Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
DIAN NINDITA
2305312627
DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2008
PENGUJIAN SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIA PADA TRASS SEBAGAI
Disusun oleh :
DIAN NINDITA
2305312627
DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur terpanjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
yang telah diberikan kepada umat manusia di muka bumi ini, dan juga kesehatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul
Pengujian Sifat Fisika dan Sifat Kimia Pada Trass sebagai Bahan Baku Semen.
hasil kegiatan PKL yang telah dilaksanakan di Laboratorium Quality Assurance and
Dalam pelaksanaan praktik kerja lapang dan penulisan laporan ini, penulis ingin
Universitas Indonesia.
2. Bapak Ir. Indriadi Agoes selaku pembimbing I, yang telah memberi banyak
bimbingan, pengarahan dalam penyusunan Laporan PKL, serta saran, kritik dan
Prakarsa, Tbk.
3. Bapak Wahyudin, Ibu Titi di laboratorium kimia yang telah membantu penulis
4. Bapak H. Harsono yang telah banyak membantu dan memfasilitasi penulis dari
5. Bapak Kelik, Bapak Jumadi, Bapak Adi, Mas Andi, Mas Edi, dan seluruh teman-
teman di laboratorium QARD yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.
6. Mbak Ameylia dan Mbak Laily yang telah memberi semangat, saran dan bantuan
7. Bapak Anda, Bapak Priyono, Bapak Anto, Bapak Bondan yang telah
8. Ir. Hedi Surahman selaku pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam
10. Seluruh staf di Departemen Kimia yang telah banyak memberikan informasi dan
11. Keluarga tercinta, Papi, Mami, dan Alma yang telah memberi doa, kasih sayang,
motivasi, perhatian, semangat yang sangat membantu dan juga atas segala
Laporan PKL.
12. Seluruh keluarga besar D3 Kimia Terapan 2005, atas kekompakan dan
kebersamaan yang telah dijalin selama ini. Terimakasih atas doa, semangat dan
Motivasi.
13. Pepep, rekan seperjuangan selama PKL, terimakasih telah membantu, dan saling
14. Anugrah Ashari, yang telah banyak memberikan doa, semangat, dukungan selama
15. Ka’Mei, Asti Anindita terimakasih atas segala motivasi yang diberikan.
16. Ika, Irma, Khrisna, Nanda makasih banyak udah ngasih nginep gratis di kosan
dan juga atas motivasi selama penyusunan laporan PKL. Ncuy ( makasih banyak
atas doa dan dukungan serta bantuan yang telah diberikan ). Phey, Ichiko, Intan,
Tantri, Pungki, Ayu (makasih atas segala dukungan dan semangat). Sonny,Desi
17. Hery, Rurie, Sandhy, Dini, Indah Agung, Dwi Miftah dan sahabat-sahabat
18. Semua pihak yang belum disebutkan, baik secara langsung maupun tidak
Penulis telah berupaya untuk membuat laporan Praktik Kerja Lapang ini
dengan bekal ilmu pengetahuan yang dimiliki. Jika masih ada kekurangan, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Semoga laporan
praktik kerja lapang ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
2008
ABSTRAK
DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS INDONESIA
2008
Dian Nindita
2305312627
Pengujian Sifat Fisika dan Sifat Kimia Pada Trass Sebagai Bahan Aditif Semen
Trass merupakan salah satu bahan aditif yang digunakan dalam pembuatan
semen. Trass adalah jenis bahan galian yang berasal dari pelapukan mineral endapan
vulkanik yang sebagian besar mengandung silika, besi dan alumina dengan ikatan
gugusan oksida. Trass dalam keadaan sendiri tidak mempunyai sifat mengeras, tetapi
apabila direaksikan dengan kapur padam dan air dengan perbandingan tertentu akan
menghasilkan suatu massa yang memiliki sifat semen dan tidak larut dalam air.
Sebagai bahan aditif pada semen, trass hendaknya dianalisa untuk mengetahui
mutunya, apakah layak digunakan atau tidak. Parameter yang diujikan secara fisika-
kimia, antara lain uji kehalusan, uji kuat tekan, uji hilang pijar, uji bagian tak larut
Pengujian sifat fisika dan sifat kimia trass dilakukan terhadap 11 sampel trass
yang diperoleh dari tempat yang berbeda. Berdasarkan hasil pengujian, hasil uji untuk
kehalusan mempunyai nilai antara 4.000 cm2/g sampai 6.300 cm2/g. Untuk uji kuat
tekan mempunyai nilai hasil pengujian antara 42 kg/cm2 sampai 131 kg/cm2 . Pada
hasil uji hilang pijar mempunyai nilai antar 2,75 % sampai 5.9 %. Pada uji bagian tak
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL
ABSTRAK....................................................................................................................vi
DAFTAR ISI..............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xiii
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
III.3. PERCOBAAN....................................................................................................32
III.3.2. Alat-alat.................................................................................………..33
III.3.3. Bahan-bahan................................................................................……35
LAMPIRAN................................................................................................................58
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.7 Hubungan antara SiO2 dengan bagian tak larut .......................................47
Gambar 3.8 Hasil uji kuat tekan pada hari ke-7 dan hari ke-28……………………..49
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Bab I
PENDAHULUAN
salah satu ilmu yang sangat berkaitan erat dengan sektor industri. Seiring dengan
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi, yang meliputi
struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi dan energi yang menyertainya.
Ilmu kimia adalah salah satu ilmu yang berperan di dalam industri. Kimia
merupakan salah satu ilmu yang memegang peranan penting dalam peningkatan
teknologi. Seiring dengan perkembangan zaman, maka ilmu tersebut harus terus
di kembangkan .
daya alam untuk mencapai tujuan nasional yaitu mencapai masyarakat adil dan
makmur.
Dalam era globalisasi terdapat kaitan yang erat antar bidang dalam ilmu
pengetahuan untuk meningkatkan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini
pendidikan dan dunia kerja. Ilmu yang didapat selama perkuliahan perlu ditunjang
dengan praktik kerja di lapangan industri yang sebenarnya. Praktik tersebut sangat
dunia kerja. Dalam keadaan demikian kelestarian sumber daya manusia dalam
fungsi dan tugas untuk menyiapkan sumber daya manusia dengan keahlian khusus
menyelesaikan mata kuliah baik teori maupun praktik, PKL dilakukan pada akhir
pengetahuan sosial.
Prakarsa Tbk, Citeureup-Bogor adalah untuk mengetahui sifat fisika dan sifat
BAB II
usaha pembuatan semen dengan mendirikan suatu badan usaha PT. Distinct
ton semen abu-abu per tahun. Pembangunan tanur yang pertama ini selesai
pada tahun 1975 dan diresmikan pada tanggal 4 Agustus 1975 dengan
ditetapkan sebagai hari jadi perseroan. Tanur pertama ini juga menjadi pabrik
1976, pabrik kedua dari DICE dengan kapasitas produksi sebesar 500.000
150.000 ton semen putih ( white cement ) dan 50.000 ton semen minyak ( Oil
Well Cement ) per tahun. Produksi semen putih dimulai pada tahun 1982,
sedangkan semen minyak baru diproduksi pada tahun 1983. Pabrik semen ini
memiliki kapasitas produksi 1.500.000 ton semen per tahun. Pabrik ini
yang kemudian pada tahun 1985 ke-6 perusahaan tersebut bergabung menjadi
dalam satu lokasi yaitu di Citereup Bogor, Jawa Barat. Perkembangan dari
Rp. 364.840.000 atau merupakan 35% dari saham yang ditempatkan pada PT.
disetujui para pemegang saham ITP dan dilaksanakan mulai tanggal 1 januari
1986. Dengan demikian mulai tanggal tersebut ITP mengambil alih seluruh
dinyatakan bubar.
59.888.100 saham biasa atas nama kepada masyarakat luas dengan nominal
1989.
2. Pemerintah RI 30,38 %
3. H. Sudwikatmono 6,51 %
8. Masyarakat 10.00 %
Barat, berasal dari PT. Tridaya Manunggal Perkasa Cement (TMPC) yang
diambil alih oleh perseroan pada tahun 1991. Pabrik tersebut memiliki
ton klinker/thn.
Investama dan PT. Indo Kodeco Cement ( IKC ) 29 Desember 2000, maka
kedua belas.
memiliki 12 pabrik. Pabrik ke-1 dengan pabrik ke-8 dan pabrik ke-11 berada
diganti dengan “Tbk” yang berarti : terbuka menjadi PT. Indocement Tunggal
Indah Utama. Oleh karena itu, maka Kimmeridge menjadi pemegang terbesar
3. Publik : 21,83 %
Februari 2003.
2003.
Hari Air Sedunia 2003” dalam bidang “Penyelamat air sektor dunia usaha”.
Tanggal 31 juli 2003, Perseroan berhasil meraih Bendera Emas SMK-3 dan
Oktober 2003.
menjual seluruh saham Perseroan yang dimiliki. Dengan demikian sejak saat
berikut :
3. Publik : 21,83 %
II.2.1. Misi
pancasila.
- Membuat serta menjual berbagi tipe semen dan barang maupun jasa
II.2.2.Tugas
PT.Indocement Tunggal Prakarsa ,Tbk memiliki tiga buah lokasi pabrik, yaitu :
1. Citeureup, Bogor yang berjumlah 9 plant dengan luas area 200 ha.
a. Orientasi pasar
Pembangunan yang belum rata dan masih berpusat di pulau Jawa berupa
Cieuteureup dan Batu Licin merupakan daerah yang kaya akan batu kapur dan
tanah liat. Hal ini menguntungkan karena bahan baku untuk pembuatan semen
c. Tenaga kerja
Indocement Tnggal Prakarsa untuk merekrut tenaga kerja sebanyak mungkin dan
tidak menutup kemungkinan perekrutan tenaga kerja dari luar lingkungan pabrik.
d. Transportasi
Citeureup yang berada tidak jauh dari Tol Jagorawi dan Jakarta akan
Tanjung Priuk yang merupakan pintu gerbang ekspor dan sarana pengangkutan ke
daerah lain
e.Utilitas
Dalam pengoperasian suatu pabrik, air sangat dibutuhkan dan tidak dapat
1. Kesehatan
e. Apotik
f. Rontgent
2.Keselamatan kerja
a.Helm
b.Masker
c.Pelindung Telinga
d.Safety shoes
e.Kacamata Las
Selain itu di areal pabrik dipasang rambu-rambu lalu lintas, karena lalu
lintas di areal pabrik yang begitu ramai oleh lalu lalang kendaraan baik kendaraan
3.Transportasi
karyawan di areal kerja. Bus ini akan mengantar dan menjemput karyawan di
tempat kerja (plant) masing-masing sesuai dengan waktu kerja yang berlaku.
4.Tempat tinggal
yang berada di lingkungan pabrik adalah berupa Guest House yang diperuntukan
6.Sarana olahraga
lapangan voli, lapangan basket, lapangan tenis, lapangan bulu tangkis serta tenis
meja yang berada di lingkungan perumahan maupun yang berada di Sport Hall.
7.Kantin
8.Perpustakaan
peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang membutuhkan referensi buku sebagai
9.Koperasi
II.5.1.Laboratorium
mendukung untuk analisis komposisi dan menjaga mutu produk semen yang
dihasilkan:
1.Laboratorium kimia
yang dihasilkan selama 24 jam sesuai dengan jalannya proses produksi. Pada
umumnya komposisi kimia dianalisis setiap 1 jam dan merupakan analisis harian
atau bulanan. Analisa yang mendukung proses pengendalian mutu produk adalah
bagian tidak larut ( Insoluble residue), hilang pijar (Loss on ignition), uji CaO
spektrometer sinar X.
2.Laboratorium Fisika
analisis residue, pengujian kuat tekan, dan pengujian waktu pengikatan (setting
time)
BAB III
PELAKSANAAN PKL
Citeureup-Bogor.
III.2.1. Semen
perekat. Dari segi definisi, semen merupakan suatu bahan yang mempunyai sifat-
sifat yang mampu mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang
kompak dan kuat1. Semen adalah hasil industri dari paduan bahan baku : batu
kapur sebagai bahan utama dan tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan
kapur/ lime stone ± 80 %, tanah liat/clay (9-12) %, pasir silika/silica sand (6-9) %,
pasir besi (1-2) % dan gipsum (3-5) %. Selain mengandung komposisi utama,
bahan baku juga mengandung komponen yang tidak diinginkan (pengotor) yang
yang dapat ditimbulkan oleh komponen tersebut dalam proses pembuatan semen.
Bahan baku yang digunakan dalam industri semen dapat dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu bahan baku utama, bahan baku korektif, dan bahan baku tambahan.
Bahan baku utama yang banyak mengandung CaCO3 adalah batu kapur,
chalk dan marl. Ketiga bahan baku tersebut dapat dibedakan berdasarkan
kadar CaCO3 di atas 90 %. Dalam keadaan murni batu kapur berwarna putih,
sedangkan di alam didapatkan bercampur dengan tanah liat dan oksida-oksida lain
muda daripada batu kapur, sehingga memiliki derajat kekerasan yang lebih rendah
dari batu kapur, oleh karena itu chalk lebih disukai sebagai bahan baku semen.
Marl adalah batuan yang terdiri dari campuran oksida kapur, silika, alumina, dan
besi. Marl sangat baik sebagai bahan baku semen karena sudah mengandung
komponen tanah liat dan kapur sesuai dengan komposisi yang diinginkan dalam
tepung baku semen, sehingga marl dapat langsung digunakan sebagai bahan baku
semen. Kekerasan marl l ebih rendah daripada batu kapur, karena semakin tinggi
kandungan tanah liat maka semakin rendah kandungan CaCO3. Kapur putih
adalah kapur yang mengandung kalsium oksida yang tinggi ketika masih
berbentuk kapur tohor (belum berhubungan dengan air) dan akan mengandung
banyak kalsium hidroksida ketika telah berubungan dengan air. Kapur tersebut
dihasilkan dengan membakar batu kapur atau kalsium karbonat bersama beserta
belerang2.
Bahan baku Korektif merupakan bahan tambahan pada bahan baku utama
yang dihasilkan. Bahan baku korektif yang digunakan adalah pasir besi dan oksida
alumina. Pasir besi digunakan sebagai sumber Fe2O3 yang berasal dari tanah liat.
jadi (raw mix) untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu dari semen yang dihasilkan,
a. Gipsum
adalah bahan tambahan pembuatan semen, yaitu bahan yang akan dicampur
dengan terak (clinker) pada penggilingan akhir. Gipsum digunakan sebagai bahan
proses pengerasan dari semen. Gipsum yang dapat digunakan adalah gipsum
alam (natural gypsum) dan gipsum kimia (chemical gypsum). Gipsum alam yang
digunakan berasal dari Thailand, Jepang, dan Australia, sedangkan gipsum kimia
diperoleh dari PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur. Gipsum akan melepas air
berubah bentuk menjadi anhidrat (CaSO4). Hilangnya kristal air pada gipsum
seperti warna kuning, abu-abu, merah jingga, dan hitam, hal ini tergantung
b. Trass
Trass adalah bahan alam yang mengandung silika dan alumina yang
digunakan sebagai bahan tambahan pembuatan semen. Bahan galian trass yang
andesitis yang telah mengalami pelapukan secara intensif sampai dengan derajat
tertentu .
basa seperti : CaO, MgO, NaO dan K2O yang dikandung oleh mineral-mineral
batuan asal. Komponen CaO yang mengalami proses paling awal kemudian
komponen SiO2, A12O3 yang aktif yaitu yang akan menentukan mutu dari
aktif ini sebanding atau sesuai dengan derajat pelapukan dari batuan asal
disamping faktor waktu turut berperan pada tingkat proses pelapukan yang terjadi
oksida silika (SiO2) yang mengalami pelapukan hingga derajat tertentu. Secara
batako, campuran pembuatan beton, campuran plester. Trass dengan kapur padam
(Ca(OH)2) ditambah air akan menghasilkan senyawa kalsium silikat hidrat yang
disebabkan semen portland dengan air akan menghasilkan senyawa kalsium silikat
hidrat dan kapur padam, dimana selanjutnya kapur diikat oleh trass menjadi
senyawa kalsium silikat hidrat yang mengeras, seperti yang ditunjukan dalam
Trass juga lebih mudah kontak dengan air dan setelah mengeras tak
tembus air. Berdasarkan hal-hal tersebut maka trass digunakan sebagai aditif.
Dengan penambahan trass, maka dapat mengurangi terak yang digunakan untuk
memproduksi semen. Hal ini berarti dapat mengurangi biaya produksi akan tetapi
c. Pozzolan
Definisi pozzolan dalam ASTM C 618 adalah suatu senyawa silika atau
aluminium silika atau kombinasi keduanya, yang jika berdiri sendiri memiliki
sedikit atau tidak memiliki sifat-sifat semen, tetapi akan memiliki, jika berdiri
sendiri pada kelembaban tertentu akan bereaksi secara kimiawi dengan kalsium
hidroksida pada suhu ruang untuk membentuk senyawa yang memiliki sifat-sifat
semen. Karakteristik seperti ini membuat pozzolan menjadi aditif yang ideal pada
Gambar 3.1 Rentang komposisi kimia untuk beberapa material penambah semen
yang umum 6.
dari pozzolan. Hal penting yang harus diperhatikan adalah mineralogy dan
kimiawi menjadi tidak aktif, sebaliknya glassy phase menjadi aktif. Kedua
digunakan berabad-abad lamanya. Pozzolan berasal dari abu gunung berapi yang
ditambang di Pozzuoli, sebuah desa dekat Naples, Italia. Namun demikian abu
vulkanik dan calcined clay kembali digunakan sejak 2000 tahun SM dan bahkan
lebih awal dibeberapa negara. Di Rumania, Yunani, India dan Mesir masih
banyak dijumpai struktur beton pozzolan hingga hari ini, hal tersebut sekaligus
Pozzolan kelas N yang paling dikenal saat ini adalah hasil dari material proses,
yaitu material pozzolan yang sudah melalui proses pembakaran di kiln dan
sifat semen atau hidrolis. Burnt shale, terutama burnt oil shale, dibuat di
kiln/tanur khusus dengan suhu rata-rata 800 °C. Berdasarkan material alam
dan proses produksinya, burnt shale terdiri dari fase clinker, terutama
oksida kalsium bebas dan kalsium sulfat dalam jumlah kecil dan reaksi oksida
¾ Metakaolin dibuat dari kaolin dengan kemurnian tinggi dikalsinasi pada suhu
mikron, 10 kali lebih halus dibandingkan semen namun 10 kali lebih kasar
tinggi. Pada aplikasi beton metakaolin berfungsi lebih sebagai aditif dibanding
sebagai pengganti semen, dengan kadar 10% dari jumlah semen yang
digunakan.
- Silica Fume
Material ini digunakan sebagai pozzolan sesuai ASTM C 1240. Silica fume
atau dikenal juga dengan condensed silica fume (silica fume terkondensasi)
Produknya berupa uap yang muncul dari proses electric arc furnace untuk
terkondensasi dan dikumpulkan dalam kantung cloth bag, dan diproses untuk
lebih kecil dari butiran semen, dan terutama “glassy spheres” dari oksida
silika.
Loose bulk density material ini sangat rendah sehingga sulit untuk
aliran udara hingga partikel teraglomerasi menjadi butiran yang lebih besar
hidroksida atau semen Portland. Dengan demikian reaksi kimia yang terjadi
saat silica fume dicampur dengan semen (atau kapur) sangat dimengerti.
range water reducer dibanyak contoh) dan juga keberadaan partikel karbon
pada material ini. Kedua hal ini menimbulkan efek air-entrainment pada
beton6.
Bila unsur ditembak dengan sinar-x maka elektron dalam unsur akan
mengalami eksitasi pada level energi yang lebih tinggi dan kembali kekeadaan
1. Sumber sinar.
2. Contoh/cuplikan.
3. Sistem pengurai
4. Detektor
Kaidah penting dalam analisa X-Ray adalah makin sama kondisi contoh dan
peralatan dengan kondisi standar pada saat kalibrasi, maka data yang dihasilkan
makin akurat. Hal ini disebabkan prinsip instrumentasi adalah analisa komparatif.
1. Sumber Sinar
katoda dan anoda. Katoda berupa filamen yang jika berpijar akan melepaskan
elektron yang difokuskan kearah anoda yang akan menghasilkan emisi sinar –X.
panas. Oleh karena itu sumber sinar-x (X-Ray tube) biasanya dilengkapi oleh
2. Contoh/ Cuplikan
cara dibakar atau digrinding. Hasil pembakaran disebut contoh Bead, sedang hasil
contoh grinding disebut contoh press. Hal yang perlu diperhatikan dalam contoh
3. Detektor
listrik yang amplitudonya sebanding dengan tenaga foton yang dideteksi. Detektor
yang digunakan ARL 8480 S adalah detektor proporsional isian gas (Filled
Gas Argon bila terkena energi eksitasi dari unsur yang dianalisa, akan
berubah menjadi Argon ion positip (Ar+) dan elektron. Karena adanya tegangan
antara katoda dan anoda, maka elektron akan menuju anoda dan Ar+ menuju
katoda. Elektron yang menuju anoda kemudian dihitung oleh Pulse Height
III.3. Percobaan
BAHAN BAKU
PREPARASI PREPARASI
UJI KEHALUSAN
HOMOGENISASI
III.3.2. Alat-alat
• Oven Pemanas
• Grinder
• Roller
• Crusher
• Ayakan
• Alat blaine
• Neraca Analitik
• Spatula
• Corong
• Kertas saring
• Spatula
• Cawan porselen
• Tanur
• Desikator
• Neraca analitik
• Neraca analitik
• Gelas piala
• Gelas ukur
• Batang pengaduk
• Corong
• Hot plate
• Tanur
• Desikator
• Neraca analitik
• Gelas ukur
• Pisau aduk
• Penumbuk
• Oven
III.3.3.Bahan-bahan
• Trass
• Limestone
• Trass
• Trass
• Trass
• Larutan Na2CO3 5 %
• Aquadest
• Pasir besi
• Trass
• Kapur padam
oven pada temperatur 105 ºC selama 24 jam. Kemudian diayak dengan ayakan
no.16. partikel yang tidak lolos ayakan, kemudian dihancurkan dengan alat
crusher sampai partikel sampel lolos melewati ayakan no.16. Selanjutnya trass
mencapai kehalusan yang diinginkan. Hal yang sama juga dilakukan pada kapur
padam.
Disiapkan sampel yang akan diuji pada piring sampel, lalu dibiarkan
beberapa saat sampai suhu sampel yang diuji sama dengan suhu ruangan pada
waktu pengujian. Piringan logam diletakkan pada dasar sel, dan sebuah kertas
saring di atas piringan logam, lalu ditekan ke bawah dengan batang yang
diameternya sedikit lebih kecil dari diameter sel sehingga kertas saring dan
sesuai dengan berat contoh pada saat kalibrasi, perhitungannya dapat dilihat
sebagai berikut:
Keterangan :
plastik dan kuas kecil, lalu dinding sel bagian luar diketuk untuk meratakan
lapisan trass didalamnya. Diletakkan selembar kertas saring di atas lapisan contoh
lalu torak ditekan sampai leher torak kontak dengan permukaan sel. Torak ditarik
sedikit ke atas lalu diputar 90º dan ditekan kembali, kemudian perlahan-lahan
sambungan yang kedap udara, udara yang ada dalam salah satu tabung manometer
mencapai tanda garis atas, kemudian katup ditutup rapat-rapat. Stop watch
dijalankan pada saat bagian bawah miniskus cairan mencapai tanda garis yang
kedua dari atas, dan dihentikan pada saat bagian bawah miniskus cairan mencapai
Keterangan :
Faktor = Faktor kalibrasi torak blaine permeability (cm²/g.(detik1/2)).
t = Rentang waktu dari penurunan tekanan dalam manometer (detik).
dahulu setelah dipijarkan didalam tanur dengan suhu bertahap yaitu 15 menit pada
suhu 550oC dan 10 menit pada suhu 1050oC. Kemudian ke dalam cawan
dalam tanur dengan suhu bertahap yaitu 30 menit pada suhu 550oC dan 1 jam
piala. Trass dilarutkan dengan 2 mL aquades dan 15 mL HCl (1:1), diaduk dan
dipanaskan di atas hot plate selama + 1 menit. Kemudian larutan tersebut disaring
menggunakan kertas saring whatman no.40 lalu dibilas dengan air panas sebanyak
+ 14 kali sampai larutan bebas asam. Lalu kertas saring beserta isinya dimasukkan
tetes indikator metil merah hingga berwarna kuning jingga, lalu ditambahkan
larutan HCl (1:1) hingga larutan berwarna merah muda, kemudian larutan disaring
kembali dan dicuci dengan air panas sebanyak +14 kali sampai larutan bebas
asam dan tidak berwarna. Setelah itu, kertas saring beserta isinya dimasukkan ke
dalam tanur. Pemijaran didalam tanur dilakukan secara bertahap yaitu pada suhu
500 oC selama + 45 menit dan dilanjutkan pemijaran dalam tanur pada suhu
menggunakan kain, kemudian dibuat lapisan tipis pada bagian dalam cetakan dan
dasar plat dengan menggunakan kain atau kuas yang telah diolesi minyak
(pelumas atau gemuk). Cetakan ditempel pada pasangannya dan diklem sampai
rapat, lalu ditempelkan pada dasar plat dan diklem sampai rapat. Usahakan tidak
o Persiapan Mortar
Disiapkan campuran mortar yang terdiri dari kapur padam, trass, pasir, air.
Untuk membuat benda uji dalam sekali pekerjaan memerlukan kapur padam 180
gram, 1480 gram pasir silika standar, dan 360 gram trass dan 340 gram air .
pengaduk dengan posisi mengaduk. Dimasukkan trass dan kapur padam serta air
yang telah ditimbang ke dalam mangkuk aduk. Mesin pengaduk dijalankan pada
Mesin pengaduk dihentikan dan mortar dibiarkan selama 1,5 menit, selama
Benda uji mulai dicetak dengan waktu tidak lebih dari 2 menit dan 30
(kira-kira setengah kedalaman cetakan) pada semua ruang cetakan kubus. Mortar
waktu ± 10 detik. Bila penumbukan lapisan pertama pada semua ruang kubus
telah selesai, kubus diisi dengan sisa mortar dan pengujian ditumbuk seperti pada
lapisan pertama. Setiap kali setelah penumbukan selesai, puncak dari kubus harus
sedikit lebih tinggi dari puncak cetakan. Kemudian mortar diratakan dengan
dalam oven selama 7 hari pada suhu 56 oC, untuk pengujian benda uji pada hari
ke-7 setelah 7 hari benda uji tersebut dikeluarkan dari dalam oven, dikeluarkan
dari cetakan dan diberi identitas yang disertai tanggal dan jam uji kuat tekan.
Untuk pengujian benda uji pada hari ke-28, setelah dikeluarkan dari dalam oven
benda uji dikeluarkan dari cetakan dan diberi identitas yang disertai tanggal dan
jam uji kuat tekan.,lalu benda uji disimpan didalam ruang lembab pada suhu 23 oC
dengan permukaan atasnya kontak dengan udara lembab, tetapi dihindarkan dari
pasir yang lepas sampai kondisi kering permukaan. Benda uji diletakkan tepat
dibawah titik pusat dari landasan blok atas mesin penguji kuat tekan. Penekanan
selama 2 menit.
standar contoh.
d. Analisa contoh
tampak tabel.
pada mouse.
tabel.
Kehalusan dari suatu jenis trass dapat mewakili sifat fisikanya, terutama
7000
6000
2 5000
Kehalusan (cm /g)
4000
3000
2000
1000
0
KLU I KLU II PNNC PNNC MM I MM II LLA I LLA II MKUA MKUA MP
I II I II PO
Trass
Gambar 3.5. Hasil uji kehalusan trass menggunakan alat blaine permeabillity
Dari Gambar 3.4 dapat dilihat bahwa trass PNNC II memiliki kehalusan
kehalusan yang paling rendah yaitu 4449,03 cm2/g. Perbedaan uji kehalusan ini
diambil dari tempat dan waktu yang berbeda. Oleh sebab itu kehalusan trass yang
dihasilkan berbeda-beda.
senyawa organik dan pengotor yang terkandung didalam sampel trass. Pada
penentuan hilang pijar ini tidak menggunakan pereaksi apapun. Nilai ini berfungsi
sebagai koreksi terhadap nilai SiO2 dalam trass hasil pengukuran dengan alat
XRF. Hasil pengujian hilang pijar dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Trass
Dari Gambar 3.5 dapat dilihat bahwa nilai hilang pijar yang paling tinggi
dimiliki oleh trass MM II yaitu sebesar 5,9 %. Hal ini berarti trass MM II
dibandingkan dengan sampel trass yang lainnya. Nilai hilang pijar yang terendah
dimiliki oleh trass LLA II. Semakin rendah nilai hilang pijar dari sampel trass,
maka kualitas trass akan semakin bagus karena hanya mengandung senyawa
organik dan pengotor yang lebih sedikit atau dengan kata lain sampel trass
tersebut mengandung kadar SiO2 yang tinggi. Kadar SiO2 yang tinggi pada trass
akan menghasilkan nilai kuat tekan yang tinggi pada pengujian LPS, dimana LPS
Uji bagian tak larut (Insoluble Residue) pada sampel trass, menunjukkan
senyawa yang tidak larut didalam asam (HCl), senyawa tersebut adalah SiO2 .
Hasil uji bagian tak larut dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Dari Gambar 3.6. dapat dilihat bahwa nilai bagian tak larut paling tinggi
dimiliki oleh sampel trass PNNC II yaitu sebesar 90,76 %, sedangkan nilai bagian
tak larut paling rendah dimiliki oleh sampel trass MM II yaitu sebesar 77,61 %.
Hal ini disebabkan karena sampel trass PNNC II memiliki kandungan SiO2 yang
kandungan SiO2 sebanyak 58,72 %. Sampel trass yang memiliki kandungan SiO2
yang tinggi menghasilkan nilai bagian tak larut yang tinggi, begitupun sebaliknya,
pada contoh trass yang memiliki kandungan SiO2 yang paling rendah akan
Pengujian kuat tekan ini dilakukan pada hari ke-7 dan hari ke-28. Hasil
pengujian ini dapat dilihat pada Gambar 3.7. Sifat trass yang penting adalah
apabila dicampur dengan kapur padam (Ca(OH)2), pasir dan sejumlah air akan
membentuk semacam semen. Sifat menyerupai semen ini terjadi diakibatkan oleh
adanya oksida silika dan oksida alumina di dalam trass yang bersifat asam. Kedua
oksida yang bersifat asam ini bereaksi dan bersenyawa dengan air dan kapur
padam dan membentuk kalsium silikat hidrat (CSH) dan kalsium aluminat hidrat.
140
120
100
2 80 Hari ke-7
Kuat Tekan (Kg/cm )
60 Hari ke-28
40
20
0
KLU I KLU II PNNC PNNC MM I MM II LLA I LLA II MKUA MKUA MP
I II I II PO
Trass
Gambar 3.8 Hasil Uji kuat Tekan pada hari ke-7 dan hari ke-28
Dari Gambar 3.7 dapat dilihat bahwa hasil pengujian kuat tekan pada hari
ke-7 dan hari ke-28 tidak jauh berbeda, oleh sebab itu pembahasan selanjutnya
hanya menggunakan data hasil pengujian kuat tekan pada hari ke-7. Nilai kuat
tekan pada hari ke-7 yang paling besar dimiliki oleh contoh trass MKUA I yaitu
sebesar 129,5 kg /cm2, sedangkan kuat tekan yang paling kecil dimiliki oleh
Kandungan SiO2 pada sampel trass MKUA I yaitu sebesar 69,26%. Pada
kenyataannya nilai hasil pengujian SiO2 yang paling besar dimiliki oleh sampel
trass PNNC II yaitu sebesar 70,21%. Nilai SiO2 yang lebih besar seharusnya
memiliki nilai kuat tekan yang lebih besar pula. Ketidaksesuaian ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh kelembaban pada
saat curring. Kelembaban akan mempengaruhi reaksi hidrasi antara silika dengan
kapur padam, sehingga reaksi berjalan tidak sempurna dan senyawa kalsium
Pada nilai hasil uji kuat tekan pada sampel trass MM I yaitu sebesar
42,9 kg /cm2 dan MM II yaitu sebesar 44,2 kg /cm2 menunjukkan bahwa nilai
tersebut tidak masuk pada spesifikasi standar nilai kuat tekan yang telah
ditetapkan PT.Indocement Tunggal Prakarsa yaitu nilai kuat tekan minimal adalah
kandungan SiO2 didalam sampel trass tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil
memilki nilai kandungan SiO2 yang paling rendah, yaitu sebesar 58,72 % dan
57,91 %, sehingga dari hasil pengukuran kuat tekan, sampel trass MM I dan MM
trass pada umumnya mengandung komposisi kimia berupa SiO2, Al2O3, Fe2O3,
CaO, MgO, SO3, K2O, Na2O, TiO2, Mn2O3, . Hasil pengujian dapat dilihat pada
tabel 3.1.
SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO SO3 K2O Na2O TiO2 Mn2O3
NO TRASS
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
1 KLU I 66.29 17.4 3.54 2.06 0.51 0.1 2.36 2.24 0.46 0.12
2 KLU II 66.98 17.59 3.24 1.71 0.61 0.1 2.51 1.9 0.4 0.09
3 PNNC I 69.83 16.03 2.46 1.87 0.5 0.1 2.76 2.62 0.35 0.11
4 PNNC II 70.21 16.09 1.94 1.97 0.58 0.1 2.91 2.59 0.35 0.15
5 MM I 58.72 22.62 6.87 1.98 0.61 0.1 2.31 1.12 0.58 0.22
6 MM II 57.91 22.57 7.81 0.83 0.64 0.1 2.37 0.93 0.56 0.32
7 LLA I 68.49 16.33 3.29 2.22 0.64 0.1 2.55 2.91 0.4 0.11
8 LLA II 69.3 15.5 3.03 2.33 0.65 0.1 2.62 3.13 0.36 0.09
9 MKUA I 69.26 15.41 3.61 2.08 0.53 0.1 2.67 2.59 0.39 0.09
10 MKUA II 66.7 17.89 3.08 1.74 0.51 0.1 2.445 2.36 0.4 0.09
11 MP PO 68.65 15.31 3.02 2.5 0.64 0.1 2.59 2.83 0.32 0.08
Dari Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa pada contoh trass mengandung kadar
SiO2 yang paling tinggi dibandingkan dengan komposisi kimia lainnya. Selain
SiO2 komposisi kimia yang memiliki kadar tinggi adalah Al2O3. Kadar SiO2 yang
paling tinggi dimiliki oleh contoh trass PNNC II, sedangkan kadar SiO2 yang
paling rendah dimiliki oleh contoh trass MM II. Kadar SiO2 dan Al2O3 sangat
berperan dalam meningkatkan sifat fisika trass, yaitu sifat kuat tekan (Lime
Pozzolan Strength).
III.5. Kesimpulan
Berdasarkan Pengujian sifat fisik dan sifat kimia terhadap trass sebagai
pengotor yang terdapat dalam trass terdapat dalam jumlah yang cukup
banyak.
3. Kadar SiO2 yang semakin tinggi pada trass akan menghasilkan nilai
4. Kadar SiO2 yang tinggi pada sampel trass akan menghasilkan nilai kuat
tekan yang tinggi, begitupun sebaliknya kadar SiO2 yang rendah pada
karena nilai kuat tekan pada kedua sampel trass tersebut tidak masuk
BAB IV
PENUTUP
Hasil yang diperoleh penulis setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ini,
yaitu:
perkuliahan.
ketelitian.
Lapangan.
terampil.
IV.3. Saran
Lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
1. LEA, F.M. dan DESCH.C.H. 1976. The Chemistry of Cement and Concrete.
PKL Indocement.
4. http://210.211.214.169/presentation/Alohomora--presentasi-semen
Kelompok-3-Pendahuluan-Bahan-Baku-Pembuatan-Batu-semen-
Indonesia.
8. ASTM. 1996. C204-96. Test Method for Fineness of Hydraulic Cement by Air
Portland.
10. ASTM. 1996. C 114. Standard Test Method for Chemical Analysis. Annual
Material. Philadelphia.
11. ASTM. 2007. C 593 - 06. Standard Specification for Fly ash and other
Pozzolans for use with lime for soil Stabilization. Annual Book of ASTM
Philadelphia.
Contoh Perhitungan berat contoh yang harus ditimbang untuk uji kehalusan
Berat sampel yang harus ditimbang = Berat contoh x Berat contoh standar
Berat standar
2,48 g/mL
Berat sampel trass KLU I = x 3,1068 g = 2,4459 g
3,15 g/mL
Kehalusan = Faktor x √ t
= 5654,816294 cm²/g
M.C % Max 15
Clay Content % Max 2.0
SiO2 % 50-75
Al2O3 % 10-25
Keterangan :
* = PT.Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk
Crusher Grinder
Mortar