Proses asuhan keperawatan pada ibu menyusui

1. Pengkajian
a. Core atau inti
Desa Rawamangun merupakan daerah pesisir pantai selatan
jawa yang terletak di daerah Yogyakarta. Desa Rawamangun
berbatasan dengan Desa Waluhan di sebelah barat dan Desa
Sukowati di sebelah timur. Desa Rawamangun memiliki 2 RW dan
10 RT. Desa Rawamangun dihuni oleh 39 KK dan terdiri dari 200
jiwa. Terdapat 17 orang ibu menyusui yang berusia 15-23 tahun
dengan latar belakang pendidikan dasar dan tidak dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang selanjutnya karena alasan ekonomi dan
sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah tangga.
b. Subsistem
1) Perumahan: rumah di Desa Rawamangun terbuat dari papan
dengan ventilasi di setiap kamarnya. Penerangan listrik di desa
masih terbatas dan jarak antar rumah berdekatan.
2) Pendidikan: tingkat pendidikan masyarakat desa mayoritas
adalah sekolah menengah pertama. Sarana pendidikan dari desa
tersebut cukup jauh dan fasilitas di sekolah kurang memadai.
3) Keamanan dan transportasi: bila terjadi kebakaran mobil
pemadam kebakaran kesulitan untuk menjangkau desa
dikarenakan jarak yang cukup jauh dan mayoritas warga
menggunakan alat transportasi sepeda motor untuk melakukan
aktivitas.
4) Politik dan kebijakan pemerintah: pemerintah sudah
memberikan pelatihan kepada kader untuk mengajarkan kepada
ibu dan balita agar segera memberikan ASI eksklusif pada
bayinya.
5) Di Desa Rawamangun terdapat 1 posyandu yang tertempat di
halaman rumah ketua RT.
 6) Sistem komunikasi: masyarakat desa mendapatkan informasi
dari perkumpulan yang biasanya dilakukan di posyandu yang
berlangsung dirumah ketua RT.
7) Ekonomi: mayoritas masyarakat desa bekerja sebagai nelayan
dan buruh panggul yang memiliki penghasilan dibawah UMR
8) Rekreasi: kebanyakan ibu-ibu membawa anaknya bermain dan
berenang di pantai.
c. Status kesehatan komunitas
2. Analisis data

Analisa data Masalah

Hasil wawancara: Resiko gangguan pertumbuhan dan
 Berdasarkan hasil wawancara perkembangan pada bayi balita di Desa
dengan kelompok ibu menyusui Rawamangun Kecamatan Sail
di Desa Rawamangun
mengatakan bahwa mayoritas
ibu menyusui telah
memberikan pisang sebagai
makanan tambahan setelah bayi
berusia 2 bulan karena merasa
bayi tidak cukup kenyang
dengan ASI saja.
Hasil angket :
 Ditemukan 15 Ibu menyusui di
Desa Rawamangun memiliki
latar belakang pendidikan dasar
dan tidak dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang
selanjutnya karena alasan
ekonomi
Hasil winshield survey :
  Dijumpai banyak pohon pisang
di daerah Desa Rawamangun
 Dijumpai sampah yang
berserakan di pekarangan
rumah penduduk dan
pengolahan sampah dilakukan
dengan cara dibakar.

3. Diagnosa

Resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi balita di Desa

Rawamangun Kecamatan Sail berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu
menyusui di Desa Rawamangun mengenai asi eksklusif dan makanan pendamping
ASI
 4. Perencanaan

Diagnosa Tujuan Evaluasi

Hari/
Keperawatan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan
Tujuan Tujuan Tanggal
Komunitas Kriteria Standar
Umum Khusus
Resiko gangguan Setelah Setelah Ibu KIE 1. Penyuluhan kepada kelompok ibu Minggu/ Verbal Seluruh ibu
pertumbuhan dan dilakukan dilakukan Menyus menyusui tentang: 12 menyusui yang
perkembangan pada kegiatan kegiatan ui a. Memberikan pendidikan februari ikut serta dalam
bayi balita di Desa selama 4 selama 1 kali kesehatan tentang konsep 2018 kegiatan dapat
Rawamangun minggu: 40 menit ASI eksklusif dan makanan memahami dan
Kecamatan Sail diharapkan selama 1 pendamping ASI memberikan ASI
berhubungan dengan tidak terjadi minggu, b. Bekerjasama dengan dinas eksklusif dan
kurangnya gangguan diharapkan: kesehatan tentang pemberian waktu pemberian
pengetahuan ibu pertumbuha ibu menyusui makanan pendamping ASI makanan
menyusui di Desa n dan di Desa c. Mendemonstrasikan teknik- pendamping ASI.
Rawamangun perkembang Rawamangun teknik menyusui dan
mengenai ASI an pada dapat memperlancar ASI
eksklusif dan memahami
makanan bayi dan dan d. Pembedayaan masyarakat
pendamping ASI balita memberikan melalui kegiatan mengongah
ASI eksklusif jantung pisang menjadi
dan waktu sayuran sehat bergizi untuk
pemberian memperlancar ASI
makanan 2. Pembentukan kelompok ibu
pendamping menyusui “Sejahtera” serta
ASI. memilih kader sebagai
perwakilan dari puskesmas