Вы находитесь на странице: 1из 8

KETRAMPILAN BERTANYA

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kemampuan Dasar Mengajar


yang diampu oleh Bapak Drs. Triastono Imam Prasetyo, M.Pd dan
Ibu Rifka Fachrunnisa, S.Pd., M.Ed.

Oleh:
Kelompok 6 Offering C 2016
Lia Damayanti (160341606027)
Rama Maulidin R. A. (160341606023)
Robiatul A’dawiyah (160341606036)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Agustus 2018
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan pondasi seseorang menjadi berilmu, bermutu dan
berwawasan. Pendidikan dikatan bermutu apabila mencetak generasi yang
berwawasan dan benar-benar berpendidikan. Pegajar atau pendidik merupakan unsur
yang berpengaruh untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, oleh karena itu
pendidik yang profesional benar-benar dibutuhkan.
Pendidik yang profesional bukan hanya mampu mengajar, namun harus
memiliki ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang banyak sehingga dapat menguasai
kelas dan menyampaikan ilmu dengan baik bagi peserta didik.
Banyak pendidik yang mengajar dikelas namun belum dapat dikatakan pendidik
profesional karena belum memiliki ketrampilan yang baik. Oleh karena itu diperlukan
ketrampilan khusus yang harus dimiliki seorang pendidik.
Mengenai ketrampilan, banyak ketrampilan yang ada dalam mengajar, namun
pada pembahasan ini akan menguraikan tentang ketrampilan bertanya yang harus
dikuasai oleh pendidik atau pengajar dalam kegiatan belajar supaya peserta didik giat
dalam belajar.
Pertanyaan bagi peserta didik adalah kegiatan tanya jawab yang diharapkan
akan memberi umpan positif bagi murid. Pertanyaan yang dilontarkan pengajar
diharapkan mampu membuat murid terpacu dan tertarik terhadap suatu hal atau
masalah yang sedang terjadi di dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu,
ketrampilan bertanya bagi pengajar sangatlah penting.

PENGERTIAN DAN PENJABARAN KETRAMPILAN BERTANYA

1. Pengertian Ketrampilan bertanya


Ketrampilan merupakan suatu kemampuan seseorang dalam melakukan
pekerjaan secara tepat menggunakan fikiran sehingga menghasilkan hasil dari fikiran
tersebut.
Bertanya berasal dari kata dasar tanya, berarti meminta keterangan atau
penjelasan tentang suatu hal.
Ketrampilan bertanya merupakan kemampuan seorang dalam menggunakan
fikiran untuk meminta penjelasan mengenai suatu hal yang belum diketahui. Dalam
rangka meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran, sekaligus mengelola keadaan
kelas ketrampilan bertanya sangat diperlukan.

2. Tujuan memberikan pertanyaan


 Meningkatkan partisipasi siswa.
 Membangkitkan rasa ingin tahu dan minat siswa terhadap hal yang sedang
dipelajari.
 Membuat siswa terpusat perhatiannya terhadap masalah yang sedang
didiskusikan.
 Meningkatkan cara berpikir yang aktif seorang siswa dan mengembangkan pola
berpikir.
 Guru menjadi tahu kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam
pembelajaran.
 Mendorong siswa mengemukakan pendapatnya.

3. Jenis-Jenis Ketrampilan Bertanya


Albantati (2010), membedakan Ketrampilan bertanya menjadi 2 bagian, yaitu:
A. Ketrampilan Bertanya Dasar
Ketrampilan bertanya dasar dapat diartikan sebagai kecakapan atau kemampuan
dari seseorang untuk meminta keterangan maupun penjelasan dari orang lain atau
suatu pihak yang menjadi lawan bicaranya.
 Komponen-komponen dalam Ketrampilan bertanya dasar :
 Penggunaan pertanyaan secara  Penyebaran
jelas dan singkat
 Pemberian acuan  Pemberian waktu berfikir
 Pemindahan giliran.  Pemberian tuntunan

B. Ketrampilan Bertanya Lanjut


Pertanyaan lanjutan bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam berpikir
lebih dalam mengenai suatu pertanyaan dasar.
 Komponen-komponen dalam Ketrampilan bertanya lanjut :
 Pengubahan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
 Pengaturan urutan pertanyaan secara tepat
 Penggunaan pertanyaan pelacak
 Peningkatan terjadinya interaksi

4. Jenis-Jenis Pertanyaan
A. Klasifikasi Pertanyaan Menurut Taksonomi Bloom
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan pertanyaan
yang diajukan guru di kelas adalah menggunakan Taksonomi Bloom (Beni, 2008).
Tiga ranah yang dikemukan Bloom adalah ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor, dalam kaitannya dengan Ketrampilan bertanya, maka ranah yang
digunakan adalah ranah kognitif (aspek berpikir). Dalam ranah kognitif, ada enam
tingkatan yang terbagi dalam dua golongan, yaitu:
 Pertanyaan kognitif tingkatan yang lebih rendah:
 pengetahuan  pemahaman  penerapan
(knowledge) (comprehension) (application)

 Pertanyaan kognitif tingkatan yang lebih tinggi:


 analisis (analysis)  sintesis (synthesis)  evaluasi
(evaluation)
B. Pertanyaan Berdasarkan Maksudnya (Hutasoit, 2010)
Pertanyaan menurut maksudnya, terdiri atas:
 Pertanyaan permintaan  Pertanyaan mengarahkan atau
menuntun
 Pertanyaan retoris  Pertanyaan menggali

C. Pertanyaan Berdasarkan Tujuannya (Wartono, 2003)


Pertanyaan menurut tujuannya terdiri atas:
 Pertanyaan Kognitif  Pertanyaan Konsekuensi
 Pertanyaan Performansi  Pertanyaan Eksplorasi
D. Pertanyaan Berdasarkan Sifatnya (Wartono, 2003)
Pertanyaan menurut sifatnya terdiri atas:
 Pertanyaan Ingatan  Pertanyaan Sintesis
 Pertanyaan Pemahaman  Pertanyaan Evaluasi
 Pertanyaan Analisis
E. Pertanyaan Berdasarkan Caranya (Wartono, 2003)
Pertanyaan menurut caranya terdiri atas:
 Pertanyaan Mengarahkan  Pertanyaan Memancing
 Pertanyaan Menggali

5. Hal – hal yang harus diperhatikan guru dalam mengajukan pertanyaan

Pertanyaan di dalam suatu proses pembelajaran memiliki peran yang sangat


penting, dengan pertanyaan yang diajukan akan terjadi interaksi antara guru dengan
siswa atau siswa dengan siswa lainnya. Menurut Louisel dan Descamps, 1992 bahwa
keterampilan awal yang perlu dikuasai oleh guru adalah membuat pertanyaan.
Meskipun semua guru mampu membuat pertanyaan,kemampuannya terbentuk secara
alami, tetapi pertanyaan yang dibuat tidak didasarkan terhadap kaidah-kaidah
pembuatan pertanyaan. Sehingga keterampilan yang harus di pahami selanjutnya oleh
guru seperti berikut:

1. Tujuan
Tujuan guru dalam mengajukan suatu pertanyaan harus jelas supaya dapat di terima
dan dipahami siswa.
2. Penyusunan Kata-Kata
Dalam membantu siswa menanggapi pertanyaan dari guru, baiknya kata – kata
disusun sesuai dengan tingkat perkembangan siswa atau perbendaharaan kata siswa
karena pemahaman terhadap kata – kata guru dan siswa berbeda.
3. Struktur
Selama proses pembelajaran berlangsung, sebaiknya guru memberikan informasi
yang relevan dengan tugas atau pertanyaan yang diajukan pada siswa baik sebelum
maupun sesudah pertanyaan itu diajukan.
4. Pemusatan
Pemusatan dalam ruang lingkup pertanyaan sangat penting supaya pertanyaan tidak
meluas ke topik-topik yang lain.
5. Pindah Gilir
Supaya respon siswa tetap ada dalam proses belajar mengajar, dapat dilakukan pindah
gilir terhadap pertanyaan yang diajukan, misalnya pertanyaan yang diajukan pada
salah satu siswa belum terjawab, maka guru bisa mengajukannya lagi pada siswa
yang lain dengan pertanyaan yang sama.
6. Distribusi/Penyebaran
Untuk melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, guru disarankan
mendistribusikan pertanyaan secara acak selama proses belajar mengajar. Pertama
pertanyaan dapat diberikan pada seluruh siswa di kelas setalah itu baru pada merujuk
pada salah satu siswa, dan guru harus berusaha agar semua siswa mendapat giliran
menjawab pertanyaan.
7. Pemberian Waktu
Guru harus memberikan waktu untuk siswa berpikir sebelum menemukan jawaban
dari pertanyaan yang diberikan guru.
8. Pemberian Tuntunan
Siswa dapat di tuntun dalam memberikan jawaban yang benar oleh guru, seperti
menanggapi jawaban yang kurang tepat atau jawaban yang salah yang diberikan
siswa.
9. Antusias dan Hangat
Sikap antusias dan hangat dari guru pada siswa dapat meningkatkan partisipasi siswa
dalam proses pembelajaran. Contohnya idak secara langsung mengatakan bahwa
jawaban si A salah dan langsung mengajukannya pada siswa lain, akan tetapi
memberikan arahan lain yang yang bersifat membantu si A menjawab benar.
(Wartono, 2003).

6. Kelebihan dan Kelemahan dari Keterampilan Bertanya


A. Kelebihan
a. Mempererat hubungan keilmuan antara guru dan siswa.
b. Membuat pelajaran lebih menarik dengan cara melatih siswa untuk berpendapat
secara bebas.
c. Mengurangi sifat-sifat individualisme, verbalisme, dan intelektaulisme
(Albantati, 2010).
B. Kelemahan
a. Mudah menjurus kepada hal yang tidak dibahas.
b. Jika tidak diwaspadai, nantinya akan timbul perdebatan yang berakhir dengan
masalah pribadi.
c. Tidak semua anak mengerti dan dapat mengajukan pendapat (Albantati, 2010).
KESIMPULAN

1. Keterampilan bertanya merupakan kemampuan individu dalam menggunakan


fikiran untuk meminta penjelasan yang belum diketahui.
2. Jenis keterampilan bertanya dibagi dua yaitu keterampilan bertanya dasar dan
keterampilan bertanya lanjutan.
3. Hal yang harus dikuasai seorang pengajar dalam membuat pertanyaan seperti :
memilih tipe pertanyaan dan tingkat kesulitan, memfrasakan pertanyaan, memberi
waktu berfikir, memilih siswa yang ditunjuk, mendengarkan jawaban,
mengurutkan tingkat kognitif.
4. Kelebihan dan kelemahan dari keterampilan bertanya salah satunya melatih siswa
berpendapat dan bila guru tidak bisa mengambil jalan tengah akan terjadi
perdebatan.

DAFTAR RUJUKAN

Albantati, Fadlie. 2010. Ketrampilan Bertanya, (online), (http://Ketrampilan-


bertanya-fadli_files/navbar.htm, diakses 26 Agustus 2018).
Beni. 2008. Ketrampilan Bertanya Dasar dan Lanjut, (online),
(http://KETRAMPILAN%20BERTANYA%20DASAR%20DAN%20LANJUT
%%C2%AB%20BENI%27S%20WEBLOG_files/jquery.js", diakses 26
Agustus 2018).
Hutasoit, Amelia. 2010. Ketrampilan Bertanya, (online),
(http://callmeamel.blogspot.com/2010/07/Ketrampilan-bertanya.html , diakses
26 Agustus 2018).
Louisel, R.D and Descamps, J. 1992. Developing a Teaching Style: Models for
Elementary School Teachers: Harper Collins Publishers.
Wartono. 2003. Ketrampilan Dasar Mengajar. Malang: Universitas Kanjuruhan
Malang.

Вам также может понравиться