Proc no.

: QP - 01
Liquid Penetrant Effective Date : October 03, 2011
Examination Procedure Revision no. : 03
Page : 1 of 15

Liquid Penetrant Examination Procedure

CERTIFICATION OF COMPLIANCE

We hereby certify that the Liquid Penetrant Examination Procedure; QP – 01, revision 03 has
been demonstrated to the satisfaction of Authorized Inspector in accordance with the
ASME Code Section V, Par. T 150.

Rev Date Prepared by Approved by Reviewed by

03 October 03, 2011

Dicky Z
NDE Level III
ID no.: 126596
 Proc no. : QP - 01
Liquid Penetrant Effective Date : October 03, 2011
Examination Procedure Revision no. : 03
Page : 2 of 15

Daftar isi Table of Content

Par. Uraian Par. Descriptions Page

1 Tujuan 1 Purpose 3
2 Ruang Lingkup 2 Scope 3
3 Laporan 3 Records 4
4 Referensi 4 References 4
5 Definisi – Definisi 5 Definitions 4
6 Qualifikasi dan Tanggung 6 Qualification and Responsibility 4
Jawab
7 Material 7 5
8 Persyaratan Keselamatan 8 6
9 Instruksi – Instruksi 9 6
9.1 Persiapan Permukaan 9.1 6
9.2 Pembersihan sebelum 9.2 6
Pengujian
9.3 Aplikasi Penetrant 9.3 6
9.3.1 Suhu 9.3.1 Temperature 6
9.3.2 Metode 9.3.2 Methods 7
9.3.3 Waktu 9.3.3 Dwell Time 7
9.4 Penghilangan Kelebihan 9.4 Removal of Excess Penetrant 7
Penetrant
9.5 Pengeringan Setelah 9.5 Drying After Penetrant Removal 8
Penghilangan Penetrant
9.6 Pengaplikasian Developer 9.6 Application of Developer 8
9.7 Pencahayaan. 9.7 Illumination. 9
9.8 Interprestasi Indikasi 9.8 Interpretation Of Indication 9
9.9 Evaluasi dari Indikasi 9.9 Evaluation of Indications 10
9.10 Pembersihan Setelah 9.10 Post – Examination Cleaning 12
Pengujian
Lampiran Exhibit 14
Table - 621 Table - 621 15

Liquid Penetrant
Examination Procedure
1 Tujuan
a. Untuk menjadi petunjuk dan a.
standar penerimaan
pelaksanaan pengujian dengan
color contrast visible dye
penetrant untuk lasan, stainless
steel, carbon and low alloy steel
materials.
b. Prosedur ini terdiri dari versi b.
Inggris dan Indonesia, jika ada
konflik antara keduanya maka
versi Inggris yang dipakai
2 Ruang Lingkup
2.1 Prosedur ini berlaku untuk
sistem Penetrant Visible solvent
removable.
2.2 Pengujian Liquid penetrant
digunakan untuk mendeteksi
cacat terbuka dipermukaan
material pasa metal nonporous .
2.3 Pengujian Liquid penetrant bisa
dilaksanakan pada tingkat
fabrikasi apapun sesuai
persyaratan spesifikasi yang
tertulis atau persyaratan
kontrak Customer.
2.4 Qualifikasi Procedure harus
dilakukan jika ada perubahan
apapun dari essential variable
yang ditentukan dalam Table T
– 621; perubahan2 dari
nonessential variable yang
ditentukan dalam Table T – 621
tidak diperlukan requalifikasi
procedure. Semua perubahan
dari essential atau non
essential variable pada nilai
atau range nilai, yang disebut
dalam prosedur, perlu revisi,
atau dengan addendum.
Proc no. : QP - 01
Effective Date : October 03, 2011
Revision no. : 03
Page : 3 of 15
1 Purpose
This procedure provides guidance
and acceptance standards for color
contrast visible dye penetrant
examination of weldments,
stainless steel, carbon and low
alloy steel materials.
This procedure consists of English
and Indonesian versions, should
there is conflict between these
versions the English version shall
govern.
2 Scope
2.1 This procedure is applicable to the
Visible solvent removable
penetrant systems.
2.2 Liquid penetrant examination is
used to detect discontinuities that
are opened to the surface of
nonporous metals.
2.3 Liquid penetrant examination may
be performed at the any stages of
production in accordance with the
written specifications or customer
contract requirements.
2.4 Procedure Qualification shall be
conducted when any change of
essential variable stated in Table T
- 621 ; changes of nonessential
variable stated in Table T – 621
need not re-qualification of written
procedure. All changes of essential
or nonessential variables from the
value, or range value, specified by
the written procedure, it shall
require revision of, or an
addendum to, the written
procedure.
 Proc no. : QP - 01
Liquid Penetrant Effective Date : October 03, 2011
Examination Procedure Revision no. : 03
Page : 4 of 15

3 Laporan 3 Records
Hasil pengujian Liquid Penetrant Result of Liquid Penetrant
yang disyaratkan Code harus Examination required by the Code
dilaporkan kedalam format shall be reported on PT. Multi Spec
Laporan Penetrant Test PT. Sinergindo Penetrant Test report
Multi Spec Sinergindo (Exhibit 1 form (Exhibit 1 or typical Form)
atau Form yang serupa)

4 Referensi 4 References
4.1 ASME 2010 Code Sect. I, V, VIII 4.1 ASME 2010 Code Sect. I, V, VIII
Div. 1 (SNI 13-3498-2002), VIII Div. 1 (SNI 13-3498-2002), VIII
Div. 2 (SNI 13-3498-2002), Div. 2 (SNI 13-3498-2002), Section
Section IX and ASME B31.1 IX and ASME B31.1
4.2 PT. Multi Spec Sinergindo’s 4.2 PT. Multi Spec Sinergindo’s
Written Practice Procedure No.: Written Practice Procedure No.:
WP – 01. WP – 01.

5 Definisi – Definisi 5 Definitions

5.1 Developer: material yang 5.1 Developer: a material that is
diaplikasikan ke permukaan tes applied to the test surface to
untuk mempercepat keluarnya accelerate bleed out and enhance
dan mempertajam kontras dari the contrast of the indications.
indikasi.
5.2 Penetrant: cairan capuran dari 5.2 Penetrant: a solution or
pewarna. suspension of dye.
5.3 Footcandle (fc): pencahayaan 5.3 Footcandle (fc): the illumination
pada permukaan, di area 1 ft2, on surface, 1 ft2 in area, on which
didistribusikan merata dengan is uniformly distributed a flux of of
kekuatan 1 lm (lumen). 1 lm (lumen).
5.4 Precleaning: penghilangan 5.4 Precleaning: the removal of
kontaminasi permukaan dari surface contaminants from the test
bagian tes sehingga mereka part so that they will not interfere
tidak mengganggu proses with the examination process.
pengujian.
5.5 Post cleaning: penghilangan 5.5 Post cleaning: the removal of
sisa material pengujian cairan residual liquid penetrant
penetrant dari bagian tes examination materials from the test
setelah pengujian penetrant part after the penetrant
dilaksanakan. examination has been employed.

6 Qualifikasi dan Tanggung 6 Qualification and Responsibility

Jawab
6.1 Personel yang melakukan 6.1 Personnel performing
 Proc no. : QP - 01
Liquid Penetrant Effective Date : October 03, 2011
Examination Procedure Revision no. : 03
Page : 5 of 15

pengujian untuk memenuhi examinations to the requirements

syarat – syarat dari spesifikasi
ini harus di qualifikasi sesuai
dengan written practice PT Multi
Spec Sinergindo no.: WP – 01.
6.2 Personel yang menentukan 6.2
keberterimaan sesuai syarat –
syarat dari prosedur ini harus
Level II atau Level III.
of this specification shall be
qualified in accordance with PT
Multi Spec Sinergindo’s written
practice no.: WP – 01.
Personnel determining the
acceptability to the requirements of
this procedure shall be Level II or
Level III.

7 Material 7 Materials
7.1 Semua material penetrant 7.1 All penetrant material (cleaning
(cleaning agents, penetrant, agents, penetrant, solvents,
solvents, developer, dll.) developer, etc.) prior to their use
sebelum digunakan pada on austenitic stainless steel shall
austenitic stainless steel harus have their contaminant contents
memiliki sertifikat contaminant certified in accordance with the
contents sesuai dengan requirements of T-641, Mandatory
persyaratan T-641, Mandatory Appendix II , article 6, section V,
Appendix II , artikel 6, section of the ASME Code.
V, dari ASME Code.
7.2 Pencampuran material 7.2 Intermixing of penetrant materials
penetrant dari grup yang from different groups or from
berbeda atau dari supplier yang different suppliers within a. group
berbeda tidak diperbolehkan. is not permitted.
7.3 Merk dan produk lain dari yang 7.3 Brand name or products other than
disebut di prosedur ini bisa specified in this procedure may be
digunakan asalkan demonstrasi used provided demonstration to
untuk bisa memuaskan the satisfaction of the Authorized
Authorized Inspector harus Inspector be performed.
dilaksanakan.
7.4 Daftar material dibawah ini (atau 7.4 The following list of materials (or
equivalennya) boleh digunakan their equivalents) may be used for
untuk pengujian dari liquid liquid penetrant examination:
penetrant :
Group II – method C - Visible Group II – method C – Visible
Solvent Removable Solvent Removable

Supplier Material Tipe Supplier Material Type

Magnaflux Magnaflux
Penetrant SKL- SP 1 Penetrant SKL-SP 1
Remover SKC-S Remover SKC-S
Developer SKD-S2 Developer SKD-S2
 Proc no. : QP - 01
Liquid Penetrant Effective Date : October 03, 2011
Examination Procedure Revision no. : 03
Page : 6 of 15

8 Persyaratan Keselamatan 8 Safety Requirement

Peringatan keselamatan dari Manufacturer’s Safety precautions
Pabrik harus diikuti selama shall be followed.
pengujian.

9 Instruksi – Instruksi 9 Instructions

9.1 Persiapan Permukaan 9.1 Surface Preparation
9.1.1 Sebelum melaksanakan 9.1.1 Prior to liquid penetrant
pengujian liquid penetrant , examination, the surface to be
permukaan benda uji dan examined and all adjacent areas
daerah sekitarnya sedikitnya 1 within at least 1 in (25 mm) shall
inci (25 mm) harus bebas dari be dry and free of all dirt, grease,
semua kotoran, grease, lint, lint, scale, welding flux, weld
scale, welding flux, weld spatter, spatter, oil, and other extraneous
oil, dan material lain yang akan material that could obscure surface
menutupi bukaan permukaan openings or otherwise interfere
atau mengganggu saat with the examination.
pelaksanaan pengujian.
9.1.2 Grit atau shot blasting dilarang 9.1.2 Grit or shot blasting is prohibited
dipakai untuk membersihkan as a method of surface
permukaan. preparation.

9.2 Pembersihan sebelum 9.2 Pre – Examination Cleaning

Pengujian
9.2.1 Sebelum mengaplikasikan 9.2.1 Precleaning the penetrant
penetrant, permukaan yang application, the surface to be
akan diuji dan daerah sekitar examined and all adjacent areas
setidaknya 1" (25 mm) harus within at least 1" (25.mm) shall be
dibersihkan dengan cleaning cleaned with a cleaning agent.
agent.
9.2.2 Minimum 5 (lima) menit untuk 9.2.2 A minimum of 5 (five) minutes shall
memberi waktu pengeringan be allowed for drying of the
pada permukaan yang diuji. surfaces to be examined. This
Pengeringan bisa dengan shall be accomplished by normal
normal penguapan atau evaporation, or forced warm air.
meniupkan udara hangat.

9.3 Aplikasi Penetrant 9.3 Penetrant Application

9.3.1 Temperatur 9.3.1 Temperature
9.3.1.1 Dalam semua hal rekomendasi 9.3.1.1 In all cases manufacturer’s
dari pabrik pembuat harus recommendation shall be followed.
diikuti.
9.3.1.2 Teknik standar, temperatur dari 9.3.1.2 As a standard technique, the

Liquid Penetrant
Examination Procedure
penetrant dan permukaan
benda uji tidak boleh dibawah
40oF (5oC) atau diatas 125oF
(52oC) selama waktu periode
pengujian. Pemanasan atau
pendinginan lokal diperbolehkan
asalkan temperature tetap
dalam batas range dari 40oF
sampai 125oF (5oC sampai
52oC) selama pengujian.
9.3.1.3 Apabila kondisi ini tidak 9.3.1.3
memungkinkan untuk memenuhi
batasan temperatur,
temperature dan waktu
penetrasi lain bisa digunakan,
asalkan qualifikasi Procedure
harus dilaksanaan.
9.3.2 Metode
Penetrant harus diaplikasikan
dengan cara dikuas.
9.3.3 Waktu penetrasi
Waktu penetrasi adalah kritis,
dan memerlukan minimum 10
menit. Area uji harus tetap
basah dengan penetrant sampai
memenuhi waktu penetrasinya.
9.4 Penghilangan Kelebihan
Penetrant
9.4.1 Setelah minimum waktu
penetrasi terlewati, penetran
yang berada dipermukaan
benda uji harus dihilangkan,
dilaksanakan dengan hati-hati
untuk mengurangi hilangnya
penetran dari cacat.
9.4.2 Kelebihan Solvent removable
penetrants dihilangkan dengan
mengelapnya dengan kain yang
kering atau kertas tisu, lakukan
berulang sampai tidak terlihat
penetran pada lap tersebut.
9.4.3 Sisa yang lain dihilangkan
dengan mengusap ringan
Proc no. : QP - 01
Effective Date : October 03, 2011
Revision no. : 03
Page : 7 of 15
temperature of the penetrant and
the surface of the part to be
examined shall not be below
40oF (5oC) nor above 125oF
(52oC) throughout the
examination period. Local heating
or cooling is permitted provided
the part temperature remains in
the range of 40oF to 125oF (5oC to
52oC) during the examination.
Where it is not practical to comply
with this temperature limitation,
other temperatures and dwell
times may be used, provided the
qualification of the Procedure shall
be performed.
9.3.2 Methods
The penetrant shall be applied by
brushing.
9.3.3 Dwell Time
Penetrant time is critical and shall
be minimum of 10 minutes. The
area to be examined shall remain
wetted by the penetrant throughout
the entire penetration time.
9.4 Removal of Excess Penetrant
9.4.1 After the minimum penetration time
has elapsed, any penetrant
remaining on the surface shall be
removed, taking care to minimize
removal of penetrant from
discontinuities.
9.4.2 Excess solvent removable
penetrants shall be removed by
wiping with a dry clean cloth or
absorbent paper, repeating the
operation until most traces of
penetrant have been removed.
9.4.3 The remaining traces shall be
removed by lightly wiping the

Liquid Penetrant
Examination Procedure
permukaan benda dengan kain
bersih atau kertas serap air
yang telah dilembabkan dengan
solvent.
9.4.4 Untuk mengurangani penetran 9.4.4
hilang dari dalam cacat, harus
diperhatikan untuk pemakaian
solvent yang berlebihan. Tidak
diperbolehkanuntuk menyem
protkan solvent, setelah peng
aplikasian penetran dan
sebelum waktu developing .
9.5 Pengeringan Setelah
Penghilangan Penetrant
Pengeringan permukaan boleh
dengan evaporasi normal,
dihisap, wiping, atau udara yang
disemprotkan.
9.6 Pengaplikasian Developer
9.6.1 Developer harus diaplikasikan
dengan disemprotkan segera
setelah penghilangan penetrant,
tetapi tidak lebih dari 10 menit
setelah penghilangan penetran
tersebut.
9.6.2 Sebelum developer
diaplikasikan pada permukaan,
developer harus dikocok terlebih
dahulu untuk meyakinkan
dispersi dari campuran particle
telah cukup.
9.6.3 Developer harus diaplikasikan
sehingga tebal lapisannya
cukup untuk menarik cairan dari
cacat ke permukaan, tetapi tidak
boleh berlebihan sehingga tidak
menutupi indikasi dari cacat
tersebut.
9.6.4 Waktu minimum untuk
developing sampai interprestasi
adalah 10 menit tetapi tidak
lebih dari 30 menit.
Proc no. : QP - 01
Effective Date : October 03, 2011
Revision no. : 03
Page : 8 of 15
surface with a clean cloth or
absorbent paper moistened with
solvent.
To minimize removal of penetrant
from discontinuities, care shall be
taken to avoid the use of excess
solvent. Flushing the surface with
solvent, following the application
of the penetrant and prior to
developing, is prohibited.
9.5 Drying After Penetrant Removal
The surface may be dried by
normal evaporation, blotting,
wiping, or forced air.
9.6 Application of Developer
9.6.1 The developer shall be applied by
spraying as soon as possible after
the penetrant removal, but no
longer than 10 minutes after the
excess penetrant has been
removed.
9.6.2 Prior to applying the developer to
the surface, the developer must be
thoroughly agitated to ensure
adequate dispersion of suspended
particles.
9.6.3 The developer shall be applied so
that the coating thickness is
sufficient enough to draw the
penetrant out of discontinuities,
but not too excessive which could
cause the masking of indications.
9.6.4 The minimum developing times for
final interpretation is 10 minutes
but not longer than 30 minutes.

Liquid Penetrant
Examination Procedure
9.7 Pencahayaan.
9.7.1 Pengujian menggunakan color
contrast visible dye penetrant
harus dilaksanakan dengan
cahaya visible.
9.7.2 Minimum intensity cahaya 100
fc (1000 Lx) pada permukaan
kerja dibutuhkan untuk
meyakinkan sensitivitas selama
pengujian dan evaluasi dari
indikasi mencukupi.
9.7.3 Sumber cahaya, teknik yang
digunakan, dan level verifikasi
dibutuhkan untuk di demonstrasi
kan satu kali, didokumenkan,
dan disimpan sebagai file.
9.8 Interprestasi Indikasi
9.8.1 Observasi dari bentuk indikasi
harus secepatnya dilakukan
saat lapisan wet developer
mengering.
9.8.2 Interprestasi akhir harus
dilakukan setelah membiarkan
penetrant merembes keluar
setidaknya 10 menit tetapi tidak
lebih dari 30 menit.
9.8.3 Indikasi relevan adalah indikasi
yang disebabkan cacat yang
terbuka di permukaan material
uji dan memiliki dimensi yang
terbesar lebih besar dari 1/16
inch (1.5 mm), jika ukurannya
sama atau kurang dari 1/16 inch
(1.5 mm) disebut non relevant
indication; kemudian bisa
diabaikan.
9.8.4 False indikasi adalah indikasi
yang disebabkan kondisi lain
selain cacat. Ketidaksamaan
permukaan akibat machining,
grinding, atau pengelasan
adalah kondisi yang
menyebabkan indikasi false .
Proc no. : QP - 01
Effective Date : October 03, 2011
Revision no. : 03
Page : 9 of 15
9.7 Illumination.
9.7.1 Examination using color contrast
visible dye penetrant shall be
performed under visible light.
9.7.2 A minimum light intensity of 100 fc
(1000 Lx) at the work surface is
required to ensure adequate
sensitivity during the examination
and evaluation of indications.
9.7.3 The light source, technique used ,
and light level verification is
required to be demonstrated one
time, documented, and maintained
on file.
9.8 Interpretation Of Indication
9.8.1 Observation of the formation of
indications as soon as wet
developer coating is dry.
9.8.2 Final interpretation of indications
shall be made after allowing the
penetrant to bleed-out for at
least 10 minutes, but not longer
than 30 minutes.
9.8.3 Relevant indications are those
indications caused by
discontinuities that are opened to
the examination surface and with
major dimension greater than 1/16
inch (1.5 mm), should the
dimension equal to or less than
1/16 inch (1.5 mm) then it is called
non relevant indication; it may be
ignored.
9.8.4 False indications are indications
caused by conditions other than
discontinuities.
Surface irregularities due to
machining, grinding, or welding are
conditions that may cause false
indications.
 Proc no. : QP - 01
Liquid Penetrant Effective Date : October 03, 2011
Examination Procedure Revision no. : 03
Page : 10 of 15

9.8.5 False indikasi yang akan 9.8.5 False indications that could
mengganggu indikasi dari cacat mask indications are
tidak dapat diterima dan harus unacceptable and shall be
diuji kembali. reexamined.
Perbaikan permukaan harus Surface conditioning shall cause to
dilakukan sebelum diuji ulang. proceed the reexamination.
9.8.6 Area pigmentasi yang luas yang 9.8.6 Broad areas of pigmentation
dapat mengganggu indikasi which could mask relevant
relevan tidak bisa diterima, indications are unacceptable and
harus dibersihkan dan diuji shall be cleaned and reexamined.
kembali.
9.8.7 Indikasi Linear adalah indikasi 9.8.7 Linear indications are
yang memiliki panjang lebih tiga indications having a length
kali lebarnya. greater than three times the width.
9.8.8 Indikasi bundar adalah indikasi 9.8.8 Rounded indications are circular
yang berbentuk melingkar atau or elliptical shapes with a length
ellips dengan panjang sama equal to or less than three times
atau kurang dari tiga kali its width.
lebarnya.

9.9 Evaluasi indikasi. 9.9 Evaluation of Indications

a Indikasi dari ketidaksempurnaan
mungkin lebih besar dari
penyebab ketidaksempurnaan
tersebut; ukuran dari indikasi
adalah dasar dari evaluasi
penerimaan
b Standar Penerimaan
Standar penerimaan ini harus
digunakan jika tidak adanya
aturan yang lebih ketat
diberlakukan untuk material
ataupun aplikasi ini.
9.9.1 ASME BPV Code Section I, 9.9.1
Appendix A, Para A-270
a) Hanya indikasi dengan
dimensi terbesar lebih dari
1.5 mm (1/16 in.) harus
disebut relevan,
b) Semua permukaan harus
bebas dari :
1) indikasi memanjang yang
relevant
2) Indikasi bundar yang
a An indication of an imperfection
may be larger than the
imperfection that cause it; however
the size of the indication is the
basic for acceptance evaluation.
b Acceptance Standards
This acceptance standard shall
apply unless other more restrictive
standards are specified for specific
material or application.
ASME BPV Code Section I,
Appendix A, Para A-270
a) Only indications with major
dimensions greater than 1.5
mm (1/16 in.) shall be
considered relevant,
b) All surfaces to be examined
shall be free of:
1) Relevant linear Indications
2) Relevant rounded indications
greater than 5 mm (3/16 in.)

Liquid Penetrant
Examination Procedure
relevan yang lebih dari 5
mm (3/16 in.)
3) Empat atau lebih indikasi
bundar yang relevant pada
satu garis yang terpisah
oleh 1/16” (1.5 mm) atau
lebih kecil, (jarak dari
pinggir ke pinggirnya)
9.9.2 ASME BPV Code Sect. VIII 9.9.2
Div.1 Appendix 8 Para 8.3 &
8.4
a) Hanya indikasi dengan
dimensi terbesar lebih dari
1.5 mm (1/16 in.) harus
disebut relevan,
b) Semua permukaan harus
bebas dari :
1) indikasi memanjang yang
relevant
2) Indikasi bundar yang
relevan yang lebih dari 5
mm (3/16 in.)
3) Empat atau lebih indikasi
bundar yang relevant pada
satu garis yang terpisah
oleh 1/16” (1.5 mm) atau
lebih kecil, (jarak dari
pinggir ke pinggirnya)
9.9.3 ASME BPV Code Sect. VIII 9.9.3
Div. 2 , Part 7.5.7.1 (d)
a) Hanya indikasi dengan
dimensi terbesar lebih dari
1.5 mm (1/16 in.) harus
disebut relevan,
b) Semua permukaan harus
bebas dari :
1) indikasi memanjang yang
relevant
2) Indikasi bundar yang
relevan yang lebih dari 5
mm (3/16 in.)
3) Empat atau lebih indikasi
bundar yang relevant pada
satu garis yang terpisah
Proc no. : QP - 01
Effective Date : October 03, 2011
Revision no. : 03
Page : 11 of 15
3) Four or more rounded
indications in a line
separated by 1.5 mm (1/16
in.) or less, (edge to edge)
ASME BPV Code Sect. VIII Div.1
Appendix 8 Para 8.3 & 8.4
a) Only indications with major
dimensions greater than 1.5
mm (1/16 in.) shall be
considered relevant,
b) All surfaces to be examined
shall be free of:
1) Relevant linear Indications
2) Relevant rounded indications
greater than 5mm (3/16 in.)
3) Four or more rounded
indications in a line
separated by 1.5 mm (1/16
in.) or less, (edge to edge)
ASME BPV Code Sect. VIII Div. 2
, Part 7.5.7.1 (d)
a) Only indications with major
dimensions greater than 1.5
mm (1/16 in.) shall be
considered relevant,
b) All surfaces to be examined
shall be free of :
1) Relevant linear Indications
2) Relevant rounded
indications greater than 5
mm (3/16 in.)
3) Four or more rounded
indications in a line
separated by 1.5 mm
(1/16in.) or less, (edge to
 Proc no. : QP - 01
Liquid Penetrant Effective Date : October 03, 2011
Examination Procedure Revision no. : 03
Page : 12 of 15

oleh 1/16” (1.5 mm) atau edge )

lebih kecil, (jarak dari
pinggir ke pinggirnya)
9.9.4 ASME Code B 31.1 Power 9.9.4 ASME Code B 31.1 Power
Piping Para 136.4.4 Piping Para 136.4.4
a) Hanya indikasi dengan a) Only indications with major
dimensi terbesar lebih dari dimensions greater than 1.5
1.5 mm (1/16 in.) harus mm (1/16 in.) shall be
disebut relevan, considered relevant,
b) Semua permukaan harus b) All surfaces to be examined
bebas dari : shall be free of:
1) indikasi memanjang yang 1) Relevant linear Indications
relevant 2) Relevant rounded
2) Indikasi bundar yang indications greater than 5
relevan yang lebih dari 5 mm (3/16 in.)
mm (3/16 in.) 3) Four or more rounded
3) Empat atau lebih indikasi indications in a line
bundar yang relevant pada separated by 1.5 mm (1/16
satu garis yang terpisah in.) or less, (edge to edge)
oleh 1/16” (1.5 mm) atau 4) Ten or more rounded
lebih kecil, (jarak dari indications in any 6 sq in.
pinggir ke pinggirnya) (3870 mm2) of surface with
4) Sepuluh atau lebih indikasi the major dimension of this
bundar dalai setiap 6 sq in area not to exceed 6 in. (150
(3870 mm2) dari mm) with the area taken in
permukaan dengan the most unfavorable
dimensi utama daerah ini location relative to the
tidak melebihi 6 inci (150 indications being evaluated
mm) dengan area yang
diambil dilokasi yang
paling tidak
menguntungkan
dibandingkan dengan
indikasi yang sedang
dievaluasi

9.10 Pembersihan Setelah 9.10 Post – Examination Cleaning

Pengujian
Pembersihan Setelah Pengujian
diperlukan hanya jika material
penetrant akan merusak bagian
yang di uji dikarenakan oleh
contaminantnya. Cleaning
agents, atau solvents yang
memenuhi persyaratan dalam
Post – Examination Cleaning is
required only when penetrant
materials will affect the use of the
parts being tested by their
contaminant.The cleaning agents,
or solvents meeting the
requirements of this procedure
 Proc no. : QP - 01
Liquid Penetrant Effective Date : October 03, 2011
Examination Procedure Revision no. : 03
Page : 13 of 15

prosedur ini harus digunakan shall be used for the post-

untuk pembersihan penetrant examination removal of penetrant
setelah pengujian. materials
 Proc no. : QP - 01
Liquid Penetrant Effective Date : October 03, 2011
Examination Procedure Revision no. : 03
Page : 14 of 15

Exhibit 1 :
PENETRANT TEST REPORT
Customer :....................................... Drawing No. : .................................. Rev........... Report No : …… - PT-…..
Project Name :....................................... Procedure No. : ................................. Rev........... RN Ref. No : .....................
Unit No : Applicable CODE : NCR Ref No :
Material Spec. : Welding Process :
Penetrant Type / Method : Visible Solvent Removable Other
Brand’s Name/Type : .......................................... Penetrant : ……………….… Cleaner: ……………… Developer: ………...…...
Penetrant Application : Brush Spray Dwell Time : ………….. Temperature :.………….....
Light Intensity : ........................................ Light Source : ………………………………………………….………………..…
Method removing excess penetrant : …………………………………………………………………………………………………………………..
Drying after remove excess penetrant : …………………. Developer App. ……………………... Developing Time : ……………...
Batch No. of Penetrant : Cleaner : Developer :
Surface Preparation / cleaning : As Welded Machining Grinding Solvent spray
Time of Examination : After Welding After Hydro-test After PWHT Others
Scope of Examination : Base Metal Edge Prep Back Chipping
: Weld Part Repair Weld Others

Thickness Result
Weld No. Types Of
Part Name ( mm ) Accepted Rejected Remarks
Discontinuities

Sketch ( Identify discontinuities listed above ) if necessary :

Examined by : Customer Authorized Inspector

Date :
Time: NDE Level Date : Date :
 Proc no. : QP - 01
Liquid Penetrant Effective Date : October 03, 2011
Examination Procedure Revision no. : 03
Page : 15 of 15

Table T - 621
Requirements of a Liquid Penetrant Examination Procedure
Requirement Essential Non Par.
Variable essential references
Variable
Identification of and any change in type or family X 7.3 / 7.4
group of penetrant materials including developers,
emulsifiers, etc.
Surface preparation ( finishing and cleaning, including X 9.1.1 / 9.1.2
type of cleaning solvent )
Method of applying penetrant X 9.3.2
Method of removing excess surface penetrant X 9.4
Hydrophilic or lipophilic emulsifier concentration and X NA
dwell time in dip tank and agitation time for
Hydrophilic emulsifier
Hydrophilic emulsifier concentration in spray X NA
application
Method of applying developer X 9.6
Minimum and maximum time periods between steps X 9.5
and drying aids
Decrease in penetrant dwell time X 9.3.3
Increase in developer dwell time ( interpretation time ) X 9.6.1 / 9.6.4
Minimum light intensity X 9.7
Surface temperature outside 40 to 1250 F (5 to 520 C) X 2.4
or as previous qualified
Performance demonstration, when required X 2.5
Personnel qualification requirements X 6
Materials, shapes, or sizes to be examined and the X 1
extent of examination
Post examination cleaning technique X 9.10