Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
pembahasan:
- peringai
- sahabat
- guru
- berbangsa
- berbahagia
- mulia
- ramai
- obat
- seteru
- bahasa
- sia-sia
- dia
1) madah
2) dirimu
3) budiman
4) perahumu
5) ayar (pada soal yang diminta hanya bait pertama hingga keempat. sehingga no 5
ini hanya alternatif, karena rima bait kelima berbeda pada bait-bait sebelumnya
yang berpola a-a-b-b)
5) layar, taksir, kabir (pada bait kelima, bait ini berpola yang berbentuk a-a-b-b)
3. menemukan kata berima secara utuh
Delima (nama buah) = berima, sama, bersama (rima sama secara utuh adalah
MA)
Kursi (nama benda di sekitar) = sisi, busi, basi (rima sama secara utuh adalah SI)
Selasih (nama tumbuhan) = kekasih, kasih, masih (rima sama secara utuh adalah
SIH)
Bandung (nama kota) = tersandung, badung, kerudung (rima sama secara utuh
adalah DUNG)
Kambing (nama hewan) = lembing, tebing, sumbing (rima sama secara utuh adalah
BING)
Pembahasan
Kata berima sama secara utuh adalah persamaan bunyi yang terdapat pada seluruh
suku kata yang terletak di akhir pada satu larik.
Sulawe/si = solu/si, motiva/si, presta/si (rima sama secara utuh adalah SI)
1.Pantun
Tujuan
Menyampaikan nasihat, menyatakan rasa sayang, ajaran budi pekerti dan moral
untuk kepentingan sosial dan hiburan.
Struktur Isi
2. Syair
3. Gurindam
1. Bersajak a-b-a-b
1. Bersajak a-a-a-a
1. Bersajak a-a
Ciri Bahasa
2. Bahasa campur
1. Menggunakan bahasa kiasan
Jenis-jenis Pantun
1. Pantun adat
2. Pantun agama
3. Pantun budi
4. Pantun jenaka
5. Pantun kepahlawanan
6. Pantun kiasan
7. Pantun nasihat
8. Pantun percintaan
9. Pantun pribahasa
2. Syair islami
3. Syair cinta
4. Syair persahabatan
5. Syair kehidupan
6. Syair pendidikan
Diskusikan hal berikut! a) Carilah makna kata sulit pada pantun tersebut! b)
Uraikanlah dengan bahasamu sendiri isi pantun tersebut! c) Tulislah kembali
nasihat dan ajakan yang terdapat dalam pantun! d) Bandingkan isi nilai-
nilai/tindakan baik yang terdapat pada pantun karya nenek moyang dan karya
generasi sekarang!
a. Kata sulit
memungut
diisi
tabiat
riuh sekampung
b. ) Uraikanlah dengan bahasamu sendiri isi pantun tersebut!
Pantun 1
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Tidak mengikuti perilaku ayam yang
bertelur satu tetapi sangat ramai.
Pantun 2
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: budi baik baik dibalas atau tidak, asal budi
pasti akan diingat
Pantun 3
Ikan nila dimakan berang-berang
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Jika kita berada di tempat lain yang jauh,
kita harus bisa menjaga diri.
Pantun 4
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Untaian budi oleh orang yang kita kasihi,
akan selalu dikenang sampai akhir zaman
Pantun 5
Pantun 6
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Hidup harus penuh semangat dan jangan
mudah menyerah
Pantun 7
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: berusaha menjadi contoh yang baik dengan
meraih cita-cita dan prestasi
Pantun 8
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: berusaha mengejar cita-cita sambil berdoa
dan bekerja keras
Pantun 2: Kita harus berbuat baik kepada siapapun, tanpa mengharapkan balasan
sebab budi baik akan selalu dikenang.
Pantun 3: Kita harus menjaga diri dan pandai membawa diri ketika berada di
tempat orang.
Pantun 4: Jika kita selalu berusaha menjadi orang yang berbudi baik, maka kita
akan selalu diingat dan dikenang dengan baik pula oleh orang lain dalam waktu
yang lama.
Pantun 5: Kita harus tetap semangat dalam menjalani hidup ini, meskipun banyak
masalah yang selalu kita hadapi.
Pantun 6: Dalam menghadapi hidup kita harus selalu semangat, jangan mudah
terpuruk dan patah semangat.
Pantun 7: Jika kita terus berusaha meraih prestasi dan mengejar cita-cita, maka kita
bisa menjadi contoh teladan bagi orang lain.
Pantun 8: Kita harus terus berusaha dengan belajar, bekerja, dan berdoa dalam
meraih cita-cita.
Pembahasan
Untuk menentukan nasihat dan ajakan dalam sebuah pantun, kita coba maknai
maksud yang terdapat pada baris ketiga dan baris keempat pada sebuah pantun
empat bait.
Pantun 1
Nasihat dan ajakan: kita harus membiasakan bersikap tenang, tidak perlu
membesar-besarkan hal yang kecil atau hasil usaha yang tidak seberapa.
Pantun 2
Nasihat dan ajakan: kita harus berbuat baik kepada siapapun, tanpa mengharapkan
balasan sebab budi baik akan selalu dikenang.
Pantun 3
Nasihat dan ajakan: kita harus menjaga diri dan pandai membawa diri ketika
berada di tempat orang.
Pantun 4
Nasihat dan ajakan: jika kita selalu berusaha menjadi orang yang berbudi baik,
maka kita akan selalu diingat dan dikenang dengan baik pula oleh orang lain dalam
waktu yang lama.
Pantun 5
Nasihat dan ajakan: kita harus tetap semangat dalam menjalani hidup ini, meskipun
banyak masalah yang selalu kita hadapi.
Pantun 6
Pantun 7
Nasihat dan ajakan: jika kita terus berusaha meraih prestasi dan mengejar cita-cita,
maka kita bisa menjadi contoh teladan bagi orang lain.
Pantun 8
Nasihat dan ajakan: kita harus terus berusaha dengan belajar, bekerja, dan berdoa
dalam meraih cita-cita.
Bandingkan isi nilai-nilai/tindakan baik yang terdapat pada pantun karya nenek
moyang dan karya generasi sekarang!
Pantun masa nenek moyang dulu terdapat nilai sosial dan nilai moral.
nilai sosial itu maksudnya, menyarankan tata cara hidup, misalnya menghargai
orang lain, saling membantu.
nilai moral itu maksudnya, menyarankan sikap kita seperti sopan santun dan tata
krama.
sedangkan pantun masa sekarang itu terdapat nilai pendidikan dan nilai agama
nilai pendidikan itu maksudnya, menyarankan agar beaar dengan sungguh2 untuk
mencapai cita2nya
nilai agama itu maksudnya, menyarankan agar selalu berdoa dalam setiap usaha
yang kita lakukan.
dengki = iri
berakal = berpikir
Gurindam 1:
nilai: sosial
nasihat: untuk mengetahui seseorang baik atau tidak, bisa dilihat dari tingkah
lakunya.
Gurindam 2:
nilai: pendidikan
nasihat: bila ingin pintar, jangan malu bertanya dan belajar pada orang yang lebih
pintar.
Gurindam 3:
nilai: moral
nasihat: selalu bertindak dengan akal yang sehat sebagai pembelajaran hidup di
dunia.
Gurindam 4:
nilai: moral
nasihat: rasa iri adalah penyakit hati yang akan terus ada apabila sudah berurat akar
di dalam hati.
Gurindam 5:
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
nilai: moral
nasihat: dalam berbicara sebaiknya dipikirkan terbih dahulu agar tidak terjadi
masalah di kemudian hari.
Gurindam 6:
nilai: moral
nasihat: apabila ada orang yang marah, jangan dibela karena yang marah akan
semakin kehilangan kendali
Pembahasan
Gurindam adalah salah satu puisi lama yang sarat dengan nilai-nilai.
terdiri atas dua baris dalam sebait . Baris pertama berisi soal, masalah, atau
perjanjian dan baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada
baris pertama (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
Syair bait 1
Membetuli: memperbaiki
Syair bait 2
Syair bait 3
Kemudi: perkakas pada kendaraan yang gunanya untuk mengatur arah perjalanan
Insan: manusia
Syair bait 4
Laju: cepat
Syair bait 5
Ayar: air
Sauh: jangkar
Taksir: Kira-kira
Niscaya: tentu, pasti
Kabir: mahabesar
Perhatikan tabel pada halaman 178. Simpulan nilai moral atau nasihat disesuaikan
dengan bait-bait syair dan nilai moral.
Bait syair 1
Syair perahu tersebut berupa nasihat kepada para pemuda (generasi muda) dengan
memperbaiki tujuan hidup
Bait syair 2
Hal itu disebabkan oleh adanya hidup yang tidak akan kekal selamanya dan pasti
akan ke akhirat juga.
Bait syair 3
Pemuda perlu membekali diri dengan ilmu dan amal yang baik agar hidup menjadi
berguna
Bait syair 4
Dengan amalan kita yang baik maka kita akan mendapat kebahagian di dunia dan
di akhirat
Bait syair 5
Apabila telah membekali diri dengan ilmu dan amal yang baik, maka sempurnalah
kehidupan kita yang kita jalan
Pasangkan nilai-nilai pada paparan berikut dengan nilai pada syair di atas!
1. penulis yaitu Hamzah Fansuri ingin menyajikan sebuah syair dengan kata-kata
indah yang berisikan tentang perjalanan hidup manusia mencapai pulai
kemenangan yaitu akhirat dan bagaimana membenahi iman agar ketika kita
mengarungi jalan tersebut , kita melaluinya dengan sebaik-baiknya. Nilai yang
terkandung dalam bait ini adalah nilai tauhid.
2.penulis meminta kita untuk mengenali diri kita sendiri agar kita dapat mengenali
Tuhan, seperti dalam sebuah hadist. Penulis juga mengibaratkan tubuh manusia itu
layaknya perahu, yang menjelajahi laut kehidupan duniawi yang bergelora dalam
perjalanannya menuju pulau idaman, yaitu pantai Alam Rohani yang baka. Tujuan
dari tamsilan tersebut adalah agar kita mengerti bagaimana sulitnya mencari
keridhaan Tuhan dan mencapai surga-Nya. Kita juga harus tau dunia ini hanyalah
persinggahan, karna tempat kekal yang terakhir kita tuju adalah akhirat. Nilai yang
terkandung dalam bait ini adalah nilai pendidikan.
3. penulis memanggil kaula muda dengan sebutan arif budiman, agar genarasi
depan menjadi pemuda/I yang bijaksana, cerdas serta berbudi baik. Dalam
menjalani kehidupan didunia, manusia diharuskan memiliki pedoman hidup
berdasarkan agama Tuhan yaitu Al-quran dan Hadist. Ibarat ketika mengarungi
lautan luas, manusia memerlukan kompas agar tidak terombang-ambing . Nilai
yang terkandung dalam baik ini adalah nilai sosial.
- peristiwa 3 = Sang Belalang sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu
dia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para
Semut pekerja kenapa para semut membawa makanan yang sangat banyak itu
masuk kesarang mereka.
- peristiwa 1 = Pak Tua Rusa mengunjungi keluarga Pip untuk memberikan oleh-
oleh
- peristiwa 2 = Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil anak-anaknya dan
meminta mereka membaginya sama rata
- peristiwa 3 = Titu dan Puti menangis karena Pip tidak membagi rata
- peristiwa 4 = Ibu Pip yang membaginya. empat untuk Pip, karena kau lebih besar.
Dan si kembar masing-masing mendapat tiga, karena Pip harus mengurus
rumah dan mencari makan.
a) Tulislah hasil simpulanmu tentang ciri fabel pada tabel di bawah ini!
Unsur fabel
1) Tema
tema tentang kehidupan binatang yang menggambarkan budi pekerti manusia yang
diibaratkan pada binatang
2) Latar
3) tokoh
4) konflik
5) amanat
kancil dalam watak tokoh binatang disebutkan bahwa ia cerdik dan pemberani,
dalam kehidupan nyata kancil adalah binatang pemalu
monyet dalam watak tokoh binatang digambarkan rakus, dalam kehidupan nyata
monyet senang berbagi dengan sesamanya
Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh Bagaimana watak tokoh dalam fabel
di atas?
Pembahasan:
- “Hujan telah tiba!” Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai bersenandung
sambil melompat-lompat mengitari kolam.
- “Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku sejak berupa berudu sudah
bisa berenang, masa kau tidak bisa? Berenang itu sangat
mudah, julurkan saja kakimu,” Ulu menjulurkan kakinya, “dan tendang ke belakan
g seperti ini! Ups, maaf, kakimu kan pendek.”
- “Aku tidak dapat merasakan hujan Ulu. Lihatlah, aku tinggal bersama
air. Bagaimana caranya aku dapat menikmati hujan seperti kamu Ulu?”
- Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah tubuhnya
yang bersisik, lalu menatap ke arah tubuh licin Ulu. Ikan yang bersedih hati pun
berenang meninggalkan Ulu ke sisi kolam yang lain.
- “Wahai semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!” seru Ulu kepada semut
yang sedang berusaha keras menghindari tetesan air hujan.
- Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang karena
ia berjalan.
“Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan keunikan
yang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan ikan, tetapi aku bisa
terbang mengitari angkasa. Burung kembali berkata dengan bijak, “Itulah yang
kumaksud Ulu, kita masing-masing memiliki kelebihan sendiri. Semut tidak bisa
berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak
dapat kau lewati. Ikan tidak dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas
di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!”
pembahasan:
2. Urutkan kejadian yang dialami oleh Ulu di atas dalam tabel di bawah
1) Awalnya langit sangat gelap dan tidak lama kemudian, air mulai menetes
perlahan-lahan dari angkasa. Ulu pun mulai bersenandung sambil melompat-
lompat mengitari kolam.
2) Tiba-tiba Ulu melihat semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga
matahari. semut tersebut sangat sedih karena tidak bisa berenang dikarenakan
tubuhnya yang sangat kecil.
3) Lalu Ulu berhenti di pinggir kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang
berenang di dalam kolam. Ulu berkata bertapa menyedihkannya hidup ikan yang
hanya dapat hidup di air. kata-kata Ulu telah menyakitkan hati ikan.
Karena Ulu merasa dirinya lebih sempurna daripada teman-temannya, yaitu dapat
hidup di air dan di darat, dapat melompat dan dapat pula berenang.
Ketika Ulu bertemu dengan Burung, Ulu baru menyadari bahwa Ulu tidak bisa
memanjat pohon dan terbang. Burung pun memberitahu Ulu bahwa setiap ciptaan
Tuhan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ulu pun menyadari
kesalahannya dan segera meminta maaf kepada Semut dan Ikan
C.burung menatap kearah ulu yg masih tertawa,"hai ulu apakah kau bisa naik
kemari? ".ulu cemberut dan menatap kearah kedua kakinya.ulu menyesal punya
kaki yang pendek sehingga tidak bisa terbang.ulu mulai menyadari kekurangannya
dan ulu mulai menghargai teman temannya dan meraka pun menyukainya kembali.
pembahasan:
ORIENTASI
Seekor kuda sedang berjalan dari sebuah ladang gandum menuju sebuahhutan yang
lebat. Kuda itu telah puas memakan gandum yang ada di ladangitu. Dia tampak
gembira karena tidak ada petani gandum yang menjaga ladangnya
KOMPLIKASI
Ketika dia menuju hutan lebat, di tengah jalan kuda itu melihat sesuatu.“Itu seperti
kulit harimau,” gumam kuda itu. Kuda itu lalu mendekatinya dan ternyata memang
benar apa yang dilihatnya adalah kulit harimau yang tak sengaja ditinggalkan oleh
para pemburu harimau. Kuda itu mencoba memakai kulit harimau itu, “Wah,
kebetulan sekali, kulit harimau ini sangat pas di tubuhku. Apa yang akan
kulakukan dengannya ya?”
Ketika domba-domba itu melewatinya, kuda itu meloncat ke arah mereka sehingga
sontak domba-domba itu kalang-kabut melarikan diri. Mereka takut dengan kulit
harimau yang dikenakan kuda itu. “Tolong, ada harimau! Lari, cepat lari!” teriak
salah satu domba. Kuda itu tertawa terbahak-bahak melihat domba-domba itu
pontang-panting berlari.
Setelah itu, kuda itu kembali bersembunyi di dalam semak-semak. Dia menunggu
hewan lain datang melewati semak-semak itu. “Ah, ada tapir menuju kemari, tapi
lambat betul geraknya. Biarlah, aku jadi bisa lebih lama bersiap-siap melompat!”
kata kuda itu dalam hati. Tibalah saat kuda itu meloncat ke arah tapir itu, ia
terkejut dan lari tunggang-langgang menjauhi kuda yang memakai kulit harimau
itu. Kuda itu kembali ke semak-semak sambil bersorak penuh kemenangan di
dalam hatinya.
RESOLUSI
Kali ini, kuda itu menunggu lebih lama dari biasanya, tetapi hal itu tidak
membuatnya bosan. Tiba-tiba, seekor kucing hutan berlari sambil membawa
seekor tikus di mulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-semak, kucing hutan
itu duduk menyantap tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar. “Ah, ternyata
kucing itu tidak melewati semak-semak ini.Biarlah aku membuatnya kaget di
sana,” kata kuda itu dalam hati. Kudaitu pun keluar dari semak-semak dan
berjalan hati-hati mendekati kucing hutan. Saat jaraknya sudah sangat dekat
dengan kucing hutan, kuda itu mengaum seperti halnya seekor harimau, tetapi
rupanya dia tidak sadar bahwa bukannya mengaum, dia malah meringkik.
Mendengar suara itu,kucing hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor kuda
berkulit harimau. Sesaat, kucing hutan itu siap-siap mengambil langkah
seribu,tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sembari berkata, “Saat aku
melihatmu memakai kulit harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan,tapi rupanya
suaramu itu ringkikan kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!”Kucing hutan itu juga
berkata kepada kuda bahwa sampai kapan pun,suara ringkiknya tidak akan bisa
berubah jadi auman.
KODA
Kuda berkulit harimau yang menjadi tokoh pada cerita itu melambangkan bahwa
sepandai-pandainya orang berpura- pura, suatu saat akan terbongkar juga kepura-
puraannya itu. Kejujuran merupakan sikap yang paling indah di dunia ini.
b) Tentukan tokoh dan penokohan tokoh fabel yang telah kalian baca
beserta alasan dan pembuktiannya dalam tabel berikut ini!
pembahasan:
1) Tokoh : Kuda
- Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan kucing hutan, kuda itu mengaum seperti
halnya seekor harimau, tetapi rupanya dia tidak sadar bahwa bukannya mengaum,
dia malah meringkik (paragraf 6)
2) tokoh : domba
Mereka takut dengan kulit harimau yang dikenakan kuda itu. “Tolong, ada
harimau! Lari, cepat lari!” teriak salah satu domba.
3) tokoh : tapir
pengembangan watak : geraknya lambat tetapi dapat berlari dengan kencang ketika
terkejut
Tibalah saat kuda itu meloncat ke arah tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang-
langgang menjauhi kuda yang memakai kulit harimau itu
- Mendengar suara itu,kucing hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor kuda
berkulit harimau. Sesaat, kucing hutan itu siap-siap mengambil langkah
seribu,tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sembari berkata, “Saat aku
melihatmu memakai kulit harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan,tapi rupanya
suaramu itu ringkikan kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!”
pembahasan:
Teks fabel di atas sudah berisi struktur fabel secara lengkap. Pada awal
cerita terdapat orientasi yaitu ada pengenalan tokoh dengan latar kejadiannya.
Bagian komplikasi pada fabel tersebut berupa peristiwa kuda menemukan kulit
harimau di tengah jalan menuju hutan lebat. Kemudian terlintas di benak kuda
untuk menakuti binatang-binatang hutan yang lewat. Yang pertama kali ditakuti
adalah segerombol domba.
Bagian komplikasi pada fabel tersebut berupa peristiwa kuda menakuti tapir.
Bagian resolusi pada fabel tersebut berupa peristiwa kuda menakuti kucing hutan.
Kucing hutan bukannya ketakutan, malah menertawakan kuda yang berkulit
harimau tetapi meringkik, bukan mengaum.
Bagian koda pada fabel tersebut berupa peristiwa kuda menyadari bahwa sepandai-
pandainya berpura-pura, suatu saat akan terbongkar juga kepura-puraannya itu.
Carilah sinonim dan antonim yang berefek kuat dari kata dalam tabel
berikut!
Rajin:giat ><malas
Ceroboh : asal asaaln.><Telaten
Pendendam:sakit hati
Sabar :tabah
Bersahaja:sederhana
Licik:culas. .><Lurus
Serakah :tamak
Jahil:nakal
Kikir:pelit. Dermawan
pembahasan:
1) “Ulu, aku tidak suka dengan hujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air
hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang
sepertimu, makanya aku berteduh,” sahut Semut. ( BENAR )
Alasan : Kalimat langsung dengan kalimat pengiring setelah petikan lengkap pada
awal dan akhir kalimat langsung.
2) Ulu kembali berseru, “Hujan telah tiba! Hujan telah tiba! Hai Ikan! Aku sangat
suka dengan hujan, bagaimana denganmu? Ulu berhenti di pinggir kolam dan
berbicara kepada Ikan yang sedang berenang didalam kolam.
( SALAH )
3. “Apa yang kau maksud Burung? Tentu saja aku tidak bisa!” Ulu cemberut dan
menatap kearah dua kakinya. (.BENAR )
Alasan : Kalimat langsung dengan kalimat pengiring setelah petikan lengkap pada
awal dan akhir kalimat langsung.
4. “Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! “ kata Semut ( BENAR )
Alasan : Kalimat langsung dengan kalimat pengiring setelah petikan lengkap pada
awal dan akhir kalimat langsung
5. “Aku sejak berupa berudu sudah bisa berenang “ kata Ulu. ( SALAH)
Alasan : Kalimat langsung dengan kalimat pengiring setelah petikan lengkap pada
awal dan akhir kalimat langsung, tetapi kurang tanda koma sebagai akhir dari
kalimat langsung di atas yang berupa pernyataan.
6. masa kau tidak bisa? Berenang itu sangat mudah, julurkan saja kakimu,”
Ulu menjulurkan kakinya, “ dan tendang ke belakang seperti ini! Ups, maaf,
kakimu kan pendek.” Sambil tertawa, Ulu melompat meninggalkan semut. (
SALAH )
1. Merancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabel yang Dibaca
Tentukanlah tokoh, watak, dialog, dan latarnya!
Latar tempat:hutan
Latar waktu:Kayaknya siang hari
Latar suasana:Tegang
Tokoh:Cici,Pusi,Upi dan Serigala
Watak:Cici=Baik
Pusi=ramah
Serigala:angkuh
Jawaban:
2) tulis tempat, tanggal, bulan,tahun penulisan surat, kemudian alamat surat, salam
pembuka, kalimat pembuka, isi surat dan kalimat penutup
3) karena sebagai sapa atau pembukaan penulisan surat dan kalimat penutup untuk
menutup isi surat
5) cirinya bahasanya tidak terlalu baku/formal, santai sesuai dengan keinginan sang
penulis. Namun harus sopan dan santun
Diskusikan 1) Apa saja unsur pada surat dinas? 2) Bagaimana ciri surat
dinas dari segi bentuk? 3) Bagaimana ciri surat dinas dari segi isi?
Jawaban:
2. terdapat kop, nama lembaga, nomor surat, lampiran, salam pembuka, salam
penutup, menggunakan bahasan yang efektif
Jawaban:
15 April 2015
Hormat kami,
Kepala Sekolah
Kepada Yth. Guru Mata pelajaran Di SMP Negeri 3 Malang Dengan hormat,
Dengan ini, saya, orangtua Elfira Kette, memohon Bapak untuk mengizinkan anak
kami tidak masuk sekolah pada 25 November 2015 karena ada kepentingan
keluarga. Demikian surat permohonan izin ini saya buat. Atas perhatian dan izin
yang Bapak berikan, saya ucapkan banyak terima kasih. Tak lupa kami sekeluarga
mengucapkan mohon maaf lahir batin. Hormat saya, Lede Kette
pembahasan:
Isi surat 1
Isi Surat 2
⇒ Karena merasa sangat puas dengan pelayanan Museum dan sangat berterima
kasih atas pelayanannya
c) Mengapa surat permohonan izin tersebut berbentuk surat dinas? Bukan surat
pribadi?
⇒ karena surat dinas bersifat lebih formal dan surat permohonan izin ini ditujukan
kepada sebuah instansi, yaitu sekolah.
1.tanggal surat
2.alamat surat
3.salam pembuka
4.isi surat
5.salam penutup
1.kop/kepala surat
2.tanggal
3.nomor surat
4.lampiran
5.perihal
6.almat surat
7.salam pembuka
8.pembuka surat
9.isi surat
10.penutup surat
13.tembusan surat
Latihan Daftarlah kata-kata yang mungkin digunakan untuk
mengungkapkan salam dalam surat pribadi!
pembahasan:
Pada surat pribadi, ada perbedaan salam pembuka dengan kalimat pembuka
paragraf, yaitu letak salam pembuka sebelum kalimat pembuka paragraf.
Kalimat pembuka paragraf untuk adik atau teman yang lebih muda
(Kalimat pembuka paragraf) Apa kabarmu? Aku harap adikku sehat selalu.
(Kalimat pembuka paragraf) Bagaimana kabar Ibu di sana? Semoga Ibu selalu
dalam lindunganNYa.
A. dengan hormat
B. karena surat dinas merupakan surat yang bersifat resmi. boleh saja diganti
dengan assalamualaikum, salam sejahtera dsb
C.kami
D. karena surat dinas dibuat oleh sebuah instansi atau lembaga. boleh, kalau yang
membuat surat merupakan indivisdi yang ditujukan kepada lembaga.
Unsur buku non fiksi : 1.bagian cover buku 2. rincian subbab buku 3.judul subbab
4.isi buku 5.cara menyajikan buku 6.bahasa yang digunakan 7.sistematika
unsur buku fiksi : 1.bagian cover buku 2.rincian subbab buku 3.judul subbab
4.tokoh dan penokohan 5.tema cerita 6.bahasa yang digunakan 7.penyajian alur
cerita
Membuat Komentar Isi Buku Tugas Buatlah komentar buku yang telah
kamu baca pada unit sebelumnya dengan mengisi format berikut!
Identitas buku :
cetakan : 1
Kisah Perjalanan Dewa dan Ra harus kandas akibat kesalahan besar yang
dilakukan Dewa. Padahal tinggal selangkah lagi menuju gerbang pelaminan Dewa
justru terjebakboleh Anita. Ia terpaksa menikah dengan Ra karna zina yang telah di
perbuat keduanya.
namun disisi lain Asma mengidap penyakit yang membuatnya kesakitan, stroke,
dan nyaris koma. Lelaki itu pun berusaha mencari asma yang tiba-tiba hilang
berita.
Dewa. Ia tidak bisa melupakan Asma yang merupakan wanita pemilik cintanya.
meski ia telah memiliki Anita. Bahkan anita sempat berniat mengakhiri hidupnya.
meski telah dikaruniai anak Dewa tidak bisa memperlakukan anita secara layak.