Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAHASA INDONESIA
X MIPA 3
OLEH
1.MUH.KHALID HAEKAL
2.MUH.ZULHIZMI
3.MULIANI
4.NIRWATI IRMAYANITA
5.NURAEMI SULASTRI
Hikayat Bayan Budiman
Adapun akan hamba,tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut
bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar.
Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka
Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan
perempuan itu.Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu,dan
setiap berpamitan dengan bayan ,maka di berilah ia cerita2 hingga sampai 24 kisah dan 24
malam ,burung tersebut bercerita, hingga akhirny lah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatanya
dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari rantauannya.
Burung Bayan tidak melarang malah dia menyuruh Bibi Zainab meneruskan rancangannya
itu, tetapi dia berjaya menarik perhatian serta melalaikan Bibi Zainab dengan cerita-ceritanya.
Bibi Zainab terpaksa menangguh dari satu malam ke satu malam pertemuannya dengan putera
raja. begitulah seterunya sehingga Khoja Maimun pulang dari pelayarannya.
Bayan yang bijak bukan sahaja dapat menyelamatkan nyawanya tetapi juga dapat menyekat
isteri tuannya daripada menjadi isteri yang curang. Dia juga dapat menjaga nama baik tuannya
serta menyelamatkan rumah tangga tuannya.
Antara ceriota bayan itu ialah mengenai seekor bayan yang mempunyai tiga ekor anak yang
masih kecil. Ibu bayan itu menasihatkan anak-anaknya supaya jangan berkawan dengan anak
cerpelai yang tinggal berhampiran. Ibu bayan telah bercerita kepada anak-anaknya tentang
seekor anak kera yang bersahabat dengan seorang anak saudagar. Pada suatu hari mereka
berselisih faham. Anak saudagar mendapat luka di tangannya. Luka tersebut tidak sembuh
melainkan diubati dengan hati kera. Maka saudagar itupun menangkap dan membunuh anak kera
itu untuk mengubati anaknya.
Sebuah lagi cerita bayan ialah mengenai seorang lelaki yang sangat mengasihi isterinya.
Apbila isterinya meninggal dunia, dia telahj memohon dioa kepada Tuhan supaya separuh
daripada umurnya dibahagikan kepada isterinya. Doa itu dikabulkan dan isterinya hidup semual.
Namun, si isteri tidak jujur dan lari dengan seorang saudagar kaya. Lelaki itu menjejaki isterinya
kerana menyangka isterinya dilarikan oleh saudagar kaya itu. Tetapi dia telah dihina dan diusir
oleh isterinya. Kerana marah dan kecewa, lelaki itu memohon agar Tuhan mengembalikan
usianya yang telah diberi kepada isterinya. Dengan kehendak Tuhan, isterinya mati semula.
Dalam cerita yang lain pula, bayan bercerita mengenai pengorbanan seorang isteri. seorang
puteri raja yang kejam telah membunuh 39 orang suaminya. suaminya yang keempat puluh telah
berjaya menginsafkannya dengan sebuah cerita mengenai seekor rusa betina yang sanggup
menggantikan pasangannya, rusa jantan, untuk disembelih. Begitu kasih rusa betina kepada
pasangannya sehingga sanggip mengorbankan diri untuk disembelih. Puteri itu insaf dan tidak
jadi membunuh suaminya yang keempat puluh itu, malah sanggup berkorban apa sahaja untuk
suaminya.
1.UNSUR-UNSUR INSTRINSIK
¯ Tema : seorang burung yang memberi nasihat kepada Tuannya untuk menghindari perbuatan
tercela.
¯ Alur : Maju
· Pengenalan : “….Tak lama setelah beliau berdoa kepada Tuhan, lalu saudagar Mubarok pun
mempunyai seorang anak laki- laki dari istrinya yang diberi nama Khojan Maimun.
Setelah Khojan Maimun berusia lima tahun, ayahnya menyerahkan kepada guru-guru
untuk mengajarinya mengaji hingga umurnya lima belas tahun. Saat umurnya lima belas tahun,
Khojan Maimun dinikahkan dengan saudagar kaya, sangat cantik, bernama Bibi Zainab.”
· Pemunculan Masalah: “….Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam
berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu
melalui seorang perempuan tua.”
· Klimaks : “….Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu
hendak menemui anak raja itu, maka bernasehatkah di tentang perbuatanya yang melanggar
aturan Allah SWT. maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari
sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati….”
· Antiklimaks : “….Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita
tersebut. Maka Bayan pun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat
memperlalaikan perempuan itu.”
· Penyelesaian : “….maka di berilah ia cerita- cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam
burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatanya dan
menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari rantauannya.”
¯ Tokoh dan Penokohan :
a. Khojan Mubarok : sholeh dan kaya. (analitik)
Bukti 1. : “Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak. Tak
seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan,…”
Bukti 2 : “….maka di serahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru…”
Bukti 2 : “….Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan
setiap berpamitan dengan bayan, maka di berilah ia cerita- cerita hingga sampai 24 kisah dan 24
malam burung tersebut bercerita,…”
¯ Amanat : seorang istri haruslah menaati dan berbakti pada suaminya dan jangan gegabah
pada saat diberi nasihat ataupun kritikan.
¯ Gaya Bahasa :mudah dipahami, pengarang cenderung menggunakan bahasa Melayu.
2.UNSUR-UNSUR EKSTRINSIK
a. Nilai Agama :
Berbaktilah kepada suami. Ketika suami merantau seorang istri harus menjaga dirinya dari laki-
laki lain. Jika seorang istri pergi dengan laki- laki lain tanpa izin dari suaminya, maka dia harus
insaf.
Bukti 1 : “…hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatanya dan menunggu
suaminya Khojan Maimum pulang dari rantauannya.”
Bukti 2 : “….maka bernasehatkah di tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT.”
b. Nilai Pendidikan : Nasihat yang diberikan sedikit- demi sedikit dapat meluluhkan hati yang
ambisius (Bibi Zinab yang sangat ingin mendapatkan anak Raja itu).
Bukti 1 : “….Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut.
Maka Bayan pun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan
perempuan itu….”
Bukti 2 : “…. Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan
dengan bayan, maka di berilah ia cerita- cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung
tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatanya dan
menunggu suaminya Khojan Maimun pulang dari rantauannya.”
c. Nilai Moral :
Ø Sikap Sholeh yang dimiliki oleh Khojan Maimun dan Ayahnya.
Bukti 1 : “….Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun
beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang di beri nama Khojan Maimun.”
Bukti 2 : “….maka di serahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai
umur Khojan Maimun lima belas tahun,….”
Ø Sikap bijaksana yang dimiliki oleh burung tiung.
Bukti 1 : “….berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka
Bayan pun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan
perempuan itu….”
Bukti 2 : “….Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan
setiap berpamitan dengan bayan, maka di berilah ia cerita- cerita hingga sampai 24 kisah dan 24
malam burung tersebut bercerita,…”
d. Nilai Budaya : Sejak beumur lima tahun, Khojan Maimun sudah diajarkan mengaji.
Bukti : “Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka di serahkan oleh bapaknya mengaji
kepada banyak guru….”