Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dalam dunia bisnis menyebabkan perusahaan untuk memiliki SDM
yang berkualitas dan kompeten. Perusahaan dituntut untuk dapat mengelola SDM dengan
efisien, efektif, dan ekonomis, sehingga dapat terus berkembang. Keterbatasan perusahaan
dalam hal sumber daya, informasi dan teknologi sangat mempengaruhi dalam
perkembangan untuk mempertahankan pasar yang dikuasai.
Audit manajemen berhubungan dengan aktivitas mengevaluasi efisiensi,
efektivitas, dan ekonomisasi kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
harus membuat perencanaan dalam mengalokasikan sumber daya yang dimiliki untuk
mendukung kegiatan operasional perusahaan guna menjacapi tujuan yang telah
ditetapkan. Yaitu dengan melakukan pengawasan dan pengendalian manajemen.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep dan definisi audit manajemen ?
2. Apa saja tujuan dari audit manajemen ?
3. Apa saja tahap-tahap audit ?
4. Apa yang dimaksud ekonomisasi, efesiensi, dan efektivitas ?
5. Apa saja ruang lingkup audit manajemen ?
6. Apa saja langkah – langkah audit?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dan definisi audit manajemen
2. Untuk mengetahui tujuan audit manajemen
3. Untuk mengetahui tahap-tahap audit
4. Untuk mengetahui definisi dari ekonomisasi, efesiensi, dan efektivitas
5. Untuk mengetahui ruang lingkup audit manajemen
6. Untuk mengetahui langkah – langkah audit

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Definisi Audit Manajemen


Menurut Ulum (2009: 3), audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh
dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan
dan kejadian, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-
hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Audit manajemen adalah evaluasi terhadap efesiensi dan efektivitas operasi
perusahaan. Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi
internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada pihak yang memiliki
wewenang yang lebih tinggi.
Menurut Agoes (2012: 62), audit manajemen atau disebut juga audit operasional,
audit fungsional, audit sistem adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu
perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah
ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah
dilakukan secara efisien, efektif, dan ekonomis.

2.2 Tujuan Audit Manajemen


Secara umum, audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan,
program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi
yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan
aktivitas pada perusahaan.
Menurut Agoes (2012: 63), tujuan dan manfaat audit manajemen, yaitu:
a. Menilai kinerja dari manajemen dan berbagai fungsi dalam perusahaan.
b. Menilai berbagai sumber daya yang dimiliki dan digunakan perusahaan secara efisien
dan ekonomis.
c. Menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh top
management.

2
d. Memberikan rekomendasi kepada top management untuk memperbaiki kelemahan-
kelemahan dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi dari
kegiatan operasi perusahaan.

2.3 Tahap-tahap audit


Secara umum, tahapan audit manajemen terbagi menjadi 5 sebagai berikut :
1. Audit Pendahuluan.
- Mencari dan menggali berbagai informasi tentang latar belakang objek/entitas
yang akan diaudit.
- Memilah berbagai peraturan, ketentuan, dan kebijakan yang sudahn diterapkan
dalam entitas organisasi.
- Menemukan objek yang mungkin memiliki kelemahan potensial.
- Menetapkan tentative audit objective/audit manajemen.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
- Mengukur tingkat efesiensi dan efektivitas pengendalian manajemen.
- Mencari tahu konsep pengendalian internal yang berlaku dalam entitas dan
menemukan kelemahannya.
- Melakukan definitive audit objective/audit yang sesungguhnya.
3. Audit Terinci
- Mengumpulkan berbagai bukti audit yang cukup relevan dan kompeten.
- Mengembangkan temuan bukti audit yang saling berhubungan dengan temuan
yang lain untuk disajiakn dalam kertas kerja audit (KKA) sebagai bahan
pertimbangan dalam pendukung kesimpulan dan rekomendasi yang kan dibuat.
4. Pelaporan
- Mengkomunikasikan berbagai hasil temuan audit serta rekomendasinya kepada
pihak yang berkepentingan yaitu pihak manajemen.
- Membuat laporan komprehensif yang berguna untuk menyajikan temuan penting
hasil audit lainnya yang juga berfungsi sebagai pendukung kesimpulan audit dan
rekomendasi.

3
5. Tindak lanjut
- Mendorong pengguna laporan audit (pihak manajemen) untuk melakukan langkah
perbaikan tingkat lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh auditor.

2.4 Ekonomisasi, Efesiensi, dan Efektifitas


Definisi dari audit manajemen menekankan pada evaluasi efektivitas, efisiensi,
dan ekonomisasi dari suatu kesatuan usaha. Menurut Agoes (2012: 67)Ekonomisasi
adalah cara penggunaan suatu barang (hal) secara berhati-hati dan bijak agar diperoleh
hasil yang terbaik. Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai
progam yang dikelola. Artinya, jika perusahaan mampu memperoleh sumber daya yang
akan digunakan dalam operasi dengan pengorbanan yang paling kecil, ini berarti
perusahaan telah mampu memperoleh sumber daya tersebut dengan cara yang ekonomis
dengan demikian harga pokok per unit input yang digunakan dalam operasi juga menjadi
rendah, yang memungkinkan perusahaan menghasilkan produk dengan harga pokok yang
relatif lebih rendah dibandingkan pesaingnya. Ekonomisasi berhubungan dengan
bagaimana perusahaan dalam mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam
setiap aktivitas.
Efesiensi adalah rasio antara output dan input. Efesiensi berhubungan dengan
bagaimana perusahaan melakukan operasinya, sehingga dicapai optimalisasi penggunaan
sumber daya yang dimiliki. Menurut Agoes (2012: 67) Efisiensi adalah bertindak dengan
cara meminimalisasi pemborosan sumber daya dalam menghasilkan sesuatu.
Efektivitas sebagai tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Efektivitas merupakan ukuran dari output. Menurut Agoes (2012: 67)
Efektivitas adalah bahwa produk akhir suatu kegiatan operasi telah mencapai tujuannya.

2.5 Ruang lingkup audit manajemen


Audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan
operasional objek audit, baik fungsi manajerial (planning, organizing, actuating, and
controlling-POAC) maupun fungsi-fungsi bisnis perusahaan secara keseluruhan.

4
Secara umum, ruang lingkup audit manajemen dalam fungsi bisnis di uraikan
sebagai berikut:
1. Audit Manajemen pada fungsi pemasaran, bertujuan untuk menilai bagaiman aktivitas
pemasaan dilakukan melalui pengelolaan sumber daya yang efisien dan efektif serta
menetapkan strategi pemasaran, intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan yang
dihadapi perusahaan. Ruang lingkup audit manajemen pemasaran mencakup
lingkungan pemasaran, strategi pemasaran, organisasi, produktivitas, dan fungsi
pemasaran.
2. Audit Manajemen pada fungsi produksi dan operasi, bertujuan untuk menguji ketaatan
perusahaan dalam menerapkan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam
operasi perusahaan.
3. Audit Manajemen pada fungsi sumber daya manusia, bertujuan untuk menilai apakah
kebutuhan SDM perusahaan sudah terpenuhi secara efesien dan efektif. Ruang lingkup
proses SDM meliputi: perencanaan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi, orientasi dan
penempatan, pelatihan dan pengembangan, penilaian kerja, pengembangan karir,
perlindungan karyawan.
4. Audit Manajemen pada fungsi sistem informasi, bertujuan untuk menekankan
penilaian keandalan sistem informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan
berbagai informasi ynag diperlukan perusahaan. Ruang lingkup audit ini mencakup:
dukungan satuan pengolah data, perencanaan pengolahan data, organisasi pengolahan
data, dan pengendalian pengolahan data.
5. Audit Manajemen pada sistem kepastian kualitas, bertujuan menilai apakah sistem
kepastian kualitas yang diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses operasi
perusahaan untuk dapat mencapai kualitas produk sesuai standar yang ditetapkan.
6. Audit Manajemen pada fungsi lingkungan, bertujuan untuk menilai perkembangan
perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab lingkungannya, meliputi lingkungan
internal (keselamatan dan kesehatan kerja) dan lingkungan ekternal (pencemaran
limbah). Ruang lingkup audit lingkungan mencakup audit tanggung jawab
lingkungan, audit manajemen lingkungan, dan audit aktivitas lingkungan.
7. Audit Manajemen pada fungsi perpajakan, bertujuan untuk membantu perusahaan
memudahkan pengelolaan perpajakan untuk meminimalkan kewajiban

5
perpajakannya. Apakah setiap transaksi perusahaan mengandung unsur pajak, apakah
pengelolaan fungsi pajak telah sesuai ketentuan yang berlaku, dan apakah
penyelesaian perpajakan dilakukan tepat waktu.

2.6 Langkah-langkah audit


1. Audit pendahuluan, audit ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih
dalam, yang lebih ditekankan pada usaha untuk memperoleh informasi latar belakang
tentang objek audit. Dalam pelaksanaan audit pendahuluan perlu diperhatikan hal-hal:
pemahaman auditor terhadap objek audit, penentuan tujuan audit, penentuan ruang
lingkup dan sasaran audit, review terhadap peraturan dan undang-undang yang terkait
dengan objek audit, dan pengembangan kriteria awal dalam audit.
2. Pengujian dan review Sistem pengendalian Manajemen, SPM digunakan untuk
mengendalikan proses yang berjalan secara ekonomis, efesien, dan efektif dalam
mencapai tujuan perusahaan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam audit SDM,
mencakup: pernyataan tujuan perusahaan, rencana perusahaan, kualitas dan kuantitas
SDM yang sesuai dengan tanggung jawab dan adanya pemisahan fungsi, sistem
pembuatan kebijakan dan praktik yang sehat pada masing-masing unit organisasi, dan
sistem penelaahan yang efektif pada setiap aktivitas untuk memperoleh keyakinan
bahwa kebijakan dan praktik yang sehat telah dilaksanakan.
3. Audit Lanjutan, audit pada tahap ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang cukup
untuk mendukung tujuan audit yang sesungguhnya, yang telah ditetapkan berdasarkan
hasil review dan pengujian pengendalian manajemen. Auditor harus harus mampu
mengungkap dan menganalisis semua informasi yang berkaitan dengan tujuan audit.
Pada tahap ini, langkah-langkah yang dilakukan: mengumpulkan tambahan informasi
latar belakang; memperoleh bukti-bukti yang relevan, material, dan kompeten;
membuat ringkasan dan membuat bukti; pengembangan audit dalam audit lanjutan,
dan pengembangan luas dan arah pengembangan temuan.
4. Pelaporan, merupakan bagian akhir dari proses audit manajemen yang disajikan
melalui dua cara, yaitu: disajikan mengikuti arus informasi yang diperoleh selama
tahapan audit, dan disajikan mengikuti arus informasi yang menitikberatkan pada
penyajian kepada kepentingan para pengguna laporan hasil audit.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Menurut Agoes (2012: 62), audit manajemen atau disebut juga audit operasional,
audit fungsional, audit sistem adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu
perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan
oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara
efisien, efektif, dan ekonomis. Secara umum, audit manajemen bertujuan untuk
mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan,
sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas
pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan. Ada 6 tahap dalam audit
manajemen yaitu antara lain : audit pendahuluan, review dan pengujian pengendalian
manajemen, audit terinci, pelaporan., dan tindak lanjut.
Ruang lingkup audit manajemen dalam fungsi bisnis meliputi audit manajemen pada
fungsi pemasaran, fungsi sumber daya manusia, fungsi produksi dan operasi, fungsi sistem
informasi, fungsi lingkungan, fungsi perpajakan dan fungsi sistem kepastian kualitas.
Kemudian langkah –langkah audit terdiri dari 4 yaitu : audit pendahuluan, pengujian dan
review sistem pengendalian manajemen, audit lanjutan, dan pelaporan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kurnia, E.U., Dwiatmanto, & Devi, F.A. (2015). Audit Manajemen Bagian Sumber Daya
Manusia (Studi Kasus pada PG Kebon Agung). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26
No. 2.
Diambil dari https://media.neliti.com/media/publications/86298-ID-audit-manajemen-
bagian-sumber-daya-manus.pdf
https://centrausaha.com/audit-manajemen/

Вам также может понравиться