Вы находитесь на странице: 1из 8

Artikel Penelitian

Analisis Medikolegal terhadap Kriteria


Derajat Luka Menurut Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana

Syarifah Hidayah Fatriah, Budi Sampurna, Ade Firmansyah

Departemen Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

Abstrak
Pendahuluan: Tujuan penelitian ini adalah menentukan kriteria luka ringan, luka sedang,
dan luka berat.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan teori grounded. Subjek
penelitian adalah pakar hukum pidana, hakim, advokat, dokter forensik dan dokter forensik
yang sekaligus sarjana hukum. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam
dan Focus Group Discussion (FGD).
Hasil: Berdasarkan wawancara mendalam dan FGD didapatkan bahwa luka ringan tidak ada
di dalam undang-undang yang dipakai di Indonesia. KUHP memiliki definisi mengenai aniaya
ringan, dan penganiayaan. Luka sedang dapat dirumuskan sebagai bukan luka berat maupun
luka ringan, dan kriteria luka berat dapat dirumuskan dari pengertian luka berat dalam pasal
90 KUHP.
Diskusi: Luka terbagi menjadi dua yaitu luka berat pada pasal 90 KUHP dan luka sedemikian
rupa pada pasal 360 KUHP ayat (2). Luka berat disimpulkan dengan menyebutkan kondisi
mediknya saja. Terdapat perbedaan pemahaman antara pakar pidana, hakim, advokat dan
dokter forensik.
Kata Kunci: Analisis Medikolegal, Derajat Luka, KUHP

Korespondensi: Syarifah Hidayah Fatriah


E-mail: Syarifah.hf@gmail.com

514 J Indon Med Assoc, Volum: 67, Nomor: 11, November 2017
Analisis Medikolegal terhadap Kriteria Derajat Luka Menurut Kitab Undang-Undang

Medicolegal Analysis on the Degree of Injury According to


the National Criminal Code

Syarifah Hidayah Fatriah, Budi Sampurna, Ade Firmansyah

Department of Forensic Medicine, Faculty of Medicine Universitas Indonesia, Jakarta

Abstract
Introduction: The aim of this study was to determine mild, moderate and severe injury.
Method:This study is a qualitative study using grounded theory. The sample of this study were
criminal law experts, judges, advocates, forensic doctor and also forensic doctors with a law
degree. Data collection was by indepth interview and focus group discussion (FGD).
Results:The results obtained from the indepth interview and FGD was that the description of a
mild injury was not stated in the constitution used in Indonesia, there it is only stated the definition
of assault and mild assault. A moderate injury is defined as an injury not categorized as a severe
or mild injury, and the criteria of severe injury is defined from the definition of severe injury in the
Criminal Code article 90.
Discussion: The degree of injury is divided into two, a severe injury (defined in the Criminal Code
article 90) and an injury as stated in the Criminal Code article 360 paragraf (2). The severe injury
is cocnluded by stating the medical condition itself. There was a different understanding between
law experts, judges, advocates and forensic doctors.
Keywords: Medicolegal Analysis, Degree of Injury, Criminal Code

Pendahuluan berbagai fakta hukumberdasarkan alat bukti dan keyakinan


Seorang dokter dalam melaksanakan upaya kesehatan hakimdalam rangka membuat putusan. Saat pertimbangan,
perseorangan, umumnya melakukan pemeriksaan medis, putusan tersebut juga harus memperhatikan pemenuhan
pengobatan, perawatan dan menentukan prognosis kepada kecukupan bukti yang benar dan meyakinkan. Salah satu
pasien dalam rangka meningkatkan dan memperbaiki contoh, pada kasus tindak pidana berupa kasus
kesehatan. Selain itu, dokter juga dapat melakukan penganiayaan, salah satu alat bukti yang sering digunakan
pemeriksaan medis dalam rangka melakukan penilaian oleh hakim adalah visum et repertum yang didapat dari hasil
medikolegal kesehatan pasien untuk kepentingan penegakan pemeriksaan dokter. Hasil pemeriksaan dokter tersebut akan
hukum, baik itu terhadap orang hidup maupun orangmati. berisi tentang status kesehatan korban yang merupakan
Pekerjaan dokter untuk kepentingan hukum sebagaimana di gambaran dari efek kekerasan atau penganiayaan.2
atas, hasilnya dituangkan dalam bentuk laporan, salah Tidak ada uraian/batasan yang cukup jelas mengenai
satunya dalam bentuk visum et repertum. Pembuatan visum derajat luka sebagaimana uraian di atas mengakibatkan
et repertumini didasarkan ataspermintaan oleh penyidik kesimpulan yang dibuat oleh para individu dokter pemeriksa
karena dugaan tindak pidana atau kecurigaan adanya tindak dapat berbeda. Meskipun di dalam praktik di Indonesia telah
pidana.1 digunakan patokan dalam menentukan derajat luka, namun
Pembuatan visum et repertumpada kasus perlukaan penentuan derajat luka pada kasus-kasus tertentu dapat
korban hidup yang dimintakan oleh penyidik kepada dokter terjadi perbedaan pendapat di antara para dokter. Kesalahan
adalah untuk melihat apakah suatu peristiwa penganiayaan dalam penentuan derajat luka dapat menimbulkan
memenuhirumusan dari Kitab Undang-Undang Hukum ketidakadilan bagi korban maupun pelaku tindak pidana.
Pidana (KUHP) seperti penganiayaan (Pasal 351) dan Ketidak tepatan penentuan derajat luka akan berdampak pada
penganiayaan ringan (Pasal 352), serta rumusan luka berat ketentuan pidana yang akan diterapkan pada kasus, yang
(Pasal 90) yang dapat mengenai Pasal 351 ayat (2), Pasal 353 kemudian akan mempengaruhi besarnya ancaman pidana
ayat (2), Pasal 354 ayat (1), Pasal 355 ayat (1), Pasal 360, yang akan dikenakan terhadap pelaku. Dalam KUHP
Pasal 365 ayat (2) angka 4, dan Pasal 365 ayat (4) dan pasal- disebutkan bahwa pelaku penganiayaan ringan diberi
pasal dalam Undang-undang (UU) selain KUHP).2-4 hukuman kurungan selama-lamanya 3 bulan, pelaku
Pada proses peradilan, yaitu pada tahap pembuktian di penganiayaan akan dihukum kurungan selama-lamanya 2
sidang pengadilan, seorang hakim akan mempertimbangkan tahun 8 bulan, dan hukuman dapat dinaikkan hingga 5 tahun

J Indon Med Assoc, Volum: 67, Nomor: 11, November 2017 515
Analisis Medikolegal terhadap Kriteria Derajat Luka Menurut Kitab Undang-Undang

jika korbannya luka berat.2-6 yang diperoleh disajikan dalam bentuk narasi singkat dianggap
Penerapan derajat luka dalam penulisan kesimpulan penting oleh peneliti.
visum et repertum tidak disebutkan derajat lukanya,
melainkan disebutkan dampaknya sebagaimana dirumuskan Ha sil
dalam ketentuan pidana dalam KUHP atau UU lain. Meskipun Penelitian ini melibatkan narasumber dari pakar pidana,
tidak menyebutkan derajat lukanya secara eksplisit, namun hakim, advokat,dan dokter spesialis forensik. Metode
rumusan kesimpulan tetap menunjukkan derajat lukanya. pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara
Derajat luka ringan biasanya dituliskan sebagai “luka yang mendalam kepada 2 orang pakar pidana dan 1 orang hakim.
tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam melakukan FGD dilakukan sebanyak dua kali, FGD I narasumber
pekerjaan, jabatan atau pencahariannya”, sedangkan derajat berjumlah 6 orang yang terdiri dari dokter forensik, praktisi
luka sedang biasanya dituliskan “ yang menimbulkan hukum/advokat dan hakim. FGD II narasumber berjumlah 6
penyakit yang mengakibatkan halangan dalam melakukan orang yang terdiri dari dokter forensik dan dokter forensik
pekerjaan, jabatan atau pencahariannya selama …” atau yang juga Sarjana Hukum (SH). Proses pengumpulan data
“yang menimbulkan penyakit yang mengakibatkan halangan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan peralatan
dalam melakukan pekerjaan, jabatan atau pencahariannya pendukung untuk memastikan seluruh data yang terkumpul
untuk sementara waktu”. terdokumentasi dengan baik. Hasil wawancara mendalam
dengan praktisi hukum dan hakim dapat dilihat pada tabel 1.
Metode Hasil FGD I terhadapadvokat, hakim dan dokter forensik dapat
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dilihat pada tabel 2. Hasil FGD II terhadapadvokat, hakim
kualitatif, dengan rancangan teori grounded. Rancangan dan dokter forensik dapat dilihat pada tabel 3.
studi kasus penelitian ini adalah studi kualitatif dengan data
yang berasal dari berbagai profesional,yaitu dokterforensik Diskusi
yang terlibat di dalam pembuatan visum et repertum korban Rumusan Luka Ringan
hidup serta advokat atau akademisi hukum pidana dan hakim Berdasarkan hasil wawancara mendalam dan FGD,
sebagai pihak pengguna visum et repertum. Penelitian didapatkan bahwa luka ringan tidak tercantum didalam
dilakukan di Departemen Forensik dan Medikolegal Fakultas undang-undang yang dipakai di Indonesia, sehingga
Kedokteran Universitas Indonesia–Rumah Sakit Cipto narasumber tidak dapat mendeskripsikan/menjelaskan luka
Mangunkusumo selama bulan September-Desember 2016. ringan. Oleh karena itu, hal yang dapat dijelaskan hanya
Narasumber dari penelitian ini adalah dokter forensik, advokat, sebatas penganiayaan ringan, yaitu sebagai penganiayaan
akademisi hukum pidana dan hakim yang ditentukan dengan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk
teknik purposive sampling . menjalankan jabatan atau pekerjaan. Apabila telah ditemukan
Penelitian ini melibatkan narasumber dari pakar pidana, adanya penyakit (memar/lecet) dapat digunakan pasal 351
hakim dan dokter spesialis forensik. Metode pengumpulan atau pasal 360 ayat 2 yang berbunyi luka sedemikian rupa
data dilakukan dengan cara wawancara mendalam kepada sehingga orang itu menjadi sakit sementara atau tidak dapat
dua orang akademis/pakar pidana dan satu orang hakim. menjalankan jabatan atau pekerjaannya sementara.
Focus Group Discussion(FGD) dilakukan sebanyak dua kali, Penganiayaan ringan pada undang-undang di Indone-
FGD I narasumber berjumlah 6 orang yang terdiri dari dokter sia berdasarkan pasal 352 yang berbunyi:7
forensik, praktisi hukum/advokat dan hakim. FGD II 1. Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau
narasumber berjumalah 6 orang yang terdiri dari dokter halangan dalam menjalankan jabatan atau pekerjaan,
forensik dan dokter forensik yang juga Sarjana Hukum (SH). diancam karena penganiayaan ringan dengan pidana
Proses pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling
menggunakan peralatan pendukung untuk memastikan banyak empat ribu lima ratus rupiah. Pidana dapat
seluruh data yang terkumpul terdokumentasi dengan baik. ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan
Peneliti menggunakan alat perekam suara dan catatan, dan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi
alat perekam suara dan gambar pada proses FGD. bawahannya.
Setelah data penelitian dikumpulkan, maka peneliti 2. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
melakukan proses analisis yang dimulai dengan proses
reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Pada proses Setelah dilakukan penelusuran terhadap KUHP Belanda
analisis data, peneliti mencatat secara rinci dan teliti hasil (Wetboek van Straftrecht) tahun 1881 maupun yang telah
wawancara mendalam serta FGD dalam bentuk transkripsi. direvisi tahun 1994 tidak ditemukan adanya pasal tentang
Peneliti juga melakukan pengkodean terhadap data yang penganiayaan ringan dalam bab Mishandling, sehingga pasal
direduksi dan mendiskusikannya sehingga data-data yang 352 KUHP tidak dapat diketahui tulisan aslinya yang
dianggap temuan dan pengembangan teori dapat di berbahasa belanda. pasal 352 KUHP hanya berlaku di Hindia-
indentifikasi. Pada proses penyajian data, hasil reduksi data Belanda saja dengan mempergunakan Bahasa Indonesia.

516 J Indon Med Assoc, Volum: 67, Nomor: 11, November 2017
Analisis Medikolegal terhadap Kriteria Derajat Luka Menurut Kitab Undang-Undang

Tabel 1. Tema dan Subkategori Tema Wawancara Mendalam Pakar Pidana dan Hakim

Tema Subkategori tema Koding

Pengertian penganiayaan menurut a. Definisi pasal 351 KUHP jelas rasa 1. penganiayaan itu adalah perbuatan yang menimbulkan
pasal 351 KUHP sakit secara fisik 2. Penganiayaan itu dengan sengaja mengakibatkan rasa s
akit atau luka pada orang
b. Definisi pasal 351 KUHP tidak jelas 1. pengertian penganiayaan tidak ada definisinya
Pengertian “penyakit” pada pasal a. Definisi “penyakit” tidak ada tercan- 1. tidak ada rumusan mengenai penyakit
352 KUHP. tum pada pasal 352 KUHP.
b. beda “penyakit” dengan “sakit” 1. penyakit berbeda dengan sakit( penyakit itu “Zicht,”
sakit itu “pain”)
2. penyakit adalah apa yang ada sebelumnya pada korban
Luka yang menimbulkan penyakit a. tidak ada kriteria luka yang menimbul- 1. tidak pernah terbahas dengan jelasdiliteratur
kan penyakit. 2. hakim berpedoman kepada hasil visum dokter.
b. kriteria luka yang menimbulkan pe- 1. kategori luka-lukanya yang menimbulkan penyakit
nyakit adalah infeksi atau pun luka dengan komplikasi
Kesetaraan kata “atau” dalam pasal a. Penggunaan kata “atau” sebagai 1. kata “atau’ diartikan sebagai “pilihan”
352 KUHP alternatif
Rumusan luka sedang sesuai pasal a. Ada definisi luka sedang 1. luka sedang didefinisi kan sebagai luka yang menimbul-
360 KUHP kan sakit atau penyakit
Pengertian pasal 352
i. Frasa “menimbulkan penyakit a. Frasa “menimbulkan penyakit” pada i 1. Frasa i merupakan luka sedang
yang tidak mengakibatkan hala- sesuai pasal 2. Frasa i sesuai pasal 352 KUHP
ngan dalam melakukan pekerja-
an, jabatan dan pencaharian.
ii. Frasa “menimbulkan penyakit b. Frasa “menimbulkan penyakit” pada ii 1. Frasa ii sesuai pasal 351 KUHP
yang mengakibatkan halangan memiliki 2 tingkatan 2. Frasa ii sesuai pasal 90 KUHP
dalam melakukan pekerjaan,
jabatan dan pencaharian.
Kriteria untuk jenis “luka yang me- a. Kriteria jenis “luka yang menimbulkan 1. Tidak ada kriteria “luka yang menimbulkan penyakit”
nimbulkan penyakit” penyakit” tidak ada.
Rumusan Derajat Luka berat pada
pasal 90 KUHP
a. Jatuh sakit atau mendapat luka a. Memahami luka berat terkait luka dan 1. Bila lukanya dapat sembuh tetapi fungsinya tidak
yang diharapankan akan sem- fungsinya sempurna maka termasuk luka berat
buh secara sempurna atau yang
menimbulkan bahaya maut .
b. Menghubungkan upaya-upaya pengo- 1. Jenis pengobatan tidak mempengaruhi derajat luka
batan yang luar biasa (extraordinary)
dengan derajat luka berat.
c. Menjelaskan hubungan antara pengo- 1. Luka berat menimbulkan bahaya maut
batan/tindakan yang dilakukan terha-
dap kondisi kritis pasien
b. Untuk selamanya tidak mampu a. Menjelaskan hubungan luka berat de- 1. Luka berat dipengaruhi jenis pekerjaannya
menjalankan tugas jabatan atau ngan jenis pekerjaan tertentu
pekerjaan pencaharian yang me-
rupakan mata pencaharian.
b. Hubungan luka berat dengan jenis pe- 1. Penentuan derajat luka berat dapat dipertimbangkan
kerjaan yang disesuaikan dengan ke- dari jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan kemam-
mampuan saat tertentu puan korban saat itu.
c. hubungan luka berat terkait pekerjaan 1. Luka berat dapat dipengaruhi jenis pekerjaannya
bila berpindah jabatan atau pekerjaan/ walaupun telah berpindah pekerjaan
pencaharian
c. Mendapat cacat berat a. Mendefinisikan cacat berat 1. Cacat berat itu cacat fisik
b. Menjelaskan definisi cacat bila dihu- 1. Tidak ada definisi “cacat yang untuk melakukan
bungkan dengan melakukan kegiatan kegiatan sehari-hari membutuhkan bantuan orang
sehari-hari yang membutuhkan ban- lain”.
tuan orang lain
d. Menderita sakit lumpuh a. kriteria kelumpuhan tidak tercantum 1. tidak ada kriteria kelumpuhan
di pasal 90 KUHP
e. Terganggunya daya pikir selama a. Menjelaskan definisi kurang atau lebih 1. Bila kurang dari 4 minggu maka tidak masuk luka berat
lebih dari empat minggu 4minggu
b. Kesetaraan pengertian “daya pikir” 2. “daya pikir” diartikan sebagai penurunan kesadaran
dengan penurunan kesadaran, tidak
cakap hukum (fungsi luhur).
f. gugurnya atau terbunuhnya
kandungan seorang perempuan a. Memahami frasa “gugur atau matinya 1. gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
kandungan seorang perempuan” merupakan luka berat

J Indon Med Assoc, Volum: 67, Nomor: 11, November 2017 517
Analisis Medikolegal terhadap Kriteria Derajat Luka Menurut Kitab Undang-Undang

Tabel 2. Tema dan Subkategori Tema Focus Group Discussion I dengan Hakim, Advokat dan Dokter Forensik

Tema Subkategori Tema Koding

Pengertian penganiayaan menurut 351 a. Definisi 351 jelas 1. Penganiayaan tidak harus menimbulkan penyakit atau
menimbulkan luka
Pengertian “penyakit” pada pasal 352 a. Mampu menjelaskan definisi 1. Penyakit adalah keadaan patologis yang berdampak
“penyakit” pada fisiologis dan anatomi.
b. “penyakit” dengan “sakit” berbeda 1. Penyakit itu adalah ziekte dan kemudian sakit adalah
pijn.
2. penyakit itu adalah suatu diagnosis, adanya suatu
kelainan, kelainan dari keadaan normal, keadaan pato-
logis. Sedangkan sakit sama dengan nyeri.
Luka yang menimbulkan penyakit a. Ada kriteria luka yang menimbul-. 1. Luka yang menimbulkan penyakit jika ditemukan
kan penyakit kelainan fisiologi atau anatomis.
Luka yang “tidak menimbulkan penyakit” a. Ada Kriteria luka yang tidak me- 1. Luka yang tidak menimbulkan penyakit adalah luka
nimbulkan penyakit yang dapat sembuh sempurna dan tidak mengganggu
organ-organ vital.
Kesetaraan berdasarkan kata “Atau” a. Penggunaan “atau” dalam pasal 1. Kata “atau” merupakan pilihan.
dalam 352 KUHP 352 KUHP
Rumusan luka sedang sesuai pasal a. Memahami Definisi luka sedang 1. Luka sedang merujuk ke pasal 360 ayat 2
360 KUHP
Luka yang menimbulkan penyakit a. tidak ada kriteria luka yang menim-. 1. Tidak ada istilah “luka yang menimbulkan penyakit”
bulkan penyakit didalam undang-undang
Rumusan Derajat Luka berat pada pasal
90 KUHP
a. Jatuh sakit atau mendapat luka a. Memahami luka berat terkait luka 1. Bila lukanya dapat sembuh tetapi fungsinya tidak
yang diharapankan akan sembuh dan fungsinya sempurna maka termasuk luka berat
secara sempurna atau yang menim-
bulkan bahaya maut .
b. Menghubungkan upaya-upaya pe- 1. Jenis pengobatan tidak mempengaruhi derajat luka
ngobatan yang luar biasa (extraor-
dinary) dengan derajat luka berat.
c. Menjelaskan hubungan antara pe- 1. luka yang menimbulkan bahaya maut atau dalam
ngobatan/tindakan yang dilakukan keadaan kritis adalah luka berat
terhadap kondisi kritis pasien
b. Untuk selamanya tidak mampu menja- a. Menjelaskan hubungan luka berat 1. Tidak ada hubungan dengan jenis pekerjaan tertentu
lankan tugas jabatan atau pekerjaan dengan jenis pekerjaan tertentu
yang merupakan mata pencaharian
b. Hubungan luka berat dengan jenis 1. Penentuan derajat luka berat tidak relevan dengan
pekerjaan yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan tertentu yang disesuaikan dengan
kemampuan saat tertentu kemampuan korban saat itu.
c. Mendapat cacat berat a. Mendefinisikan cacat berat 1. Cacat adalah kehilangan fungsi
d. Menderita sakit lumpuh a. Menjelaskan kriteria kelumpuhan 1. Lumpuh terjadi hanya pada otot
2. Lumpuh adalah apabila tidak dapat menggerakkan
anggota badan
e. Terganggunya daya pikir selama a. Menjelaskan definisi kurang atau 1. Bila lebih dari 4 minggu maka masuk luka berat, jika
lebih dari empat minggu lebih 4 minggu kurang 4 minggu maka bukan luka berat
f. gugurnya atau terbunuhnya kandu- a. Memahami frasa “gugur atau mati- 1. gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
ngan seorang perempuan nya kandungan seorang perempuan” merupakan luka berat

Berdasarkan narasumber maka, pasal 352 KUHP menyebabkan orang lain luka sedemikian rupa sehingga or-
bertentangan dengan pasal 351 KUHP ayat (4) dan (5). ang itu menjadi sakit sementara atau tidak dapat menjalankan
jabatan atau pekerjaannya sementara, diancam dengan pidana
Rumusan Luka Sedang penjara paling lama sembilan bulan atau pidana kurungan
Di Indonesia dikenal 3 kategori derajat luka, yaitu luka paling lama enam bulan atau pidana denda paling tinggi empat
derajat ringan, sedang, dan berat. Sayangnya perundang- ribu lima ratus rupiah”. Pasal tersebut juga berhubungan
undangan di Indonesia hanya mengatur luka berat pada pasal dengan pasal 351 ayat (4) yaitu: “Dengan sengaja merusak
90 KUHP sedangkan luka sedang dan luka ringan tidak kesehatan orang disamakan dengan penganiayaan”.
disebutkan. Selain luka berat undang-undang hanya Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa
menyebutkan “luka” pada pasal 360 ayat (2) yaitu: pendapat mengenai definisi luka sedang. Sebagian nara
“Barangsiapa karena kesalahannya (kealpaannya) sumber mengatakan tidak ada definisi luka sedang pada

518 J Indon Med Assoc, Volum: 67, Nomor: 11, November 2017
Analisis Medikolegal terhadap Kriteria Derajat Luka Menurut Kitab Undang-Undang

Tabel 3. Tema dan Subkategori Tema Focus Group Discussion II dengan Dokter Forensik dan Dokter Forensik Sekaligus
Sarjana Hukum

Tema Subkategori tema Koding

Pengertian “sakit” a. memahami definisi sakit 1. sakit itu dia melihat orangnya secara utuh
2. seseorang dikatakan sakit kalau dia menderita
penyakit menahun
3. sakit adalah suatu keadaan yang tidak menye-
nangkan menimpa seseorang baik jasmani rohani
4. sakit adalah keadaan yang diakibatkan oleh
bermacam-macam hal, bisa kejadian atau kelainan
5. KBBI: sakit adalah berasa tidak nyaman pada tubuh
atau bagian tubuh karena menderita sesuatu
b. memahami kriteria “sakit” 1. sakit itu kalau dia menyebabkan aktivitas kerja atau
kegiatannya terganggu
2. kalau sakit bersifat subjektif, kalau penyakit bersifat
objektif
Pengertian “penyakit” a. memahami definisi “penyakit” 1. Penyakit itu adalah yang diderita itu apa, diagnosis itu
apa, jadi melihat apa yang diderita oleh orang itu
Penyakit itu adalah yang diderita itu apa, diagnosis itu
apa, jadi melihat apa yang diderita oleh orang itu.
2. penyakit merupakan pengakuan sosial bahwa
seseorang tidak dapat menjalankan peran normalnya
secara wajar
3. penyakit itu sesuatu yang menyebabkan terjadinya
gangguan pada makhluk hidup
b. memahami kriteria “penyakit” 1. ada pengakuan sosial bahwa seseorang tidak dapat
menjalankan peran normalnya secara wajar
Kriteria Derajat Luka berat pada pasal
90 KUHP
a. Jatuh sakit atau mendapat luka a. Memahami definisi “jatuh sakit” 1. “jatuh sakit” setara dengan penyakit
yang diharapankan akan sembuh
secara sempurna atau yang me-
nimbulkan bahaya maut
b. Untuk selamanya tidak mampu a. Memahami kriteria frasa “Untuk 1. dokter tidak dapat menentukan kemampuan pekerjaan
menjalankan tugas jabatan atau selamanya tidak mampu menja- jabatan pada jenis pekerjaan tertentu
pekerjaan pencaharian yang me- lankan tugas jabatan atau peker-
rupakan mata pencaharian. jaan yang merupakan pencaharian;
c. Kehilangan salah satu panca a. Memahami kriteria frasa “kehi- 1. kehilangan pancaindera dapat ditetapkan oleh ahli
indera langan salah satu panca indera”. indera terkait
d. Mendapat cacat berat a. Mendefinisikan cacat berat 1. Cacat berat adalah cacat secara anatomis dan fisiologis
e. Mederita sakit lumpuh a. Tidak ada kriteria sakit lumpuh 1. Dokter hanya menyebutkan kelainan/gangguan otot
yang terkena
f. Terganggunya daya pikir selama a. Memahami daya pikir 1. Daya pikir adalah kongnitif
lebih dari empat minggu 2. gangguan kongnitif juga gangguan fungsi luhur, ada
gangguan bahasa, disleksia, mengingat, memahami,
melakukan penerapan, menganalisis, mensintesis,
menilai.
g. gugurnya atau terbunuhnya kan- b. Memahami frasa “gugur atau ma- 1. gugur itu keluar bayinya, kalau matinya kandungan itu
dungan seorang perempuan tinya kandungan seorang perem- janinnya mati.
puan” 2. Gugur itu keluar, tidak dipersoalkan mati atau hidup
3. tidak dipersoalkan lamanya usia kehamilan

KUHP. Di sisi lain, ada narasumber yang menyatakan luka Rumusan Luka Berat
sedang adalah luka yang menimbulkan sakit atau penyakit Luka berat pada pasal 90 KUHP menurut Engelbrecht,
dan sebagian lagi menyatakan bahwa luka sedang dapat adalah (a) jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak dapat
merujuk pada pasal 360 KUHP ayat (2) sehingga dapat diharapkan akan sembuh secara sempurna, atau yang
dirumuskan bahwa luka sedang itu bukanlah luka berat menimbulkan bahaya maut; (b) Untuk selamanya tidak mampu
maupun luka ringan. Pada kasus penganiayaan rumusan luka menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan yang merupakan
sedang tidak bisa digunakan namun jika rumusan luka sedang pencaharian; (c) Kehilangan salah satu panca indera; (d)
ingin tetap digunakan dapat dipakai untuk merujuk ke pasal Mendapat cacat berat; (e) Menderita sakit lumpuh; (f)
360 KUHP ayat 2.

J Indon Med Assoc, Volum: 67, Nomor: 11, November 2017 519
Analisis Medikolegal terhadap Kriteria Derajat Luka Menurut Kitab Undang-Undang

Terganggunya daya pikir selama lebih dari empat minggu; tubuh dan atau anatomis. Dalam merumuskan cacat berat ini
(g) Gugur atau terbunuhnya kandungan seorang dokter hanya sebatas menyebutkan kondisi mediknya saja.
perempuan.7 Menurut hasil penelitian wawancara mendalam, istilah
Pada penelitian ini rumusan kriteria medis luka berat “menderita sakit lumpuh” tidak dijabarkan dengan kriteria
dari pengertian luka berat dalam pasal 90 KUHP adalah”jatuh yang jelas. Sedangkan berdasarkan narasumber FGD, dokter
sakit atau mendapat luka yang tidak dapat diharapkan akan hanya menyebutkan kelainan/gangguan otot yang terkena,
sembuh secara sempurna, atau yang menimbulkan bahaya misalnya lumpuh dengan kekuatan berapa dan pada bagian
maut. Hasil wawancara mendalam menunjukkan bahwa jika tubuh yang mana. Dalam peraturan perundang-undangan
suatu luka dapat sembuh tetapi fungsinya tidak sempurna, tidak disebutkan lamanya kelumpuhan dan sifat kelumpuhan
maka luka tersebut termasuk luka berat dan upaya yang sementara atau menetap.
pengobatan yang luar biasa (extraordinary) tidak Narasumber wawancara mendalam tidak mengetahui
mempengaruhi derajat luka berat. Berdasarkan hasil FGD alasan kenapa batasan terganggunya daya pikir hanya selama
terhadap frasa pada point (a) pasal 90 KUHP, maka dapat empat minggupada frasa “Terganggunya daya pikir selama
diketahui bahwa frasa “jatuh sakit” dapat setara dengan lebih dari empat minggu.” Jika jangka waktu lebih lama dari
penyakit. Di sisi lain, frasa “mendapat luka yang tidak dapat 4empat minggu maka keadaan tersebut tidak termasuk
diharapkan akan sembuh secara sempurna,” disepakati kategori luka berat. Frasa “daya pikir” pada pernyataan
sebagai berikut: (1) Penilaian luka harus memperhatikan nilai tersebut diartikan sebagai penurunan kesadaran.
anatomis dan fisiologis; (2) Penilaian harus dilakukan bila Berdasarkan hasil FGD “daya pikir” diartikan sebagai
telah diketahui kondisi akhir luka; dan (3) Apabila penilaian kemampuan kognitif, yang termasuk di antaranya adalah:
belum dapat dilakukan maka dokter dapat mengeluarkan gangguan fungsi luhur, gangguan bahasa, disleksia,
laporan sementara tanpa menyimpulkan derajat lukanya. gangguan penilaian, gangguan pema-haman, gangguan
Penjabaran definisi tersebut sesuai dengan pendapat penerapan, gangguan analisa, dan gangguan sintesis.
Bemmelenyang menyatakanpenganiayaan berat, akan Narasumber FGD juga mengungkapkan bahwaapabila
menimbulkan luka-luka berat. Luka berat yang dimaksud gangguan daya pikir kurang dari empat minggu maka tidak
adalah luka jasmani untuk selama-lamanya atau rusaknya termasuk kedalam kategori luka berat. Penentuan gangguan
salah satu bagian tubuh sehingga tidak dapat dipergunakan. daya pikir dapat ditetapkan oleh ahlinya.
Menurut pendapat Langemeijer, luka jasmani berat harus Frasa “Gugur atau terbunuhnya kandungan seorang
memperhatikan banyak faktor. Selain tidak memberikan perempuan” menurut wawancara mendalam dan FGD diartikan
harapan sembuh luka berat juga menimbulkan kematian, sakit sebagai”luka berat dapat menyebabkan gugur atau
atau luka yang memakan waktu lama untuk sembuh kembali terbunuhnya kandungan seorang perempuan.” Narasumber
atau kemungkinan besar tidak akan sembuh kembali.27 FGD menyatakan bahwa gugur diartikan keluarnya janin dari
Rumusan “untuk selamanya tidak mampu menjalankan rahim, sedangkan terbunuhnya kandungan diartikan
tugas jabatan atau pekerjaan yang merupakan penca- kematian janin dalam kandungan. Gugur atau terbunuhnya
harian”secara garis besar menimbulkan dua pendapat yang kandungan tersebut dinilai tanpa memperkirakan usia
didapat dari wawancara mendalam dan FGD. Dari wawancara kehamilan dan apakah janin dan bayi yang lahir berada dalam
mendalam jenis pekerjaan dianggap berpengaruh dalam keadaan hidup atau mati.
rumusan luka berat. Sedangkan berdasarkan FGD didapatkan
bahwa dokter tidak dapat menentukan kemampuan pekerjaan Kes im pu lan
jabatan pada jenis pekerjaan tertentu oleh karena terdapatnya Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa luka
variasi yang besar, dan perbedaan kemampuan seseorang terbagi menjadi dua yaitu luka berat pada pasal 90 KUHP
untuk menjalankan jenis pekerjaan tertentu. dan luka sedemikian rupa pada pasal 360 KUHP ayat (2).
Konsep “kehilangan salah satu panca indera” menurut Luka berat disimpulkan dengan menyebutkan kondisi
hasil wawancara mendalam didapatkan bahwa panca indera mediknya saja. Terdapat perbedaan pemahaman antara pakar
yang dimaksud pada frasa ini adalah penglihatan, pidana, hakim, advokat dan dokter forensik.
pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan. Hasil
FGD mengungkapkan bahwa kehilangan panca indera dapat DaftarPustaka
ditetapkan oleh ahli indera terkait. Sedangkan dokter 1. Afandi D. Visum et repertum: tatalaksana dan teknik Pembuatan.
menuliskan apa yang ditemukannya misalnya kehilangan Pekanbaru: UR Press; 2011.
2. Herkutanto. Peningkatan kualitas pembuatan visum et repertum
penglihatan pada mata kiri atau penurunan ketajaman (VeR) kecederaan di rumah sakit melalui pelatihan dokter unit
penglihatan pada mata kiri. gawat darurat (UGD). JPMK. 2005;8(3):163-9.
Frasa “Mendapat cacat berat” berdasarkan wawancara 3. Afandi D. Visum et repertum: aspek medikolegal dan penentuan
mendalam mengungkapkan bahwa cacat berat hanya terbatas derajat luka. Maj Kedokt Indon. 2010;60(4):188-95.
4. Herkutanto. Kualitas visum et repertum perlukaan di Jakarta dan
pada cacat fisik saja. Sedangkan berdasarkan narasumber faktor yang mempengaruhinya. Maj Kedokt Indon. 2004;
FGD, cacat berat ditetapkan jika terjadi kehilangan fungsi 54(9):355-60.

520 J Indon Med Assoc, Volum: 67, Nomor: 11, November 2017
Analisis Medikolegal terhadap Kriteria Derajat Luka Menurut Kitab Undang-Undang

5. Sugiharto AF. Metode diagnosis derajat luka ringan dan sedang 7. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dalam Himpunan
dengan menggunakan TRISS sebagai landasan obyektifitas Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia menurut
kesimpulan visum et repertum [tesis]. Jakarta: Universitas Indo- sistem Engelbrecht. Jakarta: Intermasa; 2006.h.1710-43.
nesia; 2009.
6. Afandi D. Total Luas Luka sebagai Indikator Penentuan Derajat
Luka pada Kasus Medikolegal. Pekanbaru: Universitas Riau; 2015.

J Indon Med Assoc, Volum: 67, Nomor: 11, November 2017 521

Вам также может понравиться

  • MOCA-InA (Instruksi Dan Penilaian)
    MOCA-InA (Instruksi Dan Penilaian)
    Документ11 страниц
    MOCA-InA (Instruksi Dan Penilaian)
    Ragil Romly
    90% (10)
  • Tugas Sagita
    Tugas Sagita
    Документ1 страница
    Tugas Sagita
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • REFKA ISCHIALGIA Wulan
    REFKA ISCHIALGIA Wulan
    Документ25 страниц
    REFKA ISCHIALGIA Wulan
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Wayan Suban Kardi
    Wayan Suban Kardi
    Документ1 страница
    Wayan Suban Kardi
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • REFKA BELLS PALSY Junita
    REFKA BELLS PALSY Junita
    Документ27 страниц
    REFKA BELLS PALSY Junita
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Tutorial Jiwa
    Tutorial Jiwa
    Документ13 страниц
    Tutorial Jiwa
    Ivana Minel Sintise
    Оценок пока нет
  • Refka Migrain Wisnu
    Refka Migrain Wisnu
    Документ23 страницы
    Refka Migrain Wisnu
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Interpretasi Forensik Benda Tajam Wisnu
    Interpretasi Forensik Benda Tajam Wisnu
    Документ8 страниц
    Interpretasi Forensik Benda Tajam Wisnu
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Skenario Kesehatan Ibu Dan Anak
    Skenario Kesehatan Ibu Dan Anak
    Документ4 страницы
    Skenario Kesehatan Ibu Dan Anak
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Tutorial DR - Alfrida
    Tutorial DR - Alfrida
    Документ7 страниц
    Tutorial DR - Alfrida
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Ikm Survey Kesehatan
    Ikm Survey Kesehatan
    Документ9 страниц
    Ikm Survey Kesehatan
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • ABC
    ABC
    Документ12 страниц
    ABC
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • 3664 7063 1 SM
    3664 7063 1 SM
    Документ8 страниц
    3664 7063 1 SM
    hadisa fadilla
    Оценок пока нет
  • Soal Blok 12 2016
    Soal Blok 12 2016
    Документ9 страниц
    Soal Blok 12 2016
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • VER
    VER
    Документ3 страницы
    VER
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Tutorial Paraparese
    Tutorial Paraparese
    Документ8 страниц
    Tutorial Paraparese
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Pain (Nosisptif Dan Neuropati
    Pain (Nosisptif Dan Neuropati
    Документ34 страницы
    Pain (Nosisptif Dan Neuropati
    wahyura
    100% (2)
  • Journal ReadingApril 2019
    Journal ReadingApril 2019
    Документ1 страница
    Journal ReadingApril 2019
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • REFLEKSI KASUS Epilepsi
    REFLEKSI KASUS Epilepsi
    Документ2 страницы
    REFLEKSI KASUS Epilepsi
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Refka Plasenta Previa Totalis
    Refka Plasenta Previa Totalis
    Документ13 страниц
    Refka Plasenta Previa Totalis
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Hernia Scrotalis Reponibel Dextra
    Hernia Scrotalis Reponibel Dextra
    Документ20 страниц
    Hernia Scrotalis Reponibel Dextra
    Intan Sari
    Оценок пока нет
  • Pain (Nosisptif Dan Neuropati
    Pain (Nosisptif Dan Neuropati
    Документ34 страницы
    Pain (Nosisptif Dan Neuropati
    wahyura
    100% (2)
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ31 страница
    Bab Ii
    Tri Myly
    Оценок пока нет
  • News of Novel
    News of Novel
    Документ142 страницы
    News of Novel
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Tutorial Paraparese
    Tutorial Paraparese
    Документ8 страниц
    Tutorial Paraparese
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Istilah Ekonomi
    Istilah Ekonomi
    Документ4 страницы
    Istilah Ekonomi
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Refka Jiwa Anuta Wisnu
    Refka Jiwa Anuta Wisnu
    Документ9 страниц
    Refka Jiwa Anuta Wisnu
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Medulla Spinalis
    Medulla Spinalis
    Документ1 страница
    Medulla Spinalis
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Biologi Soal
    Biologi Soal
    Документ22 страницы
    Biologi Soal
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет
  • Arthropoda Atau Hewan Berbuku
    Arthropoda Atau Hewan Berbuku
    Документ3 страницы
    Arthropoda Atau Hewan Berbuku
    RickyRicardoSandyPutra
    Оценок пока нет