Вы находитесь на странице: 1из 2

BAB 1

A. Latar Belakang
Anak-anak prasekolah, antara usia 3 dan 6 tahun,tumbuh lebih lambat dari
pada tahun sebelumnya,dan anak prasekolah yang sehat bertumbuh ramping dan
tangkas,dengan postur tubuh yang tegak.Perkembangan kognitif,bahasa,dan
psikososial sangat penting selama priode sekolah.Sering dengan peningkatan
keterampilan kognitif,pemikiran magis berlebihan (Papalia & Falman, 2011).sebagian
bersar tugas yang dimulai selama periode toddler dikuasai dan disempurnaakan
selamaperiode prasekolah.terutama koordinasi motorik halus.Anak harus belajar
untuk menoleransi perpisahan dari orang tua,memiliki rentang perhatian yang lebih
panjang,dan terus belajar keterampilan yang lebih panjang, dan terus belajar
keterampilan yang akan mengarah pada keberhasilan dikemudian hari pada periode
usia sekolah.
Perkembangan psikososial menurut Erikson (1963) adalah menciptakan
perasaan inisiatif versus bersalah.Anak prasekolah adalah pembelajaran yang ingin
tahu dan sangat antusias tentang mempelajari hal baru.Anak prasekolah merasakan
sensasi pencapaian ketika berhasil dalam aktivitas, dan merasa bangga pada
pencapaian sesuatu membantu anak untuk menggunakan inisiatif.Akan tetapi, ketika
anak mendorong dirinya lebih lanjut melebihi kemampuan yang dimilikinya saat ini,
anak dapat merasa bersalah (Terri Kyle Susan Carman 2014).
Reaksi Anak ketika dirawat di rumah sakit akan menimbulkan kecemasan
seperti bereaksi secara agresif mereka menangis,berteriak,memanggil orang tua
mereka,menolak perhatian dari orang lain dan tidak dapat ditenangkan karena sedih
ditinggal orang tuanya.perasaan tersebut timbul karena menghadapi suatu yang baru
yang belum pernah dialami sebelumnya, rasa tidak aman dan tidak nyaman,perasaan
kehilangan sesuatu yang biasa dialaminya,dan suatu yang dirasakan menyakitkan
(Wong 2008).Dampak hospitalisasi yang dialami anak usia prasekolah, akan beresiko
mengganggu tumbuh kembang anak dan berdampak pada proses penyembuhan,
kecemasan yang teratasi dengan cepat dan baik akan membuat anak lebih nyaman dan
tidak koperatif dengan tenaga medis sehingga tidak menghambat proses
perawatan.jika kecemasan itu berlangsung lama tidak teratasi maka akan
menimbulkan reaksi kekecewaan pada orang tua yang menimbulkan sikap pelepasan
pada anak sehingga anak mulai tidak peduli dengan ketidak hadiran orang tuanya dan
lebih memilih untuk berdiam diri (apatis), menolak diberikan tindakan dan yang
paling parah akan menimbulkan trauma pada anak setelah keluar dari Rumah Sakit
(Wong 2008), dan juga akan berdampak pada peningkatan frekwensi pernapasan,
dioferesis dilatasi pupil, gelisah, keletihan dan kelemahan.Emosional: ketakutan,
gugup kurangpercaya diri, kehilangan kontrol individu juga sering memperlihatkan
marah berlebihan,menyalahkan orang lain, kontak mata buruk (Carpenito 2007).
Hospitalisasi adalah keadaan krisis pada saat anak sakit dan dirawat dirumah
sakit,sehingga harus beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit yang asing,peralatan
medis yang menakutkan dan prosedurmedis yang menyakitkan sering menjadi
gambaran hospitalisasi.peristiwa ini dapat menjadi hal traumatis bagi anak yang
tampak jelas pada reaksi anak (Wong 2009).
Hospitalisasi adalah suatu proses oleh karena suatu alasan yang darurat
mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan perawatan
sampai pemulangannya kembali ke rumah (Wright 2008).
Hospitalisasi merupakan suatu proses, dimana karena suatu alasan tertentu
baik darurat atau bencana mengharuskan anak tinggal dirumah sakit menjalani terapi
dan perawatan sampai pemulangan kembali kerumah (Suryanti 2013).
Dengan mengetahui dampak hospitalisasi yang di alami anak orang tua
mampu mengurangi memburuknya kecemasan yang dialami oleh anak usia
prasekolah yang mengganggu tumbuh tumbuh kembang anak dan berdampak pada
proses penyembuhan yaitu orang tua memiliki peran penting sebagai support social,
sebagai sahabat dikarenakan keakraban pada orang tua dapat mengurangi respon
terhadap kekhawatiran pada anak (Mubarok 2010).
Data WHO menunjukkan jumlah anak yang menjalani hospitalisasi pada tahun
2011 sebanyak 152 juta.

Вам также может понравиться