SKENARIO 4

Kasihan Sekali Lisa...

Anak Lisa berusia 4 tahun dibawa oleh ibunya ke poli THT dengan keluhan keluar cairan
dari telinga kanan sejak kemarin. Cairan yang keluar berwarna kuning kehijauan seperti
ingus kental. Tiga hari sebelumnya pasien merasa nyeri pada telinga kanan disertai
dengan demam. Seminggu yang lalu pasien batuk pilek dan belum sembuh sampai
sekarang. Riwayat mengorek telinga tidak ada. Riwayat keluar cairan sebelumnya tidak
ada.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan:
KU: cukup
Tax: 37,8°C
Nadi: 100 x/menit
Pemeriksaan telinga (D):
Preaurikula: tidak didapatkan fistel
Aurikula: normal, liang telinga lapang, sekret mukopurulen, membran timpani perforasi
di anteroinferior
Retroaurikula: tidak hiperemi, tidak edema, tidak ada sikatriks
Setelah melakukan pemeriksaan, dokter memberikan resep obat.
 Langkah 1

Klarifikasi Kata Sulit

1. Perforasi: robekan pada lapisan tipis yang memisahkan telinga luar dan dalam,
rupturnya membrane timpani yang disertai eksudasi cairan baik berupa purulen
baik eksudasi plasma di mana eksudasi ini mengindikasikan peningkatan tekanan
telinga bagian tengah.
2. Fistula: terbentuknya saluran kesil akibat erosi dari reactor inflamasi pada
jaringan yang bertujuan untuk mengeluarkan eksudasi akibat plasma
yangtertimbun karena proses infeksi.
 Langkah 2
Rumusan Masalah
1. Mengapa Lisa mengeluh keluar cairan di telinga kanan sejak kemarin?
2. Mengapa cairannya berwarna kuning kehijauan seperti ingus kental?
3. Mengapa 3 hari sebelumnya Lisa merasa nyeri pada telinga kanan dan disertai
demam?
4. Apa hubungan batuk pilek yang belum sembuh seminggu lalu hingga sekarang
dengan keluhan Lisa?
5. Apa hubungan keluhan yang diderita Lisa dengan riwayat mengkorek telinga?
6. Apa hubungan keluar cairan sebelumnya dengan keluhan Lisa?
7. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik?
8. Apakah kemungkinan diagnosis dari pasien?
9. Apakah hubungan usia dengan keluhan pasien?
10. Obat apakah yang diresepkan oleh dokter?
 Langkah 3
Jawaban Rumusan Masalah
1. Mengapa Lisa mengeluh keluar cairan di telinga kanan sejak kemarin?
- Bisa karena adanya infeksi bakteri atau virus di mana infeksi tersebut memicu
infeksi di telinga tengah sehingga tekanan yang dihasilkan pada telinga tengah
akan mendorong kea rah membrane timpani (dapat merobek membrane timpani)
sehingga bisa keluar cairan. Infeksi berawal dari batuk pilek (ISPA), bakteri
refluks ke nasofaring kemudian ke telinga tengah melalui tuba eustachius
sehingga terjadi penyumbatan dari TE, terjadinya perbedaan tekanan
menyebabkan transudasi sehingga terjadi akumulasi cairan.
- Adanya trauma misalnya saat membersihkan telinga dengan cotton bud atau
tekanan udara terlalalu tinggi saat naik pesawat, bisa karena terlalu lama
berenang menyebabkan telinga menjadi lembab kulit pada dinding saluran telinga
mengelupas dan pecah sehingga menjadi tempat pertumbuhan bakteri dan virus.

2. Mengapa cairannya berwarna kuning kehijauan seperti ingus kental?

Jika ada infeksi dari ISPA, akan ada respon imun ke tempat infeksi yang akan
melepaskan enzim-enzim (myeloperoksidasi) dan zat besi sehingga menjadi
warna hijau. Kebanyakan bakteri yang menginfeksi adalah Streptococcus
pneumonia, Hemophilus Influenza, Morexella Cataralis. Warna hijau karena
diwarnai oleh myeloperoksidase yang berisi heme yang akan mewarnai mucus
dan debris menjadi warna hijau yang dikeluarkan setelah melawan pathogen.

3. Mengapa 3 hari sebelumnya Lisa merasa nyeri pada telinga kanan dan disertai
demam?
Karena adanya infeksi ISPA belum tentu bakteri dari ISPA yang menyebabkan
pathogen, eksudasi pada TE yang menjadikan tekanan negative menyebabkan
peningkatan aspirasi bakteri ke saluran telinga bagian tengah (aspirasi bakteri ini
belum tentu sama) aspirasi ini pada kasus yang tidak diobati secara benar
menyebabkan eksudasi PMN yang sleanjutnya akan menghasilkan
myeloperoksidase. Induksi produksi myeloperoksidase pad atelinga bagian
tengah menyebabkan sel goblet di mukasa TE menghasilkan lender yang banyak,
induksi sel goblet merangsanng produksi prostaglandin dan histamine yang mana
prostaglandin menyebabkan rasa nyeri bagian tengah ditambah histamine yang
menginduksi eksudasi plasma semakin besar sehingga menyebabkan tibunan
 cairan pada telinga bagian tengah bertambah yang selanjutnya akan menekan
membrane timpani sehingga menginervsi nervus IV yang selanjutnya
meneruskan pada jaras C di jaras nyeri ditambah induksi prostaglandin
menyebabkan tubuh menaikkan thermostat di hypothalamus sehingga
meenyebabkan demam.
Karena jika ada infeksi bakteri menebabkan inflamasi lalu edema, lalu bulging
sehingga disebut stadium supurasi.

4. Apa hubungan batuk pilek yang belum sembuh seminggu lalu hingga sekarang
dengan keluhan Lisa?
ISPA dapat menyebabkan perbedaan tekanan di nasofaring lebih tinggi daripada
cavum timpani sehingga flora normal yang ada di nasofaring bisa naik ke cavum
timpani. Pada cavum timpani bisa menjadi media untuk pertumbuhan bakteri.

5. Apa hubungan keluhan yang diderita Lisa dengan riwayat mengkorek telinga?
Riwayat mengkorek telinga: bisa menyebabkan trauma pada saluran telinga
bagian luar di mana trauma ini bisa menyebabkan eksudasi plasma ke saluran
telinga bagian luar tersebut sehingga dapat memberikan informasi pada tenaga
kesehatan dari mana cairan tersebut berasal. Pada kasus ini karena riwayat
megkorek telinga tidak ada maka dapat dicurigai cairan tersebut berasal dari
saluran telinga bagian tengah.

6. Apa hubungan keluar cairan sebelumnya dengan keluhan Lisa?

Dokter ingin mengetahui otore sekarang ini baru saja terjadi atau pernah terjadi
untuk mengetahui riwayat obat-obatan dan etiologinya. Bisa untuk menegakkan
diagnosis, bisa saja bila pernah keluar maka bisa dikatakan kasus ini adalah kasus
kronik.
Dokter menanyakan riwayat otore sebeumnya atau OMA sebelumnya untuk
memastikan klasifikasi dari OMA tersebut apakah OMA ini rekuren atau tidak
karena pada OMA rekuren dengan frekuensi lebih dari 4 kali dalam satu tahun
mengindikasikan perlunya pemasangan tuba perforate pada gendang telinga.

7. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik?

Suhu subfebris karena indikasi sudah stadium perforasi maka suhu mulai turun.
 Tidak ada fistule, tidaka ada lubang yang memungkinkan bakteri masuk melalui
fistula.
Dari pemeriksaan telinga kanan, menyingkirkan kemungkinan penyebab tidak
dari telinga luar, secret mukopurulen: bisa dari bakteri, membrane timpani
perforasi: sudah masuk fase perforasi (membrane timpaninya robek).
Retroaurikular tidak hiperemi, menyingkirkan DD mastoiditis. Tidak ada edema,
tidak ada keterlibatan limfonodi. Tidak ada sikatrik sehingga mengindikasikan
tidak ada trauma maupun bekas operasi atau bekas inflamasi dahulu.

8. Apakah kemungkinan diagnosis dari pasien?

WD: Otitis Media Akut stadium Perforasi
DD: Mastoiditis

9. Apakah hubungan usia dengan keluhan pasien?

Kebanyakan kasus OMA menyerang anak-anak karena system imun yang belum
terbentuk sempurna dan juga secara anatomis TE lebih pendek dan horizontal
yang biasanya pada usia dewasa 31-38 mm (jika anak-anak kurang dari usia ini),
akan terbentuk sudut yang lebih besar dari bidang horizontal pada usia 5-7 tahun.
Adanya adenoid lebih besar yang berdekatan dengan muara TE sehingga bisa
mengganggu terbukanya TE dan memungkinkan penyebab infeksi dan menyebar
hingga telinga bagian tengah.

10. Obat apakah yang diresepkan oleh dokter?

- Obat cuci telinga H2O2 3% 3x/hari, sebanyak 4 tetes di telinga yang sakit
(didiamkan 2-5 menit).
- Antibiotik amoksisilin 10-15 mg/KgBB/hari 3x1 selama 7-10 hari secara
adekuat.
- Asam mefenamat 250 mg prn
- Paracetamol 250 mg prn
 Langkah 4
Problem Tree

Epidemiologi Lisa 4 tahun

KU: keluhan keluar cairan KU: cukup

dari telinga kanan sejak
kemarin Tax: 37,8°C
RPS: Cairan yang keluar
Faktor resiko Nadi: 100 x/menit
berwarna kuning kehijauan
seperti ingus kental
Pemeriksaan telinga (D):
Etiologi RPD: - nyeri pada telinga
kanan disertai dengan
demam (3 hari lalu) Preaurikula:tidak didapatkan fistel

- Batuk pilek 1 Aurikula: normal, liang telinga lapang,

Patofisiologi
minggu lalu
sekret mukopurulen, membran timpani
perforasi di anteroinferior

- Retroaurikula: tidak hiperemi,

tidak edema, tidak ada sikatriks
Definisi dan WD: Otitis Media Akut
klasifikasi DD
DD: Otitis eksterna

- Obat cuci telinga H2O2 3% 3x/hari,

sebanyak 4 tetes di telinga yang sakit
(didiamkan 2-5 menit)
Komplikasi
Tata Laksana Antibiotik amoksisilin 10-15 dan
mg/KgBB/hari 3x1 selama 7-10 hari prognosis
secara adekuat.
Asam mefenamat 250 mg prn
- Paracetamol 250 mg prn