Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NIM :14101069
M. Kuliah : Pemrograman Komputer
Soal :
Populasi penduduk Indonesia pada tahun 2005 sebanyak 200 juta jiwa. Dan
tersebut.
Jawab :.............
A. FLOWCHART
Mulai
Input Pilihan
Menu
Tahun
1 2005
Input Jumlah Input Tiap
Tahun Tahun
Tiap
2
Tahun
If tiap tahun
= 2%
Default Salah
Keterangan :
Populasi penduduk diasumsikan
Tiap tahun diasumsikan
Source code :
#include
#include
//merupakan library
//start program
int main()
{
int jml, lama, kode;
float diskon = 0.25, total, hpenduduk, adm = 4 juta;
//inisialisasi variabel
printf(“\n”);//untuk deklarasi ENTER
printf(“\t\t Jumlah penduduk \n”); //mencetak tulisan, untuk \t deklarasi TAB
printf(“\t
=====================================================\n\
n”);
printf(“\t |—————————————————-|\n”);
printf(“\t | Jumlah penduduk | | Tiap tahun nya \n”);
printf(“\t |—————————————————-|\n”);
printf(“\t | 1 | 200 juta | Tahun 2005 |\n”);
printf(“\t | 2 | 204 juta | Tahun 2006 |\n”);
printf(“\t | 3 | 300 juta | Tahun 2026 |\n”);
printf(“\t |—————————————————-|\n”);
printf(“\tPilih Kode Mobil [1, 2, 3] : “);
scanf_s(“%d”, &kode);//deklarasi inputan int kode
switch (kode)//memilih kode mobil
{
case 1: //jika memilih kode 1 (|200 juta)
hpenduduk=200 juta;
printf(“\tAnda akan memilih untuk bertambah nya penduduk\n”);
printf(“\tJumlah penduduk: “);//menanyakan jumlah bertambahnya penduduk
yang akan di tanyakan
scanf_s(“%d”, &jml);
printf(“\tSilahkan masukan lama tahun nya (*tiap tahun) : “);
scanf_s(“%d”, &tahun);
if (lama >= 2)//pertumbuhan penduduk setiap tahun nya
populasi penduduk melewati 300 juta=((total keseluruhan pertambahan
penduduk tiap tahun nya
else
totalbiaya=(( pertumbuhan penduduk setiap tahun nya
populasi penduduk melewati 300 juta=((total keseluruhan pertambahan
penduduk tiap tahun nya) break;
case 2: //jika memilih kode 2 (204 juta)
hpenduduk=204 juta;
printf(“\tAnda akan memilih untuk bertambah nya penduduk\n”);
printf(“\tJumlah penduduk: “);//menanyakan jumlah bertambahnya penduduk
yang akan di tanyakan
scanf_s(“%d”, &jml);
printf(“\tSilahkan masukan lama tahun nya (*tiap tahun) : “);
scanf_s(“%d”, &tahun);
if (lama >= 2)//pertumbuhan penduduk setiap tahun nya
populasi penduduk melewati 300 juta=((total keseluruhan pertambahan
penduduk tiap tahun nya
else
totalbiaya=(( pertumbuhan penduduk setiap tahun nya
populasi penduduk melewati 300 juta=((total keseluruhan pertambahan
penduduk tiap tahun nya) break;
case 3: //jika memilih kode 3 (300 juta)
hpenduduk=300 juta;
printf(“\tAnda akan memilih untuk bertambah nya penduduk\n”);
printf(“\tJumlah penduduk: “);//menanyakan jumlah bertambahnya penduduk
yang akan di tanyakan
scanf_s(“%d”, &jml);
printf(“\tSilahkan masukan lama tahun nya (*tiap tahun) : “);
scanf_s(“%d”, &tahun);
if (lama >= 2)//pertumbuhan penduduk setiap tahun nya
populasi penduduk melewati 300 juta=((total keseluruhan pertambahan
penduduk tiap tahun nya
else
totalbiaya=(( pertumbuhan penduduk setiap tahun nya
populasi penduduk melewati 300 juta=((total keseluruhan pertambahan
penduduk tiap tahun nya) break;
default:
printf(“\tAnda belum memilih jumlah populasi penduduk”);
break;
}
//untuk output
printf(“\n”);
printf(“\t\tData jumlah populasi penduduk \n”);
printf(“\t
=====================================================\n\
n”);
printf(“\t |—————————————————-|\n”);
printf(“\t | Jumlah penduduk | Jumlah | Tiap tahun nya | Total populasi
penduduk tiap tahun nya melewati 300 juta |\n”);
printf(“\t | %d | %d | %d | %f |\n”,kode,jml,lama,totalbiaya);//menampilkan
semua
printf(“\t |—————————————————-|\n”);
system(“pause”);
return(0);
}
Drainase yang ada di perkotaan ini saling terkait dalam suatu jaringan
drainase dan membentuk satu sistem drainase perkotaan. Hal ini dikarenakan
suatu kota terbagi-bagi menjadi beberapa kawasan yang saling berhubungan.
2. Paralel
Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Apabila terjadi perkembangan kota,
saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri.
3. Grid iron
Digunakan untuk daerah dengan sungai yang terletak di pinggir kota, sehingga saluran-
saluran cabang dikumpulkan dahulu pada saluran pengumpul.
4. Alamiah
Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar.
5. Radial
Digunakan untuk daerah berbukit, sehingga pola saluan memencar ke segala arah.
6. Jaring-jaring
Mepunyai saluran-saluran pembuangan yang mengikuti arah jalan raya dan cocok untuk
daerah dengan topografi datar.
Pola jaring-jaring terbagi lagi menjadi 4 jenis (Modul Perkuliahan Drainase Perkotaan,
Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik UB; 2004) :
1. Pola perpendicular
Adalah pola jaringan penyaluran air buangan yang dapat digunakan untuk sistem terpisah
dan tercampur sehingga banyak diperlukan banyak bangunan pengolahan.
3. Pola fan
Adalah pola jaringan dengan dua sambungan saluran / cabang yang dapat lebih dari dua
saluran menjadi satu menuju ke sautu banguan pengolahan. Biasanya digunakan untuk
sistem terpisah.
4. Pola radial
Adalah pola jaringan yang pengalirannya menuju ke segala arah dimulai dari tengah kota
sehingga ada kemungkinan diperlukan banyak bangunan pengolahan.
Berfungsi untuk menyalurkan limpasan air hujan maupun limbah air bekas (air limbah)
rumah tangga atau keduanya.
Konstruksi sistem saluran ini cocok dipakai untuk pertokoan yang sangat padat dan lahan
yang tersedia telah terbatas.
2
Berfungsi untuk menyalurkan air hujan dan limbah air bekas dimana fluktuasi debitnya
besar.
Bentuk yang panjang mengecil ini berfungsi untuk mendapatkan kedalaman air yang
cukup untu dapat menghanyutkan endapan padat dan tinja walaupun debitnya kecil.
3
Berfungsi untuk mengalirkan air hujan dalam jumlah besar dimana bagian atasnya
terdapat bangunan. Walaupun daya alirannya tidak sebaik yang berbentu bulat telur,
namun pelaksanaannya relative lebih mudah.
Tabel 3
Bentuk-bentuk umum saluran terbuka dan fungsinya
No Bentuk Saluran Fungsi
1
Trapesium
Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang
besar.
Sifat alirannya terus menerus dengan fluktuas kecil.
Bentuk saluran ini dapat digunakan pada daerah yang masih cukup tersedia lahan .
Fungsinya sama dengan bentuk (2), sifat alirannya terus menerus dan berfluktuasi besar
dengan debit minimum keil. Fungsi bentuk setengah lingkaran ini adalah untuk
menampung dan mengalirkan debit minimum tersebut.
4 Segi empat
Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang
besar. Sifat alirannya terus menerus dengan fluktuasi kecil.
5
Kombinasi segi empat dengan setengah lingkaran
Bentuk saluran segi empat ini digunakan pada lokasi jalur saluran yang tidak mempunyai
lahan yang cukup/terbatas. Fungsinya sama dengan bentuk (2&3)
6
Setengah lingkaran
Berfungsi untuk menyalurkan limbah air hujan untuk debit yang kecil. Bentuk saluran ini
umum digunakan untuk saluran-saluran ruah penduduk dan pada sisi jalan perumahan
padat.
Kriteria/Standar Teknis Yang Digunakan
Kriteria yang digunakan sebagai acuan agar suatu kawasan memenuhi syarat terhadap
keparahan genangan/banjir ditunjukkan pada tabel di bawah ini :
Tabel
Periode Ulang Saluran Drainase
No. Jenis kawasan Saluran primer Saluran sekunder Saluran tersier
1. Permukiman
• Kota sedang
• Kota kecil
5-10 tahun
10-20 tahun
2-5 tahun
2-5 tahun
2-5 tahun
2-5 tahun
2. Industri 2-5 tahun 2-5 tahun 2-5 tahun
3. Perumahan 5-20 tahun 2-5 tahun 2-5 tahun
Sumber : Strategi Pengembangan Kota
Kriteria penilaian tingkat genangan
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya genangan air di suatu lokasi antara lain:
1. Dimensi saluran yang tidak sesuai.
2. Perubahan tata guna lahan yang menyebabkan terjadinya peningkatan debit banjir di
suatu daerah aliran sistem drainase.
3. Elevasi saluran tidak memadai.
4. Lokasi merupakan daerah cekungan.
5. Lokasi merupakan tempat retensi air yang diubah fungsinya misalnya menjadi
permukiman. Ketika berfungsi sebagai tempat retensi (parkir alir) dan belum dihuni
adanya genangan tidak menjadi masalah. Problem timbul ketika daerah tersebut dihuni.
6. Tanggul kurang tinggi.
7. Kapasitas tampungan kurang besar.
8. Dimensi gorong-gorong terlalu kecil sehingga aliran balik.
9. Adanya penyempitan saluran.
10. Tersumbat saluran oleh endapan, sedimentasi atau timbunan sampah.
Perencanaan sistem drainase
1. Landasan Perencanaan
Perencanaan drainase perkotaan perlu memperhatikan fungsi drainase perkotaan sebagai
parasarana kota yang dilandaskan pada konsep pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Konsep ini antara lain berkaitan dengan sumberdaya air, yang ada prinsipnya
adalah mengendalikan air hujan supaya banyak meresap dalam tanah dan tidak banyak
terbuang sebagai aliran, antara lain membuat : bagunan resapan buatan, kolam tandon,
penataan landscape dan sempadan.
2. Tahapan Perencanaan
Tahap perencanaan drainase perkotaan meliputi :
a. Tahapan dilakukan melalui pembuatan rencana induk, studi kelayakan dan perencanaan
detail dengan penjelasan :
• Studi kelayakan dapat dibuat sebagai kelanjutan dari pembuatan rencana induk.
• Perencanaan detail perlu dibuat sebelum pekerjaan konstruksi drainase dilaksanakan.
b. Drainase perkotaan di kota raya dan kota besar perlu direncanakan secara menyeluruh
melalui tahapan rencana induk.
c. Drainase perkotaan di kota sedang dan kota kecil dapat direncanakan melalui tahapan
rencana kerangka sebagai pengganti rencana induk.
2. Data dan Persyaratan
Sistem drainase perkotaan data dan persyaratan untuk perencanaannya sebagai berikut :
a. Data primer merupakan data dasar yang dibutuhkan dalam perencanaan yang diperoleh
baik dari lapangan maupun dari pustaka, mencakup :
• Data permasalahan dan data kuantitatif pada setiap lokasi genangan atau banjir yang
meliputi luas, lama, kedalaman rata-rata dan frekuensi genangan.
• Data keadaan fungsi, sistem, geometri dan dimensi saluran
1. Data daerah pengaliran sungai atau saluran meliputi topografi, hidrologi, morfologi
sungai, sifat tanah, tata guna tanah dan sebagainya. Data prasarana dan fasilitas kota yang
telah ada dan yang direncanakan.
b. Data sekunder merupakan data tambahan yang digunakan dalam perencanaan drainase
perkotaan yang sifatnya menunjang dan melengkapi data primer, terdiri atas :
• Rencana Pengembangan Kota
• Geoteknik
• Pembiayaan
• Kependudukan
• Institusi/kelembagaan
• Sosial ekonomi
• Peran serta masyarakat
• Keadaan kesehatan lingkungan permukiman
Masalah dalam Sistem Drainase
• Terjadi Endapan
• Terdapat timbunan Sampah
• Tumbuhnya tanaman liar
• Penyumbatan, kerusakan, penyalah-gunaan saluran dan bangunan
• Peningkatan debit akibat perubahan tata guna lahan