Вы находитесь на странице: 1из 3

Hiperlipidemia didefinisikan sebagai peningkatan satu atau lebih kolesterol, ester kolesterol,

fosfolipid, atau trigliserida.

Klasifikasi Hiperlipidemia
1. Hiperlipidemia primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Hiperlipidemia primer
(hiperlipoproteinemia) adalah kadar kolseterol dan trigliserida yang sangat tinggi, yang
sifatnya diturunkan. Hiperlipidemia primer mempengaruhi system tubuh dalam fungsi
metabolisme dan membuang lemak. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada
keadaan yang agak berat tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan
kulit). Gangguan lipoprotein (Hiperlipoproteinemia) diklasifikasikan menjadi enam
kategori, klasifikasi tersebut pada umumnya digunakan untuk deskripsi fenotip
hiperlipidemia.

Klasifikasi Hiperlipoproteinemia menurut Fredrickson-Levy-Less

Tipe Evaluasi Lipoprotein


I Kilomikron
IIa LDL
IIb LDL + VLDL
III IDL (LD1)
IV VLDL
V VLDL + kilomikron

Tipe I
Tipe I, sangat jarang, dikarakteristik dengan tingginya kilomikron dan
trigliserida di dalam darah. Tipe ini merupakan penyakit genetik karena kekurangan
enzim lipoprotein lipase atau apo C-II yang merupakan kofaktor untuk aktivitas enzim
LPL, sehingga menyebabkan ketidakmampuan pembersihan kilomikron dan VLDL
trigliserida dari darah secara efektif.
Tipe II
Tipe ini ditandai dengan peningkatan LDL yang dapat merupakan kondisi awal
(primer) ataupun kelanjutan (sekunder) dari kondisi hiperlipidemia lainnya.
Hiperlipoprotein primer disebabkan oleh beberapa kondisi genetik, sedangkan
hiperlipoprotein sekunder dapat disebabkan oleh endokrinopati (hipotiroid,
hipopituitari, diabetes melitus) dan biasanya dapat pulih dengan terapi hormon.

Tipe II terdiri atas 2 tipe yaitu hiperlipidemia tipe IIa dan IIb :
1. Tipe IIa, ditandai dengan tingginya kadar LDL di dalam darah tapi kadar VLDLnya
normal. Tipe ini dapat disebabkan beberapa kondisi genetik yaitu hiperkolesterol
familial,defectiv e apolipoprotein B familial, hiperkolesterolemia poligenik.
2. Tipe IIb, ditandai dengan tingginya kadar LDL dan VLDL, kolesteroldan trigliserida
dalam darah. Tipe ini disebut kombinasi hiperlipidemia familial. Penyakit ini
disebabkan karena meningkatnya produksi hepatik Apo B (merupakan protein utama
pada LDL dan VLDL). Xanthoma pada tipe ini jarang terjadi, tetapi tipe ini ditandai
dengan predisposisi CAD (Coronary Artery Disease) prematur.

Tipe III
Karakteristiknya yaitu meningkatnya kadar IDL dan VLDL remnant. Tipe ini
terkait dengan abnormalitas pada Apo E (merupakan petanda pengenalan oleh reseptor
-reseptor sel hati untuk menghilangkan kilomikron remnant) dan ketidaksempurnaan
konversi VLDL dalam plasma dan terjadi peningkatan kadar IDL. Kondisi ini dapat
pula terjadi pada hipotiroidisme. Gangguan ini terjadi lebih awal pada pria
dibandingkan pada wanita. Abnormalitas pada toleransi glukosa dan hiperurikemia
dapat terjadi.

Tipe IV
Karakteristiknya yaitu peningkatan kadar trigliserida plasma yang terkandung
di dalam VLDL dan kemungkinan akan berkembang menjadi aterosklerosis. Kondisi
berhubungan dengan abnormalitas toleransi glukosa ( resisten insulin) dan obesitas.
Kadar kolesterol total normal atau meningkat sedangkan kadar HDL rendah.

Tipe V
Karakteristiknya terjadi peningkatan kadar VLDL dan kilomikron sehingga
dapat disebut sebagai hipertrigliseridemia. Kadar lipoproteinlipase umumnya normal.
Tipe ini merupakan gangguan yang jarang terjadi. Penyebabnya terkadang dipengaruhi
faktor keluarga, terkait dengan ketidaksempurnaan pembersihan trigliserida eksogen
maupun endogen yang tidak sempurna dapat dan ancaman resiko pancreatitis seumur
hidup. Pada beberapa pasien dapat diakibatkan alkohol dan diabetes.

2. Hiperlipidemia sekunder
Hiperlipidemia sekunder merupakan gangguan yang disebabkan oleh faktor tertentu
seperti penyakit dan obat-obatan.

Вам также может понравиться