Вы находитесь на странице: 1из 68

KRISTALOGRAFI

Oleh :
Ir.(reg). Muh. Chaerul, ST, S.KM, M.Sc
Materi Perkuliahan

1. Pendahuluan
2. Konsep Kristallinitas
3. Susunan Sumbu Kristallografi
4. Sistem Kristal
Pendahuluan

Mineralogi?
Mineral?
Kristallografi ?
Kristal ?
Mineralogi: Ilmu yang mempelajari mineral-
mineral, baik dalam kesatuan-kesatuan yang
disebut batuan atau sebagai bahan itu sendiri
sebagai penyusun Kerak Bumi.

Mineral: Suatu zat padat dari unsur atau


persenyawaan yang terbentuk oleh proses-
proses secara alamiah (anorganik) dengan
komposisi/susunan kimiawi, sifat fisik dan
struktur kristal tertentu.
Kristallografi: Ilmu yang mempelajari tentang
sifat-sifat geometri kristal, baik perkembangan,
pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur
dalam (internal) dan sifat-sifat fisis lainnya.

Matematika+ Kimia+Fisika =

Kristal: Suatu bangun polyeder (bidang banyak)


yang teratur mengikuti hukum geometri dan
dibatasi bidang-bidang datar yang tertentu
jumlahnya.
Bentuk kristal terbentuk sebagai persenyawaan yang
terjadi karena gaya tarik-menarik antara atom yang satu
dengan lain.

Kristal ditentukan oleh struktur dalamnya yang tertentu


dan oleh bentuk luarnya.

Bidang-bidang datar yang licin yang membatasi kristal-


kristal disebut bidang batas kristal, tersusun secara
teratur mengikuti hukum-hukum matematis serta
mempunyai keadaan simetri yang tertentu. Keadaan
simetri inilah yang membedakan antara bentuk kristal
(crystal-line) dan bentuk pejal (massive/amorf).
Tidak semua mineral-mineral yang kita jumpai di alam
memiliki bentuk bidang batas kristal yang licin karena
terpengaruh oleh proses-proses pelapukan.

Tegasnya, yang dipelajari di kristallografi adalah perihal


bentuk-bentuk kristal yang sempurna bentuknya.
Konsep Kristallinitas

Tingkat susunan atom-atom


pada material:
(a) Monoatomik gas tidak
memiliki susunan atom
tertentu.
(b dan c) beberapa material
seperti uap air, gas nitrogen
dan silika amorf tidak
memiliki aturan susunan
atom tertentu.
(d) Logam, alloys, berbagai
keramik dan beberapa
polimer memiliki aturan
susunan atom-atom/ion-ion.
Klasifikasi material berdasarkan tipe susunan atom
Sumbu Kristallografi
Sumbu kristallografi merupakan bentuk tiga dimensi,
yaitu panjang, lebar dan tinggi, yang dalam
penggambarannya dibuat 2 dimensi sehingga
digunakan proyeksi orthogonal.

Susunan sumbu kristal tergantung pada:


1. Jumlah sumbu
2. Sudut yang dibentuk sumbu
3. Satuan (parameter) yang diukurkan pada sumbu-
sumbu.
Jumlah sumbu
- 3 Sumbu
- 4 Sumbu
Sudut yang dibentuk sumbu
- Tiga buah sumbu yang saling tegak lurus.
- Empat buah sumbu, dimana 3 sumbu terletak
dalam satu bidang datar dan saling menyudut
120o sedang sumbu keempat tegak luruspada
ketiga sumbu tadi.
- Tiga sumbu, dimana satu sumbu tegak lurus pada
dua sumbu yang lain, sedang kedua sumbu
terakhir ini saling menyudut antara 90o dan 180o
serta terdapat dalam satu bidang datar.
- Tiga buah sumbu yang saling berpotongan
dengan membuat sudut lebih besar dari 90o.
Satuan (parameter) yang diukurkan pada sumbu-
sumbu.
- Pada ketiga sumbu diukurkan satuan yang sama.
- Pada sebuah sumbu diukurkan satuan yang
berlainan dengan kedua/ketiga sumbu yang lain.
- Pada ketiga sumbu diberikan satuan panjang
yang berbeda-beda.
Kombinasi jumlah sumbu, sudut yang dibentuk sumbu
dan satuan (parameter) yang diukurkan pada sumbu-
sumbu membentuk:
c

- Sumbu a: sumbu yang


tegak lurus pada bidang
b kertas
- Sumbu b: Sumbu yang
horisontal pada bidang
a kertas.
- Sumbu c: Sumbu yang
vertikal pada bidang kertas.
Sistem Kristal
Kombinasi jumlah sumbu, sudut yang dibentuk sumbu
dan satuan (parameter) yang diukurkan pada sumbu-
sumbu membentuk: 6 (7) Klas Sistem Kristal.
1. Sistem kristal Isometrik (Isometric/Cubic)
Secara umum mengandung pengertian “berukuran
sama” dan menunjukkan ukuran yang sama pada
sumbu kristal.

Fluorite Crystals
c Terdapat tiga sumbu
yang sama panjang.
Sumbu: a = b = c
b
Sudut α = β = 
a Kristal pada sistem ini
ISOMETRIK
umumnya berbentuk
blok atau menyerupai
bola (ball-alike).
c
c

a
b
b
a
Sumbu kristal pada fluorit

Isometrik
Spinel Fluorite Pyrite
Oktahedron Kubus Kubus dengan striasi

Garnet
Trapezohedron Garnet - Dodekahedron
Grossularite, Dodekahedra
2. Sistem kristal Hexagonal (Trigonal)

c Terdapat tiga sumbu


horisontal yang
berpotongan tegak
a3 lurus dengan
a2 sebuah sumbu
membentuk sudut
a1 120o.

Sumbu: a = b = d ≠c
HEXAGONAL

Beril
3. Sistem kristal Tetragonal

c Dua sumbu horisontal sama


panjangnyaberpotongan tegak lurus
dengan sumbu ketiga.
Sumbu: a = b ≠ c; a = c ≠ b
b
a
c

TETRAGONAL b
a

Susunan alternatif
sumbu kristal tetragonal
WULFENITE
APOPHYLLITE on Stilbite
4. Sistem kristal Orthorombik
c

Tiga sumbu saling


b berpotongan tegak lurus
a dengan panjang berbeda.

ORTHORHOMBIK c

b
a

Alternatif orientasi sumbu kristal


Topaz (Topaz
Mountain, Utah).
BARITE
Pinacoid View

STAUROLITE Prism View


Contoh Kristal
Orthorombik:
Staurolit dan garnet.
5. Sistem kristal Monoklin

Sumbu kristal tidak sama panjang


c

Sumbu a dan b saling berpotongan


b tegak lurus.

a Sumbu b dan c saling berpotongan


tegak lurus.
MONOKLIN
Sumbu a dan c membentuk sudut
miring (oblique) satu sama lain.
Kristal monoklin

Tampak atas

Gypsum Mica

Orthoclase
6. Sistem kristal Triklin

c
Pada sistem ini,
semua sumbu kristal
memiliki panjang
a b berbeda dan tidak
satupun yang saling
berpotongan tegak
TRIKLIN lurus satu sama lain.
Microcline, variety
Amazonite
Referensi
1. Annibale Mottana, Rodolfo Crespi dan Giuseppe Liborio., 1995., “Simon
& Suchster’s Guide to Rocks and Minerals”., Simon and Suchster Inc.
New York.
2. Battey, M.H., 1981, Mineralogy for students, Longman, 355 hal. *
3. Casper, Julie Kerr, 2007, Minerals : gifts from the Earth, Chelsea House
Publisher, 194 hal.
4. Graha, D.S., 1987, Batuan dan mineral, Nova Bandung, 259 hal.
5. Isbandi, D., 1986, Mineralogi, 250 hal. *
6. Korbel, P. dan Novak, M., 2001, The complete encyclopedia of minerals,
Grange Books PLC, United Kingdom, 296 hal. *
7. Schwarzenbach, D., 1996, Crystallography, John Wiley and Sons, 241
hal. *
8. Szwacki, N.G. dan Merida T.S., 2010, Basic elements of crystallography,
Pan Stanford Publishing Pte. Ltd, 195 hal. *
Catatan:
- Beberapa referensi lain yang berasal dari buku, artikel jurnal, lecture notes dan situs
internet juga digunakan untuk menunjang perkuliahan dan praktikum.
- * = Referensi utama
SEKIAN
&
TERIMA KASIH!!

Manusia akan tumbuh dari kehilangan-kehilangan yang ia


dapatkan, dari hal-hal yang meninggalkannya untuk menemukan
hal lain kemudian
ASOSIASI MINERAL
Ir. Muh. Chaerul, ST, S.KM, M.Sc.

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian


Universitas Halu Oleo
Kendari
Materi Perkuliahan

1. Unsur-unsur utama penyusun Kerak Bumi


2. Klasifikasi asosiasi mineral
3. Asosiasi magmatik
4. Asosiasi supergen dan diagenetik
5. Asosiasi metamorfik
Unsur-unsur Utama Penyusun Kerak Bumi
Klasifikasi asosiasi mineral
Berdasarkan temperatur dan tekanan pada saat
pembentukannya, asosiasi mineral (paragenesis) dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok.
1. Magmatik
Merupakan mineral-mineral yang terbentuk dari kegiatan magmatisme,
termasuk didalamnya kristalisasi larutan magma, gas-gas dan larutan-larutan
yang dihasilkan dari kegiatan gunungapi.

2. Supergen dan diagenetik


Merupakan mineral-mineral yang terbentuk pada temperatur dan tekanan
normal pada atau dekat permukaan Bumi. Dapat terbentuk oleh proses
pelapukan, presipitasi maupun oleh proses-proses transportasi dan
sedimentasi. Asosiasi diagenetik terbentuk pada saat sedimen-sedimen yang
belum terkonsolidasi berubah menjadi batuan.

3. Metamorfik
Merupakan mineral-mineral yang terbentuk oleh adanya proses
metamorfisme.
Klasifikasi asosiasi mineral ini tidak dilakukan secara kaku.
Artinya, ada endapan-endapan mineral yang menunjukkan
karakter atau sifat pada lebih dari satu kelompok.

Mis: Endapan yang terbentuk oleh proses metamorfisme


kontak terbentuk dekat dengan batuan magmatik, yang
umumnya mengandung material yang berasal dari magma.
Analisis kimia pada batuan yang berasal
dari lingkungan berbeda dan didukung oleh
jumlah (volume) batuan, dapat diperkirakan
kelimpahan unsur-unsur pada Kerak Bumi,
yaitu O, Na, Mg, Al, Si, K, Ca, dan Fe.
Kedelapan unsur tersebut merupakan
disebut unsur utama (major elements)
penyusun Kerak Bumi.

Sedangkan unsur-unsur yang dijumpai


dalam jumlah sedikit dibedakan atas unsur-
unsur sedikit (minor elements) dan unsur-
unsur jarang (trace elements).

Dilihat dari perbandingan unsur-unsur,


pengelompokkan mineral dapat dibedakan
lagi (subdivisi) menjadi kelompok mineral-
mineral pembentuk batuan (rock forming
minerals) dan mineral ekonomis/bijih (ore
minerals).
Rock forming minerals (Mineral-mineral pembentuk
batuan)
Umumnya mineral-mineral silikat, dan sedikit mineral-mineral
oksida dan karbonat (Al, Fe, Ca, Na, K, dan Mg). Mineral-
mineral tersebut membentuk batuan-batuan yang umum pada
Kerak Bumi. Dapat mengandung sedikit unsur-unsur lain
sebagai atom pengganti.

Ore minerals (Mineral-mineral bijih)


Mineral-mineral lainnya menunjukkan konsentrasi yang tidak
umum dari unsur-unsur sedikit dan jarang, yang terbentuk oleh
proses-proses konsentrasi tertentu. Terkadang mineral-mineral
pembentuk batuan tersegregasi membentuk bijih/ore (mis:
magnetit, apatit).
Kedua klasifikasi, yaitu berdasarkan lingkungan
pembentukan dan perbedaan antara mineral-
mineral pembentuk batuan dan mineral-mineral
bijih dikombinasikan untuk membantu dalam
identifikasi mineral.

Hal ini dilakukan karena petunjuk untuk


mengidentifikasi mineral-mineral yang tidak dikenali
umumnya berasal dari mineral-mineral asosiasinya.
Asosiasi Magmatik
Pemisahan mineral-mineral yang berasal dari larutan
silikat dalam suatu seri pembentukan mineral-mineral
batuan beku dirangkum dalam Bowen’s Reaction
Series.

Dalam seri ini, sepanjang proses kristalisasi


belangsung, SiO2, Na2O, K2O dan H2O terkonsentrasi
pada larutan sisa dan memasuki mineral yang
terbentuk kemudian.

Tingkat oksidasi semakin besar sejalan dengan


jalannya seri pembentukan mineral ini.
Bowen Reaction Series
BRS

Discontinuous series: Continuous series:


Kristal-kristal yang Kristal-kristal yang
terbentuk lebih dahulu terbentuk lebih dahulu
bereaksi dengan bereaksi dengan
larutan magma larutan magma
membentuk mineral membentuk mineral
baru yang berbeda baru yang berbeda
komposisi dan juga komposisi tetapi
berbeda struktur memiliki struktur atom
atomnya. yang sama.
Klasifikasi batuan magmatik

Secara kimiawi, batuan magmatik dapat diklasifikasikan


berdasarkan perbandingan SiO2 terhadap kandungan
oksida lainnya.

Klasifikasi ini erat kaitannya dengan Bowen Reaction


Series.

Kelompok batuan ultrabasa, basa, intermedit dan asam


menunjukkan suatu seri dengan peningkatan
kandungan SiO2.
Kelompok batuan lain disebut batuan alkalin, dicirikan dengan
tingginya kandungan Na2O dan K2O terhadap oksida lainnya.
Batuan ini mempunyai kisaran mulai dari batuan ultrabasa
sampai asam, namun lebih banyak dijumpai pada batuan asam-
intermedit.
Batuan magmatik diklasifikasikan juga menjadi dua
kelompok berdasarkan tempat pembentukannya
(kristalisasi mineral-mineral penyusunnya): batuan
plutonik dan batuan volkanik.
Jenis endapan bijih magmatik

Endapan bijih yang berasosiasi denganbatuan magmatik dapat


terbentuk sebagai hasil segregasi mineral-mineral yang terpisah
dari larutan silikat atau terbentuk dari larutan sisa setelah
mineral-mineral utama pembentuk batuan terbentuk.

Urutan tahapan yang terjadi:


- Magmatik: kristalisasi sebelum atau bersamaan dengan
kristalisasi mineral-mineral utama pembentuk batuan.
- Pegmatitik: kristalisasi dari uap-uap panas atau larutan pada
tahap akhir kristalisasi mineral-mineral pembentuk batuan.
- Hidrothermal: kristalisasi dari larutan panas yang banyak
mengandung air yang merupakan larutan sisa setelah
pembentukan minral-mineral utama pembentuk batuan.
Batuan
ultrabasa

Misalnya dunit,
peridotit dan
piroksenit.

Batuan-batuan
ini terbentuk
oleh akumulasi
kristal-kristal
awal yang
terbentuk dari
magma dengan
komposisi
basaltik.
Batuan basa

Misalnya gabro (plutonik), basalt dan dolerit (volkanik)


Batuan intermedit dan asam

Misalnya granit dan syenit (asam), andesit dan diorit


(intermedit).

Mineral pembentuk batuan:


- Feldspar (andesin pada diorit dan andesit); oligoklas, albit,
ortoklas, mikroklin, sanidin (granit dan riolit)
- Ferromagnesian minerals: piroksin, amphibol (hornblende),
biotit (diorit dan andesit-volkanik)
- Kuarsa (>10%) sebagai pembatas tipe batuan asam dan
intermedit.
- Mineral asesoris: apatit, magnetit, zirkon dan sphen.

Mineral bijih:
- Mis: Cassiterite, molybdenite, wolframite dan scheelite
berasosiasi dengan granit.
Asosiasi supergen dan diagenetik

Secara umum, batuan sedimen (kecuali konglomerat dan breksi)


tersusun oleh pasir kuarsa, mineral-mineral lempung dan kalsit
(termasuk dolomit).

- Pasir kuarsa merupakan hasil pelapukan batuan sebelumnya


yang resisten thd pelapukan, utamanya berasal dari batuan
beku, metamorfik ataupun vein-vein.

- Mineral-mineral lempung terbentuk oleh hasil rombakan


(pelapukan mineral-mineral silikat temperatur tinggi).

- Kalsit berasal dari hasil presipitasi larutan dan bagian keras


dari organisme (mis: cangkang).
Proses pelapukan dan sedimentasi yang menyebabkan terjadinya
pemisahan unsur-unsur pembentuk batuan menyebabkan
beberapa batuan sedimen tersusun oleh mineral tunggal
(keseluruhan atau hampir keseluruhan). Mis: kuarsa pada batupasir
kuarsa; kalsit/dolomit pada batugamping.

Pada batuan sedimen, pergerakan dari sirkulasi air dapat


mengkonsentrasikan unsur-unsur terlarut pada batuan. Sehingga
menghasilkan konsentrasi unsur-unsur tertentu. Beberapa endapan
logam ekonomis terbentuk dengan cara demikian.
Batupasir
Tersusun terutama oleh kuarsa. Mengandung lempung dan
terkadang semen kalsit ataupun silika (kuarsa, kalsedon atau opal).

Mineral-mineral resisten pada batuan yang terlapukkan menjadi


material sedimen merupakan kelompok mineral-mineral berat
(heavy minerals suite), mis: zirkon, rutil, turmalin, garnet, ilmenit,
staurolit dan kianit.

Batupasir kuarsa yang terakumulasi oleh angin menjadi sumber


silika murni yang digunakan dalam pembuatan kaca.

Pada batupasir terkadang dijumpai pula mengandung galena,


piromorfit, kalkosit, malasit, azurit, serta mineral-mineral uranium
(carnotit dan autinit).
Serpih
Tersusun terutama oleh mineral-mineral lempung, dengan
kandungan kuarsa, mineral kabonat dan besi oksida dalam jumlah
bervariasi.

Mineral-mineral lempung dan besi oksida umumnya tidak


mengkristal dengan baik sehingga digunakan metode sinar X
untuk memperoleh informasi tentang mineral-mineralnya.

Terkadang dijumpai konsentrasi mineral seperti kalsit, siderit dan


barit, yang umumnya membentuk ovoid nodules dan membentuk
perlapisan yang diskontinyu pada batuan.

Asosiasi lempung (serpih) dengan gypsum, sulfur, celestine, barit,


opal/kuarsa dan hydrocarbon banyak dijumpai pada endapan
sedimenter yang terbentuk pada perairan dangkal yang dengan
cepat mengering.
Batugamping
Tersusun terutama oleh kalsit. Termasuk didalamnya yang
mengandung dolomit (terbentuk oleh penggantian Ca oleh Mg
yang berasal dari air laut atau air yang bersirkulasi).

Aragonit dijumpai pada beberapa cangkang, cenderung


berubah menjadi kalsit selama proses konsolidasi batuan. Pirit
dan markasit dapat dijumpai terkonsentrasi di batugamping.
Magnesit dijumpai menggantikan batugamping dolomitik yang
dekat dengan intrusi.

Karena sifatnya yang reaktif, batugamping membantu


presipitasi mineral-mineral yang berasal dari vein-vein. Vein-
vein biasanya kaya akan endapan-endapan bijih bila
memotong batugamping.
Batuan yang mengandung besi (Ironstones)
Endapan besi yang terbentuk secara sedimentari tersebar luas
pada geological succession.

Bog iron ore: limonit, siderit dan sedikit (minor) vivianit pada rawa-rawa dan
danau di daerah ketinggian (high latitudes) di Asia, eropa dan Amerika Utara.

Black band ironstone: Perlapisan dari konkrresi siderit dengan kandungan


sedikit pirit, arsenopirit, galena, spalerit dan kalkopirit pada serpih yag
terbentuk pada delta yang mengandung batubara.

Marine oolitic iron ores: Oolitik dari chamosite, hematit dan siderit pada matriks
chamosite, siderit ataupun lempung. Material ini membentuk lapisan dengan
tipe lain batuan sedimen laguna.

Banded siliceous hematite-magnetite ores: Tersusun oleh perlapisan kursa


berbutir halus (fine grained) dengan jasper dengan lapisan yang kaya hematit
atau magnetit. Siderit dan greenalite merupakan mineral penting pada endapan
ini. Keterdapatan endapan ini dijumpai pada batuan yang terbentuk pada
continental shield. Konsentrasi besi sedimenter terbentuk oleh sirkulasi air dan
proses metamorfik.
Endapan evaporit
Berupa endapan evaporit laut maupun daratan.

Endapan evaporit merupakan sumber garam (rock salt/halite), borat, potash,


dan nitrat. Terbentuk oleh presipitasi, utama dari air laut.

Endapan Phosporite
Phosfor merupakan unsur yang sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan organisme.

Endapan phosporites umumnya terbentuk sepanjang kontinental self dan


tepian laut dangkal seperti lagun dan delta.

Proses pembentukan endapan ini serupa dengan proses pembentukan Mn


dan Fe yang utamanya berhubungan dengan adanya upwelling air laut yang
mengandung konsentrasi logam yang diatas normal dan kemudian
terpresipitasi pada kontinental self.
26
Endapan placer
Terbentuk sebagai hasil akumulasi proses-proses sedimentasi
yang menghasilkan konsentrasi mineral-mineral berat.

Mineral-mineral berat yang terkonsentrasi terpisah dari batuan


induknya karena memiliki density yang tinggi, resisten terhadap
pelapukan kimia dan fisika.

Contoh: cassiterite, chromite, columbite, copper, diamond, garnet,


gold, ilmenite, magnetite, monazite, platinum, ruby, rutile,
sapphire, xenotime dan zircon.

Mineral-mineral sulfida mudah mengalami pelapukan, teroksidasi


dan terurai sehingga jarang dijumpai terkonsentrasi sebagai
endapan placer.

Umumya terbentuk pada Tersier hingga sekarang. 27


Endapan lateritik

Laterit merupakan bagian atas dari horison tanah yang kaya akan oksida besi
dan miskin silika sebagai hasil pelapukan intensif pada regolith (Eggleton,
2001).

Nickel laterite: Merupakan istilah untuk menyatakan keberadaan suatu


regolith yang mengandung konsentrasi nikel yang ekonomis tetapi tidak untuk
menyatakan suatu horison atau unit lapisan tanah tertentu. Batuan asalnya
berupa batuan ultramafik (hazburgit, peridotit, dunit). Nikel terdapat (muncul)
bersama-sama dengan struktur mineral silikat dari magnesium-rich olivin atau
sebagai hasil alterasi serpentinisasi.

Bauxite laterite: Terbentuk melalui proses pelapukan batuan aluminosilikat,


pada kondisi subtropis hingga tropis. Jumlahnya mencapai 90% sumberdaya
bauksit dunia. Terbentuk dari berbagai batuan primer. Batuan dengan
kandungan Al kurang dari 15% dapat membentuk bauksit.

28
Asosiasi metamorfik

Proses metamorfisme secra umum dibedakan menjadi dua:


metamorfisme kontak/thermal dan metamorfisme regional.

Tiga tipe perubahan lingkungan yang dapat menyebabkan proses


metamorfisme: (1) bertambah suhu, (2) bertambah tekanan dan
(3) aktivitas larutan kimia. Ketiga faktor tersebut disebut agen
metamorfisme.

Metamorfisme terjadi dalam keadaan padat, dengan perubahan


kimiawi dalam batas-batas tertentu saja dan meliputi proses-
proses rekristalisasi, reorientasi dan pembentukan mineral-
mineral baru dengan penyusunan kembali elemen-elemen kimia
yang sebelumnya telah ada.
Contoh asosiasi mineral metamorfik:

Serpih (shale) mengandung lempung, kuarsa dan feldspar. Ketika terkena


panas tinggi, beberapa mineral akan terdekomposisi dan atom-atomnya
akan membentuk kombinasi baru dan membentuk mineral baru seperti
mika, garnet dan feldspar yang berbeda jenis. Batuan yang terbentuk
disebut hornfels.

Serpih Hornfels
Skarn

Endapan ini umumnya dicirikan oleh keterdapatannya pada


kontak antara batuan beku (granit) dan batu gamping.

Endapan ini mengandung mineral-mineral yang bervariasi


seperti magnetit, garnet, diopsid, enstatit, dan forsterit.

Juga dijumpai mineral-mineral sulfida dalam jumlah sedikit serta


mineral-mineral jarang yang mengandung unsur-unsur seperti
fluorin dan boron yang berasal dari granit. Cassiterite dan
turmalin terkadang dijumpai pula pada asosiasi mineralnya.

31
Kesuksesan tidak diukur dari apa yang telah Anda raih, namun dari
kegagalan yang telah Anda hadapi, dan keberanian yang membuat Anda
tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi
Referensi
1. Annibale Mottana, Rodolfo Crespi dan Giuseppe Liborio., 1995., “Simon
& Suchster’s Guide to Rocks and Minerals”., Simon and Suchster Inc.
New York.
2. Battey, M.H., 1981, Mineralogy for students, Longman, 355 hal. *
Catatan:
- Beberapa referensi lain yang berasal dari buku, artikel jurnal, lecture notes dan situs
internet juga digunakan untuk menunjang perkuliahan dan praktikum.
- * = Referensi utama

Вам также может понравиться

  • Sistem Kristal
    Sistem Kristal
    Документ10 страниц
    Sistem Kristal
    Shabrina
    Оценок пока нет
  • KRISMIN 4 Bintangg
    KRISMIN 4 Bintangg
    Документ9 страниц
    KRISMIN 4 Bintangg
    selvi bintang
    Оценок пока нет
  • Krismin 2 Rino
    Krismin 2 Rino
    Документ12 страниц
    Krismin 2 Rino
    Fakhrinul Ramadhan
    Оценок пока нет
  • Laporan Tetra Dan Hexa 1
    Laporan Tetra Dan Hexa 1
    Документ7 страниц
    Laporan Tetra Dan Hexa 1
    Bonē
    Оценок пока нет
  • PPT-Mineralogi
    PPT-Mineralogi
    Документ16 страниц
    PPT-Mineralogi
    Junior Fab
    Оценок пока нет
  • 7 Sistem Mineral Nabila
    7 Sistem Mineral Nabila
    Документ7 страниц
    7 Sistem Mineral Nabila
    Rana A Salsabilla
    Оценок пока нет
  • Bab 3 Sistem Kristal
    Bab 3 Sistem Kristal
    Документ25 страниц
    Bab 3 Sistem Kristal
    muzaimah
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum 2 Sistem Tetragonal Dan Hexagonal
    Laporan Praktikum 2 Sistem Tetragonal Dan Hexagonal
    Документ10 страниц
    Laporan Praktikum 2 Sistem Tetragonal Dan Hexagonal
    Dea
    Оценок пока нет
  • Safira Ramadhanti - Teknik Geologi (E) - UTS Mineralogi (1) - 2
    Safira Ramadhanti - Teknik Geologi (E) - UTS Mineralogi (1) - 2
    Документ3 страницы
    Safira Ramadhanti - Teknik Geologi (E) - UTS Mineralogi (1) - 2
    Gibran Samudra Harja
    Оценок пока нет
  • Kristal Tetragonal dan Heksagonal
    Kristal Tetragonal dan Heksagonal
    Документ14 страниц
    Kristal Tetragonal dan Heksagonal
    Firman Ardiansyah
    Оценок пока нет
  • Makalah Krismin
    Makalah Krismin
    Документ14 страниц
    Makalah Krismin
    ArdeanPerdana
    Оценок пока нет
  • KLASIFIKASI KRISTAL
    KLASIFIKASI KRISTAL
    Документ9 страниц
    KLASIFIKASI KRISTAL
    sarmila
    Оценок пока нет
  • Sistem Kristal Trigonal dan Orthorombik
    Sistem Kristal Trigonal dan Orthorombik
    Документ13 страниц
    Sistem Kristal Trigonal dan Orthorombik
    Firman Ardiansyah
    Оценок пока нет
  • Monoklin Dan Triklin
    Monoklin Dan Triklin
    Документ10 страниц
    Monoklin Dan Triklin
    Firman Ardiansyah
    Оценок пока нет
  • Monoklin Dan Triklinq
    Monoklin Dan Triklinq
    Документ9 страниц
    Monoklin Dan Triklinq
    Elfredi B
    Оценок пока нет
  • Kristal
     Kristal
    Документ28 страниц
    Kristal
    Mathiasrobby09
    Оценок пока нет
  • BAB II Kristalografi
    BAB II Kristalografi
    Документ14 страниц
    BAB II Kristalografi
    denis
    Оценок пока нет
  • Sistem Kristal Heksagonal Dan Trigonal-1
    Sistem Kristal Heksagonal Dan Trigonal-1
    Документ14 страниц
    Sistem Kristal Heksagonal Dan Trigonal-1
    Ferdy Ferdy
    Оценок пока нет
  • KRISTAL
    KRISTAL
    Документ28 страниц
    KRISTAL
    70Nia Miftahul Jannah
    Оценок пока нет
  • Orthorombik
    Orthorombik
    Документ13 страниц
    Orthorombik
    Dea Annisah
    Оценок пока нет
  • Syenreira
    Syenreira
    Документ13 страниц
    Syenreira
    Muhammad Fadhil
    Оценок пока нет
  • Definisi Kristal
    Definisi Kristal
    Документ5 страниц
    Definisi Kristal
    Safir Ra
    Оценок пока нет
  • Tugas 3
    Tugas 3
    Документ9 страниц
    Tugas 3
    Fajar Manik
    Оценок пока нет
  • Pengertian Geologi
    Pengertian Geologi
    Документ28 страниц
    Pengertian Geologi
    bambangpamungkas
    Оценок пока нет
  • KristalMonTrik
    KristalMonTrik
    Документ6 страниц
    KristalMonTrik
    Moh Widodo3
    Оценок пока нет
  • Min-IV-01-Sistem Kristal Reguler PDF
    Min-IV-01-Sistem Kristal Reguler PDF
    Документ4 страницы
    Min-IV-01-Sistem Kristal Reguler PDF
    Shima Tan
    100% (1)
  • Modul PPT Ngajar Krismin 2013
    Modul PPT Ngajar Krismin 2013
    Документ99 страниц
    Modul PPT Ngajar Krismin 2013
    ariezuhuy
    Оценок пока нет
  • Tetragonal Hexagonal
    Tetragonal Hexagonal
    Документ8 страниц
    Tetragonal Hexagonal
    Moh Widodo3
    Оценок пока нет
  • KRISTALOGI MINERAL PETROLOGI
    KRISTALOGI MINERAL PETROLOGI
    Документ10 страниц
    KRISTALOGI MINERAL PETROLOGI
    Ginan Ginanjar Kosim
    Оценок пока нет
  • Sistem Orthorhombik Tipus
    Sistem Orthorhombik Tipus
    Документ28 страниц
    Sistem Orthorhombik Tipus
    Ahmad Syahputra
    Оценок пока нет
  • Makalah Kristalografi & Mineralogi
    Makalah Kristalografi & Mineralogi
    Документ12 страниц
    Makalah Kristalografi & Mineralogi
    Diantri Widia Sipayung
    100% (1)
  • Sistem Kristal Tetragonal dan Heksagonal
    Sistem Kristal Tetragonal dan Heksagonal
    Документ8 страниц
    Sistem Kristal Tetragonal dan Heksagonal
    Seprian
    Оценок пока нет
  • Materi 6 KRISTAL
    Materi 6 KRISTAL
    Документ25 страниц
    Materi 6 KRISTAL
    semuel martinus
    100% (1)
  • Sistem Kristal Trigonal Triklin Dan Tetragonal
    Sistem Kristal Trigonal Triklin Dan Tetragonal
    Документ17 страниц
    Sistem Kristal Trigonal Triklin Dan Tetragonal
    Irghi Reynaldi Adam
    Оценок пока нет
  • Sumbu Simetri
    Sumbu Simetri
    Документ15 страниц
    Sumbu Simetri
    DININGRAT NEGARA
    Оценок пока нет
  • Materi Ke 2 Krismin
    Materi Ke 2 Krismin
    Документ17 страниц
    Materi Ke 2 Krismin
    Aldido Marmer
    Оценок пока нет
  • Laporan Pratikum Trigonal Orthorombik
    Laporan Pratikum Trigonal Orthorombik
    Документ9 страниц
    Laporan Pratikum Trigonal Orthorombik
    Muhammad Alif
    Оценок пока нет
  • Laporan Krismin 2 (Muhammad Agri Finalta f1d117004)
    Laporan Krismin 2 (Muhammad Agri Finalta f1d117004)
    Документ9 страниц
    Laporan Krismin 2 (Muhammad Agri Finalta f1d117004)
    Juventa ReyPain
    Оценок пока нет
  • Pengenalan Kristalografi
    Pengenalan Kristalografi
    Документ17 страниц
    Pengenalan Kristalografi
    Alam Budima
    Оценок пока нет
  • Sistem Kristal Orthorombik
    Sistem Kristal Orthorombik
    Документ9 страниц
    Sistem Kristal Orthorombik
    ZashikaZashika
    Оценок пока нет
  • Bab 3 Penutup Kristal Fathur
    Bab 3 Penutup Kristal Fathur
    Документ5 страниц
    Bab 3 Penutup Kristal Fathur
    nira
    Оценок пока нет
  • KRISTAL
    KRISTAL
    Документ125 страниц
    KRISTAL
    Agus Gatsu
    Оценок пока нет
  • 7 Sistem Kristal
    7 Sistem Kristal
    Документ56 страниц
    7 Sistem Kristal
    Jusanleatemia
    Оценок пока нет
  • Jurnal Mineral 4
    Jurnal Mineral 4
    Документ6 страниц
    Jurnal Mineral 4
    Zulham
    Оценок пока нет
  • Ferdy Isometrik Dan Tetragonal
    Ferdy Isometrik Dan Tetragonal
    Документ16 страниц
    Ferdy Isometrik Dan Tetragonal
    Muh Alansar
    Оценок пока нет
  • SISTEM KRISTAL ISOMETRIK
    SISTEM KRISTAL ISOMETRIK
    Документ8 страниц
    SISTEM KRISTAL ISOMETRIK
    Azra Zamzam Nur
    Оценок пока нет
  • Laprak Tri & Ortho Bone
    Laprak Tri & Ortho Bone
    Документ8 страниц
    Laprak Tri & Ortho Bone
    Adam Bone
    Оценок пока нет
  • Sistem Kristalografi
    Sistem Kristalografi
    Документ18 страниц
    Sistem Kristalografi
    Muhammad Syofian
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ34 страницы
    Bab Iii
    Roby Sambeyano
    Оценок пока нет
  • Jurnal Acara 1 Isometrik Dan Tetragonal
    Jurnal Acara 1 Isometrik Dan Tetragonal
    Документ9 страниц
    Jurnal Acara 1 Isometrik Dan Tetragonal
    pria sisk
    Оценок пока нет
  • Document - PDF Jurnal 1
    Document - PDF Jurnal 1
    Документ11 страниц
    Document - PDF Jurnal 1
    levinameitairyantinap08
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum 1 - Sistem Kristal
    Laporan Praktikum 1 - Sistem Kristal
    Документ14 страниц
    Laporan Praktikum 1 - Sistem Kristal
    Tikhe
    Оценок пока нет
  • Laporan Mineral Dan Kristalografi Hexagonal Dan Trigonal
    Laporan Mineral Dan Kristalografi Hexagonal Dan Trigonal
    Документ19 страниц
    Laporan Mineral Dan Kristalografi Hexagonal Dan Trigonal
    Auliya Aprilia
    Оценок пока нет
  • Sistem Kristal Trigonal
    Sistem Kristal Trigonal
    Документ12 страниц
    Sistem Kristal Trigonal
    RARAS PRABOWO
    Оценок пока нет
  • Aporan Monoklin
    Aporan Monoklin
    Документ8 страниц
    Aporan Monoklin
    indah chairunnisa
    Оценок пока нет
  • Kristal Isometrik
    Kristal Isometrik
    Документ9 страниц
    Kristal Isometrik
    Tirta Pratiwi
    Оценок пока нет
  • Modul Bab 4 Mineralogi
    Modul Bab 4 Mineralogi
    Документ5 страниц
    Modul Bab 4 Mineralogi
    benisawito
    Оценок пока нет
  • Kristalografi 2, Korosi
    Kristalografi 2, Korosi
    Документ16 страниц
    Kristalografi 2, Korosi
    Muhammad Chaidir
    Оценок пока нет
  • Stage 1
    Stage 1
    Документ2 страницы
    Stage 1
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • Proposal Silaturahim
    Proposal Silaturahim
    Документ3 страницы
    Proposal Silaturahim
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Andry Depari
    Оценок пока нет
  • Batuan Sedimen Karbonat
    Batuan Sedimen Karbonat
    Документ3 страницы
    Batuan Sedimen Karbonat
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • 4klasifikasi MINERAL
    4klasifikasi MINERAL
    Документ7 страниц
    4klasifikasi MINERAL
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • GEOLOGI GENESA
    GEOLOGI GENESA
    Документ18 страниц
    GEOLOGI GENESA
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • MENINGKATKAN PRODUKSI ALAT
    MENINGKATKAN PRODUKSI ALAT
    Документ27 страниц
    MENINGKATKAN PRODUKSI ALAT
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • Sampul
    Sampul
    Документ1 страница
    Sampul
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Документ3 страницы
    Penda Hulu An
    Yzp Ari Wibowo
    Оценок пока нет
  • Batuan Sedimen
    Batuan Sedimen
    Документ14 страниц
    Batuan Sedimen
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • Batuan Metamorf
    Batuan Metamorf
    Документ9 страниц
    Batuan Metamorf
    Kiswan
    Оценок пока нет
  • Genesa Mineral
    Genesa Mineral
    Документ17 страниц
    Genesa Mineral
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • Pengantar Mineralogi
    Pengantar Mineralogi
    Документ2 страницы
    Pengantar Mineralogi
    Ngungare86
    Оценок пока нет
  • PENDAHULUAN
    PENDAHULUAN
    Документ6 страниц
    PENDAHULUAN
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • Pengantar Geologi
    Pengantar Geologi
    Документ3 страницы
    Pengantar Geologi
    Kiswan
    Оценок пока нет
  • MENINGKATKAN PRODUKSI ALAT
    MENINGKATKAN PRODUKSI ALAT
    Документ27 страниц
    MENINGKATKAN PRODUKSI ALAT
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • SEJARAH DAN PENGEMBANGAN MINERALOGI
    SEJARAH DAN PENGEMBANGAN MINERALOGI
    Документ3 страницы
    SEJARAH DAN PENGEMBANGAN MINERALOGI
    Яama Millaиeттo
    Оценок пока нет
  • PKM-P (Pemanfaatan Mineral Zeolit Sebagai Adsorben Logam Berat Pada Settling Pond Ditambang Nikel)
    PKM-P (Pemanfaatan Mineral Zeolit Sebagai Adsorben Logam Berat Pada Settling Pond Ditambang Nikel)
    Документ18 страниц
    PKM-P (Pemanfaatan Mineral Zeolit Sebagai Adsorben Logam Berat Pada Settling Pond Ditambang Nikel)
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • PKM-P (Pemanfaatan Mineral Zeolit Sebagai Adsorben Logam Berat Pada Settling Pond Ditambang Nikel)
    PKM-P (Pemanfaatan Mineral Zeolit Sebagai Adsorben Logam Berat Pada Settling Pond Ditambang Nikel)
    Документ18 страниц
    PKM-P (Pemanfaatan Mineral Zeolit Sebagai Adsorben Logam Berat Pada Settling Pond Ditambang Nikel)
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • Geologi
    Geologi
    Документ15 страниц
    Geologi
    dedi_yh
    Оценок пока нет
  • JUDUL
    JUDUL
    Документ6 страниц
    JUDUL
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • Syariah Dan Muamalah
    Syariah Dan Muamalah
    Документ13 страниц
    Syariah Dan Muamalah
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • Pembahasan Pengling
    Pembahasan Pengling
    Документ4 страницы
    Pembahasan Pengling
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • Geologi
    Geologi
    Документ15 страниц
    Geologi
    dedi_yh
    Оценок пока нет
  • Bahan DBD
    Bahan DBD
    Документ15 страниц
    Bahan DBD
    roslinda hutagaol
    Оценок пока нет
  • MAKALAH PENGETAHUAN LINGKUNGAN (Adji)
    MAKALAH PENGETAHUAN LINGKUNGAN (Adji)
    Документ19 страниц
    MAKALAH PENGETAHUAN LINGKUNGAN (Adji)
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • Makalah PHK
    Makalah PHK
    Документ15 страниц
    Makalah PHK
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет
  • Materi DBD
    Materi DBD
    Документ10 страниц
    Materi DBD
    Muh Bayu Adji
    Оценок пока нет