Вы находитесь на странице: 1из 10

MODEL PEMBELAJARAN MULTIPLE INTELLEGENCE DENGAN KONTEN

INTEGRASI-INTERKONEKSI SAINS DAN ISLAM TERHADAP PENINGKATAN HASIL


BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BUNYI KELAS VIII MTS NURUL HUDA
SEMARANG
Zaidatun Masruroh1, M. Ardhi Khalif, M.Sc.2, Qisthi Fariyani, M.Pd.3
Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Walisongo Semarang
zaidatun.masruroh@gmail.com

ABSTRACT

Multiple Intelligences are a set of abilities that allow students to be able to solve problems
in their daily life. This research is based on there is differences of intellegences’student and lack of
student activity in participating in learning science in MTs Nurul Huda Semarang. This study aims to
determine the improvement of students' cognitive learning o after following the Multiple
Intelligences learning models with the content of interconnection-interconnection of science and
Islam and effectiveness of Multiple Intelligences learning models with the content of
interconnection-interconnection of science and Islam on student learning outcomes in Sound
material. This research includes quantitative research. The method using quasi-experimental with
pretest-posttest. The population of this research were all eighth grade students who were divided into
six classes. The sample of this research is obtained by cluster random sampling. Techniques of
collection data using documentation techniques, tests and questionnaires. The data analysis technique
of this reasearch uses the analysis of t-test and N-Gain test to improve learning outcomes. The results
of this study obtained tcount ≥ t table, the Based on data analysis of students’ cognitive assessment
showing that the Multiple Intelligences learning model with the content of integration-
interconnection of science and Islam is effective on improving learning outcomes and the results of
the analysis of the N-Gain test showed that the improvement in learning outcomes in the
experimental class is medium and the control class is low.

Keywords : Learning model, Multiple Intelligences, integration-interconnection, science,


learning outcomes, Sound
ABSTRAK
Kecerdasan Majemuk atau Multiple Intellegences merupakan suatu kemampuan untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh
perbedaan kecerdasan setiap siswa dan kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA di MTs
Nurul Huda Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif
siswa setelah mengikuti pembelajaran model Multiple Intelligences dengan konten integrasi-
interkoneksi sains dan islam dan mengetahui efektivitas model pembelajaran Multiple Intelligences
dengan konten integrasi-interkoneksi sains dan islam terhadap hasil belajar siswa pada materi Bunyi.
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen
dengan pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terbagi menjadi
enam kelas. Sampel penelitian ini diperoleh dengan cluster random sampling. Teknik pengumpulan
data menggunakan teknik dokumentasi, tes dan angket. Teknik analisis data penelitian ini
menggunakan analisis uji t-test dan uji N-Gain peningkatan hasil belajar. Hasil penelitian ini
diperoleh thitung ≥ ttabel , menunjukan bahwa model pembelajaran Multiple Intelligences dengan
konten integrasi-interkoneksi sains dan islam efektif terhadap peningkatan hasil belajar dan hasil
analisis uji N-Gain menunjukan kategori peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen adalah
sedang dan kelas kontrol adalah rendah.
Kata Kunci : Model pembelajaran, Multiple Intelligences, integrasi-interkoneksi, sains, hasil
belajar, Bunyi
PENDAHULUAN Faktanya, minat belajar siswa pada
materi Fisika di MTs Nurul Huda Semarang
Hakikat pendidikan adalah proses
masih rendah (Habibah, wawancara 15 Maret
pembelajaran untuk mengembangkan aktivitas
2018). Mata pelajaran Fisika menjadi salah
dan kreativitas siswa melalui interaksi dan
satu mata pelajaran yang dianggap berat dan
pengalaman belajar. Tujuan pembelajaran
kurang diminati karena membutuhkan
diharapkan dapat tercapai dalam proses belajar
keseriusan, ketekunan, dan banyak latihan.
mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian
Terlebih lagi, Fisika erat kaitannya dengan
tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti
matematika. Penyelesaian soal-soal Fisika
proses belajar mengajar. Tujuan pendidikan
sebagian besar menggunakan analisis
bersifat ideal dan hasil belajar bersifat aktual.
perhitungan. Sementara itu, tidak semua
Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya
siswa memiliki kemampuan yang cukup dalam
tujuan pendidikan, sehingga hasil belajar yang
analisis perhitungan. Permasalahan tersebut
diukur sangat tergantung kepada tujuan
banyak ditemukan di sekolah-sekolah
pendidikan (Purwanto, 2011).
termasuk MTs Nurul Huda Semarang.
Berbagai masalah yang berkaitan Pembelajaran IPA di sekolah tersebut masih
dengan pembelajaran sering ditemukan di menggunakan model pembelajaran
dalam dunia pendidikan. Salah satu ekspositori, sehingga IPA dianggap pelajaran
penyebabnya adalah padatnya materi yang membosankan oleh siswa. Akibatnya,
pembelajaran sehingga mengakibatkan siswa kesulitan memahami materi yang
munculnya kecenderungan pembelajaran yang dijelaskan, tujuan pembelajaran tidak tercapai,
berpusat pada guru. Selain itu aktivitas siswa dan berdampak pada rendahnya hasil belajar
hanya terbatas pada mendengarkan, mencatat, siswa. Terlihat dari rata-rata hasil belajar
dan menjawab pertanyaan bila guru siswa MTs Nurul Huda Semarang yang belum
memberikan pertanyaan (Sardiman, 2007). mencapai standar KKM.
Guru seharusnya memahami hakikat pelajaran Chatib (2009) menyatakan bahwa
yang diajarkannya agar mampu mengajarkan banyaknya kegagalan siswa mencerna
materi dengan tenang, santai, dan menarik. informasi dari gurunya disebabkan
Materi pembelajaran dengan level-level ketidaksesuaian gaya mengajar guru dengan
kognitif yang tinggi dapat diajarkan dengan gaya belajar siswa. Sebaliknya apabila gaya
bahasa yang menarik sehingga konsep-konsep mengajar guru sesuai dengan gaya belajar
yang sulit menjadi mudah untuk dimengerti siswa, semua pelajaran akan terasa sangat
siswa. mudah dan menyenangkan. Gaya mengajar
merupakan strategi transfer pengetahuan yang
diberikan oleh guru kepada siswa, sedangkan musikal, naturalis, intrapersonal, interpersonal,
belajar merupakan bagaimana sebuah dan kinestetik. Menurut teori kecerdasan
informasi dapat diterima oleh siswa dengan majemuk, siswa dapat belajar dan memahami
baik. Proses pembelajaran dengan pemilihan suatu materi dengan baik apabila pembelajaran
model pembelajaran yang tepat akan disajikan sesuai dengan kecerdasan yang
berpengaruh terhadap keberhasilan belajar dimiliki. Teori Multiple Intelligence temuan
siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian Sultan Gardner (1993) dapat menjadikan kegiatan
(2010) yang menunjukan adanya pengaruh belajar mengajar disesuaikan dengan
model pembelajaran terhadap hasil belajar keinginan siswa karena setiap siswa
siswa SMAN 11 Makasar. Jenis kecerdasan mempunyai cara tersendiri dalam memahami
siswa yang berbeda juga berpengaruh pada setiap mata pelajaran.
kegiatan belajar mengajar. Setiap siswa Menurut guru mata pelajaran IPA di
memiliki kecerdasan yang berbeda dan MTs Nurul Huda Semarang, penyampaikan
memiliki gaya belajar (learning style) yang materi pelajaran sudah dikaitkan dengan
berbeda pula. Sistem pembelajaran yang agama yang bersifat pengetahuan dasar, akan
memandang bahwa semua siswa yang satu tetapi guru masih kesulitan dalam mengaitkan
dengan yang lainnya sama (homogen) tidak Fisika dengan ayat-ayat Al Quran terutama
sesuai dengan konsep perbedaan individual pada materi Bunyi (Habibah, wawancara 18
(Armstrong, 2007). Maret 2018). Akibatnya siswa tidak bisa
Pembelajaran yang baik bukan yang menghubungkan ilmu alam seperti fisika
menjadikan siswa seperti robot, akan tetapi dengan ilmu agama yang mereka pelajari.
menjadikan setiap siswa sebagai manusia yang Ilmu yang mereka pahami menjadi terkotak-
memiliki potensi atau kecerdasan masing- kotak dan fisika dianggap bidang ilmu yang
masing (Chatib, 2013). Salah satu upaya berdiri sendiri, sehingga siswa dalam
pembelajaran yang baik dapat dilakukan mempelajari fisika masih menemui kesulitan.
dengan menerapkan model pembelajaran yang Penerapan model pembelajaran Multiple
sesuai dengan kecerdasan siswa, karena siswa Intelligences dengan konten Integrasi-
akan lebih mudah mempelajari materi yang Interkoneksi dilakukan dengan cara
diajarkan (Gardner, 1993). mengoptimalkan berbagai macam kecerdasan
Gardner (dalam Suparno, 2004) yang dimiliki siswa disertai penyampaian
menyatakan terdapat delapan jenis kecerdasan materi yang dikaitkan dengan ilmu agama (Al
yang dimiliki oleh setiap manusia.Kecerdasan- Quran).
kecerdasan tersebut antara lain : kecerdasan Penerapan model pembelajaran ini
linguistik, matematika-logika, visual-spasial, memungkinkan pembelajaran Fisika menjadi
lebih mudah dipahami oleh siswa, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Integrasi-interkoneksi merupakan dua
kata yang berbeda, tapi mempunyai maksud
dan tujuan yang sama yaitu menggabungkan
dan mengkaitkan dua persoalan yang dianggap
terpisah. Integrasi adalah mengkaji atau
mempelajari tentang satu bidang tertentu
dengan tetap melihat bidang keilmuan lainnya, Gambar 1. Jaring laba-laba keilmuan
sedangkan interkoneksi yaitu melihat (Spider web) (Abdulllah, 2013).
kesaling-terkaitan dengan berbagai disiplin
keilmuan (Fiah, 2011). Kunci pembelajaran dengan konten
Integrasi dan interkoneksi antardisiplin terintegrasi terletak pada adanya kesatupaduan
ilmu, baik dari sains maupun ilmu agama akan antara sains dan Islam. Guru sebagai seorang
menjadikan keduanya saling terkait satu sama pendidik yang profesionalitasnya akan
lain, bertegur sapa, saling mengisi kekurangan berimbas pada hasil belajar siswa harus
dan kelebihan satu sama lain. Abdullah (2013) menjadikan siswa lebih aktif dan inovatif
melukiskan pola integrasi-interkoneksi secara dalam proses pembelajaran. Guru hanya
metaforis mirip-mirip dengan “jaring laba-laba berfungsi pendamping atau fasilitator untuk
keilmuan” (Spider web), dimana antar siswa. Terciptanya pembelajaran aktif dan
berbagai disiplin yang berbeda tersebut saling efektif dapat didukung dengan beberapa
berhubungan dan berinteraksi secara aktif- metode pembelajaran antara lain: eksperimen,
dinamis. Garis putus-putus tidak hanya diskusi, demonstrasi, inquiry dan problem
dimaknai dari segi batas-batas disiplin ilmu, solving dan lain sebagainya (Aziz, 2008).
tetapi juga dari batas-batas ruang dan waktu, Berdasarkan hasil observasi yang
corak berpikir. dilaksanakan di MTs Nurul Huda Semarang,
Masing-masing disiplin ilmu dapat pembelajaran Fisika masih menggunakan
secara bebas saling berkomunikasi, berdialog, metode pembelajaran ekspositori dan kurang
menembus, mengirimkan pesan dan masukan variatif. Penyampaian materi juga belum
temuan-temuan yang fresh di bidangnya ke terintegrasi dan terkoneksi dengan bidang
disiplin ilmu lain diluar bidangnya (Abdulllah, yang lain, sehingga diperlukan model
2013). Jaring laba-laba keilmuan (Spider web) pembelajaran yang lebih variatif yang mampu
ditunjukkan pada Gambar 1 berikut. menarik perhatian siswa untuk mengikuti
proses belajar mengajar dengan
mengoptimalkan kecerdasan yang dimiliki. konten pembelajaran yang terkoneksi dengan
Pembelajaran berbasis Multiple Intelligences berbagai bidang ilmu, sehingga siswa akan
ini dipadukan dengan materi pembelajaran lebih mudah untuk memahami materi. Konsep
yang terintegrasi dengan ilmu agama dan gelombang bunyi yang ada di dalam Al
teknologi sehingga diharapkan siswa akan Qur’an, seperti dalam surat Al Baqarah ayat
lebih mudah memahami konsep fisika yang 19 tentang petir dan kilat.
diajarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
Penelitian yang dilakukan oleh Safitri efektivitas hasil belajar siswa yang diajar
(2013) menunjukan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran Multiple
dengan menggunakan model pembelajaran Intelligences dengan konten integrasi-
Multiple Intelligences dapat meningkatkan interkoneksi sains dan islam dan menguji
sikap dan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 peningkatan hasil belajar siswa setelah
Tellu Limpoe. Hasil penelitian yang sama mengikuti pembelajaran dengan model
oleh Sartika (2010) yang menyatakan bahwa pembelajaran Multiple Intelligences dengan
model pembelajaran yang didasarkan pada konten integrasi-interkoneksi sains dan islam.
keragaman kecerdasan (Multiple Intelligences)
dapat meningkatkan keaktifan dan hasil METODE PENELITIAN
belajar Fisika siswa. Penerapan model Penelitian ini menggunakan pendekatan
pembelajaran yang didasarkan pada teori kuantitatif dengan menggunakan metode quasi
Multiple Intelligences mampu meningkatkan experiment (eksperimen semu). Penelitian ini
keaktifan siswa dalam pembelajaran sehingga dilaksanakan di MTs Nurul Huda yang
dapat meningkatkan hasil belajar. berlokasi di Kecamatan Mangkang Kota
Menurut guru mata pelajaran IPA di Semarang pada siswa kelas VIII berjumlah
MTs Nurul Huda Semarang, bunyi merupakan 239 siswa. Populasi dalam penelitian ini
salah satu materi IPA di SMP yang dianggap adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Nurul
sulit oleh siswa (Habibah, wawancara 15 Huda Semarang, semester genap tahun ajaran
Maret 2018). Selain itu, bunyi merupakan 2017/2018 yang terbagi ke dalam enam kelas.
salah satu materi IPA yang luas sehingga Alat pengumpul data berupa tes kecerdasan
dapat diintegrasikan dengan bidang keilmuan majemuk. Kuesioner penilaian kecerdasan
yang lain. Model pembelajaran Multiple majemuk digunakan untuk mengetahui
Intelligences dengan konten integrasi-
kecenderungan kecerdasan setiap siswa.
interkoneksi memungkinkan pembelajaran Perhitungan kecerdasan majemuk yang
menjadi lebih efektif. Pembelajaran ini sangat dominan dalam kelas dilakukan dengan cara
memperhatikan Intellegensi setiap siswa dan
menjumlahkan masing-masing hasil perolehan analisis data tahap akhir, yang merupakan
dari setiap kecerdasan, kemudian dilihat hasil tahap analisis data untuk menguji hipotesis
perolehan yang tertinggi. penelitian.
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari
dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas HASIL DAN PEMBAHASAN
kontrol. Sampel ini diambil dengan Penelitian ini dilaksanakan di MTs
menggunakan teknik cluster random sampling Nurul Huda Semarang sesuai prosedur
yang didasarkan pada uji homogenitas dan uji penelitian kuantitatif. Model pembelajaran
kesamaan rata-rata data awal. Data awal yang Multiple Intelligences dengan konten
digunakan adalah hasil belajar IPA kelas VIII integrasi-interkoneksi merupakan model
Semester Gasal sebagai kelas eksperimen pembelajaran yang memperhatikan
(VIII D) dan kelas kontrol (VIII F). Teknik kecenderungan kecerdasan dalam suatu kelas
pengumpulan data pada penelitian ini dan memadukan pembelajaran sains dengan
menggunakan metode dokumentasi, tes, bidang lain terutama dengan Al Quran
angket dan wawancara. sehingga diharapkan mampu meningkatkan
Metode tes digunakan untuk hasil belajar siswa.
memperoleh data hasil belajar siswa di MTs
Sebelum memberikan pembelajaran pada
Nurul Huda Semarang. Tes diberikan pada
kelas eksperimen maupun kelas kontrol,
kelas eksperimen dan kelas kontrol berbentuk
penerapan model pembelajaran Multiple
pilihan ganda yaitu pretest diberikan di awal
Intelligence diawali dengan memberikan
pembelajaran dan posttest di akhir
angket berupa pernyataan-pernyataan untuk
pembelajaran. Penyusunan angket dengan
mengetahui kecenderungan kecerdasan yang
mengacu pada buku yang disusun oleh
dimiliki setiap siswa pada kelas eksperimen
Armstrong (2004). Angket kecerdasan
(VIII D). Rekapitulasi hasil analisis
majemuk hanya diberikan di kelas eksperimen
kecerdasan majemuk siswa dapat dilihat pada
sebelum treatment untuk mengetahui
Tabel 1.
kecenderungan kecerdasan yang dimiliki
masing-masing siswa. Metode wawancara Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis
dalam penelitian ini digunakan untuk kecerdasan majemuk siswa
memperkuat hasil penelitian yang telah Jenis K1 K2 K3 K\4 K5 K6 K7 K8
dilakukan. 33, 39, 42, 38, 42, 41, 32, 38,
2 3 5 0 5 9 6 8
Analisis data dalam penelitian ini %
66, 78, 85, 76, 85, 83, 65, 79,
4 0 0 0 1 8 3 7
dibagi dalam tiga tahap, yaitu analisis
instrumen tes, analisis data tahap awal, dan
Keterangan : 4,528 dan ttabel = 1,988, sehigga diterima
K 1 = Kecerdasan Verbal-linguistik dan ditolak, hasil penelitian ini
K 2 = Kecerdasan Logis-matematis menunjukan bahwa model pembelajaran
K 3 = Kecerdasan Visual-pasial Multiple Intelligences dengan konten
K 4 = Kecerdasan Kinestetik integrasi-interkoneksi sains dan islam efektif
K 5 = Kecerdasan Musikal terhadap hasil belajar siswa. Efektivitas model
K 6 = Kecerdasan Interpersonal pembelajaran Multiple Intelligences dengan
K 7 = Kecerdasan Intrapersonal konten integrasi-interkoneksi sains dan islam
K 8 = Kecerdasan Naturalis dapat dilihat adanya perbedaan rata-rata hasil
belajar kognitif siswa antara kelas kontrol dan
Hasil analisis angket Multiple
kelas eksperimen pada materi bunyi. Rata-rata
Intelligences disajikan dalam grafik, dapat
hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih
dilihat pada gambar 2.
baik dibanding rata-rata hasil belajar siswa
kelas kontrol.
Perbedaan rata-rata hasil belajar pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol disebabkan
pembelajaran berdasarkan kecenderungan
kecerdasan yang dominan dalam kelas dapat
membantu siswa memahami materi, sehingga
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Multiple intelligences dengan
Gambar 2. Grafik Hasil Angket konten integrasi-interkoneksi efektif terhadap
Multiple Intelligence hasil belajar siswa.
Hasil penelitian yang sama ditemukan
Hasil angket Multiple Intelligences oleh Ika (2011) menunjukan bahwa
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan pembelajaran dengan model Multiple
pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran Intelligences yang dominan efektif digunakan
Multiple Intelligence ini menggunakan empat
karena dapat meningkatkan rata-rata hasil
kecerdasan yang paling dominan di dalam kelas
belajar siswa. Menurut Chatib (2013)
yaitu kecerdasan musikal, kecerdasan visual-
pembelajaran dengan berdasarkan kecerdasan
spasial, kecerdasan interpersonal dan logis-
dominan, akan menjadikan siswa aktif dan
matematis.
memahami konsep dengan kecebderungan
Berdasarkan hasil perhitungan uji
kecerdasan yang dimiliki.. Pembelajaran
hipotesis menggunakan uji-t diperoleh thitung =
model Multiple Intelligences menjadikan
pembelajaran aktif, efektif dan menyenangkan tetapi juga memiliki IMTAQ ( iman dan
(Gardner, 2004). taqwa) sekaligus IPTEK ( ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dan teknologi). Beberapa ilmu yang saling
peningkatan hasil belajar kognitif siswa koreksi dan melengkapi satu sama lain, dapat
dengan uji N-Gain di MTs Nurul Huda membantu manusia dalam memahami
Semarang untuk kelas ekperimen adalah kompleksitas kehidupan dan memecahkan
0,453 ,dengan kategori sedang dan persoalan yang dihadapi.
peningkatan hasil belajar kelas kontrol adalah
0,285, dengan kategori rendah. Hasil
KESIMPULAN
penelitian yang sama ditemukan oleh Mahalin
Berdasarkan penelitian yang telah
(2015) menunjukan peningkatan hasil belajar
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
siswa di SMPN 03 Jogjakarta dengan
pendekatan integrasi-interkoneksi 1. Model pembelajaran Multiple Intelligence
menggunakan metode CERMIN (Ceramah dengan konten integrasi-interkoneksi sains
Integrasi Interkoneksi), EEP (Experience dan islam efektif terhadap hasil belajar
Experiment Program) dan SGII (Study Group kognitif siswa. Berdasarkan hasil
Integrasi Interkoneksi) berada pada kategori perhitungan uji hipotesis menggunakan
peningkatan hasil belajar tinggi. uji-t diperoleh thitung = 4,528 dan ttabel =
Perbedaan peningkatan hasil belajar 1,988 dengan taraf signifikansi α = 5 %
siswa pada kelas kontrol dan kelas ekperimen dengan dk = 78, sehingga diterima dan
disebabkan oleh perbedaan perlakuan ditolak.
pembelajaran yang mempengaruhi hasil 2. Peningkatan hasil belajar siswa setelah
belajar siswa, karena pembelajaran yang mengikuti pembelajaran dengan model
menarik akan membuat siswa menjadi aktif pembelajaran Multiple Intelligences
dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, dengan konten integrasi-interkoneksi sains
pengintegrasian materi IPA dengan bidang dan islam adalah sedang. Berdasarkan
keilmuan lain terutana dengan ayat Al Quran hasil uji N-Gain untuk kelas eksperimen
akan memudahkan siswa dalam memahami adalah 0,45 dan kelas kontrol adalah 0,28.
materi. Kategori peningkatan hasil belajar kognitif
siswa pada kelas ekperimen adalah sedang
Menurut Aziz (2008) model
dan pada kelas kontrol adalah kategori
pembelajaran dengan konten integrasi-
rendah.
interkoneksi tidak hanya mampu menjadikan
siswa memahami konsep materi dengan baik,
SARAN 2. Ketua Jurusan Pendidika Fisika Fakultas
Beberapa saran dari hasil penelitian yang Sains dan Teknologi UIN Walisongo
telah dilakukan ini adalah: Semarang yaitu Drs. Hamdan Hadi
1. Penelitian ini hanya berfokus pada Kusuma, M.Si.
peningkatan hasil belajar kognitif 3. Dosen wali, Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd.,
siswa, penelitian selanjutnya M.Kom yang telah membimbing dan
disarankan dapat meneliti peningkatan menasehati selama ini.
hasil belajar tidak hanya pada aspek 4. Pembimbing I, Muhammad Ardhi Khalif,
kognitif tetapi pada aspek afektif M.Sc. yang telah memberikan bimbingan
maupun psikomotorik. dan arahan dalam penulisan skripsi.
2. Angket kecerdasan majemuk perlu 5. Pembimbing II, Qisthi Fariyani, M.Pd.
dikembangkan lagi, sehingga yang telah memberikan bimbingan dan
memudahkan untuk menemukan arahan dalam penulisan skripsi.
kecerdasan dominan pada siswa. 6. Pimpinan Pondok Pesantren Darul
3. Bagi peneliti berikutnya atau pihak lain Amanah Sukerejo Kendal yaitu KH.
yang ingin menggunakan model Mas’ud Abdul Qodir yang telah
pembelajaran Multiple Intelligences memberikan ilmu, ridho dan nasehatnya
dalam penelitian, terlebih dahulu selama 6 tahun.
memperhatikan alokasi waktu, fasilitas 7. Bapak dan Ibu tercinta, Bapak Muslikhin
pendukung termasuk media dan Ibu Jariyah yang selalu mencurahkan
pembelajaran, dan karakteristik siswa. do’a, nasehat, dukungan, dan kasih sayang
Karena, pada pelaksanaan penelitian ini yang tiada terukur.
membutuhkan alokasi waktu yang 8. Sembilan saudara kandung saya yang tidak
cukup banyak. lelah membimbing dan menjadi teladan :
UCAPAN TERIMA KASIH Siti Rosyidah, S.Pd., A. Mustafidhin,
Saya mengucapkan terima kasih kepada M.Pd., M. Zainal Afif, S.Pd., M.Akhsin
semua pihak yang telah membantu, baik dalam Rosyadi,S.Pd., S.Maryatul Kiptiyah,
penelitian maupun dalam penyusunan skripsi M.P.d., M. Miftakhul A, S. Nikmatun F,
ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan S.Pd., Aizaul Kholilah, dan Ana
kepada; Azkiyatin Niswa.
1. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN 9. Teman-teman Pendidikan Fisika 2014
Walisongo Semarang yaitu Dr. Ruswan, yang telah mendampingi penulis dalam
M.A. menuntut ilmu di UIN Walisongo baik
dalam suka maupun duka.
10. Semua pihak yang telah membantu Pemikiran). Jurnal Analisis, XI ( 2) : 20-
terselesaikannya penulisan skripsi ini yang 23.
tidak dapat disebutkan satu persatu. Gardner, Howard. 1993. Multiple
Semoga amal yang telah diperbuat akan intelligences.the theory in practice a
menjadi amal yang saleh, dan mampu reader. New York : Basic Book, A
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Subsidiary of Perseus Books, LLC.
Safitri, I., Hartono, B., Halimah, H., 2013.
DAFTAR PUSTAKA Penerapan multiple intelligences melalui
Armstrong, T. 2004. Sekolah Para Juara; model pembelajaran langsung terhadap
Menerapkan Multiple Intelligences sikap dan hasil belajar kimia peserta
(Kecerdasan Majemuk) di Dunia didik di SMA Negeri 1 Tellu Limpoe.
Pendidikan. Bandung: Kaifa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (JPII),
Armstrong, T. 2008. Multiple Intelligences in 2(2) : 156 – 160.
the Classroom. Alexandria : ASCD Sartika, D. 2010. Penerapan Teori Multiple
Memberbook. Intelligences untuk Meningkatkan Hasil
Aziz, F. 2008. Implementasi Paradigma Belajar Fisika siswa kelas IX SMP Neg.
Integrasi-Interkoneksi dalam 1 TinambZung. Skripsi. Makassar:
Pembelajaran Fisika. Skripsi. Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.Chatib Negeri Makassar.
M. 2009. Orangtuanya Manusia: Sultan, A. 2015. Pengaruh Pendekatan
Melejitkan Potensi dan Kecerdasan Multiple Intelligences Melalui Model
dengan Menghargai Fitrah setiap Anak. Pembelajaran Langsung Terhadap Sikap
Bandung: Kaifa. Dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik
Chatib, M. 2012. Sekolahnya manusia : Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Makassar.
sekolah berbasis multiple intelligences di Jurnal Pendidikan. V( 1) :26.
indonesia. Bandung : kaifa. Suparno, P. 2004. Teori Inteligensi Ganda
Farida, N. 2012. Pembelajaran Berbasis dan Aplikasinya di Sekolah. Bandung:
Multiple Intelligences Bagi Siswa Usia Alfabeta.
Pendidikan Dasar. Skripsi. Yogyakarta :
UIN Sunan Kalijaga.
Fiah, R.E. 2011. Integrasi Interkoneksi
Keilmuan Ala Abdul Malik Fadjar
(Refleksi Wacana dan Konstruk Sejarah

Вам также может понравиться