Вы находитесь на странице: 1из 20

KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL PADA TRIMESTER I, II DAN III

Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana


dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Dengan terjadinya
kehamilan, maka seluruh sistem genetalia wanita mengalami perubahan yang
mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam
rahim. Untuk memenuhi rasa nyaman dan kebutuhan ibu hamil, maka diperlukan
kebutuhan-kebutuhan dasar sebagai penunjang keselarasan perawatan kehamilan.
Kebutuhan adalah suatu keinginan terhadap suatu benda atau jasa yang
pemuasannya dapat dilakukan baik bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan
fisik manusia adalah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun psikologis, yang tentunya
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Perubahan pada ibu hamil meliputi perubahan fisik, mental dan
sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar
kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang
diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, personal hygiene, pakaian,
eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil,
istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi,
memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya,
kunjungan ulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan. Dalam uraian ini
yang akan dibahas mengenai kebutuhan personal higiene, eliminasi, dan pakaian
untuk ibu hamil.
A. Kebutuhan Personal Higiene pada Trimester I,II,III
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah cara
perawatan diri seseorang untuk memelihara kesehatannya. Seseorang tidak dapat
melakukan perawatan diri sendiri dipengaruhi kondisi fisik atau keadaan
emosional klien. Oleh karena itu perlu bantuan orang lain. Peran perawat dalam
personal hygiene adalah untuk mempertahankan atau membantu klien memelihara
integritas kulit sehingga sel-sel kulit mendapat nutrisi dan hidrasi yang diperlukan
untuk menahan cedera dan penyakit.

1
Personal hygiene merupakan salah satu kebutuhan fisik pada ibu hamil
yang harus terpenuhi. Yang meliputi personal hygiene pada ibu hamil dimulai dari
kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan pakaian,
kebersihan vulva, kebesihan kuku tangan dan kaki. Faktor-faktor yang
mempengaruhi personal hygiene adalah body image, praktik sosial, status sosial
ekonomi, pengetahuan, kebiasaan dan kondisi fisik.

1. Tujuan perawatan personal hygiene


a. Meningkatkan derajat kesejahteraan seseorang.
b. Memelihara kebersihan diri seseorang.
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang.
d. Pencegahan penyakit.
e. Meningkatkan percaya diri seseorang.
f. Menciptakan keindahan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene


a. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap
kebersihannya.
b. Praktik Sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan
terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status sosioekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi, shampoo, sabun mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan.

2
e. Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh
dimandikan.
f. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
seperti penggunaan sabun, shampoo dan lain-lain.
g. Kondisi Fisik
Pada keadaan sakit tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu
bantuan untuk melakukannya.
3. Personal Hygiene yang Berkaitan dengan Perubahan Sistem pada Tubuh Ibu
Hamil (Rukiyah A Y, dkk.2009)
a. Selama kehamilan pH vagina menjadi asam dari 4 – 3 menjadi 5-6,5 akibat
vagina mudah terkena infeksi.
b. Stimulus estrogen menyebabkan adanya Flour Albus (keputihan).
c. Peningkatan vaskularisasi di perifer mengakibatkan wanita hamil sering
berkeringat.
d. Uterus yang membesar menekan kandung kemih, mengakibatkan keinginan
wanita hamil untuk sering berkemih.
e. Mandi teratur mencegah iritasi vagina, teknik pencucian perianal dari depan ke
belakang.

4. Manfaat Personal Hygiens dan Aktivitas pada Ibu Hamil


a. Dengan mandi dan membersihkan badan ibu akan mengurangi kemungkinan
adanya kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya
infeksi, khususnya sesudah melahirkan.
b. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan
Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja.
Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang
akan dibersihkan karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu
ternyata diepisiotomi.
Selama menunggu persalinan tiba ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan
disekitar kamar bersalin.

3
Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak
mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti pete dan jengkol.

5. Hal-hal yang Perlu diperhatikan pada Personal Hygiens Ibu Hamil


Pada personal hygiens ibu hamil, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
personal hygiens pada ibu hamil adalah dimulai dari kebersihan rambut dan kulit
kepala, kebersihan payudara, kebersihan pakaian, kebersihan vulva, kebersihan
kuku tangan dan kaki.
a. Kebersihan rambut dan kulit kepala
Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena
over activity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas
lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin
memerlukan pemotongan lebih sering. Menjaga kebersihan rambut dan kulit
kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan ibu hamil untuk mencuci
rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu dan endapan
minyak yang menumpuk pada rambut membantu memberikan stimulasi sirkulasi
darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit
kepala.
b. Kebersihan gigi dan mulut
Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari
semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal di dalam gigi yang
mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang
mendukung peningkatan rongga gigi selama kehamilan.
Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiens dengan
menggunakan sikat dan pasta gigi sedangkan untuk kebersihan area mulut dan
lidah bisa dilakukan dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik.
Penjadwalan untuk trimester I terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme
(produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu
terjaga, misalnya pencegahan karies pada gigi. Sedangkan untuk trimester III,
terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga
diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil.
Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat

4
rentan terhadap terjadinya karies dan gingivitis. Pada triwulan pertama wanita
hamil mengalami eneg dan mual (morning sickness). Keadaan ini menyebabkan
peran perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga timbul karies,
gingivitis, dan sebagainya. Tindakan penembalan gigi dan pencabutan gigi jarang
merupakan kontraindikasi. Bila kerusakan-kerusakan gigi ini tidak diperhatikan
dengan baik hal ini dapat mengakibatkan komplilkasi, seperti nefritis, septikemia,
sespsis puerperalis, oloeh karena infeksi di rongga mulut misalnya pulpitis yang
telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang menyebar kemana-mana. Maka
dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus memeriksakan giginya
secara teratur sewaktu hamil.
c. Kebersihan payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, putting susu harus dibersihakan kalau
terbasahi oleh kolostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada putting susu
dan sekitarnya. Putting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan
pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara perlu disiapkan sejak sebelum bayi
lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan.

Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene

1. Dampak Fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak


terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada
kuku.

2. Dampak Psikososial

Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah


gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

5
B.Kebutuhan Eliminasi pada Trimester I,II,III

Kebutuhan eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami oleh setiap Ibu
hamil yang berhubungan dengan BAK dan BAB karena terjadinya perubahan
kondisi fisik yang trejadi pada masa kehamilan. Eliminasi adalah proses
pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi (buang air besar).
Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang
air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar). Defekasi adalah proses
pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat dua pusat ang
menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medula dan sumsum tulang
belakang. Secara umum, terdapat dua macam refleks yang membantu proses
defekasi yaitu refleks defekasi intrinsic dan refleks defekasi parasimpatis.

Wanita dianjurkan untuk defekasi teratur dengan mengonsumsi makanan


yang banyak mengandung serat seperti sayuran. Selain itu, perawatan perineum
dan vagina dilakukan setelah BAK/BAB dengan cara membersihkan dari depan
ke belakang, menggunakan pakaian dalam dari bahan katun, sering mengganti
pakaian dalam, dan tidak melakukan douching/pembilasan.

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar,
dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi
lebih basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur tumbuh sehingga wanita hamil
mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Rasa gatal sangat menganggu,
sehingga sering digaruk dan menyebabkan saat berkemih dan dapat residu yang
memudahkan infeksi kandung kemih. Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi
kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.
Wanita perlu mempelajari cara membersihkan alat kelamin yaitu dengan gerakan
dari depan ke belakang setiap kali selesai berkemih atau buang air besar dan
harus menggunakan tisu atau lap atau handuk yang bersih setiap kali
melakukannya. Membersihkan dan mengelap dari belakang ke depan akan
membawa bakteri dari daerah rectum ke muara uretra dan meningkatkan resiko

6
infeksi. Sebaiknya gunakan tisu yang lembut dan menyerap air, lebih disukai yang
berwarna putih, dan tidak diberi wewangian, karena tisu yang kasar diberi
wewangian atau bergambar dapat menimbulkan iritasi. Wanita harus sering
mengganti pelapis atau pelindung celana dalam.
Dianjurkan minum 8-12 gelas cairan setiap hari. Mereka harus cukup
minum agar produksi air kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi minum
untuk menjarangkan berkemih. Apabila perasaan ingin berkemih muncul jangan
diabaikan, menahan berkemih akan membuat bakteri di dalam kandung kemih
berlipat ganda. Ibu hamil harus berkemih dulu jika ia akan memasuki keadaan
dimana ia tidak akan dapat berkemih dulu untuk waktu yang lama (misanya, naik
kendaraan jarak jauh). Ia harus selalu berkemih sebelum berangkat tidur di malam
hari. Bakteri bisa masuk sewaktu melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu,
ibu hamil dianjurkan untuk berkemih sebelum dan sesudah melakukan hubungan
seksual dan minum banyak air untuk meningkatkan produksi kandung kemihnya.
Akibat pengaruh progesterone, otot-otot tractus digestivus tonusnya
menurun, akibatnya mortilitas saluran pencernaan berkurang dan menyebabkan
obstipasi. Untuk mengatasi hal itu, ibu hamil dianjurkan untuk minum lebih
delapan gelas. Wanita sebaiknya diet yang mengandung serat, latihan/senam
hamil, dan tidak dianjurkan memberikan obat-obat perangsang dengan laxan.

a. Eliminasi Ibu Hamil pada Trimester I


Pencegahan untuk mengatasi Eliminasi selama masa kehamilan ;
Trimester I : Cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
b. Eliminasi Ibu Hamil pada Trimester II
Pencegahan untuk mengatasi Eliminasi selama masa kehamilan
Trimester II : Jumlah karbohidrat dan protein tetap.
c. Eliminasi Ibu Hamil pada Trimester III
Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB sering
obstipasi ( sembelit ) karena hormone progesteron meningkat.
Pencegahan untuk mengatasi Eliminasi selama masa kehamilan
Trimester III : Karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah – buahan
segar, kenaikan Berat Badan tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu.

7
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dan alvi adalah :

1. Diet dan asupan jumlah dan tipe makanan


Hal ini merupakan faktor utama yang memengaruhi output urine
(jumlah urine) dan defekasi. Protein dan natrium dapat menentukan
jumlah urine yang dibentuk.Selain itu, minum kopi juga dapat
meningkatkan pembentukan urine. Disamping itu makanan yang
memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses percepatan
defekasi dan jumlah yang dikonsumsipun dapat memengaruhinya.

2. Respon keinginan awal untuk berkemih


Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat
menyebabkan urin banyak tertahan di vesika urinaria, sehingga
memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine.

3. Gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan
eliminasi. Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas toilet. Hal ini
dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat/
kebiasaan melakukan eliminasi di tempat yang bersih atau toilet, etika
seseorang tersebut buang air di tempat terbuka atau tempat kotor, maka
akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi.

4. Stress psikologis
Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan
berkemih. Hal ini karena meningkatkan sensitivitas untuk keinginan
berkemih dan jumlah urine yang diproduksi.

5. Tingkat perkembangan
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola
berkemih. Hal tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih

8
mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil. Namun
kemampuan dalam mengontrol buang air meningkat dengan
bertambahnya usia.

6. Asupan cairan
Pemasukan cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi
menjadi keras. Oleh karena itu, proses absorbsi air yang kurang
menyebabkan kesulitan proses defekasi.

7. Kondisi penyakit
Kondisi penyakit dapat memengaruhi proses eliminasi, biasanya
penyakit-penyakit tersebut berhubungan langsung dengan system
pencernaan, seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lainnya,
seperti diabetes lainnya.

8. Kerusakan sensoris dan motoris


Kerusakan pada system sensoris dan motoris dapat memengaruhi
proses defekasi karena dapat menimbulkan proses penurunan stimulasi
sensoris dalam melakukan defekasi.

Hal-hal untuk mengatasi terjadinya eliminasi pada masa kehamilan


• BAK : Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan
minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.

• BAB : Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan usus besar
sehingga pada ibu hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasi dianjurkan
meningkatkan aktivitas jasmani dan makan berserat.

• Menjaga kebersihan vulva setelah BAK / BAB biasa dilakukan dengan cara
tidak hanya bagian luar saja yang dibersihkan tetapi juga lipatan – lipatan labia
mayora dan minora serta vestibula.

9
2). Gangguan /masalah pada proses eleminasi
1. Gangguan/Masalah Kebutuhan Eliminasi Urine
a. Retensi urine,merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat
ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih.
b. Inkontinensia urine, merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal
sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine.
c. Perubahan pola eliminasi urine, merupakan keadaan seseorang yang mengalami
gangguan pada eliminasi urine karena obstruksi anatomis, kerusakan motorik
sensorik, dan infeksi saluran kemih. Perubahan eliminasi terdiri atas : Frekuensi,
Urgensi, Disuria, Poliuria, Urinaria supresi.

2. Gangguan / Masalah Eliminasi Alvi

a. Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko tinggi


mengalami statis usus besar sehingga mengalami eliminasi yang jarang atau keras,
serta tinja yang keluar jadi terlalu kering dan keras.
b. Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko sering
mengalami pengeluaran feses dalam bentuk cair. Diare sering disertai kejang usus,
mungkin ada rasa mula dan muntah.
c. Kembung merupakan keadaan penuh udara dalam perut karena pengumpulan
gas berlebihan dalam lambung atau usus.

C. Kebutuhan Pakaian Ibu Hamil pada Trimester I,II,III

Pakaian yang dikenakan harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan
yang ketat pada daerah perut. Selain itu, wanita dianjurkan mengenakan
bra yang menyongkong payudara dan memakai sepatu dengan hak yang
tidak terlalu tinggi, karena titik berat wanita hamil berubah. Pakaian dalam
yang dikenakan harus selalu bersih dan dapat menyerap keringat.
Dianjurkan pula untuk memakai pakaian dan pakaian dalam dari bahan

10
katun yang dapat menyerap keringat. Pakaian dalam harus selalu kering
dan harus sering diganti.
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang
longgar dan mudah dipakai serta bahan yang mudah mnyerap keringat.
Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu :

1. Sabuk dan stoking yang terlalu ketat, karena akan menganggu aliran
balik.
2. Sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit
pinggang akan bertambah.

Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi


rasa tidak enak karena pembesaran dan kecenderungan menjadi
pendulans.

Pakaian yang baik untuk dikenakan pada ibu hamil harus nyaman, mudah
menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk atau pita yang menekan dibagian
perut atau pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher,
stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan
karena dapat menghambat sirkulasi darah.
Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil
tubuhnya akan bertambah menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman,
sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada
saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki yang sering
terjadi.
 Cara Memilih Baju Ibu Hamil Yang Baik :
1. Sebanyak pilihan ukuran busana yang bisa di sesuaikan dengan bentuk tubuh
yang akan semakin membesar. Model dengan karet di bagian dada serta ada ikat
tali yang bisa di sesuaikan dengan ukuran bentuk tubuh, bisa menjadi pilihan yang
tepat.
2. Model busana yang tidak rumit alias simple sebaiknya menjadi prioritas bagi
ibu hamil. Selain membuat nyaman busana dengan model simple juga akan
mudah dipermak.

11
3. Karena metabolisme wanita hamil lebih tinggi dari biasanya, maka tubuh ibu
akan terasa lebih hagat. Dengan pilihan bahan-bahan katun tipis, bahan tenunan
yang membuat ibu merasa sejuk
4. Setelah memiliki busana yang tepat, jangan lupa untuk membeli celana atau rok
sebagai pemadan yang tepat, sebaiknya ibu menggunakan celana khusus wanita
hamil yang telah dirancang khusus, karena menggunakan karet yang mempunyai
kantung untuk perut.
 Pakaian Yang Memenuhi Kriteria Pada Ibu Hamil
Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian
tertentu sehingga ibu tidak dapat bebas bergerak.
Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak
bebas.
Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dan keluarnya keringat
sehingga tidak bebas bergerak.
Menarik : enak dipandang mata.
Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka dianjurkan
memakai pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan pada bahan
dasarnya.

A. Busana Wanita Hamil pada Trimester 1


Selama hamil akan terasa gerah dan akan banyak berkeringat, oleh karena
itu pakaian dari bahan-bahan alami seperti katun lebih nyaman dipakai daripada
bahan sintetik. Kini telah menjadi banyak model pakaian hamil yang menarik
dengan harga terjangkau, beberapa bahkan bisa dipesan lewat telepon. Bila pandai
menjahit, anda pun bisa membuatnya sendiri. Kini juga telah banyak dijual celana
panjang bertali, baju model kimono, baju tanpa pinggang dan jubah, memang
semua itu bukan jenis baju hamil namun cukup ideal untuk dikenakan saat dan
sesuai hamil.
Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil
tubuhnya akan tambah menjadi besar. Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus
nyaman, mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk atau pita yang
menekan dibagian perut atau pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik jika

12
terlalu ketat dileher. Bila anda merencanakan untuk menyusui sendiri, cari
pakaian yang mudah dibuka dan mudah dicuci. Pada kehamilan akhir, adanya ban
pinggang pada rok dan celana panjang terasa mengganggu. Mungkin lebih baik
anda memilih mengenakan jumpsuit.

B. Kebutuhan Fisik ibu Hamil akan Pakaian pada Trimester II


Pada trimester ke II, bentuk perut sudah terlihat menonjol. Perut ibu akan
bertambah besar pada minggu berikutnya. Maka dari itu, ibu perlu membeli
pakaian yang sesuai perutnya. Pakaian dalam juga sudah harus membeli yang
lebih besar dari celana dalam sebelumnya.

Pakaian yang Baik untuk ibu Hamil pada Trimester II


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih dam memakai pakaian ibu
hamil pada trimester kedua :
a. Baju
Sebaiknya pilih ukuran baju yang bisa di sesuaikan dengan bentuk tubuh yang
akan semakin membesar. Model dengan karet di bagian dada serta ikatan tali yang
bisa di sesuaikan dengan ukuran tubuh, bisa menjadi pilihan yang tepat.
Model baju yang tidak rumit alias simple sebaiknya menjadi prioritas bagi
ibu hamil. Karena selain membuat nyaman, baju dengan model simple juga akan
lebih mudah dipermak. Dengan begitu, andapun akan lebih efisien karena tidak
perlu mengeluarkan uang setelah melahirkan.
Karena metabolism wanita hamil lebih tinggi dari pada biasanya, maka tubuh
anda akan terasa lebih hangat. Dengan begitu pilihlah bahan-bahan katun yang
tipis, bahan tenunan yang membuat anda merasa sejuk.
b. Pakaian Dalam
Katun akan lebih baik untuk semua pakain dalam, terutama bila anda
banyak keringat, selain itu juga dapat mencegah timbulnya infeksi vagina.
Pakaian dalam harus selalu bersih karena untuk mencegah terjadinya infeksi.
Pakaian dapat diganti minimal 2 kali sehari ( pagi dan sore ) .

13
c. BH
Desain BH harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan nyeri
punggung yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu
ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak terasa sakit dibahu.
Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan dibulan ke 4 sampai ke 5
sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali
jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu
BH katun biasa dan BH nylon yang halus.

Hal-Hal Yang Di Perhatikan Saat Ibu Memilih Bra Antara Lain:


1. Pilih bra yang bisa digunakan untuk olahraga, bra biasa tanpa kawat
penyangga(kawat penyangga dapat mencederai jaringan payudara yang lembut,
atau bra khusus kehamilan).
2. Pilih yang bahan dasar katun, agar kulit bisa bernafas dengan nyaman.
3. Pilih bra yang memiliki tali bahu lebar, sehingga dapat menahan beban
payudara
4. Pastikan penyangga bra di bagian bawah cup nyaman di pakai. Jika terlalu ketat
dapat menahan darah yang berada di aliran seputar payudara, dan mengkatkan
kemunginan penyumbatan saluran air susu.
5. Sebenarnya, Anda tidak harus mengenakan bra khusus untuk kehamilan, namun
pemakaian bra jenis ini dapat menyangga payudara dengan baik, sehingga terasa
nyaman saat Anda bergerak
6. Ada bra yang bisa dipakai sejak masa hamil hingga menyusui.Bra jenis ini
memiliki “jendela” yang bisa dibuka bila Anda ingin menyusui bayi kelak. Bra ini
juga memudahkan, mengingat setelah melahirkan Anda perlu pakai bra siang dan
malam (terutama di minggu pertama), untuk menghindari tetesan ASI “tumpah”
ke mana-mana.
d. Korset

Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut
bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain
untuk meyangga bagian perut diatas sympisis pubis di sebelah depan dan masing-
masing di sisi bagian tengah pinggang disebelah belakang. Pemakaian korset tidak

14
boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada
perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tonus
otot perut yang rendah. Untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan
dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan untuk
mengenakannya.

Manfaat Pemakaian Korset Saat Hamil Adalah:


1. Mengurangi rasa sakit pada pinggang dan punggung saat masa kehamilan.
2. Mencegah dan mengurangi resiko turunnya kandungan.
3. Korset hamil berbeda dengan korset biasa. Korset hamil dirancang secara
khusus untuk menjaga supaya otot-otot tetap kencang, mempunyai beberapa
pengait. Ibu mengatur sendiri pada pengait mana ibu bisa merasa lebih enak

e. Celana dalam
Awalnya mungkin anda masih bisa memakai celana dalam yang biasa
anda pakai. Akibat perut yang mulai membesar, terkadang akan lebih terasa
nyaman bila bagian pinggangnya ditarik ke bawah hingga di bawah garis perut (
bikini line ). Namun, umumnya celana dalam anda harus diganti dengan yang
lebih besar setelah kehamilan memasuki usia 16 minggu.

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan :


 Pilih celana dalam berbahan dasar katun, karena memberi “ventilasi” yang
baik sehingga menghambat pertumbuhan jamur. Ingat, selama hamil suhu
tubuh akan meningkat dan cairan vagin juga kadang-kadang keluar,
sehingga membuat ibu hamil rentan terinfeksi bakteri.
 Perhatikan ukuran dan karet celana, jangan sampai menekan perut,
pinggang atau lingkar paha.
 Celana dalam yang pas, menutupi sekaligus menyangga perut dan bokong,
serta tidak terlalu ketat menekan bagian selangkangan, akan sangat
membantu ibu hamil yang mengalami verises ( pembesaran pembuluh
darah balik vena )

15
f. Gurita
Gurita biasanya digunakan 2 bulan menjelang persalinan, untuk menopang
berat tubuh bayi anda, serta mengurangi reganggan perut dan ketegangan
punggung. Usahankan agar bagian pangkal paha tidak terlalu kencang, dan juga
tidak menggangu aliran darah yang dapat menimbulkan verices. Gurita harus
terpasang dengan pas agar tidak menghalangi perut anda. Bila tidak suka memakai
gurita kenakan hanya saat anda sibuk dan lepaskan saat anda beristirahat. Bila
kehamilan pertama anda cukup baik, dan otot-otot perut anda cukup kuat, anda tak
perlu menggunakan gurita.
g. Stocking dan legging
Jangan menggunakan stocking berkaret elastis, yang bisa mengganggu
aliran darah di kaki dan menyebabkan varices. Memakai stocking atau
legging sebelum meninggalkan tempat tidur dapat mencegah
varices. Pakailah open gusset atau legging satuan bila anda menderita infeksi
vagina. Usahakan selalu membeli legging – hamil satu nomer lebih besar dari
yang biasa , karena ukuran yang sama dapat membuat anda tersiksa.Hindari
stoking yang memiliki pinggang karet keras di bagian ujungnya.
h. Alas Kaki
Ligamen jaringan pengikat sendi,kaki ibu hamil pun melunak dan
merenggang di saat hamil sama halnya dengan bagian tubuh lainnya, sehingga
sebaiknya ibu hamil menggunakan alas kaki yang sesuai. Alas kaki harus terasa
pas, enak dan aman, alas kaki yang bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik
untuk kaki, khususnya kehamilan, ketika stabilitas tubuh terganggu dan cedera
kaki yang terjadi.

Hal-Hal Yang Perlu Di Perhatikan :


1. Hindarkan ibu hamil menggunakan alas kaki bertumit tinggi, sebaiknya ibu
hamil tidak menggunakan alas kaki yang tumitnya tidak melebihi 3 cm.
2. Hati-hati pada alas kaki yang baru yang lcin. Karena banyak sekali alas kaki
yang bersol dari bahan kulit atau plastik yang amat licin bila dipakai menginjak
lantai yang basah.

16
3. Alas kaki yang sudah aus bagian solnya sebaiknya tidah di gunakan
lagi,karena dapat menyebabkan ibu terpeleset.
Beberarapa Cara Tentang Merawat Kaki Ketika Sedang Hamil:
1. Menghindari berdiri selama berjam-jam
2. Letakkan kaki keatas atau mengangkat setiap kali memiliki
kesempatan seperti ini membatasi kemungkinan varises. Ini juga baik
untuk sirkulasi darah dikaki
3. Ibu hamil dapat membeli scrub kaki atau pijat minyak untuk tujuan
menenangkan
4. Foot Spa krim dapat dibeli dimana saja ditoko umum atau took
farmasi.
5. Jauhkan kaki dingin dan kering selalu itulah sebabnya sandal yang
baik untuk wanita hamil. Biasanya orang memakai sandal di iklim
hangat atau selama bagian hangat tahun untuk menjaga kaki mereka
dingin dan kering
6. Sebuah sepatu terbuka yang dianjurkan untuk menghindari atlet kaki
khususnya jika kaki berkeringat banyak.
Cara Memilih Sepatu Dan Sandal Yang Nyaman Untuk Wanita Hamil :
1) Sepatu olahraga yang baik untuk wanita hamil
Ibu hamil harus memiliki setidaknya satu sepatu olahraga yang dapat di
pasangkan dengan celana bersalin. Beberapa wanita pergi untuk berjalan-jalan dan
mereka menggunakan berjalan sebagai bentuk latihan dan perempuan ya harus
berjalan ketika mereka hamil, sehingga mereka dapat memiliki latihan yang
mudah dan berjalan juga baik untuk kaki dan sirkulasi darah dan kaki. Sepetu
olahraga juga baik bahkan ketika hanya berjalan di mal, pergi ke luar dan
melakukan kegiatan biasa aja.
2) Yoga sandal
o Sandal juga baik untuk wanita hamil, mereka terlihat keren dan nyaman.
Mengenakan sandal tergantung pada cuaca. Biasanya sandal terdiri dari “satu-
satunya pergelangan kaki pemakainyadengan tali pengikat atau tali melewati
punggung kaki dan sekeliling pergelangan kaki”. Kaki terkena dengan sandal.

17
Beberapa wanita lebih suka sandal karena kemudahan dan kenyamanan dalam
cuaca hangat atau gaya busana.
o Sandal yoga yang baik dan nyaman juga. Beberapa wanita melakukan yoga
sebagai bentuk latihan pada saat hamil, tetapi bahkan jika tidak hamil mereka
terlihat keren.
o Orang dapat memilih untuk memakai sandal karena beberapa alasan, diantaranya
ekonomi dan kenyamanan dalam cuaca hangat.
3) Sandal jepit
Flip flops adalah jenis alas kaki sederhana dengan ada band antara jempol kaki
dan jari kaki lainnya. Ini adalah sandal keren dan ini juga tergantung pada cuaca.
Saya mengenakan sandal jepit meskipun saya tidak hamil dan itu memberikan
kebebasan dikaki saya.
4) Sepatu bertumpuk
Biasanya tertutup sepatu berujung dengan tumit tidak lebih dari beberapa inci
tinggi tetapi tumit tebal dan backless.
Evening sepatu – tumit akan luas, menghindari yang curam.sepatu malam
setidaknya satu dengan tumit setengah satu inci dianjurkan untuk wanita hamil.
Terkadang kita ingin tampil seksi dengan sepatu bertumit lebih curam dan tinggi
tetapi ada bahaya tersandung.
5) Sandal bertumit tinggi
Sebaiknya ibu hamil tidak menggunakan sandal ber tumit tinggi, karena sangat
berpengaruh pada ketidak kuatan otot kaki.
i. Busana Kerja Untuk Wanita Hamil
Wanita hamil punya beban yang tidak mudah, baik secara fisik, emosi,
atau bahkan untuk tampil gaya. Jika anda bekerja perlu tetap tampil menarik,
sebesar apapun tubuh dan perut anda. Jangan takut anda tetap masih dapat
bergaya, meski dengan perut buncit. Dan itu tidak berarti harus menghabiskan gaji
anda.
Ketika berbelanja untuk busana hamil, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. Warna lembut lebih sempurna. Anda dapat mengombinasikan
beragam warna lembut. Meski demikian, warna gelap juga baik untuk memberi
kesan langsing, sehingga perut dapat tampak lebih ramping. Tentu saja anda tidak

18
perlu menyembunyikan kehamilan anda. Tetapi, anda juga tidak perlu
menonjolkan perut anda.
Hindari busana yang terlampau besar dan longgar. Mungkin anda berfikir,
busana longgar dapat menyembunyikan perut buncit. Padahal yang terjadi
sebaliknya. Tampilan tubuh secara keseluruhan semakin besar. Busana yang dapat
merenggang ( stretching ) dapat membuat anda tampil nyaman dan hemat uang.
Ketika memilih celana panjang, pilihlah warna cerah yang melebarkan di
ujungnya. Celana panjang seperti ini akan membuat bentuk tubuh anda lebih
seimbang dan proporsional. Pilih rok panjang sehingga anda tetap nyaman bila
duduk.
Segarkan tampilan anda dengan asesoris. Kehamilan tidak menjadikan
anda untuk tampilan buruk. Sebaliknya, saat ini harus menonjolkan daya tarik
anda. Pilih anting dan gelang sesuai busana anda. Jangan anggap remeh peran
jaket. Jika kehamilan masih dalam hitungan bulan muda, cobalah satu jaket yang
menjadi favorit anda, tanpa mengancingkan kancing bawah.
Jika perut anda sudah tampak membesar, belilah sebuah jaket untuk
wanita hamil. Jaket itu biasanya dirancang lebih longgar dan dapat
menyembunyikan kehamilan lebih baik, sehingga tampilan anda tampak lebih
serasi. Sedikit trik juga dapat membantu : ikatkan scarf ( syal panjang ) di
sekeliling leher anda dan biarkan syal itu menggantung. Biarkan jaket terbuka (
tanpa dikancing ). Tak seorang pun akanmemperhatikan apa yang anda keakan di
bawah jaket.
C. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil akan Pakaian pada Trimester III
Pada trimester ketiga, perut ibu sudah membesar. Pada masa ini ibu
cenderung memikirkan proses kelahiran bayinya, pasti akan menyiapkan pakaian
bayi dan pakaian untuk dirinya saat menyusui nanti.
Pakaian yang baik untuk ibu hamil
Pada trimester ini pakaian harus longgar, nyaman dan memiliki kancing
bagian dada untuk mempermudah pada saat menyusui nanti. Selain baju, bra
untuk menyusui juga dipersiapkan pada trimester ini. Bra yang baik menjelang
persalinan dan saat menyusui adalah bra yang dapat dibuka dan ditutup jika ingin
menyusui bayinya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kusmiyati,Yunu,dkk.2009. Perawatan Ibu Hamil.Yogyakarta:Fitramaya.

Lily,Yunita. 2014 “Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester 1,2,dan 3”.


http://www.share-
pdf.com/2014/1/27/edffb625840a421f8159aeb7bf3ce23d/87641701-kebutuhan-
fisik-ibu-hamil-trimester-1-2-3.htm diunduh pada tanggal 18 Maret 2014 pukul
14.53 WIB

Septhinus Elepore. 2011. “Kebutuhan”.


http://www.slideshare.net/thinusy/kebutuhan diunduh pada tanggal 18 Maret 2014
pukul 16.07 WIB.

Yulaikhah, Lily.2009. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: EGC.

20

Вам также может понравиться