Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Transportasi adalah kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat
ke tempat lain. Dalam transportasi terdapat unsur pergerakan (movement), dan secara fisik
terjadi perpindahan tempat atas barang atau penumpang dengan atau tanpa alat angkut ke
tempat lain. [Hadihardjaja, 1997:2]. Untuk mengetahui berapa jumlah permintaan akan
jasa angkutan sebenarnya (actual demand) perlu dianalisis permintaan akan jasa–jasa
transportasi sebagai berikut [Salim, 2002:15-17] :
1. Pertumbuhan penduduk
2. Pembangunan wilayah dan daerah
3. Perdagangan Ekspor dan Impor merupakan satu segi yang menentukan berapa jumlah
4. Industrialisasi
5. Transmigrasi dan penyebaran penduduk
Pada kota-kota besar seperti ibu kota provinsi, untuk memenuhi kebutuhan
transportasi dengan jumlah penduduk yang banyak kendaraan transportasi massal yang
dapat mengangkat banyak orang menjadi sebuah pilihan. Salah satu jenis kendaraan
massal yang cukup popular digunakan adalah bus. Dengan kelebihannya yang dapat
mengangkat lebih banyak orang, jenis transportasi ini juga dapat mengurangi kemacetan
yang terjadi dengan menurunkan tingkat pengguna kendaraan pribadi pada jalan raya.
Seiring berjalannya waktu, dilakukan berbagai peningkatan pada performa bus
sehingga bus dapat berjalan pada berbagai jenis medan. Dengan besarnya kapasitas
penumpang pada bus, dan dengan ukuran bus yang relative besar, dibutuhkan daya mesin
yang dapat mengimbangi kapasitas dari bus tersebut. Kondisi jalan dan topografi dari
suatu daerah juga menjadi pertimbangan dalam menentukan besarnya daya mesin yang
dibutuhkan oleh bus untuk dapat beroperasi secara maksimum. Berbagai peningkatan
dilakukan sebagai upaya mengurangi daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan bus,
seperti mengurangi besarnya hambatan aerodinamis dengan memperbaiki desain dari
badan bus, atau mengurangi berat dari bus dengan menggunakan material penyusun bus
yang lebih ringan, atau meningkatkan traksi cengkaman antara bus dengan permukaan
tanah sehingga bus dapat memanfaatkan daya mesin secara optimal. Untuk Mengetahui
besarnya daya yang dibutuhkan sebuah kendaraan pada sebuah jalan digunakanlah
metode road load analysis. Dengan Mengetahui besarnya daya yang dibutuhkan saat
kendaraan berjalan pada konsisi aktualnya, mesin yang sesuai dapat dipilih sehingga bus
dapat memaksimalkan daya dair mesin yang tersedia.
Beberapa batasan masalah yang diambil pada penulisan tugas ini adalah:
Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode studi pustaka.
Studi pustaka adalah suatu metode yang digunakan dalam penelitian ilmiah yang
dilakukan dengan membaca dan mengolah data yang diperoleh dari model dalam literatur.
1. Bus Besar
Bus besar memiliki kapasitas penumpang 40 hingga 59 penumpang. Terdapat dua
konfigurasi tempat duduk pada bus besar yaitu konfigurasi 2-2 dan konfigurasi 2-
3. Konfigurasi bangku 2–2 (2 kiri dan 2 kanan), kapasitas mulai dari 40,43,44
hingga 47 seat . Pada konfigurasi ini posisi duduk cenderung terasa lebih nyaman
dengan sedikt bangku yang ada pada unit bus. Karena jarak antar bangku sedikit
agak jauh dan tidak terkesan berdesak-desakan. Sehingga bila utuk perjalanan
jarak jauh untuk konfigurasi bangku 2–2 ini sangat di rekomendasikan.
Sedangkan Konfigurasi bangku 2–3 (2 kiri dan 3 kanan), cenderungnya untuk
mengefisiensikan anggaran pilihan konfigurasi ini paling banyak peminatnya.
Karena dengan jumlah bangku yang banyak anda bias berhemat dalam hal
penyediaan transportasi.
(a) (b)
Gambar 2.2 Jenis bis besar (a) konfigurasi 2-2 (b) konfigurasi 2-3
2. Bus medium
Untuk jenis ini adalah untuk jenis kapasitas sedang, dimana kebutuhannya biasa
sebagai support bila kebutuhan besar tidak mencukupi kuota penumpang. Namun
kadang sebagai pilihan utama juga bila memang jumlah penumpang tidak terlalu
banyak. Maka pemilihan sewa bus medium pariwisata adalah pilihan yang sangat
tepat. Adapun untuk jumlah kapasitasnya mulai dari 25, 27, 29 dan 31 seat.
Bus antarkota adalah sebuah bus yang mengangkut penumpang dengan jarak tempuh
tertentu menuju beberapa kota atau permukiman. Berbeda dengan bus
perkotaan yang memiliki perhentian tertentu secara menyeluruh di suatu kota, sebuah
bus antarkota umumnya memiliki perhentian tunggal di satu tempat terpusat di dalam
kota dan menempuh jarak jauh tanpa berhenti sama sekali. Bus antarkota ada di
seluruh dunia dan dapat dioperasikan oleh pemerintah atau perusahaan swasta, serta
dapat mencari keuntungan maupun tidak. Selain melayani kawasan permukiman
padat, bus antarkota juga merupakan moda transportasi utama di pedesaan jarang
penduduk yang memiliki sedikit transportasi umum atau bahkan tidak ada sama sekali
Gambar 2.6 Bus antarkota
4. Bus bandara.
Beberapa bandara kecil dan menengah memiliki jalan lingkar satu arah berlajur dua
atau tiga tunggal yang digunakan oleh kendaraan pribadi lokal dan bus untuk
menurunkan dan menjemput penumpang. Bus yang digunakan pada bandara biasanya
berjenis lower deck dengan kapasitas medium ataupun besar sesuai dengan kebutuhan
bandara.
Daya pada kendaraan atau lebih sering disebut sebagai Daya kuda juga bisa
diartikan sebagai ukuran tenaga saat mesin bekerja dengan faktor waktu, semisal putaran
roda per menit yang dibutuhkan kendaraan untuk melaju di kecepatan tertentu.
Dalam fisika, daya adalah kecepatan melakukan kerja. Daya sama dengan
jumlah energi yang dihabiskan per satuan waktu. Dalam sistem SI, satuan daya
adalah joule per detik (J/s), atau watt untuk menghormati James Watt, penemu mesin
uap abad ke-18. Daya adalah besaran skalar. Integral daya terhadap waktu
mendefinisikan kerja yang dilakukan. Karena integral tergantung lintasan
dari gaya dan torsi, maka perhitungan kerja dipengaruhi oleh lintasan. Sebagai konsep
fisika dasar, daya membutuhkan perubahan pada benda dan waktu yang spesifik ketika
perubahan muncul. Hal ini berbeda dengan konsep kerja, yang hanya mengukur
perubahan kondisi benda. Misal, kerja yang dilakukan seseorang adalah sama ketika
mengangkat beban ke atas tidak peduli ia lari atau berjalan, namun dibutuhkan daya lebih
besar untuk berlari karena kerja dilakukan pada waktu yang lebih singkat. Daya pada
sistem mekanik adalah kombinasi gaya dan perpindahan. Daya merupakan perkalian
antara gaya pada objek dengan kecepatan objek, atau perkalian torsi pada shaft dengan
kecepatan sudut shaft.
Daya mekanik juga merupakan turunan kerja terhadap waktu.
Dalam mekanika, kerja mekanik yang dilakukan oleh gaya F pada objek yang bergerak
sepanjang kurva C dinyatakan oleh integral garis:
𝑊𝑐 = ∫𝐶 𝐹. 𝑣 𝑑𝑡 = ∫𝐶 𝐹 𝑑𝑥 (2.1)
Dengan x mendefinisikan jalur C dan v adalah kecepatan gerak. Daya pada titik manapun
sepanjang kurva C adalah turunan waktu.
𝑑𝑊
𝑃(𝑡) = = 𝐹. 𝑣 (2.2)
𝑑𝑡
Metode Road Load Vehicle Analysis adalah metode perhitungan beban kendaraan
yang bergerak berdasarkan kondisi jalan aktual. Metode ini digunakan pada standard Euro
1 sampai Euro 6 untuk menentukan besarnya daya yang dihasilkan pada mesin. Pada
kecepatan konstan dimana tidak adanya percepatan, berdasarkan pada standard Euro
persamaan total gaya hambatan yang bekerja pada sebuah kendaraan ditunjukkan pada
persamaan 2.3 sedangkan untuk kendaraan yang bergerak pada kecepatan yang berubah
seiring waktu ditunjukkan pada persamaan 2.4.
𝑑𝑣𝑥
Σ𝐹𝑡 − 𝐹𝑙 = 𝑚 (2.4)
𝑑𝑡
Pada persamaan diatas beberapa faktor yang dibutuhkan untuk melakukan analisis
Road Load Vehicle antara lain.
1. Rolling Resistance
Rolling resistance adalah gaya hambatan yang perlu dikompensasi dengan daya
(tenaga mesin) untuk mempertahankan kecepatan. Rolling resistance dapat ditentukan
dengan persamaan 2.5 berikut.
𝐹𝑟 = 𝑃. 𝑓𝑟 . 𝐶𝑜𝑠 𝑎 (2.5)
Dengan: Fr = Gaya hambatan rolling (N)
P = Gaya normal (N)
fr = koefisien resistansi
a = sudut kontak roda terhadap jalan
2. Hambatan Aerodinamis
Aerodynamic drag atau hambatan aerodinamis adalah gaya hambatan yang muncul
karena adanya aliran udara yang mengarah berlawanan dari arah gerak kendaraan.
Besarnya nilai hambatan ini dipengaruhi oleh kecepatan kendaraan, densitas udara
lingkungan, luas area kontak antara aliran udara dan badan kendaraan, dan besarnya
koefisien hambatan aerodinamis yang dipengaruhi oleh desain badan kendaraan. Nilai
hambatan aerodinamis dapat ditentukan dengan persamaan 2.6 berikut.
2
𝐹𝑑 = 0.5 × 𝜌𝑎 × 𝑣𝑟𝑒𝑙 × 𝐶𝑑 × 𝐴𝑣 (2.6)
Dengan: Fd = Gaya hambatan aerodinamis (N)
ρa = massa jenis udara (Kg/m3)
vrel = Kecepatan kendaraan (m/s)
Cd = Koefisien hambatan aerodinamis
Av = Aera kontak kendaraan dengan aliran udara (m2)
3. Kecepatan Kendaraan.
Kecepatan kendaraan merupakan jarak yang ditempuh kendaraan setelah bergerak
selama suatu rentang waktu. Kecepatan kendaraan dipengaruhi oleh kecepatan putar roda
dan rasio gigi keseluruhan pada sistem transmisi. Pada umumnya kecepatan kendaraan
dapat dicari menggunakan persamaan 2.7.
𝑁𝜋𝑑
𝑣𝑥 = (2.7)
𝐺𝑅
Bahan bakar merupakan sumber daya dari sebuah mesin bakar torak. Energi kimia
dari sebuah bahan bakar diubah menjadi energi mekanik karena adanya pembakaran di
dalam ruang bakar. Pembakaran tersebut menghasilkan tekanan tinggi dan panas yang
dimanfaatkan utuk menggerakkan poros engkol yang kemudian digunakan sebagai daya
penggerak mesin. Pada dasarnya, semakin besar kebutuhan daya untuk menggerakkan
mesin, maka semakin besar pula konsumsi bahan bakar dari mesin tersebut. Berdasarkan
penjelasan tersebut besarnya konsumsi bahan bakar dapat diperkirakan dengan
persamaan 2.8 atau 2.9 berikut.
𝐾𝑔 𝑃
𝐹𝐶 ( 𝑠 ) = 𝑁𝐶𝑉 atau, (2.8)
𝑚3 𝑃
𝐹𝐶 ( ) = 𝑁𝐶𝑉×𝜌 (2.9)
𝑠 𝑓
Volume ruang bakar adalah volume ruangan pada silinder piston dari posisi titik
mati bawah hingga posisi saat piston berada pada posisi titik mati atas. Volume ruang
bakar adalah ruang pada silinder piston dimana kerja mesin berlangsung. Terdapat 4
siklus yang terjadi pada ruang bakar, yaitu kompresi isentropic, panas masuk, ekspansi
isentropic, dan pembuangan panas. Besarnya volume ruang bakar dapat direntukan
dengan persamaan 2.10.
𝐹𝐶
𝑉𝑐 = 𝑛×𝑁 (2.10)
𝑖
Berikut adalah bagan dalam proses analisa perhitungan daya kendaraan dengan
metode road load vehicle dan penentuan mesin yang digunakan pada kendaraan bus rapid
transit.
Data yang dibutuhkan dalam perhitungan daya kendaraan dengan metode road
load vehicle adalah besarnya nilai hambatan rolling resistance dan slip yang dipengaruhi
oleh koefisien resistansi ban dan jalan, sudut berputar antara ban dan jalan, dan gaya
normal yang dipengaruhi oleh massa kendaraan. Data kedua adalah besarnya hambatan
aerodnamis yang dipengaruhi oleh koefisien drag udara terhadap kendaraan, kecepatan
relatif antara udara terhadap kecepatan kendaraan, dan luas area kontak antara angin dan
badan kendaraan. Data ketiga yang dibutuhkan adalah besarnya kecepatan kendaraan.
Pada setiap posisi gigi, kecepatan maksimum pada kendaraan bervariasi, sehingga
kecepatan kendaraan dipengaruhi oleh rasio gigi pada kendaraan. Setelah mendapatkan
total gaya yang bekerja pada kendaraan dan kecepatan kendaraan pada tiap posisi giginya,
maka daya kendaraan dapat ditentukan. Dengan mendapatkan nilai daya kendaraan yang
dihasilkan maka dapat ditentukan besarnya konsumsi bahan bakar dan volume ruang
bakar sebagai parameter desain dari sebuah mesin.
Kendaraan Bus rapid transit ukuran medium yang kami gunakan dalam
perhitungan ini adalah bus transjakarta dengan tipe transmisi manual. Kondisi jalan di
Jakarta pada dasarnya adalah landai dengan kemiringan 0° hingga 10° sehingga variasi
kelandaian 0° dan 10° digunakan. Spesifikasi dari bus rapid transit ukuran medium adalah
sebagai berikut.
Model bus yang paling mendekati dengan bus rapid transit transjakarta adalah
model bus 1. Pada penelitian ini besarnya hambatan aerodinamis dicari menggunakan
metode pemodelan pada aplikasi dan metode eksperinmental. Kecepatan relative udara
divariasikan pada kecepatan 80 Km/jam, 110 Km/jam, dan 115 Km/jam dan massa jenis
udara adalah 1.22 Kg/m3. Hasil dari penelitian ini didapatkan besarnya koefisien
hambatan udara sebesar.
Tabel 3.3 Koefisien drag bus pada kecepatan relative 115 Km/jam
Bus Experimental drag Analytical drag %of
Number coefficient coefficient deviation
1 1.002 0.9259 7.57
2 0.915 0.9200 -0.637
3 0.784 0.6950 11.25
4 0.697 0.6316 9.35
Calorific Value adalah total panas pembakaran suatu bahan bakar yang dapat
diukur dengan cara membakar sejumlah volume gas dalam alat yang bernama
kalorimeter. Energi panas yang dihasilkan dari pembakaran suatu bahan bakar dapat
dimanfaatkan sebagai input energi mesin untuk melakukan kerja. Pada dasarnya potensi
nilai bakar yang dimiliki oleh sebuah bhana bakar dipengaruhi oleh jumlah rantai
hidrocarbon yang terkandung dalam sebuah bahan bakar. Besarnya nilai Calorivic Value
untuk berbagai bahan bakar dapat dilihat pada gambar 3.4 berikut.
Untuk kendaraan berupa rapid transit bus Transjakarta yang beroperasi hanya di
trayek dalam kota, kecepatan kendaraan bus terutama pada kondisi kota Jakarta yang
cenderung padat dan seringkali terjadi kemacetan tidak akan melebihi 60 km/jam.
disamping itu, kapasitas penumpang yang cukup benyak memberikan beban tambahan
pada kendaraan sehingga kendaraan membutuhkan torsi yang besar, oleh sebab itu posisi
gigi pada kendaraan bus rapid transit dalam kota hanya berkisar pada gigi 1 hingga 3.
Besarnya kecepatan maksimum pada gigi 1 hingga gigi 3 dapat ditentukan menggunakan
persamaan 2.7.
1200
𝑁𝜋𝑑 𝜋 .0,571 𝑚
𝑣𝑥 = = 60 = 5,35 = 19,26 𝑘𝑚/ℎ
𝐺𝑅 6.70 𝑠
1300
𝑁𝜋𝑑 𝜋 .0,571 𝑚
𝑣𝑥 = = 60 = 10.20 = 36,72 𝑘𝑚/ℎ
𝐺𝑅 3.81 𝑠
1500
𝑁𝜋𝑑 𝜋 .0,571 𝑚
𝑣𝑥 = = 60 = 19,59 = 70,52 𝑘𝑚/ℎ
𝐺𝑅 6.70 𝑠
Berdasarkan persamaan 2.5 dan data yang didapatkan pada spesifikasi mesin dan
kondisi jalan maka besar gaya rolling resistance adalah.
Dan besarnya gaya hambatan roda pada setiap posisi gigi saat kendaraan beroperasi
adalah.
Gaya beban aerodinamis dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.6 dan
berdasarkan nilai koefisien drag yang didapatkan dari tabel 3.1 hingga tabel 3.3 dapat
disimpulkan bahwa apabila kecepatan kendaraan terlalu rendah, maka kecepatan relative
antara udara dan kendaraan akan rendah pula dan koefisien hambatan aerodinamis akan
semakin kecil. Besarnya gaya hambatan aerodinamis dari bus yang beroperasi pada gigi
1 dengan kecepatan relative udara sekitar 20 km/h adalah.
Sehingga besarnya gaya hambatan aerodinamik untuk setiap posisi gigi adalah.
Berdasarkan persamaan 2.3 nilai total beban kendaraan untuk kondisi jalan datar
tanpa adanya percepatan untuk posisi gigi 1 adalah.
Sehingga besarnya total beban pada kendaraan pada setiap posisi giginya tanpa adanya
percepatan adalah.
Sedangkan total beban kendaraan yang melaju pada kondisi jalan dengan kelandaian 10°
adalah.
Tabel 4.4 Total beban kendaraan pada jalan dengan kelandaian 10°
Total Beban Kendaraan
Posisi
Fl Fd m θ a Fa Fg Ft (N)
Gigi
Gigi 1 1276.335 148.2788 0 17034.89 18459.5
Gigi 2 1291.817 1186.231 10000 10 0 0 17034.89 19512.93
Gigi 3 1330.569 3559.095 0 17034.89 21924.55
Daya dari bus dapat dicari dengan menggunakan persamaan 2.2 dengan nilai
kecepatan dan gaya traksi roda telah diketahui maka, besarnya daya kendaraan pada saat
bus berada di posisi gigi 1 dengan kemiringan 0° adalah.
𝑃(𝑡) = 1424,614 × 5,36 = 7631,557 𝑊𝑎𝑡𝑡
Dan besarnya nilai daya kendaraan pada posisi gigi 1 hingga gigi 3 adalah.
Tabel 4.5 Daya bus pada jalan dengan kemiringan 0°
Daya Kendaraan
Posisi Gigi Ft (N) Vx (m/s) P (Watt)
Gigi 1 1424.614 5.36 7631.557
Gigi 2 2478.048 9.42 23344.01
Gigi 3 4889.664 19.59 95795.31
Dan untuk daya pada saat kendaraan melaju di jalan dengan kemiringan 10° adalah