Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
(1). Angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan angka kematian
(Assosiation of South East Asian Nations) termasuk tinggi (1, 2). Berdasarkan data
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, diketahui bahwa AKB
sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup dan AKABA 40 per 1.000 kelahiran hidup
yaitu program pos pelayanan terpadu (Posyandu) (4). Posyandu merupakan salah
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam
lembaga terkait, dan keaktifan petugas pembina dan beberapa faktor internal yaitu
kepala desa, dana, sarana prasarana, dan kader kesehatan (4). Keberhasilan
Posyandu ini sangat ditentukan oleh kinerja kader, karena kader merupakan
1
2
penggerak Posyandu dan hidup matinya posyandu tergantung aktif tidaknya kader
(5).
Posyandu pada tahun 2008 menjadi 269.000 Posyandu pada tahun 2010 yang
tersebar di lebih dari 70.000 desa di seluruh Indonesia (6, 7). Posyandu dilihat dari
segi kualitas, masih ditemukan beberapa masalah antara lain kelengkapan sarana,
keterampilan kader yang belum memadai, data kader, dan strata Posyandu (8, 9).
Posyandu pada saat ini mengalami stagnasi karena banyak faktor, salah
satunya kader kurang aktif, kurang semangat, dan kurangnya inisiatif serta
yang hampir sama bahwa kader dalam pelaksanaan Posyandu merupakan titik
Posyandu strata pratama, 45% strata madya, 19,9% strata purnama, dan 3,4%
strata mandiri (11). Berdasarkan data tersebut, jumlah Posyandu yang terdapat di
purnama, serta hanya Banjarbaru yang tidak mempunyai Posyandu dengan strata
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, mengenai PWS gizi dan
penimbangan balita Kota Banjarbaru pada Desember 2012 didapatkan data bahwa
3
jumlah kader yang ada sebanyak 905 orang dan kader aktif sebanyak 812 orang
(12). Studi pendahuluan yang dilakukan calon peneliti pada 8 Puskesmas yang ada
di Kota Banjarbaru didapatkan data bahwa jumlah kader untuk tiap Posyandu
masih ada yang kurang dari 5 orang. Tiap Posyandu idealnya harus memiliki 5
orang kader. Hal ini agar mempermudah kinerja kader yang dalam melakukan
Kota Banjarbaru, didapatkan hasil dari 3 Puskesmas yaitu Pukesmas Sei Besar,
hanya 1 atau 2 orang kader dari 5 orang kader Posyandu yang melakukan tugas
belakang tersebut, calon peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
B. Rumusan Masalah
penelitian ini yaitu apakah terdapat hubungan kinerja kader Posyandu dengan
C. Tujuan Penelitian
Kota Banjarbaru.
4
Banjarbaru.
2. Menilai pelaksanaan Posyandu pada wilayah kerja Puskesmas di Kota
Banjarbaru.
3. Menganalisa hubungan kinerja kader Posyandu dengan pelaksanaan
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan wawasan