Вы находитесь на странице: 1из 20

Membaca Kode Kawat las (SMAW)

25 Maret 2011 pada 3:01 pm (Bahan Kuliah Teknik Mesin, Pengelasan)


Tags: cara membaca kode kawat las, elektroda las, kode kawat las, las busur listrik

Banyak orang mengatakan dirinya adalah seorang yang ahli dalam hal pengelasan tapi ternyata kurang

memahami secara rinci elektroda jenis apa yang tepat untuk melaksanakan suatu jenis pengerjaan

pengelasan. Semuanya hanya berdasarkan pengalaman dan kebiasaan dan bahkan perasaan ( khususnya

dalam menentukan arus listrik yang pas untuk suatu pengerjaan pengelasan).

Elektoda ( Kawat las) memiliki kode spesifikasi yang dapat kita lihat pada kardus pembungkusnya. Oleh

karena itu saat ini, mari kita belajar memahami arti kode pada elktroda ( Kawat Las )khususnya tipe SMAW.

Spesifikasi kawat las terbungkus untuk untuk Mild Steel diatur


dalam AWS A5.1

Berdasarkan peraturan American Welding Society ( AWS ), Spesifikasi kawat las terbungkus untuk untuk Mild

Steel diatur dalam AWS A5.1

Dua digit pertama menunjukan Kekuatan tariknya dalam kilo- pound-square –inch ( Ksi )

E6010 = kekuatan tarik nya nya 60 ksi, (60000 psi),

E7018 = kekuatan tarik nya nya 70 ksi, (70000 psi),

Digit ketiga adalah Posisi pengelasan


Exx1x – untuk semua posisi

Exx2x – untuk posisi flat dan horizontal

Exx3x – hanya untuk posisi flat

Contoh : Elektroda E6010

E = Elektroda

60 = Kekeuatan Tarik

1 = Posisi Pengelasan

10 = tipe coating dan arus

Di bawah ini ilustrsi mengenai posisi pengelasan :

Posisi Pengelasan

Spesifikasi kawat k las terbungkus untuk Low Alloy


Steel diatur pada AWS A5.5

Empat digit pertama sama pembacaanya dengan kode untuk mild steel

Diikuti dengan garis (dash) dan huruf serta angkasebagai sebagai unsur paduan

• A ditambahkan unsur carbon molybdenum

• B ditambahkan unsur chromium molybdenum


• C ditambahkan unsur nickel steel

• D ditambahkan unsur manganese molybdenum molybdenum

• G ditambahkan unsur lainnya

R akhir kode mengindikasikan ketahanan terhadap serapan uap uap (moisture pickup) (80% humidity, , 80ºF,

9 jam)

Contoh:

Kode kawat las : E7018-H8R

E7018-H8R artinya kekuatannya 70ksi, mengandung mengandung “iron powder iron oxide iron powder iron

oxide”, mengandung sedikit hidrogen (low hydrogen), ketahanan terhadap uap air dan untuk dipakai pada

pada pengelasan pengelasan mild steel.

Kode Kawat Las : E8018-B2H4R

E8018-B2H4R artinya kekuatannya 80ksi , mengandung, iron powder iron oxide, dipadu dengan chrome

moly serta low hydrogen, ketahanan terhadap uap air serta digunakan untuk mengelas paduan baja chrome

moly

Spesifikasi kawat las terbungkus untuk Stainless Steel diatur


dalam AWS A5.4

Tiga (3) digit pertama adalah nomor tipe AISI dari stainless steel

Kemudian diikuti dengan garis dan 2 angka

 Angka 15 = lapisannya mengandung CaO,TiO2& arusnya DCRP.


 Angka 16 = lapisannya mengandung TiO & K2O & arusnya DCRP atau AC.

 Angka 17 = lapisannya mengandung CaO, TiO2 K2O SiO O SiO2& arusnya DCRP atau AC.. Bead
lasnya halus dan pelepasan slagnya sangat mudah.

Contoh:

Kode kawat las : Elektroda E 308L-16

https://zwingly.wordpress.com/2011/03/25/membaca-kode-kawat-las-smaw/

Tanggal 27 Mei 2018


MACAM DAN JENIS ELEKTRODA CARA PEMAKAIANNYA
14 Mei 2015

A. Elektroda Berselaput

Elektroda berselaput yang dipakai pada Ias busur listrik mempunyai perbedaan komposisi
selaput maupun kawat Inti. Pelapisan fluksi pada kawat inti dapat dengah cara destrusi,
semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 mm sampai 7 mm
dengan panjang antara 350 sampai 450 mm. Jenis-jenis selaput fluksi pada elektroda
misalnya selulosa, kalsium karbonat (Ca C03), titanium dioksida (rutil), kaolin, kalium
oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya
dengan persentase yang berbeda-beda, untuk tiap jenis elektroda.

Tebal selaput elektroda berkisar antara 70% sampai 50% dari diameter elektroda
tergantung dari jenis selaput. Pada waktu pengelasan, selaput elektroda ini akan turut
mencair dan menghasilkan gas CO2 yang melindungi cairan las, busur listrik dan sebagian
benda kerja terhadap udara luar. Udara luar yang mengandung O2 dan N akan dapat
mempengaruhi sifat mekanik dari logam Ias. Cairan selaput yang disebut terak akan
terapung dan membeku melapisi permukaan las yang masih panas.

B. Klasifikasi Elektroda

Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrik manurut klasifikasi
AWS (American Welding Society) dinyatakan dengan tanda E XXXX yang artInya sebagai
berikut :

 E : menyatakan elaktroda busur listrik


 XX (dua angka) : sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las dalam
ribuan Ib/in2 lihat table.
 X (angka ketiga) : menyatakan posisi pangelasan.
 angka 1 untuk pengelasan segala posisi. angka 2 untuk pengelasan posisi datar
di bawah tangan
 X (angka keempat) menyataken jenis selaput dan jenis arus yang cocok dipakai
untuk pengelasan lihat table.
Contoh : E 6013 Artinya:

 Kekuatan tarik minimum den deposit las adalah 60.000 Ib/in2 atau 42 kg/mm2
 Dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi
 Jenis selaput elektroda Rutil-Kalium dan pengelasan dengan arus AC atau DC +
atau DC –
C. Elektroda Baja Lunak

Dan bermacam-macam jenis elektroda baja lunak perbedaannya hanyalah pada jenis
selaputnya. Sedang kan kawat intinya sama.

1. E 6010 dan E 6011

Elektroda ini adalah jenis elektroda selaput selulosa yang dapat dipakai untuk pengelesan
dengan penembusan yang dalam. Pengelasan dapat pada segala posisi dan terak yang
tipis dapat dengan mudah dibersihkan. Deposit las biasanya mempunyai sifat sifat
mekanik yang baik dan dapat dipakai untuk pekerjaan dengan pengujian Radiografi.
Selaput selulosa dengan kebasahan 5% pada waktu pengelasan akan menghasilkan gas
pelindung. E 6011 mengandung Kalium untuk mambantu menstabilkan busur listrik bila
dipakai arus AC.

2. E 6012 dan E 6013

Kedua elektroda ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat manghasilkan penembusan
sedang. Keduanya dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi, tetapi kebanyakan jenis
E 6013 sangat baik untuk posisi pengelesan tegak arah ke bawah. Jenis E 6012 umumnya
dapat dipakai pada ampere yang relatif lebih tinggi dari E 6013. E 6013 yang mengandung
lebih benyak Kalium memudahkan pemakaian pada voltage mesin yang rendah. Elektroda
dengan diameter kecil kebanyakan dipakai untuk pangelasan pelat tipis.

3. E 6020

Elektroda jenis ini dapat menghasilkan penembusan las sedang dan teraknya mudah
dilepas dari lapisan las. Selaput elektroda terutama mengandung oksida besi dan mangan.
Cairan terak yang terlalu cair dan mudah mengalir menyulitkan pada pengelasan dengan
posisi lain dari pada bawah tangan atau datar pada las sudut.

4. Elektroda dengan Selaput Serbuk Besi

Selaput elektroda jenis E 6027, E 7014. E 7018. E 7024 dan E 7028 mengandung serbuk
besi untuk meningkatkan efisiensi pengelasan. Umumnya selaput elektroda akan lebih
tebal dengan bertambahnya persentase serbuk besi. Dengan adanya serbuk besi dan
bertambah tebalnya selaput akan memerlukan ampere yang lebih tinggi.

5. Elektroda Hydrogen Rendah

Selaput elektroda jenis ini mengandung hydrogen yang rendah (kurang dari 0,5 %),
sehingga deposit las juga dapat bebas dari porositas. Elektroda ini dipakai untuk
pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas, misalnye untuk pengelasan
bejana dan pipa yang akan mengalami tekanan. Jenis-jenis elektroda hydrogen rendah
misalnya E 7015, E 7016 dan E 7018.

C. Kondisi Pengelasan

Berikut ini diberikan daftar kondisi pengelasan untuk elektroda Philips baja lunak dan baja
paduan rendah.

 Elektroda Untuk Besi Tuang


Elektroda yang dipekai untuk mengelas besi tuang adalah elektroda Baja, elektroda nikel,
elektrode perunggu dan elektroda besi tuang

 Elektroda nikel
Elektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang, bila hasil las masih dikerjakan lagi
dengan mesin. Elektroda nikel dapat dipakai dalam sagala posisi pengelasan. Rigi-rigi las
yang dihasilkan elektroda ini pada besi tuang adalah rata dan halus bila dipakai pada
pesawat las DC kutub terbalik. Karakteristik elektroda nikel dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.

 Elektroda Baja
Elektroda jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang akan menghasilkan deposit las
yang kuat sehingga tidak dapat dikerjakan dengan mesin. Dengan demikian elektroda ini
dipakai bila hasil las tidak dikerjakan lagi. Untuk mengelas besi tuang dengan elektroda
baja dapat dipakai pesawat las AC atau DC kutub terbalik.

 Elektroda perunggu
Hasil las dengan memakai elektroda ini tahan terhadap retak, sehingga panjang las dapat
ditambah. Kawat inti dari elektroda dibuat dari perunggu fosfor dan diberi selaput yang
menghasilkan busur stabil.

 Elektroda dengan Hydrogen rendah


Elektroda jenis ini pada dasarnya dipakai untuk baja yang mengandung karbon kurang
dari 1,5%. Tetapi dapat juga dipakai pada pengelasan besi tuang dengan hasil yang baik.
Hasil lasnya tidak dapat dikerjakan dengan mesin.

 Elektroda Untuk Aluminium.


Aluminium dapat dilas listrik dengan elektroda yang dibuat dari logam yang sama.
Pemilihan elektroda aluminium yang sesuai dengan pekerjaan didasarkan pada tabel
keterangan dari pabrik yang membuatnya. Elektroda aluminium AWS-ASTM AI-43 untuk
las busur listrik adalah dengan pasawat las DC kutub terbalik dimana pemakaian arus
dinyatakan dalam tabel berikut

D. Elektroda untuk palapis Keras


Tujuan pelapis keras dari segi kondisi pemakaian yaitu agar alat atau bahan tahan
terhadap kikisan, pukulan dan tahan aus. Untuk tujuan itu maka Elektroda untuk pelapis
keras dapat diklasifikasikan dalam tiga macam Yaitu elektroda tahan kikisan, elektroda
tahan pukulan dan elektroda tahan aus.

 Elektroda tahan kikisan.


Elektroda jenis ini dibuat dari tabung chrom karbida yang diisi dengan serbuk-serbuk
karbida. Elektroda dengan diameter 3,25 mm – 6,5 mm dipakai peda pesawat las ACatau
DC kutub terbalik. Elektroda ini dapat dipakai untuk pelapis keras permukaan pada sisi
potong yang tipis, peluas lubang dan beberapa type pisau.

 Elektroda tahan pukulan.


Elektroda ini dapat dipakai pada pesawat las AC atau DC kutub terbalik. Dipakai untuk
pelapis keras bagian pemecah dan palu.

 Elektroda tahan keausan.


Elektroda ini dibuat dari paduan-paduan non ferro yang mengandung Cobalt, Wolfram dan
Chrom. Biasanya dipakai untuk pelapis keras permukaan katup buang dan dudukan katup
dimana temperatur dan keausan sangat tinggi.

E. MEMILIH BESARNYA ARUS LISTRIK

Besarnya arus listrik untuk pengelasan tergantung pada ukuran diameter dan macam
elektroda. Pada prakteknya dipilih ampere pertengahan. Sebagai contoh; untuk elektroda.
E 6010 ampere minimum dan maximum adalah 80 amp. sampai 120 amp. Sehingga
dalam hal ini ampere pertengahan 100 amp.

a. Cara-cara Menyalakan Busur

Untuk mamperoleh busur yang baik di perlukan pangaturan arur (ampere) yang tepat
sesuai dengan type dan ukuran elektroda, Menyalahkan busurd apat dilakukan dengan 2
(dua) cara.

 Bila pesawat Ias yang dipakai pesewat Ias AC, menyalakan busur dilakukan
dengan menggoreskan elektroda pada benda kerja lihat Gbr.
 Untuk menyalakan busur pada pesawat Ias DC, elektroda disentuhkan seperti
pada Gbr

Bila elektroda harus diganti sebelum pangelasan selesai, maka untuk melanjutkan
pengelasan, busur perlu dinyalakan lagi. Menyalakan busur kembali ini dilakukan pada
tempat kurang lebih 26 mm dimuka las berhenti seperti pada gambar. Jika busur berhenti
di B, busur dinyalakan lagi di A dan kembali ke B untuk melanjutkan pengelasan.
Bilamana busur sudah terjadi, elektroda diangkat sedikit dari pekerjaan hingga jaraknya ±
sama dengan diameter elektroda. Untuk elektroda diameter 3,25 mm, jarak ujung
elektroda dengan permukaan bahan dasar ± 3,25 mm.

b. Pengaruh panjang busur pada hasil las. Panjang busur (L) Yang normal adalah
kurang lebih sama dengan diameter (D) kawat inti elektroda.

Bila panjang busur tepat (L = D), maka cairan elektroda akan mengalir dan mengendap
dengan baik. Hasilnya :

o rigi-rigi las yang halus dan baik.


o tembusan las yang baik
o perpaduan dengan bahan dasar baik
o percikan teraknya halus.
Bila busur terlalu panjang (L > D), maka timbul bagian-bagian yang berbentuk bola dari
cairan elektroda. Hasilnya :

o rigi-rigi las kasar


o tembusan las dangkal
o percikan teraknya kasar dan keluar dari jalur las.
Bila busur terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, bisa terjadi pembekuan ujung
elektroda pada pengelasan (lihat gambar 158 c). Hasilnya :

o rigi las tidak merata


o tembusan las tidak baik
o percikan teraknya kasar dan berbentuk bola.
c. Pengaruh Besar Arus.

Besar arus pada pengelasan mempengaruhi hasil las. Bila arus terlalu rendah akan
menyebabkan sukarnya penyalaan busur listrik dan busur listrik yang terjadi tidak stabil.
Panas yang terjadi tidak cukup untuk melelehkan elektroda dan bahan dasar sehingga
hasilnya merupakan rigi-rigi las yang kecil dan tidak rata serta penembusan yang kurang
dalam.

Sebaliknya bila arus terlalu besar maka elektroda akan mencair terlalu cepat dan
menghasilkan permukaan las yang lebih lebar dan penembusan yang dalam. Besar arus
untuk pengelasan tergantung pada jenis kawat las yang dipakai, posisi pengelasan serta
tebal bahan dasar.

d. Gerakan Elektroda.
Gerakan elektroda pada saat pengelesan ada tiga macam yaitu :

1. Gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda. Gerakan ini dilakukan untuk
mengatur jarak busur listrik agar tetap.
2. Gerakan ayunan elektroda. Gerakan ini diperlukan untuk mengatur lebar jalur
las yang dikehendaki. Ayunan keatas menghasilkan alur las yang kecil,
sedangkan ayunan kebawah menghasilkan jalur las yang lebar. Penembusan las
pada ayunan keatas lebih dangkal daripada ayunan kehawah. Ayunan segitiga
dipakai pada jenis elektroda Hydrogen rendah untuk mendapatkan penembusan
las yang baik diantara dua celah pelat.
Beberapa bentuk-bentuk ayunan diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Titik-titik pada
ujung ayunan menyatakan agar gerakan las berhenti sejenak pada tempat tersebut untuk
memberi kesempatan pada cairan las untuk mengisi celah sambungan.

Tembusan las yang dihasilkan dengan gerekan ayun tidak sebaik dengan gerakan lurus
elektroda. Waktu yang diperlukan untuk gerakan ayun lebih lama, sehingga dapat
menimbulkan pemuaian atau perubahan bentuk dari bahan dasar. Dengan alasan ini maka
penggunaan gerakan ayun harus memperhatikan tebal bahan dasar.

Alur Spiral

Alur Zig-zag

Alur Segitiga

e. Pengaruh Kecepatan Elektroda Pada Hasil Las.


Kecepatan tangan menarik atau mendorong elektroda waktu mengelas harus stabil,
sehingga menghasilkan rigi-rigi las yang rata dan halus. Tidak dibolehkan rigi-rigi las yang
berbentuk gergaji. Jika elektroda digerakkan tarlalu lambat, akan dihasilkan jalur yang
kuat dan lebar. Hal ini dapat pula menimbulkan kerusakan sisi las, terutama bila bahan
dasar tipis. Bila elektroda digerakkan terlalu cepat, tembusan lasnya dangkal oleh karena
kurang waktu pemanasan bahan dasar dan kurang waktu untuk cairan elektroda
monembus bahan dasar. Bila kecepatan gerakan elektroda tepat, daerah perpaduan
dengan bahan dasar dan tembusan lasnya baik.

f. Las Catat (Las Ikat)

Las catat (tack weld) adalah las kecil (pendek) yang digunakan-untuk semua pakerjaan
las permulaan sebagai pengikat bagian-bagian yang akan dilas, untuk mempertahankan
posisi benda kerja.

Panjang las catat :

 Untuk las catat pada ujung-ujung sambungan biasanya tiga sampai empat kali
tebal pelat dan maximum 35 mm.
 Untuk las catat yang berada diantara ujung ujung sambungan, biasanya dua
sampai tiga kali tebal pelat dan maximum 35 mm.
Jarak normal, las catat :

 Untuk pelat baja lunak (mild steel) dengan tebal 3,0 mm, jaraknye adalah 160
mm.
 Jarak ini bertambah 25 mm untuk setiap pertambahan tebal satu milimeter
hingga jarak maximum 800 mm untuk tebal pelat diatas 33,0 mm.
Bila panjang las kurang dari dua kali jarak normal diatas, cukup dibuat las catat pada
kedua ujungnya. Pada sambungan las T, jarak las catat dibuat dua kali jarak normal
diatas.
Arti Kode Dan Symbol Pada Kawat Las SMAW
Penulis Nursyahid MS Diterbitkan 03:28

TAGS

TEKNIK-PENGELASAN

Kenapa untuk tagweld sering menggunakan kawat E60xx sedangkan pengelasan E70xx?

Ulasan berikut akan membuka jawaban pertanyaan tersebut di atas.

Elektroda atau kawat las adalah suatu benda yang dipergunakan untuk melakukan
pengelasan listrik yang berfungsi sebagai pembakar yang akan menimbulkan busur nyala.

Elektroda,khususnya yang dipakai pengelasan SMAW atau las stick mempunyai kode atau
symbol dimana kode tersebut menggandung arti kekuatan tarik,posisi pengelasan dan jenis
bahan kimia tertentu sebagai flux (tentang flux baca di postingan kemarin).Demikian juga
dengan cara penggunaan dari masing-masing jenis kawat las tersebut.
Elektoda memiliki kode spesifikasi yang dapat kita lihat pada kardus pembungkusnya.

Berdasarkan peraturan American Welding Society ( AWS ), Spesifikasi kawat las terbungkus
untuk Mild Steel diatur dalam AWS A5.1 yang ditandai dengan huruf 'E' dan diikuti 4 digit
angka dibelakang.Serta AWS A5.5 untuk low alloy steel dengan menambahkan 4 huruf dan
angka dibelakang yang menunjukkan unsur paduan.

Untuk lebih jelasnya,berikut 'Cara Membaca Kode' kawat las SMAW pada beberapa jenis
kawat las (elektroda) di bawah ini.

1. Elektroda Untuk Mild Steel

Kawat las smaw jenis ini ditunjukkan dengan kode Exxxx (4 angka).

Sebagai contoh kawat las E6012,cara membacanya adalah:

 E = elektroda untuk jenis las SMAW


 E60xx = dua digit pertama (angka 60) menunjukan kekuatan tariknya dalam Ksi
(kilopound-square–inch).
 Angka 60 berarti kekuatan tariknya 60 ksi,jika angkanya 70 berarti 70 ksi.Kalau dibaca
dalam ukuran 'psi (pound square inch)' sama dengan 70000 psi,dimana 1 Ksi = 1000psi.
 Exx1x = digit ketiga (angka 1) adalah posisi pengelasan.
kode angka 1 – untuk semua posisi

kode angka 2 – untuk posisi flat dan horizontal

kpde angka 3 – hanya untuk posisi flat.

 Exxx2 = digit keempat (angka 2) menunjukkan:


- jenis salutan

- penetrasi busur
- arus las

- serbuk besi (%)

(Selengkapnya bisa dilihat di tabel-tabel)

Contoh lain misalnya jenis kawat las E7018,artinya:

- Elektroda,

- kekuatan tarik 70000psi,

- dapat digunakan semua posisi (datar,horisontal,vertikal dan overhead)

- penetrasi las sedang,daya AC/DC,kandungan selaputnya serbuk besi 25%-40%, hidrogen


tendah.

Dengan kekuatan tarik yang cukup kuat,elektroda (kawat las) jenis E70xx banyak diaplikasikan
untuk pengelasan pipa pressure,furnace,konstruksi dan lain-lain.Sedangkan jenis E60xx
karena daya tariknya hanya 60.000psi biasanya hanya untuk tagweld dan pengelasan non
pressure,misalnya pagar tralis dan lain-lain.

2.Elektroda Low Alloy Steel

Spesifikasi kawat las terbungkus untuk Low Alloy Steel diatur pada AWS A5.5.

Dengan kode yang sama seperti elektroda mild steel diikuti dengan garis (dash) dan huruf
serta angka sebagai unsur paduan,yaitu:

 A = ditambahkan unsur carbon molybdenum


 B = ditambahkan unsur chromium molybdenum
 C = ditambahkan unsur nickel steel
 D = ditambahkan unsur manganese molybdenum molybdenum
 G = ditambahkan unsur lainnya
 R akhir kode = mengindikasikan ketahanan terhadap serapan uap (moisture pickup)
(80% humidity, 80ºF, 9 jam).

Contoh elektroda antara lain: E7018-H8R, E8018 - B2H4R dan lain-lain.

Cara membaca :

Kawat las E7018-H8R artinya kekuatannya 70ksi, mengandung mengandung “iron powder-
iron oxide-iron powder-iron oxide”, mengandung sedikit hidrogen (low hydrogen), ketahanan
terhadap uap air dan untuk dipakai pada pengelasan mild steel.

Kawat Las : E8018-B2H4R artinya kekuatannya 80ksi , mengandung, iron powder iron
oxide, dipadu dengan chrome moly serta low hydrogen, ketahanan terhadap uap air serta
digunakan untuk mengelas paduan baja chrome moly.

Baca juga :

 Las Argon - Pengertian Dan Proses Pengelasan GTAW


 Apa Saja Komponen-komponen Las Argon Dan Peralatan Kerja
Welder

3.Elektroda Steinless Steel


Spesifikasi kawat las terbungkus untuk Stainless Steel diatur dalam AWS A5.4.

Tiga (3) digit pertama adalah nomor tipe AISI dari stainless steel.Kemudian diikuti dengan
garis dan 2 angka.Contoh : E316-16,E308-16,E309-16 dan lain-lain.

Dua angka dibelakang mengandung arti:

- Angka 15 = lapisannya mengandung CaO,TiO2& arusnya DCRP.

- Angka 16 = lapisannya mengandung TiO& K2O & arusnya DCRP atau AC.

- Angka 17 = lapisannya mengandung CaO,TiO2 K2O SiO O SiO2& arusnya DCRP atau AC.

Berdasarkan semua penjelasan tersebut di atas mengenai cara membaca arti kode pada
kawat las,kita bisa menarik kesimpulan dan mengaplikasikan untuk pengelasan di
lapangan/site.Dan terjawab sudah,kenapa pengelasan konstruksi,pipa dan industri baja lain
menggunakan elektroda jenis E70xx dan bukan E60xx.

Demikian penjelasan singkat tentang cara membaca kode pada kawat las SMAW.Semoga
bisa membantu sobat fitter dan welder mengenai pemahaman arti kode pada elektroda.
Macam Macam Kode Kawat Las Untuk SMAW GMAW FCAW SAW

Macam Macam Kode Kawat Las – Elektroda merupakan salah satu consumable utama dalam proses
pengelasan. Hal ini dikarenakan komposisi kimia yang terkandung di dalam elektrode sangat berpengaruh
terhadap hasil las lasan baik itu sifat mekanik (kekuatan tarik, kekerasan, impact) atau terhadap struktur
logam las (metalography).

Setiap elektroda mempunyai spesifikasi yang berbeda beda, memang hal ini disengaja karena
pemakaiannya juga untuk proses pengelasan yang berbeda. Berbeda merk juga biasanya mempunyai kode
kawat las yang berbeda pula, seperti elektroda merk kobe yang mempunyai jenis kawat las rb dan lb. Untuk
kode elektroda nikko steel mempunyai jenis kawat las rd 260, 360 dan 460.

Jenis elektrode ini memang bervariasi, namun tujuannya tetap untuk mendapatkan hasil las lasan yang
memenui standar keberterimaan dan tidak ada cacat las baik saat diuji visual maupun uji merusak dan tidak
merusak. Untuk Anda yang ingin mengetahui pengertian kode kawat las, berikut ini kami bagikan untuk
Anda.
Jenis jenis kawat las:
 Kode Elektroda SMAW
 Kode Filler Metal GMAW
 Kode Filler Metal FCAW
 Filler Metal SAW
Kode Kawat Las Shield Metal Arc Welding (SMAW):
 Elektroda Mild Steel
Misal E 6013
E: Elektroda
60: Kekuatan Tarik Minimum 60 satuannya KSI (Biasanya ada tipe juga 70 dan 80 misal E 7016, E
7018, E 8010, E8018)
1: Untuk semua posisi pengelasan (Untuk kode lain yaitu 2 (posisi flat dan horizontal) dan 3 (Posisi
flat) )
3: Jenis komposisi kimia dari flux yang nanti juga berpengearuh terhadap penetrasi, arus dan
polaritas. Jenis digit keempat ini ada Untuk lebih detailnya lihat gambar di bawah ini.

Pengeritan Kode Elektroda SMAW


Pengertian Kode Filler Metal Gas Metal Arc Welding GMAW:
 ER – 70S – 6
E: Elektroda
R: Rod (Dapat digunakan untuk GMAW, tanpa flux)
70: Kekuatan tarik minimum KSI (70, 80 90, 100)
S: Solid (Jenis elektroda Solid atau tanpa flux)
6: Komposisi kimia, 6: High Silicon
Spesifikasi Kode logam pengisi GMAW (goodheart)
Arti Kode Filler Metal FCAW (Flux Core Arc Welding):
 E 71 T 1
E: Elektroda
7: Kekuatan tarik minimum (7, 8, 9, 10 x 10.000 psi)
1: Posisi pengelasan (1: untuk semua posisi, 0: untuk posisi flat dan horizontal fillet)
T: Tubular (FCAW)
1: Komposisi kimia (1: untuk baja karbon)
Arti Kode Filler Metal FCAW (goodheart)
Kode Kawat Las SAW (Submerged Arc Welding):
 F7A2-EM12K
F: Mengindikasikan Fluks
7: 70-95 KSI kekuatan tari minimum
A: Sebagai las lasan, jika P: Post Weld Heat treatment
2: Minimum kekuatan impact 20 ft-lbs pada 20 derajat F
E: Mengindikasikan Elektroda
M: Medium Manganese per AWS Spefisications
12: 0,12% Kandungan karbon dalam elektroda
K: Produced from a heat of aluminium killed steel
Kode Filler Metal SAW
Macam macam kode kawat las dan kegunaanya di atas semoga bermanfaat untuk Anda sebagai referensi
untuk melakukan pekerjaan pengelasan untuk memperoleh hasil yang maksimal dan tidak repair. Jika ada
pertanyaan atau tanggapan silahkan tuliskan kedalam komentar atau kontak.

Вам также может понравиться