Вы находитесь на странице: 1из 13

Naskah Publikasi

IDENTIFIKASI BAKTERI PADA TELEPON GENGGAM


MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN TAHUN
2016

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1

Diajukan oleh:

NURUL FITRIANI
N 101 13 014

Kepada

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO

MEI 2017
1

IDENTIFICATION BACTERIA ON MOBILE PHONE OF MEDICAL


STUDENTS 2016

Nurul Fitriani*, M. Sabir**, Andi Nur Asrinawaty**

*Medical Student of Faculty of Medicine and Health Science Tadulako University


**Department Microbiology of Faculty of Medicine and Health Science Tadulako
University

ABSTRACT
Background: Mobile phone is a communication used in social life but usually is
not properly cleaned. The things we do not realize is that mobile phones can
negatively affect the user and become health problems. This condition because the
size is relatively small and can be taken anywhere so it can be put in a place that
allows bacterial contamination.
Objective: To identify bacteria on a mobile phone medical students in 2016.
Methods:This research used quantitative research with descriptive observational.
The technique of sampling by total sampling. The sample in this research is the
medical student, Faculty of Medicine and Health Sciences, University of Tadulako
2014.
Results:From the results of cultures the presence of 49 samples which experienced
growth of bacteria, as for the type of bacteria that is found in 49 samples is 9
samples for Staphylococcus aureus (18%), 7 samples for Bacillus cereus (14 %), 6
samples for Escherichia coli (12%), 5 samples for Serratia sp (10%), 5 samples for
Serratia marcescens (10%), 4 samples for Enterobacter aerogens (8%), 3 samples
for Staphylococcus epidermidis (6%), 3 samples for Klebsiella sp (6%), 3 samples
for Proteus Penneri (6%), 2 samples for Campylobacter pylori (4%), 1 sample for
providence stuarti (2%) and 1 sample for Pseudomonas aeruginosa (2%).
Conclusion: From all the types of bacteria were found, the most gram-positive
bacteria is Staphylococcus aureus (18%) and the most gram-negative bacteria is
Escherichia coli (12%).

Keywords: Identification bacteria, mobile phone, medical student.


2

IDENTIFIKASI BAKTERI PADA TELEPON GENGGAM MAHASISWA


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN TAHUN 2016

Nurul Fitriani*, M. Sabir**, Andi Nur Asrinawaty**

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Tadulako.
**Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Tadulako.

ABSTRAK
Latar Belakang: Telepon genggam merupakan alat komunikasi yang digunakan
dalam kehidupan sosial tetapi biasanya tidak dibersihkan dengan tepat. Hal yang
tidak disadari adalah telepon genggam dapat memberikan dampak negatif bagi
pemakainya yaitu dapat menimbulkan masalah kesehatan. Kondisi ini tidak terlepas
dari ukurannya yang relatif kecil dan dapat dibawa kemana saja sehingga dapat
diletakkan di tempat yang memungkinkan adanya kontaminasi bakteri.
Tujuan: Untuk mengidentifikasi bakteri pada telepon genggam mahasiswa
Program Studi Kedokteran tahun 2016.
Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain
penelitian studi observasional deskriptif. Teknik pengambilan sampel dengan cara
total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi
Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
angkatan 2014.
Hasil: Dari hasil kultur terdapatnya 49 sampel yang mengalami pertumbuhan
bakteri, adapun jenis bakteri yang didapatkan pada 49 sampel tersebut adalah 9
sampel untuk Staphylococcus aureus (18%), 7 sampel untuk Bacilus cereus (14%),
6 sampel untuk Escherichia coli (12%), 5 sampel untuk Serratia sp (10%), 5 sampel
untuk Serratia marcescens (10%), 4 sampel untuk Enterobacter aerogens (8%), 3
sampel untuk Staphylococcus epidermidis (6%), 3 sampel untuk Klebsiella sp (6%),
3 sampel untuk Proteus penneri (6%), 2 sampel untuk Campylobacter pylori (4%),
1 sampel untuk Providensia stuarti (2%), dan 1 sampel untuk Pseudomonas
aeruginosa (2%).
Kesimpulan: Dari seluruh jenis bakteri yang ditemukan, bakteri gram positif
terbanyak adalah Staphylococcus aureus (18%) dan bakteri gram negatif terbanyak
adalah Escherichia coli (12%).

Kata Kunci: Identifikasi bakteri, telepon genggam, mahasiswa Program Studi


Kedokteran.
3

PENDAHULUAN
Di dunia yang modern ini perkembangan teknologi komunikasi semakin
cepat. Seperti bertambah banyaknya masyarakat yang menggunakan media
komunikasi berupa handphone atau telepon genggam. Telepon genggam pada
awalnya merupakan barang yang langka dan dianggap mewah, serta hanya orang
kalangan ekonomi atas yang dapat memilikinya. Namun seiring perkembangan
jaman yang semakin maju, kini telepon genggam sudah menjadi alat komunikasi
yang penting dan digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, baik anak - anak,
remaja, maupun orang tua. Selain dijadikan sebagai alat komunikasi, telepon
genggam juga sudah menjadi trend gaya hidup di masyarakat pada saat ini [1].
Telepon genggam merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam
kehidupan sosial tetapi biasanya tidak dibersihkan dengan tepat. Karena manfaat
dari telepon genggam tersebut sehingga masalah kesehatan mulai terabaikan [2].
Hal yang tidak disadari adalah telepon genggam dapat memberikan dampak
negatif bagi pemakainya. Telepon genggam dapat dipenuhi oleh bakteri yang
jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan dudukan toilet dan beberapa
penelitian menunjukkan bahwa bakteri pada telepon genggam dapat menimbulkan
masalah kesehatan. Kondisi ini tidak terlepas dari ukurannya yang relatif kecil dan
dapat dibawa kemana saja sehingga dapat diletakkan di tempat - tempat yang
memungkinkan adanya kontaminasi bakteri. Kesadaran pemilik telepon genggam
yang kurang untuk menjaga kebersihan seperti tidak mencuci tangan setelah
beraktivitas juga dapat memperbesar peluang tersebut [3].
Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Tadulako termasuk dalam orang - orang yang memiliki
peluang terkontaminasi bakteri di telepon genggam mereka. Banyaknya aktivitas
mahasiswa di kampus yang menyebabkan seringnya kontak langsung dengan
sumber cemaran bakteri sehingga menjadi salah satu faktor adanya bakteri pada
[3].
telepon genggam
4

METODE
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Kedokteran,
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako angkatan 2014
yang menggunakan telepon genggam dengan pemakaian minimal 2 bulan dan
setuju untuk dilakukan penelitian.
Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahap, yakni :
1. Pengambilan sampel
a. Mengambil sampel pada permukaan telepon genggam mahasiswa Program
Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Tadulako angkatan 2014 menggunakan kapas lidi steril yang sebelumnya
telah dicelupkan dalam larutan BHIB. Sampel diambil dengan cara
mengusap secara transversal kapas lidi steril pada seluruh permukaan
telepon genggam. Semua pekerjaan dilakukan secara aseptic [4].
b. Kapas lidi langsung dimasukkan ke medium BHIB dan diinkubasi selama
24 jam pada suhu 37 0C [4].
2. Isolasi Bakteri
Sampel diisolasi dari medium BHIB menggunakan loop/ose, kemudian
langsung dilakukan kultur pada medium blood agar dan Mac Conkey agar
dengan metode streak plate dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 0C.
Selanjutnya dilakukan pewarnaan gram. Bakteri yang tumbuh diisolasi lagi
pada medium uji biokima [4].
3. Identifikasi Bakteri
a. Pewarnaan gram
Pewarnaan gram menggunakan larutan pewarnaan gram (Gentian
violet, Lugol, Decoloritation dan Safranin) yang akan membedakan bakteri
menjadi 2 kelompok, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negative.
Jika morfologi bakteri dari BHIA dan KIA menunjukkan hasil yang sama,
maka hanya salah satu sampel yang dominan yang dilanjutkan untuk uji
biokimia [4].
5

b. Uji biokimia
Uji biokimia dilakukan menggunakan salah satu sampel (BHIA atau
KIA) dengan Uji SIM, Uji Gula – gula (uji Glukosa, uji Laktosa, uji Sukrosa,
uji Maltosa, uji Mannitol), uji Sitrat, uji Metil Red, uji Voger Proskauer, uji
[4].
Urea dan uji Acid

HASIL
1. Distribusi frekuensi hasil kultur sampel
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi hasil kultur sampel
No. Sampel Frekuensi %
1. Ada pertumbuhan bakteri 49 100
2. Tidak ada pertumbuhan bakteri 0 0
Total 49 100
(Sumber: Data Primer, 2016).
Berdasarkan data di atas terdapatnya 49 sampel, yang dimana terdapat
pertumbuhan bakteri pada semua sampel yaitu 49 sampel (100%). Dari 49
sampel yang ada semuanya dilanjutkan untuk dilakukan uji biokimia agar
mendapatkan hasil jenis bakteri.

2. Grafik 4.1 Distribusi frekuensi variasi bakteri

10 9
9
8 7
Jumlah Bakteri

7 6
6 5 5
5 4
4 3 3 3
3 2
2 1 1
1
0

Jenis Bakteri :
Staphylococcus aureus Bacilus cereus Escherichia coli
Serratia sp Serratia marcescens Enterobacter aerogenes
Staphylococcus epidermidis Klebsiella sp Proteus penneri
Campylobacter pylori Providensia stuarti Pseudomonas aeruginosa

Gambar Grafik 4.1 Distribusi Frekuensi Variasi Bakteri


6

Berdasarkan data di atas didapatkan 12 jenis bakteri dari 49 sampel yaitu


9 sampel untuk Staphylococcus aureus (18%), 7 sampel untuk Bacilus cereus
(14%), 6 sampel untuk Escherichia coli (12%), 5 sampel untuk Serratia sp.
(10%), 5 sampel untuk Serratia marcescens (10%), 4 sampel untuk
Enterobacter aerogens (8%), 3 sampel untuk Staphylococcus epidermidis
(6%), 3 sampel untuk Klebsiella sp. (6%), 3 sampel untuk Proteus penneri
(6%), 2 sampel untuk Campylobacter pylori (4%), 1 sampel untuk Providensia
stuarti (2%), dan 1 sampel untuk Pseudomonas aeruginosa (2%).

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil identifikasi bakteri menunjukkan bahwa dari 49 sampel
yang mengalami pertumbuhan didapatkan 12 jenis bakteri yang berhasil
diidentifikasi yaitu Staphylococcus aureus, Bacilus cereus, Escherichia coli,
Serratia sp., Serratia marcescens, Enterobacter aerogenes, Staphylococcus
epidermidis, Klebsiella sp., Proteus penneri, Camphylobacter pylori, Providensia
stuarti, dan Pseudomonas aeruginosa. Dari seluruh jenis bakteri yang ditemukan,
bakteri gram positif terbanyak adalah Staphylococcus aureus sebanyak 18% dan
bakteri gram negatif terbanyak adalah Escherichia coli sebanyak 12%.
Staphylococcus aureus merupakan jenis bakteri yang paling banyak
ditemukan pada telepon genggam mahasiswa Program Studi Kedokteran angkatan
2014 tahun 2016. Bakteri Staphylococcus aureus termasuk kelompok bakteri gram
positif dan berbentuk bulat (coccus). Bakteri ini merupakan flora normal pada
manusia, dan sebagian species ini adalah anggota flora normal kulit, ditemukan di
udara dan lingkungan sekitar. Staphylococcus aureus juga termasuk jenis bakteri
yang paling kuat daya tahannya, pada agar miring dapat tetap hidup sampai
berbulan - bulan. Terkontaminasinya telepon genggam mahasiswa oleh bakteri ini
disebabkan karena seringnya kontak langsung dengan kulit, makanan, dan biasanya
ditemukan di udara namun bersifat patogen sehingga apabila bakteri tersebut masuk
melalui saluran pernafasan dapat menyebabkan pneumonia pada infeksi primer
ataupun sekunder. Pada kondisi tertentu bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi
[5] [11].
atau masalah pada kulit seperti furunkel yang ringan, jerawat dan bisul
7

Bacilus cereus merupakan bakteri gram positif berbentuk batang.


Terkontaminasinya telepon genggam mahasiswa oleh bakteri Bacilus cereus
disebabkan karena terjadinya kontak langsung antara telepon genggam mahasiswa
dengan tanah, air, spesimen - spesimen seperti darah, sputum, feses dan organ
dalam binatang yang terinfeksi. Bakteri ini dapat menyebabkan diare dan
pneumonia [6].
Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang pendek
(cocobasil). Bakteri ini merupakan flora normal pada saluran pencernaan manusia.
Terkontaminasinya telepon genggam mahasiswa oleh bakteri ini disebabkan karena
tidak mencuci tangan dengan bersih setelah buang air atau menggunakan toilet.
Escherichia coli dapat bertahan hidup selama berjam - jam terutama dalam kondisi
hangat (seperti pada layar telepon genggam). Kehadiran Escherichia coli dapat
menyebabkan infeksi primer pada usus misalnya diare, dan menyebabkan infeksi
pada jaringan tubuh lain di luar usus, seperti infeksi saluran kemih (sistisis), sepsis,
dan meningitis [7] [11].
Bakteri selanjutnya yaitu Serratia sp dan Serratia marcescens yang
merupakan bakteri gram negatif berbentuk coccobacil. Serratia marcescens
merupakan saprofit yang hidup bebas pada tanah dan air, kadang bertindak sebagai
oportunistik patogen yang dapat menyebabkan bermacam - macam infeksi pada
manusia. Hal ini dikarenakan Serratia marcescens biasa ditemukan dalam
makanan, terutama di varian tepung. Jika Serratia marcescens masuk ke dalam
aliran darah dan sistem pernapasan maka dapat menyebabkan pneumonia,
bakteremia dan endokarditis [5].
Enterobacter aerogenes merupakan flora normal usus. Bakteri tersebut
bersifat patogen di udara. Apabila melebihi batas angka kuman, bakteri itu dapat
masuk ke saluran nafas kemudian beredar dalam darah sehingga menyebabkan
meningitis, juga dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi seperti bacterimia dan
sepsis. Adanya Enterobacter aerogenes pada telepon genggam mahasiswa terkait
dengan penyebaran melalui udara dengan kotoran manusia yang terbawa oleh aliran
udara. Terpaparnya bakteri-bakteri tersebut pada telepon genggam mahasiswa
8

disebabkan karena seringnya kebiasaan membawa telepon genggam saat dikamar


mandi [7].
Staphylococcus epidermidis juga ditemukan pada telepon genggam
mahasiswa. Bakteri ini termasuk flora normal pada kulit manusia, saluran
pernafasan, dan saluran pencernaan makanan sehingga mudah ditemukan di udara
dan lingkungan disekitar kita. Staphylococcus epidermidis dapat menyebabkan
terjadinya infeksi kulit yang ringan disertai pembentukan abses [6].
Klebsiella sp. merupakan basil tak berspora dan tidak memiliki flagela.
Kebanyakan strain dari Klebsiella sp sebagian kecil dapat ditemukan di tinja
manusia dan merupakan sebagian dari flora normal saluran nafas bagian atas.
Bakteri ini dapat menyebabkan berbagai infkesi pada manusia seperti pneumonia
[5].

Proteus penneri merupakan bakteri gram negatif dan biasanya ditemukan


pada hewan, limbah, air, tanah, serta feses manusia dan hewan. Proteus penneri
termasuk bakteri patogen, sehingga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih atau
kelainan bernanah seperta abses, dan jika masuk pada luka dapat menyebabkan
infeksi pada luka tersebut [8].
Camphylobacter pylori merupakan bakteri gram negatif berbentuk basil.
Bakteri ini ditemukan pada telepon genggam mahasiswa yang terkontaminasi
setelah kontak langsung dengan ayam, burung atau lalat sebagai vektor serta
sumber air yang tidak diklorinasi. Campylobacter pylori dapat menyebabkan
gastroenteritis, demam, nausea, dan vomiting [5].
Providensia stuarti merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang lurus
dan merupakan flora normal pada usus manusia, namun bila memasuki bagian
tubuh yang lain bakteri ini bisa menyebakan penyakit pada tiap jaringan tubuh
manusia yang mempunyai sistem imun yang turun, contohnya infeksi pada saluran
kemih [5].
Pseudomonas aeruginosa. Bakteri ini merupakan bakteri gram negatif dan
berbentuk basil. Pseudomonas aeruginosa berasal dari lingkungan seperti air dan
udara. Adanya bakteri ini pada telepon genggam mahasiswa bisa disebabkan karena
9

mencuci tangan dengan air yang telah terkontaminasi atau kontak langsung dengan
lingkungan yang tidak bersih [10].
Pada penelitian ini bakteri yang didapatkan oleh peneliti berbeda dengan hasil
[11]
penelitian Tagoe dimana pada penelitian ini ditemukan bakteri yang tidak
ditemukan pada penelitian Tagoe seperti Serratia sp, Serratia marcescens,
Enterobacter aerogenes, Staphylococcus epidermidis, Klebsiella sp, Proteus
penneri, Camphylobacter pylori, dan Providensia stuarti. Namun pada penelitian
ini juga tidak ditemukan bakteri yang ditemukan pada penelitian Tagoe seperti
Klebsiella pneumonia, Citrobacter sp, Coagulase Negative Staphylococci (CNS)
Salmonella sp, Shigella sp, Proteus mirabilis, dan Streptococcus pneumonia. Selain
itu terdapat juga jenis-jenis bakteri lain yang membedakan seperti Staphylococcus
aureus, Enterobacter aerogenes, Staphylococcus epidermidis, dan Pseudomonas
[12]
aeruginosa yang sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdalall ,
dimana terjadinya pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus,
Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa, Neisseria sicca,
Micrococcus luteus, Proteus mirabilis, Bacillus subtilis, dan Enterobacter
aerogenes. Perbedaan jenis bakteri yang ditemukan dikarenakan berbagai macam
faktor seperti karakteristik dan perilaku dari subjek yang diteliti, kebersihan
lingkungan dan tempat penelitian, sumber air, serta alat yang digunakan untuk
meneliti [11] [12].
Dari hasil penelitian ini adanya bakteri pada telepon genggam dapat
menyebabkan berbagai penyakit dari yang ringan sampai berat. Kondisi panas yang
dihasilkan oleh telepon genggam menciptakan tempat untuk berkembang biak bagi
sebagian besar mikroorganisme. Bila daya tahan tubuh lemah maka bakteri-bakteri
tersebut yang tadinya tidak bersifat patogen dapat menimbulkan penyakit atau
bersifat oportunis.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dengan diketahuinya bakteri
pada telepon genggam tersebut, maka perlu dilakukan upaya pencegahan karena
pada umumnya telepon genggam merupakan alat komunikasi yang selalu
digunakan saat beraktifitas. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan
melibatkan seluruh mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan
10

Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako untuk selalu menjaga kebersihan telepon


genggam dengan cara membersihkan telepon genggam menggunakan kapas dan
alkohol, serta menghindari peluang terjadinya kontaminasi bakteri dari telepon
genggam dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik sebelum dan
setelah melakukan aktifitas. Kebiasaan membawa telepon genggam pada saat di
kamar mandi juga perlu dihindari agar tidak terjadi kontaminasi antara bakteri
dikamar mandi dengan telepon genggam.

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada mahasiswa Program Studi
Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako
angkatan 2014, maka kesimpulan yang didapat yaitu, terdapat 49 sampel yang
mengalami pertumbuhan bakteri pada telepon genggam mahasiswa. Bakteri yang
didapatkan bervariasi diantaranya terdapat 12 jenis bakteri yaitu Staphylococcus
aureus (18%), Bacilus cereus (14%), Escherichia coli (12%), Serratia sp. (10%),
Serratia marcescens (10%), Enterobacter aerogens (8%), Staphylococcus
epidermidis (6%), Klebsiella sp. (6%), Proteus penneri (6%), Campylobacter pylori
(4%), Providensia stuarti (2%), dan Pseudomonas aeruginosa (2%). Dari seluruh
jenis bakteri yang ditemukan, bakteri gram positif terbanyak adalah Staphylococcus
aureus sebanyak 18% dan bakteri gram negatif terbanyak adalah Escherichia coli
sebanyak 12%.

SARAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan , maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti Lainnya
a. Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan mengenai variasi bakteri dengan
variabel membandingkan telepon genggam Touchscreen dan Non
Touchscreen.
b. Melakukan penelitian mengenai variasi bakteri pada telepon genggam
tenaga kesehatan di rumah sakit kota palu.
11

2. Bagi Mahasiswa FKIK UNTAD


Sebaiknya perlu dilakukan upaya pencegahan yaitu dengan melibatkan
seluruh mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Keshatan Universitas Tadulako untuk lebih menjaga kebersihan telepon
genggam agar dapat mengurangi peluang terkontaminasinya bakteri dan
terjangkitnya penyakit.

DAFTAR PUSTAKA
1. Vallery, G. Pengaruh Product Fitur, Brand Name, Product Price, dan Social
Influence Terhadap Purchase Intention Samsung Smartphone Di Surabaya.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.4 No.1. [Diakses pada
tanggal 2 Oktober 2016]. Dari <http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/
index>. 2015.
2. Pallavi, P., Ashoke, R., Ginny, M., Monika, M., Elaine, L. Keypad Mobile
Phones are Associated with a Significant Increased Risk of Microbial
Contamination Compared to Touchscreen Phones. Journal of Infection
Prevention. Vol.14 No.2. Department of Urology, Room 447, Division of
Surgery & Interventional Science, University College London Hospitals NHS.
[Diakses pada tanggal 14 september 2016]. Dari <http://bji.sagepub.com
/content/14/2/65.short>. 2013.
3. Resyana, NY. Cemaran Staphylococcus aureus pada Layar Telepon Genggam
Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian
Bogor. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. [Diakses pada
tanggal 1 Oktober 2016]. Dari <http://www.academia.edu/15357554>. 2014.
4. Soemarno. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. Penerbit Akademi Analis
Kesehatan Depkes RI. Yogyakarta. 2000.
5. Brooks, GF., Butel, JS., Morse, Sa. Mikrobiologi Kedokteran. Ed.23. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2007.
6. FKUI. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.
2010.
7. Jawetz, E., Brooks, GF., Butel, JS., Morse, SA. Medical Mikrobiology. Penerbit
Lange Medical Books. New York. 2004.
8. Kishore J. Isolation, identification & characterization of Proteus penneri - a
missed rare pathogen. Indian journal. Department of Microbiology, Sanjay
Gandhi Post-Graduate Institute of Medical Sciences, Lucknow, India. From : <
http://icmr.nic.in/ijmr/2012/march/0310.pdf> 2012.
9. Samirah, dkk. Pola dan sensitivitas kuman di penderita infeksi saluran kemih.
[Diakses pada tanggal 7 januari 2017]. <http://journal.unairac.id/filerPDF/
IJCPML-12-3-02.pdf> 2015.
10. Mayasari, E. Pseudomonas aeruginosa : Karakteristik, Infeksi dan
Penanganan, Universitas Sumatera Utara. Diakses pada tanggal 4 januari 2017.
Dari <http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3507/3/05010683.pdf.> 2005.
12

11. Tagoe, DN., Gyande, VK., Ansah, EO. Bacterial Contamination of Mobile
Phones: When Your Mobile Phone Could Transmit More Than Just a Call.
Journal and Researcher, University of Cape Coast, PMB - Ghana. ISSN 2046 –
1690. [Diakses pada tanggal 14 September 2016]. Dari < http://www.
webmedcentral. com/article_view/2294>. 2011.
12. Abdalall, AH. Isolation and Identification of Microbes Associated with Mobile
Phones in Dammam in Eastern Saudi Arabia. Journal of Family and
Community Medicine. No.17(1):11-14. [Diakses pada tanggal 14 September
2016]. Dari <https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22022665>. 2010.

Вам также может понравиться