kemampuan pekerja secara perseorangan. D31a sar-Dasar Manajemen PERKEMBANGAN TEORI
MANAJEMEN Kelemahan temuan Mayo ditunjukan oleh orang-orang yang beranggapan kepuasan
karyawan bersifat kompleks, karena selain ditentukan oleh lingkungan sosial, juga oleh faktor-
faktor lain seperti tingkat gaji, menarik tidaknya pekerjaan, struktur dan kultur organi-sasi,
hubungan karyawan manajemen dan lain-lain. Menghadapi keterbatasan gerakan hubungan
manusiawi ini, muncul pemikir-pemikir lain yang juga tergolong aliran perilaku yang lebih maju.
􀃂 Sumbangan Aliran Hubungan Manusiawi (Human Behavior). Aliran hubungan manusiawi
menyadarkan pentingnya ke-butuhan sosial. Dengan demikian aliran ini menyeimbangkan
konsep lama yang menekankan ekonomi/rasionalitas manusia. Suasana kerja menjadi lebih baik
dibandingkan sebelumnya. Pelatihan-pelatihan yang kemudian banyak yang memfokuskan pada
upaya memperbaiki hubungan kerja antar manajer dengan karyawan. Aliran ini mempelopori
studi baru dalam bidang dinamika kelompok, dimana perhatian ditunjukan tidak hanya pada
individu, tetapi juga pada proses dan dinamika kelompok. 􀃂 Keterbatasan Aliran Perilaku/Human
Behavior/Behavior School Meskipun demikian ada beberapa keterbatasan teori ini. Disain,
metoda dan analisis penelitian yang dilakukan oleh Mayo sampai saat ini masih menjadi
kontaversi. Konsep manusia sosial yang dikembangkan ternyata tidak menjelaskan sepenuhnya
perilaku manusia. Usaha perbaikan-perbaikan kondisi kerja ternyata tidak mampu menaikan
prestasi kerja. Sebagai contoh, perbaikan kondisi kerja disuatu perkebunan, tidak menaikan
prestasi kerja, malah cenderung menurunkan prestasi kerja karena pekerja cenderung menjadi
lebih santai dalam kerja. Tidak ada tekanan untuk bekerja keras seperti sebelumnya. Tentunya
ada faktor lain, selain faktor sosial, yang mendorong prestasi kerja. Faktor ekonomi (gaji),
kemampuan kerja karyawan, budaya dan struktur organisasi, dan banyak faktor lain
mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Aliran hubungan manusia belum mampu melakukan
prediksi perilaku manusia dengan akurat. Suatu hal yang dapat dimengerti karena faktor sosial
merupakan hasil emosi manusia yang lebih sulit diukur. Contoh lain, kepuasan kerja sering
dikatakan sebagai pendorong prestasi kerja. Tetapi hubungan tersebut diragukan bahkan logika
sebaliknya tampaknya lebih kuat : prestasi kerja akan menyebabkan kepuasan kerja. D.
MANAGEMENT SCIENCE SCHOOL (ALIRAN ILMU MANAJEMEN). Masa manajemen modern
berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan aliran
perilaku (perilaku organisasi) dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah (aliran
kuantitatif) atau operation reserch dan management science. 􀃂 ALIRAN PERILAKU ORGANISASI
Pendekatan manusia mempelopori tumbuhnya pendekatan baru yang lebih sering dikenal
sebagai pendekatan/aliran perilaku. Dengan menggunakan ilmu-ilmu sosial seperti Sosiologi,
Psikologi, dan Antropologi dan dengan metoda penelitian yang lebih sempurna, para peneliti ini
lebih terkenal sebagai “behavioral scientists” dari pada “human relations theorists”. Diantaranya
yang terkenal adalah Argyris, Maslow dan Mc. Gregor yang lebih meng- utamakan “self
actualizing man” dari pada hanya sekedar “social man” dalam memberi dorongan kepada
karyawan. Teori Mayo kemudian ditingkatkan lagi oleh aliran yang lebih maju lagi, yaitu manusia
tidak hanya didorong oleh berbagai kebutuhan yang seringkali cukup aneh yang dikenal dengan
konsep “complex-man”. Karena tidak ada dua orang yang persis sama, maka seorang manajer
yang efektif akan berusaha mempelajari kebutuhan-kebutuhan setiap individu agar dapat
mempengaruhi individu tersebut. D32a sar-Dasar Manajemen PERKEMBANGAN TEORI
MANAJEMEN Selain beberapa nama diatas, tokoh-tokoh aliran perilaku organisasi ini adalahs
sebagai berikut : 􀃂 ABRAHAM MASLOW Maslow (1908-1970) seorang psikolog humanistis, dari
USA memperkenalkan teori aktualisasi diri dengan menandaskan bahwa tujuan utama psikoterapi
adalah membangun integritas seseorang. Dia belajar psikologi di Universitas Wisconsin dan
memperdalam Psikologi Gestait di Sekolah Penelitian Sosial, New York tahun 1951, mengepalai
Departemen Psikologi Universitas Brandeis, Waltham, Massachusetts. Mengemukakan adanya
hierarki kebutuhan dalam penjelasan nya tentang perilaku manusia dan dinamika proses
motivasi. Tingkatan Kebutuhan manusia menurut Maslow sebagai berikut : (1) Kebutuhan
Fisologis, hampir semua kebutuhan dasar manusia kebutuhan akan pemelioharaan biologis,
makan, minum dan kesejahteraan fisik. (2) Kebutuhan Keamanan, kebutuhan akan perlidungan
dan kepastian dalam kehidupan sehari-hari. (3) Kebutuhan Sosial, kebutuhan akan kasih sayang,
rasa memiliki dalam hubungan dengan orang lain. (4) Kebutuhan Harga Diri secara Penuh,
kebutuhan akan harga diri dimata orang lain, penghormatan, prestise, harga diri, kemampuan
diri dan dianggap ahli. (5) Kebutuhan Aktualisasi Diri, tingkat kebutuhan yang paling tinggi,
kebutuhan akan “self fulfilment” berkembang dan menggunakan kemampuannya. 􀃂 DOUGLAS
MC. GREGOR Dikenal dengan teori X dan teori Y-nya. Teori X berasumsi bahwa Karyawan Teori Y
berasumsi bahwa Karyawan Tidak suka bekerja Suka bekerja Tidak membuat ambisi Mampu
mengendalikan diri Tidak bertanggung jawab Menyukai tanggung jawab Enggan untuk berubah
Penuh imajinasi dan kreasi Lebih suka dipimpin dari pada memimpin Mampu mengarahkan
dirinya sendiri 􀃂 FREDRICK HEZBERG Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor. 􀃂
ROBERT BLAKE & JANE MOUTON Membahas lima Gaya Kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial
(managerial grid). D33a sar-Dasar Manajemen PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN 􀃂 RENSIS
LINKERT Mengidentifikasi dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat sistem : 1.
exploatif-otoritatif sampai, 4. partisipatif kelompok. 􀃂 FRED FIEDLER Menyarankan pendekatan
kontingensi pada studi kepemimpinan 􀃂 CHRIS ARGYRIS Memandang organisasi sebagai sistem
sosial atau sistem antar hubungan budaya. 􀃂 EDGAR SCHIEN Banyak meneliti dinamika kelompok
dalam organisasi dan lain nya. Prinsip Dasar Perilaku Organisasi : (1) Manajemen tidak dapat
dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip). (2)
Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara
hati-hati. (3) Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi. (4) Pendekatan motivasional yang menghasilkan
komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan. Beberapa gagasan yang lebih
khusus dari berbagai riset perilaku : (1) Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau
kegagal an pencapaian tujuan organisasi. (2) Manajer masa kini harus diberi latihan dalam
pemahaman prinsip-prinsip dan konsep-konsep manajemen. (3) Organisasi harus menyediakan
iklim yang mendatangkan kesempatan bagi karyawan untuk memuaskan seluruh kebutuh an
mereka. (4) Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibat an para karyawan.
(5) Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkinkan mereka mencapai kepuasan
diri dari pekerjaan tersebut. (6) Pola-pola pengawasan dan manajemen pengawasan harus
dibangun atas dasar pengertian positif yang menyeluruh mengenai karyawan dan reaksi mereka
terhadap pekerjaan. 􀃂 Sumbangan Aliran Perilaku Organisasi Sumbangan para ilmuwan perilaku
ini terlihat dalam pe-ningkatan pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perilaku kelompok,
hubungan antara pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja bagi manusia. Semua hal ini telah
membuat para manajer semakin peka dan terampil dalam menangani dan berhubungan dengan
bawahannya. Bahkan kemudian muncul berbagai konsep yang lebih maju lagi seperti
kepemimpinan, penyelesaian perselisih an, cara mendapatkan dan memanfaatkan kekuasaan,
perubahan organisasi dan konsep komunikasi. 􀃂 Keterbatasan Aliran Perilaku Organisasi
Meskipun demikian, banyak ahli berpendapat potensi teori ini belum dikembangkan lebih lanjut.
Selain itu juga banyak kritikan terhadap aliran ini, karena disamping terlalu umum, terlalu
abstrak dan ruwet/rumit. Teori tersebut juga cukup kompleks untuk manajer. Rekomen- dasi
mereka sering berbeda satu ahli dengan ahli lainnya, sehingga manajer mengalami kesulitan
menentukan pendapat yang paling baik. D34a sar-Dasar Manajemen PERKEMBANGAN TEORI
MANAJEMEN 􀃂 ALIRAN KUANTITATIF (RISET OPERASI DAN MANAJEMENN SAINS). Aliran kuantitatif
untuk manajemen mulai berkembang sejak Perang Dunia II. Pada waktu itu Inggris ingin
memecahkan beberapa persoalan yang sangat kompleks dalam perang. Inggris kemudian
membentuk Team Riset Operasi (Reserch Operation), dipimpin oleh P.M.S Blackett. Team ini
terdiri dari ahli matematika, fisika, dan ilmuwan lainnya. Inggris berhasil menemukan terobosan-
terobosan penting dari team tersebut. Amerika Serikat kemudian meniru, membentuk team riset
operasi seperti yang dibentuk Inggris. Komputer digunakan untuk menghitung model-modek
matematika yang dikembangkan. Ketika perang selesai, model-model dari riset operasi tersebut
kemudian diaplikasikan ke Industri. Industri juga mengalami per-kembangan pesat dengan
persoalan-persoalan yang semakin kompleks. Persoalan tersebut tidak dapat lagi dipecahkan
dengan metode-metode konvensional. Model riset operasi diperlukan dalam hal ini. Beberapa
model riset operasi : CPM (Critical Path Method) yang digunakan untuk merencanakan proyek,
teori antrian untuk memecahkan persoalan antrian. Manajemen operasi merupakan variasi lain
dari pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini lebih sederhana dan dapat diaplikasikan langsung
pada situasi manajemen. Beberapa contoh model manajemen operasi adalah : pengendalian
persediaan seperti EOQ (Economic Order Quantity), simulasi, analisis break-even, programasi
lenier (linear programming). Manajemen operasi sering dianggap sebagai aplikasi dari riset
operasi. 􀃂 Sumbangan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains) Pendekatan kuantitatif
memberikan sumbangan penting terutama dalam perencanaan dan pengendalian. Model-model
yang dikembangkan sangat sesuai untuk fungsi tersebut. Sebagai contoh, model CPM
bermanfaat untuk perencanaan dan pengen dalian proyek. Pendekatan tersebut juga membantu
memahami persoalan manajemen yang kompleks. Dengan menggunakan model matematika,
persoalan yang kompleks dapat disederhana kan menjadi model matematika. Meskipun
nampaknya model matematika dengan formula-formula yang sulit dimengerti sangat kompleks,
tetapi model tersebut bermaksud menyederhanakan dunia nyata yang sangat kompleks. Dengan
model matematika, faktor-faktor yang penting dapat dilihat dan diberi perhatian ekstra. 􀃂
Keterbatasan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains) Sayangnya model kuantitatif
banyak menggunakan model atau simbol yang sulit dimengerti oleh kebanyakan orang, termasuk
manajer. Pendekatan kuantitatif juga tidak melihat persoalan peri laku dan psikologi manusia
dalam organisasi. Meskipun demikian potensi model kuantitatif belum dikembangkan
sepenuhnya. Apabila dapat dikembangkan lebih lanjut pendekatan kuantitatif akan memberikan
sumbangan yang lebih berarti. E. PENDEKATAN MANAJEMEN (MANAJEMEN KONTEMPORER)
Beberapa aliran manajemen telah dibicarakan dimuka, di-mana pendekatan-pendekatan dalam
masing-masing aliran ter-sebut telah mengalami perkembangan. Adanya beberapa per
kembangan yang cenderung mengintegrasikan pendekatan-pendekatan sebelumnya, menjadikan
batas-batas pendekatan yang telah dibicarakan menjadi titik jelas. Namun demikian ada
pendekatan yang tetap berakar pada pendekatan-pendekatan ter tentu. Bagian berikut ini akan
membicarakan pendekatan baru dalam manajemen. 1. SYSTEM APPROACH (PENDEKATAN SISTEM)
D35a sar-Dasar Manajemen PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN Sistem dapat diartikan sebagai
gabungan sub-sub sistem yang saling berkaitan. Organisasi sebagai suatu sistem akan di
pandang secara keseluruhan, terdiri dari bagian-bagian yang ber kaitan (sub-sistem), dan
sistem/organisasi tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan. Pandangan yang menyeluruh
semacam itu akan lebih bermanfaat dibanding dengan pandangan terisolasi. Model sistem dapat
digambarkan sebagai berikut : Gambar : Model Sistem Feed Interaksi Back dengan lingkungan
Input Proses Transformasi Output D36a sar-Dasar Manajemen

Вам также может понравиться