Вы находитесь на странице: 1из 44

1.

Untuk memaksimalkan umur dan fungsi kerja komponen/part agar tidak berubah bentuk/patah,
atau rusak pola ulir, maka yang perlu dilakukan adalah….

a. Pemasangan komponen/baut dikencangkan dengan kunci ring


b. Kencangkan komponen/baut sesuai torsi spesifikasi
c. Kencangkan komponen/baut menggunakan kunci sock
d. Pemasangan komponen/baut dikencangkan dengan kunci pas
e. Kencangkan komponen/baut dibawah torsi spesifikasi

2. Sebuah sepeda motor memiliki perkaitan gigi transmisi : jumlah gigi penggerak (A) 31 dan jumlah
gigi yang digerakkan (B) 18. Jika momen input 20 Nm, maka momen outputnya adalah….
a. 8,10 Nm
b. 10,80 Nm
c. 11,61 Nm
d. 12,90 Nm
e. 15,50 Nm

3. Rendahnya tekanan kompresi dapat disebabkan bocornya campuran udara dan bahan bakar
karena kerusakan baut kepala silinder. Tindakan pemesinan untuk perbaikanny adalah….
a. Disnei
b. Ditap
c. Dibubut
d. Dikikir
e. Disekrap

4. Perhatikan gambar berikut adalah langkah kerja mesin 4 langkah, dengan melihat posisi katup dan
piston, tentukan langkah apa yang terjadi….

a. Langkah hisap
b. Langkah kompresi
c. Langkah usaha
d. Langkah buang
e. Langkah penghisapan
5. Komponen yang ditunjukkan dengan nomor 7 pada gambar di bawah ini berfungsi untuk

a. Mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran


b. Menopang fieldcoil dan memperkuat medan magnet dari fieldcoil
c. Meneruskan arus listrik dari fieldcoil ke armature massa melalui komutator
d. Membangkitkan medan magnet dan disambungkan dengan armature
e. Meneruskan gerak putar dari motor starter ke fly wheel dan mencegah over running

6. Kinerja kompresor udara dapat diketahui berdasarkan hasil pengujian pada komponen-
komponennya. Pengujian yang dilakukan pada komponen yang diberi tanda panah pada gambar
berikut adalah….

a. Pengujian kondisi fisik sabuk


b. Pengujian motor penggerak
c. Pengujian dimensi sabuk penggerak
d. Pengujian getaran kompresor
e. Pengujian putaran kompresor udara

7. Ukuran kertas gambar sudah ditentukan berdasarkan standar gambar internasional, pilihlah
jawaban berikut yang merupakan ukuran kertas gambar A3
a. 210 X 148 mm
b. 247 X 210 mm
c. 420 X 297 mm
d. 594 X 420 mm
e. 841 X 594 mm

8. Berikut ini merupakan potongan gambar simbol komponen elektronika pada sepeda motor yang
berfungsi….

a. Menyimpan energi listrik


b. Menghambat dan mengatur arus listrik
c. Membangkitkan medan magnet
d. Mengatur frekuensi dan sebagai stabilisasi tegangan
e. Menghantarkan listrik dengan arus kecil

9. Penyetelen celah kelonggaran katup yang dilakukan oleh teknisi, selain mesin dalam kondisi
dingin, posisi piston harus pada saat….
a. TMA langkah akhir pembuangan
b. TMA akhir langkah kompresi
c. TMA langkah akhir penghisapan
d. TMA langkah akhir kerja
e. TMA langkah akhir usaha

10. Komponen alternator yang berfungsi menghasilkan GGL….

a. Rotor
b. Stator
c. Konduktor
d. Armature
e. Isolator

11. Pengukuran keausan dinding silinder pada area seperti gambar di bawah perlu dilakukan untuk
menentukan tingkat oversize silinder. Alat ukur mekanik yang tepat digunakan untuk tujuan
tersebut adalah….

a. Mistar baja
b. Micrometer
c. Dial indikator
d. Bore gauge
e. Vernier caliper

12. Kegiatan berturut-turut berikut ini: pelepasan busi, pemasangan pressure gauge pada lubang
busi, pembukaan throttle valve secara penuh dan menginjak pedal starter berkali-kali adalah
tindakan….
a. Pengukuran tekanan kompresi silinder
b. Pemeriksaan kebocoran lubang busi
c. Pemeriksaan kerja starter
d. Pembersihan kotoran silinder melalui lubang busi
e. Pengukuran rasio kompresi silinder

13. Seorang teknisi melakukan pemeriksaan seperti pada gambar berikut. Diperoleh hasil 0,3 mA
sedangkan standarnya adalah 0,1 mA. Hal ini menandakan….

a. Massa baterai tidak terikat baik


b. Ada kontinuitas
c. Ada arus input pada baterai
d. Terjadi hubung singkat
e. Baterai bekerja dengan baik
klik disini untuk melihat Kunci dan pembahasan
14. Seorang teknisi ingin mengangkat beban menggunakan dongkrak hidrolik. Jika tekanan silindris
pada sistem 200 kg.cm2 dan diameter penampang sisi angkat dongkrak 4 cm, berapakah beban
kerja aman ( safe working load ) dongkrak….
a. 800 kg
b. 2 ton
c. 2,5 ton
d. 4 ton
e. 5 ton
klik disini untuk melihat Kunci dan pembahasan
15. Penanganan minyak rem harus memperhatikan dampak kontaminasi yang dapat ditimbulkan
yaitu….
a. Kerusakan cat
b. Luka bakar
c. Gatal-gatal
d. Iritasi
e. Demam
klik disini untuk melihat Kunci dan pembahasan
16. Sistem hidrolik pada suspensi perlu dilakukan pemeriksaan komponen seperti terlihat pada
gambar. Pengukuran apakah yang dimaksud….
a. Keolengan fork pipe
b. Putaran fork pipe
c. Kebocoran fork pipe
d. Puntiran fork pipe
e. Celah samping fork pipe
klik disini untuk melihat Kunci dan pembahasan
17. Permasalahan suara bising atau tidak normal pada knalpot dapat diatasi dengan cara….
a. Menambahkan saringan pada knalpot
b. Membersihkan karat pada bagian luar knalpot
c. Melepas gasket knalpot
d. Menambal peredam knalpot yang bocor
e. Membersihkan karbon pada pangkal knalpot
klik disini untuk melihat Kunci dan pembahasan
18. Diketahui baterai sepeda motor dengan kapasitas 12 V 4,5 Ah. Arus pengisian normal untuk
baterai tersebut adalah….
a. 0,22 ampere
b. 0,45 ampere
c. 0,80 ampere
d. 4,5 ampere
e. 8,0 ampere

19. Seorang teknisi telah melakukan pengukuran kerataan kepala silinder. Pengukuran memberikan
hasil 0,02 mm. Jika spesifikasi servis adalah 0,05 mm, apakah analisa hasil pengukuran tersebut….
a. Kepala silinder melengkung
b. Kepala silinder perlu dibubut
c. Kepala silinder dalam kondisi baik
d. Kepala silinder perlu ditambah paking
e. Kerataan tidak dapat ditoleransi

20. Berapakah arus yang mengalir pada lampu belakang sepeda motor dengan spesifikasi 12V 21/5W
ketika saklar lampu utama dinyalakan….
a. 0,42 ampere
b. 0,57 ampere
c. 1,75 ampere
d. 2,17 ampere
e. 2,40 ampere

21. Thermostat pada sistem pendinginan air mulai membuka pada suhu….

a. 65 – 70oC
b. 70 - 75 oC
c. 75 - 80 oC
d. 80 - 85 oC
e. 85 - 90 oC

22. Yang bukan termasuk actuator dalam sistem injeksi bahan bakar adalah….
a. Pompa bahan bakar
b. Injector
c. Ignition
d. Lampu indikator (mil)
e. Bank angle

23. Sering terjadi ledakan pada knalpot saat gas tangan dilepaskan disebabkan oleh….
a. Penyetelan campuran idle yang terlalu kaya
b. Penyetelan campuran idle yang terlalu miskin
c. Main jet terlalu besar
d. Main jet terlalu kecil
e. Slow jet terlalu besar

24. Standar tahanan sensor engine coolant temperature saat suhu temperature mencapai 100oC
adalah….

a. 0,1 – 0,2 K ohm


b. 1 – 2 K ohm
c. 10 – 20 K ohm
d. 0,1 – 0,2 ohm
e. 1 – 2 ohm
25. Cara mengukur celah ring torak yang benar adalah….
a. Diameter alur celah piston dikurangi diameter dalam cincin torak
b. Mengukur celah cincin torak saat terpasang pada piston
c. Mengukur celah cincin torak saat terlepas dari piston
d. Memasukkan cincin torak ke silinder kemudian mengukur celah cincin torak
e. Memasukkan cincin torak ke silinder sekaligus kemudian mengukur celah cincin torak
26. Mesin sepeda motor tidak mau hidup, setelah diperiksa ternyata busi tidak memercikkan bunga
api. Tindakan apa yang paling tepat untuk dilakukan jika terjadi hal seperti itu ?
a. Memriksa dan membersihkan baterai
b. Memeriksa dan membersihkan coil
c. Memeriksa dan membersihkan kabel busi
d. Mengganti baterai dan koil
e. Mengganti busi jika pengapian sudah sampai ke kabel busi

27. Kondisi yang menyebabkan handle kopling terasa berat adalah….


a. Penyetelan jarak kebebasan kopling longgar
b. Pegas kopling keras
c. Plat kopling aus
d. Bearing pengungkit aus
e. Pengungkit kopling bengkok

28. Pegas kopling merupakan komponen yang penting dalam sistem kopling, jika pegas kopling
lemah atau tidak sesuai dengan batas servis maka….

a. Kopling akan lebih berat


b. Kanvas kopling cepat habis
c. Pelat kopling cepat habis
d. Tenaga motor kuat
e. Cincin washer akan cepat aus

29. Seorang teknisi melakukan pemeriksaan diameter dalam garpu pemindah, didapatkan hasil
pengukuran seperti pada gambar di bawah ini sebesar 35,10 mm, sedangkan batas servis adalah
31,15 mm. Tindakan apa yang sebaiknya dilakukan oleh teknisi tersebut ?

a. Mengganti garpu pemindah gigi


b. Mengganti tromol pemindah gigi
c. Melebarkan alur pemindah gigi
d. Mengganti bos gigi transmisi
e. Menganti bushing garpu pemindah gigi

30. Seorang teknisi melakukan pengukuran pada komponen piston sesuai gambar di bawah ini.
Apakah yang ingin diketahui oleh teknisi dari tahapan pengukuran tersebut ?

a. Untuk mengetahui diameter pin piston


b. Untuk mengetahui jarak kerenggangan pin torak dengan piston
c. Untuk mengetahui diameter lubang pin torak pada piston
d. Untuk mengetahui celah oli pada piston
e. Untuk mengetahui kebengkokan pin piston
21. Thermostat pada sistem pendinginan air mulai membuka pada suhu….

a. 65 – 70oC
b. 70 - 75 oC
c. 75 - 80 oC
d. 80 - 85 oC
e. 85 - 90 oC

22. Yang bukan termasuk actuator dalam sistem injeksi bahan bakar adalah….
a. Pompa bahan bakar
b. Injector
c. Ignition
d. Lampu indikator (mil)
e. Bank angle

23. Sering terjadi ledakan pada knalpot saat gas tangan dilepaskan disebabkan oleh….
a. Penyetelan campuran idle yang terlalu kaya
b. Penyetelan campuran idle yang terlalu miskin
c. Main jet terlalu besar
d. Main jet terlalu kecil
e. Slow jet terlalu besar
24. Standar tahanan sensor engine coolant temperature saat suhu temperature mencapai 100oC
adalah….

a. 0,1 – 0,2 K ohm


b. 1 – 2 K ohm
c. 10 – 20 K ohm
d. 0,1 – 0,2 ohm
e. 1 – 2 ohm

25. Cara mengukur celah ring torak yang benar adalah….


a. Diameter alur celah piston dikurangi diameter dalam cincin torak
b. Mengukur celah cincin torak saat terpasang pada piston
c. Mengukur celah cincin torak saat terlepas dari piston
d. Memasukkan cincin torak ke silinder kemudian mengukur celah cincin torak
e. Memasukkan cincin torak ke silinder sekaligus kemudian mengukur celah cincin torak

26. Mesin sepeda motor tidak mau hidup, setelah diperiksa ternyata busi tidak memercikkan bunga
api. Tindakan apa yang paling tepat untuk dilakukan jika terjadi hal seperti itu ?
a. Memriksa dan membersihkan baterai
b. Memeriksa dan membersihkan coil
c. Memeriksa dan membersihkan kabel busi
d. Mengganti baterai dan koil
e. Mengganti busi jika pengapian sudah sampai ke kabel busi

27. Kondisi yang menyebabkan handle kopling terasa berat adalah….


a. Penyetelan jarak kebebasan kopling longgar
b. Pegas kopling keras
c. Plat kopling aus
d. Bearing pengungkit aus
e. Pengungkit kopling bengkok

28. Pegas kopling merupakan komponen yang penting dalam sistem kopling, jika pegas kopling
lemah atau tidak sesuai dengan batas servis maka….
a. Kopling akan lebih berat
b. Kanvas kopling cepat habis
c. Pelat kopling cepat habis
d. Tenaga motor kuat
e. Cincin washer akan cepat aus
klik disini untuk melihat Kunci dan pembahasan
29. Seorang teknisi melakukan pemeriksaan diameter dalam garpu pemindah, didapatkan hasil
pengukuran seperti pada gambar di bawah ini sebesar 35,10 mm, sedangkan batas servis adalah
31,15 mm. Tindakan apa yang sebaiknya dilakukan oleh teknisi tersebut ?

a. Mengganti garpu pemindah gigi


b. Mengganti tromol pemindah gigi
c. Melebarkan alur pemindah gigi
d. Mengganti bos gigi transmisi
e. Menganti bushing garpu pemindah gigi
30. Seorang teknisi melakukan pengukuran pada komponen piston sesuai gambar di bawah ini.
Apakah yang ingin diketahui oleh teknisi dari tahapan pengukuran tersebut ?

a. Untuk mengetahui diameter pin piston


b. Untuk mengetahui jarak kerenggangan pin torak dengan piston
c. Untuk mengetahui diameter lubang pin torak pada piston
d. Untuk mengetahui celah oli pada piston
e. Untuk mengetahui kebengkokan pin piston

31. Apabila terjadi mudah kendornya baut pengikat poros engkol pada komponen CVT sepeda motor
matic, pemeriksaan yang harus dilakukan teknisi pada komponen transmisi CVT adalah….
a. Bagian yang bergerak ke samping
b. Bagian pemberat / weight
c. Bagian tetap (collar dan pulley bergerak)
d. Permukaan pulley dan v-belt
e. Conical spring washer pada crankshaft

32. Pengukuran komponen/bagian sistem rem sepeda motor yang ditunjukkan seperti pada gambar
di bawah adalah….
a. Pengukuran ketebalan disc brake
b. Pengukuran run-out disc brake
c. Pengukuran ketebalan brake pad
d. Pengukuran diameter dalam cylinder caliper
e. Pengukuran diameter luar piston caliper

33. Perhatikan gambar pengukuran komponen suspensi roda depan sepeda motor menggunakan
indicator di bawah ini, hasil pengukuran menunjukkan pembacaan total indicator sebesar 0,1 mm.
bagaimana analisa anda terhadap hasil pengukuran ini ?

a. Fork pipe masih dalam batas toleransi defleksi


b. Fork pipe mengalami defleksi sebenarnya sebesar 0,1 mm
c. Fork pipe mengalami keolengan sebenarnya sebesar 1,0 mm
d. Fork pipe mengalami defleksi sebesar 2,0 mm
e. Fork pipe mengalami keolengan sebenarnya sebesar 0,5 mm

34. Seorang pemilik sepeda motor mengeluhkan bahwa kemudi sepeda motornya terasa berat,
setelah dilakukan pemeriksaan ternyata ditemukan beberapa penyebab, salah satunya adalah….
a. Bantalan roda tidak berfungsi
b. Poros depan bengkok
c. Tekanan udara ban tidak cukup
d. Ban aus sebelah
e. Pelek bengkok

35. Di bawah ini merupakan jenis-jenis rangkaian kelistrikan sepeda motor, yang termasuk dalam
klasifikasi rangkaian sistem penerangan yang berfungsi sebagai signaling/warning adalah….
a. Instrument lights
b. Headlight
c. Alternator
d. Netral light
e. Taillight

36. Sebuah sepeda motor matic 110 cc menggunakan motor starter dengan spesifikasi 72W/12V.
Berapa ampere besar arus yang mengalir ke motor starter tersebut?
a. DC 6 ampere
b. AC 6 ampere
c. DC 8 ampere
d. AC 8 ampere
e. DC 10 ampere

37. Perhatikan gambar pemeriksaan sistem pengisian di bawah ini, apabila hasil pengukuran seperti
pada gambar menunjukkan nilai sebesar 0,5 mA, maka kesimpulan dari pemeriksaan tersebut
adalah….

a. Besarnya arus pengisian sebesar 0,5 mA


b. Terjadi kebocoran arus sebesar 0,5 mA
c. Arus yang mengalir sebesar 1 mA
d. Baterai mengeluarkan arus sebesar 0,5 mA
e. Amperemeter membutuhkan arus 0,5 mA dari baterai

38. Perhatikan gambar ignition coil di bawah ini. Untuk melakukan pengukuran tahanan kumparan
sekunder, maka bagian-bagian ignition coil yang harus dihubungkan dengan probe ohm meter
adalah….
a. 3 dan 4
b. 3 dan 5
c. 4 dan 5
d. 4 dan 6
e. 5 dan 6

39. Pemeriksaan komponen sistem pengapian sepeda motor seperti pada gambar di bawah ini
dilakukan dengan posisi kunci kontak ON dan mesin sepeda motor diputar oleh electric starter.
Pemeriksaan apakah yang dilakukan pada gambar tersebut?
a. Pemeriksaan kumparan pulsa pengapian
b. Pemeriksaan kumparan alternator
c. Pemeriksaan ignition coil primary peak voltage
d. Pemeriksaan tegangan puncak kumparan pembangkit
e. Pemeriksaan tegangan puncak kumparan pengapian

40. Perhatikan gambar pengukuran komponen kelistrikan sepeda motor berikut. Pengukuran apakah
yang dilakukan pada gambar di bawah ini….

a. Pengukuran voltase dengan headlight connector tersambung


b. Pengukuran voltase dengan regulator/rectifier connecter tersambung
c. Pengukuran tegangan lampu kepala
d. Pengukuran kontinuitas regulator/rectifier connecter
e. Pengukuran tegangan alternator
KUNCI JAWABAN
1. B
2. C
3. B
4. C
5. A
6. B
7. C
8. B
9. B
10. B
11. D
12. A
13. C
14. .
15. A
16. A
17. D
18. B PEMBAHASAN
19. C PEMBAHASAN
20. A PEMBAHASAN
21. B PEMBAHASAN
22. E PEMBAHASAN
23. A, B PEMBAHASAN
24. D PEMBAHASAN
25. B, D PEMBAHASAN
26. E PEMBAHASAN
27. B PEMBAHASAN
28. B PEMBAHASAN
29. A PEMBAHASAN
30. B PEMBAHASAN
31. E PEMBAHASAN
32. E PEMBAHASAN
33. A PEMBAHASAN
34. B PEMBAHASAN
35. E PEMBAHASAN
36. A PEMBAHASAN
37. B PEMBAHASAN
38. – PEMBAHASAN
39. D PEMBAHASAN
40. B PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
NO 1

baut dan mur dikencangkan sesuai standar torsi pengencangan, untuk mendapatkan torsi
pengencangan yang sesuai sebaiknya menggunakan alat torque wrench (kunci momen)

Pd kunci momen sisi ujungnya dapat dipasang kunci soket menyesuaikan dengan ukuran mur
maupun baut yg akan dikencangkan. sementara itu pada ujung yang lain (berdekatan dgn handle
kunci momen) terdapat jarum penunjuk & angka-angka yg menunjukkan nilai kekuatan
kekencangan dari mur maupun baut. Jarum akan bergerak menyesuaikan dengan kekuatan
kekencangan yang dihasilkan. Pada penggunaan kunci momen jenis klik, pengencangan mur atau
baut terpenuhi setelah tanda bunyi klik

gb. kunci momen dengan jarum indicator

gb. kunci momen jenis klik

Penggunaan kunci momen dipakai cuma pada pengerjaan akhir pengencangan baut maupun mur.
Sebelumnya gunakan kunci biasa (kunci ring, kunci soket dan juga kunci pas), setelah diperkirakan
sedikit lebih erat baru dieratkan menggunakan kunci torsi & eratkan menyesuaikan dengan nilai
kekuatan kekencangan dari mur maupun baut. Kunci momen mencegah terjadinya kerusakan mur
dan baut pada proses pengencangan, yang jelas ketika kita mengencangkan mur dan baut
menggunakan kunci momen supaya batas kekencangannya sesuai dengan spesifikasinya.

NO 2
Cara Menghitung Perbandingan Roda Gigi
Roda gigi berfungsi untuk meneruskan maupun mereduksi putaran. Roda gigi minimal terdiri dari
satu pasang gear atau lebih. Drive gear (gear penggerak) dan driven gear (gear yang digerakkan).

Jumlah gigi pada gear berpengaruh terhadap jumlah putaran, maupun torsi yang dihasilkan. Jika
driven gear lebih besar dari drive gear maka jumlah putaran mengalami reduksi (lebih kecil) tetapi
torsi yang dihasilkan lebih besar, sebaliknya jika driven gear lebih kecil maka jumlah putaran lebih
besar namun torsi lebih kecil. Jadi torsi yang dihasilkan berbanding terbalik dengan besar kecilnya
putaran yang dihasilkan

Rumus untuk menghitung perbandingan putaran

Ket :
nA : jumlah gigi gear penggerak
nB : jumlah gigi gear yang digerakkan
pA : jumlah putaran gear penggerak
pB : jumlah putaran gear yang digerakkan

Rumus untuk menghitung perbandingan torsi / momen

Ket :
nA : jumlah gigi gear penggerak
nB : jumlah gigi gear yang digerakkan
MA : momen penggerak/input
MB : momen yang digerakkan

Contoh soal :
sepeda motor memiliki perkaitan gigi transmisi : jumlah gigi penggerak (A) 31 dan jumlah gigi yang
digerakkan (B) 18. Jika momen input 20 Nm, maka momen outputnya adalah….

Diket :
· nA = 31
· nB = 18
· MA = 20 Nm
Ditanyakan : MB

NO 3
Cara Membuat Ulir Dalam Menggunakan Tap

Tap adalah alat yang berfungsi untuk membuat ulir dalam yang memiliki diameter tidak terlalu
besar. Dalam satu ukuran tap terdiri dari tiga jenis yaitu :
1. Taper, bagian ujungnya berbentuk tirus berfungsi sebagai tap pertama untuk membuat ulir awal
pada bagian bibir lubang

Gb taper
2. Plug, bagian ujungnya sedikit tirus penggunaannya setelah taper untuk membuat ulir lebih dalam
lagi atau untuk membuat ulir pada lubang yang tembus
Gb. plug
3. Doming, bagian ujungnya tidak tirus digunakan setelah tap ke 2 (plug) terutama untuk membuat
ulir yang tidak tembus.

Gb. doming
Cara menggunakan tap :
1. Buat lubang pada benda yang akan dibuat ulir menggunakan mata bor yang sesuai ukurannya
2. Pasang tap pada tangkai tap
3. Gunakan tap no 1 (taper), masukkan ke dalam lubang dengan posisi tegak lurus
4. Putar sesuai arah ulir sambil ditekan perlahan sampai terasa agak berat / makan
5. Selanjutnya cukup diputar saja tidak perlu ditekan
6. Sesekali sambil diputar kebalikan untuk memutus tatal dan memperingan putaran

NO 4
Prinsip Kerja Motor 4 Langkah ( 4 tak )

Motor 4 langkah adalah motor bakar dimana setiap satu siklus pembakarannya terdiri dari 4
langkah gerak piston dan 2 kali putaran poros engkol

Langkah Isap
Piston Bergerak dari TMA menuju ke TMB, Katup in terbuka & Katup ex tertutup. Ketika piston
bergerak dari TMA ke TMB Kevakuman dalam ruang silinder mengakibatkan udara mengalir ke
dalam silinder dan bercampur bensin dari karburator.

Langkah Kompresi

Piston Bergerak dari TMB ke TMA, Katup in & ex tertutup. Gas campuran bensin dan udara
dikompresikan hingga mencapai tekanan dan suhu yang tinggi. Beberapa derajat sebelum piston
mencapai TMA busi memercikkan bunga api.
Langkah Usaha

Piston Bergerak dari TMA ke TMB Katup in & ex tertutup. Gerak bolak-balik piston akan diteruskan
oleh batang penghubung (stang seher) ke poros engkol untuk diubah menjadi gerak putar yang
digunakan untuk menggerakkan kendaraan.
Langkah Buang

Piston Bergerak dari TMB ke TMA , Katup in tertutup & katup ex terbuka. Gas bekas didorong
piston keluar melalui saluran buang dan muffler menuju ke udara luar.
NO 5
Fungsi Motor Starter
Motor starter berfungsi untuk menggerakkan poros engkol pada saat proses starter engine. Prinsip
kerja motor starter yaitu merubah energi listrik menjadi energi gerak.

Motor starter terdiri dari dua komponen utama yaitu rotor dan stator.

a. Rotor/armature (komponen bergerak)


Armature terdiri atas sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, terdiri dari:
armature shaft (poros armature), komutator serta armature coil (kumparan armature). Armature
berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk gerak putar

b. Stator (komponen diam)


Terdiri dari rumah motor starter sebagai dudukan magnit permanen, brush dan terminal kabel

NO 6
Nama Nama Komponen Pada Kompresor Udara

Kompresor adalah peralatan yang berfungsi untuk menciptakan udara bertekanan. Peralatan ini
biasa digunakan di bengkel-bengkel otomotif guna mengisi ban maupun untuk menyemprot guna
membersihkan komponen.
Kompresor terdiri dari beberapa komponen:
1. Motor penggerak
Berfungsi untuk menggerakkan kompresor, terdapat dua tipe yaitu motor listrik dan motor
gasoline / diesel
2. Sabuk dan pulley
Berfungsi untuk meneruskan putaran dari motor penggerak menuju kompresor udara
3. Engkol kompresor
Engkol pada kompresor berfungsi untuk mengubah gerak putar dari motor penggerak menjadi
gerak bolak balik pada torak. Engkol terbuat dari baja tempa yang difinish dengan mesin, engkol
dipasang pada bantalan yang dilumasi dengan cara sentrifugal atau dengan sistem cincin
4. Torak kompresor
Torak berfungsi untuk mengisap dan menekan udara atau gas di dalam silinder, torak terbuat dari
bahan paduan aluminium. Supaya tidak terjadi kebocoran antara torak dan silinder maka torak
dilengkapi dengan cincin torak.
5. Batang torak
Batang torak berfungsiuntuk menghubungkan gerakan engkol ke torak melalui pena engkol dan
pena torak, batang torak ini biasanya terbuat dari baja tempa dan difinish dengan mesin. Hubungan
gerakan dari engkol ke torak dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung yaitu melalui
kepala silang.
6. Silinder
Silinder adalah tempat dimana torak bekerja mengisap dan menekan fluida yaitu udara atau gas,
silinder terbuat dari besi tuang dengan dindingnya yang diha],uskan, dipoles dengan mesin. Selama
kompresorbekerja mengisap dan menekan fluida maka akan terjadi panas, oleh karena itu silinder
perlu didinginkan. Silinder dapat didinginkan dengan air atau dengan udara. Untuk silinder yang
didinginkan dengan udara maka sekeliling bodi dari silinder pada bagian luar dilengkapi dengan
sirip pendingin dengan maksud untuk memperlancar perpindahan panas, sedangkan untuk silinder
yang didinginkan dengan air maka silinder tersebut dibuat berongga yang berisi dengan air yang
dapat bersirkulasi, baik secara alam maupun dengan cara sirkulasi paksa, yaitudengan pompa air
pendingin.
7. Katup isap
berfungsi untuk mengatur pengisapan udara dari luar yang sebelumnya disaring terlebih dahulu
oleh filter udara
8. Katup keluar
berfungsi untuk mengatur penekanan udara oleh torak menuju ke tangki udara
9. Tangki udara
Berfungsi menampung udara bertekanan dari kompresor
10.Saluran udara keluar/kran udara
Mengatur aliran udara (buka dan tutup) menuju ke air gun atau perangkat lain yang
pengoperasiannya memanfaatkan udara bertekanan dari kompresor.

NO 7
Kertas Gambar
Kertas gambar adalah media untuk menuangkan informasi berupa gambar kerja. Kertas
yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas padalarang/kertas manila) dan kertas kalkir.
a. Kertas putih
Kertas padalarang/kertas manila merupakan kertas yang tidak tembus cahaya, agak tebal, dan
biasanya untuk membuat gambar dengan pensil dan kadang-kadang juga menggunakan tinta
b. Kertas kalkir
Kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya (transparan) biasanya untuk membuat gambar
dengan tinta yang merupakan proses lanjutan dari pembuatan gambar dengan tinta yang
merupakan proses lanjutan dari pembuatan gambar dengan pensil untuk mempermudah dalam
penggandaan.
Terdapat 6 ukuran kertas gambar, ukuran pokok dari kertay gambar yaitu A0 (baca A nol)
mempunyai luas 1 m2. Perbandingan panjang dan lebarnya 1 : √2. Apabila kertas A0 dibagi menjadi
dua maka diperoleh kertas ukuran A1, kertas A1 dibagi menjadi dua akan diperoleh A2, begitu
seterusnya sampai diperoleh ukuran kertas terkecil yaitu A5.
Tabel Ukuran Kertas Gambar
Ukuran Panjang (mm) Lebar (mm) Ukuran garis tepi (C)
dalam mm
A0 1189 841 10
A1 841 594 10
A2 594 420 10
A3 420 297 10
A4 297 210 5
A5 210 148 5

NO 8
jenis jenis resistor
Resistansi (tahanan) dapat diartikan sebagai apapun yang menghambat aliran arus listrik dan
mempengaruhi besarnya arus yang dapat mengalir. Pada dasarnya semua material (bahan) adalah
konduktor (penghantar), namun resistansi-lah yang menyebabkan sebagian material dikatakan
isolator, karena memiliki resistansi yang besar dan sebagian lagi disebut konduktor,karena
memiliki resistansi yang kecil. Resistansi ada pada kawat, kabel, body atau rangka sepeda motor,
namun nilainya ditekan sekecil mungkin dengan menggunakan logam-logam tertentu yang
memiliki nilai tahanan yang rendah.

Resistansi ada yang dibuat dengan sengaja untuk mengatur besarnya arus listrik yang mengalir
pada rangkaian tertentu, dan komponen yang memiliki nilai resistansi khusus tersebut, disebut
Resistor.

Resistor dibagi menjadi dua jenis :


a. Resistor tetap (fixed resistor)
b. Resistor variabel (variable resistor)

Variable resistor terdiri dari beberapa macam :


1) Rotary-type Resistor
2) LDR (Light Dependent Resistor)
3) Thermistor, terdiri dari :
a) NTC ( Negative Temperture Coeficient ) Thermistor
b) PTC ( positive Temperature Coeficient ) Thermistor
Pada NTC thermistor, nilai resistansi dari thermistor akan menurun pada saat suhu meningkat,
sedangkan pada PTC Thermistor, nilai resistansinya akan meningkat seiring dengan meningkatnya
suhu. Thermistor digunakan untuk keperluan pendeteksian suhu suatu objek, misalnya suhu oli
engine, transmisi, axle dan lain-lain.
NO 9
Cara Menyetel Celah Katup Sepeda Motor
Penyetelan celah katup dilakukan pada akhir langkah kompresi, yaitu pada saat piston berada di
TMA ( titik mati atas ) kedua katup tertutup, rocker arm bebas / tidak mendorong katup, sehingga
terdapat gap / celah kerenggangan katup.

Langkah langkah menyetel celah katup.


1. Persiapkan peralatan yang digunakan
· Kunci tutup setelan klep
· Kunci L katup
· Kunci ring 8 atau disesuaikan dengan mur setelan katup
· Feeler gauge
· Kunci T ukuran menyesuaikan baut poros engkol
· Obeng (-) besar
2. Posisikan sepeda motor pada tempat yang rata, gunakan standar tengah
3. Buka tutup penyetel klep pada kepala silinder
4. Buka lubang baut magnit dan lubang indikator posisi TOP pada blok mesin sebelah kiri (kanan
untuk sepeda motor matic)
5. Putar poros engkol menggunakan kunci T sampai piston berada pada posisi TOP / TMA ditandai
dengan melihat garis TOP pada magnit diluruskan dengan strip/garis pada lubang indikator posisi
TOP
6. Pastikan kedua rocker arm berada pada posisi bebas (tidak menekan katup), jika kedua rocker
arm sedang dalam posisi menekan katup maka engkol diputar lagi 1X putaran.
7. Kendorkan mur penyetel katup menggunakan kunci ring
8. Putar baut penyel menggunakan kunci L katup sampai diperoleh ukuran yang paling tepat. Katup
IN = 0.05mm , EX = 0.07/ sesuaikan spesifikasi sepeda motor
9. Setelah diperoleh ukuran yang paling tepat, kencangkan mur pengunci
10. Pasang kembali tutup setelan klep dan tutup pada blok magnit

NO 10
Alternator Sebagai Pembangkit Listrik Pada Kendaraan Bermotor

Gambar diatas adalah alternator pada mobil, berfungsi sebagai piranti pembangkit listrik pada
kendaraan. alternator digerakkan oleh mesin yang dihubungkan melalui sabuk dan puli. bagian
alternator yang bergerak disebut rotor / armature dan bagian yang diam disebut stator.
komponen yang berfungsi menghasilkan GGL yaitu stator coil. Stator coil merupakan kumparan
atau lilitan kawat yang terpasang statis terhadap housing (tidak berputar). Pada saat rotor
berputar, elektro magnet yang dihasilkan akan menginduksi stator coil sehingga menghasilkan GGL
pada ujung-ujung stator coil.

NO 11

Bore Gauge, Pengertian dan Cara Kerjanya


1. Pengertian :
Bore gauge atau juga dikenal dengan Cylinder Gauge ialah alat ukur yang dipakai guna mengukur
diameter silinder. di bagian atas terdapat dial gauge dan di bagian bawahnya terdapat measuring
point yang bisa bergerak bebas. Dial gauge yang terletak di bagian atas bisa dilepas caranya yaitu
longgarkan securing position dial gaugenya. Sedangkan ujung batang pengukur (measuring point)
akan bergerak bila ditekan dan jarum pada dial gauge antara 0-2 mm akan bergerak dari harga
standarnya.
di sisi lain terdapat replacement rod yang panjangnya beragam tergantung pada kebutuhan, yang
dilengkapi dengan replacement securing thread merupakan semacam mur pengikat yang berfungsi
untuk mengunci supaya replacement rod dan washernya tidak lepas ketika bore gauge digunakan.
2. Kegunaan/Fungsi :
Berguna untuk mengukur garis tengah bagian dalam dari sebuah benda kerja, seperti : Cylinder,
lubang dudukan poros dan lain-lain.

3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Cara Menggunakan Bore Gauge :
 Ukur diameter silinder dengan memakai jangka sorong untuk mengetahui diameter secara
kasar guna memilih rod end yang tepat untuk dipasangkan pada bore gauge (atau lihat
ukuran standarnya pada maintenance standard), misal diperoleh hasil pengukuran : 75,40
mm.
 Pilih replacement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut misal 76
mm, setelah itu pasang replacement rod pada bore gauge.
 Ukur panjang replacement rod dengan mikrometer luar dan usahakan jarum dial gauge
tidak bergerak, misal diperolah hasil pengukuran 76,20.
 Masukan replacement rod kedalam lubang (cylinder), goyangkan tangkai bore gauge ke
kanan dan ke kiri hingga di peroleh penyimpangan terbesar (posisi tegak lurus).
 Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukan dial gauge, misal diperoleh 0,13 mm.
 Besarnya diameter cylinder yaitu selisih antara hasil pengukuran panjang replecement rod
dengan besarnya penyimpangan jarum bore gauge. Jadi diameter cylinder = 76,20 -0,13 =
76,07 mm.
Cara menentukan ke ovalan silinder :

 Mula – mula tentukan sumbu X dan sumbu Y dari silinder.


 Lalu bagi silinder menjadi 3 bagian yaitu bagian atas (TOP), bagian tengah (CENTER), dan
bagian bawah (DEEP).
 setelah itu ukur sumbu X dan Y dari masing-masing bagian.
 Misalnya diperoleh hasil pengukuran bagian atas (TOP) cylinder sumbu X = 80.75 mm dan
sumbu Y = 80.73 mm, maka keovalannya cylinder bagian atas adalah 80.75 – 80.73 mm =
0.02 mm.
 Lanjutkan pengukuran pada bagian tengah (CENTER) dan bagian Bawah (DEEP).
Cara menentukan ketirusan cylinder :

 Ketirusan merupakan selisih ukuran antara cylinder bagian atas dengan cylinder bagian
bawah atau sebaliknya.
 Untuk menentukan ketirusan cylinder, dapat diambil dari keovalan masing-masing bagian
pada TOP, CENTER dan DEEP silinder.
 Misalnya, keovalan cylinder bagian atas adalah 0.02 mm dan bagian bawah cylinder adalah
0.01 mm, maka ketirusannya adalah 0.02 – 0.01 mm = 0.01 mm.
4. Tingkat Ketelitian :
Tingkat ketelitian Bore Gauge adalah 0,01 mm.
5. Cara membaca Skala dan Hasil Pengukuran :
Apabila jarum kecil menunjukkan pada angka satu dan jarum besar pada strip yang ke-22 setelah
bergerak dari nol searah jarum jam, jadi hasil pengukuran :

 Jarum kecil = 1 pada pengetesan = 75 mm.


 Jarum besar = 22 x 0,01 mm = 0,22 mm.
 Hasil pembacaan = 75 – 0.22 = 74.78 mm.
Jika jarum kecil menunjukkan pada angka satu dan jarum besar pada strip yang ke-25 setelah
bergerak dari nol berlawanan jarum jam, jadi hasil pengukuran :

 Jarum kecil = 1 pada pengetesan = 75 mm.


 Jarum besar = 25 x 0,01 mm = 0,25 mm.
 Hasil pembacaan = 75 + 0.25 = 75.25 mm.
6. Bagian-bagian :

 Dial Indikator.
 Replacement Rod.
 Replacement Washer.
 Measuring Point.
 Batang Silinder Bore Gauge.
7. Cara Kalibrasi :
Caranya yaitu :

 mula mula kendorkan pengunci outer ring pada dial indicator


 kemudian masukkan dial indicator ke dalam rahang mikrometer dengan replacement rod
terlebih dahulu
 setelah itu setel angka nol pada dial gauge tepat pada jarum panjang dengan memutar outer
ring
 terakhir kunci kembali pengunci outer ring. Cylinder bore gauge siap dipakai.
8. Jenis-jenis :

 Bore Gauge Range 5-10mm.


 Bore Gauge Range 10-18mm.
 Bore Gauge Range 50-150mm.
9. Cara merawat :

 Simpat Bore Gauge pada tempatnya setelah digunakan


 Bore gauge sebaiknya disimpan ditempat yang stabil suhu dan kelembabannya. Suhu
tempat untuk menyimpan sekitar 20˚C dengan kelembaban 60-70%.
 Tempat penyimpanan harus bebas dari getaran-getaran yang kemungkinan dapat merusak
Bore gauge.

10 . Skala utama/ Skala nonius :


Pada bore gauge skala penunjukkan jarum terdiri dari angka 0 – 50 pada setengah lingkaran dari
arah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.

NO 12
Diagnosa hasil pengukuran tekanan kompresi
1. Apabila hasil pengukuran tekanan kompresi dibawah (kurang) dari spesifikasi,
kemungkinan disebabkan oleh :
 Celah katup terlalu rapat
 Daun katup terbakar
 Dudukan katup aus (tidak rata)
 Paking kepala silinder rusak
 Cincin torak aus
 Torak aus dan dinding sililnder aus
2. Apabila hasil pengukuran tekanan diatas spesifikasi, dapat disebabkan oleh
 Terjadinya endapan arang (carbon) yang berlebihan pada puncak torak dan dinding ruang bakar
NO 13
Gambar diatas adalah pekerjaan pengukuran arus menggunakan Ampere meter, jika pada ampere
meter terbaca/terdapat hasil pengukuran, maka bisa disimpulkan ada arus yang mengalir ke dalam
baterai atau meninggalkan baterai
NO 14

NO 15
Minyak rem terbuat dari bahan polyalkylene glycol ether, jika minyak rem mengenai body kendaraan
akan menyebabkan kerusakan cat, cat akan terkelupas. Sebaiknya jika terkena minyak rem segera
dibersihkan menggunakan air
NO 16
Cara mengukur kebengkokan as shock breaker roda depan
jika terkena benturan yang sangat kencang, As shock breaker roda depan dapat mengalami
kebengkokan. Kondisi ini akan menyebabkan shock absorber tidak berfungsi dengan baik. Berikut
ini langkah-langkah untuk mengetahui kebengkokan as shock breaker roda depan

1. Sediakan V blok dan dial indicator

2. Letakkan as shock breaker pada v block, untuk memastikan as berada pada posisi yang tepat,
putar knop v block pada posisi ON
3. Pasang dial indicator pada stand magnetic base, putar knop magnetic base pada posisi ON,
posisikan dial indicator tegak lurus tepat di tengah-tengah as shock breaker

4. Putar knop v block ke posisi of supaya as shock breaker mudah diputar

5. Putar as shock breaker kemudian baca dial indicator, Keolengan sebenarnya adalah ½ dari
pembacaan total indicator.

BATAS SERVIS: 0,2 mm

Contoh : pada saat pengukuran terbaca jarum panjang bergerak dari strip 10 s/d 20, berarti jarum
bergerak melewati 10 strip, jika tiap strip 0.01mm maka hasil pembacaan total indicatornya adalah
0.1mm. Keolengan sebenarnya adalah ½ dari pembacaan total indicator. Maka keolengan
sebenarnya diperoleh ½ X 0.1 = 0.05mm, jika bats servis: 0.2mm maka as shock breaker tersebut
masih dalam kondisi baik

NO 17 Knalpot merupakan salah satu komponen penting dari sepeda motor karena salah satu
fungsinya untuk meredam suara hasil pembakaran di ruang mesin. Karenanya, komponen ini harus
diperhatikan betul oleh setiap pemilik sepeda motor.

Salah satu masalah yang sering muncul pada knalpot, terutama knalpot-knalpot tua, adalah bolong
alias berlubang. Biasanya bolong ini terletak di sambungan antara leher knalpot dan mesin. Apa
penyebabnya?

Menurut Opi, pemilik toko sparepart `Ex PSM`, knalpot bolong biasanya diawali oleh karat.
"Biasanya sudah terlalu berkarat, sehingga lapisan semakin tipis. Saat terus kena panas, akhirnya
bolong,"

NO 18 Pengisian Baterai

Baterai hanya bisa diisi dengan arus searah . Pengisian baterai dapat dibedakan antara pengisian
normal dan pengisian cepat.
Pengisian normal
Besar arus pengisian 10 % dari angka kapasitasnya.
Contoh :Baterai dengan kapasitas 44 Ah dapat diisi secara normal dengan arus pengisian 4,4 Ampere.
Waktu pengisian : 12 – 15 jam, bila baterai 100 % kosong.
Pengisian Cepat
Baterai dapat diisi dengan besar arus pengisian 5 s/d 10 kali besar arus pengisian normal sampai
tegangan baterai mencapai tingkat terjadinya titik-titik gas (tegangan sel 2,4 Volt)
Lama pengisian sampai satu jam. Pengisian seperti ini tidak merusak baterai tetapi tegangan
baterai cepat habis

NO 19 spesifikasi servis 0,05mm, jika hasil pengukuran masih dibawh 0,05mm, berarti kepala
silinder masih dalam kondisi baik, memenuhi batas toleransi…..

NO 20 12 V 21/5W kode ini mengandung arti bohlam tersebut tegangannya 12 volt, memiliki 2
filamen yaitu untuk lampu rem (21 watt ) dan lampu kota ( 5 watt ). Ketika saklar lampu utama
dinyalakan berarti yang menyala bohlam lampu kota ( 5 watt ).

Rumus :
P=V.I
P : Daya ( Watt )
V : Tegangan ( Volt )
I : Arus ( Ampere )
Jawab
P=V.I
5 = 12 . I
I = 5/12
I = 0.41667 Ampere

NO 21 cara memeriksa thermostat sistem pendingin sepeda motor

Rendam Thermostat dalam air yang dipanaskan,

pasangkan Thermometer

Temperatur pada saat mulai terbuka 72° C

Temperatur pada saat terbuka penuh 85° C

NO 22 Komponen Utama Pada Sistem Injeksi Sepeda Motor


Sistem injeksi pada sepeda motor terdiri dari tiga komponen utama, yaitu sensor unit, control unit
dan actuator

a. Sensor unit

Terdiri dari beberapa sensor yang berfungsi untuk membaca atau mengetahui kondisi mesin dan
selanjutnya melaporkan data informasi tersebut ke control unit. Semakin komplit sensor unit yang
digunakan maka semakin baik kinerja sistem injeksi dan unjuk kerja mesin semakin optimal.
Sensor unit terdiri dari :

1. MAP (Manifold absolute pressure) sensor

2. IAT (intake air temperature) sensor

3. TP (Throttle Position) sensor;

4. Engine oil temperature sensor;

5. Crank sensor

6. Bank angle sensor; merupakan sensor sudut kemiringan.

b. Control unit ECU/ECM; menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang diterima dari
masing-masing sinyal sensor yang ada dalam mesin. Informasi yang diperoleh dari sensor antara
lain berupa informasi tentang suhu udara, suhu oli mesin, suhu air pendingin, tekanan atau jumlah
udara masuk, posisi katup throttle/katup gas, putaran mesin, posisi poros engkol, dan informasi
yang lainnya. Pada umumnya sensor bekerja pada tegangan antara 0 volt sampai 5 volt. Selanjutnya
ECU/ECM menggunakan informasi-informasi yang telah diolah tadi untuk menghitung dan
menentukan saat (timing) dan lamanya injektor bekerja/menyemprotkan bahan bakar dengan
mengirimkan tegangan listrik ke solenoid injektor. Pada beberapa mesin yang sudah lebih
sempurna, disamping mengontrol injektor, ECU/ECM juga bisa mengontrol sistem pengapian.

c. Actuator
Actuator terdiri dari beberapa komponen pekerja yang bertugas sebagai eksekutor atau pelaksana
yang mendapatkan perintah dari control unit, yaitu :

1. FID

2. Fuel pump

3. Injector

4. Coil ignition

5. Kipas pendingin radiator

6. MIL

NO 23 ada umumnya penyebab terjadinya ledakan pada knalpot (backfire), yaitu akibat campuran
bahan bakar dan udara yang tidak sempurna, terlalu miskin ataupun terlalu kaya.

1. Campuran bahan bakar dan udara terlalu miskin, Yaitu kondisi dimana kandungan bensin terlalu
sedikit berbanding kandungan udara, idealnya 15:1 Karena terlalu sedikitnya bensin dalam
campuran yang masuk ke ruang bakar, membuat campuran tersebut sangat lambat, bahkan tidak
bisa terbakar oleh percikan busi. Akibatnya, saat katup buang terbuka untuk proses pembuangan,
bahan bakar yang belum sempat terbakar keluar dan meledak di dalam knalpot. Salah satu
penyebabnya bisa karena setelan campuran idle terlalu miskin. Contoh lainnya : ketika kita
mengendarai sepeda motor dan lupa kran bensin masih dalam kondisi tertutup, maka jumlah
bensin di dalam karburator akan semakin berkurang dan ketika gas dilepas (deselerasi) maka akan
timbul ledakan di kenalpot.
2. Campuran bahan bakar dan udara terlalu kaya, yaitu campuran dimana jumlah bahan bakar lebih
banyak dari jumlah seharusnya. Pembakaran yang sempurna akan terjadi jika perbandingan
campuran udara dan bahan bakarnya pas / sesuai. Jika campuran terlalu kaya maka sebagian dari
bahan bakar tidak semuanya terbakar, ada sebagaian yang ikut terbuang ke knalpot. Karena suhu
knalpot sudah panas maka bahan bakar akan terbakar di dalam knalpot dan menimbulkan suara
ledakan. Contohnya ketika choke tidak menutup rapat maka akan muncul ledakan dari kenalpot
pada saat gas tangan dilepas (deselerasi).

NO 24 Langkah langkah Pemeriksaan

Gantung ECT sensor dalam sebuah panci berisi cairan pendingin di atas sebuah kompor listrik dan
ukur tahanan antara terminal-terminal ECT sensor sewaktu cairan pendingin naik suhunya.
• Celup ECT sensor dalam cairan pendingin sampai ulirnya dengan jarak sekurangnya 40 mm
antara dasar panci dan bagian bawah dari sensor.
• Pelihara agar suhu konstan selama 3 menit sebelum pengetesan. Perubahan panas yang
mendadak akan mengakibatkan pembacaan yang salah. Jaga agar thermometer dan ECT sensor
tidak menyentuh panci. Hubungkan jarum tester ke terminal-terminal sensor seperti diperlihatkan
pada gambar. Suhu 40O C 100 O

Tahanan 1,0 – 1,3 Ω 0,1 – 0,2 Ω


Jika tahanan 10% diluar daerah jangkauan diatas pada suhu2 yang dicantumkan, gantilah ECT
sensor.

NO 25 Cara Mengukur Celah Ring Piston


Pada kondisi ring piston terpasang dengan benar. Ukur jarakkerenggangan alur dari ringpiston
sambil menekan ring pada alurnya.
Batas servis

Atas : 0,12 mm

Bawah : 0,12 mm

Masukkan ring piston dengan mendorong menggunakan piston ke bagian bawahsilinder, pastikan
posisi ring piston tidak miring dan uku celah antara ujung ring piston.

Batas servis

Atas : 0,5 mm

Kedua : 0,5 mm

Cincin oli : 1,1 mm

NO 26 cara mengatasi sepeda motor mogok karena gagal pengapian

Cara memeriksa sistem pengapian


Proses pembakaran pada ruang bakar akan terjadi jika terpenuhi tiga unsur pembakaran yaitu
bahan bakar, udara dan sumber api. Ketiganya harus ada, jika ada salah satu saja yang tidak
terpenuhi maka pembakaran tidak akan terjadi. Misalnya terdapat campuran bahan bakar dan
udara tetapi busi tidak menyala, tentu saja pembakaran tidak akan terjadi. Jika busi tidak menyala
berarti sistem pengapian menglami masalah.

Langkah-langkah melakukan pemeriksaan sistem pengapian :

1. Terlebih dahulu posisikan sepeda motor pada tempat yang rata dan menggunakan setandar
tengah, lepas busi dari kop silinder, busi dipasangkan pada cop busi kemudian tempelkan masa
busi ke bodi/blok mesin (cari bagian yang tidak tertutup cat). Pada posisi kunci kontak ON, starter
menggunakan engkol atau elektrik starter, perhatikan nyala /percikan bunga api pada elektroda
busi, jika ada percikan pada busi maka sistem pengapian bekerja dengan baik, sebaliknya jika busi
tidak menyala maka ada gangguan pada sistem pengapian. Lakukan langkah selanjutnya

2. Lepas cop busi dengan cara diputar berlawanan arah jarum jam sambil sedikit di tarik kemudian
ukur ujung-ujungnya menggunakan ohm meter, jika hasil pengukuran 3 – 4 Kohm maka cop busi
dalam kondisi baik, jika tidak maka cop busi harus diganti

3. Tempelkan kabel busi ke masa, starter menggunakan engkol atau elektrik starter perhatikan ujung
kabel, jika terdapat percikan bunga api maka koil berfungsi dengan baik berarti busi yang mati dan
harus diganti, dan jika dari kabel busi tidak memercikkan bunga api maka lakukan langkah
selanjutnya

4. Lepas kabel dari CDI yang menuju ke ignition coil, tempelkan ke masa, starter menggunakan
engkol atau elektrik starter perhatikan ujung kabel, jika ada percikan bunga api, CDI tak
bermasalah berarti coilnya yang mati, jika tidak maka lakukan langkah berikutnya

5. Periksa kabel yang berasal dari sumber listrik menggunakan volt meter, jika ada tegangan listrik
maka kerusakan pada CDI, jika tidak ditemukan tegangan listrik berarti sumber permasalahannya
pada sumber listriknya. Jika menggunakan pengapian tide AC berarti komponen yang mengalami
kerusakan adalah spool pengapian. Sedangkan pada pengapian tipe DC perlu dilakukan lagi
pemeriksaan sekring, kunci kontak dan baterai apakah berfungsi dengan baik atau tidak.

NO 27 Cara kerja kopling manual Sepeda Motor

Kopling berfungsi Memutuskan dan meneruskan putaran poros engkol ke transmisi dengan lembut.
Transmisi ada dua jenis, yaitu transmisi otomatis dan transmisi manual. Berikut ini adalah cara
kerja transmisi manual pada sepeda motor

Pada saat kopling terhubung


plat kopling dan kanvas kopling dicekam oleh Clutch Center dan plat penekan/Pressure Plate yang
ditahan oleh pegas. Semakin besar kekuatan pegas semakin erat kaitan antara plat kopling dengan
kanvas kopling. Plat kopling selalu berhubungan dengan Clutch center dan kanvas kopling selalu
berhubungan dengan outer clutch. Sebaliknya jika pegas terlalu lemah maka kaitan antara plat
kopling dengan kanvas kopling kurang erat sehingga memungkinkan terjadinya slip kopling
akibatnya tenaga motor berkurang dan kanvas kopling akan cepat habis karena gesekan dengan
plat kopling.

Aliran tenaga :

Poros engkol ⇨ Primary Gear ⇨ Outer Clutch ⇨ Kanvas Kopling ⇨ Plat Kopling ⇨Clutch
Center ⇨ Mainshaft Transmission.

Pada saat kopling bebas (handle kopling ditarik)

Dengan menekan handle kopling, Clutch Lifter akan menekan Lifter Plate dan Pressure Plate
mengalahkan tegangan pegas(*), sehingga terdapat kerenggangan antara plat kopling dan kanvas
kopling. Putaran mesin akan terputus dan tidak diteruskan ke Mainshaft Transmission.

(*) = kekuatan pegas berpengaruh pada handle kopling, semakin kuat pegas kopling, tarikan handle
kopling semakin berat.

NO 28 Cara kerja kopling manual Sepeda Motor

Kopling berfungsi Memutuskan dan meneruskan putaran poros engkol ke transmisi dengan lembut.
Transmisi ada dua jenis, yaitu transmisi otomatis dan transmisi manual. Berikut ini adalah cara
kerja transmisi manual pada sepeda motor

Pada saat kopling terhubung


plat kopling dan kanvas kopling dicekam oleh Clutch Center dan plat penekan/Pressure Plate yang
ditahan oleh pegas. Semakin besar kekuatan pegas semakin erat kaitan antara plat kopling dengan
kanvas kopling. Plat kopling selalu berhubungan dengan Clutch center dan kanvas kopling selalu
berhubungan dengan outer clutch. Sebaliknya jika pegas terlalu lemah maka kaitan antara plat
kopling dengan kanvas kopling kurang erat sehingga memungkinkan terjadinya slip kopling
akibatnya tenaga motor berkurang dan kanvas kopling akan cepat habis karena gesekan dengan
plat kopling.

Aliran tenaga :

Poros engkol ⇨ Primary Gear ⇨ Outer Clutch ⇨ Kanvas Kopling ⇨ Plat Kopling ⇨Clutch
Center ⇨ Mainshaft Transmission.

Pada saat kopling bebas (handle kopling ditarik)

Dengan menekan handle kopling, Clutch Lifter akan menekan Lifter Plate dan Pressure Plate
mengalahkan tegangan pegas(*), sehingga terdapat kerenggangan antara plat kopling dan kanvas
kopling. Putaran mesin akan terputus dan tidak diteruskan ke Mainshaft Transmission.

(*) = kekuatan pegas berpengaruh pada handle kopling, semakin kuat pegas kopling, tarikan handle
kopling semakin berat.

NO 29 Garpu pemindah gigi adalah salah satu komponen mekanisme pemindah gigi pada transmisi
manual yang berfungsi untuk menggeser gigi geser pada saat perpindahan gigi. Pada pekerjaan
overhaul transmisi manual, perlu dilakukan pengukuran diameter dalam garpu pemindah, tentu
saja ukurannya harus sesuai dengan ukuran standar dari pabrik. Jika diperoleh hasil pengukuran
yang tidak sesuai maka perlu dilakukan penggantian komponen.

NO 30 Mengetahui jarak kerenggangan pin torak dengan piston

Piston bergerak translasi di dalam silinder, bergerak naik dan turun dari TMA ke TMB dan
sebaliknya. Semakin tinggi putaran mesin semakin cepat pula gerak translasi piston. Piston
dihubungkan pada batang piston menggunakan pin piston. Sambungan ini bukan sambungan mati,
namun sambungan ini harus benar-benar presisi supaya tidak menimbulkan benturan karena
renggang sehingga pada saat piston bergerak tidak menimbulkan suara nglitik. Untuk mengetahui
jarak kerenggangan pin torak dengan piston perlu dilakukan pengukuran diameter lubang piston
dan diameter luar pin piston. Kerenggangan pin torak dengan lubang piston diperoleh
darihasil pengukuran diameter lubang piston dikurangi diameter luar pin piston.

NO 31 Conical spring washer adalah ring berbentuk conical ( kerucut ) yang berfungsi untuk
mengunci atau menahan mur supaya tidak terlepas, terutama pada mur yang digunakan untuk
mengikat komponen yang berputar. Seperti pada kopling sepeda motor, mur pengikat pulley CVT
pada poros engkol, dsb. Conical spring washer merupakan ring pegas berbentuk kerucut, ketika
mur dikencangkan ring ini akan terhimpit sehingga bentuk pegas yang tadinya kerucut menjadi
cenderung lebih rata. Sama halnya dengan pegas-pegas yang lain, pegas ini memiliki sifat : jika
ditekan akan kembali ke bentuk semula sehingga mur akan tertekan dan mengunci walaupun
dalam kondisi putaran tinggi mur tidak akan terlepas

NO 32 Langkah-langkah pembongkaran

1. Keluarkan minyak rem dari sistem hidraulik dengan cara mengendorkan bleeder plug
menggunakan kunci ring 8mm

2. Lepaskan slang rem, baut nipel oli dan ring perapat.

3. Lepaskan disc pad rem.


4. Lepaskan bracket caliper dari badan caliper.
5. Lepaskan pegas kanvas dan karet tutup pin slide.
6. Letakkan sebuah majun atau lap di atas piston.
7. Posisikan caliper agar piston menghadap ke bawah dan semprotkan udara dari kompresor ke
saluran masuk minyak rem untuk membantu mengeluarkan piston.
8. Cuci bagian-bagian caliper dengan air bersih.

Pemeriksaan

1. Periksa caliper cylinder terhadap gerusan, goresan atau kerusakan.


2. Ukur Diameter dalam caliper cylinder.
3. Periksa caliper piston terhadap gerusan, goresan atau kerusakan.
4. Ukur Diameter Luar caliper piston.

Perakitan

1. Lapisi sil piston dan sil debu baru dengan minyak rem bersih dan pasang pada alur-alur sil di
caliper.
2. Lumasi piston caliper dengan minyak rem bersih dan pasang piston ujung terbuka piston
menghadap keluar.
3. Lumasi bagian dalam karet tutup pin slide dengan gemuk silikon dan pada badan caliper.
4. Pasang pegas kanvas rem pada badan caliper .
5. Lapisi pin caliper dengan gemuk silikon dan pasang bracket caliper pada caliper.
6. Pasang kanvas rem dan caliper

NO 33 Gangguan yang sering terjadi pada sistem kemudi sepeda motor

Kemudi terasa berat


1. Mur bantalan kepala kemudi terlalu kencang
2. Bantalan kepala kemudi rusak atau tidak berfungsi
3. Tekanan udara ban tidak cukup
Kemudi menarik ke satu arah atau tidak berjalan lurus
1. Garpu bengkok
2. Poros bengkok
3. Roda tidak terpasang dengan baik
4. Bantalan kepala kemudi tidak berfungsi
5. Rangka bengkok
6. Bantalan roda aus
7. Komponen engsel lengan ayun aus
Roda depan bergoyang
1. Pelek bengkok
2. Bantalan roda depan aus
3. Ban tidak berfungsi
4. Poros depan tidak dikencangkan
5. dengan baik
Roda tidak berputar dengan lancar
1. Bantalan roda tidak berfungsi
2. Poros depan bengkok
3. Rem seret
4. Gear Speedometer macet/seret

NO 34 Gangguan yang sering terjadi pada sistem kemudi sepeda motor

Kemudi terasa berat


1. Mur bantalan kepala kemudi terlalu kencang
2. Bantalan kepala kemudi rusak atau tidak berfungsi
3. Tekanan udara ban tidak cukup
Kemudi menarik ke satu arah atau tidak berjalan lurus
1. Garpu bengkok
2. Poros bengkok
3. Roda tidak terpasang dengan baik
4. Bantalan kepala kemudi tidak berfungsi
5. Rangka bengkok
6. Bantalan roda aus
7. Komponen engsel lengan ayun aus
Roda depan bergoyang
1. Pelek bengkok
2. Bantalan roda depan aus
3. Ban tidak berfungsi
4. Poros depan tidak dikencangkan
5. dengan baik
Roda tidak berputar dengan lancar
1. Bantalan roda tidak berfungsi
2. Poros depan bengkok
3. Rem seret
4. Gear Speedometer macet/seret

NO 35 Sistem penerangan sangat diperlukan untuk keselamatan pengendaraan, khususnya di


malam hari dan juga untuk memberi isyarat/tanda pada kendaraan lainnya. Sistem penerangan
pada sepeda motor dibagi menjadi dua fungsi, yaitu; 1) sebagai penerangan (illumination) dan 2)
sebagai pemberi isyarat/peringatan (signalling/warning).

Yang termasuk ke dalam fungsi penerangan antara lain:


1. Headlight (lampu kepala/depan)
2. Taillight (lampu belakang),
3. Instrument lights (lampu-lampu instrumen).
Sedangkan yang termasuk ke dalam fungsi pemberi isyarat antara lain;
1. Brake light (lampu rem)
2. Turn signals (lampu sein/tanda belok),
3. Oil pressure dan level light (lampu tanda tekanan dan level oil)
4. Netral light (lampu netral untuk transmisi/perseneling)
5. Charging light (lampu tanda pengisian). Tidak semua sepeda motor dilengkapi charging light.
Untuk sistem yang lebih komplit, misalnya pada sepeda motor dengan sistem bahan bakar tipe
injeksi (EFI) , kadang-kadang terdapat juga hazard lamp (lampu hazard/tanda bahaya), low fuel
warnig (pemberi peringatan bahan bakar sudah hampir kosong), temperature warning (pemberi
peringatan suhu), electronic fault warning (pemberi peringatan terjadinya kesalahan/masalah pada
komponen elektronik), dan sebagainya. Contoh penempatan sistem penerangan (lighting system),
baik yang berfungsi sebagai penerangan maupun pemberi isyarat adalah seperti pada gambar di
bawah ini:

NO 36 DEFINISI DAYA

Adalah banyaknya energi tiap satuan waktu dimana pekerjaan sedang berlangsung atau kerja yang
dilakukan persatuan waktu.

Daya listrik (P) dapat dirumuskan dan daya sama dengan energi/waktu ( Daya = energi/waktu).

P =W/T
P = V.I.T/T
P = V.I
P = I2 R
P = V2/R (dalam satuan volt-ampere,( VA)

Keterangan :
P : Daya satuan Watt ( joule/detik )
W : energi Watt/detik
T : waktu detik
V : tegangan Volt
I : arus Ampere
R : tahanan ohm

Contoh soal :
Sebuah sepeda motor matic 110 cc menggunakan motor starter dengan spesifikasi 72W/12V.
Berapa ampere besar arus yang mengalir ke motor starter tersebut?

Diketahui :
P : 72 Watt
V : 12 Volt

Ditanyakan : I….. ?

Jawab :
Rumus yang digunakan
P = V.I
I =P/V
I = 72 / 12
I = 6 Ampere

Jadi besar arus yang mengalir ke motor starter adalah: 6 Ampere

NO 37 Cara Melakukan Tes Kebocoran Arus Listrik Pada sistem Pengisian Sepeda Motor

Gambar tes kebocoran

Tes kebocoran arus listrik pada sepeda motor perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi wiring
kabel dalam kondisi baik atau tidak, terutama jiika wiring mengalami konsleting, biasanya ditandai
dengan putusnya sekring atau tegangan baterai habis dengan sendirinya ( padahal kunci kontak off
).

Langkah-langkah pemeriksaan :
· Putar kunci kontak ke OFF dan lepaskan kabel negative ( - ) dari baterai.

· Hubungkan jarum pemeriksaan ( + ) amperemeter ke kabel negatif ( - ) dan jarum pemeriksaan ( -


) amperemeter ke terminal ( - ) baterai.

· Dengan kunci kontak diputar pada OFF, periksalah terhadap kebocoran arus listrik.

- Ketika mengukur arus listrik dengan sebuah tester, putar ke daerah jangkauan tinggi, kemudian
turunkan daerah jangkauan ke tingkat yang sesuai. Aliran arus listrik yang lebih tinggi daripada
daerah jangkauan yang telah dipilih dapat memutuskan sekering didalam tester.

· Sewaktu mengukur arus listrik, jangan putar kunci kontak ke ON. Lonjakan arus listrik yang tiba-
tiba dapat memutuskan sekering di dalam tester.

Kebocoran arus listrik yang diperbolehkan : maksimum 0,5 mA

Jika kebocoran arus listrik melampaui harga yang diperbolehkan, ada kemungkinan terjadinya
hubungan singkat di dalam rangkaian. Carilah tempat hubungan singkat dengan melepaskan
hubunganhubungan satu per satu dan mengukur arus listrik.

NO 38 Pemeriksaan Igntion Coil (Koil Pengapian) dengan Electro Tester

1) Posisikan tombol “power” tester pada posisi OFF


2) Hubungkan kabel-kabel tester seperti terlihat pada gambar di bawah.

3) Arahkan tombol selector ke “IG COIL”.


4) Posisikan tombol “power” ke posisi ON.
5) Amati pancaran (loncatan) bunga api listrik pada tester. Pancaran harus kuat dan berkelanjutan.
Biarkan pengetesan ini berjalan sekitar 5 menit untuk memastikan koil pengapian bekerja dengan
baik.
a) Loncatan bunga api pengapian yang baik adalah berjarak sekitar 8 mm.
b) Bila tidak terjadi pengapian atau pengapian berwarna orange, berarti keadaan koil pengapian
kurang baik.
b. Pemeriksaan Igntion Coil (Koil Pengapian) dengan Multimeter 1) Periksa tahanan
kumparan primer koil pengapian menggunakan multimeter (skala ohmmeter x 1 ohm) antara
terminal kabel primer dengan massa.
Standar :
0,5 – 0,6 ohm pada suhu 200C(Honda)
0,32 – 0,48 ohm suhu 200C (Yamaha)
0,1 – 0,2 ohm suhu 200C (Suzuki)
2) Periksa tahanan kumparan sekunder koil pengapian menggunakan multimeter (skala ohmmeter
x k ohm) antara terminal kabel primer dengan tutup busi seperti gambar di bawah.
Standar :
11,5 – 14,5 k ohm pada suhu 200C (Honda)
10 k ohmpada suhu 200C (Yamaha)
14 – 18 k ohm pada suhu 200C (Suzuki)

3) Periksa tahanan kumparan sekunder koil pengapian menggunakan multimeter (skala ohmmeter
x k ohm ) antara terminal kabel primer dengan kabel busi/kabel tegangan tinggi (tanpa tutup busi)
seperti gambar di bawah:
Standar :
7,8 – 8,2 k ohm pada suhu 200C (Honda)
5,68 – 8,52 k ohm pada suhu 200C (Yamaha)

Jika hasil-hasil pengukuran di atas tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan, ganti koil
pengapian

NO 39 Persiapkan peralatan yang akan digunakan, Imrie diagnostic tester (model 625) atau Peak
voltage adaptor 07HGJ – 0020100 dan multimeter digital dengan impedansi pemasukan lebih tinggi
dari 10 MOhm / DCV.

· Lepaskan body cover


· Lepaskan konektor atau soket dari Unit CDI.
· Hubungkan jarum pemeriksa adaptor tegangan puncak ke terminal-terminal konektor dari kabel
bodi. Probe positif ke terminal Hitam/Merah (+), probe negatif ke Hijau (-), Hidupkan mesin dan
baca tegangan puncak. TEGANGAN PUNCAK: minimum 100 V
· Jangan sampai menyentuh busi dan jarum-jarum pemeriksa untuk mencegah terjadinya kejutan
listrik
· Jika tegangan puncak yang diukur pada konektor Unit CDI tidak normal, ukur tegangan puncak
pada konektor kumparan pembangkit alternator.
· Lepaskan konektor kumparan pembangkit alternator dan hubungkan jarum pemeriksa tester ke
terminal Hitam/Merah dan Massa. Dengan cara yang sama seperti pada konektor Unit CDI,
· Ukur tegangan puncakdan bandingkan dengan tegangan yang diukur pada konektor Unit CDI.
· Jika tegangan puncak yang diukur pada konektor Unit CDI tidak normal dan yang diukur pada
kumparan pembangkit alternator normal, berarti terdapat sirkut terbuka atau hubungan longgar
pada kabel bodi. Jika semua bagian normal, berarti kumparan pembangkit alternator rusak.

NO 40 Regulator rectifier / kiprok adalah salah satu komponen pada sistem pengisian sepeda
motor yang berfungsi untuk :

1. menyearahkan arus listrik dari alternator


arus listrik yang dihasilkan oleh alternator tidak bisa langsung dialirkan ke baterai. Arus listrik dari
alternator adalah arus AC sebelum dialirkan ke baterai harus dirubah terlebih dahulu menjadi arus
DC.
2. pembatas tegangan
besarnya tegangan listrik yang dihasilkan oleh alternator tergantung dari tinggi rendahnya putaran
mesin, semakin tinggi putaran mesin semakin tinggi pula tegangan yang dihasilkan. Namun jika
tegangan yang dihasilkan terlalu tinggi akan menyebabkan beberapa komponen mati atau putus
karena kelebihan tegangan. Salah satu fungsi dari regulator yaitu membatasi tegangan yang
dihasilkan oleh alternator supaya tidak melebihi batas yaitu ± 12 volt.

Hal-hal yang mungkin terjadi apabila regulator / kiprok mati :


1. bohlam lampu-lampu putus pada saat gas putaran tinggi
2. bohlam lampu-lampu redup atau mati sama sekali
3. baterai tidak dapat terisi

Cara memriksa tegangan dari regulator / kiprok :


1. mengukur tegangan untuk penerangan
Gunakan volt meter untuk mengetahui besarnya tegangan yang keluar dari kiprok menuju lampu
kepala. Probe warna merah (+) dihubungkan dengan conector kabel warna kuning dan probe hitam
(-) dihubungkan dengan konektor kabel warna hijau (Honda) atau hitam (Yamaha). Tegangan yang
dihasilkan berkisar antara 12,6 volt – 13,6 volt pada 5000 rpm. Jika tidak sesuai maka kiprok harus
diganti.

2. mengukur tegangan untuk pengisian baterai


cara pengukurannya hampir sama dengan cara no 1 hanya berbeda posisi kabelnya : Probe warna
merah (+) dihubungkan dengan conector kabel warna merah dan probe hitam (-) dihubungkan
dengan konektor kabel warna hijau (Honda) atau hitam (Yamaha)

Вам также может понравиться

  • Sistem Transmisi Manual
    Sistem Transmisi Manual
    Документ13 страниц
    Sistem Transmisi Manual
    Lalus Setiyono
    100% (1)
  • Makalah CVTSMK
    Makalah CVTSMK
    Документ18 страниц
    Makalah CVTSMK
    Orpa Arruan
    78% (9)
  • Job Shet Rem
    Job Shet Rem
    Документ2 страницы
    Job Shet Rem
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • 1 - Bahasa Dan Sastra Indonesia
    1 - Bahasa Dan Sastra Indonesia
    Документ59 страниц
    1 - Bahasa Dan Sastra Indonesia
    Abang Awink
    Оценок пока нет
  • Buku Tindak Lanjut PSB
    Buku Tindak Lanjut PSB
    Документ2 страницы
    Buku Tindak Lanjut PSB
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • Surat Permohonan PSKK2021
    Surat Permohonan PSKK2021
    Документ1 страница
    Surat Permohonan PSKK2021
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • RPP 3.1 Dan 4.1 Mekanisme Katup
    RPP 3.1 Dan 4.1 Mekanisme Katup
    Документ6 страниц
    RPP 3.1 Dan 4.1 Mekanisme Katup
    Eko Fitri Yanto
    100% (1)
  • Buku Tindak Lanjut PSB
    Buku Tindak Lanjut PSB
    Документ2 страницы
    Buku Tindak Lanjut PSB
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • Job Sheet Kopling
    Job Sheet Kopling
    Документ22 страницы
    Job Sheet Kopling
    Eko Fitri Yanto
    0% (1)
  • Ujian Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017 KKPI KELAS XII
    Ujian Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017 KKPI KELAS XII
    Документ3 страницы
    Ujian Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017 KKPI KELAS XII
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • Soal Pas PD Dan SK Ganjil
    Soal Pas PD Dan SK Ganjil
    Документ5 страниц
    Soal Pas PD Dan SK Ganjil
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • Tim Peserta
    Tim Peserta
    Документ9 страниц
    Tim Peserta
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • Job Sheet Suspensi BM
    Job Sheet Suspensi BM
    Документ12 страниц
    Job Sheet Suspensi BM
    Eko Fitri Yanto
    100% (1)
  • SKKD Rapot
    SKKD Rapot
    Документ2 страницы
    SKKD Rapot
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • Daftar Socket CDI
    Daftar Socket CDI
    Документ3 страницы
    Daftar Socket CDI
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • Sooal Gambar 10
    Sooal Gambar 10
    Документ10 страниц
    Sooal Gambar 10
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • SKKD Rapot
    SKKD Rapot
    Документ4 страницы
    SKKD Rapot
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • Buku Tindak Lanjut PSB
    Buku Tindak Lanjut PSB
    Документ2 страницы
    Buku Tindak Lanjut PSB
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • Compresi Tester
    Compresi Tester
    Документ21 страница
    Compresi Tester
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • Tugas
    Tugas
    Документ7 страниц
    Tugas
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • Buku Tindak Lanjut PSB
    Buku Tindak Lanjut PSB
    Документ2 страницы
    Buku Tindak Lanjut PSB
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • Buku Tindak Lanjut PSB
    Buku Tindak Lanjut PSB
    Документ2 страницы
    Buku Tindak Lanjut PSB
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • Tugas
    Tugas
    Документ7 страниц
    Tugas
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • Tata Tertib Bola Voli Portema 1
    Tata Tertib Bola Voli Portema 1
    Документ2 страницы
    Tata Tertib Bola Voli Portema 1
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • 1 Silabus Teknologi Dasar Otomotif X
    1 Silabus Teknologi Dasar Otomotif X
    Документ10 страниц
    1 Silabus Teknologi Dasar Otomotif X
    Koe Mirzy
    Оценок пока нет
  • RPP Kel. 1 Otomotip Tahap 2 2013
    RPP Kel. 1 Otomotip Tahap 2 2013
    Документ6 страниц
    RPP Kel. 1 Otomotip Tahap 2 2013
    JauhandriArizalAhmad
    Оценок пока нет
  • Alat Ukur
    Alat Ukur
    Документ9 страниц
    Alat Ukur
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • Buku Tindak Lanjut PSB
    Buku Tindak Lanjut PSB
    Документ2 страницы
    Buku Tindak Lanjut PSB
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет
  • MOU AUTO 2000 B Dah
    MOU AUTO 2000 B Dah
    Документ1 страница
    MOU AUTO 2000 B Dah
    Eko Fitri Yanto
    Оценок пока нет