Вы находитесь на странице: 1из 10

Jeanna S │ Antibacterial Activity of Garlic Extract (Allium sativum L.

[ARTIKEL REVIEW]

ANTIBACTERIAL ACTIVITY of GARLIC (Allium sativum l.)


Jeanna Salima
Faculty of Medicine, University of Lampung

Abstract
Infectious disease has become one of the most major health concern not only in Indonesia, but also around the world.
Antibiotics is one way of treating infectious disease which, if it was given irrationally, could lead into a whole new
problem, which is the presence of a resistant pathogen. Therefore, a new kind of treatment using various kind of herbal
medicine is now widely used. Garlic has been widely known for its potency of dietary and medicinal use to cure many
various diseases, including infectious disease, for centuries. It is a large annual plant of the Liliaceae family. One of many
benefits from garlic potency in medicinal term that has long been studied by many clinician is its possession of
antibacterial properties. There are a lot of researches stated that various extract of garlic shows an excellent
antibacterial activity against some human pathogenic bacteria. The antibacterial activity of garlic extracts has a broad
spectrum, this, shown by its ability to inhibits both gram negative and gram positive bacteria. This antibacterial activity
possessed by extraction of garlic is believed due to one of its phytochemical constituent, allicin, which is one of major
organosulfur contained in garlic bulb, and its degradation, ajoene. It is also believed that gram positive bacterias are
more susceptible to antibacterial activity of garlic extract than gram negative bacteries. Garlic also contains flavonoid
and essentials oil, which also has antibacterial activity.

Keyword: antibacterial activity, garlic extract, Staphylococcus aureus.

Abstrak
Penyakit infeksi telah menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar, tidak hanya di Indonesia tapi juga di
dunia.Pemberian antibiotic, telah lama menjadi salah satu terapi dalam menyembuhkan penyakit infeksi, namun,
apabila pemberian antibiotic tidak dilakukan secara rasional, hal ini dapat menimbulkan masalah baru, yaitu munculnya
patogen yang bersifat resisten.Oleh karena itu, pengobatan alternative dengan menggunakan bahan dan tanaman
herbal sekarang banyak digunakan.Bawang putih sudah berabad-abad lamanya dikenal memiliki potensi medis dan
dipercaya dapat berperan sebagai obat herbal yang dapat digunakan untuk berbagai macam penyakit, termasuk
penyakit infeksi.Tanaman bawang putih merupakan salah satu herba semusim famili Liliceae.Salah satu manfaat medis
bawang putih yang telah lama dipelajari oleh para klinisi ialah kemampuan atau potensi bawang putih sebagai
antibiotik.Sudah banyak peneltian menyatakan bahwa ekstrak bawang putih dengan efektif menunjukkan aktivitas yang
baik terhadap bayak jenis bakteri, baik itu bakteri gram negatif ataupun gram positif.Hal ini menjadikan ekstrak bawang
putih memiliki sifat antibakteri berspektrum luas.Aktivitas antibakteri ini diyakini dikarenakan kandungan allicindan
ajoene, sebuah komponen organosulfur yang dimiliki oleh bawang putih.Dipercaya pula bahwa bakteri gram positif lebih
rentan terhadap aktivitas antibakteri yang dimiliki oleh ekstrak bawang putih.Selain itu, bawang putih juga memiliki
kandungan flavonoid dan minyak atsiri yang juga mempunyai aktivitas antibakteri.

Kata kunci: aktivitas antibakteri, ekstrak bawang putih,Staphylococcus aureus

...
Korespondensi : Jeanna Salima │ jeanna.salima@gmail.com

Pendahuluan bakterijuga tidak kalah pentingnya dalam


Penyakit infeksi merupakan salah menyebabkan penyakitinfeksi. Penyakit
satu masalahkesehatan terbesar tidak infeksi juga merupakan salah satu
saja di Indonesia, tetapi juga diseluruh penyebab utama kematian di dunia.1
dunia. Selain virus sebagai penyebabnya,

J MAJORITY │Volume 4 Nomor 2 │ Januari 2015 | 30


Jeanna S │ Antibacterial Activity of Garlic Extract (Allium sativum L.)

Pemberian antibiotik merupakan tetrasiklin)Pseudomonas


tatalaksana penting dalam menangani aeruginosa(resisten
pasien dengan penyakit infeksi. Namun, terhadaptrimetoprim/ sulfametoksasol,
seiring berjalannya waktu, terjadi tetrasiklin dan sefalosporin) dan masih
perubahan dalam praktik perawatan banyak lagi berbagai mikroba pathogen
kesehatan, banyak penderita penyakit yang resisten lain. Hal ini dikarenakan
infeksi yang memerlukan perawatan peningkatan penggunaan antibiotika
jangka panjang di rumah sakit. Hal ini yang terjadi pada masyarakat tidak
menyebabkan pajanan antibiotik oral dan dilakukan secara rasional.4
antibiotik parenteral terhadap pasien Meningkatnya angka resistensi
tersebut semakin meningkat. Hal ini antibiotik ini merupakan salah satu
menimbulkan permasalahan baru, yaitu penghambat utama dalam tercapainya
munculnya mikroba patogen yang hasil pengobatan yang sukses dan
resisten terhadap antibiotik.2 pengontrolan terhadap patogenisitas
Pemakaian antibiotika secara mikroba.5 Selain itu, antibiotik juga
rasional mutlak menjadi suatu dikenal banyak memiliki efek samping
keharusan. Rasionalitas pemakaian yang sering mengganggu kenyamanan
antibiotik tersebut meliputi tepat konsumennya. Efek samping itu antara
indikasi, tepat penderita, tepat obat, lain ialah rasa lemas, mual, sakit kepala
tepat dosis dan waspada efek samping dan lainnya.6 Oleh karena itu,
obat. Pemakaian antibiotik yang tidak berkembangnya resistensi terhadap obat
rasional akan menyebabkan munculnya serta meningkatnya ketertarikan
banyak efek samping dan mendorong konsumen terhadap obat-obatan dengan
munculnya bakteri resisten.3 Adapun efek samping yang minimal memaksa
beberapa bakteri yang telah ditemukan kita untuk mengembangkan agen
resisten terhadap berbagai macam antimikroba baru.7 Untuk menanggulangi
antibiotik di berbagai penjuru dunia ialah masalah tersebut, salah satu usaha yang
Staphylococcus aureus, yang memiliki telah lama dikembangkan dalam
angka resistensi siprofloksasin di Asia beberapa dekade akhir ini ialah dengan
sebesar 37%, dan bahkan angka Meticillin mengambil jalan alternatif dengan
resistant Staphylococcus aureus (MRSA) meggunakan obat-obatan alami
8
di Asia telah mencapai 70%, dan di berbahan dasar tumbuhan.
Indonesia sendiri telah mencapai 23,5%. Penggunaan obat-obatan herbal
Streptococcus pneumoniae (resisten yang berasal dari tumbuhan dan rempah,
terhadap trimetoprim /sulfametoxazol apabila dibandingkan dengan obat-obat
dan angka resistensinya terhadap yang diformulasikan dari bahan kimia,
penisilin telah mencapai 40%),Escherichia memiliki efek samping yang lebih
coli, Klebsiella spp., Serratia spp., minimal. Obat-obatan herbal ini juga
C.freundii, Morganella spp.(resisten dapat dibeli dengan harga yang relatif
terhadap antibiotik golongan beta murah, sehingga dengan mudah dapat
laktam) Proteus mirabilis, (resisten dijangkau oleh kalangan sosial ekonomi
terhadap nitrofurantoin dan manapun.9 Oleh karena itu, beberapa

J MAJORITY │Volume 4 Nomor 2 │ Januari 2015 | 31


Jeanna S │ Antibacterial Activity of Garlic Extract (Allium sativum L.)

tahun belakangan ini, karena manfaatnya sensitivitasnya terhadap kandungan


yang dinilai tinggi, penggunaan obat- ekstrak bawang putih diantara lain ialah
obatan herbal yang berasal dari Salmonella spp, E. coli, Klebsiella,
tumbuhan dan rempah meningkat. Tidak Micrococcus, Helicobacter,
hanya di negara berkembang, namun Pseudomonas, Proteus, Staphylococcus
juga di negara maju.10 Salah satu aureusdan juga Bacillus subtilis.16
tumbuhan yang telah lama dipercaya Komponen utama dalam bawang
memiliki aktivitas antibakteri yang cukup putih yang dipercaya bertanggung jawab
baik terhadap berbagai macam bakteri atas potensi antibakteri dan potensi
ialah bawang putih Allium sativum l.11 terapeutik lain pada bawang putih ialah
Bawang putih (Allium sativum L.) kandungan sulfur dalam bawang putih.17
adalah herba semusim berumpun yang Diantaranya ialah Diallyl thiosulfinate
mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. (allicin) dan juga Diallyl disulfide
memiliki daun yang berupa helai-helai (ajoene).18
seperti pita yang pipih, dengan ujung Allicin merupakan komponen
yang runcing, berbatang semu dengan sulfur bioaktif utama yang terkandung
akar serabut. Tanaman ini diyakini dalam bawang putih. Komponen ini
berasal dari Negara di Asia Tengah, yaitu hanya akan muncul apabila bawang putih
Cina dan Jepang yang kemudian dipotong atau dihancurkan. Pada saat
menyebar luas ke seluruh dunia, bawang putih dihancurkan atau
14,15,18
termasuk indonesia oleh pedagang Cina dipotong. Pada saat bawang putih
dan Arab.12 Penggunaan bawang putih dihancurkan, kerusakan membrane sel
sebagai obat-obatan bersifat alami telah bawang putih ini akan mengaktifkan
lama dipraktikkan oleh manusia selama enzim allinase, yang akan membantu
berabad-abad lamanya.13 proses metabolisme alliin yang
Beberapa manfaat bawang putih tekandung dalam sel lain, menjadi allicin.
bagi kesehatan yang telah banyak Allicin merupakan senyawa yang bersifat
dipelajari antara lain ialah sebagai tidak stabil, senyawa ini dalam waktu
antibakteri, antioksidan, antijamur, beberapa jam akan kembali
antiprotozoa, dan lain sebagainya. dimetabolisme menjadi senyawa sulfur
Bawang putih juga diyakini memiliki efek lain seperti vinyldithiines dan Diallyl
protektif bagi sistem kardiovaskular dan disulfide (ajoene) yang juga memiliki
juga telah lama diyakini memiliki potensi daya antibakteri berspektrum luas,
sebagai antitumor.14Ekstrak bawang namun dengan aktivitas yang lebih
putih telah lama diketahui memiliki kecil.16
aktivitas antibakteri terhadap berbagai
bakteri patogen dalam tubuh manusia. DISKUSI
Aktivitas antibakteri dalam ekstrak Bawang putih, merupakan salah
bawang putih ini berspektrum luas, satu tanaman obat yang telah lama
efektif terhadap bakteri gram positif dan dipelajari selama beberapa dekade akhir
juga gram negatif.15Beberapa bakteri ini.Penggunaannya untuk menanggulangi
pathogen yang telah dievaluasi berbagai macam penyakit infeksi telah

J MAJORITY │Volume 4 Nomor 2 │ Januari 2015 | 32


Jeanna S │ Antibacterial Activity of Garlic Extract (Allium sativum L.)

dilakukan berabad-abad Tabel 1.Komposisi kimia yang terdapat dalam 100


20
lamanya.Padazaman mesir kuno, bawang gram bawang putih.
Mineral Jumlah Vitamin Jumlah
putih digunakan untuk mengatasi diare,
(mg/100g) (mg/100g)
bangsa Yunani kuno, menggunakan Sodium 17 Vitamin A 9
bawang putih untuk mengatasi berbagai (Na)
macam masalah infeksi saluran cerna dan Calcium 181 Vitamin E 0.08
infeksi lain. Pada saat terjadinya perang (Ca)
dunia ke dua, bawang putih digunakan Potassium 401 Vitamin K 1,7
(K)
untuk mencegah penyebaran infeksi Fosfor (P) 153 Piridoksin 1,235
pada luka di kulit.Bangsa Jepang dan Cina (B6)
biasa menggunakan bawang putih untuk Tembaga 0,299 Asam 31,2
mengobati flu, sakit kepala sakit (Cu) askorbat
tenggorokan dan otitis media. Di afrika, (C)
Besi (Fe) 1,7
terutama di Nigeria, bawang putih Mangan 1,672
banyak digunakan untuk mengobati (Mn)
masalah infeksi pada saluran pencernaan Zinc (Zn) 1,16
dan masalah infeksi pada kulit.19 Sumber: United States Departement of Agriculture, 2010.20

Kandungan bawang putih Mekanismeantibakteri bawang putih

Fungsi biologis dan medis bawang Bawang putih (Allium sativum L. )


putih dan tanaman famili Alliaceae
lainnya dikarenakan tingginya kandungan
Minyak Allicin Ajoene flavonoid
organosulfur yang atsiri
dimilikinya.Diantaranya ialah alliin,
ajoene, dithiin, S-allycysteine dan
Menggan Mengham Mengham Denaturasi
kandungan enzim yang ada di dalam ggu bat bat protein
bawang putih.Bawang putih proses sintesis sintesis
mengandung setidaknya 33 komponen pembentu RNA, DNA RNA, DNA
kan dan dan
sulfur, 17 asam amino, dan banyak membran protein protein
mineral, diantaranya selenium. Tanaman sel bakteri bakteri bakteri
ini memiliki kandungan sulfur yang lebih secara
lambat
tinggi disbanding tanaman famili Lilliceae
lainnya. Kandungan sulfur dalam bawang
putih inilah yang bertanggung jawab atas Kematian
berbagai macam manfaat terapeutik bakteri
bawang putih. Selain itu pula, kandungan
sulfur ini pulalah yang memberikan bau Gambar 1.Mekanisme antibakteri kandungan
21,22,23
bawang putih.
khas bawang putih.19Adapun kandungan
kimia lain yang terdapat di dalam 100
Diantara banyaknya kandungan
gram bawang putih dapat dilihat pada
sulfur yang terkandung dalam bawang
tabel1 yang ada di bawah ini

J MAJORITY │Volume 4 Nomor 2 │ Januari 2015 | 33


Jeanna S │ Antibacterial Activity of Garlic Extract (Allium sativum L.)

putih, allicin merupakan komponen aktivitas antibakteri ialah flavonoid, yang


sulfur yang memiliki aktivitas antibakteri bekerja dengan cara mendenaturasi
yang paling besar, selain itu pula, allicin proteinyang dimiliki bakteri. senyawa
juga merupakan komponen yang flavonoid ini juga dikenal baik sebagai
bertanggung jawab atas manfaat antioksidan. Flavonoid merupakan
terapeutik bawang putih yang lainnya, turunan senyawa fenol yang dapat
seperti antijamur, dan antivirus.18Allicin berinteraksi dengan sel bakteri dengan
yang baru akan muncul dari cara adsorpsi yang dalam prosesnya
metabolisealliin oleh allinaseapabila melibatkan ikatan hidrogen. Dalam kadar
sebuah bawang putih mengalami yang rendah, fenol membentuk kompleks
kerusakan sel akibat dipotong atau protein dengan ikatan lemah. Yang akan
ditumbuk ini dapat menghambat secara segera terurai dan diikuti oleh penetrasi
total sistesis RNA bakteri, dan fenol ke dalam sel, dan menyebabkan
menghambat sistesis DNA dan protein presipitasi dan denaturasi protein.24
bakteri secara parsial. Walaupun selain itu pula, fenol dapat menghambat
dikatakan bahwa sintesis DNA dan aktivitas enzim bakteri, yang pada
protein juga mengalami penghambatan akhirnya akan mengganggu metabolisme
oleh aktivitas allicin, namun perlu serta proses kelangsungan hidup bakteri
diketahui bahwa RNA tetap menjadi tersebut.25Adapun gambaran skematik
target utama aktivitas antibakteri yang tentang bagaimana mekanisme bawang
dimiliki allicin.21 putih dalam menciptakan suatu aktivitas
Allicin (Diallyl Thiosulfinate) antibakteri dapat dilihat dalam gambar 1.
memiliki sifat yang kurang stabil, oleh
karena itu, dalam beberapa jam dalam Efektivitas antibakteri bawang putih
suhu ruangan, akan kembali mengalami
metabolisme menjadi vynilthidiines atau Beberapa studi In vitro telah
dyallildisulfide atau yang disebut ajoene. menunjukkan aktivitas bawang putih
Senyawa sulfur ini memiliki aktivitas terhadap banyak tipe bakteri gram
antibakteri yang bekerja dengan negatif dan gram positif, seperti
mekanisme yang sama dengan allicin, Escherichia, Salmonella, Staphylococcus,
namun memiliki potensi yang lebih kecil streptococcus, Klebsiella, Proteus,
daripada allicin.22 Bacillus, Clostridium, dan
Bawang putih juga mengandung Mycobacteriumtuberculosis. Pada studi
komponen minyak atsiri, yang juga in vitro yang dilakukan pada ekstrak
memiliki aktivitas antibakteri yang bawang putih yang didapatkan dari
bekerja dengan mekanisme menghambat bawang putih yang segar, langsung
pembentukan membran sel bakteri. diekstrak tanpa perlakuan tambahan lain,
Namun, potensi minyak atsiri sebagai hasil menunjukkan aktivitas antibakteri
antijamur dikenal jauh lebih besar yang kuat terhadap bakteri
dibanding potensinya sebagai Staphylococcus aureus, Pseudomonas
23
antibakteri. Satu lagi kandungan aeruginosa, dan Escherichia coli. Bahkan
bawang putih yang juga diyakini memiliki terhadap bakteri yang biasanya resisten

J MAJORITY │Volume 4 Nomor 2 │ Januari 2015 | 34


Jeanna S │ Antibacterial Activity of Garlic Extract (Allium sativum L.)

terhadap antibiotik, seperti Meticillin putih.Hal ini dibuktikan oleh penelitian


Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) yang dilakukan oleh Gull, yang
atau strain bakteri yang telah resisten mengujiefektivitas ekstrak air bawang
terhadap beberapa pengobatan putih terhadap berbagai macam bakteri
antibiotik (E. coli, Enterococcus spp. yang bersifat patogen terhadap manusia
Shigella spp.).26 dengan metode disk diffusion.Bakteri
Daya antibakteri bawang yang digunakan dalam penelitian
putihdikatakan lebih poten terhadap tersebut diantaranya adalahS.
bakteri gram positif seperti epidermidis, S. aureus, S. typhii dan E.
Staphylococcus aureus dibanding bakteri coli. Hasil dari penelitian tersebut
gram negatif seperti E.coli dan P. menyatakan bahwa urutan diameter
aeruginosahal ini kemungkinan hambat yang terbentuk secara berurutan
disebakan karena bakteri-bakteri gram ialah 22 mm, 19,3 mm, 15,6 dan 14,3. Hal
negative memiliki kemampuan untuk ini kembali menunjukkan bakteri gram
untuk memproduksi suatu enzim yang positif lebih rentan terhadap aktivitas
dapat menonaktifkan fitokonstituen dan antibakteri ekstrak bawang putih
komponen bioaktif yang dimiliki ekstrak dibanding bakteri gram negatif, dengan
bawang putih. Selain itu pula, selubung didapatkannya bakteri yang paling rentan
bakteri gram negative yang secara alami terhadap ekstrak bawang putih ialah S.
memang lebih kompleks disbanding epidermidis dan yang paling resiten ialah
struktur selubung bakteri gram positif E. coli.7
mempersulit proses penetrasi agen Penelitianlaintelah dilakukan
antimikroba ke dalam dinding sel bakteri untuk mengetahui peranan bawang putih
gram negatif.19 sebagai antibakteri bahkan terhadap
Banyak literatur menyatakan Staphylococcus aureus resisten
bahwa Staphyloccus aureus memiliki metisilin.Yang menunjukkan hasil bahwa
tingkat sensitivitas yang sangat tinggi ekstrak bawang putih dapat dengan
terhadap berbagai ekstrak bawang efektif menghambat pertumbuhan
putih.22Hal ini mungkin dikarenakan bakteri Staphylococcus aureus, bahkan
bakteri gram positif seperti S. aureus yang resisten terhadap metisilin
tidak memiliki struktur yang tidak bisa sekalipun28Sebuah studi in vivo telah
dipengaruhi oleh komponen bioaktif dilakukan untuk membuktikan efektivitas
bersifat antibakteri yang dimiliki bawang dari ekstrak bawang putih terhadap
putih.Tidak seperti halnya bakteri gram Methicillin ResistantStaphylococcus
negative, yang memiliki struktur aureus(MRSA). Dalam penelitian yang
selubung yang kompleks yang sulit dilakukan oleh Tsao tersebut, dilakukan
ditembus komponen bioaktif bawang pengamatan terhadap enam belas
putih.Serta, bakteri gram positif seperti mencit yang diinjeksi MRSA-PBS via vena
Staphylococcus aureus tidak memiliki diekornya, kemudian mencit-mencit
kemampuan menghasilkan enzim yang tersebut diberikan ekstrak bawang putih
dapat menonaktifkan fitokonstituen yang dengan kadar 50% dan 100% secara oral.
terkandung dalam ekstrak bawang Hasil dari penelitian tersebut

J MAJORITY │Volume 4 Nomor 2 │ Januari 2015 | 35


Jeanna S │ Antibacterial Activity of Garlic Extract (Allium sativum L.)

menunjukkan bahwa ekstrak bawang diameter


putih dengan efektif dapat menghambat hambat 22,5
mm
pertumbuhan serta membunuh MRSA
Air Menghambat S. aureus, E. El-
pada plasma tikus, hepar, limpa serta pertumbuhan coli, Mahmoo
ginjal mencit.29 bakteri uji P.aeruginos d (2009).
19
Adapun hasil beberapa penelitian pada a, S.
lainyang menguji efektivitas berbagai konsentrasi pneuminae
40-70%
macam ekstrak bawang putih dalam
Ethanol Menghambat E.coli Ramadan
menghambat pertumbuhan berbagai dan ti(2012).
3

bakteri dirangkum di dalam tabel 2 membunuh


2

dibawah ini. bakteri uji


pada
Tabel 2.Kadar hambat minimum (KHM) dari konsentrasi
bermacam-macam bawang putih terhadap 50%
mikroogranisme pathogen. Ethanol Menghambat Psedomonas Maysaa
bakteri uji aeruginosa 13
Pelarut Hasil Bakteri Uji Sumber (2011).
Ekstrak dengan
Bawang konsentrasi
putih 30%
Ethanol Menghambat Salmonella Onyeagb
Air Menghambat S.aureus, S. Safithri, 1
bakteri uji sp., Bacillus a(2004).
pertumbuhan agalacti, E. et al
28 dalam sp., S. 5
bakteri uji coli (2004).
konsentrasi aureus., E.
pada
30-50% coli
konsentrasi
Air Menghambat S. aureus Uzodike
15-25%
bakteri uji dan igwe
air Menghambat S. aureus Shokrzad 17
dengan (2005).
pertumbuhan eh, et al.
30 diameter
bakteri uji (2006)
hambat 31,25
pada
mm
konsentrasi 4
% dan
membunuh SIMPULAN
pada Bawang putih memiliki
konsentrasi kemampuan sebagai antibakteri
10%
Ethanol Menghambat E. coli, Karuppia
terhadap bakteri-bakteri pathogen yang
bakteri uji Enterobacte h et al. menginfeksi manusia.Kemampuan
31
pada r spp., P. (2012). antibakteri bawang putih ini dikarenakan
konsentrasi aeruginosa, kandungan organo sulfur yang ada
15-25% Klebsiella didalamnya.Diataranya allicin dan
spp.,
Proteus
ajoene. Bawang putih juga kaya akan
spp., Bacillus kandungan minyak atsiri dan flavonoid
spp., S. yang juga memiliki sifat
aureus antibakteri.Bakteri gram positif dipercaya
Ethanol Menghambat S. aureus Deresse lebih rentan terhadap aktivitas
bakteri uji, 22
(2010).
dengan

J MAJORITY │Volume 4 Nomor 2 │ Januari 2015 | 36


Jeanna S │ Antibacterial Activity of Garlic Extract (Allium sativum L.)

antibakteri bawang putih dibanding 7. Gull I, Saeed M, Shaukat H, Shahbaz


dengan bakteri gram negatif. M.Inhibitory effect of Allium sativum
and Zingiber officinale extracts on
DAFTAR PUSTAKA clinically Important drug resistant
1. Mulholland A. Bacterial infection – A pathogenic bacteria. J Clin Microbiol
major cause of death among children in Antimicrob. [serial online] 2012 Mar 9
Africa. New EnglJ Med. [serial online] [Cited 2014 Oct 3]; 3(11): [65-73]
2005 Jan 6 [Cited 2014 Sep 21]; 352: [75- Available from:
77] Available from: URL : http://www.annclinmicrob.com/content
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1
/11/1/8
5635117
8. Ansari M, Ahmed S, Halder S. Nigella
2. Mardiastuti H, Karuniawati A, Kiranasari
sativa: A non-conventional herbal option
A, Kadarsih R. Emerging Resistance
for the management of seasonal allergic
Pathogen: Situasi terkini di Asia, Eropa,
rhinitis. Pak JPharmacol. [serial online]
Amerika Serikat, Timur Tengah dan
2006 Jul 21 [Cited 2014 Oct 21]; 23: [31-
Indonesia. Majalah Kedokteran
35]. Available from: URL :
Indonesia.[serial online] 2007 Mar 3
http://pakjp.pk/articles/0509201110572
[cited 2014 Sep 20]; 57 (3): [75-79].
5.pdf
Available from : URL :
9. Vuorela P, Leinonerib M, Saikkuc P, dan
http://indonesia.digitaljournals.org/inde
Tammelaa P. Natural products in the
x.php/idnmed/article/download/490/49
process of finding new drug candidates.
1
Curr Med Chem. [serial online] 2004 Jun
3. Sutrisna. Penggunaan antibiotika secara
11 [Cited 2014 Sep 21]; 2 (11): [1375-
rasional.Majalah Kedokteran Indonesia.
1389]. Available from: URL :
[serial online] 2012 May 24 [Cited 2014
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1
Sep 21] 7: [32-39]. Available from : URL:
5180572
http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstrea
10. De Boer H, Kool A, Mizirary W.
m/handle/123456789/3265/PENGGUNA
Antifungal and antibacterial activity of
AN%20ANTIBIOTIKA%20SECARA%20RASI
some herbal remedies from Tanzania. J
ONAL.pdf?sequence=1
Ethanopharmacol. [serial online]2004
4. Jacob M, International Symposium of
Nov 11 [Cited 2014 Sep 22]; 96: [461-
Antimicrobial Agents and Resistance.
469]. Available from : URL :
Worldwide overview of antimicrobial http://www.researchgate.net/profile/Hu
Resistance. ISAAR. 2005 Mar 6. go_De_Boer/publication/8110253_Anti-
5. Fu Y J, Zu Y, Chen L, Wang fungal_and_anti-
Z.AntimicrobialActivity of clove and bacterial_activity_of_some_herbal_rem
rosemary essential oils alone and in edies_from_Tanzania/links/09e4150b71
combination. Phytother res. [serial c805aba3000000.pdf
online] 2011 Mar 30 [Cited 2014 Sep 21]; 11. Duman A. Investigation of antibacterial
32(1): [63-8 21]. Available from : URL : effects of some medicinal plants and
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2 spices on food pathogens.KalkasUniv Vet
1787731 FakDerg. [serial online] 2008 Jul 5 14:
6. Rangan C, Barceloux D. Food additives 83-87.
and sesitivities. Dis Mon. 2. [serial 12. Syamsiah S, Tajudin. Khasiat dan
online] 2009 Jan 4 [Cited 2014 Oct 2]; manfaat bawang putih: Raja antibiotik
55: [292-311]. Available from : URL : alami. Jakarta: Agromedia Pustaka;
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1
2003. p. 8-32.
9362177

J MAJORITY │Volume 4 Nomor 2 │ Januari 2015 | 37


Jeanna S │ Antibacterial Activity of Garlic Extract (Allium sativum L.)

13. Maysaa C. Evaluate the antibacterial activity. Phys Chem Tech. [serial online]
effect of Garlic (Alliumsativum) 2011 Mar 20 [Cited 2014 Sep 19]; 1: [9-
andantimicrobial susceptibility on 20]. Available from : URL :
Pseudomonas aeruginosaisolated from http://facta.junis.ni.ac.rs/phat/pcat2011
otitis media. [serial online] 2011 Oct 2 /pcat2011-02.pdf
[Cited 2014 Sep 21];10(2): [94-104]. 19. El-mahmood M. Efficacy of crude extract
Available from : URL : of garlic (Allium sativum Linn.) against
http://www.iasj.net/iasj?func=fulltext&a nosocomial Eschericia coli,
Id=34826 Staphylococcus aureus, Streptococcus
14. Majewski M. Allium sativum: Facts and pneumoniea, Pseudomonas aeruginosa.
Myths Regarding Human Health. J Natl J Med Plants Res. [Serial online] 2009
Ins Public Health. [serial online] 2014 Jan May 17 [cited 2014 Sep 19]; 4: [179-
11[Cited 2013 Sep 19];65(1): [1-8]. 185]. Available from : URL :
Available from : URL : http://www.academicjournals.org/articl
http://www.pzh.gov.pl/page/fileadmin/ e/article1380374626_EL-mahmood.pdf
user_upload/biblioteka/roczniki_PZH/65 20. USDA. 2010. National Nutrient Database
/1_2014/1_2014.pdf for Standard Reference of raw garlic.
15. Onyeagba R, Uogbogu O, Okeke C. Agricultural Research Service.United
States: Department of Agriculture. [Cited
.Studies on the antimicrobial effects of
2014Sept 21]. Available from : URL:
garlic (Allium sativum Linn), ginger http://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/sho
(Zingiber officinale Roscoe) and lime w/3003
(Citrus aurantifolia Linn). Afr J Biotech. 21. Londhe V, Gavasane A, Nipate S,
[serial online] 2004 Oct 24 [Cited 2014 Bandawane D, Chaudhari P. Role of
Sep 20]; 10: [552-554]. Available from garlic (Allium sativum) in various disease:
URL : an overview. J Pharm Res Opin[serial
online] 2011 Mar 11 [cited 2014 Sep 20];
http://www.academicjournals.org/articl
4: [129-134]. Available from: URL :
e/article1380873779_Onyeagba http://www.researchgate.net/profile/Vi
16. Bayan L, Koulivand P, Gorji. Garlic: a kas_Londhe/publication/233379240_RO
review of potential therapeutic effects. LE_OF_GARLIC_%28ALLIUM_SATIVUM%
Avicenna J Phytomed. [serial online] 29_IN_VARIOUS_DISEASES_AN_OVERVI
2013 Mar 6 [Cited 2014 Sep 19]; 1: [7- EW/links/09e41509d3c3b3480900000
21] Available from : URL : 22. Deresse D. Antibacterial effect of garlic
(Allium sativum) on Staphylococcus
http://ajp.mums.ac.ir/pdf_1741_94f68e
aureus: An in vitro study. Asian J Med
960d35c89d5233c5de51e6db3d.html Sci. [serial online] 2010 Oct 11 [cited
17. Uzodike E, Igwe I. Efficacy of garlic 2014 Sep 20]; 2: [62-65] Available from :
(Allium sativum) on Staphylococcus URL : maxwellsci.com/print/ajms/v2-62-
aureus conjunctivitis. JNOA. [serial 65.pdf
online] 2005 Des 20 [Cited 2014 Sep 21]; 23. Benkeblia N. Antimicrobial activityof
essential oil extracts of various
12: [20-22]. Available from : URL :
onions(Allium cepa) and garlic (Allium
http://www.ajol.info/index.php/jnoa/art sativum). Lebensm.-Wiss. u.-Technol.
icle/download/64453/52237 [serial online] 2004 Apr 3; [Cited 2014
18. Dusica P, Vesna D, Ljubisa B, Mihajlo Sep 21]; 37: [263–268]. Available from :
Z.Allicin and related compounds: URL :
biosynthesis and pharmacological

J MAJORITY │Volume 4 Nomor 2 │ Januari 2015 | 38


Jeanna S │ Antibacterial Activity of Garlic Extract (Allium sativum L.)

http://www.uwi.edu.jm/lifesciences/hor [155-158]. Available from:


tlab/papers/LWT.2004.pdf http://medpet.journal.ipb.ac.id/
24. Gulfraz M, Imran M, Khadam S. A 29. Tsao S, Hsu C, Yin M. Garlic extract and
comparative study of antimicrobial and two diallyl sulphides inhibit methicillin
antioxidant activities of garlic (Allium resistant Staphylococcus aureus
sativum L.) extracts in various localities infection in BALB/cA mice. J antimicrob
in Pakistan. Afr J Plant Sci.[serial online] chem. [serial online] 2003 oct 29 [Cited
2014 Feb 7 [Cited 2014 Sep 20]; 8: [298- 2014 Sep 21]; 52: [974-980].
306]. Available from : URL : 30. Shokrzadeh M, Ebadi A G. Antibacterial
http://www.academicjournals.org/articl Effect of Garlic (Allium sativum L.) on
e/article1403521690_Gulfraz%20et%20a Staphylococcus aureus. Pak J Biol sci.
l.pdf [serial online] 2006 Sep 27 [Cited 2014
25. Basjir, Erlinda T, Nikham. Uji Bahan Baku Oct 3]; 9(8): [1577-1579].
Antibakteri Dari Buah Mahkota Dewa 31. Karuppiah P, Rajaram S. Antibacterial
(Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) Effect of Allium sativum cloves and
Hasil Radiasi Gamma dan Antibiotik Zingiber officinale rhizomes against
Terhadap Bakteri Patogen. Prosiding multiple-drug resistant clinical
Pertemuan Ilmiah Ilmu Pengetahuan dan pathogens. Asian Pac J Trop Biomed
Teknologi Bahan; 2012 hlm. 168-174. [online journal] 2012 Aug 28 [Cited 2014
ISSN 1411-2213; 2012 Oct 3]; 2(8): [597-601]. Available from:
26. Cai Y, Wang R, Pei F, dan Liang B. www.elsevier.com/locate/apjtb
Antimicrobial activity of allicin alone and 32. Ramadanti I A. Uji aktivitas Antibakteri
in combination with beta lactams Ekstrak Bawang Putih (Allium satvum L.)
against Staphylococcus spp. And terhadap Bakteri Escherichia coli
Pseudomonas aeruginosa. J [Skripsi]. Semarang: Fakultas
Antibiot.[serial online] 2007 Aug 7 [Cited Kedokteran, Universitas Dipenogoro;
2014 Sep 19]; 60: [335-338]. Available 2008.
from : URL :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1
7551215
27. Eja M, Arikpo G, Ikpeme E. An evaluation
of garlic (Allium sativum) and Utazi
(Gongronema latifolium) on Escherichia
coli and Staphylococcus aureus. Malay J
Microbiol. [serial online] 2011 Mar 27
[Cited 2014 Sep 20]; 1: [49-53]. Available
from : URL :
http://web.usm.my/mjm/issues/vol7no1
/research8.pdf
28. Safithri M, Bintang M, Poeloengan M.
.Antibacterial Activity of Garlic Extract
Against some Pathogenic Animal
Bacteria. Medpet J IPB. [online journal]
2011 Jul 22 [cited 2014 Oct 3]; 34(3):

J MAJORITY │Volume 4 Nomor 2 │ Januari 2015 | 39

Вам также может понравиться