Вы находитесь на странице: 1из 4

K.

PERENCANAAN KEPERAWATAN

DIANGOSA TUJUAN DAN KRITERIA


NO INTERVENSI
KEPERAWATAN HASIL
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Peripheral Sensation Management
perfusi jaringan keperawatan selama ……… jam (Manajemen sensasi perifer)
perfusi jaringan klien adekuat  Monitor adanya daerah tertentu yang
dengan kriteria : hanya peka terhadap
- Membran mukosa merah panas/dingin/tajam/tumpul
- Konjungtiva tidak anemis  Monitor adanya paretese
- Akral hangat  Instruksikan keluarga untuk
- Tanda-tanda vital dalam rentang mengobservasi kulit jika ada lesi atau
normal laserasi
 Gunakan sarun tangan untuk proteksi
 Batasi gerakan pada kepala, leher dan
punggung
 Monitor kemampuan BAB
 Kolaborasi pemberian analgetik
 Monitor adanya tromboplebitis
 Diskusikan menganai penyebab
perubahan sensasi

2 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan NIC :


nutrisi kurang dari keperawatan selama ………. Nutrition Management
kebutuhan tubuh b/d status nutrisi klien adekuat  Kaji adanya alergi makanan
intake yang kurang, dengan kriteria  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
anoreksia  Adanya peningkatan berat badan menentukan jumlah kalori dan nutrisi
sesuai dengan tujuan yang dibutuhkan pasien.
Definisi : Intake  Beratbadan ideal sesuai dengan  Anjurkan pasien untuk meningkatkan
nutrisi tidak cukup tinggi badan intake Fe
untuk keperluan  Mampumengidentifikasi  Anjurkan pasien untuk meningkatkan
metabolisme tubuh. kebutuhan nutrisi protein dan vitamin C
 Tidk ada tanda tanda malnutrisi  Berikan substansi gula
Batasan karakteristik 
: Menunjukkan peningkatan fungsi Yakinkan diet yang dimakan mengandung
- Berat badan 20 % pengecapan dari menelan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
atau lebih di bawah  Tidak terjadi penurunan berat  Berikan makanan yang terpilih ( sudah
ideal badan yang berarti dikonsultasikan dengan ahli gizi)
- Dilaporkan adanya  Pemasukan yang adekuat  Ajarkan pasien bagaimana membuat
intake makanan yang  Tanda-tanda malnutri si catatan makanan harian.
kurang dari RDA  Membran konjungtiva dan mukos  Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
(Recomended Daily tidk pucat kalori
Allowance)  Nilai Lab.:  Berikan informasi tentang kebutuhan
- Membran mukosa dan Protein total: 6-8 gr% nutrisi
konjungtiva pucat Albumin: 3.5-5,3 gr %  Kaji kemampuan pasien untuk
- Kelemahan otot yang Globulin 1,8-3,6 gr % mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
digunakan untuk HB tidak kurang dari 10 gr %
menelan/mengunyah Nutrition Monitoring
- Luka, inflamasi pada  BB pasien dalam batas normal
rongga mulut  Monitor adanya penurunan berat badan
- Mudah merasa  Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang
kenyang, sesaat biasa dilakukan
setelah mengunyah  Monitor interaksi anak atau orangtua
makanan selama makan
- Dilaporkan atau fakta  Monitor lingkungan selama makan
adanya kekurangan  Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
makanan selama jam makan
- Dilaporkan adanya  Monitor kulit kering dan perubahan
perubahan sensasi rasa pigmentasi
- Perasaan  Monitor turgor kulit
ketidakmampuan  Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
untuk mengunyah mudah patah
makanan  Monitor mual dan muntah
- Miskonsepsi  Monitor kadar albumin, total protein, Hb,
- Kehilangan BB dan kadar Ht
dengan makanan  Monitor makanan kesukaan
cukup  Monitor pertumbuhan dan perkembangan
- Keengganan untuk  Monitor pucat, kemerahan, dan
makan kekeringan jaringan konjungtiva
- Kram pada abdomen  Monitor kalori dan intake nuntrisi
- Tonus otot jelek  Catat adanya edema, hiperemik,
- Nyeri abdominal hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
dengan atau tanpa  Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
patologi
- Kurang berminat
terhadap makanan
- Pembuluh darah
kapiler mulai rapuh
- Diare dan atau
steatorrhea
- Kehilangan rambut
yang cukup banyak
(rontok)
- Suara usus hiperaktif
- Kurangnya informasi,
misinformasi

Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan
pemasukan atau
mencerna makanan
atau mengabsorpsi
zat-zat gizi
berhubungan dengan
faktor biologis,
psikologis atau
ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi 6. Jakarta: EGC
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey: Upper
Saddle River
Marlyn E. Doenges, 2002. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New Jersey:
Upper Saddle River
Patrick Davay, 2002, At A Glance Medicine, Jakarta, EMS
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima Medika
Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: EGC
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. EGC : Jakarta.

Вам также может понравиться