Вы находитесь на странице: 1из 25

BAB I

PENDAHULUAN

Perdarahan dikenal sebagai tiga penyebab klasik kematian ibu disamping


infeksi dan preeklampsia.1 Perdarahan post partum adalah perdarahan yang masif
yang berasal dari tempat implantasi plasenta, robekan pada jalan lahir dan
jaringan sekitarnya, serta merupakan salah satu penyebab kematian ibu disamping
perdarahan karena kehamilan ektopik dan abortus. Perdarahan postpartum bila
tidak mendapat penanganan yang semestinya akan meningkatkan morbiditas dan
mortalitas ibu serta mempersulit proses penyembuhan kembali.1,2
Kematian ibu adalah kematian seorang wanita terjadi saat hamil, bersalin,
atau 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau
tidak langsung terhadap persalinan. World Health Organization (WHO)
memperkirakan 800 perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi
kehamilan dan proses kelahiran. Sekitar 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di
negara berkembang. Sekitar 80% kematian maternal merupakan akibat
meningkatnya komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan setelah
persalinan.2,3,4
Perdarahan postpartum yang dapat menyebabkan kematian ibu 45% terjadi
pada 24 jam pertama setelah bayi lahir, 68-73% dalam satu minggu setelah bayi
lahir, dan 82-88% dalam dua minggu setelah bayi lahir.4 Perdarahan post partum
dibagi menjadi perdarahan post partum primer, yaitu perdarahan yang terjadi
dalam 24 jam pertama dan biasanya disebabkan oleh atonia uteri, berbagai
robekan jalan lahir dan sisa sebagian plasenta, serta dalam kasus yang jarang bisa
karena inversio uteri. Perdarahan post partum sekunder yang terjadi setelah 24
jam persalinan biasanya terjadi karena sisa plasenta.5

1
BAB II
LAPORAN KASUS

2.1 DATA SUBJEKTIF

I. Identitas Pasien
Nama : Ny. Y

Umur : 17 tahun

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT

Alamat : Bayat, Bayung lincir

Suami

Nama Suami : Tn. M

Umur : 22 tahun

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Bayat, Bayung lincir

2
II. Anamnesis
Keluhan utama :

Pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir setelah melahirkan bayi
sejak ± 8 jam SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien melahirkan pervaginam pada tanggal 10-12-2018 pukul 04.30 wib di


rumah bidan desa, kemudian pada pukul 05.00 wib plasenta dilahirkan,
plasenta yang keluar tidak lengkap. Setelah plasenta dilahirkan keluar darah
yang tidak berhenti-henti hingga 900 ml dari jalan lahir,darah berwarna
merah gelap dan bergumpal, kemudian pukul 08.30 pasien dibawa ke
RSUD Bayunglincir. Di RSUD Bayunglincir menurut surat keterangan
RSUD Bayunglincir telah dilakukan kompresi bimanual interna, hecting
perineum, dan diberikan infus RL + oxycitosin 8 tpm. Namun pasien masih
mengalami perdarahan sebanyak 30 ml.Kemudian pasien dirujuk ke RSU
Raden Mattaher dengan kesan : Post Partum pervaginam P1A0 dengan
ruptur portio dan retensio plasenta

Riwayat Penyakit Dahulu

Hipertensi (-), DM (-), Asma (-), Hepatitis (-)

Riwayat Penyakit keluarga

Hipertensi (-), DM (-), Asma (-), Hepatitis (-)

Riwayat Haid

Menarche umur : 13 tahun

Haid : teratur

Lama haid : 7 hari

Siklus : 28 hari

Warna : Merah tua

3
Bentuk Perdarahan/Haid : Encer

Bau Haid : Anyir

Flour Albus : Sebelum haid berwarna putih susu

Riwayat Perkawinan

Status perkawinan : Ya

Jumlah : 1 kali

Lama : 1 tahun

Umur : 16 tahun

a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Tahun
N Umur Jenis Anak Ket
Penolong Penyulit
No partus Kehamilan Persalinan JK BB (gr)
1. 2018 Aterm Spontan Bidan - Lk 3100 Sehat

b. Riwayat KB

Pernah mendengar tentang KB : Pernah

Pernah menjadi aseptor KB : Pernah

Alat kontrasepsi yang pernah di pakai : Suntik selama 3 bulan

III. Riwayat Kesehatan


1. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keturunan kembar : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada

DM : Tidak ada

4
2. Perilaku Kesehatan yang Lalu

DM : Disangkal

Hepatitis : Disangkal

Hipertensi : Disangkal

Tifoid : Disangkal

PJK : Disangkal

TB : Disangkal

2.2 DATA OBJEKTIF


a. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 94x/menit

Temperatur : 36,7 ºC

Pernapasan : 22x/menit

BB : 60 kg

TB : 153 cm

b. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
a. Kepala : Dalam batas normal
Mata : Conjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-

5
Telinga : Dalam batas normal

Mulut dan gigi : Mulut kering

b. Leher

Pembesaran Kelenjar Tiroid : Tidak ada

Pembesaran Kelenjar Limfe : Tidak ada

Pembesaran Vena Jugularis : Tidak ada

2. Dada
Inspeksi : Simetris, benjolan mamae (-), pembesaran
mammae simetris (+), bekas luka (-), retraksi (-).

Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV
Perkusi : Apex jantung berapa di ICS V
Auskultasi : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop s3 (-)

Pulmo :

Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris kanan dan kiri


Palpasi :Masa (-), Nyeri tekanan (-), krepitasi (-), fremitus
taktil sama kanan dan kiri
Perkusi : Vocal fremitus sama pada paru kiri dan kanan,
sonor seluruh lapangan paru kiri dan kanan
Auskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi -/- basah halus, wheezing -/-

3. Abdomen
Inspeksi : Membesar , linea (+), striae (+)

Palpasi : Nyeri tekan (+), tinggi fundus uteri setinggi


umbilikus, teraba lembek.

6
Perkusi : Tympani (+) pada seluruh bagian abdomen

Auskultasi : Bising usus (+) normal

4. Ekstremitas : akral dingin, pucat (-/-),Edema (-/-),Simetris kiri dan


kanan.

5 .Genitalia Externa:

Labia Mayora/Minora: simetris


Pembengkakan Kelenjar Bartholini :Tidak ada
1. Palpasi
TFU : Setinggi pusat
Konut : Lunak

2. Auskultasi
Bising Usus : Positif

3. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah Rutin
WBC : 20,21 x 10 3 /mm3
RBC : 3,08 x 10 6 /mm3
HB : 8,7 g/dl
HT : 23,9 %
PLT : 219.000/mm3
b. GDS : 81 mg/dl

7
c. USG abdomen (10/12/2018)

DIAGNOSIS
P1A0 Hemoragic Post Partum ec atonia uteri + anemia

PENATALAKSANAAN
- Observasi KU, TTV, dan perdarahan
- Eksplorasi uterus dan membersihkan bekuan darah (stolcell)
- IVFD RL + oksitosin 20 UI + methergin 0,2 mg
- Misoprosol 1000 mcg ( 3 tab po, 2 tab per rektal)
- Inj. Ceftriaxon 2x2gr
- Infus metronidazole 3x500 mg
- Kaltropen supp 2x1
- SF 2x1 ta
- Dexamethason 1 ampul sebelum transfusi
- Transfusi darah 1 kolf

8
FOLLOW UP

No Tanggal Follow up

11-12-2018
1 S : Os merasa lemas, perdarahan aktif (-), lokia
10.30 wib rubra (+)
O : KU sedang GCS : 15 ( E4 M6 V5)
N: 88x/i
TD : 110/80
RR : 22 x/i
S : 36,7 C
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-,
pupil isokor +/+
Thorax :
Pulmo: vesikuler (+/+), Rhonki basah halus (-/-)
Cor : BJ I/II regular, gallop s3 (-), mumur (-)
Abdomen: soepel (+) konut : Baik TFU : 1 jari
dibawah pusat
Ektremitas : akral hangat, CRT< 2 detik , edema
(-)

Laboratorium post operasi :


HB : 10,7 %

A : P1A0 Hemoragic Post Partum ec atonia uteri


dengan perbaikan

P:

Non medika mentosa :

- Bed rest

9
- Pantau TTV, Konut, dan perdarahan

Medika Mentosa :

- IVFD RL + Oxytosin 20 IU 20 tpm (24 jam)


- Inj Ceftriaxone 2 x 1 gr
- Infus metronidazole 3x500 mg
- Kaltropen supp 2 x 1
- SF 2x1 tab
- B complex 1x1 tab

12-12-2018
2 S : perdarahan aktif (-), lokia rubra (+)
O : KU sedang GCS : 15 ( E4 M6 V5)
N: 84x/i
TD : 120/80
RR : 20 x/i
S : 36,5 C
Pemeriksaan fisik :
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-,
pupil isokor +/+
Thoraks
Pulmo: vesikuler (+/+), Rhonki basah halus (-/-)
Cor : BJ I/II regular, gallop s3 (-), mumur (-)
Abdomen: soepel (+) konut : baik. TFU : 2 jari
dibawah pusat
Ektremitas : akral hangat, CRT< 2 detik , edema
(-)

A : P1A0 Hemoragic Post Partum ec atonia uteri


dengan perbaikan

P:

Non medika mentosa :

- Bed rest

10
- Pantau TTV, Konut, dan perdarahan

Medika Mentosa :

- IVFD RL 20 tpm
- Inj Ceftriaxone 2 x 2 gr
- Infus metronidazole 3x500 mg
- Kaltropen supp 2 x 1
- SF 2x1 tab
- B complex 1x1 tab
- BLPP

11
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Definisi dan Klasifikasi Perdarahan Postpartum


3.1.1 Definisi Perdarahan Postpartum
Perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan atau hilangnya darah 500 ml
atau lebih yang terjadi setelah anak lahir. Perdarahan dapat terjadi sebelum,
selama, atau sesudah lahirnya plasenta.5 Pada praktisinya tidak perlu mengukur
jumlah perdarahan sampai 500 ml sebab menghentikan perdarahan lebih dini akan
memberikan prognosis lebih baik. Pada umumnya bila terdapat perdarahan yang
lebih dari normal, apalagi telah menyebabkan perubahan tanda vital (seperti
kesadaran menurun, pucat, limbung, berkeringat dingin, sesak nafas, serta tensi
<90 mmHg dan nadi >100 kali per menit), maka penanganan harus segera
dilakukan.5,6
3.1.2 Klasifikasi Perdarahan Postpartum
Perdarahan postpartum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:6,7
Perdarahan Postpartum

Primer Sekunder

Perdarahan yang terjadi Perdarahan yang terjadi antara


dalam 24 jam setelah 24 jam dan 6 minggu setelah
anak lahir anak lahir

Penyebab: Penyebab:
1. Atonia uteri (50-60%) 1. Sisa plasenta
2. Sisa plasenta (23-24%) 2. Endometritis
3. Retensio plasenta (16-17%)
4. Laserasi jalan lahir (4-5%)
5. Kelainan pembekuan darah (0,5-0,8%) Sub involusio
6. Inversio uteri

Gambar 2.1 Klasifikasi Perdarahan Postpartum

12
3.2 Atonia uteri
3.2.1 Definisi
Atonia uteri adalah suatu kondisi dimana miometrium tidak dapat
berkontraksi dan bila ini terjadi maka darah yang keluar dari bekas tempat
melekatnya plasenta menjadi tidak terkendali. Kegagalan uterus untuk
berkontraksi secara adekuat setelah pelahiran merupakan penyebab tersering
perdarahan obstetris, terutama perdarahan postpartum. Pada banyak perempuan,
atonia uteri paling tidak dapat diantisipasi dengan baik jauh sebelum pelahiran.
Meskipun faktor risiko diketahui dengan baik, kemampuan untuk
mengidentifikasi perempuan hamil yang akan mengalami atonia masih terbatas.7,8
3.2.2 Epidemiologi
Atonia uteri merupakan penyebab tersering perdarahan postpartum.Sekurang-
kurangnya dua per tiga dari semua perdarahan postpartum disebabkan oleh atonia
uteri. Upaya penanganan perdarahan postpartum akibat atonia uteri harus dimulai
dengan mengenal ibu yang memiliki kondisi yang berisiko terjadinya atonia
uteri.Jika seorang wanita memiliki salah satu dari kondisi-kondisi yang berisiko
tersebut,maka penting bagi penolong untuk mengantisipasi kemungkinan terjadiny
atonia uteri postpartum. Meskipun demikian, sekitar 20% atonia uteri postpartum
dapat terjadi pada ibu tanpa faktor resiko tersebut.4,9
3.2.3 Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang terkait dengan perdarahan postpartum yang
disebabkan oleh atonia uteri diantaranya adalah : 6,8
1. Uterus membesar lebih dari normal selama kehamilan, diantaranya :
- Jumlah air ketuban yang berlebihan (polihidramnion)
- Kehamilan gemelli
- Janin besar (makrosomia)
2. Kala satu atau kala dua memanjang
3. Persalinan cepat (partus presipitatus)
4. Persalinan yang diinduksi atau dipercepat dengan oksitosin
5. Infeksi intrapartum
6. Multiparitas tinggi

13
7. Umur yang terlalu tua atau terlalu muda(<20 tahun dan >35 tahun)
3.2.4 Manifestasi Klinis
Tanda-tanda dan gejala klinis dari atonia uteri antara lain: 6,7,10
1. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang sangat banyak dan darah tidak merembes. Peristiwa
yang sering terjadi pada kondisi ini adalah darah keluar disertai
gumpalan yang disebabkan tromboplastin sudah tidak mampu lagi
sebagai antikoagulan darah.
2. Konsistensi rahim lunak
Gejala ini merupakan gejala terpenting/khas atonia dan yang
membedakan atonia dengan penyebab perdarahan yang lainnya.
3. Fundus uteri naik
4. Terdapat tanda-tanda syok :
a. Nadi cepat dan lemah (110 kali/ menit atau lebih)
b. Tekanan darah sangat rendah : tekanan sistolik < 90 mmHg
c. Pucat
d. Keringat/ kulit terasa dingin dan lembab
e. Pernafasan cepat dengan frekuensi 30 kali/ menit atau lebih
f. Gelisah, bingung, atau kehilangan kesadaran
g. Urin yang sedikit (< 30 cc/ jam)
3.2.5 Patofisiologi
Pada awal persalinan, estrogen akan meningkat dalam darah, hal ini
menyebabkan uterus menjadi lebih mudah terangsang. Meningkatnya jumlah taut-
celah antar sel-sel miometrium dan pembentukan prostaglandin yang lebih banyak
akan menyebabkan kontraksi uterus. Jumlah reseptor oksitosin di miometrium dan
desidua (endometrium kehamilan) meningkat lebih dari 100 kali selama
kehamilan dan mencapai puncaknya selama awal persalinan.Estrogen
meningkatkan jumlah reseptor oksitosin dan peregangan uterus pada akhir
kehamilan juga dapat meningkatkan pembentukan reseptor tersebut. Pada awal
kehamilan konsentrasi oksitosin dalam plasma ibu tidak lebih tinggi dari kadar
prapersalinan yaitu sekitar 25pg/ml.Peningkatan mencolok reseptor oksitosin
dapat menyebabkan uterus berespon terhadap konsentrasi oksitosin plasma yang

14
normal. Begitu persalinan dimulai,kontraksi uterus menyebabkan dilatasi serviks,
dilatasi ini selanjutnya menimbulkan sinyal pada saraf aferen yang dipancarkan ke
nukleus supraoptik dan paraventrikel yang akan meningkatkan sekresi oksitosin.
Kadar oksitosin plasma meningkat dan lebih banyak oksitosin tersedia untuk
bekerja pada uterus. Dengan demikian, terjadi umpan balik positif yang
membantu persalinan dan berakhir setelah hasil konsepsi dikeluarkan.Oksitosin
meningkatkan kontrasi uterus dengan dua cara, yaitu:10
1) Bekerja langsung pada sel otot polos uterus untuk membuatnya
kontraksi.
2) Merangsang pembentukan prostaglandin di desidua. Dalam persalinan,
pembuluh darah yang ada di uterus melebar untuk meningkatkan sirkulasi
kesana.Setelah persalinan, kontraksi uterus merupakan mekanisme utama untuk
mengontrol perdarahan setelah melahirkan. Adanya peregangan yang berlebih
atau berkurangnya kerja reseptor oksitosin di miometrium pasca persalinan
menyebabkan kontraksi uterus menurun atau disebut hipotonia uteri yang jika
tidak tertangani akan jatuh menjadi atonia uteri. Perdarahan postpartum secara
fisiologis dikontrol oleh kontraksi serabut-serabut miometrium yang mengelilingi
pembuluh darah yang memvaskularisasi daerah implantasi plasenta. Atonia uteri
terjadi apabila serabut-serabut miometrium tersebut tidak berkontraksi.7,13

3.2.6 Pencegahan
Langkah-langkah dalam upaya mencegah atonia uteri adalah melakukan
penanganan kala tiga secara aktif. Langkah-langkah penanganan yang dapat
dilakukan antara lain: 7,10,13
1. Menyuntikkan oksitosin
 Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal
 Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara intramuskular pada
bagian luar paha kanan 1/3 atas setelah melakukan aspirasi
terlebih dahulu untuk memastikan bahwa ujung jarum tidak
mengenai pembuluh darah.
2. Peregangan tali pusat terkendali

15
 Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm
dari vulva atau menggulung tali pusat
 Meletakkan tangan kiri atas di simfisis sehingga menahan
bagian bawahuterus, sementara tangan kanan memegang tali
pusat dengan memakai klem atau kain kassa dengan jarak 5-10
cm dari vulva
 Saat uterus kontraksi, lakukan penegangan tali pusat dengan
tangan kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan
hati-hati ke arah dorso-kranial
3. Mengeluarkan plasenta
 Jika dengan penegangan tali pusat terkendali tali pusat terlihat
bertambah panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta, minta
ibu untuk meneran sedikit sementara tangan kanan menarik tali
pusat ke arah bawah, kemudian ke atas sesuai dengan kurva
jalan lahir hingga plasenta tampak pada vulva.
 Bila tali pusat bertambah panjang tetapi plasenta belum lahir,
pindahkan kembali klem hingga berjarak ±5-10 cm dari vulva
 Bila plasenta belum lepas setelah mencoba langkah tersebut
selama 15 menit
 Suntikkan ulang oksitosin 10 IU intramuskular
 Periksa kandung kemih, lakukan kateterisasi bila penuh
 Tunggu 15 menit, bila belum lahir lakukan tindakan plasenta
manual
3. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan pelahiran plasenta
dengan hati-hati. Bila terasa ada tahanan, penegangan plasenta dan
selaput secara perlahan dan sabar untuk mencegah robeknya selaput
ketuban.
4. Masase uterus
Segera setelah plasenta lahir, lakukan masase pada fundus uteri dengan
menggosok fundus secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari
tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras).
5. Memeriksa kemungkinan adanya perdarahan pascapersalinan

16
 Kelengkapan plasenta dan ketuban
 Kontraksi uterus
 Perlukaan jalan lahir
2.2.1.7 Tatalaksana
Banyaknya darah yang hilang akan mempengaruhi keadaan umum pasien. Pasien bisa
masih dalam keadaaan sadar, sedikit anemis, atau sampai syok berat
hipovolemik.Tindakan pertama yang harus dilakukan tergantung pada keadaaan
klinisnya. Adapun tindakan yang dapat dilakukan antara lain:8,9,10,13
1. Resusitasi
Apabila terjadi perdarahan pospartum yang banyak, maka penanganan
awal yaitu resusitasi dengan oksigenasi serta pemberian cairan cepat,
monitoring tanda-tanda vital, monitoring jumlah urin, dan monitoring
saturasi oksigen. Pemeriksaan golongan darah dan crossmatch perlu
dilakukan untuk persiapan transfusi darah.
2. Masase dan kompresi bimanual
Masase dan kompresi bimanual akan menstimulasi kontraksi
uterus yang akan menghentikan perdarahan. Pemijatan fundus uteri segera
setelah lahirnya plasenta (maksimal 15 detik), jika uterus berkontraksi
maka lakukan evaluasi, jika uterus berkontraksi tapi perdarahan uterus
berlangsung, periksa apakah perineum / vagina dan serviks mengalami
laserasi dan jahit atau rujuk segera.
Kompresi bimanual atonia uteri diklasifikasikan menjadi:
a) Kompresi bimanual internal
Letakkan satu tangan pada dinding perut dan usahakan
untuk menahan bagian belakang uterus sejauh mungkin. Letakkan
tangan yang lain pada korpus depan dari dalam vagina, kemudian
tekan kedua tangan untuk mengkompresi pembuluh darah di
dinding uterus. Amati jumlah darah yang keluar yang ditampung
dalam pan. Jika perdarahan berkurang, teruskan kompresi,
pertahankan hingga uterus dapat berkontraksi atau hingga pasien
sampai di tempat rujukan. Jika tidak berhasil, cobalah mengajarkan
pada keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksternal

17
sambil penolong melakukan tahapan selanjutnya untuk
pelaksanaan atonia uteri.
b) Kompresi bimanual eksternal
Letakkan satu tangan pada dinding perut dan usahakan
sedapat mungkin meraba bagian belakang uterus. Letakkan tangan
yang lain dalam keadaan terkepal pada bagian depan korpus uteri,
kemudian rapatkan kedua tangan untuk menekan pembuluh darah
di dinding uterus dengan jalan menjepit uterus diantara kedua
tangan tersebut.
3. Jika uterus tidak berkontraksi maka :
Bersihkanlah bekuan darah atau selaput ketuban dari vagina dan
lubang serviks.Pastikan bahwa kandung kemih telah kosong, lalu lakukan
Kompresi Bimanual Internal (KBI) selama 5 menit.
4. Pemberian Uterotonika
Oksitosin merupakan hormon sintetik yang diproduksi oleh lobus
posterior hipofisis. Obat ini menimbulkan kontraksi uterus yang efeknya
meningkat seiring dengan meningkatnya umur kehamilan dan timbulnya
reseptor oksitosin. Pada dosis rendah oksitosin menguatkan kontraksi dan
meningkatkan frekuensi, tetapi pada dosis tinggi menyebabkan tetani.
Oksitosin dapat diberikan secara intamuskular atau intravena,
untuk perdarahan aktif diberikan lewat infus dengan ringer laktat 20 IU
perliter, jika sirkulasi kolaps bisa diberikan oksitosin 10 IU
intramiometrikal.
Efek samping pemberian oksitosin sangat sedikit ditemukan yaitu
nausea dan vomitus, efek samping lain yaitu intoksikasi cairan jarang
ditemukan.Metilergonovin maleat merupakan golongan ergot alkaloid
yang dapat menyebabkan tetani uteri setelah 5 menit pemberian
intramuskular. Dapat diberikan secara 0,25 mg intramuskular, dapat
diulang setiap 5 menit sampai dosis maksimum 1,25 mg, dapat juga
diberikan langsung secara intramiometrikal jika diperlukan, atau 0,125 mg
secara bolus intavena.Obat ini dikenal dapat menyebabkan vasospasme
perifer dan hipertensi, menimbulkan nausea, dan vomitus. Obat ini tidak

18
boleh diberikan pada pasien dengan hipertensi. Uterotonika prostaglandin
merupakan sintetik analog 15 metil prostaglandin F2 alfa. Dapat diberikan
secara intramiometrikal, intraservikal, transvaginal, intravena,
intramuskular, dan perrektal. Pemberian secara intramuskular atau
intramiometrikal sebanyak 0,25 mg dapat diulang setiap 15 menit sampai
dosis maksimum 2 mg. Pemberian secara perrektaldapat dipakai untuk
mengatasi perdarahan pospartum (5 tablet 200 µg = 1 gram).
Prostaglandin ini merupakan uterotonika yang efektif tetapi dapat
menimbulkan efek samping seperti nausea, vomitus, diare, sakit kepala,
hipertensi, dan bronkospasme yang disebabkan kontraksi otot halus,
bekerja juga pada sistem termoregulasi sentral, sehingga kadang-kadang
menyebabkan muka kemerahan,berkeringat, dan gelisah yang disebabkan
peningkatan temperatur basal, hal ini akan menyebabkan penurunan
saturasi oksigen. Uterotonika ini tidak boleh diberikan pada pasien dengan
kelainan kardiovaskular, pulmonal, dan disfungsi hepatik.
Efek samping serius penggunaannya jarang ditemukan dan sebagian
besar dapat hilang sendiri. Dari beberapa laporan kasus penggunaan
prostaglandin efektif untuk mengatasi perdarahan persisten yang
disebabkan atoniauteri dengan angka kesuksesan 84%-96%. Perdarahan
pospartum dini sebagian besar disebabkan oleh atonia uteri maka perlu
dipertimbangkan penggunaan uterotonika ini untuk mengatasi perdarahan
masif yang terjadi.
5. Operatif
Beberapa penelitian tentang ligasi arteri uterina menghasilkan angka
keberhasilan 80-90%. Pada teknik ini dilakukan ligasi arteri uterina yang
berjalan disamping uterus setinggi batas atas segmen bawah rahim.Jika
dilakukan SC, ligasi dilakukan 2-3 cm dibawah irisan segmen bawah
rahim. Untuk melakukan ini diperlukan jarum atraumatik yang besar dan
benang absorbable yang sesuai.arteri dan vena uterina diligasi dengan
melewatkan jarum 2-3 cm medial vasa uterina, masuk ke miometrium
keluar di bagian avaskular ligamentum latum lateral vasauterina. Saat
melakukan ligasi hindari rusaknya vasa uterina dan ligasi harus mengenai

19
cabang asenden arteri miometrium, untuk itu penting untuk menyertakan
2-3 cm miometrium. Jahitan kedua dapat dilakukan jika langkah diatas
tidak efektif dan jika terjadi perdarahan pada segmen
bawah rahim. Dengan menyisihkan vesica urinaria, ligasi kedua dilakukan
bilateral pada vasa uterina bagian bawah, 3-4 cm dibawah ligasi vasa
uterina atas.Ligasi ini harus mengenai sebagian besar cabang arteri uterina
pada segmen bawah rahim dan cabang arteri uterina yang menuju
keservik, jika perdarahan masih terus berlangsung perlu dilakukan
bilateral atau unilateral ligasi vasa ovarian.
6. Ligasi Arteri Iliaca Interna
Identifikasi bifurkasio arteri iliaca, tempat ureter menyilang,
untuk melakukannya harus dilakukan insisi 5-8 cm pada peritoneum
lateral paralel dengan garis ureter. Setelah peritoneum dibuka, ureter
ditarik ke medial kemudian dilakukan ligasi arteri 2,5 cm distal bifurkasio
iliaka interna dan eksterna. Klem dilewatkan dibelakang arteri dan dengan
menggunakan benang non absobable dilakukan dua ligasi bebas berjarak1,5-2
cm. Hindari trauma pada vena iliaka interna. Identifikasi denyut arteri
iliaka eksterna dan femoralis harus dilakukan sebelum dan sesudah ligasi.
Risiko ligasi arteri iliaka adalah trauma vena iliaka yang dapat
menyebabkan perdarahan. Dalam melakukan tindakan ini dokter harus
mempertimbangkan waktu dan kondisi pasien.
7. Teknik B-Lynch
Teknik B-Lynch dikenal juga dengan brace suture, ditemukan oleh
Christopher B Lynch 1997, dilakukan sebagai tindakan operatif alternatif
untuk mengatasi perdarahanpospartum akibat atonia uteri.
8. Histerektomi
Histerektomi peripartum merupakan tindakan yang sering dilakukan
jika terjadi perdarahan pospartum masif yang membutuhkan tindakan
operatif.Insidensimencapai 7-13 per 10.000 kelahiran, dan lebih banyak
terjadi pada persalinan abdominal dibandingkan vaginal.

20
Masase fundus uteri segera
sesudah plasenta lahir
(maksimal 15 detik)

Uterus kontraksi? ya Evaluasi rutin


tidak
-Evaluasi / bersihkan bekuan darah
/selaput ketuban
-KBI maksimal 5 menit
-Pertahankan KBI 1 – 2 mnt
ya -Keluarkan tangan secara hati2
Uterus kontraksi?
-Lakukan pengawasan kala IV

tidak
-Ajarkan keluarga KBE
-Keluarkan tangan secara hati-hati
-Suntik ergometrin 0,2 mg IM
-Pasang infus + 20 IU oksitosin
-Lakukan KBI lagi

Uterus kontraksi ? ya Pengawasan kala IV

tidak
-Rujuk ke rumah sakit untuk persiapan laparotomi
(bisa dilakukan pemasangan tampon kondom
kateter)
-Lanjutkan infus + 20 IU oksitosin minimal 500 cc /
jam hingga sampai tempat rujukan
-Selama perjalanan dapat dilakukan kompresis aorta
abdominalis atau kompresi bimanual eksterna

-Ligasi arteri uterine & atau hipogastrika

-B-Lynch method

Perdarahan Berhenti Pertahankan Uterus


Tidak berhenti
Histerektomi

Gambar 2.2 Tatalaksana Atonia Uteri Mandiri

21
BAB IV

PEMBAHASAN

Diagnosis

Anamnesis

Teori Kasus
 Perdarahan post partum yaitu  Dari anamnesis didapatkan
perdarahan melebihi 500 ml Pasien mengeluhkan keluar darah
yang terjadi setelah bayi lahir. dari jalan lahir sejak 8 jam
 Darah yang keluar disertai setelah melahirkan, darah
dengan gumpalan bergumpal-gumpal berwarna
 Termasuk perdarahan post merah gelap dengan jumlah
partum dini yaitu perdarahan perdarahan ± 900 ml.
setelah bayi lahir < 24 jam.  Dari pasien ini ditemukan faktor
 Faktor resiko atonia uteri resiko terjadinya atonia uteri
diantaranya : Polihidramnion, yaitu usia yang terlalu muda
gemelli, makrosomia, kala satu
atau kala dua memanjang,
persalinan cepat (partus
presipitatus),infeksi intrapartum,
multiparitas tinggi, umur yang
terlalu tua atau terlalu muda
(<20 tahun dan >35 tahun)

Pemeriksaan Fisik

Teori Kasus
Gejala klinis pada atonia uteri :  Pemeriksaan tanda-tanda vital di
dapatkan pasien mengalami syok
1. Perdarahan pervaginam
derajat 1 dikarenakan darah yang
2. Konsistensi rahim/ uteri keluar ± 900 ml yang ditandai
dengan nadi yang naik namun
lunak
tekanan darah dalam batas
3. Fundus uteri naik normal.
 Pada pemeriksaan obstetric

22
4. Terdapat tanda-tanda syok didapatkan konsistensi uteri
(Konut) yang lunak dan TFU
setinggi pusat.

Tatalaksana

Teori Kasus
 Bila perdarahan terjadi maka Pada pasien diberikan uterotonika dan
dilakukan bersihkan stolcell, dibersihkan stolcell, dan dilakukan
KBI selama 5 menit, dan KBI.
uterotonika.

23
BAB V
KESIMPULAN

1. Atonia uteri adalah suatu kondisi dimana miometrium tidak dapat


berkontraksi dan bila ini terjadi maka darah yang keluar dari bekas tempat
melekatnya plasenta menjadi tidak terkendali.
2. Pada kasus ini penyebab atonia uteri yaitu umur yang terlalu muda
3. Pada kasus ini, penanganan yang diberikan sesuai dengan teori yaitu IVFD
RL 50 ml+ Oksitosin 20 IU + methergin 0,2 mg 20 tpm , Misoprostol 3 x
200 mcg (Oral), Misoprostol 2 x 200 mcg (rektal), dan telah dilakukan
KBI.
4. Prognosis atonia uteri baik jika penanganannya diberikan dengan cepat
dan tepat.

24
DAFTAR PUSTAKA

1. Satriyandari Y, Nena R. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perdarahan Post


Partum. Jurnal of Health Studies. 2017;1(1):49-64
2. World Health Organization (WHO). WHO, UNICEF, UNFPA, The
WorldBank.Trends in maternal mortality: 1990 to 2013. 2014
3. Ekane, Gregory Edie Halle, dkk. Prevalence and Risk Factors of Primary
Postpartum Hemorrhage after Vaginal Deliveries in the Bonassama District
Hospital, Cameroon. International Journal of Tropical Disease& Health. 2016;
13(2): 1-12
4. Friyandini, F. Lestari, Y.Hubungan Kejadian Perdarahan Postpartum dengan
Faktor Risiko Karakteristik Ibu di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Januari
2012 - April 2013. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015;4(3)
5. Sunarto. 2010. Hubungan Kejadian Anemia Kehamilan dengan Kejadian
Perdarahan Postpartum di PONED Ngawi. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara
Forikes. 2012;3(2)
6. Manuaba. Pengantar Kuliah Obstetri Perdarahan Postpartum. Jakarta: EGC;
2009
7. Cunningham, G. Obstetri Williams, Edisi 2, Volume 2. Jakarta: EGC; 2010
8. Rohmawati W, Aisyiana S. Hubungan Persalinan Lama dengan Kejadian
Atonia Uteri di RSUD Dr.Moewardi Surakarta Tahun 2009. 2011;1(2): 45-51
9. Kurniawan H. Penanganan Perdarahan Postpartum. Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. 2014;2(3)
10. Jaringan Nasional Klinik-Kesehatan Reproduksi. Pelayanan Obstetri dan
Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Jakarta: Bakti Husada; 2008
11. WHO. Guidelines for The Management of Postpartum Haemorrhage and
Retained Placenta. World Health Organization. 2015: 4-20
12. Queensland Ambulance Service. Clinical Practice Guidelines: Uterine
Inversion. Queensland Government. 2016: 1-3
13. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2008

25

Вам также может понравиться

  • Makrosomia
    Makrosomia
    Документ37 страниц
    Makrosomia
    Erwin K Sjah Alam
    Оценок пока нет
  • Crs Kala II Lama
    Crs Kala II Lama
    Документ41 страница
    Crs Kala II Lama
    Nadya Nurbany Rafman
    Оценок пока нет
  • Tutorial Dr. Yasmin, SP - Og (VK)
    Tutorial Dr. Yasmin, SP - Og (VK)
    Документ29 страниц
    Tutorial Dr. Yasmin, SP - Og (VK)
    Stashia Equina
    100% (1)
  • BAB III1. Jihadah - Docxcc
    BAB III1. Jihadah - Docxcc
    Документ13 страниц
    BAB III1. Jihadah - Docxcc
    Rafiq Sam
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Perdarahan Post Partum
    Laporan Kasus Perdarahan Post Partum
    Документ47 страниц
    Laporan Kasus Perdarahan Post Partum
    NoviaOktiantiRamli
    Оценок пока нет
  • LAPSUS OBGYN SKY Ex
    LAPSUS OBGYN SKY Ex
    Документ25 страниц
    LAPSUS OBGYN SKY Ex
    Faradina Amelia
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Hamil Janin Hidrosefalus
    Laporan Kasus Hamil Janin Hidrosefalus
    Документ29 страниц
    Laporan Kasus Hamil Janin Hidrosefalus
    Eka Kurniati
    Оценок пока нет
  • Askep Eklamsi
    Askep Eklamsi
    Документ12 страниц
    Askep Eklamsi
    Abi Jump
    100% (1)
  • Fakultas Kedokteran Ugj Semester Vi TA. 2022/2023
    Fakultas Kedokteran Ugj Semester Vi TA. 2022/2023
    Документ8 страниц
    Fakultas Kedokteran Ugj Semester Vi TA. 2022/2023
    Ferdian Adhy
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Документ14 страниц
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    fatmini lestari
    Оценок пока нет
  • Plasenta Previa Totalis JJ
    Plasenta Previa Totalis JJ
    Документ40 страниц
    Plasenta Previa Totalis JJ
    Verryna Maghfira
    Оценок пока нет
  • Lapsus IUFD - Jurean
    Lapsus IUFD - Jurean
    Документ33 страницы
    Lapsus IUFD - Jurean
    vira
    Оценок пока нет
  • Portofolio
    Portofolio
    Документ65 страниц
    Portofolio
    RezaRakhmatAl-Amin
    Оценок пока нет
  • BST Obgyen Dr. Asmar Dwi A, SP - OG
    BST Obgyen Dr. Asmar Dwi A, SP - OG
    Документ21 страница
    BST Obgyen Dr. Asmar Dwi A, SP - OG
    Hanifah Ridhayani
    Оценок пока нет
  • Persalinan Prematur dan Anemia
    Persalinan Prematur dan Anemia
    Документ23 страницы
    Persalinan Prematur dan Anemia
    Ishak aldrin
    Оценок пока нет
  • HEPATITIS THALASEMIA
    HEPATITIS THALASEMIA
    Документ66 страниц
    HEPATITIS THALASEMIA
    syahnas yarahma
    Оценок пока нет
  • BST Sungsang
    BST Sungsang
    Документ21 страница
    BST Sungsang
    Galih Nadhova Imana Liverpudlian
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus G5P3A1 HAMIL 31 MINGGU BEL
    Laporan Kasus G5P3A1 HAMIL 31 MINGGU BEL
    Документ31 страница
    Laporan Kasus G5P3A1 HAMIL 31 MINGGU BEL
    pradanayuda
    Оценок пока нет
  • IUFD Diagnosis dan Tatalaksana
    IUFD Diagnosis dan Tatalaksana
    Документ21 страница
    IUFD Diagnosis dan Tatalaksana
    mutiahnisa
    Оценок пока нет
  • Hepatitis B Pada Ibu Hamil
    Hepatitis B Pada Ibu Hamil
    Документ43 страницы
    Hepatitis B Pada Ibu Hamil
    Farida Durotul
    Оценок пока нет
  • Contoh Laporan Kasus Ujian Obgyn
    Contoh Laporan Kasus Ujian Obgyn
    Документ9 страниц
    Contoh Laporan Kasus Ujian Obgyn
    DianVitasari
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Документ33 страницы
    Bab I Pendahuluan
    anggia putri male kasuma
    Оценок пока нет
  • CRS Retensio Plasenta
     CRS Retensio Plasenta
    Документ25 страниц
    CRS Retensio Plasenta
    febrianoramadhana
    Оценок пока нет
  • ABORTUS
    ABORTUS
    Документ17 страниц
    ABORTUS
    ika handayani
    Оценок пока нет
  • GNASP
    GNASP
    Документ35 страниц
    GNASP
    Putri Ilhami
    Оценок пока нет
  • Word Lapsus
    Word Lapsus
    Документ32 страницы
    Word Lapsus
    Azka Pamula
    Оценок пока нет
  • Kasus 14 Partus 1
    Kasus 14 Partus 1
    Документ4 страницы
    Kasus 14 Partus 1
    Fitriani9297
    Оценок пока нет
  • KET Nurul Inayah
    KET Nurul Inayah
    Документ34 страницы
    KET Nurul Inayah
    Shitta Inayah
    Оценок пока нет
  • Cephalo Pelvic Disproportion
    Cephalo Pelvic Disproportion
    Документ23 страницы
    Cephalo Pelvic Disproportion
    RyanMeok
    Оценок пока нет
  • Blighted Ovum Diagnosis
    Blighted Ovum Diagnosis
    Документ13 страниц
    Blighted Ovum Diagnosis
    rini virliana
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Superimposed Preeclampsia
    Laporan Kasus Superimposed Preeclampsia
    Документ12 страниц
    Laporan Kasus Superimposed Preeclampsia
    indah
    Оценок пока нет
  • CRS Plasenta Previa
    CRS Plasenta Previa
    Документ30 страниц
    CRS Plasenta Previa
    sara ashari
    Оценок пока нет
  • Abortus Inkomplit
    Abortus Inkomplit
    Документ19 страниц
    Abortus Inkomplit
    ika handayani
    Оценок пока нет
  • Kehamilan Postterm
    Kehamilan Postterm
    Документ21 страница
    Kehamilan Postterm
    wibirachmat
    Оценок пока нет
  • Dokumen - Tips Laporan Kasus CPD
    Dokumen - Tips Laporan Kasus CPD
    Документ26 страниц
    Dokumen - Tips Laporan Kasus CPD
    RyanMeok
    Оценок пока нет
  • Kematian Janin Dalam Rahim
    Kematian Janin Dalam Rahim
    Документ25 страниц
    Kematian Janin Dalam Rahim
    transiskalestari
    Оценок пока нет
  • PPP - M Fadli Mubarok
    PPP - M Fadli Mubarok
    Документ26 страниц
    PPP - M Fadli Mubarok
    Atikah Farhani
    Оценок пока нет
  • Isi Kista Ovarium - Mutia Fix Sekali
    Isi Kista Ovarium - Mutia Fix Sekali
    Документ25 страниц
    Isi Kista Ovarium - Mutia Fix Sekali
    Samsul Rizal
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus, Anemia, Isk PD Kehamilan
    Laporan Kasus, Anemia, Isk PD Kehamilan
    Документ19 страниц
    Laporan Kasus, Anemia, Isk PD Kehamilan
    Auliya Syisma
    Оценок пока нет
  • Ketuban Pecah Dini
    Ketuban Pecah Dini
    Документ19 страниц
    Ketuban Pecah Dini
    Alfin Alfian
    Оценок пока нет
  • Perdarahan Post Partum
    Perdarahan Post Partum
    Документ27 страниц
    Perdarahan Post Partum
    eka ulfah
    Оценок пока нет
  • Kala 2 Lama Sabrina
    Kala 2 Lama Sabrina
    Документ16 страниц
    Kala 2 Lama Sabrina
    Adelia Putri Sabrina
    Оценок пока нет
  • Kehamilan POST DATE
    Kehamilan POST DATE
    Документ23 страницы
    Kehamilan POST DATE
    Johan Syahputra Panjaitan
    Оценок пока нет
  • Eklampsia Kasus Satrio
    Eklampsia Kasus Satrio
    Документ12 страниц
    Eklampsia Kasus Satrio
    Satrio Budi Wicaksono
    Оценок пока нет
  • Lapkas Abortus - Caren PDF
    Lapkas Abortus - Caren PDF
    Документ31 страница
    Lapkas Abortus - Caren PDF
    raja
    Оценок пока нет
  • Soap Kebidanan
    Soap Kebidanan
    Документ22 страницы
    Soap Kebidanan
    EvoLetd'Leen
    Оценок пока нет
  • Lapkas Obgyn Edit Nelly
    Lapkas Obgyn Edit Nelly
    Документ18 страниц
    Lapkas Obgyn Edit Nelly
    Wenny Kalami
    Оценок пока нет
  • Refleksi Kasus Ketuban Pecah Dini: Pembimbing: Dr. Fx. Sunarto SP - Og
    Refleksi Kasus Ketuban Pecah Dini: Pembimbing: Dr. Fx. Sunarto SP - Og
    Документ28 страниц
    Refleksi Kasus Ketuban Pecah Dini: Pembimbing: Dr. Fx. Sunarto SP - Og
    mirasih
    Оценок пока нет
  • Lapsus Abortus - Inkomplit
    Lapsus Abortus - Inkomplit
    Документ29 страниц
    Lapsus Abortus - Inkomplit
    Yudha Dwipayana
    Оценок пока нет
  • Resume ANC HEG (Ajeng)
    Resume ANC HEG (Ajeng)
    Документ11 страниц
    Resume ANC HEG (Ajeng)
    lala nuril
    Оценок пока нет
  • DOPS Sulthan
    DOPS Sulthan
    Документ9 страниц
    DOPS Sulthan
    Sulthan Salsabil Neza Wikramawardhana
    Оценок пока нет
  • Omfalokel pada Bayi
    Omfalokel pada Bayi
    Документ29 страниц
    Omfalokel pada Bayi
    PratikaLawrenceSasube
    Оценок пока нет
  • DIAGNOSA
    DIAGNOSA
    Документ10 страниц
    DIAGNOSA
    florentulis91
    Оценок пока нет
  • Persiapan Persalinan Normal Pada Ibu Bersalin G2P1A0 UK 39 Minggu 3 Hari
    Persiapan Persalinan Normal Pada Ibu Bersalin G2P1A0 UK 39 Minggu 3 Hari
    Документ15 страниц
    Persiapan Persalinan Normal Pada Ibu Bersalin G2P1A0 UK 39 Minggu 3 Hari
    dina sakinah
    Оценок пока нет
  • AKI di Indonesia
    AKI di Indonesia
    Документ49 страниц
    AKI di Indonesia
    ferifhrans
    Оценок пока нет
  • OBGYN LAPORAN
    OBGYN LAPORAN
    Документ14 страниц
    OBGYN LAPORAN
    vita
    Оценок пока нет
  • Gemeli
    Gemeli
    Документ21 страница
    Gemeli
    enoziaali2
    Оценок пока нет
  • Hensky - Miopia Tinggi
    Hensky - Miopia Tinggi
    Документ20 страниц
    Hensky - Miopia Tinggi
    mayanike
    Оценок пока нет
  • Merawat penyakit kencing manis tanpa ubat
    Merawat penyakit kencing manis tanpa ubat
    От Everand
    Merawat penyakit kencing manis tanpa ubat
    Рейтинг: 5 из 5 звезд
    5/5 (3)
  • Program Pencegahan dan Penyembuhan Skoliosis Untuk Anda
    Program Pencegahan dan Penyembuhan Skoliosis Untuk Anda
    От Everand
    Program Pencegahan dan Penyembuhan Skoliosis Untuk Anda
    Рейтинг: 4 из 5 звезд
    4/5 (9)
  • Briefing Pelayanan BPJS 16-2-2022
    Briefing Pelayanan BPJS 16-2-2022
    Документ2 страницы
    Briefing Pelayanan BPJS 16-2-2022
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • OPTIMASI PELAYANAN
    OPTIMASI PELAYANAN
    Документ11 страниц
    OPTIMASI PELAYANAN
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Jose Perdika Adbi4441
    Jose Perdika Adbi4441
    Документ2 страницы
    Jose Perdika Adbi4441
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • AKDR
    AKDR
    Документ57 страниц
    AKDR
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Jose Perdika Tugas Adbi4130
    Jose Perdika Tugas Adbi4130
    Документ5 страниц
    Jose Perdika Tugas Adbi4130
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Borang Ratih
    Borang Ratih
    Документ5 страниц
    Borang Ratih
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Obs Dan Wawancara PWS
    Obs Dan Wawancara PWS
    Документ1 страница
    Obs Dan Wawancara PWS
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Tentang PBI
    Tentang PBI
    Документ6 страниц
    Tentang PBI
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Draf MC BG Krisna
    Draf MC BG Krisna
    Документ1 страница
    Draf MC BG Krisna
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK JINTAN
    EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK JINTAN
    Документ94 страницы
    EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK JINTAN
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Tim Klaim
    Tim Klaim
    Документ1 страница
    Tim Klaim
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • UAS Penerapan Teori Psi DLM MSDM Sem Genap 2021
    UAS Penerapan Teori Psi DLM MSDM Sem Genap 2021
    Документ1 страница
    UAS Penerapan Teori Psi DLM MSDM Sem Genap 2021
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Borang Intan
    Borang Intan
    Документ3 страницы
    Borang Intan
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Daftar ISI AKDR
    Daftar ISI AKDR
    Документ3 страницы
    Daftar ISI AKDR
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Cicilan Borang Asa Belum Lunas
    Cicilan Borang Asa Belum Lunas
    Документ6 страниц
    Cicilan Borang Asa Belum Lunas
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Nyicil Borang Kuy
    Nyicil Borang Kuy
    Документ59 страниц
    Nyicil Borang Kuy
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Jatuh Cinta Memang Menyenangkan Ya
    Jatuh Cinta Memang Menyenangkan Ya
    Документ2 страницы
    Jatuh Cinta Memang Menyenangkan Ya
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Pasien Medis Mingguan
    Pasien Medis Mingguan
    Документ11 страниц
    Pasien Medis Mingguan
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • DOKTER GEN Z 24 Desmber 2020
    DOKTER GEN Z 24 Desmber 2020
    Документ4 страницы
    DOKTER GEN Z 24 Desmber 2020
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • BJU - Umum (Jose Perdika) Bahasa Inggris I
    BJU - Umum (Jose Perdika) Bahasa Inggris I
    Документ10 страниц
    BJU - Umum (Jose Perdika) Bahasa Inggris I
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Pie Lo Nefritis
    Pie Lo Nefritis
    Документ38 страниц
    Pie Lo Nefritis
    Anonymous l3X3jf0NP
    Оценок пока нет
  • Crs Yogi Prasetyo
    Crs Yogi Prasetyo
    Документ23 страницы
    Crs Yogi Prasetyo
    Sandi Poetra
    Оценок пока нет
  • Tips Sehat Puasa
    Tips Sehat Puasa
    Документ4 страницы
    Tips Sehat Puasa
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Mengerti Ghosting dan Cara Move On
    Mengerti Ghosting dan Cara Move On
    Документ6 страниц
    Mengerti Ghosting dan Cara Move On
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Crs Yogi Prasetyo
    Crs Yogi Prasetyo
    Документ23 страницы
    Crs Yogi Prasetyo
    Sandi Poetra
    Оценок пока нет
  • Case Report Session
    Case Report Session
    Документ54 страницы
    Case Report Session
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • CRS DM Dan Gastropati Diabetikum
    CRS DM Dan Gastropati Diabetikum
    Документ54 страницы
    CRS DM Dan Gastropati Diabetikum
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • CRS REPORT HIGHLIGHTS DIABETES COMPLICATIONS
    CRS REPORT HIGHLIGHTS DIABETES COMPLICATIONS
    Документ119 страниц
    CRS REPORT HIGHLIGHTS DIABETES COMPLICATIONS
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Crs Ikp
    Crs Ikp
    Документ43 страницы
    Crs Ikp
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет
  • Crs Ikp
    Crs Ikp
    Документ43 страницы
    Crs Ikp
    Intan Karnina Putri
    Оценок пока нет