Вы находитесь на странице: 1из 3

Bismillahirrohmanirrohim..

BLEFARITIS
 Peradangan pada palpebra, margo
palpebra.  Posterior blepharitis
 Kelenjar meibom tertutup minyak,
Klasifikasi
dilatasi, tampak terobstruksi
 Anterior mengenai kulit palpebra, dasar
Pengobatan
bulu mata, folikel bulu mata. Terbagi lagi
menjadi: staphylococcal (terbagi : superficial  Krusta pada kelopak mata dibersihkan
dan ulseratif) dan seboroik. dengan garam fisiologik hangat/ shampoo
 Posterior  mengenai kelenjar meibom. bayi.
(meibomianitis)  Kompres hangat 5-10 menit, 2-3 x / hari.
 Lakukan pemijatan kelenjar meibom.
Etiologi
 Antibiotik topikal (salep)  salep bacitracin/
 Infeksi  streptococcus, staphylococcus, eritromicin diaplikasikan pada margo
pseudomonas palpebra 2x /hari selama 2-8 minggu (sampai
 Alergi  debu, kimia, kosmetik gejala menghilang).
 Steroid topikal
Faktor resiko
Catatan: biasanya digunakan kombinasi
 Dry eye antibiotik dan steroid, misal tobramycin dan
 Kelainan kulit  acne rosacea, dermatitis dexamethasone.
seboroik, investasi demodex.  Artificial tears
 Antibiotik sistemik  untuk blefaritis
Gejala
seboroik, blefaritis yang disertai MGD,
 Kelopak mata merah, bengkak rosacea.  Tetrasiklin 250 mg 4x/hari PO.
 Eksudat lengket (mata kotor)
 Epiforia (mata berair-air)
Pemeriksaan Penunjang
 Panas, rasa kelilipan
 Pemeriksaan stabilitas tear film
Tanda
 Kultur
 Blefaritis bakterial:  Pemeriksaan mikroskopik  jika curiga
 Margo palpebra edema dan eritema akibat demodex
 Telangiektasis pada palpebra anterior  Biopsi  jika curiga keganasan
 Skuama/ krusta pada pangkal bulu mata
 Hilangnya bulu mata maupun
misdirection bulu mata Penyulit
 Jika kasus lama  dapat terjadi ulserasi
 Konjungtivitis
pada palpebra.
 Keratitis
 Hordeolum
 Blefaritis Seboroik
 Kalazion
 Krusta berminyak pada bulu mata
 Madarosis
 Eritema, edema, telangiektasis minimal
(lebih ringan dibandingkan blefaritis
bakterial).

Maulia Sari Khairunnisa 2014


Mohon koreksi bila terdapat kesalahan ya. Semoga sukses! 
Bismillahirrohmanirrohim..

HORDEOLUM
 Inflamasi pada kelenjar minyak pada
palpebra.
Diagnosis Banding
Etiologi
Infeksi bakteri (paling sering staphylococcus).  Papiloma
 Xanthelasma
 Kista kelenjar minyak
Faktor resiko  Karsinoma
 Higine kurang
 Dry eyes
Tatalaksana
 Blefaritis kronik
 Kompres hangat selama 10 menit, 3x/hari
sampai nanah keluar.
Klasifikasi  Salep antibiotik kloramfenikol 1%
 Hordeolum eksterna  inflamasi kelenjar  Antibiotik sistemik  jika terdapat pembesaran
zeis atau moll. kelenjar preaurikel ciprofloksasim 250-500 mg
 Hordeolum interna  inflamasi kelenjar atau amoxicilin 3x1.
meibom.  Pengangkatan bulu mata  memberikan jalan
untuk drainase abses.
Komplikasi  Jika nanah tidak dapat keluar  insisi.
 Cara insisi:
 Kalazion
 Tetesi mata dengan pantokain ED
 Selulitis
 Insisi vertikal untuk hordeolum interna
 Insisi horizontal untuk hordeolum eksterna.
Diagnosis  Lakukan ekskholeasi/ kuretase jaringan
meradang di dalam kantongnya.
Anamnesis
 Nyeri dan bengkak pada kelopak mata
 Berulang atau tidak? Edukasi
 Higine kelopak mata
 Jika menggunakan make up, jangan lupa
Pemeriksaan Fisik
dibersihkan.
 Lakukan eversi palpebra Tonjolan yang
 Mencuci tangan sebelum menyentuh daerah
eritema, terlokalisir, lunak, bisa disertai
kelopak mata.
erupsi, terdapat di sebelah luar/dalam
palpebra.
 Pada hordeolum eksterna, nanah dapat
keluar dari pangkal rambut.
 Raba pembesaran nodus linfatikus. (simpe
hordeolum tidak ada pembesaran nodus
limfa).

Pemeriksaan Penunjang
Slit lamp

Maulia Sari Khairunnisa 2014


Mohon koreksi bila terdapat kesalahan ya. Semoga sukses! 
Bismillahirrohmanirrohim..

DAKRIOADENITIS

 Peradangan kelenjar lakrimal.

DAKRIOSISTITIS
Etiologi
 Peradangan pada sakus lakrimal. Biasanya didahului
 Virus : parotitis, herpes zoster,
obstruksi duktus nasolakrimal. Pada anak-anak
 Bakteri: pneumokokkus, staphilokokkus
obstruksi biasanya akibat tidak terbukanya
 Jamur
membran kelenjar lakrimal. Pada
 Sarkoid dan idiopati
Etiologi
 Stafilokokus, pneumokokus, streptokokus,
Anamnesis pseudomonas.
Klasifikasi  Menahun  TB, lepra, infeksi jamur, trakoma.
 Akut
 Kronis
Gejala Klinis
 Epifora (mata berair-air)
Diagnosis
 Nyeri hebat di daerah kantung air mata
Anamnesis
 Demam
 Nyeri di daerah temporal atas rongga orbita (pada
 Eritema dan pembengkakan pada daerah sakus
kasus akut)
lakrimalis.
 Kotoran mata (belek)
 Nyeri tekan daerah sakus lakrimalis.
 Ketika mata bergerak akan menimbulkan rasa sakit
 Sekret mukopurulen memancar bila kantung air
mata ditekan.
Pemeriksaan Fisik
 Palpebra edema Tatalaksana
 Pembengkakan warna bermerah di bawah kelopak Akut
mata atas bagian temporal  Melakukan pengurutan sakus  nanah bersih dari
 Konjungtiva kemotik dalam sakus. Pada anak pengurutan dilakukan ke
 Pembesaran kelenjar aurikel arah pangkal hidung.
 Antibiotik topikal  sulfonamida 4-5x/hari
 Antibiotik sistemik
Diagnosis Banding
 Bila terdapat fluktuasi abses insisi dan drainase
 Kalazion
 Selulitis orbita
 Keganasan kelenjar lakrimal Kronis
 Abses palpebra  Irigasi dengan antibiotik
 Hordeolum interna  Bila penyumbatan tetap  dakriosistorinostomi
bila radang sudah tenang.

Komplikasi
 Fistula pada kelenjar lakrimal Komplikasi
 Fistel sakus lakrimal
Tatalaksana  Abses palpebra
 Kompres hangat  Ulkus
 Antibiotik topikal  Selulitis orbita
 Bila terlihat abses  insisi

Maulia Sari Khairunnisa 2014


Mohon koreksi bila terdapat kesalahan ya. Semoga sukses! 

Вам также может понравиться