Вы находитесь на странице: 1из 11

MAKALAH Evidence Based Kebidanan dalam

Asuhan Persalinan

KELOMPOK 10 :
 ANISA LOLA VANIANDA
 ESI MOTI
 NEVI RAMADHANI
 PUTRI NUR CAHAYANI
 QUNITA LUVIA

PRODI DIV KEBIDANAN TINGKAT 1

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan nikmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah asuhan kebidana kehamilan I, yang
berjudul : “Evidence Based Kebidanan dalam Asuhan Persalinan” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah ini bersumber dari semua data yang kami peroleh baik dari media
cetak, media elektronik, serta bimbingan dari dosen mata kuliah. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih kepada Bunda selaku dosen mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan
I, rekan-rekan prodi DIV Kebidanan tingkat 1 Poltekkes Kemenkes Bengkulu yang kami
banggakan, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi isi maupun penulisannya. Dalam hal ini kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak dalam menyusun makalah ini
sehingga dapat menjadi makalah yang baik dan bermanfaat bagi kita semua, terutaman
mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

Bengkulu, febuari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….....

A. Latar Belakang..............................................................................................

B. tujuan.........................................................................................................

C. manfaat...........................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Contoh EBM Pada Asuhan Persalinan…………………………………….

B. Asuhan Persalinan Normal………………………………………………..

BAB IIIP PEMBAHASAN

A. Evidence Based Midwifery (Practice)…………………………………….

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN………………………………………………………………

B. SARAN……………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehamilan,persalinan, dan
kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal. Tujuan ilmu kebidanan
adalah untuk mengantarkan kehamilan,persalinan, dan kala nifas serta pemberian ASI
dengan selamat dengan kerusakan akibat persalinan sekecil-kecilnya dan kembalinya alat
reproduksi kekeadaan normal. Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan
dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal.
Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih mencerminkan kesanggupan suatu
negara untuk memberikan pelayanan kesehatan. Indonesia, di lingkungan ASEAN,
merupakan negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti
kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan segara untuk memberikan pelayanan
kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.
Dengan perkiraan persalinan di Indonesia setiap tahunnya sekitar 5.000.000 jiwa
dapat dijabarkan bahwa:
1. Angka kematian ibu sebesar 19.500-20.000 setiap tahunnya atau terjadi setiap 26-27
menit. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan 30,5 %, infeksi 22,5.%, gestosis 17′,5 %,
dan anestesia 2,0 %.
2. Kematian bayi sebesar 56/10.000 menjadi sekitar 280.000 atau terjadi setiap 18- 20 menit
sekali. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia neonatorum 49-60 %, infeksi 24-34 %,
prematuritas/BBLR 15-20 %, trauma persalinan 2-7 %, dan cacat bawaan 1-3 %.

Memperhatikan angka kematian ibu dan bayi, dapat dikemukakan bahwa:


1. Sebagian besar kematian ibu dan perinatal terjadi saat pertolongan pertama
sangat dibutuhkan.
2. Pengawasan antenatal masih belum memadai sehingga penyulit hamil dan hamil dengan
risiko tinggi tidak atau terlambat diketahui.
3. Masih banyak dijumpai ibu dengan jarak hamil pendek, terlalu banyak anak, terlalu
muda, dan terlalu tua untuk hamil.
4. Gerakan keluarga berencana masih dapat digalakkan untuk meningkatkan sumber daya
manusia melalui norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS).
5. Jumlah anemia pada ibu hamil cukup tinggi.
6. Pendidikan masyarakat yang rendah cendrung memilih pemeliharaan kesehatan secara
tradisional, dan belum siap menerima pelaksanaan kesehatan modern.

Berdasarkan tingginya angka kematian ibu dan perinatal yang dialami sebagian besar
negara berkembang, maka WHO menetapkan salah satu usaha yang sangat penting untuk
dapat mencapai peningkatan pelayanan kebidanan yang menyeluruh dan bermutu yaitu
dilaksanakannnya praktek berdasar pada evidence based. Dimana bukti secara ilmiah telah
dibuktikan dan dapat digunakan sebagai dasar praktek terbaru yang lebih aman dan
diharapkan dapat mengendalikan asuhan kebidanan sehingga mampu memberikan
pelayanan yang lebih bermutu dan menyeluruh dengan tujuan menurunkan angka kematian
ibu dan angka kematian perinatal.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui informasi tentang evidence based kebidanan
2. Untuk mengetahui informasi evidence based pada asuhan persalinan terkini

C. Manfaat
1. Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang evidence based kebidanan
2. Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang evidence based pada
asuhan persalinan terkini
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Evidence Based Midwifery (Practice)


EBM didirikan oleh RCM dalam rangka untuk membantu mengembangkan kuat
profesional dan ilmiah dasar untuk pertumbuhan tubuhbidan berorientasi
akademis. RCM Bidan Jurnal telah dipublikasikan dalam satu bentuk sejak 1887 (Rivers, 1987),
dan telah lama berisi bukti yang telah menyumbang untuk kebidanan pengetahuan dan
praktek. Pada awal abad ini, peningkatan jumlah bidan terlibat dalam penelitian, dan dalam
membuka kedua atas dan mengeksploitasi baru kesempatan untuk kemajuan akademik. Sebuah
kebutuhan yang berkembang diakui untuk platform untuk yang paling ketat dilakukan dan
melaporkan penelitian. Ada juga keinginan untuk ini ditulis oleh dan untuk bidan. EBM secara
resmi diluncurkan sebagai sebuah jurnal mandiri untuk penelitian murni bukti pada konferensi
tahunan di RCM Harrogate, Inggris pada tahun 2003 (Hemmings et al, 2003). Itu dirancang
'untuk membantu bidandalam mendorong maju yang terikat pengetahuan kebidanan dengan
tujuan utama meningkatkan perawatan untuk ibu dan bayi '(Silverton, 2003).
EBM mengakui nilai yang berbeda jenis bukti harus berkontribusi pada praktek dan
profesi kebidanan. Jurnal kualitatif mencakup aktif serta sebagai penelitian kuantitatif, analisis
filosofis dan konsep serta tinjauan pustaka terstruktur, tinjauan sistematis, kohort studi,
terstruktur, logis dan transparan, sehingga bidan benar dapat menilai arti dan implikasi untuk
praktek, pendidikan dan penelitian lebih lanjut.

B. Asuhan Persalinan Normal


Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Saifuddin,10)
Sedangkan persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang dimulai secara spontan,
beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama proses persalinan. Bayi
dilahirkan secara spontan dalam presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37
hingga 42 minggu lengkap. Setelahpersalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat.
Di dalam asuhan Persalinan terdapat 5 (lima) aspek disebut juga sebagai 5 (lima) benang merah
yang perlu mendapatkan perhatian, ke 5 aspek tersebut yaitu:
1. Aspek Pemecahan Masalah yang diperlukan untuk menentukan Pengambilan
Keputusan Klinik (Clinical Decision Making).
2. Aspek Sayang Ibu yang Berarti sayang Bayi
3. Aspek Pencegahan Infeksi
4. Aspek Pencatatan (Dokumentasi)
5. Aspek Rujukan
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Contoh EBM Pada Asuhan Persalinan


Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, terutama
disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, eklamsia, sepsis dan komplikasi keguguran.
Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenarnya dapat
dicegah. Melalui upaya pencegahan yang efektif, beberapa negara berkembang dan hampir
semua negara maju, berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu ke tingkat yang
sangat rendah.

Asuhan Kesehatan Ibu selama dua dasawarsa terakhir terfokus pada:

a) Keluarga Berencana
Membantu para ibu dan suaminya merencanakan kehamilan yang diinginkan
b) Asuhan Antenatal Terfokus
Memantau perkembangan kehamilan, mengenali gejala dan tanda bahaya,
menyiapkan persalinan dan kesediaan menghadapi komplikasi
c) Asuhan Pascakeguguran
Menatalaksanakan gawat-darurat keguguran dan komplikasinya serta tanggap terhadap
kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya
d) Persalinan yang Bersih dan Aman serta Pencegahan Komplikasi
Kajian dan bukti ilmiah menunjukkan bahwa asuhan persalinan bersih, aman dan tepat
waktu merupakan salah satu upaya efektif untuk mencegah terjadinya kesakitan dan
kematian
e) Penatalaksanaan Komplikasi yang terjadi sebelum, selama dan setelahpersalinan.
Dalam upaya menurunkan kesakitan dan kematian ibu, perlu diantisipasi adanya
keterbatasan kemampuan untuk menatalaksana komplikasi pada jenjang pelayanan
tertentu. Kompetensi petugas, pengenalan jenis komplikasi, dan ketersediaan sarana
pertolongan menjadi penentu bagi keberhasilan penatalaksanaan komplikasi yang
umumnya akan selalu berbeda menurut derajat, keadaan dan tempat terjadinya

Fokus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman serta mencegah terjadinya
komplikasi. Hal ini merupakan pergeseran paradigma dari menunggu terjadinya dan kemudian
menangani komplikasi, menjadi pencegahan komplikasi. Persalinan bersih dan aman serta
pencegahan komplikasi selama dan pascapersalinan terbukti mampu mengurangi kesakitan
atau kematian ibu dan bayi baru lahir. Beberapa contoh dibawah ini, menunjukkan adanya
pergeseran paradigma tersebut diatas:

1. Mencegah Perdarahan Pascapersalinan yang disebabkan oleh Atonia Uteri


Upaya pencegahan perdarahan pascapersalinan dimulai pada tahap yang paling dini.
Setiap pertolongan persalinan harus menerapkan upaya pencegahan perdarahan
pascapersalinan, diantaranya manipulasi minimal proses persalinan, penatalaksanaan
aktif kala III, pengamatan melekat kontraksi uterus pascapersalinan. Upaya rujukan
obstetrik dimulai dari pengenalan dini terhadap persalinan patologis dan dilakukan saat
ibu masih dalam kondisi yang optimal.

2. Laserasi/episiotomi
Dengan paradigma pencegahan, episiotomi tidak lagi dilakukan secara rutin karena
dengan perasat khusus, penolong persalinan akan mengatur ekspulsi kepala, bahu, dan
seluruh tubuh bayi untuk mencegah laserasi atau hanya terjadi robekan minimal pada
perineum.

3. Retensio plasenta
Penatalaksanaan aktif kala tiga dilakukan untuk mencegah perdarahan, mempercepat
proses separasi dan melahirkan plasenta dengan pemberian uterotonika segera setelah
bayi lahir dan melakukan penegangan tali pusat terkendali.

4. Partus Lama
Untuk mencegah partus lama, asuhan persalinan normal mengandalkan penggunaan
partograf untuk memantau kondisi ibu dan janin serta kemajuan proses persalinan.
Dukungan suami atau kerabat, diharapkan dapat memberikan rasa tenang dan aman
selama proses persalinanberlangsung. Pendampingan ini diharapkan dapat mendukung
kelancaran proses persalinan, menjalin kebersamaan, berbagi tanggung jawab diantara
penolong dan keluarga klien

5. Asfiksia Bayi Baru Lahir


Pencegahan asfiksia pada bayi baru lahir dilakukan melalui upaya
pengenalan/penanganan sedini mungkin, misalnya dengan memantau secara baik dan
teratur denyut jantung bayi selama proses persalinan, mengatur posisi tubuh untuk
memberi rasa nyaman bagi ibu dan mencegah gangguan sirkulasi utero-plasenter
terhadap bayi, teknik meneran dan bernapas yang menguntungkan bagi ibu dan bayi. Bila
terjadi asfiksia, dilakukan upaya untuk menjaga agar tubuh bayi tetap hangat,
menempatkan bayi dalam posisi yang tepat, penghisapan lendir secara benar,
memberikan rangsangan taktil dan melakukan pernapasan buatan (bila perlu). Berbagai
upaya tersebut dilakukan untuk mencegah asfiksia, memberikan pertolongan secara tepat
dan adekuat bila terjadi asfiksia dan mencegah hipotermia.

6. Asuhan Sayang Ibu dan Bayi sebagai kebutuhan dasar persalinan


Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan
dan keinginan sang ibu. Salah satu prinsip dasarnya adalah mengikutsertakan suami dan
keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Perhatian dan dukungan kepada
ibu selama proses persalinan akan mendapatkan rasa aman dan keluaran yang lebih baik.
Juga mengurangi jumlah persalinan dengan tindakan (ekstraksi vakum, cunam dan seksio
sesar) dan persalinan akan berlangsung lebih cepat.
Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan :
1. Memanggil ibu sesuai namanya, menghargai dan memperlakukannya sesuai
martabatnya.
2. Menjelaskan asuhan dan perawatan yang akan diberikan pada ibu sebelum
memulai asuhan tersebut.
3. Menjelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarganya.
4. Mengajurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa takut atau kuatir.
5. Mendengarkan dan menanggapi pertanyaan dan kekhawatiran ibu.
6. Memberikan dukungan, membesarkan hatinya dan menenteramkan perasaan ibu
beserta anggota keluarga yang lain.
7. Menganjurkan ibu untuk ditemani suaminya dan/atau anggota keluarga yang lain
selama persalinan dan kelahiran bayinya.
8. Mengajarkan suami dan anggota keluarga mengenai cara memperhatikan dan
mendukung ibu selama persalinan dan kelahiran bayinya.
9. Melakukan pencegahan infeksi yang baik secara konsisten.
10. Menghargai privasi ibu.
11. Menganjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan dan
kelahiran bayi.
12. Menganjurkan ibu untuk minum cairan dan makan makanan ringan bila ia
menginginkannya.
13. Menghargai dan membolehkan praktek-praktek tradisional yang tidak memberi
pengaruh yang merugikan.
14. Menghindari tindakan berlebihan dan mungkin membahayakan (episiotomi,
pencukuran, dan klisma).
15. Menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya segera setelah lahir.
16. Membantu memulai pemberian ASI dalam 1 jam pertama setelah kelahiran bayi.
17. Menyiapkan rencana rujukan (bila perlu).
18. Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik, bahan-bahan,
perlengkapan dan obat-obatan yang diperlukan. Siap melakukan resusitasi bayi
baru lahir pada setiap kelahiran bayi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Paradigma baru (aktif) yang disebutkan sebelumnya yang berdasarkan evidence based terkini,
terbukti dapat mencegah atau mengurangi komplikasi yang sering terjadi. Hal ini memberi
manfaat yang nyata dan mampu membantu upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi baru
lahir. Karena sebagian besarpersalinan di Indonesia terjadi di desa atau di fasilitas pelayanan
kesehatan dasar dimana tingkat keterampilan petugas dan sarana kesehatan sangat terbatas maka
paradigma aktif menjadi sangat strategis bila dapat diterapkan pada tingkat tersebut. Jika semua
penolong persalinan dilatih agar kompeten untuk melakukan upaya pencegahan atau deteksi dini
secara aktif terhadap berbagai komplikasi yang mungkin terjadi, memberikan pertolongan secara
adekuat dan tepat waktu, dan melakukan upaya rujukan yang optimal maka semua upaya tersebut
dapat secara bermakna menurunkan jumlah kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir.

B. Saran
Diharapkan akan adanya peningkatan jumlah bidan terlibat dalam penelitian,akan
pengetahuan berdasar bukti mengenai asuhan kebidanan khususnya dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada ibu dan anak dalam upaya penurunan AKI dan AKB.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2001, Catatan Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan, EGC : Jakarta..

Depkes RI, 2004, Asuhan Persalinan Normal. Edisi Baru Dengan Resusitasi, Jakarta.

Pusdiknakes – WHO – JHPIEGO, 2003, Asuhan Intrapartum, Jakarta.


www.google.com

Вам также может понравиться

  • Sop
    Sop
    Документ3 страницы
    Sop
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Sop
    Sop
    Документ3 страницы
    Sop
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • NN
    NN
    Документ17 страниц
    NN
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Sop Bimbingan Pengguna
    Sop Bimbingan Pengguna
    Документ2 страницы
    Sop Bimbingan Pengguna
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Konsep Patologi
    Konsep Patologi
    Документ21 страница
    Konsep Patologi
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Patologi 2015 PDF
    Patologi 2015 PDF
    Документ5 страниц
    Patologi 2015 PDF
    Faisal
    100% (1)
  • Makalah Teknologi BND Lela Kelompok 4
    Makalah Teknologi BND Lela Kelompok 4
    Документ20 страниц
    Makalah Teknologi BND Lela Kelompok 4
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • MBMM
    MBMM
    Документ3 страницы
    MBMM
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Poltekkes Kemenkes Bengkulu 2019: Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana
    Poltekkes Kemenkes Bengkulu 2019: Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana
    Документ18 страниц
    Poltekkes Kemenkes Bengkulu 2019: Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Asuhan Kebidanan
    Asuhan Kebidanan
    Документ4 страницы
    Asuhan Kebidanan
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Soal Fiskes
    Soal Fiskes
    Документ1 страница
    Soal Fiskes
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Patofisiologi Kegawatdaruratan Kebidanan
    Patofisiologi Kegawatdaruratan Kebidanan
    Документ43 страницы
    Patofisiologi Kegawatdaruratan Kebidanan
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • SOAL Kel 4 BND Lela
    SOAL Kel 4 BND Lela
    Документ7 страниц
    SOAL Kel 4 BND Lela
    Nurfijrin Ramadhani
    0% (1)
  • Patologi 2015 PDF
    Patologi 2015 PDF
    Документ5 страниц
    Patologi 2015 PDF
    Faisal
    100% (1)
  • Tilik Kjang Demam
    Tilik Kjang Demam
    Документ2 страницы
    Tilik Kjang Demam
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Kelompok 4
    Kelompok 4
    Документ9 страниц
    Kelompok 4
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • JBJBMN
    JBJBMN
    Документ12 страниц
    JBJBMN
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Soap B.rahma
    Soap B.rahma
    Документ9 страниц
    Soap B.rahma
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Документ8 страниц
    Kejang Demam
    Ira Abdullah
    Оценок пока нет
  • N, M.JK
    N, M.JK
    Документ5 страниц
    N, M.JK
    yv
    Оценок пока нет
  • Distosia 2
    Distosia 2
    Документ11 страниц
    Distosia 2
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Varney 1
    Varney 1
    Документ10 страниц
    Varney 1
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Varney BND Ratna
    Varney BND Ratna
    Документ10 страниц
    Varney BND Ratna
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Kelompok 1 BND Eli
    Kelompok 1 BND Eli
    Документ39 страниц
    Kelompok 1 BND Eli
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • 5 Ruang Lingkup
    5 Ruang Lingkup
    Документ2 страницы
    5 Ruang Lingkup
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • PKM 2
    PKM 2
    Документ6 страниц
    PKM 2
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • KB Implant
    KB Implant
    Документ5 страниц
    KB Implant
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Kelompok 1 BND Eli
    Kelompok 1 BND Eli
    Документ39 страниц
    Kelompok 1 BND Eli
    Nurfijrin Ramadhani
    Оценок пока нет