Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Rencana Perawatan
No Hari/tgl/jam Diagnosa Tujuan & Kriteria
Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1 1 Mei 2012 Distress pernafasan Setelah diberikan Auskultasi bunyi nafas, catat Beberapa derajat
08.00 wita b.d imaturitas asuhan keperawatan adanya bunyi nafas, misalnya spasme bronkus terjadi
3x24 jam, nafas : wheezing, ronkhi dengan obstruksi jalan
fungsi
kembali efektif dengan nafas. Bunyi nafas
kardiovaskuler d.d KH : redup dengan ekspirasi
ibu pasien Ibu pasien mengatakan mengi (empysema), tak
sesak bayinya ada fungsi nafas (asma
mengatakan berkurang, sianosis (-), berat)
bayinya bernafas tidak ada suara nafas Kaji TTV/ pantau frekuensi Takipnea biasanya ada
tambahan, TTV normal
cepat dan dalam, (RR: 50x/menit, DN : pernafasan catat rasio pada beberapa derajat
ibu pasien 170x/menit) inspirasi dan ekspirasi dan dapat ditemukan
pada penerimaan
mengatakan selama strest/adanya
bayinya tidak proses infeksi akut.
menangis kuat saat Pernafasan dapat
melambat dan frekuensi
lahir, pasien
ekspirasi memanjang
sianosis, terdapat dibanding inspirasi
suara nafas Kaji pasien untuk posisi yang Peninggian kepala tidak
aman, misalnya : peninggian mempermudah fungsi
tambahan : bruit,
kepala pernafasan dengan
ada pergerakan otot menggunakan gravitasi
dada saat bernafas, Pertahankan suhu lingkungan Suhu hangat dapat
tetap hangat menurunkan
pasien hypoxia,
metabolism dan
posisi ekstrimitas menghemat energy
atas dan bawah
Lakukan suction Mengeluarkan cairan
ekstensi setelah pasa saluran pernafasan
lahir, pasien Kolaborasi pemberian
oksigen nasal kanul 3ltr Menambah pasokan
menangis seperti
oksigen
merintih, suara
nafas menurun,
nafas cepat dan
dalam, RR : 70 x /
menit dan DN : 190
x / menit, X- Ray :
terdapat cairan
pada pleura
2 1 Mei 2012 Kurang volume Setelah diberikan Pantau tanda dan gejala Penurunan sisrkulasi
08.10 wita cairan b.d asuhan keperawatan kekurangan cairan.( DN, volume cairan
kegagalan dalam 3x24 jam kebutuhan suhu) mukosa bibir,turgor menyebabkan
cairan pasien terpenuhi
mekanisme kulit dll kekeringan mukosa dan
KH :
pengaturan suhu Ibu pasien pemekataj urin. Deteksi
tubuh d.d ibu mengatakan bayinya dini memungkinkan
diberikan asi sesering
pasien mengatakan mungkin minimal 8 terapi pergantian cairan
bayinya sudah kali sehari, pucat segera untuk
pada bayi (-), mukosa
minum asi tapi asi bibir lembab, TD Pantau pemasukan dan memperbaiki defisit.
:75/50 mmHg, suhu :
yang keluar sedikit, pengeluaran cairan dilihat Dehidrasi dapat
360C
ibu pasien dari pemberian ASI meningkatkan laju
mengatakan nafas filtrasi glomerulus
bayinya cepat dan membuat keluaran tak
dalam, pasien aadekuat untuk
pucat, kulit pasien membersihkan sisa
keriput, mata Timbang berat badan setiap metabolisme.
cowong , warna hari. Mendeteksi kehilangan
bibir pucat, mukosa Anjurkan Ibu untuk cairan
bibir kering, memberikan ASI sesering Mengganti cairan dan
hipotermi, pasien elektrolit yang hilang
hypoxia, kulit tidak mungkin secara oral
elastis, TD : 80/60 Kolaborasikan pemberian Mengganti cairan dan
0
mmHg, Suhu : 35 cairan parenteral ( IV line ). elektrolit secara adekuat
C, hipokalsemia dan cepat
3,5 meq/liter
3 1 Mei 2012 Hipotermi b.d Setelah diberikan Kaji TTV pasien Mengetahui kondisi
08.30 wita asuhan keperawatan pasien
terpapar
selama 3x24 jam Pertahankan kondisi Mempertahankan suhu
lingkungan dingin yang nyaman bagi
diharapkan suhu tubuh lingkungan yang hangat
dan dan pasien pasien
meningkat dengan pakaian yang
prematuritas d.d (normal) dengan KH : lengkap
Ibu pasien mengatakan
ibu pasien suhu tubuhnya sudah
Anjurkan Ibu untuk selalu Mempertahankan suhu
mengatakan kulit terasa lebih hangat dari mendekap bayinya yang nyaman bagi
sebelumnya, suhu pasien
bayinya teraba tubuh bayi 360C, TD
pasien 75/50 mmHg, DN 170
Letakan bayi pada incubator Mempertahankan suhu
dingin, ibu
x permenit yang nyaman bagi
mengatakan dengan suhu 320C
pasien
bayinya pucat,
terdapat rambut
lanugo pada
telinga, dada dan
dahi, lemak
subkutan sedikit,
pasien sianosis,
suhu : 35 0 C, TD :
80/60 mmHg dan
DN : 190 x/ menit
4 1 Mei 2012 Ketidakseimbangan Setelah diberikan Timbang berat badan setiap Memberi info tentang
08.40 wita nutrisi kurang dari asuhan keperawatan hari. kebutuhan diet.
3x24 jam nutrisi pasien
kebutuhan b.d
terpenuhi dengan KH : Diskusikan dan jelaskan Menambah nutrisi
imaturitas saluran Ibu pasien mengatakan kepada orang tua pasien pasien
pencernaan d.d Ibu bayinya sudah minum tentang pemerian ASI
ASI minimal 8x sehari,
pasien mengatakan sudah mengeluarkan sesering mungkin minimal 8
bayinya sudah tinja, BB meningkat kali sehari
menjadi 2,5 kg
minum ASI tapi Jika perlu berikan bayi susu Memaksimalkan
ASI yang keluar formula sebagai pelengkap asupan nutrisi pasien
sedikit, Ibu pasien Ciptakan lingkungan yang situasi yang nyaman,
mengatakan pasien bersih, jauh dari bau yang rileks akan
kurus, Ibu pasien tak sedap atau sampah, merangsang nafsu
mengatakan pasien sajikan makanan dalam makan.
belum keluar tinja ( keadaan hangat.
mekoneom), Bayi
lahir premature,
Pasien tampak
pucat, BB : 2,4 kg,
LK : 30 cm, TB :
45 cm, Z-Score :
WAZ -2,25 dan
HAZ -2,17
menandakan
kurang gizi,
Refleks batuk dan
menghisap lemah,
bilirubin 11 mg/dl
5 1 Mei 2012 Menyusui tidak Setelah dilakukan Kaji kesiapan fisik dan mengetahui seberapa
08.50 wita tindakan keperawatan
efektif b.d lemah motivasi pasien untuk jauh pengetahuan ibu
selama 3x 24 jam
reflek meghisap diharapkan Ibu dapat belajar tentang kesiapannya
menyusui secara efektif
bayi, bayi menjadi seorang ibu
dg KH:
premature, kurang Ibu pasien mengatakan Anjurkan Ibu untuk meningkatkan nutrisi
mau menyusui anaknya
pengetahuan menyusui bayi minimal 8x bayi
minimal 8 kal sehari,
tentang menyusi mengerti tentang cara sehari
menyusui yang benar,
yang baik d.d ibu
bayi sudah Demonstrasikan tehnik melatih ibu cara
pasien mengatakan mendapatkan ASI, menyusui yang baik dan menyusui yang baik
dapat
asi nya keluar benar dan benar
mendemonstrasikan
sedikit-sedikit, cara menyusui yang
baik dan benar
reflex menghisap
masih lemah,
menghisap
payudara tidak
terus menerus, dan
Ibu pasien
mengatakan malas
menyusui karena
takut payudaranya
akan rusak, tidak
tahu cara menyusui
yang baik
II. IMPLEMENTASI
Senin, 1 Mei V Mendemonstrasikan tehnik menyusui S: Ibu pasien mengatakan mengerti tentang tehnik yang
2012 pukul diajarkan
yang baik dan benar
09.30 Wita O : Ibu pasien dapat mengikuti instruki perawata
Senin, 1 Mei V Mendiskusikan dan jelaskan kepada S : Ibu pasien mengatakan akan memberikan ASI kepada
2012 pukul bayinya minimal 8 kali sehari
orang tua pasien tentang pemberian ASI
09.40 Wita O : Ibu pasien memberika ASI kepada anaknya
sesering mungkin minimal 8 kali sehari
B. EVALUASI