Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar.


Tujuan bimbingan sekolah dasar tidak boleh tidak sejalan dengan tujuan
pendidikan sekolah dasar. Pada satuan pendidikan dasar utamanya sekolah dasar,
bimbingan adalah usaha untuk membantu siswa mencapai tugas-tugas perkembangannya
sebagai persiapan melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
Dalam bab IV pasal 26 ayat 1 Standar Nasional Pendidikan dikatakan bahwa
standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakan
dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Lebih rinci dijabarkan oleh
Prayitno (1997:59), bahwa tujuan pendidikan sekolah dasar berlandaskan an menunjang
tercapainya tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang; (1) beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berbudi pekerti luhur, (3) memiliki
pengetahuan dan keterampilan, (4) sehat jasmani dan rohani, (5) berkepribadian mantap
dan mandiri, (6) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dalam
kerangka tujuan pendidikan nasional tersebut, tujuan umum pendidikan SD adalah
memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk, (1) mengembangkan
kehidupannya sebagai pribadi, anggota msyrakat, warga negara dan anggota umat
manusia, serta (2) mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.
Bimbingan dalam konteks pendidikan di sekolah dasar adalah membantu siswa
skolah dasar mencapai tujuan umum pendidikan nasional yang dilakukan melalui
bimbingan pribadi di dalam ujud bimbingan ikap beriman dan bertakwa melalui
pemahaman terhadap ajaran agama dan implementasi keimanan dan ketaqwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya, untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti pada
anak-anak sekolah dasar, bisa diberikan bimbingan seperti, membiasakan mereka hormat
kepada guru ketika bertemu guru disekolah atau diluar sekolah, menghargai sesama
teman melalui kegiatan kelompok, dibiasakan mengucapkan salam agam, meminta ijin
bila keluar kelas (ke kamar mandi atau kepentingan lain) saat pelajaran sedang
berlangsung, meminta ijin menggunakan milik orang lain, tidak menyela pembicaraan
guru atau orang lain yang sedang berbicara, membantu teman yang sedang kesusahan,
dan bimbingan lain yng mempunyai tujuan yang sama. Agar siswa memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang menunjang kehidupannya sehari-hari dan sebagai bekal
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (SLTP), sekolah dapat memberikan bimbingan
tentang bagaimana cara-cara belajar yang efektif, cara-cara berkomunikasi dan
berinteraksi yang komunikatif dengan teman dan orang lain, melatih teknologi sederhana
yang menyangkut muatan local seperti menyiapkan sarana upacara, dan mlatih teknologi
yang lebih modern dan diperlukanbagi prsiapan kelanjutan studi. Selanjutnya agar anak-
anak hidup sehat jasmani, diberikan bimbingan olahraga dengan melakukan gerakan
sederhana sampai gerakan kompleks sesuai potensi yang dimiliki siswa. Demikian juga
agar siswa-siswa memiliki pribadi yang terintegrasi, sekolah dapat memberikan
bimbingan tentang emosi (menegur kalau melihat anak berselisih dengan teman),
membimbing anak bersikap sportif (menghargai teman yang berprestasi dan mendrong
teman yang belum mencapai hasil maksimal), tidak mencela yang membuat orang lain
tidak senang (seperti berkata kasar yang membuat teman sakit hati). Untuk melatih
tanggung jawab diberikan bimbingan melalui tugas-tugas baik langsung oleh guru
pengasuh mata pelajaran atau tugas lain yang mendukung kegiatan sekolah.
Jadi, demikianlah pentingnya bimbingan disekolah dasar sebagai pendukung
mencapai tujuan pendidikan sekolah dasar dan sebagai persiapan melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi.

2.2 Tujuan Bimbingan Sekolah Dasar


Kunci untuk membangun ikatan emosional antar guru dengan siswa dalam proses
pembelajaran adalah terciptanya suasana yang menyenangkan dan menyingkirkan segala
ancaman dalam suasana belajar, Beberapa studi menunjukan bahwa siswa lebih banyak
belajar jika pelajarannya menantang, suasananya ramah serta mempunyai suara dalam
pembuatan keputusan. Mempunya suara maksudnya bahwa sianak diajak berpartisipasi
dan dilibatkan dalam proses belajar mengajar. Disekolah dasar, penciptaan suasana
seperti ini amat penting dirasakan. Disamping merupakan suasana awal membangun
hubungan belajar, juga mengembangakan keberanian siswa untuk mengemukakan
pendapat. Untuk menarik keterlibatan siswa adalah, membangun hubungan yang
menarik bersifat simpati dan mengembangkan sikap dan tidakan empati. Bobbi De Porter
(1999:24) mengatakan bahwa, membangun hubungan dengan menjalin rasa simpatik, dan
saling pengertian akan membangun jembatan menuju kehidupan yang bergairah,
membuka jalan memasuki dunia baru, menetagui minat, berbagi kesuksesan puncak, dan
berbicara dengan bahasa hati. Membina hubungan bisa memudahkan guru melibatkan
siswa, memudahkan pengelolaan kelas, memperpanjang waktu fokus dan meningktaktan
kegembiraan.
Dengan emikian, bimbingan di Sekolah Dasar diutamakan untuk menciptakan
suasana yang kondusif, membangun hubungan emosional yang sehat untuk menjadikan
siswa senang belajar. Jika suasana seperti itu berkembang akan memudahkan guru
mencapai tujuan belajar. Prayitno (1997:63) merumuskan tujuan bimbingan disekolah
dasar adalah "agar pribadi dan segnap potensi yang dimiliki siswa sekolah dasar dapat
berkembang secara optimal. Secara khusus tujuan ini dirinci sebagai berikut: (1)
menanamkan dan mengembangkan kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca,
menulis dan berhitung, (3) mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan
sehari-hari, (4) belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya, (5) belajar menjadi
pibadi yang mandiri, (6) memperlajari keterampilan fisik sedrhana yang diperlukan baik
untuk permainan atau kehidupan, (7) mengembangkan kkata hati, moral, nilai-nilai
sebagai pedoman perilaku, (8) membina hidup sehat untuk diri sendiri dan lingkungn,
(9)enuntun agar meraka belajar menjalankan pernana sosial sesuai dengan jenis
kelaminnya, (10) mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga, (11)
mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk perencanaan masa depan". Rumusan
tujuan ini sangat mendukung tujuan pendidikan nasional yang dituangkan Undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional (2003 pasal 3) yaitu, mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk, berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warna negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.
Pencapaian tujuan yang mulia ini, menuntut guru sekolah dasar untuk terampil
mengintegrasikan materi bimbingan dalam kegiatan belajar-mengajar. Kreativitas guru
sekolah dasar dalam konteks ini sangat dibutuhkan untuk mengimplementasikan layanan
bimbingan pada setiap kegiatan karena mereka tidak memiliki waktu khusus untuk
memberikan bimbingan pada siswa yang memerlukan. Jika ada masalah siswa secara
khusus, guru sekolah dasar harus menyediakan waktu khusus memberikan layanan
bimbingan. Sebagai akibatnya maka waktu mengajar akan tersita oleh waktu layanan
bimbingan untuk satu atau beberapa orang siswa, sementara sebagian besar siswa dikelas
akan terbengkalai. Untuk menghindari terjadinya ini maka inisiatif guru untuk membagi
waktu mengajar dan waktu bimbingan khusus (kalau ada) sangat diperlukan seperti, pada
saat jam istirahat atau diluar jam sekolah. Dengan demikian antara tugas mengajar dan
membimbing khusus bisa berjalan.

Вам также может понравиться

  • Lampiran
    Lampiran
    Документ62 страницы
    Lampiran
    yoga kirtanayasa
    Оценок пока нет
  • Jurnal
    Jurnal
    Документ6 страниц
    Jurnal
    yoga kirtanayasa
    Оценок пока нет
  • Lampiran
    Lampiran
    Документ62 страницы
    Lampiran
    yoga kirtanayasa
    Оценок пока нет
  • Jurnal
    Jurnal
    Документ6 страниц
    Jurnal
    yoga kirtanayasa
    Оценок пока нет
  • Rundown Acara HUT 52
    Rundown Acara HUT 52
    Документ3 страницы
    Rundown Acara HUT 52
    yoga kirtanayasa
    Оценок пока нет
  • Jurnal
    Jurnal
    Документ6 страниц
    Jurnal
    yoga kirtanayasa
    Оценок пока нет
  • Rundown Acara HUT 52
    Rundown Acara HUT 52
    Документ3 страницы
    Rundown Acara HUT 52
    yoga kirtanayasa
    Оценок пока нет
  • Penelitian
    Penelitian
    Документ1 страница
    Penelitian
    yoga kirtanayasa
    Оценок пока нет
  • Penelitian
    Penelitian
    Документ1 страница
    Penelitian
    yoga kirtanayasa
    Оценок пока нет
  • Penelitian
    Penelitian
    Документ1 страница
    Penelitian
    yoga kirtanayasa
    Оценок пока нет
  • Penelitian
    Penelitian
    Документ1 страница
    Penelitian
    yoga kirtanayasa
    Оценок пока нет
  • Penelitian
    Penelitian
    Документ1 страница
    Penelitian
    yoga kirtanayasa
    Оценок пока нет
  • Soal Calistung Kelas 2 Tahap 1
    Soal Calistung Kelas 2 Tahap 1
    Документ2 страницы
    Soal Calistung Kelas 2 Tahap 1
    Iman Surohman
    Оценок пока нет
  • Gunadi
    Gunadi
    Документ2 страницы
    Gunadi
    yoga kirtanayasa
    Оценок пока нет
  • Gunadi
    Gunadi
    Документ2 страницы
    Gunadi
    yoga kirtanayasa
    Оценок пока нет