Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendukung utama tercapainya sasaran pembangunan sumber daya manusia yang
bermutu adalah dengan pendidikan yang bermutu pula. Kemudian untuk mencapai
pendidikan yang bermutu tidak cukup dilakukan hanya melalui transformasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, tetapi juga harus didukung oleh peningkatan profesionalisasi dan
sistem manajemen tenaga kependidikan serta pengemabangan peserta didik untuk menolong
diri sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan demi tercapainya cita-cita.
Kemampuan seperti itu tidak hanya menyangkut aspek akademis, tetapi juga
menyangkut aspek perkembangan pribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistem nilai.
Oleh karena itu, pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang seimbang. Tidak hanya
mampu mengantar peserta didik pada pencapaian standar kemampuan akademis, tetapi juga
mampu membuat perkembangan diri sehat dan produktif. Pencapaian standar kemampuan
akademis dan tugas-tugas perkembangan peserta didik, memerlukan kerjasama yang
harmonis antara pengelola atau manajemen pendidikan, pengajaran, dan bimbingan dan
konseling, sebab ketiganya merupakan bidang-bidang utama dalam pencapaian tujuan
pendidikan.
Sebagai bentuk realisasi dari program bimbingan dan konseling dalam suatu lembaga
pendidikan serta untuk mencapai target dalam pemberian bantuan pada peserta didik adalah
dengan adanya program layanan informasi. Layanan informasi bagi peserta didik penting
sebagai acuan untuk bersikap dan bertingkah laku sehari- hari sebagai arah pengembangan
diri dan sebagai dasar pengambilan keputusan. Syarat dasar untuk dapat menentukan arah
hidup dan pengembangan diri adalah mengetahui apa informasi yang harus dilakukan serta
bagaimana bertindak secara kreatif dan dinamis berdasarkan atas informasi – informasi yang
ada. Dengan kata lain, berdasarkan atas informasi yang diberikan itu peserta didik diharapkan
dapat membuat rencana – rencana dan keputusan tentang masa depannya serta bertanggung
jawab atas rencana dan keputusan yang telah dibuat.
1. Informasi Pendidikan
Dalam bidang pendidikan banyak individu yang beratatus siswa atau calon siswa
yang di harapkan pada kemungkinan timbulnya masalah atau kesulitan.Diantara maslah
atau kesuitan tersebut berhubungan dengan :
Saat-saat transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja sering merupakan masa
yang sulit bagi banyak orang muda. Kesulitan itu terletak tidak saja dalam mendapatkan
jenis pekerjaan yamh cocok, tetapi juga dalam penyesuaian diri dengan suasana kerja
yang baru di masuki dan pengembangan diri selanjutnya.
Untuk orang-orang muda yang masih duduk di bangku sekolah Norris dkk,
mengklarifikasikan informasi jabatan/pekerjaan ke dalam empat tingkat,yaitu:
a. Tingkat SD
Tingkat SD merupakan tingkat yang paling awal dan mendasar. Informasi yang di
berikan pada tingkat ini bersifat umum dan tidak mengarah pada jenis-jenis
jabatan/pekerjaan tertentu. Pemberian untuk anak SD pada umumnya dimaksudkan
untuk :
Mengembangkan sikap terhadap segala jenis pekerjaan.
Membawa anak-anak untuk menyadari betapa luasnya dunia kerja yang
ada.
Menjawab bebagai macam pertanyak anak-anak tentang pekerjaan.
Menekankan jasa dari masing-masing jenis pekerjaan kepada
kesejahteraan hidup rumah tangga dan masyarakat.
Pekerjaa ada dimana-mana, di tingkat desa, kecamatan, kabupaten,
provinsi, negara bahkan di dunia.
Saling ketergantungan antara pekerjaan satu dengan yang lainnya.
Baik kemampuan khusus maupun ciri-ciri kepribadian tertentu, diperlukan
untuk keberhasilan (kesuksesan) bagi sebagian besar jenis pekerjaan.
Untuk memilih sutau pekerjaan di perlukan informasi yang tepat.
Ada berbagai masalah yang mungkin dihadapi oleh orang-orang yang
menginginkan pekerjaan tertentu.
Untuk memilih pekerjaan atau karier di masa depan perlu kehati-hatian
dan pertombangan yang matang.
b. Tingkat SLTP/SMP :
Selepas dari SLTA para remaja/pemuda pada umunya memasuki dunia pekerjaan
atau melanjutkan ke perguruan tinggi. Karena dunia kerja itu selalu berubah, maka akan
memerlukan informasi tentang pekerjaan-pekerjaan baru dengan kondisi dan syarat-syarat
nya. Informasi baru tersebut berguna bagi penyesuaian pilihan pekerjaan dan sekaligus
pilihan program-program pendidikan dan latihan yang relevan.
3. Informasi Sosial-Budaya :
Untuk kemungkinan setiap warga negara Indonesia dapat hidup seperti yang di
maksudkan diatas, sejak dini perlu di bekali dengan pengetahuan dan pemahaman isi
informasi tentang keadaan sosial-budaya berbagai daerah. Hal ini dapat dilakukan melalui
penyajian informasi sosial-budaya yang meliputi :
Pemberian informasi kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
a. Ceramah
b. Diskusi
Diskusi dapat diorganisasikan baik oleh siswa maupun konselor, atau guru.
Apabila diskusi dilakukan oleh siswa, maka perlu dibuat persiapan yang matang.
Siswa harus banyak mendapatkan bahan-bahan informasi dari sumber yang lebih
mengetahuinya. Konselor dan guru bertindak sebagai pengamat dan memberikan
pengarahan ataupun melengkapi informasi-informasi yang dibahas dalam diskusi
tersebut. Metode ini dapat dilengkapi dengan berbagai contoh dan peragaan.
c. Karyawisata
d. Buku Panduan
Buku-buku panduan seperti buku panduan sekolah atau perguruan tinggi dapat
membantu siswa dalam mendapatkan banyak informasi yang berguna. Selain itu
siswa juga dapat diajak membuat “buku karier” yang merupakan kumpulan berbagai
artikel dan keterangan tentang pekerjaan atau pendidikan dari koran dan media cetak
lainnya. Pembuatan buku-buku ini dibawah bimbingan konselor.
e. Konferensi Karier
Konferensi karier atau biasa disebut konferensi jabatan yaitu para narasumber
dari kelompok-kelompok usaha, dinas lembaga pendidikan, dan lain-lain yang
diundang untuk mengadakan penyajian tentang berbagai aspek program pendidikan
dan latihan atau pekerjaan yang diikuti oleh para siswa. Penyajian itu dilanjutkan
dengan tanya jawab dan diskusi yang secara langsung melibatkan siswa.
Konferensi karier dilakukan dengan salah satu pola dibawah ini, yaitu:
1. Pola pertama yaitu menyediakan waktu satu jam atau lebih di luar hari-
hari sekolah setiap semester. Selama waktu ini siswa dibagi beberapa
kelompok dan masing-masing kelompok melakukan diskusi dengan
narasumber yang telah ditentukan.
2. Pola kedua yaitu menyediakan waktu sehari penuh atau lebih setiap
semester untuk mengadakan konferensi. Pelaksanaan konferensi
diawali dengan pertemuan umum, kemudian dilanjutkan dengan
pertemuan kelompok. Dalam kesempatan ini siswa diberi kesempatan
untuk mengikuti sejumlah pertemuan yang berbeda.
3. Pola ketiga yaitu menyediakan jadwal konferensi dengan mengadakan
pertemuan sekali setiap minggu. Siswa dapat mengikuti diskusi sesuai
dengan bidang-bidang yang diminati.
4. Pola keempat yaitu mengadakan pekan bimbingan karier selama satu
minggu terus menerus.
Layanan informasi juga banyak diperlukan oleh warga masyarakat di luar sekolah.
Jenis-jenis informasi yang diperlukan yaitu informasi berkenaan dengan penghidupan yang
lebih luas, seperti perikehidupan beragama, berkeluarga, bekerja, bermasyarakat, dan
bernegara merupakan kebutuhan warga masyarakat. Rincian berbagai informasi tersebut tidak
terbatas, namun dapat berubah sesuai dengan perubahan dan perkembangan masyarakat.
Cara penyajian informasi kepada warga masyarakat tergantung pada jenis informasi
yang diperlukan dan siapa yang memerlukannya. Kembali pada peranan berbagai lembaga
yang ada di masyarakat baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta atas
prakarsa masyarakat iu sendiri, termasuk di dalamnya LBH, Puskesmas, biro perjalanan,
kursus-kursus, pusat-pusat pengembangan keterampilan dan pemberian jasa perlu
ditonjolkan. Peranan konselor di luar sekolah dapat berada di dalam lembaga-lembaga
tersebut atau membentuk lembaga sendiri, seperti “Biro Pelayanan Orientasi dan Informasi”.