Вы находитесь на странице: 1из 13

Metode Harga Pokok Pesanan

Manfaat Informasi Menggunakan Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan merupakan metode pengumpulan biaya produksi yang digunakan
untuk menentukan harga pokok produk dari sebuah perusahaan yang menghasilkan produk
berdasarkan pesanan. Tujuan dari diterapkannya metode ini adalah untuk menentukan harga
pokok produk dari setiap pesanan, baik harga pokok secara keseluruhan dari setiap pesanan
atau untuk per satuan.
Dalam metode ini seluruh biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan tertentu dan harga
pokok produksi per satuan dihitung dengan membagi total biaya produksi untuk pesanan
tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
Metode harga pokok pesanan ini memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
a. Produksi bersifat terputus sesuai dengan pesanan yang diterima.
b. Spesifikasi produk sesuai dengan permintaan pemesan.
c.Pengumpulan biaya produksi dilakukan melalui kartu biaya pesanan, yang berisi rincian
setiap pesanan.
d. Total biaya produksi dihitung setelah pesanan selesai.
e. Biaya produksi per unit dihitung dengan membagi total biaya produksi dengan total unit
yang dipesan.
f. Pada umumnya akumulasi biaya menggunakan biaya normal.
g.Produk yang sudah selesai langsung diberikan pada pemesan.</li>
Adapun manfaat informasi harga pokok pesanan adalah sebagai:
1. Penentu harga jual pesanan
Perusahaan manufaktur yang aktivitas produksinya berdasarkan pesanan akan memproduksi
barang yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Dengan demikian biaya
produksi untuk setiap pesanan akan berbeda, tergantung dari spesifikasi yang diminta pemesan.
Hal ini akan menyebabkan harga jual yang dibebankan kepada pemesan ditentukan oleh
besarnya setiap biaya produksi yang dikeluarkan dalam memproduksi item pesanan tersebut.
2. Pertimbangan untuk menerima atau menolak pesanan
Tidak menutup kemugkinan produk yang dipesan oleh customer harga jualnya sudah terbentuk
di pasaran. Manajemen dapat memutuskan untuk menerima atau menolak pesanan tersebut.
Sebagai pertimbangan untuk menerima atau menolak, manajemen membutuhkan informasi
total harga pokok dari produk yang dipesan. Informasi total harga pokok pesanan merupakan
dasar bagi manajemen untuk menghindarkan perusahaan dari kerugian saat menerima pesanan.
Jika informasi total harga pokok pesanan tidak tersedia, maka manajemen tidak dapat
mengetahui apakah harga yang diminta pemesan akan menguntungkan perusahaan atau tidak.
3. Alat untuk memantau realisasi biaya produksi
Saat perusahaan menerima pesanan dari pemesan, manajemen memerlukan informasi biaya
produksi yang dikeluarkan untuk mengerjakan pesanan tersebut. Dengan demikian manajemen
dapat dapat memantau jika proses produksi untuk suatu pesanan akan menghasilkan total piaya
produksi pesanan yang sesuai dengan perhitungan sebelumnya.
4. Menghitung laba-rugi setiap pesanan
Informasi biaya produksi yang dikeluarkan dalam menghasilkan suatu produk akan membantu
manajemen mengetahui apakah suatu pesanan akan menghasilkan laba atau justru rugi.
5. Harga pokok persediaan produk yang tercantum dalam neraca.
Salah satu laporan keuangan yang penting bagi perusahaan manufaktur adalah neraca.
Manajemen harus memasukkan harga pokok persediaan produk, baik produk jadi atau yang
masih dalam proses. Dengan demikian maka manajemen dapat menentukan biaya produksi
yang melekat pada pesanan yang selesai diproduksi, namun sampai dengan tanggal neraca
masih belum diserahkan kepada pemesan.
Sumber : https://zahiraccounting.com/id/blog/manfaat-informasi-menggunakan-metode-
harga-pokok-pesanan/
Harga Pokok Pesanan
Salah satu metode pengumpulan biaya produksi adalah harga pokok pesanan, metode harga
pokok ini banyak digunakan oleh perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis produk,
sehingga produk yang dikerjakan sangatlah beragam baik dari segi mode, ukuran, bentuk
maupun mutunya.
Metode harga pokok pesanan merupakan metode perhitungan harga pokok setelah produk
selesai dikerjakan. Pengumpulan biaya harga pokok tersebut untuk setiap jenis produk dicatat
dalam kartu harga pokok pesanan.

I. Pengertian, Ciri dan Tujuan Harga Pokok Pesanan


Metode harga pokok pesanan adalah suatu cara menghitung atau mengumpulkan biaya
produksi untuk pesanan tertentu. Harga pokok persatuan produk yang dihasilkan dihitung
dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan
produk dalam pesanan yang bersangkutan.
Tujuan pengumpulan biaya dalam metode harga pokok pesanan adalah untuk mengetahui harga
pokok pesanan setiap barang jadi yang dipesan dan diserahkan ke pemesan. Pengumpulan
biaya produksi dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh ciri ciri kegiatan produksi suatu
perusahaan. Perusahaan yang memproduksinya berdasar pesanan mengolah bahan baku
menjadi produk jadi berdasarkan pesanan.
Ciri perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan :
1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus putus, jika pesanan yang satu selesai
dikerjakan, proses produksi dihentikan dan mulai dengan pesanan berikutnya.
2. Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan, karena
antara pemesan yang satu dengan yang lainya mempunyai variasi yang berbeda beda.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan bukan untuk memenuhi persediaan
digudang.
Ciri ciri metode pengumpulan biaya produksi dalam harga pokok pesanan :
1. Digunakan jika perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan
spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokoknya secara individual.
2. Biaya produksi harus dipisahkan menjadi dua golongan pokok, yaitu biaya produksi
langsung dan biaya produksi tak langsung.
3. Biaya produksi langsung terdiri terdiri atas biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung, diperhitungkan atau dibebankan sebagai tenaga kerja kedalam harga pokok pesanan
tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi.
4. Biaya produksi tak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik(BOP),
diperhitungkan atau dibebankan kedalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang
ditentukan dimuka.
5. Harga pokok per unit produk dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan
membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pes.anan tersebut dengan jumlah unit
produksi yang dihasilkan dalam pesananyang bersangkutan.

II. Cara Pembebanan Biaya Harga Pokok Pesanan


Sesuai dengan ciri ciri metode pengumpulan biaya produksi dalam harga pokok pesanan, maka
komponen harga pokok pesanan dapat dikelompokkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
dan biaya overhead pabrik (BOP)
Biaya produksi langsung (Biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung) dibebankan kepada
pesanan berdasarkanbiaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tak langsung
(BOP) dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka, misalnya tarif
BOP = 80% dari tenaga kerja langsung
Untuk menentukan harga pokok produksi berdasarkan pesanan, siklus akuntansi dapat
dikelompokkan dalam bisya bahan baku dan penolong, biaya tenaga kerja, biaya overhead
pabrik, produk selesai, produk dalam proses, dan penjualan produk.

1. Pembelian dan Pemakaian Bahan Baku


Akuntansi biaya bahan baku dan bahan penolong meliputi pembelian dan pemakaian yang
jurnalnya sebagai berikut :
a. Jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku dan bahan penolong :
Persediaan Bahan Baku Rp. xxx
Utang Dagang / Kas Rp. xxx
b. Pemakaian Bahan Baku
BDP – Biaya Bahan Baku Rp. xxx
Persediaan Bahan Baku Rp. xxx
c. Pemakaian Bahan Penolong
BOP Sesungguhnya Rp. xxx
Persediaan Bahan Penolong Rp. xxx

2. Biaya Tenaga Kerja


Akuntansi biaya tenaga kerjameliputi pemakaian tenaga kerja pembayaran dan pengalokasian
biaya tenaga kerja.
a. Jurnal untuk mencatat pemakaian tenaga kerja :
Gaji dan Upah Rp. xxx
Utang gaji dan upah Rp. xxx
b. Waktu gaji dan upah dibayar :
Utang gaji dan upah Rp. xxx
Kas Rp. xxx
c. Pengalokasian atau pendistribusian gaji dan upah :
BDP- Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx
BOP Sesungguhnya Rp. xxx
Biaya Pemasaran / Penjualan Rp. xxx
Biaya administrasi dan umum Rp. xxx
Gaji dan upah Rp. xxx

Penjelasan :
1) Rekening BDP – Biaya tenaga kerja langsung digunakan untuk mencatat jumlah biaya
tenaga kerja langsung pada departement produksi.
2) BOP sesungguhnya digunakan untuk mencatat jumlah biaya tenaga kerja tidak langsung
departement produksi, seperti upah mandor, teknisi alat alat produksi, petugas laboratorium,
petugas kebersihan dibagian produksi dan lain lain.
3) Biaya pemasaran untuk mencatat jumlah biaya tenaga kerja bagian pemasaran atau
penjualan.
4) Biaya administrasi dan umum untuk mencatat jumlah biaya tenaga kerja bagian kantor.

3. Biaya Overhead Pabrik


Pembebanan BOP ke harga pokok pesanan dihitung berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
Sedangkan BOP yang sesungguhnya dikeluarkan dan dicatat dalam rekening BOP
sesungguhnya.
Pada waktu penutupan buku perbedaan antara BOP yang dibebankan dengan BOP yang
sesungguhnya dikeluarkan dan dicatat dalam rekening selisih BOP. Selisih BOP ini ditutup ke
rekening harga pokok penjualan atau rugi/laba sehingga akuntansi BOP meliputi akuntansi
pembebanan BOP berdasarkan tarif, akuntansi BOP yang sesungguhnya terjadi, penutupan
rekening BOP, dan penutupan selisih BOP.
A. Jurnal untuk mencatat pembebanan BOP berdasarkan tarif yang ditentukan
dimuka :
BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp. xxxx
BOP yang dibebankan Rp. xxxx

B. Jurnal untuk mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi :


BOP sesungguhnya Rp. xxxx
Berbagai rekening di kredit Rp. xxxx

C. Jurnal untuk menutup BOP


1) Jika BOP yang sesungguhnya sama dengan BOP yang dibebankan (tidak terjadi selisih)
BOP yang dibebankan Rp. xxxx
BOP sesungguhnya Rp. xxxx

2) Jika BOP yang sesungguhnya lebih besar dari BOP yang dibebankan (selisih rugi)
BOP yang dibebankan Rp. xxxx
Selisih BOP Rp. xxxx
BOP sesungguhnya Rp. xxxx

3) Jika BOP yang sesungguhnya lebih kecil dari BOP yang dibebankan (selisih laba)
BOP yang dibebankan Rp. xxxx
Selisih BOP Rp. xxxx
BOP sesungguhnya Rp. xxxx

D. Jurnal untuk menutup BOP


1. Jika BOP yang sesungguhnya lebih besar dari BOP yang dibebankan (selisih rugi).
Rugi-Laba/ Harga pokok Penjualan Rp. xxxx
Selisih BOP Rp. xxxx

2. Jika BOP yang sesungguhnya lebih kecil dari BOP yang dibebankan (selisih laba).
Selisih BOP Rp. xxxx
Rugi-Laba/ Harga pokok Penjualan Rp. xxxx

4. Produk Jadi (Selesai)


Setelah pesanan selesai dikerjakan dipindahkan ke gudang oleh bagian produksi. Harga pokok
pesanan yang telah selesai diproduksi tersebut dapat dihitung dari informasi biaya yang
dikumpulkan dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan dan dicatat dalam
rekening persediaan produk jadi.
Jurnal untuk mencatat produk jadi :
Persediaan Produk Jadi Rp. xxxx
BDP – Biaya Bahan Baku Rp. xxxx
BDP – Biaya Tenaga Kerja Rp. xxxx
BDP – Biaya Overhead Pabrik Rp. xxxx

5. Produk Dalam Proses


Pada akhir periode tertentu (terutama akhir bulan diadakan stock opname/inventarisasi baik
bahan jadi maupun produk/barang dalam proses. Produk yang belum selesai tersebut dicatat
dalam rekening persediaan dalam proses.
Jurnal untuk mencatat persediaan bahan dalam proses:
Persediaan bahan dalam proses Rp. xxxx
BDP – Biaya Bahan Baku Rp. xxxx
BDP – Biaya Tenaga Kerja Rp. xxxx
BDP – Biaya Overhead Pabrik Rp. xxxx
6. Penjualan/Penyerahan Produk Jadi
Penjualan atau penyerahan produk jadi kepada pemesan dicatat dalam rekening penjualan
sebesar nilai yang dijualanya dilakukan dengan mendebit rekening harga pokok barang jadi
sehingga jurnal yang dibuat pada waktu penjualan/penyerahan produk jadi adalah sebagai
berikut:
Kas/piutang dagang Rp. xxxx
Penjualan Rp. xxxx
Harga Pokok Penjualan Rp. xxxx
Persediaan produk jadi Rp. xxxx

III. Rekening Kontrol dan Rekening Pembantu


Rekening kontrol adalah rekening yang terdapat pada buku besar. Rekening tersebut diisi
berdasarkan jurnal, sedangkan rekening pembantu adalah rincian dari rekening kontrol dan
diisi berdasarkan dokumen sumber/transaksi.
Contoh :
Untuk memproduksi batako diperlukan bahan baku yang terdiri atas semen dan pasir. Maka
rekening kontrolnya adalah bahan baku, sedang rekening pembantunya adalah semen dan
pasir.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rekening pembantu merupakan bagian dari
rekening kontrol.
Rekening buku besar disebut rekening kontrol karena fungsinya mengontrol rekening
pembantu, seperti dalam contoh diatas, jumlah nilai seluruh bahan baku digunakan (smen dan
pasir) harus sama dengan jumlah yang tertulis dalam buku bahan baku (rekening kontrol).

IV. Kartu Harga Pokok Pesanan


Dalam metode harga pokok pesanan kartu harga pokok mempunyai peran yang sangat penting,
karena dalam kartu harga pokok itulah dicatat biaya produksi tiap pesanan secara rinci. Oleh
karena itu kartu harga pokok berfungsi sebagai rekening Pembantu.
Contoh Kartu Harga Pokok Pesanan
PT Healt Wealth International
Jakarta
KARTU HARGA POKOK PESANAN

No Pesanan : Pemesan :
Jenis Produksi : Sifat Pesanan :
Tgl. Pesan : Jumlah :
Tgl. Selesai : Harga Jual :
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik
Jam
Tgl No Keterangan Jumlah Tgl Jumlah Tgl Dasar Tarif Jumlah
Kerja

Contoh Soal :
PT Health Wealth International berusaha dalam bidang meubel dan memproduksi alat alat
rumah tangga serta perkamtoran berdasarkan pesanan.
Pada bulan Juni 1995 mendapat pesanan dari yayasan Citra Medika untuk membuat 100 set
meja belajar (100 meja dan 200 kursi) dengan harga setiap set sebesar Rp. 175.000 untuk
memproduksi pesanan tersebut. PT HWI telah melakukan kegiatan sebagai berikut
1. Membeli bahan baku dan bahan penolong
Bahan Baku :
Kayu dengan ukuran :
4 cm x 6 cm x 300 cm 250 pot @ Rp. 18.000 = Rp. 4.500.000
2 cm x 20 cm x 300 cm 200 pot @ Rp. 30.000 = Rp. 6.000.000
2 cm x 3 cm x 300 cm 100 pot @ Rp. 5.000 = Rp. 500.000
Tripleks 25 lbr @ Rp. 15.000 = Rp. 375.000
Cat 50 klg @ Rp. 10.000 = Rp. 500.000
Jumlah bahan baku yang dibeli Rp. 11.875.000

Bahan Penolong :
Paku 5 kg @ Rp. 10.000 = Rp. 50.000
Dempul 10 kg @ Rp. 5.000 = Rp. 50.000
Amplas 200 lb @ Rp. 200 = Rp. 40.000
Jumlah bahan penolong yang dibeli Rp. 140.000
Jumlah bahan baku dan bahan penolong Rp. 12.015.000

2. Pemakaian Tenaga Kerja


Upah langsung 1.000 jam @ Rp. 2.000 = Rp. 2.000.000
Upah tidak langsung = Rp. 400.000
Rp. 2.400.000
Gaji karyawan bagian administrasi dan umum Rp. 500.000
Jumlah biaya tenaga kerja Rp. 2.900.000

3. Pembebanan BOP selain pemakaian bahan penolong dan tenaga kerja tidak
langsung adalah sebagai berikut :
Biaya Penyusutan Mesin Rp. 100.000
Biaya Penyusutan Gedung Rp. 250.000
Biaya Pemeliharaan Mesin Rp. 50.000
Biaya Pemeliharaan Gedung Rp. 50.000
Jumlah Rp. 450.000

Berdasarkan data diatas, buatlah :


a. Jurnal pada waktu pembelian bahan baku dan bahan penolong.
b. Kartu harga pokok, jika BOP yang dibebankan 60% dari tenaga kerja langsung.
c. Jurnal pemakaian/pembebanan bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja dan BOP ke
dalam BDP.
d. Perhitungan harga pokok produk jadi dan jurnalnya.
e. Jurnal penjualan produk
f. Jurnal untuk menutup rekening BOP dan selisih BOP.

Jawab :
a. Jurnal pada waktu pembelian bahan baku dan bahan penolong.
Persediaan Bahan Baku Rp. 11.875.000
Persediaan Bahan Penolong Rp. 140.000
Utang Dagang Rp. 12.015.000

b. Kartu harga pokok, jika BOP yang dibebankan 60% dari tenaga kerja langsung.

PT Healt Wealth International


Jakarta
KARTU HARGA POKOK PESANAN

No Pesanan : 00458 Pemesan : Yayasan Citra Medika


Jenis Produksi : Meja Belajar Sifat Pesanan : Segera
Tgl. Pesan : 24 Juni 1995 Jumlah : 100 set meja belajar
Tgl. Selesai : 29 Agustus 1995 Harga Jual : Rp. 175.000
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik
Jumlah Jam Jumlah Jumlah
Tgl Keterangan Tgl Tgl Dasar Tarif
(Rp) Kerja (Rp) (Rp)

5/6 Kayu dengan 1.000 2.000.000 BTKL 60% 1.200.000


ukuran jam
4.500.000
4 x 6 x 300 = 250
6.000.000
pt
500.000
2 x 20 x300 =
200 pt 375.000
2 x 3 x 300 = 100 500.000
pt
Triplek 25 lbr
Cat 50 Kaleng

11.875.000 2.000.000 1.200.000

Jumlah Biaya
Produksi Rp. 15.075.000

c. Jurnal pemakaian/pembebanan bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja dan BOP ke
dalam BDP.
1. Pemakaian Bahan
BDP – Biaya Bahan Baku Rp. 11.875.000
Persediaan Bahan Baku Rp. 11.875.000
BOP Sesungguhnya Rp. 140.000
Persediaan Bahan Penolong Rp. 140.000
2. Pemakaian Tenaga Kerja
BDP – Biaya Tenaga Kerja Rp. 2.000.000
BOP Sesungguhnya Rp. 400.000
Biaya Administrasi dan umum Rp. 500.000
Gaji dan Upah Rp. 2.900.000
3. Pemakaian BOP selain bahan penolong dan tenaga kerja tidak langsung
BOP sesungguhnya Rp. 450.000
Biaya Penyusutan Mesin Rp. 100.000
Biaya Penyusutan Gedung Rp. 250.000
Biaya Pemeliharaan Mesin Rp. 50.000
Biaya Pemeliharaan Gedung Rp. 50.000
4. Pembebanan BOP kedalam BDP
BDP – BOP Rp. 1.200.000
BOP yang dibebankan Rp. 1.200.000

d. Perhitungan harga pokok produk jadi dan jurnalnya.


1. Perhitungan Harga Pokok Produk
Biaya Bahan Baku Rp. 11.875.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 2.000.000
Biaya Overhead Pabrik (BOP) Rp. 1.200.000
Rp. 15.075.000
2. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi
Persediaan Produk Jadi Rp. 15.075.000
BDP – BBB Rp. 11.875.000
BDP – BTKL Rp. 2.000.000
BDP – BOP Rp. 1.200.000

e. Jurnal penjualan produk


Piutang Dagang Rp. 17.500.000
Penjualan Rp. 17.500.000
Harga Pokok Penjualan Rp. 15.075.000
Persediaan produk jadi Rp. 15.075.000
f. Jurnal untuk menutup rekening BOP dan selisih BOP.
1. BOP yang dibebankan Rp. 1.200.000
Selisih BOP Rp. 210.000
BOP Sesungguhnya Rp. 210.000
2. Jurnal untuk menutup rekening BOP
Selisih BOP Rp. 210.000
Harga pokok penjualan Rp. 210.000

Penjelasan :
BOP yang dibebankan 60% x Rp. 2.000.000 = Rp. 1.200.000
BOP yang sesungguhnya :
a. Biaya Bahan Penolong Rp. 140.000
b. Biaya tenaga kerja tak langsung Rp. 400.000
c. BOP yang lain Rp. 450.000
Rp. 990.000
Selisih BOP Rp. 210.000 (laba)

Sumber :http://ahmatarisubagio.blogspot.co.id/2015/10/harga-pokok-pesanan.html

Вам также может понравиться

  • Pancasila Sebagai Sistem Etika Belum Fiks (Udh Isi Kesimpulan)
    Pancasila Sebagai Sistem Etika Belum Fiks (Udh Isi Kesimpulan)
    Документ14 страниц
    Pancasila Sebagai Sistem Etika Belum Fiks (Udh Isi Kesimpulan)
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Panca Sila
    Panca Sila
    Документ2 страницы
    Panca Sila
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Panca Sila
    Panca Sila
    Документ2 страницы
    Panca Sila
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Audit Sap 1
    Audit Sap 1
    Документ48 страниц
    Audit Sap 1
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Laporan Keuangan Proforma
    Laporan Keuangan Proforma
    Документ16 страниц
    Laporan Keuangan Proforma
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Biaya Overhead Pabrik
    Biaya Overhead Pabrik
    Документ12 страниц
    Biaya Overhead Pabrik
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Pancasila Dan Pendidikan Kewarganegaraan
    Pancasila Dan Pendidikan Kewarganegaraan
    Документ1 страница
    Pancasila Dan Pendidikan Kewarganegaraan
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • SAP 3 Standar Auditing
    SAP 3 Standar Auditing
    Документ11 страниц
    SAP 3 Standar Auditing
    Anonymous oj3vhgV1bt
    Оценок пока нет
  • ANALISIS TIME SERIES
    ANALISIS TIME SERIES
    Документ9 страниц
    ANALISIS TIME SERIES
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Audit Sap 10
    Audit Sap 10
    Документ58 страниц
    Audit Sap 10
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Analisis Common
    Analisis Common
    Документ4 страницы
    Analisis Common
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Ak Hotel Sap 1 Sub 3 Dan 4
    Ak Hotel Sap 1 Sub 3 Dan 4
    Документ6 страниц
    Ak Hotel Sap 1 Sub 3 Dan 4
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Ak LPD Sap 7
    Ak LPD Sap 7
    Документ10 страниц
    Ak LPD Sap 7
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • PRESENTASI PPT Akmen
    PRESENTASI PPT Akmen
    Документ17 страниц
    PRESENTASI PPT Akmen
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Keamanan Sistem Informasi Sap 5
    Keamanan Sistem Informasi Sap 5
    Документ7 страниц
    Keamanan Sistem Informasi Sap 5
    ibratul ulfaa
    Оценок пока нет
  • Sap 4
    Sap 4
    Документ30 страниц
    Sap 4
    Fikiyaya
    Оценок пока нет
  • Sap 7 Bukti Audit
    Sap 7 Bukti Audit
    Документ1 страница
    Sap 7 Bukti Audit
    Anonymous oj3vhgV1bt
    Оценок пока нет
  • AKUNTANSI PERKREDITAN
    AKUNTANSI PERKREDITAN
    Документ12 страниц
    AKUNTANSI PERKREDITAN
    Yustika Nanda
    Оценок пока нет
  • Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan Menurut SFAC No
    Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan Menurut SFAC No
    Документ12 страниц
    Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan Menurut SFAC No
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Ak LPD Sap 7
    Ak LPD Sap 7
    Документ9 страниц
    Ak LPD Sap 7
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • AKUNTANSI PERBANKAN
    AKUNTANSI PERBANKAN
    Документ24 страницы
    AKUNTANSI PERBANKAN
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Keamanan Sistem Informasi Sap 5
    Keamanan Sistem Informasi Sap 5
    Документ7 страниц
    Keamanan Sistem Informasi Sap 5
    ibratul ulfaa
    Оценок пока нет
  • Keamanan Sistem Informasi Sap 5
    Keamanan Sistem Informasi Sap 5
    Документ7 страниц
    Keamanan Sistem Informasi Sap 5
    ibratul ulfaa
    Оценок пока нет
  • AIK Analisis Times Series
    AIK Analisis Times Series
    Документ10 страниц
    AIK Analisis Times Series
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Metod Sap 10
    Metod Sap 10
    Документ10 страниц
    Metod Sap 10
    Putu Pradnyani
    Оценок пока нет
  • JUDIT BAB 1
    JUDIT BAB 1
    Документ31 страница
    JUDIT BAB 1
    Nidya Dwi Septiana
    Оценок пока нет
  • SAP 3 AK Bank
    SAP 3 AK Bank
    Документ16 страниц
    SAP 3 AK Bank
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Ak Bank LPD Sap 3
    Ak Bank LPD Sap 3
    Документ16 страниц
    Ak Bank LPD Sap 3
    Ayu Pramesti
    Оценок пока нет
  • Manfaat Bukti Audit
    Manfaat Bukti Audit
    Документ1 страница
    Manfaat Bukti Audit
    Dayu Yuni Pramitha
    Оценок пока нет
  • Ak Bank SAP 4
    Ak Bank SAP 4
    Документ20 страниц
    Ak Bank SAP 4
    Indah Permata Sarii
    Оценок пока нет