Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Nama kelompok :
4. Maulia Rizki
Kelas : 2 EGD
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seluruh isi bumi ini ternyata mengandung unsur kimia, tidak hanya bumi tetapi
makhluk hidup di bumi pun tak lepas dari kimia yaitu pada bagian tubuh manusia
mengandung bahan kimia seperti fosfor, nitrogen dan lain-lain, tidak hanya tubuh manusia
tetapi seluruh kegiatan manusia pun tak lepas dari bahan kimia ,contoh kecil ialah membuat
secangkir kopi dimana kopi tersebut mengandung bahan kimia dan proses pembuatan
secangkir kopi itu pun merupakan proses kimia.
Banyak sekali bahan kimia yang terbentuk di bumi ini, bahan kimia ada yang organik
dan anorganik . Untuk menjadi seorang ahli kimia yang baik tentu saja harus mengetahui
segala hal tentang kimia , terutama bahan kimia yang sudah menjadi kewajiban bagi ahli
kimia yang harus diketahui dan dipahami . Segala aspek dalam bahan kimia itu harus kita
pahami bukan hanya pengertiannya saja tetapi juga sifat fisik dan kimia, pembuatan,
kegunaan dan tata namanya pun harus kita pahami.
Maka dari itu kami akan membahas tentang zat kimia yaitu alkohol, fenol , dan tiol
dimana ketiganya termasuk kedalam kimia organik. Dari kita memahami bahan kimia ini ,
banyak manfaat yang kita dapatkan salah satunya ialah kita dapat memilah bahan makanan
yang banyak mengandung bahan kimia , dan dapat meminimalisir tingkat mawabahnya
penyakit karena kita telah mengetahui dan meminimalisir sehingga berkemungkinan bahwa
daya tahan tubuh kita semakin kuat.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diambil suatu rumusan masalah, yaitu sebagai
berikut.
2. Bagaimana sifat fisik,dan sifat kimia dari alkohol, fenol dan tiol ?
2
4. Bagaimana tata cara penamaan dari alkohol, fenol dan tiol ?
2. Menjelaskan sifat fisik dan kimia dari alkohol, fenol, dan tiol
D. Metode Penyusunan
Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu metode studi
pustaka, yang merupakan metode mengumpulkan, menyaring, dan menyimpulkan suatu
bahan bacaan dari berbagai buku dan sumber lainnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alkohol
1. Pengertian
Alkohol adalah senyawa organik di mana kelompok fungsional hidroksil (-OH) terikat
pada atom karbon. Alkohol adalah kelas penting dari molekul yang banyak digunakan dalam
banyak bidang keilmuan, keperluan medis, dan industri. Alkohol dapat berpartisipasi dalam
banyak reaksi kimia. Alkohol sering mengalami deprotonasi dengan adanya basa kuat.
Alkohol dapat bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester, dan mereka dapat
dioksidasi menjadi aldehid atau asam karboksilat.
Alkohol dan eter adalah senyawa karbon yang mengandung atom oksigen berikatan
tunggal. Kedudukan atom oksigen di dalam alkohol dan eter serupa dengan kedudukan atom
oksigen dalam molekul air. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa struktur alkohol sama
dengan struktur air. Satu atom H pada air merupakan residu hidrokarbon (gugus alkil) pada
alkohol. Struktur eter dikatakan sama dengan struktur air. Kedua atom H pada air merupakan
gugus alkil pada eter.
2. Rumus Umum
Senyawa alkohol atau alkanol dapat dikatakan senyawa alkana yang satu atom H–nya
diganti dengan gugus –OH (hidroksil). Sehingga seperti terlihat pada tabel dibawah ini rumus
umum senyawa alkohol adalah R–OH dimana R adalah gugus alkil ,alkenil, atau alkunal.
Untuk itu rumus umum golongan senyawa alkohol juga dapat ditulis CnH2n+1–OH.Pada
kasus substitusi alkena dan alkuna hanya terjadi pada karbon jenuh (karbon yang tak
memiliki ikatan rangkap).Sebagai contoh, propanol memiliki rumus struktur CH3-CH2-CH2-
OH. Sedangkan 2-propenol memiliki rumus struktur CH2=CH-CH2-OH. Dan 2-propunol
memiliki rumus struktur CH≡C-CH2-OH. Jika gugus hidroksi digantikan oleh hidrogen pada
karbon tak jenuh, alkohol tidak akan dapat terbentuk. Sebagai gantinya, maka akan terjadi
4
proses tautomerisasi. Sebagai contoh, penggantian gugus hidroksi pada karbon terminal
menjadi hidrogen pada 1-propena akan menghasilkan enol yang tak stabil yang
bertautomerisasi menjadi keton.
1 CH3 CH3– OH
2 C2H5 C2H5– OH
3 C3H7 C3H7– OH
Alkohol merupakan zat yang memiliki titik didih relatif tinggi dibandingkan
hidrokarbon yang jumlah atom karbonnya sama. Hal ini disebabkan adanya gaya
antarmolekul dan adanya ikatan hidrogen antarmolekul alkohol akibat gugus hidroksil yang
polar. Alkohol yang memiliki atom karbon kurang dari lima larut dalam air. Kelarutan ini
disebabkan oleh adanya kemiripan struktur antara alkohol (R–OH) dan air (H–OH). Oleh
karena itu, makin panjang rantai karbon dalam alkohol kelarutan dalam air makin berkurang.
1. Sifat Fisik
a. Tiga suku pertama alkohol (metanol, etanol, dan propanol) mudah larut dalam air
dengan semua perbandingan. Alkohol merupakan cairan tidak berwarna (jernih)
dan berbau khas
5
b. Titik cair dan titik didihnya meningkat sesuai dengan bertambahnya Mr alkanol.
2. Sifat Kimia
a. Ikatan Hidrogen, Antarmolekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
b. Kepolaran, Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH. Kepolaran alkohol
akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.
c. Reaksi Dengan Logam, Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
d. Oksidasi, Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan
oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
Tabel Sifat Fisika Alkohol (Titik Didih dan Kelarutan di Dalam Air)
6
ter–butil
4 82,2 larut sempurna
alkohol
4. Jenis-jenis Alkohol
a. Alkohol Primer
Jika gugus fungsi hidroksi terikat pada atom karbon yang hanya mengikat satu atom karbon
yang lain, maka senyawa tersebut dinamakan alkohol primer. Contoh yang paling sederhana
adalah etanol. Metanol bukan alkohol primer karena atom karbon yang mengikat gugus -OH
tidak mengikat karbon lain.
b. Alkohol Sekunder
Jika gugus fungsi hidroksi terikat pada atom karbon yang mengikat dua atom karbon yang
lain, maka senyawa tersebut dinamakan alkohol sekunder. Contoh alkohol sekunder adalah 2-
propanol.
7
c. Alkohol Tersier
Jika gugus fungsi hidroksi terikat pada atom karbon yang mengikat tiga atom karbon yang
lain, maka senyawa tersebut dinamakan alkoholtersier. Contoh senyawa alkohol tersier
adalah 2-metil-2-propanol.
d. Vinil Alkohol
Vinil alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus hidroksi yang terikat pada atom karbon
berikatan rangkap dua.Contoh senyawa vinil alkohol adalah 2-propenol.
e. Benzil Alkohol
Benzil alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus hidroksi yang terikat pada gugus
benzil.Gugus benzil mempunyai rumus C6H5-CH2-.
f. Alkohol Dihidrat
Alkohol dihidrat adalah senyawa yang mengandung dua gugus hidroksi.Contoh alkohol
dihidrat adalah etilen glikol.
8
g. Alkohol Trihidrat
Alkohol triidrat adalah senyawa yang mengandung tiga gugus hidroksi.Contoh alkohol
trihidrat adalah gliserol.
a. Alkohol monovalen adalah alkohol yang hanya mempunyai satu gugus fungsional
–OH. Contoh :Etanol,Propona.
2. Dengan sistem Trivial yaitu dengan menyebutkan nama gugus alkilnya diikuti
kata alkohol.
9
C3H7– OH Propanol Propil alcohol
a. Tetapkan rantai utama dengan cara memilih deretan C paling panjang yang mengikat
gugus fungsi –OH , kemudian beri nama sesuai nama alkoholnya.
b. Pemberian nomor pada rantai utama dimulai dari ujung yang memberikan nomor
terkecil bagi atom C yang mengikat gugus –OH. Langkah selanjutnya sama dengan
penamaan senyawa – senyawa hidrokarbon (terdahulu) Contoh :
Beberapa contoh penataan nama alkohol menurut trivial dan IUPAC dapat dilihat pada Tabel.
Tabel Beberapa Penataan Nama Alkohol Menurut Trivial dan IUPAC
10
Isobutil alcohol 2–metil–1–propanol
Jawab:
Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus hidroksil dengan
nomor atom terkecil, yaitu ada 9 dengan gugus hidroksil pada posisi nomor 2. Pada atom C
nomor 7 terdapat gugus metil. Jadi, nama lengkap senyawa itu adalah 7–metil–2–nonanol.
11
Atom H dari gugus –OH dapat disubstitusi oleh logam aktif seperti natrium
dan kalium, membentuk alkoksida dan gas hidrogen.Reaksi ini mirip dengan reaksi
natrium dengan air, tetapi reaksi dengan air berlangsung lebih cepat.Reaksi ini
menunjukkan bahwa alkohol bersifat sebagai asam lemah (lebih lemah daripada air).
Gugus –OH alkohol dapat disubstitusi oleh atom halogen bila direaksikan
dengan HX pekat, PX3 atau PX5 (X= halogen). Contoh:
c. Oksidasi Alkohol
Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap
air.Oleh karena itu, etanol digunakan sebagai bahan bakar spirtus (spiritus). Reaksi
pembakaran etanol, berlangsung sebagai berikut:
Dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam,
alkohol teroksidasi sebagai berikut:
a. Alkohol primer membentuk aldehida dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk
asam karboksilat.
12
b. Alkohol sekunder membentuk keton.
Etanal yang dihasilkan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam asetat.Hal ini
terjadi karena oksidasi aldehida lebih mudah daripada oksidasi alkohol.
Animasi esterifikasi
e. Dehidrasi Alkohol
Jika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi
(melepas molekul air) membentuk eter atau alkena. Pemanasan pada suhu sekitar
1300C menghasilkan eter, sedangkan pemanasan pada suhu sekitar 1800C
menghasilkan alkena. Reaksi dehidrasi etanol berlangsung sebagai berikut:
13
7. Isomer pada alkohol
Suatu alkohol memiliki rumus molekul C4H10O. Berapa jumlah isomer posisi
yang ada dan gambarkan strukturnya. Jawab: Tidak ada rumus yang tepat untuk
menentukan jumlah isomer dalam senyawa karbon, melainkan harus digambarkan
semua struktur yang mungkin terbentuk.
Berdasarkan struktur yang dapat digambarkan maka C4H10O memiliki 3 buah isomer
posisi.
Ketiga senyawa pada Contoh memiliki rumus molekul sama, yaitu C4H10O,
tetapi rumus struktur berbeda. Oleh karena rumus struktur berbeda maka ketiga
alkohol tersebut berbeda sifat fisika maupun sifat kimianya.
14
8. Pembuatan Alkohol
R-X + Mg → R-Mg-X
Pada contoh di bawah ini, digunakan bromin sebagai reagen grignard karena
bromin merupakan atom halogen yang biasa dipakai dalam pembuatan reagen
grignard.
15
3. Sintesis dari aldehida
Gambar diatas menunjukkan sintesis alkohol yang dihasilkan dari keton dan
reagen Grignard.Alkohol yang dihasilkan berjenis alkohol tersier.
16
6. Sintesis dari asam karboksilat
Gambar diatas menunjukkan sintesis alkohol dari asam karboksilat dengan reaksi
reduksi
Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap (volatil)
tergantung pada panjang rantai karbon utamanya (semakin pendek rantai C, semakin
volatil).Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah seiring bertambah panjangnya
rantai hidrokarbon.Hal ini disebabkan karena alkohol memiliki gugus OH yang
bersifat polar dan gugus alkil (R) yang bersifat nonpolar, sehingga makin panjang
gugus alkil makin berkurang kepolarannya.
a. Reaksi Oksidasi Reaksi oksidasi alkohol dapat digunakan untuk membedakan alkohol
primer, sekunder dan tersier. Alkohol primer akan teroksidasi menjadi aldehida dan
pada oksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam karboksilat. Alkohol sekunder akan
teroksidasi menjadi keton. Sedangkan alkohol tersier tidak dapat teroksidasi
17
Bagan 12.45. Reaksi oksidasi alkohol primer, sekunder dan tersier
b. Reaksi pembakaran Alkohol dapat dibakar menghasilkan gas karbon dioksida dan uap
air dan energi yang besar. Saat ini Indonesia sedang mengembangkan bahan bakar
alkohol yang disebut dengan Gasohol, seperti reaksi di bawah ini.
d. Reaksi dengan Asam Sulfat Pekat Reaksi alkohol dengan asam sulfat pekat akan
menghasilkan produk yang berbeda tergantung pada temperatur pada saat reaksi
berlangsung. Reaksi ini disederhanakan pada gambar 12.47.
18
e. Reaksi dengan Halida (HX, PX3, PX5 atau SOCl2) Reaksi ini merupakan reaksi
substitusi gugus OH dengan gugus halida (X). Reaksi disajikan dibawah ini :
1. Metanol (CH3–OH)
2. Etanol (CH3–CH2–OH)
Etanol sudah dikenal dan digunakan sejak dulu, baik sebagai pelarut obat-
obatan (tingtur); kosmetika; minuman, seperti bir, anggur, dan whiskey. Etanol dapat
dibuat melalui teknik fermentasi, yaitu proses perubahan senyawa golongan
polisakarida, seperti pati dihancurkan menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan
bantuan enzim (ragi). Produksi alkohol dari pati (jagung, beras, dan gandum)
pertamatama melibatkan pengubahan pati secara enzimatik menjadi glukosa.
Selanjutnya, diubah menjadi alkohol dengan bantuan zymase, yakni enzim yang
diproduksi oleh jamur hidup.
Pati Glukosa
19
Di industri etanol dibuat dengan dua cara, yaitu (1) fermentasi blackstrap
molasses dan (2) penambahan air terhadap etena secara tidak langsung, seperti
persamaan reaksi berikut.
Isopropil alkohol adalah obat gosok yang umum digunakan. Adapun larutan
70% isopropil alkohol dalam air digunakan untuk sterililisasi karena dapat membunuh
bakteri.
3. Polialkohol
HO–CH2– CH2– OH
Trihidroksi alkohol yang penting adalah gliserol, yaitu suatu turunan propana. Rumus
kimianya:
Gliserol sebagai hasil samping pada pembuatan sabun dari lemak dan natrium
hidroksida cair.
9. Penggunaan Alkohol
20
a. Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut. Misalnya vernis
c. Etanol juga banyak sebagai bahan pembuat plastik, bahan peledak, kosmestik.
d. Campuran etanol dengan metanol digunakan sebagai bahan bakar yang biasa dikenal
dengan nama Spirtus. Etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
minuma keras.
2.1 Metanol
2.1.1 Sifat
1) Sifat Fisika
titik didih 62 C
2) Sifat Kimia:
2.1.2 Penggunaan
21
sebagai “antifreeze” radiator mobil
2.2 Etanol
2.2.1 Sifat
1. Fisika : Cair, titik didih 78,4 C, higroskopis, larut dengan sempurna dalam air.
Baunya enak, terbakar dengan nyala kuning.
2.2.2 Penggunaan
Dalam minuman
Sebagian besar hasil pembuatan etanol untuk minuman keras, yang dibagi 2 :
1. Minuman tidak disuling (bir, anggur dsb) mengandung alkohol kurang lebih 12 %
22
Agar alkohol (dalam industri) tidak terminum maka dibuat “ Beracun
(Denutrasi alkohol)”. Etanol yang dipakai sebagai obat luar disenaturasi
dengan kantimonil-tartrat, formaldehida, fenol, aseton, metanol dst.
2.2.3 Pembuatan
a. Cara Peragian
Alkohol bisa dibuat dari glukosa gula lain dengan cara peragian, karena
pengaruh enzim-enzim (zimase) maka glukosa akan teroksoidasi menjadi etanol dan
karbondioksida.
Dengan cara distilasi bertingkat terdapat alkohol dari 95,6 %. Cara ini tak
mungkin didapat larutan alkohol yang lebih tinggi karena Larutan terdiri atas 95,6%
etanol dan 4,4 % H2O membentuk larutan azeotropik (campuran dan titik didih tetap).
Hasil tambahan
Sebagai hasil tambahan pada pembutan etanol dengan cara peragian terdapat
minyak arak (fusel oil) yang dapat dijual sebagai amil alkohol kasar dengan titik didih
125 C- 143 C dan terutama mengandung 3-metil 1-butanol dan 2-metil 1-
butanoldengan perbandingan 7:1. Juga terdapat sedikit 1-pentanol. Minyak arak ini
memutar bidang polarisasi kekiri karena 2-metilbutanol putar kiri.
b. Cara penghidratan
23
1. Secara tak langsung
Dasar : absoprbsi etena dalam asam sulfat pekat, disusun dengan hidrolisa
darti campuran mono dan dietilsulfat yang terjadi.
2. Secara langsung
Cara ini lebih lama dan lebih penting. Salah satu cara ini ialah : penghidratan
dilakukan padfa suhu 270 C – 300 C pada fase uap dengan katalisator asam fosfit dan
Al2O3.
Untuk membuat alkohol absolut dari campuran azeotropik ini dapat ditempuh dengan
2 jalan :
1) Memasak dengan kapur sirih (CaO) selama 6 jam. Pada destilasi terdapat alkohol
absolut.
3) Pada 64,8 C terdapat campuran azeoropik yang terdiri atas : 7,4 % H20, 18,5 %
C2H5OH, 74,1 % C6H6. Setelah air habis suhu naik, dan
4) Pada suhu 68,2 C keluar campuran azeotropik terdiri atas : 32,6 % C2H5OH, dan 67,4
% C6H6. Suhu tetap sampai semua benzena sudash keluar
24
Penggunaan :
a. Dalam banyak hal dipakai sebagai pengganti etanol (misalnya pada pelarut)
c. Pada sintesis
Sifat-sifat :
25
3. Dalam kosmetik : “loyion” , “krem cukur”, “lipsticks” dan sebagainya . (untuk
melicini tangan, muka dan sebagainya).
4. Ada yang mempunyai keaktifan anti kejang (anti kram), misalnya 1,3-butanadiol
Pembuatan :
Penggunaan :
a. Karena mempunyai sifat menghaluskan maka dipakai dalam larutan air pada
misalnya kulit kasar.
26
b. Sebagai pencahar
2.4.3 Eritritol
2. Penggunaan dalam bentuk tetra nitrat dipakai sebagai zat peledak dan vasodilator
Penggunaan :
2.4.4 D-Manitol
27
2. Dapat dibuat dari reduksi D-manose, hanya sedikit dimetaboliskan sampai
glikogen, yang lainnya dikeluarkan dalam urine
Penggunaan :
3. Telah dianjurkan sebagai pengganti gula bagi penderita diabetes karena tak
mengakibatkan kenaikan kadar glukosa dalam darah.
Penggunaan :
Contoh :
Sifat-sifat :
Sifat-sifat :
Cairan , titik didih 205 C , baunya enak , tak larut dalam air atau basa,
mempunyai keaktifan antiseptik dan anestetik setempat
Pembuatan :
Basa
Ca(OH)2
NaOH
C6H5CHO C6H5CH2OH
29
NaOH
Penggunaan :
Terdapat dalam minyak wangi mawar, baunya enak, maka dipakai sebagai zat
wangi. Alkohol ini lebih anestetik daripada benzilalkohol dan ketoksitannya sama.
Terdapat sebagai glikosida salisin yang terdapat dalam kulit dari perpohonan
tertentu. Zat padat , tak berwarna , titik cair 86-87 C, Penggunaan : anestetikum
lokal
5. Chloromycetin = chloramphenicol
30
Obat yang dipakai sebagai antihistamin dan yang dapat dianggap sebagai turunan
dari benzilalkohol
2.7.1 Pengertian
2.7.2 Karakteristik
2.7.3 Penggunaan
1. Digunakan untuk bahan baku produksi
polietilenterephthalate (PET) dan sebagai cairan
penukar panas
31
2 . Secara komersial, etilen glikol di Indonesia digunakan
sebagai bahan baku industri polyester (tekstil) sebesar 97,34 %.
3 . Etilen glikol dipakai sebagai pelarut untuk industri
4 . Sebagai bahan dasar untuk pembuatan dakron, dan sebagai zat anti beku untuk
radiator mobil.
5 . Satu sendok the dapat membunuh seekor kucing dan kurang dari setengah cangkir
dapat membunuh manusia dewasa. Karena sifat racunnya, anti beku yang
mengandung etilen glikol sebaiknya tidak dibiarkan dalam tempat terbuka, dan
tumpahannya harus segera dibersihkan.
Dengan melihat berbagai manfaat yang didapatkan dari Etilen Glikol ini,
maka sangat tepat jika di produksi secara berkala untuk meingkatkan
pertumbuhan perkonomian nasional.
2.8 Gliserol
2.8.1 Pengertian
2.8.2 Sifat
Gliserol berwujud cairan jernih , tidak berwarna, seperti sirup, cairan tidak
beracun. Gliserol berwujud cairan jernih , higroskopis, kental, dan terasa manis. Sifat
fisik gliserol terdapat pada Tabel :
32
Sifat Nilai
2.8.3 Penggunaan
4. Sbagai bahan aditif pada industri pelapis , cat, sebagai bahan antibeku
5. Sumber nutrisi dalam proses fermentasi, dan bahan baku untuk nitrogliserin.
7. Sebagai emolien (suatu zat yang dapat melunakkan atau melembutkan seperti
lotion)
33
B. Fenol
1. Pengertian
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang
memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki
gugus hidroksil(-OH) yang berikatan dengan cincin fenil.
Fenol (fenil alcohol)merupakan zat padat yang tidak berwarna yang mudah meleleh
dan terlarut baik didalam air. Dalam mencoba keasaman reaksi dalam zat-zat kimia seperti
asam asetat, dan lain-lain banyak digunakan indicator, indicator seperti kertas lakmus.
Fenol yang diketahui fungsinya sebagai zat desinfektan yang umum dipakai
orang.Berbeda dengan alcohol alifatik, fenol sebagai alcohol aromatic mempunyai sifat yang
berbeda. Dalam air fenol sedikit terionisasi menghasilkan ion H+ dengan Ka = 10-10.
34
2. Karakteristik
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol
memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus
hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O− yang
dapat dilarutkan dalam air.
3. Sifat
a. Sifat kimia
Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid atau keton yang jumlah atom C-nya
sama , karenagugus OH-nya terikat pada suatu atom C yang tidak mengikat atom H
lagi. Jadi fenol dapatdipersamakan dengan alkanol tersier.
Dengan HNO3 pekat dihasilkan nitrofenol dan pada nitrasi selanjutnya terbentuk
2,4,6trinitrofenol atau asam pikrat.
Larutan fenol dalam air bersifat sebagai asam lemah jadi mengion sbb :
Karena itu fenol dapat bereaksi dengan basa dan membentuk garam fenolat
b. Sifat fisika
Fenol murni berbentuk Kristal yang tak berwarna, sangat berbau dan mempunyai
sifat-sifat antiseptic
Agak larut dalam air dan sebaliknya sedikit air dapat juga larut dalam fenol cair.
Karena bobot molekul air itu rendah dan turun titik beku molal dari fenol itu tinggi,
35
yaitu 7,5 maka campuran fenol dengan 5-6% air telah terbentuk cair pada
temperature biasa. Larutan fenol dalam air disebut air karbol atau asam karbol.
1. Senywa fenol yang berasal dari asam shikimat atau jalur shikimat
3. Ada juga senyawa fenol yang berasal dari kombinasi antara kedua jalur biosintesa
ini yaitu senyawa-senyawa flavonoid.
b. Berdasarkan jumlah atom hydrogen yang dapat diganti oleh gugus hidroksil maka ada
tiga golongan senyawa fenol yaitu :
1. Fenol monofalen
Jika satu atom H dari inti aromatic diganti oleh satu gugusan OH.
2. Turunan-turunan fenol
Asam pikrat
Kresol
Tymol
36
contoh : 5-metil 2-isopropil fenol
Hablur tak berwarna bau memadai, sukar larut dalam air mudah larut dalam
spiritus, eter, kloroforom, minyak. Digunakan sebagin obat batuk dan aniti septic.
3. Fenol divalent
Adalah senyawa yang diperoleh bila dua atom hydrogen pada inti aromatic diganti
dengan dua gugus hidroksil. Dan merupakan fenol bervalensi dua.
Contoh :
o-dihidroksi benzene m-dihidroksi benzene p-dihidroksi benzene
pirokatekol resorsinol hidrokinon
4. Fenol trifalen
Adalah senyawa yang diperoleh bila tiga atom hydrogen pada inti aromatic diganti
dengan tiga gugus hidroksil.
contoh : 1,2,3-tri hidroksi benzene
5. Reaksi
Fenol menyerupai alkohol alifatik dalam beberapa reaksi, tetapi dalam reaksi-
reaksi yang lain banyak berbeda terutama dalam sifat-sifat asam.
37
1. Fenol adalah asam lemah, bereaksi dengan NaOH, terlalu lemah untuk bereaksi
dengan Na-karbonat (dan Na-bikarbonat). Fenol ada asam yang lebih lemah
daripada asam karbonat.
Na-fenolat
Na-fenoksida
Metil-feniter (t.d 153˚C) dikenal dengan nama Anisola dan etil-fenileter (t.d.
172˚C) dengan nama Fenetola.
3. Reduksi
a. Dengan serbuk seng. Uap fenol dialirkan melalui serbuk Zn yang dipanaskan.
b. Kalau uap fenol dan gas H2 dialirkan melalui serbuk Ni pada 160˚C terjadi
siklo-heksanol.
||
38
5. Oksidasi dari fenol, hasilnya tergantung dari pengoksidasi.
kalau fenol direaksikan dengan klor atau brom dalam air terjadi tanpa
pemanasan endapan dari 2,4,6-tri-kloro atau tri-bromo-fenol yang dapat
dipakai untuk penentuan fenol secara kualitatif dan kuantitatif.
b. Pengsulfonatan
sebagai hasil terdapat asam orto-fenol sulfonat dan asam para-fenol sulfonat.
c. Penitroan
7. Reaksi dengan larutan FeCl3 yang netral memberi warna biru sampai violet.
9. Reaksi dengan anhidrida asam ftalat dan H2SO4 pekat memberi fenolftalein.
10. Reaksi kondensasi dari fenol + formaldehida (+ NH3), terjadi kondensasi dalam 2
dimensional. Salah satu dari hasil kondensasi ini ialah Bakelit (tak kenyal)
39
Kreosot :
Terdapat dari ter batubara dan mengandung ketiga kresol dan sedikit fenol.
Disebut juga asam kresilat dipergunakan sebagai pengawet misalnya dari
kayu.
Sedikit larut dalam air, larut dalam kebanyakan pelarut organik, mempunyai
sedikit keaktifan anestetik (lokal), antipiretik dan antiseptik.
C2H5 – C –\
4. Timol (3-hidroksi-4-isopropil-1-metil-benzena)
5. Vanilin (4-hidroksi-3-metoksi-benzaldehida)
40
Pembuatan : Ekstrasi buah vanilin.
6. Eugenol = 4-alil-2-metoksifenol
Ganja adalah nama India dari suatu jenis yang narkotik dari Cannabis Sativa yang
mengandung :
Catatan :
Senyawa ini jarnag terdapat di alam, maka harus dibuat secara sintetik. Contoh-
contoh yang terdapat di alam :
41
2. Antosianin sebagai pigmen bunga;
6. Senyawa fenol merupakan senyawa aromatic karena itu menyerap cahaya pada
daerah UV.
10. Fenol juga berfungsi dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu
bara.
9. Bahaya Fenol
42
a. Keaktifan fisiologis : pengikis jaringan (5%), mengkoagulasikan protein, pada
kulit mengakibatkan lepuh-lepuh.
b. Kalau termakan mengakibatkan iritasi dan nekrosa dari selaput lendir, dan
merusak susunan saraf pusat dsb. Fenol adalah suatu racun proto-plasma umum.
c. Fenol dapat diabsorbsi melalui kulit. Kalau fenol kena kulit segera harus dicuci
dengan alkohol.
Fenol Alkohol
Tidak bereaksi dengan logam Na atau Bereaksi dengan logam Na atau PX3
PX3
C. Tiol
1. Pengertian
Dalam kimia organik, tiol adalah sebuah senyawa yang mengandung gugus
fungsi yang terdiri dari atom sulfur dan atom hidrogen (-SH).Sebagai analog sulfur
dari gugus alkohol (-OH), gugus ini dirujuk baik sebagai gugus tiol ataupungugus
sulfhidril.Secara tradisional, tiol sering dirujuk sebagai merkaptan.Istilah merkaptan
43
berasal dari Bahasa Latin mercurium captans, yangberarti 'menggenggam raksa',
karena gugus -SH mengikat kuat unsur raksa.
2. Sifat-sifat Tiol
a. Sifat Fisika
Bau
Banyak senyawa tiol adalah cairan dengan bau yang mirip dengan baubawang
putih.Bau tiol sering kali sangat kuat dan menyengat, terutama yang bermassa
molekul ringan. Tiol akan berikatan kuat dengan proteinkulit. Distributor gas
alam mulai menambahkan berbagai macam tiol yang berbau tajam ke dalam gas
alam yang tidak berbau tersebut setelah kasus peledakan sekolah New
London pada tahun 1937 di New London, Texas yang mematikan. Walaupun
demikian, tidak semua tiol berbau tidak sedap.Sebagai
contoh, tioterpineol bertanggung jawab atas aroma sedap buah Citrus × paradisi.
b. Sifat Kimia
44
Sintesis
Metode pembuatan tiol mirip dengan pembuatan alkohol dan eter. Reaksinya
biasanya lebih cepat dan berendemen lebih tinggi karena anion sulfur
merupakan nukleofil yang lebih baik daripada atom oksigen/Tiol terbentuk
ketika halogenoalkana dipanaskan dengan larutan natrium hidrosulfida.
Selain itu, disulfida dapat dengan mudah direduksi oleh reduktor seperti litium
aluminium hidrida dalam eter kering menjadi dua tiol.
Reaksi
Gugus tiol merupakan analog sulfur gugus hidroksil (-OH) yang ditemukan
pada alkohol. Oleh karena sulfur dan oksigen berada dalamgolongan tabel
periodik yang sama, ia memiliki sifat-sifat ikatan kimia yang mirip. Seperti
alkohol, secara umum, ia akan terdeprotonasi membentuk RS− (disebut tiolat),
dan secara kimiawi lebih reaktif dari bentuk tiol terprotonasi RSH. Kimia tiol
berhubungan dengan kimia alkohol: tiol membentuk tioeter, tioasetal,
dan tioester, yang beranalogi dengan eter, asetal, dan ester. Lebih jauh lagi, gugus
tiol dapat bereaksi dengan alkena, membentuk tioeter.
Keasaman
Atom sulfur tiol lebih nukleofilik daripada atom oksigen pada alkohol.Gugus
tiol bersifat sedikit asam dengan pKa sekitar 10 sampai 11. Dengan
keberadaan basa, anion tiolat akan terbentuk, dan merupakan nukleofil yang
sangat kuat. Gugus dan anion ini dapat dengan mudah teroksidasi oleh reagen
seperti bromin, menghasilkan disulfida (R-S-S-R).
45
2R-SH + Br2 → R-S-S-R + 2HBr
Oksidasi oleh reagen yang lebih kuat, seperti natrium hipoklorit atau hidrogen
peroksida, menghasilkan asam sulfonat (RSO3H).
3. Penamaan Tiol
Latihan Soal
a.
Jawab : 3-Bromocyclohexanol
Jawab : 2-metil-2-propanol
46
c.
Jawab : 2-etil-1-butanol
CH3
Jawab : 4-Metil-1-heksanol
Jawab : 3-Kloro-1-propanol
d. 4,4-Dimetil-2-pentano
Jawab :
CH3
OH CH3
e. Metanatiol
Jawab : CH3 – SH
c.1-butanatiol
47
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alkohol adalah senyawa organik di mana kelompok fungsional hidroksil (-OH) terikat
pada atom karbon . Rumus umum golongan senyawa alkohol juga dapat ditulis CnH2n+1–
OH. Fenol atau asam karbolat ataubenzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki
bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil(-OH)
yang berikatan dengan cincin fenil. Tiol adalah sebuah senyawa yang mengandung gugus
fungsi yang terdiri dari atom sulfur dan atom hidrogen (-SH). Penamaan pada alkohol, fenol
dan tiol hampir sama dengan penamaan alkana dan sebagainya hanya saja nama senyawa
alkananya dengan mengganti akiran “ ana “ dalam alkana menjadi “ anol “ pada alcohol,
mengganti ana dengan fenol pada fenol dan menambahkan akhiran -tiol pada tiol.
1. Kegunaan Alkohol :
2. Kegunaan Fenol :
- Senyawa fenol merupakan senyawa aromatic karena itu menyerap cahaya pada
daerah UV.
48
B. Saran
Pengetahuan tentang kimia organik sangat diperlukan bagi mahasiswa yang akan
menjadi ahli kimia yang nantinya mereka akan terjun ke dunia industri yaitu industri kimia.
Sebaiknya sebagai mahasiswa harus lebih memahami materi mengenai kimia organik atau
pun anorganik agar pengetahuan kita lebih meningkat demi terbentuknya ahli kimia yang
berkompeten
49
DAFTAR PUSTAKA
Silviyati,Idha,dkk. 2014.Satuan Proses.Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
2012. Hukum pascal dan prinsip hidrolik. http://pustakafisika.wordpress.com hukum-pascal
dan-prinsip-hidrolik/ diakses pada tanggal 13 Oktober 2013.
2009. Fenol . http://cha-farmasis.blogspot.com/2009/12/fenol.html . Diakses pada tanggal 1
April 2014.
2009 . Senyawa Alkokol . http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/senyawa-alkohol.html .
Diakses pada tanggal 1 April 2014.
2013 . Alkohol dan Fenol . http://rahmadanichem.blogspot.com/2013/12/alkohol-dan-
fenol.html. Diakses pada tanggal 1 April 2014.
2013.Golongan Alkohol . http://www.ilmukimia.org/2013/03/golongan-alkohol.html Diakses
pada tanggal 1 April 2014.
2013. Senyawa Aromatik Fenol . http://renidewitasari.blogspot.com/2013/11/senyawa-
aromatik-fenol.html . Diakses pada tanggal 1 April 2014.
2014. Senyawa Fenol . http://www.slideshare.net/ruadimahadars/senyawa-fenol . Diakses
pada tanggal 1 April 2014.
Rahadian, Dewi T.2012. Metode King Kimia SMA. : Jakarta :Kawah Media
50