Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Korupsi
Muhammad Aminudin - detikNews
Batu - Polda Jawa Timur kembali memanggil Kabid Cipta Karya Dinas
Perumahan Pemukiman dan Pertanahan Kota Batu Nugroho Widiyanto
alias Yeyen. Sebelumnya, Yeyen sudah ditetapkan sebagai tersangka
kasus dugaan korupsi.
Soal kabar penahanan Yeyen oleh penyidik, Santi justru tak mengetahui.
"Masak ditahan, bukannya hanya dimintai keterangan. Mohon maaf kaget
saya," tuturnya.
Sebelumnya, Tim Saber Pungli Kemenko Polhukam melakukan operasi
tangkap tangan (OTT) terhadap tiga pejabat di Pemkot Batu, Kamis
(24/8/2017).
Selang beberapa hari kemudian, tim saber pungli Polda Jatim mengambil
alih kasus tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan saksi-saksi hingga ahli,
serta gelar perkara, tim saber pungli dari Subdit Tipikor Ditreskrimsus
Polda Jatim menetapkan Kabid Cipta karya Dinas Perumahan Pemukiman
dan Pertanahan Kota Batu itu ditetapkan sebagai tersangka.
OTT yang dilakukan di rumah dinas ER itu terkait dengan dugaan suap pelaksanaan
proyek di Kota Batu oleh pihak swasta kepada ER.
Sebelum terjadi operasi tangkap tangan oleh KPK, sederet dugaan kasus korupsi
mewarnai berjalannya birokrasi Pemerintahan Kota Batu selama kepemimpinan
Eddy Rumpoko.
Mulai dari dugaan kasus korupsi promosi wisata yang merugikan negara hingga Rp
1,3 miliar. Kasus itu ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
Nama ER disebut pada putusan Pengadilan Tipikor Surabaya dalam kasus itu.
Berikutnya, kasus korupsi dugaan penyalahgunaan kegiatan publikasi
sewa billboard di Bandara Juanda, Surabaya dan Denpasar, Bali. Kasus itu terjadi
pada tahun 2015.
Kasus itu ditangani oleh Kejaksaan Negeri Kota Batu dan telah menyeret satu nama
tersangka, yakni SA. Ketika itu, SA menjabat sebagai Kepala Bagian Humas
Pemerintah Kota Batu. SA sudah ditahan sejak ditetapkan tersangka pada Kamis
(20/7/2017).
Dugaan kasus korupsi terbaru sebelum adanya operasi tangkap tangan oleh KPK
adalah operasi tangkap tangan (OTT) oleh tim Saber Pungli Pusat, Kementerian
Politik Hukum dan HAM yang terjadi pada Kamis (24/8/2017).
Sebanyak tiga pejabat Pemerintah Kota Batu terjaring dalam OTT itu. Sayang, OTT
akhirnya bermasalah karena tidak ada kesamaan persepsi antara Tim Saber Pungli
Pusat dan penyidik Polres Batu.
Pihak Polres Batu mengaku kekurangan alat bukti sehingga tiga pejabat yang
terjaring OTT dilepaskan. Kasus itu akhirnya ditangani oleh Polda Jatim.
Selain itu, sederet dugaan kasus korupsi juga terjadi di lingkungan Pemerintah Kota
Batu. Malang Corruption Watch (MCW), sebuah lembaga yang fokus pada kasus
korupsi di Malang mencatat, terdapat potensi kerugian keuangan negara sebesar Rp
35,4 miliar dari total dugaan kasus korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Batu yang
terjadi mulai tahun 2009 hingga 2016.
"Itu kasus yang lama-lama. Yang OTT terbaru ini belum masuk," kata Badan Pekerja
Malang Corruption Watch (MCW), Buyung Jaya Sutrisna, Minggu (17/9/2017).