Вы находитесь на странице: 1из 33

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN PERAWATAN PERIANAL


DENGAN EXTRA VIRGIN OLIVE OIL (EVOO) UNTUK
MENGATASI DIAPER DERMATITIS PADA BAYI
DI PUSKESMAS KUWARASAN

Diajukan untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan


Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

CATUR NUGRAHAENI
B1501252

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2018

i STIKES Muhammadiyah Gombong


ii STIKES Muhammadiyah Gombong
iii STIKES Muhammadiyah Gombong
iv STIKES Muhammadiyah Gombong
KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN PERAWATAN PERIANAL


DENGAN EXTRA VIRGIN OLIVE OIL (EVOO) UNTUK
MENGATASI DIAPER DERMATITIS PADA BAYI
DI PUSKESMAS KUWARASAN 1
Catur Nugrahaeni2 , Kusumastuti3

INTISARI

Latar Belakang : Angka kejadian diaper dermatitis pada bayi diwilayah


Kebumen ada sekitar 10,6%. Diaper dematitis disebabkan oleh beberapa faktor,
seperti fisik, kimia, enzimatik, dan biogenik (kuman dalam urin dan feses). Selain
itu, diaper dermatitis juga disebabkan oleh kulit bayi terpapar cukup lama dengan
urin atau feses yang mengandung bahan amonia, kimia yang ada dalam diapers.
Cara pengobatan diaper dermatitis dapat dilakukan dengan terapi non farmakologi
seperti menggunakan extra virgin olive oil (EVOO), ini merupakan bahan olahan
alami yang dapat dipertimbangkan sebagai terapi topikal alternatif yang dapat
digunakan untuk perawatan kulit pada bayi yang mengalami diaper dermatitis
yaitu menggunakan extra virgin olive oil (EVOO) hal ini dikarenakan extra virgin
olive oil (EVOO) akan memperbaiki sel-sel kulit yang rusak sebagai antioksidan
yang dapat melindungi kulit dari iritasi.
Tujuan : Mengetahui penerapan extra virgin olive oil (EVOO) sebagai perawatan
perianal mengatasi diaper dermatitis pada bayi di Puskesmas Kuwarasan.
Metode : Penelitian ini adalah metode deskripsi observasional dengan pendekatan
studi kasus. Teknik yang digunakan dalam menentukan partisipan yaitu insidental
sampling berdasarkan kriteria dengan jumlah partisipan 5 bayi. Sumber data
menggunakan data yang dikumpulkan melalui lembar pengkajian, SOP, dan
dokumentasi.
Hasil : Setelah dilakukan penerapan dengan menggunakan extra virgin olive oil
(EVOO), terdapat penurunan diaper dermatitis yaitu dari diaper dermatitis derajat
sedang menjadi diaper dermatitis derajat sedikit (2 partisipan) dan dari diaper
dermatitis derajat ringan menjadi diaper dermatitis derajat sedikit (3 partisipan),
1 partisipan sembuh dalam 3 hari dan 4 partisipan sembuh dalam 2 hari.
Kesimpulan : perawatan perianal dengan meggunakan extra virgin olive oil
(EVOO) dapat menyembuhkan diaper dermatitis pada bayi.
Kata kunci : extra virgin olive oil (EVOO), bayi, diaper dermatitis
Kepustakaan : 2004-2017
Jumlah halaman : xi + 68 halaman + 4 lampiran
1 Judul
2 Mahasiswa prodi DIII Kebidanan
3 Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Gombong

v STIKES Muhammadiyah Gombong


SCIENTIFIC PAPER

THE APPLICATION OF PERIANAL TREATMENT


USING EXTRA VIRGIN OLIVE OIL (EVOO) TO
OVERCOME DIAPER DERMATITIS ON A BABY
IN HEALTH CENTER OF KUWARASAN 1
Catur Nugrahaeni2 , Kusumastuti3

ABSTRACT

Background: The number of diaper dermatitis cases on baby in Kebumen is


around 10,6%. Diaper dermatitis is caused by several factors, such as physical,
chemical, enzymatic, and biogenic (bacteria in urine and feses). Besides, it may be
caused by the baby’s skin being exposed quite long with urine or feses containing
ammonia, chemical substances in diapers. Diaper dermatitis can be treated by
non-pharmacology therapy, such as using extra virgin olive oil (EVOO). It is a
natural material product being considered as a topical alternative therapy which
can be used to treat baby’s skin being exposed by diaper dermatitis. This is
because EVOO will repair the damaged skin cells as it functions as antioxydan
that can protect the skin from irritation.
Objectivee: To know the application of extra virgin olive oil (EVOO) in perianal
treatment for overcoming diaper dermatitis on babies in health center of
Kuwarasan.
Method: This study is an observational descriptive with a case study approach.
The participants (5 babies) were taken by using insidental sampling technique in
accordance with the criteria. Data were collected by assessment sheet, procedural
operational standard, and documentation.
Result: After having the application of perianal treatment using EVOO, there was
a decrease in the level of dermatitis, i.e. from medium level became light level (2
participants(, and from low level became light level (3 participants(. There was 1
participant recovered in 3 days and 4 participants recovered in 2 days.
Conclusion: Perianal treatment using extra virgin olive oil (EVOO) can heal
diaper dermatitis on a baby.

Keywords : Extra virgin olive oil (EVOO), baby, diaper dermatitis


Literatures : 2004-2017
Number of Pages : xi + 68 pages + 4 appendices
1 Title
2 Student of DIII Program of Midwifery Department
3 Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

vi STIKES Muhammadiyah Gombong


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya tulis ilmiah yang
berjudul “Penerapan perawatan perianal dengan extra virgin olive oil (evoo)
untuk mengatasi diaper dermatitis pada bayi” yang diajukan guna memenuhi
salah satu tugas akhir pada Program Studi Diploma III Kebidanan. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Herniyatun, M.Kep Sp.Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKes) Muhammadiyah Gombong.
2. Eka Novyriana, S.ST., M.P.H selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
STIKes Muhammadiyah Gombong.
3. Eni Indrayani, S.SiT., M.P.H selaku penguji 1 yang telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
4. Kusumastuti, S.SiT, M.Kes selaku pembimbing akademik yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
5. Supriyatin, Amd.Keb selaku pembimbing lahan yang telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
6. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materil maupun moril,
dorongan semangat dan doa yang tiada henti.
7. Riyatno yang telah memberikan dukungan baik materil maupun moril,
dorongan semangat dan doa yang tiada henti.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari laporan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga laporan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan penulis pada khususnya.
Wassalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh.

Gombong, April 2018

Penulis

vii STIKES Muhammadiyah Gombong


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................ iv
INTISARI ....................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................... 6
C. Manfaat ....................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori............................................................................. 8
1. Perawatan perianal ................................................................. 8
2. Diaper dermatitis ................................................................... 11
3. Extra virgin olive oil (EVOO) ............................................... 28
B. Kerangka Teori .......................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 38
B. Partisipan .................................................................................... 39
C. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 40
D. Instrumen .................................................................................... 40
E. Etika penelitian ........................................................................... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Manajemen Kasus ....................................................................... 43
B. Hasil ........................................................................................... 55
C. Pembahasan ............................................................................... 59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 65
B. Saran .......................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii STIKES Muhammadiyah Gombong


DAFTAR TABEL

Tabel 1 Manajemen Kasus An. D sebelum penerapan


tanggal 6 Mei 2018 ........................................................................... 43
Tabel 2 Manajemen kasus An. D penerapan ke-1
tanggal 7 Mei 2018 ........................................................................... 44
Tabel 3 Manajemen kasus An.D penerapan ke-2
tanggal 8 Mei 2018 ........................................................................... 44
Tabel 4 Manajemen kasus An. D penerapan ke-3
tanggal 9 Mei 2018 ........................................................................... 45
Tabel 5 Manajemen Kasus An. A sebelum penenerapan
tanggal 12 Mei 2018 ......................................................................... 46
Tabel 6 Manajemen kasus An. A penerapan ke-1
tanggal 13 Mei 2018 ......................................................................... 47
Tabel 7 Manajemen kasus An. A penerapan ke-2
tanggal 14 Mei 2018 ......................................................................... 47
Tabel 8 Manajemen Kasus An. N sebelum penenerapan
tanggal 14 Mei 2018 ......................................................................... 48
Tabel 9 Manajemen kasus An. N penerapan ke-1
tanggal 15Mei 2018 .......................................................................... 49
Tabel 10 Manajemen kasus An. N penerapan ke-2
tanggal 16 Mei 2018 ......................................................................... 49
Tabel 11 Manajemen Kasus An. D sebelum penenerapan
tanggal 22 Mei 2018 ......................................................................... 50
Tabel 12 Manajemen kasus An. D penerapan ke-1
tanggal 23 Mei 2018 ......................................................................... 51
Tabel 13 Manajemen kasus An. D penerapan ke-2
tanggal 24 Mei 2018 ......................................................................... 51
Tabel 14 Manajemen Kasus An. M sebelum penenerapan
tanggal 28Mei 2018 .......................................................................... 52
Tabel 15 Manajemen kasus An. M penerapan ke-1
tanggal 29 Mei 2018 ......................................................................... 53
Tabel 16 Manajemen kasus An. M penerapan ke-2
tanggal 30 Mei 2018 ......................................................................... 53
Tabel 17 Penerapan perawatan perianal sebelum
dilakukan dengan EVOO untuk mengatasi diaper dermatitis .......... 54
Tabel 18 Distribusi frekuensi derajat diaper dermatitis sebelum
dilakukan penerapan perawatan perianal dengan EVOO ................. 54
Tabel 19 Penerapan perawatan perianal setelah
dilakukan dengan EVOO untuk mengatasi diaper dermatitis .......... 55
Tabel 20 Distribusi frekuensi derajat diaper dermatitis setelah
dilakukan penerapan perawatan perianal dengan EVOO ................. 55
Tabel 21 Efektivitas perawatan perianal
dengan menggunakan EVOO ........................................................... 56
Tabel 21 Distribusi frekuensi perawatan perianal dengan EVOO ................... 57

ix STIKES Muhammadiyah Gombong


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diaper Dermatitis pada bayi ....................................................... 11


Gambar 2 Extra virgin olive oil (EVO) atau minyak zaitun ....................... 28
Gambar 3 Kerangka teori ............................................................................ 37

x STIKES Muhammadiyah Gombong


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent


Lampiran 2 SPO perawatan perianal
Lampiran 3 Dokumentasi foto
Lampiran 4 Lembar Konsultasi

xi STIKES Muhammadiyah Gombong


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawatan perianal meliputi perawatan pada area genetalia, area sekitar

anus, lipatan paha serta pantat bayi. Perawatan perianal ini penting untuk

menjaga kesehatan kulit bayi, khususnya pada daerah genetalia bayi yang

merupakan bagian yang sangat sensitif. Bagian pantat bayi dibersihkan agar

tidak lembab, serta menghindari pemakaian bedak karena hal ini dapat

menyebabkan infeksi (Ai Yeyeh, 2010).

Semua bayi memiliki kulit yang sangat peka dalam bulan-bulan

pertama. Kondisi kulit pada bayi yang relatif lebih tipis menyebabkan bayi

lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara struktural dapat pula

dilihat bahwa kulit pada bayi belum berkembang dan berfungsi optimal.

Salah satu masalah kulit yang masih sering terjadi pada bayi dan anak adalah

diaper dermatitis (Ai Yeyeh, 2010).

Diaper dermatitis atau lebih dikenal sebagai eksim merupakan penyakit

kulit yang mengalami peradangan karena bermacam sebab dan timbul dalam

berbagai jenis, terutama kulit yang kering, umumnya berupa pembengkakan,

memerah, dan gatal pada kulit. Para orang tua perlu memperhatikan

perawatan kulit khususnya pada daerah yang tertutup popok agar tidak terjadi

gangguan diaper dermatitis (Rahmah, 2011).

1 STIKES Muhammadiyah Gombong


2

Incidence rate (angka kejadian) diaper dermatitis berbeda-beda setiap

negara, tergantung pada hygiene, pengetahuan orang tua (pengasuh) tentang

tata cara penggunaan diaper. Kimberly A Horii, MD (Asisten profesor

spesialis anak Universitas Misouri) dan Jhon Mersch, MD, FAAP

menyebutkan bahwa 10-20% diaper dermatitis dijumpai pada praktek

spesialis anak di Amerika. Sedangkan prevalensi pada bayi berkisar antara 7-

35%, dengan angka terbanyak pada usia 9-12 bulan. Sementara itu, Rania

Dib, MD menyebutkan diaper dermatitis berkisar 4-35% pada usia 2 tahun

pertama (Sari, 2009). Insiden diaper dermatitis di Indonesia mencapai 7-35%,

yang menimpa bayi laki-laki dan perempuan berusia dibawah tiga tahun

(Muhandari, 2002).

Meskipun diaper dermatitis menyebabkan sakit dan sangat

mengganggu bayi, namun biasanya tidak berbahaya. Diaper dermatitis

umumnya terjadi pada bayi dengan kulit yang lebih sensitive. Jika ruam pada

bayi disebabkan oleh diaper yang basah atau infeksi jamur, maka hanya

dengan melepas diaper dan membiarkan kulitnya terkena angin sudah mampu

menyembuhkan. Pastikan ibu mengganti diaper secara rutin. Membasuh

pantat bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga

menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit

bayi akibat diaper dermatitis (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,

2010).

Menurut World Health Organization (WHO) menyatakan kesehatan

merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan kesejahteraan sosial,

STIKES Muhammadiyah Gombong


3

tidak hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Masalah kesehatan menjadi

fenomena yang serius didunia, banyak anak-anak dapat mengalami gangguan

kesehatan, salah satu penyakit yang mengganggu balita adalah diaper

dermatitis (Ai Yeyeh, 2010).

Prevalensi diaper dermatitis pada anak etnis Asia belum banyak

dilaporkan. Berbagai macam penyakit kulit saat ini masih menjadi masalah

kesehatan bagi masyarakat di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Angka

prevalensi diaper dermatitis yang dilaporkan adalah 20,1% di Hongkong,

19% di Jepang dan 20,8% di Singapura (Suzhou, 2010). Kejadian diaper

dermatitis di Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Australia, dan Negara Industri

lain memiliki prevalensi diaper dermatitis 10 sampai 20% pada anak dan 1-

3% terjadi pada orang dewasa. Sedangkan di Negara Agraris misalnya China,

Eropa Timur, Asia Tengah memiliki prevalensi diaper dermatitis lebih

rendah (Sudarti, 2010).

Di Indonesia terdapat 261 kasus diaper dermatitis dari 2.356 pasien

baru pada tahun 2013, dengan angka kejadian sebesar 11,8% (Notoadmodjo,

2010). Prevalensi nasional diaper dermatitis adalah 6,8% (berdasarkan

keluhan responden). Sebanyak 13 provinsi mempunyai prevalensi diaper

dermatitis di atas prevalensi nasional (Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia, 2010)

Prevalensi diaper dermatitis di Provinsi Jawa Tengah sebesar 8%,

tertinggi di Kabupaten Pemalang (15,7%), Sragen (13,8%), Salatiga (13,4%)

dan terendah di Demak (2,2%), Magelang Kota (2,6%), Blora (2,8%), dan di

STIKES Muhammadiyah Gombong


4

Kendal terdata ada (11.5%) (Riset Kesehatan Desa, 2007). Berdasarkan data

Riset Kesehatan Dasar Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa angka

kejadian diaper dermatitis diwilayah Jawa Tengah khususnya daerah

Kebumen ada sekitar 10,6% yang mengalami diaper dermatitis. Diaper

dermatitis merupakan masalah kesehatan yang serius, tetapi apabila dibiarkan

akan mengakibatkan asma rhinitis alergik (Hidayat, 2009).

Ibu-ibu dikota besar saat ini, cenderung menggunakan popok sekali

pakai pada bayi mereka dengan alasan kepraktisan, karena popok tersebut

bisa digunakan 4-5 kali BAK. Sebenarnya tidak masalah menggunakan

popok, hanya saja perlu diperhatikan kebersihan daerah perianal yang

tertutupi oleh popok sehingga tidak menyebabkan diaper dermatitis

(Muslihatun, 2010).

Penyebab diaper dematitis bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti

fisik, kimia, enzimatik, dan biogenik (kuman dalam urin dan feses). Salah

satu penyebabnya adalah kulit bayi terpapar cukup lama dengan urin atau

feses yang mengandung bahan amonia, kimia yang ada dalam diapers.

Diaper yang terbuat dari bahan plastik atau karet dapat menyebabkan iritasi

pada kulit bayi. Diare, infeksi jamur, susu formula kemungkinan bayi

mengalami diaper dermatitis lebih besar ketimbang ASI, ini karena

komposisi bahan kimia yang ada diurin atau feses berbeda serta bayi yang

mempunyai riwayat alergi. Tetapi penyebab utama diaper dermatitis

disebabkan oleh jamur sehingga dapat menyebabkan iritasi terhadap kulit

STIKES Muhammadiyah Gombong


5

yang tertutup oleh popok karena cara pemakaian popok yang tidak benar

(Notoatmodjo, 2010).

Upaya pencegahan agar diaper dermatitis ini tidak terjadi maka

perawatan perianal penting dilakukan. Mengganti popok usai bayi

BAB/BAK, mengusahakan kulit agar tetap kering, menggunakan sabun

khusus, melonggarkan popok, membiarkan daerah alat kelamin terkena udara

bebas (Saryono, 2010). Selain perawatan perianal cara pengobatan dan

pencegahan diaper dermatitis dapat dilakukan dengan terapi non

farmakologi, Salah satu dari bahan olahan alami yang dapat dipertimbangkan

sebagai terapi topikal alternatif yang dapat digunakan untuk perawatan kulit

pada bayi yang mengalami diaper dermtitis yaitu meggunakan EVOO karena

EVOO akan menjaga kelembaban kulit (Apriyanti, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh (Apriza,

2017) di Ruang Perawatan Anak RSUD Bangkinang pada perawatan dengan

menggunakan EVOO didapatkan nilai p=0,000 (a<0,05), maka H0 ditolak dan

H1 diterima, berarti bahwa penggunaan EVOO pada perawatan perianal

efektif terhadap pencegahan diaper dermatitis sedangkan menurut penelitian

yang dilakukan oleh (James, 2005) perawatan dengan menggunakan EVOO

pada perawatan perianal efektif terhadap pencegahan diaper dermatitis.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja

Puskesmas Kuwarasan selama bulan Januari sampai Maret 2018 didapatkan

hasil bayi yang mengalami diaper dermatitis sebanyak 10 bayi yang

mengalami diaper dermatitis tersebut hanya dibiarkan karena menurut ibu

STIKES Muhammadiyah Gombong


6

kejadian diaper dermatitis ini tidak berbahaya bagi bayi. Berdasarkan

pernyataan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Penerapan perawatan perianal dengan EVOO untuk mengatasi diaper

dermatitis pada bayi di Puskesmas Kuwarasan.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Melakukan penerapan extra virgin olive oil (EVOO) untuk

mengatasi diaper dermatitis pada bayi di Puskesmas Kuwarasan.

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi kondisi diaper dermatitis sebelum dilakukan

perawatan perianal dengan menggunakan EVOO pada bayi.

b. Mengidentifikasi kondisi diaper dermatitis setelah dilakukan

perawatan perianal dengan menggunakan EVOO pada bayi.

c. Efektivitas penggunaan EVOO untuk mengatasi diaper dermatitis.

STIKES Muhammadiyah Gombong


7

C. Manfaat

1. Manfaat teoritis

a. Bagi pelayanan kesehatan

Memberikan pelayanan perawatan perianal dengan menggunakan

extra virgin olive oil (EVOO) pada bayi sebagai upaya mengatasi

terjadinya diaper dermatitis.

b. Bagi penulis

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman baru dalam menerapkan

pengetahuan yang dimiliki, serta dapat mengetahui hubungan setiap

variabel dalam penelitian yang dapat dijadikan bahan penelitian lebih

lanjut dalam pengembangan khasanah ilmu kebidanan.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Ibu balita

Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu untuk mencegah dan

mengatasi terjadinya diaper dermatitis.

b. Bagi Institusi pendidikan

Diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan

memberikan sumbangan ilmu pengetahuan serta pemikiran mengenai

perawatan perianal untuk mengatasi diper dermatitis pada bayi.

c. Bagi Bidan

Sebagai bahan informasi dan masukan bagi bidan untuk memberikan

kualitas pelayanan sehingga dapat memberikan pelayanan yang aktual,

baik, dan komprehensif.

STIKES Muhammadiyah Gombong


DAFTAR PUSTAKA

Apriyanti, M. (2012). Tanaman obat paling berkhasiat dan paling dicari.


Yogyakarta: Pustaka baru press.

Apriza. (2017). Pengaruh pemberian minyak zaitun terhadap ruam popok pada
bayi di RSUD Bangkinang. ISSN 2580, 10-19.

Arief, S. (2009). Neonatus dan asuhan keperawatan anak. Yogyakarta: Nuha


Offset.

Arikunto, S. (2016). Pedoman riset praktis untuk profesi perawat. Jakarta: EGC.

Astawan. (2015). Fakta dan manfaat minyak zaitun . Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara.

Ai Yeyeh. (2010). Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta: CV Trans Info
media.

Budiardja. (2006). Infeksi Kulit pada bayi dan anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.

Cakmoki. (2010). Penanggulangan ruam dibalik popok. Jakarta: Pustaka baru


press.

Hidayat, A. A. (2009). Metode penelitian Kebidanan dan teknik analisis data.


Jakarta: Salemba medika.

James. (2005). Efficacy of dietary hempseed oil in patients with dermatitis.


journal of dermatological treatment, 87-94.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Buku saku pelayanan


kesehatan neonatal esensial rev. ed. Jakarta: Kementrian Kesehatan.

Lokanata, M. D. (2004). Eksim pada bayi dan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.

Maharani, A. (2014). Penyakit Kulit Perawatan Pencegahan Pengobatan .


Yogyakarta: Pustaka Baru Press Edisi 1.

Marmi. (2011). Panduan Lengkap Sakit dan Luka Pada Anak. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

STIKES Muhammadiyah Gombong


Maryunani, A. (2010). Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: CV.
Trans Media.

Muhandari. (2002). Perawatan kulit bayi dan balita. Jakarta: Fakultas kedokteran
Universitas Indonesia.

Muslihatun. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya.

Nangili. (2013). Manfaat pemberian minyak zaitun untuk kulit. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak . Jakarta: Salemba


Medika.

Orey, C. (2008). Khasiat minyak zaitun. Jakarta: PT Mizan Publika.

Paulette, H. (2008). Asuhan neonatus rujukan cepat. Jakarta: EGC.

Puspitasari, P. d. (2016). Pemberian Extra Virgin Oil untuk mengatasi diaper rash
pada bayi usia 1-12 bulan. Jurnal kesehatan hesti wira sakti, 91-96.

Rahmat, H. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi diaper rush pada bayi 0-


12 bulan diwilayah kerja puskesmas Kota Bantaeng Kecamatan Bontotiro.
Dipetik 28 Mei 2018, dari Google Cendekia:
Https://www.scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2c5&q=Fakto
r+yang+mempengaruhi+diaper_rush+pada+bayi+usia+0-
12+bulan+wilayah+Puskesmas+Bantaeng+Kecamatan+Bontotiro%btnG=
#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3DN2JFoN0ocAEJ.

Rahmah. (2011). Asuhan neonatus, bayi dan balita. Jakarta: EGC.

Riset Kesehatan Desa. (2007). Buku saku pelayanan kesehatan neonatus provinsi
Jawa Tengah. Jawa Tengah: Riset Kesehatan Desa.

Sari. (2009). Neonatus dan asuhan keperawatan anak. Yogyakarta: Nuha Medika.

Saryono. (2010). Metodologi penelitian kesehatan : penuntun praktis bagi


pemula. Yogyakarta: Mitra cendikia press.

Sudarti. (2010). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta:
Nuha Medika.

STIKES Muhammadiyah Gombong


Suzhou, E. A. (2010). Diaper Dermatitis A Survey of risk factors for children
aged 1-36 months. China: randomized double blind.

Utami, R. (2013). Minyak zaitun untuk kulit sensitif. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Yasril. (2009). Teknik sampling untuk penelitian kesehatan. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

STIKES Muhammadiyah Gombong


LAMPIRAN

xii STIKES Muhammadiyah Gombong


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERAWATAN PERIANAL
UNTUK MENGATASI RUAM POPOK PADA BAYI

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PERAWATAN
PERIANAL UNTUK MENGATASI DIAPER
DERMATITIS PADA BAYI

Pengertian Membantu perawatan pada area genitalia, area


sekitar anus, lipatan paha serta pantat bayi.
Tujuan Menjaga kebersihan pada bayi, memberikan rasa
nyaman pada bayi, dan mencegah terjadinya
diaper dermatitis pada bayi.
Kebijakan Bayi umur 1-12 bulan.
Peralatan 1 Handuk
2 Sabun Bayi
3 Washlap
4 Kapas DTT
5 Baskom
6 Air
7 Bengkok
8 Popok kain bersih atau popok sekali pakai
9 Baju bersih
10 Extra virgin olive oil (EVOO)
Prosedur A Tahap Pra interaksi
Pelaksanaan
1 Mengecek kembali kelengkapan alat dan
bahan
2 Hand hygiene (Hand Wash/ Hand Scrub)
B Tahap Orientasi
1 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada ibu/keluarga.
2 Menanyakan kesiapan ibu dan bayi.
C Tahap Kerja
1 Menjelaskan kepada ibu pengertian
perawatan perianal pada bayi adalah
perawatan daerah yang tertutup oleh popok
atau daerah kemaluan dan sekitarnya yaitu
dengan membersihkan area genitalia, area
sekitar anus, lipatan paha serta pantat bayi.
2 Menjelaskan kepada ibu tentang tujuan
perawatan perianal pada bayi antara lain:
menjaga kebersihan, memberikan rasa
nyaman pada bayi, dan mencegah terjadinya
diaper dermatitis pada bayi.
3 Mengajari ibu cuci tangan.
4 Menggunakan sarung tangan.
5 Memastikan bayi dalam posisi nyaman
(terbaring).
6 Membuka popok bayi dengan hati-hati.
7 Membersihkan dengan kapas DTT pada
bagian kulit dan perianal bayi setelah BAB
dengan cara mengusap dari depan ke
belakang untuk membersihkan kotoran agar
mencegah infeksi.
8 Membersihkan menggunakan washlap
dengan air dan sabun.
9 Mengeringkan dengan handuk atau kain yang
lembut dengan cara menepuk-nepuknya.
10 Mengangin-anginkan area genetalia sebentar
supaya benar-benar kering dan mengoleskan
Extra virgin olive oil (EVOO).
11 Memakaikan popok kain atau popok sekali
pakai.
Apabila menggunakan popok sekali pakai :
a. Kendorkan perekat popok supaya tidak
tampak membekas di dekat pangkal paha
bayi, ada beberapa bayi yang sensitif
terhadap jenis merek popok tertentu.
b. Pada bayi laki-laki, saat akan menutup
popok, posisikan penis ke arah
bawah.Jika tali pusat bayi belum lepas,
pastikan bagian atas popok tidak
mengenai tali pusat.
12 Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan
bedak bayi atau talk karena dapat
menyebabkan pori-pori tertutup oleh bedak.
13 Menjelaskan pada ibu cara perawatan perianal
yang benar yaitu :
a. Menganjurkan ibu untuk segera
mengganti popok bayi jika bayi setelah
BAK dan BAB.
b. Menganjurkan ibu untuk mengganti
popok sekali pakai setelah 3-4 jam
pemakaian.
c. Memelihara kebersihan pakaian dan alat-
alat untuk bayi.
14 Memberitahu ibu apabila pada bayi
mengalami tanda dan gejala ruam popok
seperti kemerahan ringan dikulit pada daerah
genetelia bayi disertai dengan lecet atau luka
ringan pada kulit, berkilat, kadang mirip luka
bakar, timbul bintik-bintik merah dan kadang
bengkak pada daerah yang paling lama
berkontak dengan popok seperti paha maka
menganjurkan ibu untuk segera datang ke
tenaga kesehatan.
15 Melakukan evaluasi
16 Mencuci tangan
DOKUMENTASI

Partisipan pertama

Hari ke-1 Hari ke-2

Hari ke-3
Partisipan kedua

Hari ke-1 Hari ke-2


Partisipan ketiga

Hari ke-1 Hari ke-2


Partisipan keempat

Hari ke-1 Hari ke-2


Partisipan kelima

Hari ke-1 Hari ke-2

Вам также может понравиться