Вы находитесь на странице: 1из 8

KEMAS - Volume 1 / No.

1 / Juli - Desember 2007

PENURUNAN KADAR BOD5 AIR LIMBAH RUMAH


PEMOTONGAN AYAM TRADISIONAL PASAR KOBONG
SEMARANG MENGGUNAKAN TRICKLING FILTER MEDIA
BATU KALI
*)
Arum Siwiendrayanti

ABSTRAK
Air limbah Rumah Pemotongan Ayam (RPA) tradisional Pasar Kobong
Semarang memiliki kadar BOD5 (Biochemical Oxygen Demand) yang tinggi
sebesar 504,05 mg/l, sementara kadar BOD 5 maksimum yang
diperbolehkan untuk air limbah industri rumah pemotongan hewan
berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah
No. 660.1/02/1997 adalah 150 mg/l. Diperlukan suatu pengolahan air
limbah dalam upaya menjamin tersedianya daging ayam yang sehat
berkualitas dan mencegah pencemaran lingkungan. Trickling filter adalah
salah satu pengolahan air limbah biologis yang dapat menurunkan kadar
BOD5. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas trickling filter
media batu kali dalam meenurunkan kadar BOD 5 air limbah RPA
tradisional Pasar Kobong Semarang. Metode yang digunakan adalah ex-
periment dengan rancangan pretest-postest with control group. Uji statistik
yang digunakan yaitu Uji Wilcoxon untuk menguji perbedaan kadar BOD5
sebelum dan sesudah perlakuan serta Uji Mann-Whitney untuk menguji
perbedaan kadar BOD5 antara unit kontrol dengan unit trickling filter me-
dia batu kali. Prosentase penurunan kadar BOD5 pada unit trickling filter
media batu kali sebesar 70,76% dan ada perbedaan yang bermakna antara
kadar BOD5 air limbah RPA tradisional setelah melewati unit kontrol
dengan setelah melewati unit trickling filter media batu kali.

Kata kunci : trickling filter, kadar BOD5, biofilm

PENDAHULUAN Pasar Kobong Semarang belum memiliki


Pasar Kobong adalah sebuah pasar sistem pengolahan air limbah dan hasil
tradisional di Kota Semarang di mana pemeriksaan menunjukkan bahwa air
terdapat 18 Rumah Pemotongan Ayam limbah RPA tradisional Pasar Kobong
(RPA) tradisional yang tiap harinya Semarang memiliki kadar BOD5 (Bio-
menghasilkan baik limbah padat maupun chemical Oxygen Demand ) sebesar
cair. Air limbahnya terdiri atas air bekas 504,05 mg/l. Kadar BOD5 tersebut sangat
pencelupan ayam, air bekas pencucian tinggi mengingat kadar BOD5 maksimum
ayam serta darah ayam. RPA tradisional yang diperbolehkan untuk air limbah

*) Staf Pengajar Pada Jurusan IKM FIK Universitas Negeri Semarang


46
Penurunan Kadar BOD5 Air Limbah Rumah Pemotongan – Arum Siwiendrayanti

industri rumah pemotongan hewan melewati media trickling filter


berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala dikarenakan oleh proses penguraian
Daerah Tingkat I Jawa Tengah No. 660.1/ biologis yang dilakukan oleh
02/1997 adalah 150 mg/l. mikroorganisme yang tumbuh melekat
Kadar BOD5 (Biochemical Oxygen pada permukaan media trickling filter
Demand) adalah jumlah oksigen yang tersebut dan bukan oleh proses
diperlukan dalam waktu lima hari oleh penyaringan fisik atau filtrasi. (Mahida,
organisme pengurai aerobik untuk UN : 1986)
menguraikan materi organik dalam suatu Keberhasilan proses pada trickling
volume air limbah.(Sastrawijaya, filter tergantung pada pertumbuhan
A.Tresna : 2000). Pemeriksaan BOD5 mikroorganisme yang melekat di atas
tergantung pada penentuan oksigen permukaan media filter. Diperlukan masa
terlarut ( Disolved Oxygen / DO). pemakaian awal yang disebut dengan
Pemeriksaan dilakukan dengan cara masa pengkondisian / pendewasaan agar
menambahkan pengencer yang tidak mikroorganisme di atas permukaan me-
membutuhkan oksigen ke dalam sampel dia tumbuh cukup memadai untuk
air, kemudian ditentukan kadar oksigen terselenggaranya proses yang
terlarutnya (DO).Sampel air tersebut lalu diharapkan. Masa pengkondisian /
dieramkan selama 5 hari, dan setelah itu pendewasaan yang diperlukan berkisar
ditentukan lagi oksigen terlarutnya (DO). antara 2-6 minggu. Terbentuknya biofilm
Perbedaan / selisih dari kedua nilai kadar pada permukaan media merupakan
oksigen terlarut (DO) itu menunjukkan indikasi bahwa masa pengkondisian telah
jumlah oksigen yang dihabiskan oleh cukup dan trickling filter siap
organisme pengurai selama 5 hari untuk dioperasikan. Biofilm adalah lapisan tipis
menguraikan zat organik dalam sampel yang licin yang tersusun atas
air.(Mahida, UN : 1986). Kadar BOD5 yang mikroorganisme pengurai. (Mahida, UN
tinggi akan mengancam kehidupan biotis : 1986)
air karena turunnya kadar oksigen dalam Pengoperasian trickling filter
air serta akan menjadi media distribusi dilakukan setelah masa pengkondisian
penyakit.(Slamet, Juli Soemirat : 2000). cukup dan biofilm telah terbentuk. Air
Trickling filter merupakan unit limbah diteteskan secara periodik dan
proses pengolahan air limbah secara terus-menerus pada tumpukan media
biologis yang sesuai untuk air limbah trickling filter. Bahan organik yang ada
dengan karakteristik kadar BOD5 tinggi, dalam air limbah diuraikan oleh
zat organik terlarut dan tersuspensi tinggi, mikroorganisme yang menempel pada
serta memiliki kandungan protein, lemak media filter. Biofilm mengabsorbsi bahan
dan darah. (Pandey,G.N dan G.C Carney organik yang terlarut dalam air limbah
: 1994). Bahan untuk media trickling fil- menjadi bahan suspensi yang
ter harus kuat, keras, tahan tekanan, berkoagulasi. Massa bahan suspensi yang
tahan lama, dan tidak mudah berubah. berkoagulasi ini lebih berat sehingga lebih
Bahan yang biasa dipakai adalah batuan. mudah mengendap. (Kusnoputranto,
Media filter ini nantinya akan menjadi Haryoto : 1997)
tempat melekatnya organisme pengurai. Trickling filter media batu kali
Perbaikan kualitas air limbah yang merupakan unit pengolahan air limbah

47
KEMAS - Volume 1 / No. 1 / Juli - Desember 2007

yang bahan medianya mudah didapat digunakan adalah trickling filter skala
dan tahan lama serta teknologinya mudah laboratorium dengan ketinggian
diterapkan. Penelitian ini dilakukan untuk tumpukan media 1m dan masa
mengetahui keefektivannya dalam pengkondisian 14 hari. Perlakuan pada
menurunkan kadar BOD5 air limbah RPA kelompok kontrol maupun kelompok
tradisional Pasar Kobong Semarang. eksperimen direplikasi sebanyak 9 kali
yang berarti diambil 9 sampel awal air
METODE limbah.
Rancangan penelitian yang
digunakan adalah pretest-posttest with Tahap pra treatment
control group yang dapat digambarkan (1). Menyiapkan unit kontrol dan unit
sebagai berikut : trickling filter media batu kali
(2). Mengambil air limbah RPA
Kelompok kontrol : tradisional Pasar Kobong Semarang
dan menampungnya dalam bak
penampung
T01 X1 T1 (3). Air limbah tersebut kemudian
disirkulasikan / diteteskan pada
tumpukan batu kali secara terus
Kelompok eksperimen : menerus selama 14 hari sebagai
masa pengkondisian
(4). Setiap 7 hari air limbah untuk
T02 X2 T2 pengkondisian diganti agar tetap
tersedia nutrien bagi
mikroorganisme.
Keterangan :
T01 = pretest sebelum perlakuan dengan Tahap treatment
unit kontrol (1). Mengambil sampel awal air limbah
T02 = pretest sebelum perlakuan dengan RPA tradisional Pasar Kobong
trickling filter media batu kali Semarang dalam 9 wadah terpisah,
X1 = perlakuan dengan unit kontrol masing-masing sebanyak 5 liter
X2 = perlakuan dengan trickling filter (2). Menyaring masing-masing sampel
media batu kali awal, tujuannya untuk memisahkan
T 1 = posttest pada perlakuan dengan partikel padat agar tidak terjadi
unit kontrol penyumbatan pada media trickling
T 2 = posttest pada perlakuan dengan filter
trickling filter media batu kali (3). Mengambil air limbah RPA
tradisional sebanyak 1 liter untuk
Pretest dan posttest berupa pretest
pengukuran kadar BOD5 yang dilakukan (4). Mengalirkan air limbah yang tersisa
di laboratorium dengan menggunakan melewati masing-masing unit (unit
Metode Titrasi Winkler. Unit kontrol kontrol dan unit trickling filter me-
berupa trickling filter tanpa media. Unit dia batu kali)
trickling filter media batu kali yang (5). Menampung secara terpisah air

48
Penurunan Kadar BOD5 Air Limbah Rumah Pemotongan – Arum Siwiendrayanti

limbah yang telah melewati masing- dapat dilihat pada tabel 1.


masing unit dan mengambilnya Tabel 1 menunjukkan bahwa kadar
untuk posttest masing-masing 1 li- BOD5 air limbah RPA tradisional Pasar
ter Kobong Semarang sebelum melalui unit
(6). Langkah (3) hingga langkah (5) di kontrol lanjutan pada penelitian
atas dilakukan pada kesembilan berikutnya. memiliki nilai rata-rata 504,05
sampel awal air limbah RPA mg/l dengan nilai minimal 434,00 mg/l
tradisional dan nilai maksimal 581,56 mg/l. Kadar
BOD5 air limbah RPA tradisional Pasar
Pengukuran kadar BOD5 Kobong Semarang nilai rata-ratanya
Prinsip metode penentuan kadar menjadi 410,56 mg/l setelah melalui unit
BOD5 adalah membandingkan oksigen kontrol, dengan nilai minimal 370,00
terlarut sebelum dan sesudah inkubasi. mg/l dan nilai maksimal 493,67 mg/l.
Dalam metode ini, inkubasi dilakukan Rata-rata penurunan kadar BOD5 yang
selama 5 hari. Metode pengukuran yang terjadi adalah 18,34% dengan nilai mini-
dipakai adalah Metode Titrasi Winkler. mal 3,23% dan nilai maksimal 27,40%.
Hasil pengukuran kadar BOD5 air
HASIL limbah RPA tradisional sebelum dan
Hasil pengukuran kadar BOD5 air sesudah perlakuan dengan unit kontrol
limbah RPA tradisional sebelum dan dapat dilihat pada tabel 2.
sesudah perlakuan dengan unit kontrol Tabel 2 menunjukkan bahwa kadar

Keterangan gambar :
A = unit kontrol
B = trickling filter media batu kali
P = pompa

Gambar 1. Gambar instrumen


49
KEMAS - Volume 1 / No. 1 / Juli - Desember 2007

BOD5 air limbah RPA tradisional Pasar adalah uji statistik non-parametrik.
Kobong Semarang sebelum melalui trick- Uji Wilcoxon dipakai untuk
ling filter media batu kali memiliki nilai mengetahui apakah ada penurunan kadar
rata-rata 504,05 mg/l dengan nilai mini- BOD5 air limbah RPA tradisional yang
mal 434,00 mg/l dan nilai maksimal bermakna antara sebelum dan sesudah
581,56 mg/l. Kadar BOD5 air limbah RPA perlakuan. Hasil uji Wilcoxon
tradisional Pasar Kobong Semarang nilai menunjukkan bahwa ada penurunan
rata-ratanya menjadi 145,65 mg/l setelah kadar BOD5 air limbah RPA tradisional
melalui trickling filter media batu kali, yang bermakna antara sebelum dan
dengan nilai minimal 86,46 mg/l dan nilai sesudah perlakuan, baik pada unit kontrol
maksimal 172,86 mg/l. Rata-rata (p = 0,004) maupun pada unit trickling
penurunan kadar BOD 5 yang terjadi filter media batu kali (p = 0,004).
adalah 70,76% dengan nilai minimal Uji Mann-Whitney menunjukkan
64,14% dan nilai maksimal 84,08%. bahwa ada perbedaan kadar BOD5 air
Data kadar BOD5 sebelum perlakuan limbah RPA tradisional yang bermakna
dalam penelitian ini merupakan data antara unit kontrol dengan unit trickling
berdistribusi normal, sedangkan data filter media batu kali (p = 0,001).
kadar BOD5 setelah melalui unit kontrol
dan data kadar BOD5 setelah melalui unit PEMBAHASAN
trickling filter media batu kali bukan Air limbah RPA tradisional Pasar
merupakan data berdistribusi normal. Uji Kobong Semarang mengalami penurunan
statistik yang digunakan untuk kondisi ini dari 504,05 mg/l menjadi 145,65 mg/l

Tabel 1. Hasil pengukuran kadar BOD5 air limbah RPA tradisional Pasar Kobong
Semarang sebelum dan sesudah melalui unit kontrol

50
Penurunan Kadar BOD5 Air Limbah Rumah Pemotongan – Arum Siwiendrayanti

setelah melewati unit trickling filter me- air limbah secara tipis-tipis di permukaan
dia batu kali atau telah mengalami batu kali mempermudah pengambilan
penurunan sebesar 70,76%. Hasil oksigen dari udara bebas oleh
pengujian Wilcoxon menunjukkan adanya mikroorganisme pengurai. Selain itu,
penurunan kadar BOD5 yang bermakna mikroorganisme pengurai sudah berhasil
setelah air limbah RPA tradisional Pasar tumbuh dengan baik di atas permukaan
Kobong Semarang dilewatkan pada unit batu kali dalam masa pengkondisian 14
trickling filter media batu kali. Kadar BOD5 hari. Ketika dilewatkan di atas permukaan
tersebut sudah di bawah batas kadar media trickling filter , materi organik
BOD 5 maksimum yang diperbolehkan dalam air limbah tidak hanya diuraikan
untuk air limbah industri rumah oleh mikroorganisme pengurai yang ada
pemotongan hewan berdasarkan di dalam air limbah, melainkan juga yang
Keputusan Gubernur Kepala Daerah tumbuh menempel di permukaan batu
Tingkat I Jawa Tengah No. 660.1/02/ kali. Bertambahnya jumlah oksigen dan
1997, yaitu 150 mg/l. bertambahnya jumlah mikroorganisme
Penurunan kadar BOD5 air limbah pengurai telah membantu proses
pada unit trickling filter media batu kali penguraian materi organik, sehingga
dapat terjadi karena dua proses, yaitu kadar BOD 5 mengalami penurunan.(
proses aerasi dan proses penguraian oleh Soeparman, H.M dan Suparmin : 2002)
mikroorganisme yang tumbuh sebagai Unit kontrol dalam penelitian ini
lapisan biofilm. Proses diteteskannya air hanya merupakan kontrol, namun setelah
limbah ke bawah dan proses lewatnya melewati unit kontrol ini ternyata kadar

Tabel 2. Hasil pengukuran kadar BOD5 air limbah RPA tradisional Pasar Kobong
Semarang sebelum dan sesudah melalui trickling filter media batu kali

Sebelum Sesudah Selisih Prosentase


Ulangan penurunan
(mg/l) (mg/l) (mg/l)
(%)
1 543,60 124,00 419,60 77,19
2 581,56 162,00 419,56 72,14
3 434,00 148,16 285,84 65,86
4 470,00 148,16 321,84 68,48
5 543,26 86,46 456,80 84,08
6 506,00 160,52 345,48 68,28
7 482,00 160,52 321,48 66,70
8 482,00 172,86 309,14 64,14
9 494,00 148,16 345,84 70,01
Jumlah 4.536,42 1.310,84 3.225,58 636,88
Rata-rata 504,05 145,65 358,40 70,76

51
KEMAS - Volume 1 / No. 1 / Juli - Desember 2007

BOD5 air limbah RPA tradisional Pasar tersebut sudah di bawah batas kadar
Kobong Semarang mengalami penurunan BOD 5 maksimum yang diperbolehkan
dari 504,05 mg/l menjadi 410,56 mg/l untuk air limbah industri rumah
atau telah mengalami penurunan sebesar pemotongan hewan berdasarkan
18,34%. Hasil pengujian Wilcoxon juga Keputusan Gubernur Kepala Daerah
menunjukkan adanya penurunan kadar Tingkat I Jawa Tengah No. 660.1/02/
BOD5 yang bermakna setelah air limbah 1997, yaitu 150 mg/l.
RPA tradisional Pasar Kobong Semarang Penggunaan trickling filter media
dilewatkan pada unit kontrol, namun batu kali ini cukup mudah dan sederhana
penurunan kadar BOD5 tersebut masih pengoperasiaannya serta efektif untuk
jauh melampaui batas kadar BOD 5 menurunkan kadar BOD5 air limbah RPA
maksimum air limbah industri rumah tradisional Pasar Kobong Semarang.
pemotongan hewan berdasarkan Selanjutnya, trickling filter media batu kali
Keputusan Gubernur Kepala Daerah ini dapat digunakan pula untuk rumah
Tingkat I Jawa Tengah No. 660.1/02/ pemotongan hewan atau aktivitas sejenis.
1997. Hal ini menunjukkan bahwa Penerapan resirkulasi, pengaruh
adanya media dapat memberi hasil yang lama pengoperasian, dan variasi
lebih baik karena media merupakan ketinggian tumpukan media dapat
tempat tumbuh mikroorganisme dijadikan kajian
pengurai.
Penurunan kadar BOD5 pada unit
kontrol ini dapat terjadi karena proses DAFTAR PUSTAKA
yang terjadi sesungguhnya adalah proses
aerasi. Pada unit kontrol ini, air limbah Djajadiningrat, Asis. H. 1994. Water
diteteskan tetapi tidak jatuh pada media Quality Indices and Analysis .
apapun. Namun proses diteteskannya air Bandung : Lembaga Pengabdian
limbah ini mempermudah pengambilan Kepada Masyarakat ITB, EBARA
oksigen dari udara bebas oleh Hatakeyama Memorial Fund,
mikroorganisme pengurai yang ada Penyelenggara Jurusan Teknik
dalam air limbah. Bertambahnya jumlah Lingkungan-PPLH ITB
oksigen telah membantu proses
penguraian materi organik oleh Kusnoputranto, Haryoto. 1997. Air
mikroorganisme pengurai dalam air Limbah dan Ekskreta Manusia.
limbah, sehingga kadar BOD5 mengalami Jakarta : Direktorat Jenderal
penurunan. (Suriawiria, Unus : 1993) Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
SIMPULAN DAN SARAN Mahida, UN. 1986. Pencemaran Air dan
Penggunaan media batu kali, aerasi, Pemanfaatan Limbah Industri.
dan aktivitas mikroorganisme pengurai Jakarta : C.V. Rajawali
pada unit trickling filter media batu kali
telah membantu penurunan kadar BOD5 Metcalf dan Eddy, Inc. revisi oleh
air limbah RPA tradisional Pasar Kobong Tchobanoglous, George dan
Semarang menjadi 145,65 mg/l dari Franklin L. Burton. 2001. Wastewa-
504,05 mg/l (70,76% ). Kadar BOD5 ter Engineering—Treatment, Dis-

52
Penurunan Kadar BOD5 Air Limbah Rumah Pemotongan – Arum Siwiendrayanti

posal, and Reuse. New York : Sastrawijaya, A.Tresna. 2000.


McGraw-Hill International Book Pencemaran Lingkungan. Jakarta :
Company PT Rineka Cipta
Pandey,G.N dan G.C Carney. 1994. En- Slamet, Juli Soemirat. 2000. Kesehatan
vironmental Engineering. New Delhi Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah
: Tata McGraw-Hill Publishing Com- Mada University Press
pany
Soeparman,H.M dan Suparmin. 2002.
Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Pembuangan Tinja dan Limbah Cair.
Tengah. 1998. Keputusan Gubernur Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
Kepala Daerah Tingkat I Jawa EGC
Tengah No. 660.1/02/1997 tentang
Baku Mutu Limbah Cair Bagi Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar
Kegiatan Industri di Propinsi Daerah Pengelolaan Air Limbah. Jakarta :
Tingkat I Jawa Tengah. Semarang Universitas Indonesia (UI-Press)
: Biro Bina Lingkungan Hidup Suriawiria, Unus. 1993. Mikrobiologi Air.
Setwilda Tingkat I Jawa Tengah Bandung : Penerbit Alumni

53

Вам также может понравиться