Вы находитесь на странице: 1из 1

Berdasarkan keterangan yang dikeluarkan oleh Badan POM RI dan Kepolisian RI serta Badan Narkotika

Nasional (BNN), sebagian kandungan PCC adalah zat yang umum ditemui terkandung dalam obat-
obatan biasa.

Kandungan Obat PCC


Parasetamol - 350 MG

Kafein - 32 MG

Carisoprodol - 175 MG

Paracetamol kita ketahui banyak terdapat di obat-obatan yang digunakan saat menderita demam,
pusing, atau flu ringan. Sementara cafein banyak terdapat di dalam obat batuk. Keduanya memang
sering tercantum di lembar keterangan pada tiap kemasan obat, artinya, zat ini tentunya masih wajar
digunakan sebatas pengetahuan dokter.

Yang paling berbahaya adalah kandungan Carisoprodol. Dampak penyalahgunaannya lebih besar dari
efek terapinya, seluruh obat yang mengandung Carisoprodol (kadang ditulis dengan huruf K,
Karisoprodol) telah dibatalkan izin edarnya sejak tahun 2013 lalu.

Seseorang yang mengonsumsi obat PCC secara sembarangan akan hilang kesadaran usai mengonsumsi
obat terlarang ini. Akibat mengonsumsi obat terlarang itu, sudah banyak para korban mengalami
kelainan mental. Gejala yang dialami sama, seperti orang tidak waras, mengamuk, berontak, dan
ngomong tidak karuan setelah mengonsumsi obat yang mengandung zat berbahaya itu.

Informasi terakhir dari tim Badan Narkotika Nasiona Kota (BNNK) Kendari, puluhan korban kini dirawat di
lima rumah sakit di kota itu. Sebagian mereka yang mengonsumsi PCC dirawat di Rumah Sakit
Jiwa Sultra, jumlahnya mencapai 68 orang, 4 orang wanita, dua meninggal dunia. Umumnya korban
masih usia pelajar. Setelah mengkonsumsi pil yang disebut dengan istilah mumbul tersebut, mereka
mengalami gangguan mental, kehilangan akal sehat, dan berusaha
melukai diri sendiri.

Вам также может понравиться