Autobiografi Gilang Satria Ajie

Namaku Gilang Satria Ajie, lahir di Ponorogo, 18 Juli 1997. Aku adalah anak tunggal,
buah dari pasangan Wahyudiono dan Nur Janah. Gilang adalah panggilan akrabku. Aku terlahir
dari keluarga sederhana. Ayahku seorang Petani, sedangkan Ibuku adalah seorang ibu rumah
tangga. Sejak umur 3 tahun Ayah saya meninggal dunia karena sakit jantung, setelah dirawat
di salah satu Rumah Sakit di Surabaya selama satu minggu. Sejak saat itu saya tinggal bersama
Kakek dan Nenek dari Ayah saya, dikarenakan tak lama setelah itu Ibu pergi bekerja menjadi
seorang TKW di Hongkong.
Ketika berumur 6 tahun, aku mulai bersekolah di SDN 1 Tanjungsari, Jenangan.
Menginjak kelas 3 saya sering masuk Rumah Sakit dikarenakan terkena Tipus, semenjak itu
Ibu pulang dari Hongkong setelah 2 tahun lamanya. Ibu tidak pergi lagi kembali ke Hongkong
karena kondisi saya yang sering sakit. Setelah lulus melanjutkan Pendidikan di SMPN 1
Jenangan di tahun 2009. Selepas lulus SMP di tahun 2012. Melanjutkan Pendidikan di SMAN
1 Ponorogo yang berada di pusat kota.
Sejak menginjak SMP dulu saya senang sekali mengikuti lomba dibidang fisika dalam
regional kota, walaupun belum penah merasakan juara pertama saya merasa bangga dapat
mengharumkan nama sekolah. Pencapaian yang paling tinggi memperoleh juara 3 olimpiade
fisika se-Kota Ponorogo, yang saya gunakan sebagai tiket masuk SMA favorit di Ponorogo.
Ketika menginjak SMA, aku jarang mengikuti lomba karena diterima di SMA favorit
sangat sulit menjadi yang terbaik. Pada akhirnya hanya memperoleh juara 100 dari 250 siswa,
berbeda saat SMP dulu selalu naik turun 5 besar peringkat atas. Aku menghabiskan waktu
sebagai remaja masjid tak jauh dari rumah Nenek. Ketika itu banyak sekali kegiatan yang
dilakukan, salah satunya adalah sholawatan rutin setiap jumat malam.
Tahun 2015 aku lulus SMA kemudian melanjutkan Pendidikan di Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya (PENS) jurusan D3 Teknik Industri. Aku memutuskan untuk
Drop Out dari sana setelah menginjak semester 3 dikarenakan masalah mental. Selama 6 bulan
aku tinggal di Jakarta mengikuti bimbel untuk mempersiapkan tes masuk Perguruan Tinggi
Negeri .
Tahun 2017 saya diterima di Universitas Sebelas Maret (UNS) jurusan Teknik Elektro.
Saat ini menginjak semester 4. Setelah lulus nanti sayan ingin bekerja ditempat paman saya
bekerja di salah satu perusahan di Jakarta. Cita-citaku dapat memberangkatkan Haji Ibu dan
menjadi Kepala Desa Tanjungsari kelak dimasa pensiun nanti serta menjadi seorang
pengusaha.