Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH :
FATIH KHALIDAZIA
NIM: 201003187
DISUSUN OLEH
KELOMPOK III:
FATIH KHALIDAZIA
KHUSNUL KHATIMA
FITRIANA
FITRIANI
HAJAR
1
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik tuhan yang maha esa Berkat limpahan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini.
Palu,september 2011
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I .....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .................................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN ....................................................................................................................5
1. PRREKLAMSIA .......................................................................................................5
A. Pengertian Prreklamsia ..............................................................................................5
B. Macam-macam obat ...................................................................................................6
C. Cara kerja dan indikasi...............................................................................................7
2. EKLAMSIA ...............................................................................................................8
A. pengertian .............................................................................................................8
B. macam-macam obat .............................................................................................9
C. cara kerja dan indikasi .........................................................................................10
3. DIURETIKA ..............................................................................................................11
A. Pengertian diuretika .............................................................................................11
B. Macam-macam obat diuretika..............................................................................12
C. Cara kerja dan indikasi.........................................................................................12
BAB III
PENUTUP..............................................................................................................................18
A. Kesimpulan ................................................................................................................18
B. Saran ..........................................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Preeklampsia merupakan suatu gangguan multisistem idiopatik yang spesifik pada kehamilan
dan nifas. Pada keadaan khusus, preeklampsia juga didapati pada kelainan perkembangan
plasenta, dimana digambarkan disuatu kehamilan hanya terdapat trofoblas namun tidak terdapat
jaringan fetus (kehamilan mola komplit). Meskipun patofisiologi preeklampsia kurang
dimengerti, jelas bahwa tanda perkembangan ini tampak pada awal kehamilan. Telah dinyatakan
bahwa pathologic hallmark adalah suatu kegagalan total atau parsial dari fase kedua invasi
trofoblas saat kehamilan 16-20 minggu kehamilan, hal ini pada kehamilan normal bertanggung
jawab dalam invasi trofoblas ke lapisan otot arteri spiralis. Seiring dengan kemajuan kehamilan,
kebutuhan metabolik fetoplasenta makin meningkat. Bagaimanapun, karena invasi abnormal
yang luas dari plasenta, arteri spiralis tidak dapat berdilatasi untuk mengakomodasi kebutuhan
yang makin meningkat tersebut, hasil dari disfungsi plasenta inilah yang tampak secara klinis
sebagai preeklampsia. Meskipun menarik, hipotesis ini tetap perlu ditinjau kembali.
Eklampsia ditandai dengan terjadinya kejang umum dan atau koma pada preeklampsia tanpa
adanya kondisi neurologik lainnya. Dahulu, eklampsia dikatakan sebagai hasil akhir dari
preeklampsia, sesuai dengan asal katanya. Penyebab pasti dari kejang pada wanita dengan
eklampsia tidak diketahui. Penyebab yang dikemukakan meliputi vasospasme serebral dengan
iskemia lokal, hipertensi ensefalopati dengan hiperperfusi, edema vasogenik dan kerusakan
endotelial.
Diuretik, anti diuretik, diuretik osmotik, penghammbatkarbonikanhidrase, diuretik kuat tiazid,
diuretik hemat kalium.
B.TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
PRE EKLAMPSIA & EKLAMPSIA DAN DIURETIKA
1.PREKLAMSIA
A.Pengertian
.Pengertian
Pre eklampsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan/atau edema
setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.Gejala ini dapat timbul
sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas.
.Patofisiologi
Penyebab pre eklampsia ringan belum diketahui secara jelas.Penyakit ini dianggap
sebagai “maladaptation syndrome” akibat vasospasme general dengan segala akibatnya.
.Gejala Klinis
1. Kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih; diastol 15 mmHg atau lebih
dari tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau
sistol 140 mmHg sampai kurang 160 mmHg; diastol 90 mmHg sampai kurang
110 mmHg.
2. Proteinuria : secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif
positif.
3. Edema pada pretibia, dinding abdomen, lumbosakral, wajah atau tangan
5
.
.Pengertian
Pre eklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya
hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada kehamilan
20 minggu atau lebih.
B.Macam-macam obat
Preklamsia ringan
- Roborantia
Preklamsia berat
6
Antihipertensi
Magnesium Sulfat
Diuretikum tidak diberikan kecuali bila ada tanda-tanda edema paru, payah
jantung kongestif atau edema anasarka.Diberikan furosemid injeksi 40 mg/im.
Antihipertensi diberikan bila :
a. Desakan darah sistolis lebih 180 mmHg, diastolis lebih 110 mmHg atau MAP
lebih 125 mmHg. Sasaran pengobatan adalah tekanan diastolis kurang 105
mmHg (bukan kurang 90 mmHg) karena akan menurunkan perfusi plasenta.
b. Dosis antihipertensi sama dengan dosis antihipertensi pada umumnya.
c. Bila dibutuhkan penurunan tekanan darah secepatnya, dapat diberikan obat-
obat antihipertensi parenteral (tetesan kontinyu), catapres injeksi. Dosis yang
biasa dipakai 5 ampul dalam 500 cc cairan infus atau press disesuaikandengan
tekanan darah.
d. Bila tidak tersedia antihipertensi parenteral dapat diberikan tablet
antihipertensi secara sublingual diulang selang 1 jam, maksimal 4-5 kali.
Bersama dengan awal pemberian sublingual maka obat yang sama mulai
diberikan secara oral.
1. Dosis awal sekitar 4 gram MgSO4 IV (20 % dalam 20 cc) selama 1 gr/menit
kemasan 20% dalam 25 cc larutan MgSO4 (dalam 3-5 menit). Diikuti segera 4 gr
di bokong kiri dan 4 gram di bokong kanan (40 % dalam 10 cc) dengan jarum no
21 panjang 3,7 cm. Untuk mengurangi nyeri dapat diberikan 1 cc xylocain 2%
yang tidak mengandung adrenalin pada suntikan IM.
7
2. Dosis ulangan : diberikan 4 gram intramuskuler 40% setelah 6 jam pemberian
dosis awal lalu dosis ulangan diberikan 4 gram IM setiap 6 jam dimana pemberian
MgSO4 tidak melebihi 2-3 hari.
3. Syarat-syarat pemberian MgSO4
2.EKLAMSIA
Pengertian
Istilah eklamsia berasal dari bahasa yunani dan berarti "halilintar". Kata tersebut dipakai
karena seolah - olah gejala eklamsia timbul dengan tiba - tiba tanpa di dahului oleh tanda
- tanda lain. Eklamsia pada umumnya timbul pada wanita hamil atau dalam masa nifas
dengan tanda - tanda pre-eklamsia.Eklamsia dibedakan menjadi 3 yaitu eklamsia
gravidarum, eklamsia parturientum dan eklamsia puerperale.Dengan pengetahuan
bahwabiasanya eklamsia didahului oleh pre-eklamsia, tampak pentingnya pengawasan
antenatal yang teliti dan teratur, sebagai usaha untuk mencegah timbulnya penyakit itu
8
Frekuensi
Frekuensi eklamsia bervariasi antara satu negara dan yang lain. Frekuensi rendah
pada umumnya merupakan petunjuk tentang adanya pengawasan antenatal yang
baik, penyediaan tempat tidur antenatal yang cukup, dan penanganan pre-eklamsi
yang sempurna. Dinegara - negara sedang berkembang frekuensi dilaporkan berkisar
antara 0,3 % - 0,7 %, sedang dinegara - negara maju angka tersebut lebih kecil
yaitu 0.05 % - 0,1 %.
Pada umumnya kejang didahului oleh makin buruknya pre-eklamsia dan terjadinya
gejala - gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan, mual, nyeri di
epigastrium dan hiperrefleksia. Bila keadaan ini tidak dikenal dan tidak segera
diobati, akan timbul kejang, terutama pada persalinan bahaya ini lebih besar.
Macam-macam obat
o Sodium Pentotbal
o Sulfas Magnesium
o Lytic Cocktail
Sodium Pentotbal
Sangat berguna untuk menghentikan kejang dengan segera bila diberikan secara
intravena.Akan tetapi, obat ini mengandung bahaya yang tidak kecil, obat ini
hanya dapat diberikan di rumah sakit dengan pengawasan yang sempurna dan
tersedianya kemungkinan untuk inkubasi dan resusitasi.
Sulfas Magnesium
9
Sulfas Magnesicus berguna untuk mengurangi kepekatan saraf pusat pada
hubungan neuromuskuler tanpa mempengaruhi bagian lain dari susunan
saraf.Obat ini menyebabkan vasodilatasi, menurunkan tekanan darah,
meningkatkan deuresis, dan menambah aliran darah ke uterus.
Lytic Cocktail
10
Direkomendasikan pada wanita yang refrakter terhadap terapi utama
Sodium nitroprusid 0,5-3,0 μg/kg/min iv Sebaiknya hanya
perinfus (tidak melebihi dilakukan oleh
800 μg/min) seseorang yang
berpengalaman
Nitrogliserin 5 μg/min iv perinfus Kontraindikasi relatif
ditingkatkan sesuai pada keadaan hipertensi
kebutuhan setiap 5 ensefalopati karena
menit sampai dosis dapat meningkatkan
maksimum 100 μg/min. aliran darah otak dan
tekanan intrakranial.
3.DIURETIK
VOLUME URINE
DIURETIK, ANTI DIURETIK, DIURETIK, DIURETIK OSMOTIK, PENGHAMBAT
KARBONIKANHIDRASE, DIURETIK KUAT TIAZID, DIURETIK HEMAT KALIUM
A.pengertian
Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urine, penurunan
intra kranial, dan penurunan intra okuler.
DIURETIK OSMOTIK
Indikasi
• Meningkatkan volume urine
• Penurunan tekanan intra-kranial
11
• Penurunan tekanan intra-okuler
Toksisitas
A. Ekspansi cairan ekstraseluler & hiponatremia
menimbulkan :
B. Dehidrasi
o hipernatremia
Indikasi
Glukoma
Alkalinisasi urine
Alkalosis metabolic
Mountain sickness acute ( lemah, pusing, insomnia, sakit kepala,muntah)
Epilepsi
Paralitis periodik hipokalemia
me- ekskresi fosfat pada hiperfosfatemia berat
12
Toksisitas
Kontra Indikasi
- Sirosis hepatis
Diuretik Kuat
Mekanismekerja :
menghambat sistem transpor pasangan Na+ / K + / 2 Cl -
di membran luminal bagian tebal ansa Henle ascendens _
potensial (+) lumen berkurang _ ekskresi Mg +, Ca+ -
(terjadi hipomagnesia )
Indikasi
* Odem paru akut
* Hiperkalsemia akut
* Hiperkalemia
* Gagal ginjal akut
13
Toksisitas
* Alkalosis metabolik hipokalemia
* Ototoksisitas
* Hiperurisemia
* Hipomagnesemia
* Reaksi alergi
* Dehidrasi
Tiazid
Absorbsi umumnya baik melalui.oral kecualiklortiazid, klortalidonEliminasi mell.seksresi tubuh
ginjal
Mekanisme.kerja: menghambat reabsorpsi NaCl dr bgnluminal sel epitel tubulus kontortus distal.
Indikasi
* Hipertensi
* Gagal jantung kongestif
* Nefrolitiasis
* Diabetes insipidus nefrogenik
Toksisitas
14
* Keadaan mineralo kortikoid akibathipersekresi primer : sindrom Cohnproduk ACTH
ektopikaldosteronisme sekunder : gagal jantung kongestif, sirosis hepatis, sindroma
nefrotik.
Toksisitas
* Hiperkalemia
* Asidosis metabolik hiperkloremia
* Ginekomastia
* Gagal ginjal akut
* Batu ginjal
Antagonis ADH
Indikasi
* SIADH (sindrome of Inappropriate ADH secretion)
* Penyebab lain yang menyebabkan pe- ADH
Toksisitas
* Diabetes insipidus nefrogenik
* Gagal ginjal :gagal ginjal akut, nepritis intertitial kronis
* Lain :gemetar, penurunan mental, kardiotoksik, gangguan.fungsi tiroid, leukositosis
Anti diuretik
1. ADH
- vasopresin (alamiah)
- desmopresin (sintesis)
* Absorpsi peroral : tidak efektif karena segera mengalamiinaktifasi oleh tripsin.
* Mekanisme kerja pengaturan sekresi ADH diatur oleh konsep :
15
2. Reseptor volume, volume darah yang beredar perangsangan sekresi ADH.
3. Stres emosional atau fisik
4. Obat :nikotin, klofibrat, siklofodfamid, antidepresan trisiklik, karbamezepin,
diuretic.
2.Benzotiadiazid
untuk yang resisten terhadap ADH (diabetes insipidus nefrogen).
Mekanisme kerja NatriuretikNa deplesireabsorbsi Na di tubulus proksimal.
3. Indometasin ( penghambat sintesa prostaglandin)
Indikasi: diabetes insipidus
16
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
17
menit sampai dosis dapat meningkatkan
maksimum 100 μg/min. aliran darah otak dan
tekanan intrakranial.
B.SARAN
Kepada seluruh ibu yang sedang hamil kami mengharapkan agar memperhatikan pola makan
agar tidak trjadi hipertensi pada saat hamil yang dapat mengakibatkan prreklamsia dan bahkan
menjadi eklamsia.
18
DAFTAR PUSTAKA
POGI. Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi Bag. 1. Cet. ke-2.
Jakarta : Gaya baru. 1994. 1-8
19