Вы находитесь на странице: 1из 16

1.1.

Wawancara Pola Kesehatan Fungsional Sistem Endokrin 


Tabel 1. 
No.  Pola Kesehatan Fungsional  Pertanyaan Wawancara dan Pertanyaan Arahan 
1.   Persepsi  Kesehatan  a. Jelaskan  keadaan kesehatan anda secara keseluruhan, beri nilai dari angka 1-10, 
Penatalaksanaan Kesehatan   dengan nilai 10 sebagai kesehatan terbaik yang pernah anda rasakan. 
b. Jelaskan  masalah  yang  pernah  anda  alami  dengan  kelenjar  endokrin (hipofisis, 
tiroid, paratiroid, pankreas, ovarium, testes). 
c. Jika  anda  pernah  memiliki  masalah  dengan  kelenjar  tersebut,  bagaimana  cara 
pengobatan (medikasi, pembedahan, diet, penggantian hormon?) 
d. Apakah  anda  merokok,  minum  alkohol,  dan  atau  sesekali  menggunakan 
narkoba? Jika ya, berapa banyak dan apa jenisnya? 
e. Apakah anda pernah diperiksa untuk gula darah rendah atau tinggi? 
2.  Nutrisi-Metabolik  a. Uraikan  apa  yang anda makan dan beberapa banyak (dan jenisnya) cairan yang 
anda minum dalam waktu 24 jam. 
b. Apakah anda mengonsumsi suplemen makanan, jamu, atau vitamin? 
c. Apakah anda merasakan ada perubahan pada rasa lapar dan rasa haus anda? 
d. Apakah berat badan anda berubah? Jika ya, berapa kg dan sudah berapa lama? 
e. Apakah  anda  ada  merasakan  ada  perubahan  pada  tingkat energi anda? Jika ya, 
jelaskan. 
f. Apakah  anda  merasakan  ada  perubahan  pada  kemampuan  untuk menoleransi 
panas  atau  dingin?  Jika  ya,  jelaskan  perubahan  tersebut.  Apakah  anda 
merasakan ada kesulitan menelan? Jika ya, jelaskan. 
g. Apakah  anda  merasakan  pada perubahan pada tekstur kulit anda? Jika ada, apa 
saja? 
3.  Eliminasi   a. Apakah  anda  merasakan  perubahan  warna,  bau,  jumlah,  atau  frekuensi 
berkemih? Jika ya, jelaskan. 
b. Apakah  anda  pernah  mengalami  batu  ginjal?  Jika  ya,  bagaimana 
pengobatannya? 
c. Apakah  ada  perubahan  pada  buang  air  besar  anda  (seperti  diare,  atau 
konstipasi)? Jika ya, jelaskan perubahan tersebut. 
4.  Aktivitas Latihan   a. Uraikan aktifitas fisik anda sehari-hari. 
b. Apakah tingkat energi anda meningkat atau menurun? Jelaskan. 
c. Apakah  beberapa  aktivitas  membuat  anda  sangat  lelah?  Jelaskan  yang  anda 
rasakan. 
5.  Tidur-istirahat   a. Berapa jam anda tidur pada malam hari. 
b. Apakah anda merasa gugup dan tidak dapat beristirahat? Jelaskan. 
c. Apakah anda pernah berkeringat pada malam hari? Jika ya, Jelaskan. 
6.  Kognitif-Persepsi  a. Apakah anda merasakan ada masalah pada ingatan anda? Apa itu? 
b. Apakah anda merasa gelisah, cemas, atau bingung? Jelaskan. 
c. Apakah anda merasa ada perumahan pada suara anda? Jelaskan. 
d. Apakah  anda  ada  merasakan  ada  perubahan  pada  warna  atau  kondisi  kulidan 
rambut anda (warna, kekeringan, berminyak, memar)? Jika ya, Jelaskan. 

1
e. Apakah  anda  pernah  sakit  kepala,  hilang  ingatan,  perubahan  sensasi,  depresi? 
Jika ya, Uraikan. 
7.   Persepsi Diri-Konsep Diri  a. Bagaimana perasaan anda karena kondisi tersebut? 
b. Bagaimana perasaan anda harus meminum obat? 
 

8.  Peran-Hubungan  a. Bagaimana  perasaan  anda  karena  kondisi  tersebut?  Apakah  penyakit 
mempengaruhi hubungan anda dengan orang lain? 
b. Apakah  ada  dikeluarga  anda  yang  mengalami  gangguan  endokrin?  Jika  ya, 
kapan  mulainya dan bagaimana pengaruhnya pada mereka? Siapa saja anggota 
keluarga yang terkena dan pada usia berapa mulai terkena terkenanya? 

9.  Koping Stres Toleransi  a. Apakah stres membuat kondisi anda bartambah buruk? Jelaskan. 
b. Apakah kondisi tersebut menyebabkan stres pada diri anda? 
c. Uraikan apa yang anda lakukan saat merasa stres. 
10. Nilai keyakinan  a. Ceritakan  bagaimana  hubungan  atau  aktivitas  khusus  membantu  anda 
menghadapi kondisi tersebut. 
b. Uraikan  keyakinan  atau  praktik budaya tertentu yang mempengaruhi cara anda 
merawat dan merasakan kondisi tersebut.  
c. Apakah  ada  yang  mengganggu  keyakinan,  kebutuhan,  atau  praktik  spiritual 
anda selama sakit? 
d. Apa  yang  dapat  saya  atau  pemberi  asuhan  lainnya  lakukan  untuk  membantu 
anda dengan kebutuhan spiritual anda? 
e. Apakah  ada  terapi  tertentu  yang  tidak  ingin  anda  gunakan  untuk  mengatasi 
kondisi tersebut? 

(LeMone, Priscilla. ​Buku ajar keperawatan medikal bedah: gangguan endokrin.​ 2016. Jakarta: EGC 
 
1.2. Pengkajian Endokrin  
Tabel 2. 
No.  Teknik/Temuan Normal  Temuan Tidak Normal 
1.  Pengkajian Kulit   a. Hiperpigmentasi  terlihat  pada  pasien  berpenyakit  Addison 
Inspeksi  warna  kulit.  Warna  kulit  merata  dan  atau Sindrom Cushing. 
sesuai dengan usia dan ras pasien.  b. Hipopigmentasi  terlihat  pada  diabetes  mellitus  dan 
  hipotiroidsme. 
  c. Warna  kekuningan  pada  kulit  dapat  mengindikasikan 
  hipotiroidsme. 
  d. Strie  bewarna  ungu  pada  abdomen  dan  memar  dapat 
  dijumpai pada pasien yang mengalami sindrom cushing. 
 
 
Palpasi  kulit  kaji  tekstur  kelembapan  dan 
a. Kulit  kering  dan  kasar  sering  terlihat  pada  pasien  dengan 
adanya  lesi  warna  kulit  harus  sesuai dengan ras 
hipotiroidsme  sementara  kulit  yang  halus  dan 
pasien lembut, hangat, kering utuh tanpa lesi. 
kemerah-merahan dapat dilihat pada hipertiroidsme. 

2
b. Lesi  misalnya  (ulserasi)  pada  ekstremitas  bawah  dapat 
mengindikasikan diabetes mellitus. 

2.  Pengkajian Kuku dan Rambut  a. Peningkatan  pigmentasi  kuku  sering  terlihat  pada  pasien 
Kaji  tekstur,  distribusi  dan  kondisi  kulit  dan  dengan penyakit Addison. 
rambut.  Tekstur  rambut  harus  normal  tersebar  b. Kuku  dan  rambut  yang  kering,  tebal  dan  mudah  patah 
secara  merata  sesuai  jenis  kelamin,  warna  dapat  dijumpai  pada  hipotiroidsme;  kuku  tipis  dan  mudah 
permukaan  kuku  harus  merata  serta  patah  serta  rambut  tipis  dan  halus  dapat  dijumpai  pada 
permukaannya halus.  hipertiroidsme. 
c. Hirustisme  (rambut  pada wajah, dada, atau abdomen yang 
berlebihan) dapat dijumpai pada sindrom cushing. 

3.  Pengkajian Wajah  a. Berbagai  bentuk  dan  stuktur  dapat  mengindikasikan 


Inspeksi  simetrisitas  dan  bentuk  wajah.  Wajah  pertumbuhan  yang  tidak  normal  misalnya  akromegali 
harus simetris bilateral.  (pertumbuhan  tulang  yang  terus-menerus  akibat 
Inspeksi posisi mata. Mata harus sama posisinya  hipersekrsesi hormon pertumbuhan).   
pada  kedua  sisi  wajah.  Kelopak  mata  harus  b. Eksoftalmus  (mata  melotot)  dapat  dijumpai  pada 
menutupi mata.  hipertiroidisme. 

4.  Pengkajian Kelenjar Tiroid  a. Tiroid  dapat  membesar  pada  pasien  dengan  penyakit 
Palpasi  ukuran  dan  konsistensi  kelenjar  tiroid.  graves atau gondok (pembesaran kelenjar tiroid). 
Berdiri  di  belakang  pasien  dan  letakkan  jari  b. Nodul  multiple  dapat  dijumpai  pada  kelaianan  metabolik, 
tangan  anda  di  kedua  sisi  trakea  di  bawah  sementara  adanya  satu  nodul  dapat  mengindikasikan kista 
kartilago  tiroid.  Minta  paien  untuk memiringkan  atau tumor jinak atau ganas. 
kepalanya kearah kanan. Sekarang, minta pasien  c. Nodul tunggal yang membesar menunjukkan keganasan. 
untuk menelan.  
Ketika  pasien  menelan,  geser  lobus  kiri sembari 
meraba  lobus  kanan.  Ulangi  hal  yang  sama 
untuk meraba lobus kiri. Kelenjar tiroid biasanya 
tidak  mudah  diraba.  Jika  teraba,  lobusnya 
teraba lembut, kenyal, dan tidak ada nodul. 
5.  Pengkajian Fungsi Motorik  a. Peningkatan  refleks  dapat  dijumpai  pada  hipertirodisme; 
Kaji  refleks tendon dalam. Refleks tendon dalam  penurunan refleks dapat dijumpai pada hipotirodisme. 
dikaji  dengan  palu  refleks  dan  meliputi  refleks 
bisep,  refleks  brakioradialis,  refleks  trisep, 
refleks  patella,  dan refleks Achilles. Nilai normal 
berkisar  dari  +1  (ada,tetapi  menurun)  hingga  +2 
(normal) hingga +3 (meningkat). 
6.  Pengkajian Fungsi Sensoris  a. Neuropati  dan  parestesia  (perubahan  sensasi)  perifer 
Periksa  sensitivitas  pasien  terhadap nyeri, suhu,  dapat  terjadi  pada  diabetes,  hipotiroidisme,  atau 
vibrasi,  sentuhan  ringan,  dan  sterreognosis  akromegali. 
(kemampuan  untuk  mengidentifikasi  suatu   
benda  melalui  sentuhan).  Bandingkan  area 
simetris  pada  kedua  sisi  tubuh  dan  bandingkan 

3
region  distal  dan  proksimal  ekstremitas.  Minta 
pasien  untuk  menutup  matanya. Fungsi sensoris 
harus bilateral. 
▪ Untuk  memeriksa  nyeri,  gunakan  ujung  yang 
tumpul  dan  tajam  peniti  baru.  Buang  peniti 
setelah digunakan. 
▪ Untuk  mengukur  suhu,  gunakan  cangkir  atau 
wadah lain berisi air dingin dan hangat. 
▪ Untuk  memeriksa  vibrasi,  gunakan garpu tala 
atas  satu  sendi  jari  tangan  atau  jari  kaki 
pasien. 
▪ Untuk  memeriksa  sentuhan  ringan,  gunakan 
gulungan kapas. 
▪ Untuk  memeriksa  stereognosis,  taruh  di 
tangan  pasien  benda  yang  sederhana 
familiar, seperti karet gelang, bola kapas, atau 
kancing.  
 
▪ Minta pasien untuk menebak benda tersebut. 
7.  Pengkajian Muskuloskeletal  a. Ukuran  tubuh  yang  terlalu  pendek  dapat  menandakan 
Inspeksi  ukuran  dan  proporsi  struktur  tubuh  kekerdilan  (suatu  kondisi  yang  ditandai  dengan  ukuran 
pasien.  Ukuran  dan  proporsi  struktur  tubuh  tubuh  yang  pendek);  insufisiensi  hormon  pertumbuhan 
harus sama bilateral).  hipofisis adalah salah satu penyebabnya. 
b. Tulang  yang  sangat  besar  dapat  mengindikasikan 
akromegali,  yang  disebabkan  oleh  kelebihan  hormon 
pertumbuhan. 

8.  Mengkaji Tetani akibat Hipokalsemia  a. Penurunan  kadar  kalsium  menyebabkan  tangan  dan  jari 
Kaji  Tanda  Trousseau  (suatu  pemeriksaan  untuk  tangan pasien berkontraksi (spasme karpus) 
hipokalsemia)  dengan  hasil  tetani  (spasme  otot 
 
yang  tonik)  dengan  mengembangkan  manset 
 
tekanan  darah  diatas  ruang  antekubital  hingga 
 
nilai  tekanan  lebih  besar  dari  tekanan  darah 
 
sistolik  selama  2-5  menit.  Tanda  Trousseau 
 
dibahas terkait dengan hipokalsemia. 
 
 
 
Kaji Tanda Chvostek 
 
(Suatu  pemeriksaan untuk hipokalsemia) dengan 
a. Penurunan  kadar  kalsium  menyebabkan  otot  wajah  lateral 
cara  mengetukkan  jari  tangan  anda  di  depan 
pasien berkontraksi. 
telinga  pasien  pada  sudut  rahang.  Tanda 
Chvostekpositif  menyebabkan  seringai  wajah 
akibat  kontraksi  berulang  pada  otot  wajah. 

4
Tanda  Chvostek  dibahas  dan  diilustrasikan 
terkait dengan hipokalsemia. 

(LeMone, Priscilla. ​Buku ajar keperawatan medikal bedah: gangguan endokrin.​ 2016. Jakarta: EGC) 
 

1.3. Mengumpulkan Data  


Salah  satu  metode  untuk  mengetahui  data-data  pasien  secara  singkat  dan  dapat  mengumpulkan 
untuk mensimpulkan data, dilakukan dengan cara sebagai berikut : 
 
a. Wawancara  
Jika  pasien  adalah  diterima  kali  oleh  anggota  tim  kesehatan  (kecuali  dalam  situasi  gawat  darurat), 
maka  hal  pertama  yang  paling  dibutuhkan adalah dasar data. Kerangka untuk mengorganisasikan informasi 
dapat  beragam  terapi  isinya,  apa  pun  formatnya,  mencakup  topik  umum  yang  sama.  Pendekatan, 
tradisional meliputi hal-hal berikut : 
1) Data biografi 
2) Informan (sumber) 
3) Keluhan utama  
4) Riwayat penyakit seberang (atau masalah kesehatan sekarang) 
5) Riwayat kesehatan dahulu 
6) Telaahan keluarga 
7) Profil pasien 
8) Pemeriksaan fisik 
9) Informasi radiologi dan dan labolatorium 
10) Formulasi masalah (diagnosa medis dan perawat) 
 
b. Data Biografi 
Informasi  pendahuluan  atau  biografi  sangat  membantu  menyusun  riwayat  pada  tempatnya. 
Informasi  tersebut  meliputi  nama,  alamat,  umur,  jenis  kelamin,  status  perkawinan, pekerjaan dan asal etrik 
individu.  Beberapa  pewawancara  ada  yang  lebih memilih untuk mengajukan pertanyaan yang lebih pribadi 
dalam  hal  ini  dengan  maksud  untuk  memperoleh  profil  pasien  yang  lebih  lengkap. Sementara laiinya lebih 
memilih  menuggu  sampai  telah  terbina  saling  percaya  dan  yakin,  perlu  diingat  pula  bahwa  seseorang 
sedang  kesakitan  atau  menderita  masalah  mendesak  semacamitu  tentunya  tidak  akan  yakin  pada 
pewawancara  yang  lebih  perhatian  terhadap  status  perkawinan  atau  pekerjaannya dari pada yang dengan 
cepat menganggapi masalah yang ada.  
 
c. Informan  
Informan, atau orang yang telah memberikan informasi, bisa saja bukan si pasien itu sendiri, seperti 
misalnya  pada  anak-anak  atau  orang  yang  sedang  bingung  atau  mengalami  disorientasi  atau  orang  yang 
sedang  tidak  sadar,  koma,  atau  menderita  gangguan  psikiatri  berat.  Pewawancara  harus  mengkaji 
kebiasaan informan dan manfaat informasi yang diberikan.  

5
Misalnya  pasien  yang  menderita depersi atau histeria biasanya tidak dapat memberikan dasar data 
yang  dapat  diandalkan,  sementara  penyalahgunaan  obat  atau  alkohol  biasanya  menyangka  telah 
menggunakan  zat-zat  tersebut.  Cukup  masuk  akal,  bila  pewawancara  mempertimbangkan  kejujuran 
informasi (berdasar pada konteks keseluruhan wawancara) dan mencatat semua evaluasi tersebut.  
 
d. Keluhan Utama  
Keluhan  utama  adalah  penyebab  yang  mendorong  setiap  orang  untk  mencari  pertolongan. 
Pertanyaan  seperti  “mengapa  anda  datang  ke  klinik  hari  ini?”  atau  “mengapa  anda  masuk  kerumah sakit ?” 
biasanya  dapat  mengeluarkan  keluhan  utamanya.  Kadang-kadang,  tidak  ada  keluhan  sama  sekali,  seperti 
pada  seseorang  yang  ingin  melakukan  “​check-up”  (pemeriksaan  menyeluruh).  Alasan  inilah  seharusnya 
ditulis  sebagai  pengganti  keluhan  utma.  Bila  keluhan  utama  telah  diutarakan.  Kata-kata  pasien  tersebut 
harus  dicatat  sebagai  keluhan  utama.  meskipun  informasi  tersebut  dapat  dimasukkan  sebagi pendahuluan 
profil  pasien,  namun  pasien  tetap  harus  di  tanyai  mengenaii  alasannya  mencari perkembangan kesehatan, 
dan  alasan  tersebutlah  yang  dimasukkan  sebagai-  keluhan  utama.  Bila  ada  lebih  dari  satu  masalah  yang 
dianjurkan, masalah tersebut disusun sesuai prioritas ketika masalah tersebut dilaporkan. 
 
e. Riwayat Penyakit Sekarang  
Riwayat  penyakit  apa  saja  adalah  satu-satunya  faktor  yang  terpenting  bagi  petugas  kesehatan 
dalam  menegakkan  diagnosis  atau  menentukan  kebutuhan  pasien.  Pemeriksaan  fisik  juga  banyak 
membantu  namun,  biasanya  hanya  membuktikan  mengenai  apa  yang  sudah  diceritakan  dalam  riwayat 
penyakit.  Terkadang,  hasil  diagnostik  juga  berguna,  namun  hampir  tidak  pernah  dapat  menegagkan 
diagnosa.  Sebaliknya  pengumpulan  riwayat  penyakit  yang  teliti  akan  sangan  membantu  dalam  pemilihan 
yang tepat dalam pemeriksaan diagnostik yang sesui.  
Jika  penyakit  sekarang  hanya  merupakan  episode  terakhir  dari  serangkain  episod,  keseluruhan 
peristiwa  dicacat.  Misalnya,  suatu  episod  syok  insulin  hanyalah  merupakan  salah  satu  peristiwa  dalam 
rangkaian  riwayat  diabetes.  Pada  contoh  tersebut,  seluruh  perjalanan  penyakit  DM  digambarkan 
selengkapnya  supaya  keluhan  utamanya  dapat  diletakkaan  dalam  konteks  yang  tepat.  Miskipun  episode 
syok  insulin  ditekankan  dalam  riwayat,  perjalanan  penyakitnya  diuraikan  dan  dicatatkan  dalam  catatan. 
Setelah  semua  fatka  diperoleh,  maka  rincian  penyakit  sekarang  atau  keluhan  kesehatan,  mulai  dari 
awitannya  sampai  saat  pertama  berhubungan  dengan  tim  pelayanaan  kesehatan  harus  disusun  sesui 
urutannya.  Fakta  tersebut  kemudian  dicatat  secara  pronologis,  dimulai  dengan,  misalnya  “pasien  dalam 
keadaan  sehat  sampai.....”atau  “pasien  pertama  kali  merasakan  nyeri  perut  2  bulan  sebelum  mencari 
bantuan”.  
 
 
Riwayat  penyakit  sekarang  meliputi  beberapa  informasi  seperti  tanggal  dan  cara  (tiba-tiba, 
berharap)  dimana  terjadi  masalah,  suasana  dimana  masalah  timbul  (dirumah,  dtempat  kerja,  setelah 
perdebatan  seru,  setelah  berolahraga),  manifestasi  masalah,  dan  perjalanan  penyakit  atau  masalah. 
Perjalanan  penyakit  atau  masalah  meliputi  pengobatan  sendiri,  intervensi  medis,  kemajuan  dan  efek 
pengobatan dan persepsi oasien tentang penyebab atau arti masalahnya. 

6
Gejala  tertentu  (nyeri,  sakit  kepala,  demam,  perubahan  kebiasaan  buang  air  besar)  perlu 
digambarkan  serinci  mungki,  sejalan  dengan  lokasi  dan  penyebaran  (jika  nyeri),  kualitas,  keperahan,  dan 
durasi.  Perwawancara  juga  harus  menanyakan  apakah  keluhan  utamanya  terus  menerus  atau 
meringankannya dan apakah ada manifestrasi alinn yang berhubungan.  
Manifestasi  lain  yang  berhubungan  adalah  gejala  yang  timbul  secara  stimultan  dengan  keluhan 
utama.  ada  atau  tidaknya  gejala yang berhubungan dapat menerangkan asal mula atau penjalaran masalah. 
Gejala  yang  seperti  itu  sering  dianggap  sebgai  temuan  yang  bermakna  secara  positif  maupun  negatif  dan 
dapat  diperoleh  dari  telaahan  sistem  yang  secar  alangsung  berhubungan  dnegan  keluhan  utaman. 
Misalnya,  bila  pasien  mengeluh  gejala  yang  tidak  jelas,  seperti  keletihan  atau  penurunanan  berat  badan, 
semua  sistem  tubuh  harus  di  telaah  dan  dimasukkan  dalam  riwayat  penyakit  searang.  Jika  sebaliknya, 
keluhan  utama  pasien  adalah  nyeri  dada,  maka  hanya  sistem  jantung  –paru  dan  gastointestinal  saja  yang 
dimasukkandalam  riwayat  penyakit  sekrang.  Pada  kedua  kasuss  tersebut,  baik  temuan  positif  maupun 
negatif harus tetap dicatat untuk mendefinisikan masalah selanjutnya.  
 
f. Riwayat Kesehatan  
Ringkasan  riwayat  kesehatan  yang  rinci  merupakan  komponen  yang  sangat  berharga  dari  dasar 
data.  Setelah  status  kesehatan  umum  di  peroleh,  kita  kemudian  mengajukan  pertanyaan  mengenai  status 
imunisasi  dan  segala  bentuk  alergi  terhadap  obat  atau  zat  lain  yang  diketahui.  Tanggal  imunisasi bersama 
dengan  jenis  alergi  dan  reaksi  yang  tidak  diinginkan  tersebut  semuanya  di  catat.  Pasien  kemudian  diminta 
member  keterangan,  jika  mengetahui,  mengenai  pemeriksaan  fisik  yang  terakhir,  rotgen  dada, 
elektrokardiogram  (EKG),  pemeriksaan  mata,  pemerikasaan  pendengaran,  pemeriksaan  gigi,  dan 
papanicolau  (pap)  smear  (pada  wanita).  Penyakit  dahulu  juga  di  bahas.  Jawaban  negatif  maupun  positif 
dicatat  dalam  daftar  penyakit  khusus.  Tanggal,  atau  usia  saat  pasien  menderita  penyakit  tersebut,  begitu 
juga  pemberi  nama-nama  pemberian  perawatan  kesehatan  pasien  dirumah  sakit,  didiagnosis  dari 
kerapiannya juga di catat : 
1) Penyakit  masa  kanak-kanak  rubeola,  rubella,  polio,  bentuk  rejan,  gondongan,  cacar  air,  demam 
scarlet, mdemam rematik, sakit tenggorokan. 
2) Penyakit masa dewasa. 
3) Penyakit psikiatri. 
4) Cedera-luka bakar, frektur, cedera kepala. 
5) Hospitalisasi 
6) Prosedur bedah dan diagnostik 
7) Pengobatan sekarang- resep, obat bebas, jamu 
8) Penggunaan alcohol dan obat lain. 
Jika  hospitalisasi  tertentu  atau  intervensi  medis  besar  yang  pernah  dilakukan  berhubungan  dengan 
penyakit  sekarang,  sebaiknya  tidak  perlu  diulang.  Lebih  baik  kita  buat  suatu  catatan  khusus,  seperti  “lihat 
riwayat penyakit sekarang” atau “ lihat RPS” pada lembar data. 
 
 
 

7
g. Riwayat penyakit dahulu  
Riwayat  penyakit  dahulu  dapat  berkaitan  dengan  keluhan  utama  saat  ini, misalnya riwayat migran 
sebelum  pada  pasien  dengan  sakit  kepala,  hematemesis  dan  pasien  dengan  luka  minor  multiple  diakitkan 
dengan  tersangka  penyalahgunaan  alkoho.  Ajukan  pertanyaan  terbuka  diawal  anamnesis  kemudian 
pertanyaan tertutup untuk memperoleh informasi yang relevan dan bermakna. 
Tabel 3. 
Riwayat penyakit dahulu 
1. Apakah Anda pernah mengalami sakit berat yang membuat Anda pergi ke dokter? 
2. Apakah Anda pernah harus mengambil cuti kerja karena masalah kesehatan? 
3. Apakah Anda pernah menjalani operasi? 
4. Apakah Anda pernah ke klinik di rumah sakit? 
5. Apakah Anda pernah dirawat di rumah sakit? Jika ya, ada apa saat itu? 

 
h. Riwayat Keluarga 
Status  kesehatan  dan  usia,  atau  usia  dan  penyebab  kematian  keluarga  tingkat  pertama (orang tua, 
saudara  kandung,  pasangan  hidup,  anak)  dan  keluarga  tingkat  ke  dua  (kakek-nenek,  sepupu)  juga 
ditanyakan  untuk  mengidentifikasi  penyakit-penyakit  yang  mungkin  diturunkan,  menular,  atau 
berhubungan  dengan  lingkungan  hidup.  Penyakit  berikut  inilah  yang  sering  didapatkan : kanker, hipertensi, 
penyakit  jantung,  diabetes,  epilepsy,  penyakit  mental,  tuberculosis,  penyakit  ginjal,  arthritis,  alergi,  asma, 
alkoholisme  dan  obesitas.  Salah  satu  cara  termudah  untuk  mecatat  data  tersebut  adalah  dengan  cara 
membuat genogram atau pohon keluarga (Gbr. 6-2). 
 
i. Telaahan Sistem  
Telah  sistem  meliputi  tinjauan  kesehatan  umum  maupun  gejala  yang  berhubungan  dengan  setiap 
sistem  tubuh.  Pertanyaan  yang  diajukan  tentang  setiap  sistem  tubuh  mencakup  baik  gejala  sekarang  atau 
pun  gejala  terdahulu.  Penelaahan  tiap sistem tubuh sangat membantu memperoleh data yang relevan. Baik 
jawaban  positif  maupun  negatif  semuanya  dicatat.  Jika  pasien  menjawab  pertanyaan  dengan  jawaban 
positif mengenai sistem tertentu, maka informasi tersebut harus dianalisa dengan teliti.  
Jika  ada  suatu  penyakit  yang  telah  disebutkan  atau  dicatat  sebelumnya,  maka  tak  perlu 
mengulanginya  di  bagian  riwayat  ini.  Melainkan,  dibuat  suatu  catatan  pada  tempat  yang  tepat  sehingga 
dapat ditemukan. 
Telah  sistem  dapat  dibuat  dalam  suatu daftar yang formal, yang dapat menjadi bagian dari riwayat 
kesehatan.  Salah  satu  kelebihan  pembuatan  daftar  tersebut  adalah  bahwa  daftar  tersebut  dapat  dengan 
mudah  diaudit  dan  lebih  sedikit  kemungkinan  kesalahannya  sebanding  sistem  yang  sepenuhnya 
bergantung pada daya ingat pewawancara. 
 
j. Profil Pasien  
Dalam  profil  pasien,  informasi  yang  dikumpulkan  lebih  bersifat  biografis.  Susunan  atau profil yang 
lengkap  mengenai  pasien  sangatlah  penting  untuk  menganalisa  keluhan  utama  dan mengenai kemampuan 
pasien menghadapi masalahnya. 

8
Informasi  yang  diperoleh  sampai  titik  ini  dalam  wawancara  bersifat  sangat  pribadi  dan  subjektif. 
Pada  tahap  ini,  pasien  didorong  untuk  mengkspresikan  perasaan  tanpa  ditahan-tahan  dan mendiskusikan 
pengalaman  pribadinya.  Paling  baik  dimulai  dengan  pertanyaan  umum  yang  terbuka  dan  kemudian  mulai 
bergerak  ke  pertanyaan  langsung  bila  kita  memerlukan  fakta  khusus.  Pasien  akan  merasa  kecemasannya 
berkurang  bila  pewawancara  mulai  dari  informasi  yang  kurang  pribadi  (tempat  kelahiran,  pekerjaan, 
pendidikan)  dan  baru  kemudian  berkembang  ke  arah  yang  lebih  pribadi  (seksualitas,  citra  tubuh, 
kemampuan koping). 
Profil pasien secara umum harus berisi hal-hal berikut: 
1) Kejadian hidup masa lalu yang berhubungan dengan kesehatan. 
2) Pendidikan dan perkerjaan 
3) Lingkungan (fisik, spiritual, budaya, interpersonal) 
4) Gaya hidup (pola dan kebaikan) 
5) Konsep diri 
6) Seksualitas 
7) Resiko terhadap penganiayaan 
8) Stress dan respons koping. 
 
k. Kejadian Masa Lalu yang Berhubungan dengan Kesehatan  
Profil  pasien  biasanya  dimulai  dengan  riwayathidup  yang  singkat.  Pertannyaan  mengenai  tempat 
kelahiran  dan  tempat  tinggal  masa  lalu  dapat  membantu  untuk  memusatkan  perhatian  pada  tahun-tahun 
pertama  kehidupan.  Pengalaman  pribadi  pada  masa  kanak-kanak  atau  remaja  yang  mempunyai  makna 
khusus  dapat  diperoleh  dengan  cara  menanyakan  “Adakah  hal-hal  yang  anda alami pada masa anak-anak 
atau remaja yang penting untuk saya ketahui?” 
Tujuan  pewawancara  adalah  untuk  mendorong  pasien  unruk  melakukan telaahan cepat mengenai 
awal  kehidupannya,  member  penekanan  pada  kejadian  atausuasana  yang  mempunyai  makna  tertentu. 
Terkadang  orang  tidak  mampu  mengingat  lagi  segala  sesuatu  yang  sebenarnya  sangat  berarti.  Sebaliknya, 
dia  mungkin justru mengambil kesempatan untuk mengungkapkan informasi mengenai seperti keberhasilan 
dirinya, kegaggalannya, krisis perkembangan atau bukti-bukti penyalahan fisik maupun emosional. 
 
l. Pendidikan dan Pekerjaan 
Mengajukan  pertanyaan  mengenai  pekerjaannya  sekarang  dapat  mengungkap  mengenai  status 
ekonomis  dan  latar  belakang  penddikannya.  Pernyataan  seperti  “Ceritakan  mengenai  pekerjaan  anda” 
sering  dapat  memberi  informasi  mengenai  peran,  tugas,  dan  kepuasan  dengan  jabatan  yang  diembannya. 
Mungkin  perlu  juga  menanyakan  pernyataan  langsung mengenai pekerjaan terdahulu atau tujuan karier jika 
orang tersebut belum memberikan informasi sebelumnya. 
Menanyakan  seseorang  mengenai  latar  belakang  pendidikan  yang  diperlukan  untuk  memperoleh 
pekerjaan  sekarang  merupakan  pendekatan  yang  lebih  sensitive  mengenai  latar  belakang  pendidikan 
daripada  menanyakan  apakah  dia  telah  lulus  sekolah  menengah.  Biasanya  kita  tidak  perlu  menanyakan 
jumlah  penghasilan  seseorag  secara  tepat;  informasi  yang  diperlukan adalah apakah penghasilannya dapat 
mencukupi  kebutuhan  sehari-hari  dan  mendukung  gaya  hidup  yang  dijalaninya.  Pertanyaan  seperti 

9
“Apakah  anda  mengalami  kesulitan  keuangan  akhir-akhir  ini?”  atau  “Kadang-kadang  kita  kekurangan  uang 
untuk  mencukupi  kebutuhan  hidup.  Apakah  anda  juga  demikian?”  bisa  dipakai.  Pertanyaan  mengenai 
asuransi yang diikuti dan rencana pendanaan perawatan kesehatan juga perlu ditanyakan.  
 
m. Lingkungan  
Lingkungan  fisik  individu dan bahaya yang mengancam, kesadaran spiritual, latar belakang budaya, 
hubungan interpersonal, dan system pendukung harus dimasukkan dalam konsep lingkungan hidup. 
1) Lingkungan Fisik.  
Jenis  perumahan  (apartemen,  dupleks,  keluarga  tunggal)  dimana  individu  tinggal,  lokasinya,  dan 
informasi  yang  berhubungan  dengan  keamanan  dan  kenyamanan  di  dalam  keluarga  dan  tetangga 
harus  ditanyakan.  Perawat  harus  mencoba  mengidentifikasi  bahaya  lingkungan,  seperti  isolasi, 
perlindungan  yang  tak adekuat, risiko bahaya kebakaran, polusi (suara, udara, air), dan fasilitas sanitasi 
yang tidak memadai. 
 
2) Lingkungan Spiritual. 
Lingkungan spiritual seseorang sangat erat hubungannya dengan tingkat pemahaman atau pencerahan 
keberadaannya,  penerimaan  tantangan  dalam  hidupnya  dan  pencarian  serta  peneuan  jawaban  akan 
pertanyaan  pribadi.  Bagi  kebanyakan  orang,  spiritualitas  ini  biasanya  diekspresikan  melalui  agama 
tertentu  yang  dianutnya.  Seperti  pengaruh  budaya,  kepercayaan  dan  nilai-nilai  spiritual  dapat 
mengarahkan  kebiasaan  seseorang  dan  mengarahkan  pendekatan  terhadap  masalah  kesehatan  dan 
dapat  mempengaruhi  bagaimana  seseorang  menghadapi  kesakitan.  Keadaan  sakit  dapat  merupakan 
saat  krisis  spiritual  dan  dapat  mengakibatkan  stress  yang  cukup  kuat  terhadap  kepercayan  dan 
sumber daya internal.  
Termasuk  aspek  keberadaan  individu  dalam  riwayat  kesehatan  dapat  membantu  mengidentifikasi 
sistem  pendukung  seperti  halnya  keyakinan  dan  tradisi  yang  harus  dipertimbangkan  dalam 
perencanaan perawatan.  
Jadi, informasi harus dikumpulkan sesuai ketiga hal sebagai berikut : 
a) Sejauh mana agama menjadi bagian dari kehidupan pribadi. 
b) Kepercayaan  agama  yang  berhubungan  dengan  persepsi  pribadi  terhadap  kesehatan  dan 
kesakitan. 
c) Praktik-praktik keagamaan. 
Pertanyaan berikut dapat dipakai dalam pengkajian spiritual : 
a) Apakah  agama  atau  Tuhan  sangat penting bagi anda ? Jika ya, dalam hal apa ? Jika tidak, apa yang 
terpenting dalam hidup anda ? 
b) Apakah ada praktik keagamaan yang penting bagi anda ? 
c) Apakah anda memiliki suatu perhatian keagamaan karena masalah kesehatan anda sekarang ? 
 
3) Lingkungan Interpersonal dan Budaya. 
Pengaruh  budaya,  hubungan  dengan  keluarga  dan  sahabat,  dan  ada atau tidaknya sistem pendukung, 
semuanya  merupakan  bagian  lingkungan  interpersonal  seseorang.  Keyakinan  dan  kegiatan yang telah 

10
diturunkan  dari  generasi  ke  generasi  dikenal  sebagai  pola  budaya  atau  etnik.  Hal  tersebut 
diekspresikan  melalui  bahasa,  pakaian,  pilihlah  jenis  makanan,  dan  peran  sehari-hari,  dalam  persepsi 
sehat  dan  sakit,  dan  perilaku  yang  berhubungan  dengan  kesehatan.  Pengaruh  dari  keyakinan  ini  dan 
kebiasaan  mengenai  bagaimana  seseorang  beraksi  terhadap  masalah  kesehatan  dan interaksi dengan 
pemberi  pelayanan  kesehatan  tidak  boleh  dianggap  remeh.  Untuk  alaan  ini,  riwayat  kesehatan  harus 
meliputi informasi mengenai identitas etnik (social dan budaya) dan identitas rasial (biologis). 
 
Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat membantu dalam memperoleh informasi yang relevan :  
a) Dari mana orag tua atau nenek moyang anda berasal ? kapan ? 
b) Bahasa apa yang anda pakai sehari-hari di rumah ? 
c) Apakah ada kebiasaan atau nilai-nilai tertentu yang sangat penting bagi anda ? 
d) Apakah sesuatu yang anda lakukan untuk menjaga kesehatan anda ? 
e) Apakah anda mempunyai keahlian khusus mengobati penyakit ? 
 
4) Hubungan Keluarga dan Sistem Pendukung. 
Pengkajian  mengenai  struktur  keluarga  (anggota,  usia,  peran),  pola  komunikasi,  dan  ada  tidaknya 
sistem  pendukung  adalah  bagian  integral  profil  pasien.  Meskipun  dalam  “keluarga”  tradisional 
biasanya  dikenal  adanya  ibu,  ayah,  dan  anak,  namun  sesungguhnya  ada  berbagai  beentuk  susunann 
kehidupan  dalam  masyarakat  kita.  “keluarga”  dapat  berarti  dua  atau  lebih  orang  yang  terkait  dalam 
suatu  ikatan  emosi  dan  komitmen.  Teman  hidup,  teman  satu  kamar,  dan  sahabat  dekat  semuanya 
dapat berperan cukup bermakna dalam system pendukung pribadi. 
 
n. Gaya Hidup 
Bagian  gaya  hidup  dari  profil  pasien  dapat  menunjukkan  kesepatan  untuk  memperoleh  informasi 
mengenai  perilaku  yang  berhubungan  dengan  ksehatan.  Perilaku  ini  meliputi  pola  tidur,  olahraga,  gizi,  dan 
rekreasi,  juga  kebiasaan  merokok  dan  pengguanaan  obat,  alcohol  dan  kafein.  Kebanyakan  orang  merasa 
agak  kesulitan  mengemukakan  mengenai  hal-hal  khusus  seperti  pola  tidurnya,  atau  pilihlah  rekreasinya. 
Sebaliknya  banyak  yang  sangat  sensitive  bila  ditanyakan  mengenai  rokok,  pengunaan  obatdan  mereka 
mungkin  akan  menyangkal  atau  mengecilkan  jumlah  penggunaan  zat tersebut. Maka pertanyaan sebaiknya 
dibuat  sedemikan  rupa  seingga  dapat  mengorek  informasi  lebih  banyak,  seperti  misalnya  “Minuman 
alcohol  yang  mana  yang  anda  sukai  di  pesta?”  lebih baik daripada menanyakan “Apakah anda suka minum 
minuman  keras?”  .  Menggolongkan  orang  sebagai  “​social  drinker”​   kadang  membingungkan  dan  tidak 
dianjurkan.  Lebih  baik  kita  mencatat  bentuk  minuman  apa  yang  diminum  (mis,  anggur,  minuman 
beralkohol,  bir)  dan  jumlah  yang  diminum  perhari  (misal,  digambarkan  1  pint  wiski  per  hari  dalam  dua 
tahun).  
 
o. Konsep Diri 
Konsep  diri  merujuk  kepada  kesan  seseorang  terhadap  dirinya  sendiri:  suatu  citra  yang 
berkembang  selama  bertahun-tahun.  Kadang  pewawancara  dapat  mengkaji  konsep  diri  seseorang  hanya 
dengan  menanyakan  pandngan  hidupnya:  “Bagaimana  perasaan  anda  mengenai  kehidupan  scara umum?” 

11
“Bagaimanakah  kehidupan  anda  pada  masa  mendatang?”  atau  “Apa  yang  anda  liat  pada  diri  anda  dalam 
beberapa tahun belakangan ini?” 
Konsep  diri  seseorang  sangat  rawan, dan dapat dirusak dengan mudah. Misalnya, citra tubuh, atau 
gambaran  mental  seseorang  mengenai  dirinya,  dapat  dipengaruhi  oleh  krisis  perkembangan  yang  normal 
seperti yang terjadi pada masa remaja, kehamilan atau penuaan.  
 
p. Seksualitas  
Tidak  ada  bidang  pengkajian  yang  lebih  bersifat  pribadi  dibanding  riwayat  seksual.  Pewawancara 
kadang  merasa  tidak  nyaman  dengan  pertanyaan-pertanyaan  mengenai  hal  itu dan berusaha menghindari 
profil  pasien  mengenai  hal  yang  satu  ini  atau  hanya  sedikit  mengorek  mengenai  hal  ini.  Kurangnya 
pengetahuan  mengenai  seksualitas,  dibarengi  dengan  ansietas  mengenai  seksualitasnya  sendiri,  dapat 
menyulitkan efektifitas pewawancara dalam mengorek subyek tertentu. 
Pengkajian  seksual  dapat  dilakukan  melalui  pendekatan  pada  akhir  wawancara  saat  faktor 
interpersonal  atau  gaya  hidup  telah  dikaji,  atau  menjadi  bagian  riwayat  geniourinarius  dalam  tinjauan 
sistem.  Misalnya,  lebih  mudah  melakukan  diskusi  mengenai  seksualitas  setelah  diskusi  mengenai 
menstruasi.  Diskusi  serupa  dengan  pasien  pria  dapat  dilakukan  setelah  pertanyaan  yang  berhubungan 
dengan system urinarius. 
Pengumpulan  riwayat  seksual  memberi  kesempatan  untuk  mendiskusikan  masalah seksual secara 
terbuka  dan  memberi  ijin  kepada  pasien  untuk  mengekspresikan  pandangan  seksualnya  kepada 
professional  yang  dipercaya.  Gaya  wawancara  haruslah  tidak  menuduh  dan  bahasa  yang  dipakai  harus 
sesuai  dengan  usia  dan  latar  belakang  pasien.  Sebaiknya  mulailah  pengkajian  dengan  pertanyaan  umum 
mengenai tahap perkembangan pasien dan ada tidaknya hubungan intim. 
Pertanyaan  serupa  itu  dapat  mengarahkan  ke  diskusi  yang  ada  hubungannya  dengan  ekspresi 
seksual,  dengan  kualitas  hubungan,  atau  pertanyaan  mengenai  kontrasepsi,  praktik  seksual  yang  beresiko 
tinggi, dan praktik seksual yang lebih aman. 
Mengetahui  apakah  pasien  trsebut  aktif  secara  seksual,  harus  mendahului  usaha untuk melakukan 
eksplorasi  terhadap  hal  yang  berhubungan  dengan  identitas  seksual,  kontrasepsi,  atau  hubungan  seksual. 
Hndari  membuat  asumsi  mengenai  kesetiaan,  heteroseksualitas atau praktik seksual. Pertanyaan sebaiknya 
menggunakan  kata-kata  yang  sedemikian  rupa  sehingga  pasien  merasa  bebas  mendiskusikan 
seksualitasnya tanpa memperhatikan status perkawinan atau kecenderungan seksualnya.  
 
q. Riwayat Obat-obatan 
Tanyakan  mengenai  penggunaan  obat  baik  obat  yang  diresepkan  maupun  pengobatan  lainnya, 
termasuk  obat  warung  (over-the-counter),  herbal  dan  sediaan  homeopatik,  laksatif,  analgesik  dan 
suplemen  vitamin/mineral.  Catat  nama  masing-masing  obat,  dosis,  dosis  dari  setiap  kemasan  dan  durasi 
pengobatan, adalah reaksi efek samping obat. 
Jika  perlu,  klasifikasikan dengan dokter umum yang memberikan. Untuk pasien yang diberikan obat 
untuk  mengatasi  kecanduan,  misalnya  metadon,  mintalah  pada  Farmasi  untuk  berhenti  memberikannya 
selama pasien dirawat di rumah sakit.  
 

12
Tabel 4. 
Contoh Riwayat Obat-Obatan 
Nama obat  Dosis  Durasi  Indikasi  Efek samping, kekhawatiran pasien 
Aspirin  75  mg,  sekali  5 tahun  Dimulai  sejak  pasien  Kembung 
sehari  mengalami  infark 
miokardium akut 
Atenolol  50  mg,  sekali  5 tahun  Dimulai  sejak  pasien  Menyebabkan  tangan  terasa  dingin 
sehari  mengalami  infark  (kepatuhan minum obat?) 
miokardium akut 
Cocodamo  Bisa  hingga  8  4 minggu  Nyeri punggung  Konstipasi 
(Parasetamol  +  tablet/hari 
kodein) 
Salbutamol MDI*  2  semprotan,  6 bulan  Asma  Palpitasi, cemas 
bila perlu 

 
r. Compliance (patuh aturan), concordance (kesepakatan), dan adherens (kepatuhan) 
Separuh  pasien  tidak  meminum  obat  sebagaima  yang  diinstruksikan.  Pasien  yang  minum  obat 
sesuai  anjuran  dikatakan  patuh  mengikuti  aturan.  Concordance  memiliki  makna  bahwa  pasien  dan  dokter 
telah  bernegosiasi  dan  mencapai  kesepakatan  bersama  mengenai  tata  laksana,  sehingga  adherens 
(kepatuhan) terhadap terapi juga akan semakin baik, walaupun tidak selalu demikian. 
Mintalah  kepada  pasien  untuk  mendeskripsikan  bagaimana  dan  kapan  mereka  minum  obat.  Cek 
apakah  mereka  mengetahui  nama-nama  obat  dan  kegunaan  masing-masing.  Berikan  mereka  kesempatan 
untuk  mengakui  bahwa  mereka  tidak  minum  seluruh  obat  mereka  dengan  mengatakan,  “Pasti  sulit  untuk 
mengingat sebanyak itu ya”. 
 
s. Alergi obat / reaksi obat 
Tanyakan  pada  pasien  Anda  apakah  ia  pernah  mengalami  reaksi  alergi  terhadap  suatu  obat, 
terutama  sebelum  Anda  meresepkan  antibiotika  (khususnya  penisilin  atau  vaksin).  Klarifikasi  dengan  jelas 
apa  yang  dimaksud  pasien dengan alergi. Alergi obat seringkali terlalu dibesar-besarkan oleh pasien; hanya 
1  dari  7 laporan pasien yang mengalami ruam pasca penggunaan penisilin yang terbukti memiliki reaksi kulit 
(skin test) yang positif terhadap penisilin.  
 
 
Catat  semua  jenis  alergi  termasuk  terhadap  makanan  atau  serbuk  sari.  Catat  semua  kejadian 
alergi  yang  nyata,  yang  tertulis di dalam rekam medis pasien, daftar obat dan catatan komputer. Jika pasien 
memiliki  reaksi  alergi  yang  berat  atau  yang  mengancam  jiwa,  nasehati  pasien  untuk  menggunakan 
kalung/gelang tanda bahaya. 
 
 
 
 

13
t. Riwayat sosial 
Riwayat  sosial  membantu  Anda  memahami  konteks  kehidupan  pasien  dan  faktor-faktor  yang 
mungkin  relevan.  Fokus  pada  hal-hal  yang  relevan;  sebagai  contoh,  tanyakan  pada  seorang  wanita  tua 
dengan fraktur pinggul apakah ia tinggal sendirian. 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

14
u. Gaya Hidup  
Tanyakan pada pasien Anda ia pernah merokok; jika ya, tanyakan sudah berapa lama? 
Tabel 5. 
Alkohol 
Cobalah  menanyakan  :  apakah  anda  pernah  mengonsumsi  alkohol  ?’’  Gunakan  pertanyaan  terbuka,  biarkan pasien yang 
memberitahu anda dan jangan menghakimi mereka.  
Lajutkan dengan pertanyaan tertutup yang mencakup : 
1. Apa ? 
2. Kapan ? 
3. Berapa banyak ?  
4. Gunakan pertanyaan penting yang dapat membantu seperti : 
5. Kapan terakhir kali anda minum alkohol ? 
6. Apa yang paling sering anda minum ? 

 
Tabel 6. 
Riwayat Penggunaan Obat 
Obat apakah yang anda gunakan Seberapa sering dan berapa banyak ? 
Berapa lama anda telah menggunakan obat ? 
Adakah periode bebas tanpa pbat? Jika ya, kapan dan mengapa anda mulai menggunakan oabat tersebut kebali ? 
Gejala apa yang anda alami bila anda tidak minum obat ini ? 
Apakah anda menggunakan obat suntik atau perlengkapan lain secara bersama ? 
Apakah anda merasa penggunaan obat tersebut sebagai suatu masalah ? 
Apakah anda ingin melakukan perubahan dalam hidup anda atau mengubah cara anda menggunakan obat ? 
Apakah anda pernah diperiksa untuk penyakit virus yang ditransmisikan melalui darah ? 

(Smeltzer, Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8. 2001. Jakarta: EGC) 
   

15
 
DAFTAR PUSTAKA 
 
Colin Robertons, Graham Daouglas, Fional Nicol. ​Pemeriksaan Klinis.​ 2014. Singapura: Edisi 13 
Elizabeth A. Marthin, ​Kamus Keperawatan.​ Jakarta: EGC:2016 
Nuraini,  Ledy  Marta  Aridiana​.  Asuhan  Keperawatan  Pada  Sistem  Endokrin  Dengan  Pendekatan  NANDA  NOC 
​ 016. Jakarta: Salemba Medika 
NIC.2
T.H.Herdman, S. Kamitsuru,​Diagnosis Keperawatan​,2015-2017, Jakarta: Edisi 10 
LeMone Priscilla, dkk. 2014. ​Keperawatan Medikal Bedah Pada Gangguan Endokrin. J​ akarta: Edisi 5 
 
 

16

Вам также может понравиться

  • 7 Fix Gordon
    7 Fix Gordon
    Документ22 страницы
    7 Fix Gordon
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Power Point Insulin 2
    Power Point Insulin 2
    Документ30 страниц
    Power Point Insulin 2
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Power Point Insulin 2
    Power Point Insulin 2
    Документ30 страниц
    Power Point Insulin 2
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Tugas Aqila
    Tugas Aqila
    Документ1 страница
    Tugas Aqila
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • 3 Isi Materi Pola Gordon
    3 Isi Materi Pola Gordon
    Документ16 страниц
    3 Isi Materi Pola Gordon
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Kelompok 3 PDF
    Kelompok 3 PDF
    Документ1 страница
    Kelompok 3 PDF
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Essay
    Essay
    Документ1 страница
    Essay
    Maria Krist'ApriLianamita
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ38 страниц
    Bab I
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Kanker Pada Anak Merupakan Masalah Yang Komplek Karena Perawatan Dan Pengobatannya Membutuhkan Keterlibatan Aktif Dari Tim Kesehatan Dan Keluarga1
    Kanker Pada Anak Merupakan Masalah Yang Komplek Karena Perawatan Dan Pengobatannya Membutuhkan Keterlibatan Aktif Dari Tim Kesehatan Dan Keluarga1
    Документ4 страницы
    Kanker Pada Anak Merupakan Masalah Yang Komplek Karena Perawatan Dan Pengobatannya Membutuhkan Keterlibatan Aktif Dari Tim Kesehatan Dan Keluarga1
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Unit Analisis
    Unit Analisis
    Документ12 страниц
    Unit Analisis
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • 3 Isi Materi Pola Gordon
    3 Isi Materi Pola Gordon
    Документ100 страниц
    3 Isi Materi Pola Gordon
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Tugas Aqila
    Tugas Aqila
    Документ1 страница
    Tugas Aqila
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Metode Kegiatan Praktik Klinik HHC
    Metode Kegiatan Praktik Klinik HHC
    Документ1 страница
    Metode Kegiatan Praktik Klinik HHC
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • 1 Cover Gordon
    1 Cover Gordon
    Документ1 страница
    1 Cover Gordon
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • 1 Cover
    1 Cover
    Документ1 страница
    1 Cover
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi
    Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi
    Документ12 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • 7 Fix Gordon PDF
    7 Fix Gordon PDF
    Документ23 страницы
    7 Fix Gordon PDF
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • 1 Cover
    1 Cover
    Документ1 страница
    1 Cover
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Paper Osteosarkoma
    Paper Osteosarkoma
    Документ4 страницы
    Paper Osteosarkoma
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Adl HHC
    Adl HHC
    Документ1 страница
    Adl HHC
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan HNC Pemberian
    Asuhan Keperawatan HNC Pemberian
    Документ4 страницы
    Asuhan Keperawatan HNC Pemberian
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Anatomi Jantung
    Anatomi Jantung
    Документ6 страниц
    Anatomi Jantung
    Rola Mesrani Simbolon
    Оценок пока нет
  • Kasus Stroke Saja
    Kasus Stroke Saja
    Документ4 страницы
    Kasus Stroke Saja
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Laporan Komunitas
    Laporan Komunitas
    Документ8 страниц
    Laporan Komunitas
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Askep Kelompok 5 Anemia Revisi 2
    Askep Kelompok 5 Anemia Revisi 2
    Документ15 страниц
    Askep Kelompok 5 Anemia Revisi 2
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
    Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
    Документ15 страниц
    Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Kasus Stroke Saja
    Kasus Stroke Saja
    Документ5 страниц
    Kasus Stroke Saja
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Документ6 страниц
    Analisa Data
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет
  • Leflet Hipertensi Lia
    Leflet Hipertensi Lia
    Документ2 страницы
    Leflet Hipertensi Lia
    Dhea Muthiana
    Оценок пока нет