KARIES DAPAT MENGAKIBATKAN ANAK MENJADI KURANG GIZI

Gigi sulung merupakan gigi yang pertama kali muncul sebelum digantikan oleh gigi
permanen. Meski akan digantikan, menjaga kesehatan gigi sulung merupakan hal yang patut
dilakukan. Karena, kesehatan gigi sulung berpengaruh terhadap kesehatan gigi permanen.
Umumnya, anak-anak yang mengonsumsi gula terlalu berlebihan, berdampak pada gigi
sulungnya yang berlubang. Padahal, kokohnya gigi sulung merupakan bagian dari kesehatan
masa depan anak. Gigi sulung tidak hanya berperan pada kesehatan gigi mulut tapi juga pada
gizi anak.

Awal dari kasus yang dialami amel anak berusia 7 tahun karena kegemaran nya dulu
mengkonsumsi permen dan coklat ‘ujar orang tua amel. Karena kebiasan buruknya itu,
mengakibatkan gigi depan amel mengalami kerusakan, gigi nya berlubang dan bewarna
kehitaman. Kaitannya dengan gizi adalah dimulai dari peran gigi untuk mengunyah serta mulut
yang sehat, dapat mengonsumsi asupan yang juga sehat. Nutrisi yang baik dan gizi tercukupi
dengan terjaganya gigi sulung. Kalau gigi berlubang, membuat anak kurang nyaman untuk
mengunyah makanan dan akhirnya kekurangan gizi. Berat badannya pun menurun akibat
jarang mengkonsumsi makanan. Anak menjadi sulit berbicara karena kedua gigi depannya
yang tergerus habis, kesulitan tidur karena merasa sakit gigi, dan bisa menjadi pemalu akibat
penampilannya itu. Kurangnya konsumsi makanan terutama dalam konsumsi protein serta
energi di makanan, dalam jangka waktu yang lama. Akibatnya, terjadi penurunan daya tahan
tubuh balita.

SOLUSI

Segera periksakan ke dokter gigi agar dapat ditangani oleh dokter sedini mungkin.
Meski akan digantikan dengan gigi tetap/permanen, gigi susu yang berlubang harus tetap
dirawat karena gigi susu berfungsi sebagai panduan untuk pertumbuhan gigi tetapnya nanti.
Lalu memperbanyak asupan makanan bergizi dan mengkonsumsi vitamin agar berat badannya
kembali seperti anak usianya.

Dokter akan menjelaskan berbagai alternatif yang sesuai dengan masing-masing kasus
untuk penanganan lubang gigi pada anak. Bergantung pada tingkat keparahan kasus,
perawatannya dapat berupa tindakan pencegahan, penambalan, atau perawatan syaraf jika
infeksi sudah mencapai rongga syaraf gigi (pulpa gigi). Jika gigi sudah tidak dapat
dipertahankan lagi maka terpaksa dilakukan pencabutan.