Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama Ny.N dengan Usia 48 th dengan profesi sebagai ibu rumah tangga yang
sudah berkelurga, beserta suami nya yang masih aktif brkerja sebagai
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama :
Klien mengeluh sesak, perut Nampak membuncit dan terdapat udem pada
ekstremitas bawah dan atas, klien sudah tidak mampu lagi bhermobilisasi
Tiga hari sebelum masuk Rumah Sakit Klien mengeluh Sesak dan mual
serta bagian tangan dan kaki Nampak membengkak, dan terdapat luka
pda kaki. Sejak 2 tahun lalu klien mengalami kelemahan pada tubuh
sehingga makanan apa pun klien konsumsi, selama klien tidak dalam
klien konsumsi, setelah itu klien merasakan sesak hebat dan sampai
dan klien di terima dni IGD dengan keluhan sesak nfas bert dan terdapat
luka pada kaki kanan dan kiri sebesar panjang 3cm dan lebar 2cm luka
Klien memiliki riwayat diabetes mellitus dan hipertensi sejak 5 tahun lalu dan
mengalami setruk nsejak 2 tahun lalu dank lien sampai saat ini hanya
Keterangan :
= Perempuan
= Lelaki
= Klien
Klien tinggal satu rumah dengan suami dan satu orang anak nya yang sudah
a. Nutrisi
- Sebelum sakit :
Pasien makan 3 kali sehari dengan 1 porsi habis setiap hari nya, jenis
makanan nya adalah nasi, ikan, sayur dan air putih, serta tidak ada
Klien makan 3 kali sehari dan hanya habis ¼ porsi setiap kali makan,
jenis makanan saat sakit berupa bubur, sayur, ikan, buah, dan air putih
- Sebelum sakit
Klien BAK 5-7 kali dalam sehari dengan pancaran yang kuat , dalam
sekali BAK berjumlah ± 250cc dengan bau urin amoniak, dan warna
- Setelah sakit
Klien BAK 10- 12 kali dalam sehari, dengan jumlah urin setiap BAK
± 100 CC, warna urin kuning pucat dengan bau amoniak, klien tidak
terpasang dc kateter
- Sebelum sakit
Klien BAB 1 Kali dalam sehari dengan konsistensi fekal padat dan
- Setelah sakit
Klien BAB 1 kali dalam 2 hari dengan konsistensi fekal padat dan
- Sebelum sakit
Klien tidur ± 5-6 jam saat tidur malam dan ± 1-2 jam saat tidur siang,
- Setelah sakit
Klien sering terbangun saat tidur malam untuk buang air kecil, tapi
6. Aspek Psikososial
a. Gambaran diri
b. Ideal diri
Klien berharap setelah sembuh, ingin menjadi ibu yang baik dari anak-
c. Harga diri
d. Peran diri
Klien mengatakan tidak bisa mengurus suami dengan baik karena sakit
e. Identitas diri
Klien menyadari apa yang menjadi rencana manusia tidak selalu sama
dengan rencana tuhan, mungkin klien bukan istri yang baik ,tetapi klien
menyadari apa pun yang yang telah terjadi , ingin menjadi ibu yang baik
bagi anak-anaknya.
sekitar.
h. Aspek Spiritual :
- Sebelum sakit
- Setelah sakit
Klien tidak bisa shalat dan tidak melakukan shalat dan hanya bisa
7. Pengkajian Fisik
Tanda-tanda vital:
TD : 130/80mmHg
Suhu : 36,6 ͦ C
TB : 153 cm
BB : 46 Kg
a. Rambut
Warna hitam merata, kulit kepala utuh bersih tanpa ketombe maupun kutu.
b. Mata
konjungtiva anemis pada mata kanan dan kiri, Pupil bulat isokor, sklera putih,
lapang pandang klien tidak menyempit, bola mata dapat di gerakan kesegala
arah
c. Muka
1) Telinga
Bentuk simetris, tidak ada keluaran cerumen pada kedua lubang telinga,
2) Hidung
Bentuk simetris, tidak ada keluaran sekret pada kedua lubang hidung, tes
penciuman baik terbukti bisa membedakan minyak kayu putih dan minyak
wangi.
3) Tenggorokan
Simetris, tidak ada pembesaran JVP, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
dalam.
Gigi masih lengkap tidak ada karies, mulut simetris tidak ada mencong,
8. System kardiovakuler
a. Inspeksi
b. Palpasi
Denyut nadi apical teraba denyutan ringan, getaran thril tidak teraba
c. Perkusi
d. Auskultasi
jantung takikardi
9. Sistem Pernapasan
tidak ada otot bantu pernafasan, tidak ada gerakan cuping hidung.
b. Palpasi :Pergerakan dada simetris, taktil fremitus teraba sama.
c. Perkusi : Suara ketok sonor, tak ada suara redup atau suara tambahan
lainnya.peekak di afeks.
a. Mamae
2) Palpasi : Tak ada bejolan masa, bentuk simetris, tidak ada lesi
a. Abdomen
nyeri tekan.
a. Genitalia
a. Ekstremitas
1) Inspeksi
ada parese, tidak ada kelainan tulang dan otot, postur tubuh tegap, ada
2) Palpasi
akral hangaat, tak ada masa, dan terdapat lesimaupun lesi. Tidak
4444 0000
44444 0000
Jam
Kimia
HabsAg
20/06/2016 Kimia
20/06/2016 Kimia
Pemberian
Oral
kombinasi lain.
B. Analisa Data
berbaring
Do :
TTV
TD : 130/80 mmHg,
RR : 28 kali/menit
N : 76 kali/menit, S : 36,6’
pernafasan
P:sonor
A:terdengar ronchi
basah/crales
- Terdapat cupping
hidung
ekstremitas bawah
- kliennampak mringis
kerusakan
Ds :
neuromuskuler,
Do :
- Klien nampak kerusakan persepsi
kekuatan otot
kursi dan di atas
tempat tidur
- Klien nampak
kelelahan
- Mobilisasi klien di
- Kekuatan Otot
Ds : cairan
Do :
- Terdapat udem
ektremitas
- Perut asites
C. Diagnosa Keperawatan
2. Infeksi kronis b.d kehilangan integritas kulit yang disebabkan uklus diabetikum
3. Intoleransi Aktifitas : Kelemahan
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel 3.5
2. Infeksi kronis Setelah dilakukan tindakan 1.1 Kaji adanya tanda-tanda 1.1 Pengkajian yang tepat
b.d kehilangan keperawatan 3x24 jam penyebaran infeksi pada tentang tanda-tanda
integritas kulit infeksi tidak terjadi. luka. penyebaran infeksi dapat
1.2 Anjurkan kepada pasien membantu menentukan
yang disebabkan Dengan kriteria hasil:
dan keluarga untuk tindakan selanjutnya.
uklus diabetikum - Tidak terdapat tanda- selalu menjaga 1.2 Kebersihan diri yang baik
tanda infeksi kebersihan diri selama merupakan salahsatu cara
(rubor,kolor,dolor,tum perawatan. untuk mencegah infeksi
or,fungsio laesia) 1.3 Lakukan perawatan luk a kuman.
- TTV dalam batas secara aseptik. 1.3 untuk mencegah
normal 1.4 Anjurkan pada pasien kontaminasi luka dan
- Kulit yang rusak agar menaati diet, latihan penyebaran infeksi.
sudah mulai fisik, pengobatan yang 1.4 Diet yang tepat, latihan
kemerahan ditetapkan. fisik yang cukup dapat
1.5 Kolaborasi dengan meningkatkan daya tahan
dokter untuk pemberian tubuh, pengobatan yang
antibiotika dan insulin. tepat, mempercepat
penyembuhan sehingga
memperkecil
kemungkinan terjadi
penyebaran infeksi
1.5 Antibiotika dapat
menbunuh kuman,
pemberian insulin akan
menurunkan kadar gula
dalam darah sehingga
proses penyembuhan.
3 Gangguan Setelah dilakukan tindakan 3.1 Ajarkan dan pantau 3.1 Menilai batasan
mobilisasi fisik keperawatan 3x24 jam, pasien dalam hal kemampuan aktivitas
berhubungan klien akan menunjukkan penggunaan alat bantu. optimal.
3.2 Ajarkan dan dukung 3.2 empertahankan
dengan tingkat mobilitas optimal,
pasien dalam latihan /meningkatkan kekuatan
kelemahan otot dengan kriteria hasil : ROM aktif dan pasif. dan ketahanan otot.
- penampilan yang
seimbang.
- Melakukan
pergerakkan dan
perpindahan.
E. IMPLEMENTASI
1.2
- memantau hasil gas
darah
1.4
- memantau hasil
elektrolit
- mengidentifikasi
1.5 kebutuhan pasien
terhadap
pemasangan jalan
napas aktual atau
potensial
1.6
tambahan
- memantau status
pernapasan dan
oksigenasi sesuai
2.3 kebutuhan
- menentukan posisi
3.1
yang nyaman bagi
klien
- Mengenalkan pasien
tentang ROM pasif
A:
P : Lanjutkan intervensi
2 S:
R
- Suami klien mengatakan istri nya mempunyai
I
lika pada kedua kaki nya akibat di garuk oleh D
klien W
O: A
N
- Luka nampak kemerahandan terdapat bulae
- Tercium bau Leukosit 23,680/ul
P: Lanjutkan intervensi
3 S:
R
- Suami klien mengatakan klien mngalami I
stroke sejak 2 th lalu D
- Klien tidak bisa menggerakan anggota tubuh W
nya yg sebelah kanan A
N
O:
P: lanjutkan intervensi
Kamis 1 S: R
04/08 2016 I
- suami klien mngatakan, klien sudah mulay D
bsa beristirahat walau haya dengan posisi W
duduk A
N
O:
P : Lanjutkan intervensi
- Atur posisi
- Ciptakan posisi yang nyaman
S: R
I
O:
D
- Luka masih berair W
A
A : Masalah belum teratasi N
P : Lanjutkan intervensi
S: R
I
3 - Suami klien mengatakan klien masih blm D
bisa menggerakan anggota tubuh nya bagian W
kanan A
N
O:
P : Lanjutkan Intervensi
O:
P : Lanjutkan intervensi
R
S:
2 I
O: D
W
- Lukamklien masih nampak kemerahan A
N
A:Masalah teratasi sebagian
P: Pertahankan intervensi
S: R
3 I
- Suami klien mengatakan bahwa klien bsa D
menggerakan jari tangan nya W
A
O:
N
- Kesadaran composmentis, TD 130/80mmhh,
Nadi 76x/menit RR 24x/menit
- Tiudak terdapat kekakuan otot pada bagian
tbh yang melemah
- Tidak
- Klien dapat menggerakan jati tangan nya
dengan kekuatan oto
4444 0001
4444 0001
P : Pertahankan Intervensi
Sabtu 1 S: R
06/08 2016 I
- Suami klien mengatakan istrinya sudah bias D
beristirahat dengan nyaman W
A
O:
N
- Kesadaran compormentis
- RR24x /menit
- Bunyi nafas regular
P : Lanjutkan intervensi
R
S: I
2 D
O : W
A
- Terdapat pertumbuhan jaringan baru N
- Leukosit 14.652
R
3 S: I
- Pasien mengatakan setelah diberikan penkes, D
pasien tahu dan mengerti tentang DM. W
O:
A
- Pasien terlihat memperhatikan saat dijelaskan N
- Pasien dapat menjelaskan kembali tentang cara
merawat DM
A: Masalah teratasi, pasien mengerti tentang DM
P: Intervensi berhenti
1. Pembahasan
Berikut ini pembasan terhadap asuhan keperawatan pada Klien Ny.N (31 th)
dengan diagnosa medis : Diabetes Melitus Tipe II dan intervensi pada diagnosa
practice yang dilaksanakan empat hari dari tanggal 03-06 agustus 2016
1. Pembahasan kasus
Dalam hal ini penulis membahas sesuai urutan proses keperawatan yang
Evaluasi.
a. Pengkajian
Rate serta gangguan gangguan mobilisasi klien, serta kurang nya intake
makanan yang adekuat yang dialami oleh Ny.N, pada saat pengkajian
pada daerah eksteremitas bawah dan atas, khusunya pada kaki dengan
ulkus dan mengalami atropi pada otot-oto kaki hingga menimbulkan
yang sering dialami oleh Ny.N hingga frekuensi BAK yang sangat
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang dimunculkan pada tinjauan teoritis ada tiga buah, satu
c. Perencanaan
arway management : Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau
jaw thrust bila perlu Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi,
waktu yang mendukung dan biaya yang sangat mahal, pada diagnosa
e. Evaluasi
Resiko penyebara infeksi klien mengatakan skala nyeri untuk luka nya
sakit nya, ulkus membaik dengan warna kemerahan setiap kali diganti
balutan luka, untuk diagnose intoleransi aktifitas klien sudah mulai bisa
menggerakan jari jari tangan yang terjadi kelemahan akibat stroke, yang
sudah di therapy sebelum nya oleh penulis yaitu dengan therapy ROM
yang telah di teliti sebelum nya, dan kini penulis menerapkan pada
kasus Ny.N
G. Rencana Perawatan
Gas darah arteri yang Status pernapasan: ventilasi; - auskultasi suara napas, tandai area
tidak normal pergerakan udara yang masuk dan penurunan atau hilangnya ventilasi dan
pH arteri yang tidak keluar ke dan dari paru adanya bunyi tambahan
normal Perfusi jaringan paru; keadekuatan - pantau status pernapasan dan oksigenasi
normal
somnolen
1. gangguan eksterm
takikardi
2. berat
3. sedang
4. ringan
Pasien akan:
Aktivitas kolaboratif
Aktivitas lain
Perawatan dirumah
Latihan Keseimbangan
- Ajarkan pada klien & keluarga untuk dapat
mengatur posisi secara mandiri dan menjaga
keseimbangan selama latihan ataupun dalam
aktivitas sehari hari.
Perbaikan Posisi Tubuh yang Benar
- Ajarkan pada klien/ keluarga untuk mem
perhatikan postur tubuh yg benar untuk
menghindari kelelahan, keram & cedera.
- Kolaborasi ke ahli terapi fisik untuk program
latihan.
4 Gangguan keseimbangan NOC NIC
cairan : Kurang dari keseimbangan cairan Catatan: fokus dari intervensi ini adalah volume
kebutuhan tubuh hidrasi cairan, walaupun beberapa intervensi
berhubungan dengan status nutrisi berhunganan denga asam-basa
Peningkatan tekanan
osmotik criteria hasil Pengkajian
mempertahankan input dan output
urin sesuai dengan usia Pantau warna, jumlah dan frekuensi
tekanan darah, nadi, suhu dalam batas kehilangan cairan
Definisi
normal Observasi khususna terhadap kehilangan
Beresiko mengalami
perubahan kadar elektrolit tidak ada tanda-tanda dehidrasi, cairan yang tinggi elektrolit
elastisitas turgor kulit baik,membrane Pantau perdarahan
Serum yang dapat menganggu
mukosa lembab, tidak ada rasa haus Identifikasi factor pengaruh terhadap
kesehatan
yang berlebihan bertambah buruknya dehidrasi
Pantau hasil laboratorium yang relevan
Factor resiko dengan keseimbangan cairan
disfungsi endokrin Kaji adanya vertigo atau hipotensi postural
gangguan mekanisme Kaji orientasi terhadap orang, tempat dan
regulasi (mis : diabetes) waktu
defisiensi volume cairan Cek arahan lanjut klien untuk menentukan
apakah penggantian cairan pada pasien sakit
terminal tepat dilakukan
Manajemen cairan (NIC):
Pantau status hidrasi
Timbang berat badan setiap hari dan pantau
kecenderungannya
Pertaruhkan keakuratan catatan asupan dan
haluaran
Penyuluhan untuk pasien/keluarga
Aktivitas kolaboratif
Aktivitas lain
Kamis 2. - mengajarkan kepada pasien dan keluarga untuk Klien dan keluarga
merubah posisi setiap 30 menit sekali mampu untuk membantu
04/08/16 - melakukan kembali ROM pasif pada klien perpindahan posisi klien
- meminta keluarga untuk belajar ambulasi pada
16.00 klien dengan tirah baring total
Jum’at 2 - mengkaji kekuatan otot klien terutama otot dengan Paseien dan keluarga
kaki diabetes mempu melakukan senam
05/08/16 - meminta keluarga melakukan demonstrasi ROM kaki diabetes secara
pasif pada klien mandiri
17.20
2. Pembahasan
Berikut ini pembasan terhadap asuhan keperawatan pada Klien Ny.N (31 th)
dengan diagnosa medis : Diabetes Melitus Tipe II dan intervensi pada diagnosa
1. Pembahasan kasus
Dalam hal ini penulis membahas sesuai urutan proses keperawatan yang
Evaluasi.
f.Pengkajian
dan sesudah sakit, serta kurang nya intake makanan yang adekuat yang
dikonsumsi oleh Ny.N karena anorexia yang dialami oleh Ny.N, pada
kaki dengan ulkus dan mengalami atropi pada otot-oto kaki hingga
yang sering dialami oleh Ny.N hingga frekuensi BAK yang sangat
g. Diagnosa Keperawatan
landasan teoritis.
sakit dan setelah sakit serta intake asupan makanan pada Ny.N yang
h. Perencanaan
adanya penurunan BB, memonitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa
penulis monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan local, memonitor
i. Implementasi
j. Evaluasi
intake makanan dan tidak memuntahkan makanan nya, tetapi klien juga
Resiko penyebara infeksi klien mengatakan skala nyeri untuk luka nya
sakit nya, ulkus membaik dengan warna kemerahan setiap kali diganti
balutan luka, untuk diagnose intoleransi aktifitas klien sudah mulai bisa
melakukan senam kaki secara mandiri pada kaki yang tidak ada luka,
klien mengatakan masih sering merasa haus dan masih sering buang air
kecil, mukosa mulut terluhat lembab , turgor kulit baik dan tidak ada
kesembuhan nya.
3. Pembahasan Intervensi berdasarkan evident best practice
DS : DS : DS : DS :
Klien mengatakan sulit untuk Klien masih sulit untuk Klien mengatakan sulit Klien mengatakan mulai
menggerakan kaki nya, menggerakan kaki nya untuk menggerakan bisa menggerakan kaki
terutama kaki dengan luka Klien mengatakan skala kaki nya, terutama kaki nya, terutama kaki dengan
Klien mengatakan nyeri saat nyeri 6 Klien mengatakan nyeri Klien mengatakan nyeri
kaki nya di gerakan, Skala Dalam menggerakan saat kaki nya di saat kaki nya di gerakan,
Nyeri 8 kaki nya klien masih gerakan, Skala Nyeri 4 Skala Nyeri 4
Klien mengatakan tidak bisa dibantu oleh keluarga Klien mengatakanbisa Klien mengatakanbisa
menggerakan kaki nya secara menggerakan kaki nya menggerakan kaki nya
CRT > 3 Detik pada ekstremitas kanan (Akral) teraba hangat. Ujung-ujung kaki (Akral)
ekstremitas kanan bawah bawah CRT < 3 Detik pada teraba hangat.
Mobilisasi dibantu total oleh Mobilisasi dibantu total ekstremitas CRT < 3 Detik pada
perawat dan keluarga pada oleh perawat dan Mobilisasi dibantu ekstremitas
saat senam kaki keluarga pada saat sebagaian oleh perawat Mobilisasi dibantu
senam kaki klien hanya dan keluarga, tetapi sebagaian oleh perawat
bisa menggerakan klien sudah bisa duduk dan keluarga, klien dapat
sehari-hari
BAB III
Gambaran Kasus
A. PENGKAJIAN
klien bernama Ny I dengan usia 44 th 6 bulan berjenis kelamin perempuan dan tinggal di Desa Kuta Negara Kec, Ciampel Kab Karawang
dengan latar belakang pendidikan SMP dengan setatus menikah, datang ke UGD RSUD Karawang dengan Keluhan sakit pada bagian ulu hati
dan dan mual, keluhan sudah terasa seminggu sebelum masuk Rumah Sakit,
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Nyeri ulu hati semenjak satu minggu lalau sebelum masuk Rumah Sakit dan terasa mual
Nyeri dirasakan sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit, disertai tidak ada nafsu makan. Nyeri seperti diiris – iris, dengan sakal
Pasien tidak ada nafsu makan, mual, nyeri pada abdomen masih dirasakan, pucat, GDS 320 mg/dl
e. Riwayat Keluarga
Ayah klien menderita penyakit yang sama dengan klien sebelum meninggal.
Pasien tidak merokok dan tidak meminum alkohol serta tidak alergi makanan dan obat.
minum
dari luar.
3. Pola eliminasi
Mandi
Berpakaian
Mobilisasi
Pindah
Ambulasi
Naik tangga
Ket. 0 = mandiri, 1 = dibantu sebagian, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain dan alat, 4 = Tidak mampu
5. Pola kognitif perceptual
Bicara : Normal
Peran sebagai ibu dan istri terganggu, pasien cemas akan keluarganya
Pasien menggunakan pola koping yang adaptif yaitu pasien berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhannya.
9. Pola peran-hubungan
Pasien memiliki peran sebagai ibu & istri di rumah, hubungan antar keluarga dan masyarakat baik
B. Pemeriksaan Fisik
A. Kesadaran : Compos Mentis
N :102x/mnt S : 37,8°
C. Sistem Integumen
D. Kepala
E. Mata
F. Telinga
G. Hidung
I. Ekstremitas Atas
Pada tangan basian kiri terpasang IVFD Ecosol RL 16 TPM
J. Ekstremitas Bawah
Normal
K. Abdomen
Dari hasil pemeriksaan tidak terdapat pembesaran hepar dan tidak teraba benjolan
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Terapi obat-obatan
Volsoltrain 1x 160mg
Kimia klinik
Parasitologi
C. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
Pankreas terganggu
dan gelisah
Glikoneogonesis
Pola Nutrisi
Frekuensi : 3x/hari
Porsi makan :
Pola Eliminasi
Warna : Kuning
TTV
TD : 110/80mmHg Hiperglikemi
N : 88x/mnt
S : 37,8°C
Poliuria
Dehidrasi
Kekurangan volume cairan
anoreksia KH : terjadi
DS : Pasien mengatakan Pasien dapat mencerna R : mengetahui pola
tidak ada nafsu makan jumlah kalori nutrisi klien serta intake
meningkatkan masukan
mkakanan
5. Kolaborasi dengan
dokter dalam
makan)
R : mengurangi faktor
penyebab hiperglikemia
poliuria
E. IMPLEMENTASI
Tangal
Implementasi Evaluasi
Jam
baik dirasakan
Frekuensi : 5x/hari
Menimbang BB 65
Kg A : Masalah belum
denngan sekala 3
3. Memberikan makanan
malam.
5. memeberikan herapy
biji untuk
menurunkan
guladarah klien.
berkolaborasi dengan
pasien
makan
S : 37,5°C lemah
1500ml/hari
3. Berkolaborasi dengan
obat
4. Memberikan therapi
jambu biji.