Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
melekat pada produk yang mencukupi persyaratan dan keinginan. Adapun area
keperawatan dilontarkan pada standar keperawatan nomor 12.8 dari buku panduan
perawatan pasien dimonitor dan dievaluasi di semua fungsi klinis utama dari
(12.8.3) Apabila masalah penting dalam perawatan pasien dan kesempatan untuk
8
Universitas Sumatera Utara
tindakan dan dievaluasi keefektifan tindakan tersebut; (12.8.4) Penemuan dan
tindakan yang diambil dalam pemecahan masalah dan efek dari tindakan tersebut
sebagaimana mestinya.
Proses adalah semua kegiatan dokter, perawat, dan tenaga profesi lainnya
yang mengadakan interaksi profesional dengan pasien. Interaksi ini diukur dalam
(Sitorus. R, 2011)
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dokter, perawat, dan tenaga profesi
lain terhadap pasien. Ada empat prinsip utama dalam manajemen mutu (Bustami,
2011):
a. Kepuasan pelanggan
ketepatan waktu.
sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap
keputusan.
perasaan.
d. Perbaikan berkesinambungan
yang berlaku disini adalah siklus PDCA (plan- do- check- action), yang
(1) angka infeksi nosokomial: 1-2 %, (2) angka kematian kasar: 3-4 %, (3)
kematian pasca- bedah: 1-2 %, (4) kematian ibu melahirkan : 1-2 %, (5) kematian
bayi baru lahir: 20/ 1000, (6) NDR (Net Death Rate): 2,5 %, (7) ADR (Anesthesia
Death Rate): max 1/ 5000, (8) PODR (Post- Operation Death Rate): 1%, dan (9)
(1) unit cost untuk rawat jalan, (2) jumlah penderita yang mengalami dekubitus,
(3) jumlah penderita yang jatuh dari tempat tidur, (4) BOR: 70- 85%, (5) BTO
(Bed Turn Over): 5- 45 hari atau 40- 50 kali per satu TT/ tahun, (6) TOI (Turn
Over Interval): 1-3 hari TT yang kosong, dan (7) LOS: 7- 10 hari (komplikasi,
Indikator cakupan pelayanan rumah sakit terdiri atas: (1) jumlah dan
persentase kunjungan rawat inap menurut jarak RS dan asal pasien, dan (2)
pasien jatuh dari tempat tidur, (2) pasien diberi obat salah, (3) tidak ada oksigen,
(4) tidak ada penyedot alat pemadam kebakaran, (5) pemakaian obat, (6)
Rumah Sakit di mana mutu pelayanan keperawatan harus dikelola dengan sebaik
2011).
berkaitan langsung dengan pelayanan, mutu tidak saja menjadi tanggung jawab
perawat pelaksana yang langsung berhadapan dengan pasien, tetapi juga menjadi
sakit sampai pasien pulang. Dari kedua aspek ini dapat diartikan sebagai berikut :
rumah sakit .
rumah sakit.
2011).
keperawatan telah relatif berpusat pada kepuasan pasien yang sangat sulit
hasil (Donabedian, 1980 dalam Foulkes, M., 2011). Dimensi mutu pelayanan
Parasuraman et al, (1988) menemukan bahwa lima dimensi pokok mutu yaitu:
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf bebas dari bahaya,
Upaya untuk dapat menilai mutu dari asuhan keperawatan telah ditetapkan
Berdasarkan hal tersebut indikator klinik adalah kuantitas sebagai pedoman untuk
a. Keselamatan pasien
Indikator ini meliputi pasien aman dari kejadian jatuh, dekubitus, kesalahan
1. Dekubitus
3. Pasien jatuh
lantai atau tempat lainnya yang lebih rendah pada saat istirahat
dari tempat tidur yang terjadi di sarana kesehatan pada periode waktu
4. Restrain
b. Perawatan diri
agar tidak timbul masalah lain sebagai akibat tidak terpenuhinya kebutuhan
perawatan diri misalnya kulit, rasa tidak nyaman, infeksi saluran kemih dan lain
lain.
c. Kepuasan pasien
terdiri dari: (1) kelengkapan dan ketepatan informasi, (2) penurunan kecemasan,
(3) perawat terampil professional, (4) pasien merasa nyaman, (5) terhindar dari
bahaya, (6) privacy terjaga, dan (7) perawat ramah dan empati.
d. Kecemasan
e. Kenyamanan
Rasa nyaman adalah bebas dari rasa nyeri atau nyeri terkontrol.Nyeri dapat
disebabkan oleh satu atau lebih penyebab atau bahkan tidak diketahui
penyebabnya.
f. Pengetahuan
1. Pendekatan Deming
mengidentifikasi empat tahapan yaitu plan, do, check, and action atau disingkat
tujuan, apa yang dibutuhkan, tipe penampilan yang diukur dan siapa yang
adanya perubahan.
2. Pendekatan sistem
keperawatan adalah:
yang berkelanjutan.
bertanggung jawab.
b. Mutu proses
langsung dengan praktik pelayanan, apakah telah mengacu pada standar prosedur
c. Mutu output
menikmati jasa pelayanan, yaitu pasien yang dirawat, individu/ unit yang
pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual
keadaan pasien.
rawat. Yang merupakan syarat bagi perawat pelaksana di ruang rawat inap adalah
kerja: tidak ada, dan (4) kondisi fisik: sehat fisik dan rohani (DepKes, 1999).
bertanggung jawab kepada kepala ruangan dan kepala instalasi tehadap hal- hal
Adapun uraian tugas yang harus dilaksanakan perawat di ruang rawat inap
adalah: (1) memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya, (2) menerima
pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan berlaku, (3) memelihara peralatan
keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap pakai, (4) melakukan
(6) melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas
tindakan darurat kepada pasien (antara lain panas tinggi, kolaps, pendarahan,
keracunan, henti nafas, dan henti jantung) sesuai protap yang berlaku dan
selanjutnya melaporkan kepada dokter ruang rawat atau dokter jaga, (7)
berdarkan hasi observasi, (9) berperanserta dengan anggota tim kesehatan dalam
melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai jadwal
dinas, (11) mengikuti pertemuan berkala yang diadakan kepala ruang rawat, (12)
dan benar sesuai standar asuhan keperawatan, (14) melaksanakan serah terima
tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun tertulis pada saat pergantian
keadaan dan kebutuhan pasien mengenai program diet, pengobatan yang perlu
istirahat, makanan yang bergizi, atau bahan pengganti sesuai keadaan sosial
ekonomi, (16) melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan seperti
tindakan keperawatan di rumah misalnya merawat luka dan melatih anggota gerak
dan (18) menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi menyediakan formulir
istirahat sakit, petunjuk diet, resep obat untuk di rumah, surat rujukan atau
Kinerja adalah suatu proses dan hasil yang dicapai oleh seseorang menurut
ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Kinerja perawat adalah
tindakan yang dilakukan oleh seorang perawat dalam suatu organisasi sesuai
hukum, aturan serta sesuai dengan moral dan etika, dimana kinerja yang baik
Penekanannya akan lebih banyak kepada sasaran dalam bentuk target yang
terukur daripada kompetensi. Kinerja mereka akan diukur berdasarkan apa yang
menjadi kurang penting. Kinerja manajer, ketua tim, dan staf profesional
tertentu dari pekerjaan tersebut yang mungkin tidak dapat diukur dan
dipergunakan.
dihubungkan dengan defenisi dari tugas-tugas utama atau aktifitas kunci terhadap
Persyaratan atribut dan kompetensi yang sesuai dengan tingkat pekerjaan akan
tetap penting. Pada beberapa pekerjaan, kinerja akan diukur dengan mengacu
Attribute menurut kamus Oxford adalah kualitas yang melekat pada diri
seseorang atau sesuatu. Atribut mengacu pada apa yang perlu diketahui dan dapat
(Dharma, 2005).
kerja dan kinerja yaitu variabel individu, variabel organisasi, dan variabel
psikologis. Ketiga kelompok ini mempengaruhi perilaku kerja yang pada akhirnya
efek tidak langsung pada perilaku dan kinerja individu.Variabel psikologis terdiri
psikologis seperti ini adalah hal yang kompleks dan sulit diukur.Variabel
Perilaku individu dilihat dari respon terhadap stimulus dibagi menjadi dua
bagian yaitu perilaku tertutup dan perilaku terbuka dalam bentuk praktek atau
tindakan yang diamati. Jadi kinerja dalam keperawatan merupakan hasil karya
dari perawat dalam bentuk tindakan atau praktek yang diamati atau dinilai.
bertujuan menetapkan data dasar tentang tingkat kesehatan klien yang digunakan
data yang digunakan dapat menjamin, (2) pengumpulan data yang sistematis dan
lengkap, (3) diperbaharui data dalam pencatatan yang ada, (4) kemudahan
keperawatan yang menjadi bagian dari sistem pencatatan kesehatan klien, (9) di
diperoleh kembali bila diperlukan, dan (10) tersedianya sarana dan lingkungan
yang mendukung.
lain, (2) sumber data adalah klien, keluarga, atau orang terkait, tim kesehatan,
rekam medis, serta catatan lain, (3) klien berpartisipasi dalam proses
mengidentifikasi status kesehatan klien saat ini, status kesehatan klien masa lalu,
sosial kultural, respon terhadap terapi, harapan tentang tingkat kesehatan optimal,
Kriteria hasil adalah data dicatat dan dianalisis sesuai standar dan format
yang ada, data yang dihasilkan akurat, terkini, dan relevan sesuai kebutuhan klien
(PPNI, 2010).
teman sejawat, klien untuk melakukan validasi diagnosa keperawatan, (2) adanya
diagnosa keperawatan yang tepat, dan (3) untuk mengakses sumber-sumber dan
penyebab (E), gejala/ tanda (S) atau terdiri dari masalah dari penyebab (PE), (3)
bekerja sama dengan klien, dekat dengan klien, petugas kesehatan lain untuk
menvalidasi diagnosa keperawatan, dan (4) melakukan kaji ulang dan revisi
sejawat sebagai diagnosisi yang relevan dan signifikan, dan (3) diagnosis
masalah, tujuan, dan rencana tindakan keperawatan, (2) bekerja sama dengan
rencana keperawatan.
keperawatan, (3) perencanaan tertulis dengan format yang singkat dan mudah
(PPNI, 2010).
asuhan keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan partisipasi
untuk pelaksanaan kegiatan, (2) pola ketenagaan yang sesuai dengan kebutuhan,
(3) ada mekanisme untuk mengkaji dan merevisi pola ketenagaan secara periodik,
(4) pembinaan dan peningkatan keterampilan klinis keperawatan, dan (5) sistem
konsultasi keperawatan.
kesehatan yang ada, memberikan pendidikan kepada klien dan keluarga mengenai
respon klien secara sistematik dan dengan mudah diperoleh kembali, (2) tindakan
keperawatan dapat diterima klien, dan (3) ada bukti-bukti terukur tentang
dalam pencapaian tujuan, sesuai rencana yang telah ditetapkan dan merevisi data
(3) adanya supervisi dan konsultasi untuk membantu perawat dalam evaluasi
komprehensif, tepat waktu dan terus-menerus, (2) menggunakan data dasar dan
memvalidasi dan menganalisis data baru dengan sejawat dan klien, (4) bekerja
sama dengan klien, keluarga untuk memodifikasi rencana asuhan keperawatan, (5)
evaluasi dan revisi rencana tindakan, (3) hasil evaluasi digunakan untuk
wewenang, tanggung jawab dan tugas yang harus dipenuhinya. Perilaku kerja dan
psikologis. Kinerja perawat akan semakin baik apabila disertai dengan metode
monitoring dan evaluasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil kerja sudah
sesuai dengan pekerjaan yang harus dilakukan, sasaran serta standar kinerja,
ukuran serta indikator kinerja, persyaratan dan nilai dasar perusahaan. Mutu
adalah terpenuhinya standar profesi dalam layanan dan terwujudnya hasil akhir
pelanggan.
melakukan jasa pelayanan di rumah sakit dan customer eksternal adalah individu
tanggap, jaminan dan empati) akan menjadi indikator mutu seperti terlihat pada
gambar 2.1.
2.2.
Keterangan :
: berhubungan
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel bebas dan terikat
dengan pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
Alasan peneliti memilih RSUD Sultan Sulaiman adalah karena di rumah sakit ini
indikator DepKes, 2008 yang masih jauh dari standar yang diperoleh dari data
produktifitas rawat inap bulan September 2012 dan belum pernah dilakukan
3.3.1. Populasi
2. Populasi kedua adalah seluruh pasien rawat inap RSU Sultan Sulaiman.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap
digunakan untuk populasi pertama adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan
mewakili karakteristik populasi yang ada dengan kriteria inklusi yaitu pasien yang
dirawat selama 48 jam. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel yaitu:
2. Sampel kedua adalah pasien rawat inap RSUD Sultan Sulaiman yang
perawat dan pasien dengan jawaban sudah tersedia dan pengamatan atau observasi
1. Data primer
Data primer dari penelitian ini diperoleh dari sumbernya melalui kuesioner yang
tanggung jawab dan tugas perawat pelaksana di ruang rawat inap menurut
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang secara tidak langsung diperoleh dari
sumbernya tetapi melalui pihak kedua.Data sekunder dalam penelitian ini adalah
data Rekam Medis, laporan tahunan, data kepegawaian di RSUD Sultan Sulaiman
(perawat).
reliabilitas pada penelitian kuantitatif dapat diukur dengan melakukan uji coba
instrumen penelitian yang akandigunakan. Uji coba (try out) instrumen penelitian
Lubuk Pakam, yang mempunyai karakteristik sama dengan RSU Sultan Sulaiman.
Dan uji validitas kuesioner kinerja perawat menurut pasien dan mutu pelayanan
rawat inap yang telah menerima perawatan 48 jam diRSU Sari Mutiara Lubuk
Pakam. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk mengetahui kemungkinan adanya
pertanyaan yang sulit dimengerti atau kekurangan dari materi kuesioner itu sendiri
1. Uji validitas
pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
2. Uji reliabilitas
Kuesioner dalam penelitian ini diadopsi dari DepKes, 1999 dan Tjiptono, 2008
yang telah dilakukan uji coba dengan hasil valid dan reliabilitas tinggi.
terhadap sesuatu yaitu benda, manusia, dll (Nursalam, 2003). Variabel penelitian
pasien.
tanggap.
para pelanggan.
kuesioner.Instrument ini dijawab oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap dan
terdiri dari 30 item pertanyaan (lampiran 4) dan oleh pasien rawat inap yang
menggunakan skala likert dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-
dan nilai 1 bila jawaban tidak pernah. Lalu total skor yang didapatkan akan
yaitu bukti nyata, daya tanggap, kehandalan, jaminan dan empati. Setiap
5 penyataan (no. 1 s.d 5), daya tanggap pelayanan 5 pernyataan (no 6 s.d 10),
pernyataan (no 16 s.d 20), dan empati dalam pelayanan 5 pernyataan (no 21 s.d
25). Instrumen ini akan dijawab oleh perawat di ruang rawat inap, dan pasien.
bobot jawaban nilai 3bila jawaban selalu, dan nilai 2 dengan jawaban kadang-
kadang, dan 1 bila jawaban tidak pernah, lalu total skor akan dikategorikan
menjadi mutu pelayanan keperawatan tinggi, sedang atau rendah seperti terlihat
1 Kinerja perawat
a. Konsumen kuesioner selalu = 3 71-90= skala
internal (lampiran 1c) kadang-kadang=2 baik ordinal
tidak pernah= 1 51-70=
sedang
30-50=
buruk
b. Konsumen kuesioner selalu= 3 59-75= skala
eksternal (lampiran 1d) kadang-kadang=2 baik ordinal
1. Editing
2. Koding
kode tertentu.
3. Processing
tabulating skor atau melakukan entry datakasar dalam bentuk tabulasi pada lembar
4. Cleaning data
kesalahan atau tidak.Hal ini biasanya terlihat pada missing data atau data yang
5. Analisis data
variabel terikat.Pada penelitian ini analisis data dilakukan secara bertahap yaitu :
a. Univariat
3.9.Pertimbangan Etik
penelitian ini yaitu perawat pelaksana di ruang rawat inap dan pasien yang dirawat
di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Sultan Sulaiman Kab. Serdang Bedagai
bahwa responden dilindungi dari berbagai aspek dalam penelitian ini (Polit
&Hungler, 1999) yaitu: (1) Self Determination yaitu peneliti memberi kesempatan
kepada responden untuk menentukan apakah bersedia atau tidak bersedia menjadi
responden (lampiran 3), (2) Privacy yaitu peneliti meyakinkan responden bahwa
data yang terkumpul tidak akan disebarluaskan oleh peneliti (lampiran 1a), (3)
memberikan kode pada setiap instrument (lampiran 1a), (4) Confidentality yaitu