Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan HidayahNya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam Sistem Dan
Pelayanan Kesehatan di Indonesia.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya masih memiliki kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 3
B. TUJUAN ........................................................................................................................................... 4
BAB II PERMASALAHAN........................................................................................................................... 5
1. Bagaimanakah Sistem Kesehatan Di Indonesia ?............................................................................ 5
2. Bagaimanakah Pelayanan Kesehatan Di Indonesia ? ..................................................................... 5
3. Apa Saja Undang Undang Kesehatan Di Indonesia ? ...................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 6
1. Sistem Kesehatan di Indonesia ................................................................................................... 6
2. Pelayanan Kesehatan di Indonesia ............................................................................................. 7
3. Undang – undang Kesehatan di Indonesia.................................................................................. 9
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 13
B. SARAN ........................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 14
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping sandang, pangan dan papan.
merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat. Kesehatan juga merupakan salah
satu kebutuhan dasar manusia, disamping sandang, pangan dan papan. Dengan
tuntunan yang dipandang semakin perlu, karena etika kesehatan membahas tentang tata susila
dokter dalam menjalankan profesi, khususnya yang berkaitan dengan pasien. Oleh karena itu
dibandingkan dengan ketentuan hukum umum (Lex generale). Konsep dasar hukum
kesehatan mempunyai ciri istimewa yaitu beraspek: (1) Hak Azasi Manusia (HAM), (2)
Kesepakatan internasional, (3) Legal baik pada level nasional maupun internasional, (4) Iptek
yang termasuk tenaga kesehatan professional. Komponen hukum kesehatan tumbuh dari
keterpaduan hukum administrasi, hukum pidana, hukum perdata dan hukum internasional.
Dalil yang berkembang dalam hukum kesehatan dan pelayanan kesehatan dapat mencakup
legalisasi dalam moral dan moralisasi dalam hukum sebagai suatu dalil yang harus mulai
tanggung jawab pemerintah dan swasta dengan kemitraan kepada pihak masyarakat. 2.
Semata-mata tidak mencari keuntungan. Dua batasan nilai norma hukum tersebut perlu ditaati
agar tidak mengakibatkan reaksi masyarakat dan tumbuh konflik dengan gugatan tuntutan
hukum.
3
B. TUJUAN
5. Diharapkan kaum remaja dapat menyikapi diri terhadap kemajuan sistem kesehatan
4
BAB II PERMASALAHAN
5
BAB III PEMBAHASAN
Sistem kesehatan di indonesia adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply
side) dan orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap
wilayah, serta negara dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk
manusia maupun dalam bentuk material. Sistem kesehatan tidak terbatas pada seperangkat
institusi yang mengatur, membiayai, atau memberikan pelayanan, namun juga termasuk
kelompok aneka organisasi yang memberikan input pada pelayanan kesehatan, utamanya
sumber daya manusia, sumber daya fisik (fasilitas dan alat), serta pengetahuan/teknologi
(WHO SEARO, 2000). Organisasi ini termasuk universitas dan lembaga pendidikan lain,
teknologi spesifik seperti produk farmasi, alat dan suku cadang. WHO mendefinisikan sistem
kesehatan sebagai seluruh kegiatan yang mana mempunyai maksud utama untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan. Mengingat maksud tersebut di atas, maka termasuk
dalam hal ini tidak saja pelayanan kesehatan formal, tapi juga non formal, seperti halnya
kesehatan dan pencegahan penyakit, peningkatan keamanan lingkungan dan jalan raya ,
pendidikan yang berhubungan dengan kesehatan merupakan bagian dari sistem. Sistem
kesehatan paling tidak mempunyai 4 fungsi pokok yaitu: Pelayanan kesehatan, pembiayaan
6
2. Pelayanan Kesehatan di Indonesia
Pelayanan kesehatan di indonesia dapat diperoleh mulai dari tingkat puskesmas, rumah sakit,
dokter praktek swasta dan lain-lain. Masyarakat dewasa ini sudah makin kritis menyoroti
kesehatan yang baik dari pihak rumah sakit, disisi lain pemerintah belum dapat memberikan
rumah sakit swasta yang berorientasi bisnis, dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan
baik. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan tenaga kesehatan yang trampil
dan fasilitas rumah sakit yang baik, tetapi tidak semua rumah sakit dapat memenuhi kriteria
tersebut sehingga meningkatnya kerumitan system pelayanan kesehatan dewasa ini. Salah
satu penilaian dari pelayanan kesehatan dapat kita lihat dari pencatatan rekam medis atau
rekam kesehatan. Dari pencatatan rekam medis dapat mengambarkan kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan pada pasien, juga meyumbangkan hal penting dibidang hukum
kesehatan, pendidikan, penelitian dan akriditasi rumah sakit. Rekam medis mengandung dua
macam informasi yaitu; 1. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan, yaitu merupakan
mengenai hal tersebut ada kewajiban simpan rahasia kedokteran. 2. Informasi yang tidak
mengandung nilai kerahasiaan suatu hal yang harus diingat bahwa berkas catatan medik asli
tetap harus disimpan di rumah sakit dan tidak boleh diserahkan pada pasien, pengacara atau
siapapun. Berkas catatan medik tersebut merupakan bukti penting bagi rumah sakit apabila
kelak timbul suatu perkara, karena memuat catatan penting tentang apa yang telah dikerjakan
dirumah sakit. Catatan medik harus disimpan selama jangka waktu tertentu untuk
dokumentasi pasien. Untuk suatu rumah sakit rekam medis adalah penting dalam
mortalitas, morbiditas dan perawatan penderita yang lebih sempurna. Pengisian rekam medis
7
serta penyelesaiannya adalah tanggung jawab penuh dokter yang merawat pasien tersebut,
catatan itu harus ditulis dengan cermat, singkat dan jelas. Dalam menciptakan rekam medis
yang baik diperlukan adanya kerja sama dan usaha-usaha yang bersifat koordinatif antara
berbagai pihak yang samasama melayani perawatan dan pengobatan terhadap penderita.
8
3. Undang – undang Kesehatan di Indonesia
Hukum kesehatan merupakan suatu bidang spesialisasi ilmu hukum yang relatif masih baru di
Indonesia. Hukum kesehatan mencakup segala peraturan dan aturan yang secara langsung
berkaitan dengan pemeliharaan dan perawatan kesehatan yang terancam atau kesehatan yang
rusak. Hukum kesehatan mencakup penerapan hukum perdata dan hukum pidana yang
a. Tenaga kesehatan sarjana yaitu: dokter, dokter gigi, apoteker dan sarjana lain di bidang
kesehatan.
b. Tenaga kesehatan sarjana muda, menengah dan rendah; (1). bidang farmasi (2). bidang
9
Dalam melakukan tugasnya dokter dan tenaga kesehatan harus mematuhi segala aspek
masalah penting, karena membawa akibat yang berat, terutama akan merusak kepercayaan
masyarakat terhadap profesi kesehatan. Suatu kesalahan dalam melakukan profesi dapat
disebabkan karena Kekurangan; (1) pengetahuan (2) pengalaman (3) pengertian. Ketiga
faktor tersebut menyebabkan kesalahan dalam mengambil keputusan atau penilaian. Contoh:
kejadian tindakan malpraktek Malpraktek adalah suatu tindaka praktek yang buruk, dengan
kata lain adalah kelalaian dokter dalam melaksanakan profesinya, apabila hal tersebut
diadukan kepada pihak yang berwajib, maka akan diproses secara hukum dan pihak
pengadilan yang akan membuktikan apakah tuduhan tersebut benar atau salah. Upaya-upaya
kemampuan profesi para dokter untuk mengikuti kemajuan ilmu kedokteran atau
profesional. Dalam program ini perlu diingatkan tentang kode etik dan kemampuan
melakukan konseling dengan baik. 2. Pengetahuan pengawasan perilaku etis. Upaya ini akan
mendorong dokter untuk senantiasa bersikap hati-hati. Dengan berusaha berperilaku etis,
sehingga semakin jauh dari tindakan melanggar hukum. 3. Penyusunan protokol pelayanan
kesehatan, misalnya petunjuk tentang “informed consent”. Protokol ini dapat dijadikan
pegangan bilamana dokter dituduh telah melakukan kelalaian. Selama dokter bertindak sesuai
10
Beberapa contoh malpraktek di bidang hukum pidana:
1. Menipu Pasien
8. Tidak memberikan pertolongan pada orang yang berada dalam keadaan bahaya maut
10. Euthanasia
11
Keberhasilan pembangunan nasional telah meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.
Masyarakat menjadi lebih kritis terhadap pelayanan jasa-jasa yang mereka terima, termasuk
pelayanan dokter, perawat, bidan, apoteker, dan lain-lain. Dengan meningkatnya kesadaran
hukum ini, tidak jarang masyarakat mencampurbaurkan antara etika dan hukum. Hal ini
disebabkan karena masyarakat tidak mengetahui perbedaan dari keduanya yang sama-sama
12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem dan pelayanan kesehatan di indonesia adalah sebuah konsep dimana konsep ini
juga memiliki beberapa teori seperti input, proses, output, dampak, umpan balik dan
lingkungan. Selain itu sistem pelayanan kesehatan memiliki beberapa tingkatan seperti
promosi kesehatan, perlindungan khusus, diagnosa dini dan pengobatan segera, pembatasan
cacat, dan rehabilitas. Dalam sistem pelayanan kesehatan terdapat beberapa lembaga yang
terkait seperti rawat jalan, institusi, hospice, community based agency dalam rangka
B. SARAN
Sistem dan pelayanan kesehatan di indonesia hendaknya dijadikan sebagai acuan bagi para
tenaga kesehatan untuk terus memberikan pelayanan yang optimal dengan hasil yang
13
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Hidayat A. Aziz. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Penerbit Salemba
Medika. Jakarta.
http://beequinn.wordpress.com/nursing/kdk-konsep-dasar-keperawatan/sistem-pelayanan-
14