Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
25 Dzulqa’dah 1438 H
18 Agustus 2017
menempuh hidup di dunia Dialah Allah SWT, Zat Yang 11.59 WIB
membutuhkan pihak lain yakni tidak berawal dan terdapat tanda-tanda bagi
mustahil datang dan ada t i d a k b e r a k h i r . Tu h a n kaum yang berakal (TQS Ali
dengan sendirinya. Dengan haruslah wâjib al-wujûd Imran [3]: 190).
demikian adanya manusia, (keberadaannya mutlak).
alam dan kehidupan yang Dialah Allah SWT. Allah SWT juga
memiliki keterbatasan, Orang yang berakal berfirman:
ِ ْ َوا
ﻷرض ْ َـﺎواتِ اﻟﺴﻤ ِ ْ َ ﴿إنِﰲ ِﱠ
َ َ ﺧﻠﻖ ﱠ
kelemahan dan kekurangan akan memahami bahwa
serta membutuhkan yang keberadaaan segala
ِ ْ ُْ اﻟﻠﻴﻞ واﱠﻟﻨـﻬـ ـ ـ ـ ـ ِـﺎر ِ َِ
واﻟﻔﻠﻚ َ َ َ ِ ْ واﺧﺘﻼف ﱠ ْ َ
lain meniscayakan sesuatu adalah ciptaan
keberadaan Sang Pencipta. (makhluk) dari Sang
ﱠﻨﺎس ِ ِ ْ ﲡﺮيِﰲ ِ ْ َ ﱠِاﻟﱵ
Dialah Tuhan Yang Pencipta (Al-Khâliq).
َ ـﻨﻔﻊ اﻟ ُ َ اﻟﺒﺤﺮ َﲟﺎَﻳ ـ َْ
اﻟﺴَﻤ ـ ِـﺎءِﻣﻦﱠﻣ ـ ٍـﺎء
اﻟﻠﻪِ َﻣﻦ ﱠ
menciptakan semua itu dari Dengan mengarahkan
ketiadaan. Semua yang pandangan pada segala ُ أﻧﺰل ﱠَ َ ََوَﻣ ــﺎ
tercipta pastilah tidak azali,
artinya pasti ada awal dan
sesuatu berupa alam,
kehidupan dan manusia kita
ﻷرضَﺑْ َـﻌﺪَ ْﻣﻮَِ ـ ــﺎَ َوﺑﱠﺚ ِ
َ ْ ََﺄﺣَﻴـ ــﺎِﺑﻪ ْا
ْ َﻓ
اﻟﺮﻳﺎح
ِ َوﺗﺼﺮﻳﻒ ﱢ ِ ِ ْ َ داﺑﺔ ٍ ِﻓ ـ ــﻴﻬﺎِﻣﻦُ ﱢ
َ ﻛﻞ َ ﱠ
akhirnya. meyakini bahwa semua itu
cukup untuk dijadikan َ
Sifat Al-Khâliq argumentasi dan dalil atas اﻟﺴَﻤ ـ ِـﺎء
اﻟﻤﺴﺨﺮَﺑَْـﲔ ﱠِ ـﺎب ْ ُ ﱠ
َ
ِ واﻟﺴﺤ ـ
ََ ﱠ
keberadaan Sang Pencipta
َ ُ ِ ْﻟﻘﻮمَﻳ
﴾ـﻌﻘﻠﻮن ٍ ﻵﻳﺎتﱢٍ ِ َوا
Berbicara tentang yang Maha Pengatur (Al- ْ َ َ َﻷرض ْ َْ
keberadaan Sang Pencipta Khâliq al-Mudabbir). Oleh Sungguh dalam penciptaan
(Tuhan), maka hanya ada karena itu kita mendapati langit dan bumi, pergantian
tiga kemungkinan. al-Quran mengarahkan malam dan siang, bahtera
Pertama: Tuhan merupakan perhatian dan pandangan yang berlayar di laut
ciptaan dari yang lain. manusia pada segala membawa apa yang berguna
Kedua: Tuhan menciptakan sesuatu—yang serba bagi manusia, air yang Allah
dirinya sendiri. Ketiga, terbatas, serba lemah dan turunkan dari langit—lalu
Tuhan bersifat azali (tidak serba kurang—untuk dengan air itu Dia
berawal dan tidak berakhir) membuktikan keberadaan menghidupkan bumi
dan wâjib al-wujûd (wajib Sang Pencipta, Allah SWT. sesudah mati (kering)-nya,
ada). Di dalam al-Quran terdapat penyebaran di bumi itu
Kemungkinan ratusan ayat yang seperti segala jenis hewan, serta
pertama secara pasti adalah itu. Di antaranya ayat pengisaran angin dan awan
batil. Sebab, jika Tuhan berikut: yang dikendalikan antara
ِ ْ َوا
ﻷرض ِ اﻟﺴﻤ
ْ َـﺎوات ِﱠ
ِ ْ َ ﴿إنِﰲ
َ َ ﺧﻠﻖ ﱠ
merupakan ciptaan dari langit dan bumi, benar-
yang lain, berarti Tuhan benar merupakan tanda-
ٍ اﻟﻠﻴﻞ واﱠﻟﻨـﻬ ـ ـ ـ ِـﺎرَﻵﻳ ـ ـ ـ ِ َِ
adalah makhuk, bukan al-
Khâliq. Kemungkinan kedua
ـﺎت َ َ َ ِ ْ واﺧﺘﻼف ﱠ ْ َ tanda (keesaan dan
ِ َْﻷوﱄ ْا
َ ِ ُﱢ
kebesaran Allah) bagi kaum
juga batil karena berarti ﴾ﻷﻟﺒﺎب yang berakal (TQS al-
Tuhan menjadi al-Khâliq Sungguh dalam penciptaan Baqarah [2]: 164).
sekaligus makhluk. Ini langit dan bumi serta
mustahil. Alhasil, Tuhan pergantian malam dan siang Dengan demikian
haruslah bersifat azali,
bisa diyakini dan diimani dan dalil pasti. Adapun kedua juga batil. Pasalnya,
secara pasti bahwa di balik tentang hakikat (esensi) Muhammad adalah bagian
alam semesta, manusia dan Zat-Nya tidak mungkin bisa dari bangsa Arab. Jika
kehidupan ini ada Al-Khâliq. dijangkau oleh akal. seluruh orang Arab tidak
Dialah Yang menciptakan Sebabnya, Zat-Nya berada mampu membuat semisal
semua itu. Dialah Allah SWT, di balik apa yang bisa al-Quran, apalagi hanya
Zat Yang azali dan wâjib al- dijangkau akal. Keimanan seorang Muhammad. Tentu
wujûd. atas hakikat Allah SWT lebih mustahil lagi al-Quran
Lalu dengan berikut nama-nama, sifat- dikarang okeh orang non-
merenungkan keteraturan sifat dan sebagainya Arab. Alhasil, kemungkinan
semua unsur alam semesta, haruslah didasarkan pada ketigalah yang benar, yakni
manusia dan kehidupan ini, informasi dari Allah SWT bahwa al-Quran merupakan
bisa dipastikan keesaan sendiri di dalam wahyu-Nya. kalamullah dan menjadi
Allah SWT sebagai Zat Yang mukjizat bagi orang yang
Maha Pencipta dan Maha Al-Quran Kalamullah, m e m b a w a n y a .
Pengatur. Sebab, andai Al- Muhammad Rasulullah Muhammadlah yang
Khâliq al-Mudabbir itu saw. membawa al-Quran yang
berbilang, niscaya rusaklah Keberadaan al- merupakan kalamullah dan
alam, manusia dan Quran sebagai kalamullah syariah-Nya itu, sementara
kehidupan. Dalam hal ini juga bisa diimani secara tidak ada yang membawa
Allah SWT berfirman: 'aqliyyah, yakni dari fakta al- syariah Allah SWT kecuali
ٌَِ ـﻴﻬﻤﺎ
ُ آﳍﺔِﱠإﻻ ﱠ
اﻟﻠﻪ ِ ِ َ َ﴿ﻟﻮ
َ ﻛﺎن ﻓ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ َْ
Quran yang berbahasa
Arab. Dalam hal ini hanya
para nabi dan rasul. Karena
itu bisa dipastikan bahwa
ِ ْ َ ْ رب
اﻟﻌﺮش ِ ََﻟﻔﺴﺪََﺗ ــﺎَﻓﺴﺒﺤ ـ َـﺎن ﱠ
اﻟﻠﻪَ ﱢ َ ُْ َ
ada tiga kemungkinan: (1)
Al-Quran itu karangan
beliau adalah seorang nabi
dan rasul-Nya.
﴾ﻳﺼﻔﻮن ِ
َ ُ ََﱠﻋﻤﺎ bangsa Arab; (2) Al-Quran
Andai ada di langit dan di itu karya Muhammad saw.; Kesimpulan
bumi tuhan-tuhan selain (3) Al-Quran itu merupakan
Allah, tentulah langit dan kalamullah. Dengan demikian
bumi itu telah rusak binasa. Kemungkinan keimanan kepada Allah
Mahasuci Allah, Zat Yang pertama tentu batil. SWT sebagai Sang Pencipta,
mempunyai 'Arsy, dari apa Pasalnya, Allah SWT sendiri al-Quran sebagai
saja yang mereka sifatkan telah menantang semua kalamullah serta
(TQS al-Anbiya` [21]: 22). orang Arab untuk membuat Muhammad saw. sebagai
yang semisal al-Quran (QS nabi dan rasul-Nya telah
Alhasil, keberadaan al-Baqarah [2]: 23 dan Hud bisa dibangun secara
(eksistensi) Allah SWT dan [11]: 13). Sudah terbukti 'aqliyyah dengan bukti dan
keesaan-Nya telah bisa secara pasti bahwa seluruh dalil. Hal itu menjadi pilar
diyakini dan diimani secara orang Arab tidak mampu tegaknya keimanan pada
pasti dengan proses menjawab tantangan itu. semua hal gaib dan apa saja
berpikir secara 'aqliyyah Jadi, mustahil al-Quran yang diberitahukan oleh
disertai dengan bukti-bukti merupakan karangan Allah SWT dalam al-Quran
bangsa Arab. Kemungkinan baik yang bisa dijangkau
Hikmah