Вы находитесь на странице: 1из 14

MAKALAH MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

MATA KULIAH : DASAR-DASAR MANAJEMEN


PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :

PUJI RAHAYU NINGSIH, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

1. NABILA AULIA ( 170631100013 )


2. UFA MAIHSIA ( 170631100015 )
3. MOH ROFII ( 170631100004 )
4. HAPPY SEPTIAN F ( 170631100005 )

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

FAKULTAS ILMU PENIDIDKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang "Manajemen Pembiayaan Pendidikan" ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus
berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi
seluruh alam semesta.

Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi


tugas mata kuliah Dasar-dasar Manajemen Pendidikan dengan judul "Manajemen
Pembiayaan Pendidikan". Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat
dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa
diperbaiki.

Bangkalan, 19 Februari 2019

Penyusun

1|P a ge
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pendidikan adalah faktor penting untuk mewujudkan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas. Dan untuk mewujudkan hal tersebut tentu
tidak terlepas dari faktor keuangan, seperti uang Sumbangan Pembinaan
Pendidikan(SPP), uang kesejahteraan personil, dan gaji serta keuangan yang
berhubungan langsung dengan penyelenggaraan sekolah.
Pendidikan sekolah yang hasilnya dapat dilihat di kemudian hari perlu
mendapat pembiayaan yang memadai, yang sesuai TAP MPR menjelaskan
bahwa pendidikan adalah tanggung jawab pemerintah, masyarakat, dan
keluarga. Oleh sebab itu pembiayaan sekolah perlu dilakukan manajemen
yang didasari dengan prinsip-prinsip.
Manajemen pembiayaan pendidikan adalah segenap kegiatan yang
berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban
dana pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan. Kegiatan yang ada
dalam manajemen pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu : penyusunan
anggaran, pembiayaan, pemeriksaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah pengertian manajemen pembiayaan pendidikan ?
2. Bagaimanakah konsep dasar pembiayaan pendidikan ?
3. Bagaimanakah standar manajemen pembiayaan pendidikan ?
4. Bagaimanakah proses pengelolaan keuangan di sekolah ?

2|P a ge
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Manajemen pembiayaan pendidikan adalah segenap kegiatan yang


berkenaan dengan penataan sumber penggunaan dan pertanggungjawaban
dana pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan. Kegiatan yang ada
dalam manajemen pembiayan pendidikan meliputi tiga hal, yaitu :
penyusunan anggaran (budgeting), pembukuan (accounting), dan
pemeriksaan (controling).

Menurut Kamus Besar Indoenesia, Manajemen artinya penggunaan


sumber daya secara efektif dan efisien. Manajemen keunagan adalah sumber
daya yang ditrima yang akan dipergunakan untuk penyelenggaraan
penididikan. Manajemen keunagan dimaksudkan sebagai suatu manajemen
terhadap fungsi-fungsi keuangan.

2.2 KONSEP DASAR PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

1. Kegiatan Manajemen Pembiayaan

a. Budgeting (Penyusunan Anggaran)

Penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan


anggaran (budget). Budget merupakan rencana operasional yang
dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang
digunakan sebagai pedoman dalam kurun waktu tertantu. Oleh karena
itu, dalam anggaran tergambar kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh suatu lembaga. Penyusunan anggaran merupakan
langkah-langkah positif untuk merealisasikan rencana yang telah
disusun. Kegiatan ini melibatkan pimpinan tiap-tiap unit organisasi.

3|P a ge
Pada dasarnya, penyusunan anggaran merupakan negosiasi atau
perundingan/ kesepakatan antara puncak pimpinan dengan pimpinan di
bawahnya dalam menentukan besarnya alokasi biaya
suatu penganggaran. Hasil akhir dari suatu negosiasi merupakan suatu
pernyataan tentang pengeluaran dan pendapatan yang diharapkan dari
setiap sumber dana.

b. Accounting (Pembukuan)
Pengurusan ini meliputi dua hal yaitu, pertama mengurusi hal
yang menyangkut kewenangan menentukan kebijakan menerima atau
mengeluarkan uang. Pengurusan kedua menyangkut urusan tindak
lanjut dari urusan pertama yaitu, menerima, menyimpan dan
mengeluarkan uang. Pengurusan ini tidak menyangkut kewenangan
menentukan, tetapi hanya melaksanakan dan dikenal dengan istilah
pengurusan bendaharawan. Bendaharawan adalah orang atau badan
yang oleh Negara diserahi tugas menerima, menyimpan dan membayar,
atau menyerahkan uang atau surat-surat berharga dan barang-barang,
sehingga dengan jabatan itu mereka mempunyai kewajiban atau
pertanggungjawabaan apa yang menjadi urusannya kepada Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK).
c. Auditing (Pemeriksaan)
Auditing adalah semua kegiatan yang menyangkut
pertanggungjawaban penerimaan, penyimpanan dan pembayaran atau
penyerahan uang yang dilakukan bendaharawan kepada pihak-pihak
yang berwenang.

2. Asas-Asas Dalam Anggaran

a. Azas plafond, bahwa anggaran belanja yang boleh diminta tidak


melebihi jumlah tertinggi yang telah ditentukan.

4|P a ge
b. Azas pengeluaran berdasarkan mata anggaran, artinya bahwa
pengeluaran pembelanjaan harus didasarkan atas mata anggaran yang
telah ditetapkan.
c. Azas tidak langsung, yaitu suatu ketentuan bahwa setiap penerima
uang tidak boleh digunakan secara langsung untuk sesuatu keperluan
pengeluaran.

3. Hal-hal Yang Berpengaruh Terhadapa Pembiayaan Pendidikan


a. Faktor Eksternal
1) Berkembangnya demokrasi pendidikan
2) Kebijaksanaan pemerintah
3) Tuntutan akan pendidikan
b. Faktor Internal
1) Pendekatan yang digunakan
2) Materi yang disajikan
3) Tingkat dan jenis pendidikan

2.3 STANDAR MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

1. Masyarakat Sebagai Sumber Pembiayaan Pendidikan

Diantara peran dan fungsi masyarakat adalah bahwa masyarakat


adalah salah satu sumber pendapatan atau pembiayaan sekolah.
Berdasarkan buku pedoman rencana, program dan penganggaran , sumber
dana pendidikan yang dapat dikembangkan dalam anggaran belanja
sekolah antara lain meliputi anggaran rutin, anggaran pembangunan, dana
penunjang pendidikan, dana masyarakat, donator dan lain-lain yang
dianggap sah oleh semua pihak.

2. Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan Dan Pembiayaannya

Dasar hukum pentingnya peran serta masyarakat dalam pendidikan


termaktub dalam pasal 54 UU Sisidiknas. Dan keikutserataan masyarakat

5|P a ge
dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi
perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.

Masyarakat bukan lagi hanya menjadi subyek yang pasif akan tetapi
menjadi subyek aktif dalam keseluruhan sistem pendidikan dengan ikut
menentukan arah dan kebijakan, merumuskan strategis, sasaran dan tujuan
pendidikan serta ikut terlibat aktif dalam pelaksanaanya.

Dewan pendidikan atau Komite Sekolah merupakan badan yang


mewakili peran serta masyarakat dalam mengontrol peningkatan mutu,
pemerataan, efisiensi, dan pengelolaan pendidikan. Dewan pendidikan
bersifat mandiri dan tidak mempunyai hubungan hierarki dengan lembaga
pemerintahan. Anggota terdiri dari orang-orang yang memiliki
keperdulian terhadap jalannya pembangunan di bidang pendidikan dan
dari mereka diharapkan dapat mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan
prakarsa masyarakat.

3. Peran Humas Standart Pembiayaannya

Berbicara mengenai humas dalam lembaga pendidikan, dewasa ini


masih kurang sekali difungsikan oleh masing-masing lembaga sekolah.
Hal ini tidak terlepas dari kurangnya informasi dan pengetahuan yang
dimiliki oleh para pengelola atau pelaksana dalam sekolah tersebut.
Terutama ini banyak dilakukan oleh sekolah-sekolah yang berada dibawah
naungan pemerintah, mulai dari level SD sampai SMA. Kecuali dari level
Universitas sudah ada staf atau petugas sendiri untuk bagian humas atau
PR. Memang untuk lembaga pendidikan swasta atau dbawah naungan
yayasan tertentu sudah mulai digunakan cara-cara kehumasan tersebut,
tapi biasanya kurang maksimal. Dan mengenai pembiayaannya, karena itu
termasuk dalam struktur kelembagaan pendidikan, maka disinergikan
degan RAPBS dengan anggaran relatif sesuai kebutuhan.

6|P a ge
2.4 PROSES PENGELOLAAN KEUANGAN DI SEKOLAH

1. Sumber-Sumber Keuangan Sekolah


a. Dana dari pemerintah
Dana dari pemerintah disediakan melalui anggaran rutindalam
Daftar Isian Kegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada semua sekolah
untuk setiap tahun ajaran. Dana ini lazim disebut dana rutin. Besarnya
dana yang dialokasikan di dalam DIK biasanya ditentukan berdasarkan
jumlah siswa kelas I, II, III. Selain DIK pemerintah sekarang juga
memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dana ini
diberikan secara berkala yang digunakan untuk membiayai seluruh
kegiatan operasional sekolah.

b. Dana dari orangtua siswa


Pendanaan dari masyarakat ini dikenal dengan istilah iuran
komite. Besarnya sumbangan dana yang harus dibayar oleh orangtua
siswa ditentukan oleh rapat komite Sekolah. Pada umumnya dana
komite terdiri atas:

- Dana tetap bulan sebagai uang kontribusi yang harus dibayar oleh
orangtua setiap bulan selama anaknya menjadi siswa di sekolah.
- Dana insidential dibebankan kepada siswa baru yang biasanya
hanya satu kali selama tiga tahun menjadi siswa (pembayarannya
dapat diangsur).
- Dana sukarela yang biasanya ditawarkan kepada orangtua siswa
tertentu yang dermawan dan bersedia memberikan sumbangannya
secara sukarela tanpa ikatan apapun.

c. Dana dari masyarakat


Dana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak
mengikat dari anggota-anggota masyarakat sekolah yang menaruh
perhatian terhadap kegiatan pendidikan di suatu sekolah. Dana ini ada

7|P a ge
yang diterima dari perorangan, dari suatu organisasi, dari yayasan
ataupun dari badan usaha baik milik pemerintah ataupun milik swasta.

d. Dana dari alumni


Bantuan dari para alumni untuk membantu peningkatan mutu
sekolah tidak selalu dalam bentuk uang (missal: buku-buku, alat dan
perlengkapan belajar). Namun dana yang dihimpun oleh sekolah dari
para alumni merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari
mereka yang merasa terpanggil untuk turut mendukung kelancaran
kegiatan-kegiatan demi kemajuan dan pengembangan sekolah.

e. Dana dari peserta kegiatan


Dana ini dipungut dari siswa atau anggota masyarakat yang
menikmati pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau
ekstrakurikuler, seperti: pelatihan computer, kursus bahasa inggris, atau
keterampilan lainnya.

f. Dana dari kegiatan wirausaha sekolah


Ada beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan usaha untuk
mendapatkan dana. Dana ini merupakan kumpulan hasil berbagai
kegiatan wirausaha sekolah yang pengelolaannya dapat dilakukan oleh
staf sekolah atau para siswa misalnya: koperasi, kantin sekolah, bazar
tahunan, wartel, usaha fotokopi, dll.

2. Penyusunan RAPBS
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belajar Sekolah (RAPBS) harus
berdasarkan pada rencana pengembangan sekolah dan merupakan bagian
dari rencana operasional tahunan. Meliputi penganggaran kegiatan
pengajaran, materi kelas, buku, meja dan kursi. Penyusuna harus
melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah, staf TU dan komunitas
sekolah. Disusun pada setiap tahun ajaran sekolah dengan memastikan
bahwa alokasi anggaran bisa memenuhi kebutuhansekolah secara optimal.

8|P a ge
Prinsip Penyusunan RAPBS, antara lain :
 RAPBS harus benar – benar difokuskan pada peningkatan
pembelajaran murid secara jujur, bertanggung jawab dan
transparan,
 RAPBS harus ditulis dalam bahasa yang sederhana dan jelas, dan
dipajang di tempatterbuka di sekolah.

Proses Penyusunan RAPBS meliputi :


 Menggunakan tujuan jangka menengah dan tujuan jangka pendek
yang di tetapkan dalam rencana pengembangan sekolah,
 Menghimpun, merangkum, dan mengelompokkan isu – isu dan
masalah utama ke dalam berbagai bidang yang luas cakupannya,
 Menyelesaikan analisis kebutuhan,
 Memprioritaskan kebutuhan,
 Mengonsultasikan rencana aksi yang ditunjukkan / dipaparkan
dalam rencana pengembangan sekolah,
 Mengindentifikasi dan memperhitungkan seluruh sumber
pemasukkan,
 Menggambarkan rincian (waktu, biaya, orang yang bertanggung
jawab, pelaporan, dsb), dan mengawasi serta memantau kegiatan
dari tahap perencanaanmenuju tahap penerapan hingga evaluasi.

3. Pengelolaan Keuangan Sekolah


Pengelolaan akan dianggap efektif apabila merujuk pada rencana
anggaran pendapatan dan belanja sekolah (rapbs) untuk satu tahun
pelajaran, para keplaa sekolah bersama semua pemegang peran di
sekolah pada umumnya menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
 Merancang suatu program yang idela untuk mencapi tujuan yang
diinginkan.
 Melakukan inventaris kegiatan dan menghitung kebutuhan dana
penunjang.
 Melakukan peninjauan ulang atas program awal
 Menetapkan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan.

9|P a ge
 Melakukan perhitungan rinci pemanfaatan dana yang tersedia
untuk masing-masing kegiatan.
 Menuangkan perhitunagn-perhitunagn rinci tersebut kedalam suatu
format yang telah disepakati untuk digunakan oleh setipa sekolah.
 Pengesahan dokumen RAPBS oleh instansi yang berwenang.
Sumber dana yang tersedia didalam RAPBS dimanfaatkan untuk
membiayai berbagai kegiatan manajemen operasional sekolah.
Pengeluaran dana yang dihimpun oleh sekolah mencakup lima kategori
pembiayaan sebagai berikut :
 Pemeliharaan, rehabilitasi, dan pengadaan sarana/prasarana
pendidikan.
 Peningkatan kegiatan dan proses belajar mengajar.
 Peningkatan kegiatan pembinaan kesehatan.
 Dukungan biaya kegiatan sekolah dan peningkatan personil.
 Kegiatan rumah tangga sekolah.

4. Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah


a. Pengawasan
Untuk menjamin suatu kegiatan tidak menyimpang dari rencana,
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka diperlukan pengawasan
yang berkesinambungan. Pengawasan sebagai salah satu aspek yang
penting dalam pelaksanaan rencana. Pengawasan ini merupakan suatu
upaya agar pelaksanaan pembangunan berjalan sesuai dengan yang
direncanakan. Pengawasan dilakukan untuk mencegah penyimpangan
keuangan dan mengoreksi kesalahan pencatatan yang mungkin terjadi.
Pengawasan dapat secara internal maupun internal, dapat pula dilakukan
secara struktural maupun fungsional yang mencakup pemeriksaan,
pembinaan dan evaluasi

10 | P a g e
b. Pengendalian
Dalam rangkaian kegiatan perencanaan, pengendalian merupakan
salah satu langkah yang dilakukan sebagai upaya memastikan kegiatan
program yang telah direncanakan. Melalui pengendalian dapat
diidentifikasikan kemajuan, perkembangan, hambatan dan
penyimpangan yang timbul agar dapat diminimalisir. pengendalian
merupakan langkah penting dalam upaya memastikan terselenggaranya
kegiatan pengelolaan biaya sesuai dengan aturan kebijakan yang telah
dilakukan. Pengendalian cenderung dilakukan pimpinan atau atasan
langsung sebagai upaya kreatif dan antisipatif terhadap pelaksanaan
tugas pengelola.

3. Pemeriksaan dalam Pembayaran


Pengelolaan biaya menyangkut penggunaan sejumlah dana yang
diamanatkan untuk membiayai program dan kegiatan. Setiap kegiatan
yang dilakukan oleh pengelola harus dapat dipertanggungjawabkan, baik
pertanggungjawaban program maupun dana yang digunakan. Oleh
karena itu, pengelolaan biaya harus bersifat akuntabel.

11 | P a g e
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Manajemen pembiayaan pendidikan adalah segenap kegiatan yang


berkenaan dengan penataan sumber penggunaan dan pertanggungjawaban dana
pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan. Kegiatan yang ada dalam
manajemen pembiayan pendidikan meliputi tiga hal, yaitu penyusunan
anggaran (budgeting), pembukuan (accounting), dan pemeriksaan
(controling). Sumber-sumber pembiayaan sekolah antara lain berasal dari dana
pemerintah, masyarakat, orang tua siswa, alumni, peserta didik, kegiatan
wirausaha sekolah.

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belajar Sekolah (RAPBS) harus


berdasarkan pada rencana pengembangan sekolah dan merupakan bagian dari
rencana operasional tahunan. Pertanggungjawaban pembiayan sekolah
meliputi kegiatan pengawasan, pengendalian, pemeriksaan, dan pembayaran.

3.2 SARAN

Manajemen pembiayan pendidikan harus benar-benar dilaksanakan


dengan menggunakan prinsip-prinsip yang sesuai, agar dana-dana yang telah
diperoleh dari sumber bisa dikelola dengan efektif dan efisien sehingga dana
tersebut dapat digunakan sebagaimana mestinya.

12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

1. Daryanto dan Muhammad Farid.2013.Konsep Dasar Manajemen


Pendidikan di Sekolah.Yogyakarta:Gava Media.
2. Wida Pangestuti. (27 November 2015) . Makalah Manajemen
Pendidikan. Diperoleh pada 19 Februari 2019, dari
https://widapangestuti241210.blogspot.com/2015/11/makalah-
manajemen-pembiayaan-pendidikan.html

13 | P a g e

Вам также может понравиться