Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
21
PENDAHULUAN
Tugas dan Fungsi Apotek berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1980, tugas dan
fungsi apotek adalah sebagai berikut:
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang diatur dalam:
B. Manajemen Apotek
Manajemen Apotek, adalah manajemen farmasi yang diterapkan di apotek. Sekecil
apapun suatu apotek, sistem manajemEnnya akan terdiri atas setidaknya beberapa tipe
manajemen, yaitu :
1. Manajemen keuangan
2. Manajemen pembelian
3. Manajemen penjualan
4. Manajemen Persediaan barang
5. Manajemen pemasaran
6. Manajemen khusus
Manajemen keuangan tentunya berkaitan dengan pengelolaan keuangan, keluar
masuknya uang, penerimaan, pengeluaran, dan perhitungan farmako ekonominya.
Manajemen pembelian meliputi pengelolaan defekta, pengelolaan vendor, pemilihan
item barang yang harus dibeli dengan memperhatikan FIFO dan FEFO, kinetika arus barang,
serta pola epidemiologi masyarakat sekitar apotek.
Manajemen penjualan meliputi pengelolaan penjualan tunai, kredit, kontraktor.
Manajemen persediaan barang meliputi pengelolaan gudang, persediaan bahan racikan,
kinetika aarus barang. Manajemen persediaan barang berhubungan langsung dengan
manajemen pembelian.
Manajemen pemasaran , berkaitan dengan pengelolaan dan teknik pemasaran untuk
meraih pelanggan sebanyak-banyaknya. Manajemen pemasaran ini tampak padaapotek
modern, tetapi jarang diterapkan pada apotek-apotek konvensional.
Manajemen khusus, merupakan manajemen khas yang diterapkan apotek sesuai dengan
kekhasannya, contohnya pengelolaan untuk apotek yang dilengkapi dengan laboratorium
klinik, apotek dengan swalayan, dan apotek yang bekerjasama dengan balai pengobatan, dan
lain-lain.
Prosedur Pendirian Apotek
1. Untuk mendapatkan izin apotek, apoteker atau apoteker yang bekerjasama dengan
pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan tempat,
perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan farmasi yang lain yang
merupakan milik sendiri atau milik pihak lain.
2. Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan pelayanan komoditi
yang lain di luar sediaan farmasi.
3. Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi yang lain di luar sediaan
farmasi.Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam pendirian apotek adalah:
Lokasi dan Tempat
Jarak antara apotek tidak lagi dipersyaratkan, namun sebaiknya tetap mempertimbangkan
segi penyebaran dan pemerataan pelayanan kesehatan, jumlah penduduk, dan kemampuan
daya beli penduduk di sekitar lokasi apotek, kesehatan lingkungan, keamanan dan mudah
dijangkau masyarakat dengan kendaraan.
Bangunan apotek harus mempunyai luas dan memenuhi persyaratan yang cukup, serta
memenuhi persyaratan teknis sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan
fungsi apotek serta memelihara mutu perbekalan kesehatan di bidang farmasi.
4. Ruang tunggu, ruang administrasi dan ruang kerja apoteker, ruang penyimpanan obat,
ruang peracikan dan penyerahan obat, tempat pencucian obat, kamar mandi dan toilet.
5. Bangunan apotek juga harus dilengkapi dengan : Sumber air yang memenuhi syarat
kesehatan, penerangan yang baik, Alat pemadam kebakaran yang befungsi baik,
Ventilasi dan sistem sanitasi yang baik dan memenuhi syarat higienis, Papan nama
yang memuat nama apotek, nama APA, nomor SIA, alamat apotek, nomor telepon
apotek.
Perlengkapan Apotek
1. Alat pembuangan, pengolahan dan peracikan seperti timbangan, mortir, gelas ukur dll.
Perlengkapan dan alat penyimpanan, dan perbekalan farmasi, seperti lemari obat dan
lemari pendingin.
2. Wadah pengemas dan pembungkus, etiket dan plastik pengemas.
3. Tempat penyimpanan khusus narkotika, psikotropika dan bahan beracun.
4. Buku standar Farmakope Indonesia, ISO, MIMS, DPHO, serta kumpulan peraturan
per-UU yang berhubungan dengan apotek.
5. Alat administrasi, seperti blanko pesanan obat, faktur, kwitansi, salinan resep dan
lain-lain.
Wewenang pemberian SIA dilimpahkan oleh Menteri Kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib melaporkan
pelaksanaan pemberian izin, pembekuan izin, pencairan izin, dan pencabutan izin apotek
sekali setahun kepada Menteri Kesehatan dan tembusan disampaikan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi.
Pelayanan Apotek
1. Pelayanan Resep
1. Skrining Resep Apoteker melakukan skrining resep meliputi :
- Persyaratan Administratif :
Informasi lainnya
- Kesesuaian farmasetik : bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan
lama pemberian
- Pertimbangan klinis : adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi,
jumlah obat dan lain lain). Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan
kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya bila
perlumenggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.
2. Penyiapan obat.
- Kemasan obat yang diserahkan hendaknya dikemas dengan rapi dalam kemasan yang cocok
sehingga terjaga kualitasnya.
- Penyerahan Obat. Sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir
terhadap kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker
disertai pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien.
- Informasi Obat. Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah
dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat pada pasien
sekurang-kurangnya meliputi: cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu
pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi.
- Monitoring Penggunaan Obat. Setelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker harus
melaksanakan pemantauan penggunaan obat, terutama untuk pasien tertentu seperti
kardiovaskular, diabetes, TBC, asma, dan penyakit kronis lainnya.
- Promosi dan Edukasi. Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, apoteker harus memberikan
edukasi apabila masyarakat ingin mengobati diri sendiri (swamedikasi) untuk penyakit ringan
dengan memilihkan obat yang sesuai dan apoteker harus berpartisipasi secara aktif dalam
promosi dan edukasi. Apoteker ikut membantu diseminasi informasi, antara lain dengan
penyebaran leaflet /brosur, poster, penyuluhan, dan lain lainnya.
2. Pelayanan Residensial (Home Care). Apoteker sebagai care giver diharapkan juga
dapat melakukan pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya
untuk kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya. Untuk
aktivitas ini apoteker harus membuat catatan berupa catatan pengobatan (medication
record).
Fungsi Administrasi
1. Membuat laporan realisasi data dan anggaran setiap bulan
2. Membuat laporan penutupan buku
3. Melakukan rekaptulasi buku penjualan tunai dihitung
berdasarkan jumlah resep dan rekaptulasi buku pembelian
Fungsi Pembelian
1. Membuat kebutuhan barang pada buku permintaan barang
2. Membuat Bon Permintaan Barang Apotek (BPBA) sesuai dengan data kebutuhan barang
yang tercatat pada buku permintaan barang dan pareto penjualan
3. Membuat retur atau pengembalian barang bila terjadi kesalahan dalam pengiriman barang
Karyawan/ Karyawati
Karyawan/Karyawati mencakup asisten apoteker dan non asisten apoteker.
1) Tugas dan tanggung jawab asisten apoteker antara lain :
a. Mengatur penyimpanan obat dan penyusunan apotek
b. Memberi harga pada setiap resep dokter yang masuk dan memeriksa kelengkapan resep
c. Melayani dan meracik obat sesuai dengan resep dokter
d. Menghitung dosis obat untuk racikan sesuai permintaan resep
e. Menimbang, menyiapkan, mengemas, dan memberi etiket obat yang akan diserahkan pada
pasien
f. Memeriksa kebenaran obat sebelum diserahkan pada pasien
g. Menyerahkan obat sekaligus memberi informasi mengenai cara pemakaian dan informasi
lainnya mengenai obat tersebut kepada pasien.
h. Membuat salinan resep bila diperlukan oleh pasien, bila obat hanya ditebus sebagian atau
resep diulang serta membuat kuitansi bila diperlukan.
i. Berpartisipasi dalam pelaksaan dan pemeliharaan kebersihan di apotek.
2) Tugas dan tanggung jawab non apoteker antara lain :
a. Membantu tugas asisten apoteker dalam menyiapkan obat , mengerjakan obat racikan yang
telah disiapkan oleh asisten apoteker sesuai dengan dan jumlah yang diminta
b. Membuat obat racikan standar dibawah pengawasan asisten apoteker dan apoteker
c. Menyusun obat-obat pada rak penyimpanan obat
d. Membersihkan peralatan yang digunakan dan membersihkan ruangan diapotek.
EVALUASI