Вы находитесь на странице: 1из 9

OSCE

ujian bedahh
1.pasien usia 25 thn datang dengan keluhan tidak bisa pipis
paska kecelakaan motor.
a. lakukan anamnesis terarah thdp pasien ini
b. lakukan pemeriksaan fisik urogenital
c. Diagnosis
d. lakukan tatalaksana non farmakologis pada pasien ini

2. pasien ayu usia 25.thn datang dgn keluhan penurunan


kesadaran. stimulus nyeri pada tangan kiri lebih kuat menepis
nyeri, pupil kanan lebih melebar ketimbang yg kiri. pasien
dibawa ke rsu. anda sbg dokter berbicara kepada kakak
pasien.
a. jelaskan kondisi pasien, perbedaan kesadaran antara pasien
dgn org normal
b. jelaskan mekanisme dari terjadinya manifestasi klinis
pasien
c diagnosis pasien
d. tatalaksana yg akan dilakukan thdp pasien (pemeriksaan
penunjang yg lu minta sama operasi apa)
e. prognosis pasien

3. pasien dateng akibat kll dan nyeri pada tungkai bawah


kanan. pasiennya sih nanti ketauan dari pemeriksaan ada
fraktur femur 1/3 mdial dextra segmental non komplikata.
a. lakukan tatalaksana awal pada pasien ini (bidai)
b. diagnosis
c. rencana terapi
4. pasien datang kebset kaca lalu sobek, ada gambarnya kok.
a. diagnosis ya apa (VL, VS)
deskripsi luka:
• terdapat diskontinuitas jaringan di lokasi antecubiti
sinistra ukuran (kedalaman itu vulnus punctum), dasar
(epidermis, dermis, subktuis, fascia, otot, tulang), tepi
luka (beraturan, tidak beraturan/bergaungà kayak
mangkok), perdarahan aktif (arteri)/rembesan
(kapiler/vena), eksudat/slough (blood clot consistency,
warna kuning, jar nekrotik)/eschar/nanah/granulasi
(merah”)/jar.fibrin (putih)/epitalisasi(warna putih” luka
mau sembuh), kondisi kulit sekitar (edema, kemerahan,
tenang)
• cth: diskontinuitas jaringan di antecubiti sinistra dengan
ukuran 5x2 cm dengan dasar otot, tepi luka beraturan,
rembesan (+), eksudat (-), slough (-), nanah (-), eschar (-
), granulasi (-), jar.fibrin (-), epitalisasi (-), kondisi kulit
sekitar tenang
• cth: terdapat diskontinuitas jaringan di antecubiti sinistra
dengan alvulsi kulit, ukuran 3x3 cm, dengan dasar
dermis, tepi luka beraturan, rembesan (-),eksudat (-),
slough (-), nanah (-), eschar (-), granulasi (-), jar.fibrin (-
), epitalisasi (-), kondisi kulit sekitar tenang
• luka kotor à tutup kasa lembab à karena pada saat lembab
granulasi lebih cepat terjadi
• luka di balut tekan
b. lakukan tatalaksana pada pasien ini
• inform consent
• alat pelindung diri (cap, google, masker, apron,
handscoon, boots)
• TTV
• cuci tangan
• membedakan tempat steril dan tidak steril
o non steril à APD non steril, NaCl + transofix,
betadine, lidocaine 2% (potekin dulu), under pad,
bengkok/nierbeken (buat cuci awal)
o steril à minor set (mangkok betadine, klem, needle
holder, pinset anatomis dan sirugis – ada giginya,
gunting benang, gunting jaringan, scapel dan bisturi
no 11,), benang dan jarum, kasa, spuit lidocaine,
duk steril
o 10, 20, 23, 24 à kulit dan subkutan secara umum,
11à insisi abses, 12 à struktur tubular,
o jarum
▪ cutting à kulit, tendon, ligament
▪ tapper (lingkaran) à peritoneum, organ viscera,
miokard
o silk / prolene (non absorbable)à jahit kulit,
warnanya biru-biru 3.0.
▪ jantung (prolene 7.0, kulit, blood vessel, bladder
à kontraksinya banyak
▪ vicryl (absorbable) à jahit subkutis
▪ catgut (natural à bakal ada tissue reaction bikin
luka makin inflamasi) à chromic/plain
▪ monofilament à prolene dan nylon à ukuran
besar dan harus simpul banyak, untuk luka
yang contaminated
▪ polyfilament à vicyl, cat gut, silk à luka bersih
soalnya kalua kotor bakterinya bisa nyelip di
dalam braidednya.
o
• irigasi pakai NaCl 0.9%
• balut tekan dengan kasa steril
• Mempersiapkan alat steril dan alat hecting
o Betadine cempulingin ke mangkok, potekin
lidocaine
• Mulai proses menjahit
o Buka minor set
o pakai handscoon steril, buka benang steril
(korbankan klem kayaknya)
o asepsis dan antisepsis menggunakan klem lurus,
kasa dan betadine dari dalam keluar
o pakai dengan doek steril (persempit)
o suntik lidocaine (anaestesi local) à suntik dengan
arah berapa derajat, aspirasi, suntikin ke dalam
o cek sudah baal atau belum dengan memakai pinset
dicubit
o gunting tepi luka yang tidak rata, jar nekrotik dll
o mulai menjahit: single interrupted
▪ pakai pinset sirugis, needle holder, benang dan
jarum
▪ jahit jaraknya jangan dekat” (satu pinset), tapi
harus simetris kanan dan kiri
▪ Tarik kulit 90 derajat dengan jarum
o Bersihin luka dengan kasa dan NaCl
o Tutup pakai bactigras + kasa kering + polifix
o TT inj 0.5 ml IM no I & aTS 1500 IU IM deltoid
kiri
o Skin test buat aTS à cairin 0.1ml tambahin NaCl
suntikin di subkutin antebrachi à tunggu 15 menit
liat ada indurasi atau gak
▪ Kalau alergi pakai HTIG
c. Edukasi
• Luka ga boleh kena air sampai benang dicabut, kontrol
• Pembalut atau verban 3-4 hari post operasi, kalua ada
rembesan /kebuka langsung ganti
• Gak ada patangan makanan, boleh makan yang banyak
protein
• Control saat obat habis atau mau GV

e. resep
• R/ Ketorolac tab 10 mg no XV (max 5 hari)
o S/3 dd 1
• Omeprazole tab 20 mg no XV
o S/ 2 dd 1
• Coamoxyclav tab 625 mg no XX
o S/ 3 dd 1
• Cefradoxil tab 500 mg no XV
o S/ 2 dd 1

5. burnnnn. pasien datang dengan luka akibat ledakan gardu


listrik. pasien kesetrum
a. diagnosis
b. itung brp persen
c. tatalaksananya
d. komplikasi awal dan late
e. cara mencegah terjadinya late complication

6. pasien dtang abis kll. inguinal kebentur stang motor. ga bisa


kencing, keluar darah dari OUE
a. lakukan anamnesis terarah pada pasien ini
Primary Survey
Secondary Survey
• MIST à mechanism of trauma, injury sustained, sign and
symptoms, treatment
• AMPLE à allergy, Medication, past medication history,
last meal, environment
• Head to toe examination
• Status lokalis
b. lakukan pf genitourinary
Regio Costovertebralis (ballotement, flank tenderness)
• Inspeksi : Warna kulit sama dengan sekitarnya, tanda
radang tidak ada,hematom tidak ada, alignment tulang
belakang normal, gibbus tidak ada, tidak tampak massa
tumor.
• Palpasi : Tidak teraba massa tumor, ballotemen
ginjal tidak teraba, tidak nyeri tekan pada
costovertebral/nyeri pada flank
• Perkusi : Nyeri ketok pada costovertebral (Nyeri ketok
CVA)
Regio Suprapubic ( volume buli-buli kosong/full?
Nyeri/tidak?)
• Inspeksi : Kesan datar, warna kulit sama dengan sekitar,
tidak tampak massa tumor, hematom tidak ada, edema
tidak ada
• Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, buli-buli tidak teraba,
massa tumor tidak teraba.
Regio Genitalia Eksterna ( tanda-tanda
stenosis/oenyempitan meatus urethra eksterna (MUE))
• Penis
– Inspeksi : Warna lebih gelap dari sekitarnya, tampak
penis sudah disunat, Ostium Urethra Eksterna di
ujung penis, massa tumor tidak ada, hematom tidak
ada.
– Palpasi : Tidak teraba massa tumor, tidak nyeri tekan
• Scrotum
– Inspeksi : Warna lebih gelap dari sekitarnya,
hematom tidak ada, udem tidak ada, massa tumor
tidak ada.
– Palpasi : Tampak dua buah testis, kesan normal,
massa tumor tidak ada, nyeri tekan tidak ada.
• Perineum
– Inspeksi : Warna sama dengan sekitar, tidak tampak
massa tumor, hematomtidak ada, edema tidak ada
– Palpasi : Tidak teraba massa tumor, tidak nyeri tekan
Rectal Toucher
– Jelaskan prosedur, minta ijin, buka celana, posisi
litotomi, pasang glove, gel.
– Inspeksi : hemoroid eksterna, fistula, abses
– Masuk :
• Sphincter ani kuat, mukosa licin,
ampulla kosong.
• Prostat teraba menonjol ke arah rektum, ukuran
± 1 cm, konsistensi kenyal, permukaan rata,
simetris, sulcus medianus (TENGAH HATI)
masih dapat teraba, pool superior masih dapat
dicapai, nyeri tekan tidak ada.
• N : TERABA HINGGA BAGIAN POOL
PROSTAT / Bagian atas prostat nya.
• Massa tumor tidak teraba
– Keluar :
• Handscoon : faeces tidak ada, lendir tidak ada,
darah tidak ada

c. diagnosis
• Trauma urethra anterior
o Pars spongiosa/ penil
o Darah menetes dari MUE (meatus urethra eksterna)
o Saddle injury, jatuh dari tempat tinggi, riwayat
instrumentasi
o Nyeri perineum dan ada hematoma perineal
o Retensi urin lebih jelas
o Pemeriksaan penunjang pakai uretrogram
retrograde à kalua gak ada ekstravasasi cairan
cathehter boleh dipasang.

• Trauma urethra posterior


o Pars prostatika dan membranosa
o Gak kencing dan nyeri suprapubic, darah netes,
riwayat trauma
o Pas di RT ada floating prostat
o Trauma tumpul dan fraktur pelvis
o Pemeriksaan penunjang pakai uretrogram
retrograde à kalua gak ada ekstravasasi cairan
cathehter boleh dipasang.

d. lakukan tatalaksana non farmakologis pd pasien ini


• Kontraindikasi pemasangan catheter
• Pungsi suprapubic
o Tusuk dengan jarum steril 23G dengan kedalaman
3 cm di line mediana
o Proksimal lipatan pubis yang telah disterilkan
o Tepat di atas symphysis pubis 2-3 jari

Вам также может понравиться