Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kecerdasan adalah salah satu karakteristik yang dibawa individu ketika mereka
bergabung dalam suatu organisasi. Perbedaan individu terdapat dalam bentuk kemampuan dan
karakteristik biografis mempengaruhi kinerja dan kepuasan karyawan. Kemampuan itu salah
satunya kecerdasan dan karakteristik biografis seperti usia, gender, ras dan masa jabatan.
A. Kemampuan
Bertolak belakang dengan apa yang telah diajarkan kepada kita di sekolah dasar, kita semua
tidak diciptakan setara. Kebanyakan dari kita cenderung lebih ke kiri atau ke kanan dari garis
tengah pada kurva kemampuan yang didistribusikan secara normal. Kemampuan berarti
kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu perkerjaan.
Kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang.
1
A.2 Kemampuan Fisik
Pada tingkat yang sama di mana kemampuan intelektual memainkan sebuah peran yang
lebih besar dalam pekerjaan kompleks dengan tuntutan kebutuhan pemrosesan informasi,
kemampuan fisik tertentu bermakna penting bagi keberhasilan pekerjaan yang kurang
membutuhkan keterampilan dan lebih terstandar.
2
tambahan yang tidak disyaratkan dalam pekerjaan, tentu hal tersebut dapat menjadi nilai tambah.
Namun jika jumlah kelebihan jauh melampaui apa yang dibutuhkan pekerjaan, akan ada
ketidakefisienan organisasional dan kepuasan karyawan mungkin merosot. Manajer juga
mungkin perlu membayar upah yang lebih tinggi atas kelebihan tersebut.
C. Karakteristik-karakteristik Biografis
Karakteristik biografis adalah suatu karakteristik perseorangan yang diperoleh secara
objektif dari arsip pribadi seseorang, misalkan usia, jenis kelamin, ras, dan masa jabatan.
Karakteristik biografis pada diri individual juga sering dikaitkan dengan kinerja seseorang dalam
organisasi. Banyak yang meyakini bahwa ada hubungan-hubungan yang berkaitan dengan,
produktivitas, tingkat absensi, perputaran karyawan, tingkat kepuasan kerja. Berikut ini adalah
penjelasan beberapa karakteristik biografis tersebut:
1) Usia
Hubungan antara usia dan kinerja pekerjaan kemungkinan akan menjadi masalah yang
lebih penting selama decade mendatang. Terdapat 3 alasan yang menyebabkan hal tersebut,
yaitu: keyakinan yang meluas bahwa kinerja menurun seiring dengan usia, realita bahwa
angkatan kerja menua, dan mulai adanya perundang-undangan yang melarang segala macam
bentuk pensiun yang bersifat perintah. Dalam bekerja, umumnya para pemberi kerja melihat
sejumlah kualitas positif seperti pengalaman, pertimbangan, etika kerja, dan komitmen
terhadap mutu yang dibawa oleh pekerja lebih tua.
2) Gender (Jenis kelamin)
Bukti menunjukan bahwa tempat terbaik untuk memulai adalah dengan pengakuan bahwa
hanya terdapat sedikit, jika ada, perbedaan penting antara pria dan wanita yang mempengaruhi
kinerja mereka. Menurut jenis kelamin, secara umumnya tidak ada perbedaan yang konsisten
antar pria dan wanita dalam hal kemampuan memecahkan masalah, ketrampilan analisis,
dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas, produktivitas pekerjaan, kepuasan kerja, atau
kemampuan belajar. Namun dari sebuah hasil studi menunjukkan bahwa wanita lebih bersedia
mematuhi wewenang dibandingkan pria yang lebih agresif dan lebih besar dalam memiliki
pengharapan untuk sukses, namun tetap saja perbedaannya kecil Biasanya, yang membuat ada
perbedaan adalah karena posisi wanita sebagai ibu yang juga harus merawat anak-anaknya.
3
Ini juga yang mungkin menimbulkan anggapan bahwa wanita lebih sering mangkir daripada
pria. Jika anak-anak sakit, tentulah ibu yang akan merawat dan menemani dirumah.
3) Ras
Ras adalah sebuah isu yang controversial. Isu ini dapat dengan mudah menimbulkan
perdebatan sehingga membuat individu lebih suka menghindari topik ini. Ras berpengaruh
dalam perilaku organisasi khususnya dalam hubungannya terhadap hasil-hasil pekerjaan
seperti keutusan pemilihan personel, evaluasi kinerja, dan diskriminasi di tempat kerja. Dalam
situasi pekerjaan, cenderung bagi individu untuk lebih menyukai rekan-rekan dari ras mereka
sendiri dalam evaluasi kinerja, keputusan promosi, dan kenaikan gaji, tindakan afirmatif, dan
perbedaan perlakuan. Dilema utama yang dihadapi para pemberi kerja yang menggunakan tes
kemampuan mental untuk seleksi, promosi, pelatihan, dan keputusan adalah kekhawatiran
bahwa tes tersebut mungkin memiliki sebuah dampak negatif pada kelompok ras.
4) Masa Jabatan
Masa jabatan adalah sebuah variabel yang kuat dalam menjelaskan perputaran karyawan.
Masa jabatan bila dinyatakan sebagai pengalaman kerja akan menjadi sebuah dasar pemikiran
yang baik atas produktivitas pekerjaan. Masa jabatan juga berkaitan dengan tingkat absensi
dan sebuah penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa senioritas berkaitan negatif
terhadap tingkat absensi. Masa jabatan juga menjelaskan tentang perputaran karyawan.
Karyawan yang telah menjalankan suatu pekerjaan dalam masa tertentu produktivitas dan
kepuasannya akan meningkat, sehingga kemungkinan untuk mengundurkan diri lebih kecil.
D. PEMBELAJARAN
4
D.2 Teori Pembelajaran
Tiga teori telah ditawarkan untuk menjelaskan proses dimana kita memperoleh pola
perilaku, adalah sebagai berikut:
1) Pengkondisian klasik, yaitu suatu jenis pengkondisian di mana sebuah individu menanggapi
stimulus tertentu yang diperoleh sebagai respon terhadap sesuatu yang dikenali. Sifat
pengkondisian ini adalah pasif. Contoh: seorang manajer merapikan koantor administrasisnya
dan membersihkan jendela setiap pemimpin puncak perusahaan akan berkunjung. Kejadian
tersebut terjadi berulang kali. Akhirnya para karyawan akan memperlihatkan perilaku terbaik
dan berpenampilan formal dan rapi setiap kali kantor administrasi dan jendela dibersihkan,
bahkan disaat tertentu ketika pembersihan tersebut terjadi tidak dibarengi dengan kedatangan
pemimpin puncak perusahaan tersebut.
2) Pengkondisian operant, yaitu suatu jenis pengkondisian yang diinginkan perilaku untuk
mendapatkan sesuatu yang diinginkan atau menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Teori
ini menyatakan bahwa prilaku merupakan fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya. Contoh:
Dosen menyatakan bahwa untuk mendapatkan nilai yang tinggi, maka mahasiswa harus
menjawab ujian dengan benar.
3) Pembelajaran Sosial, yaitu ketika seseorang belajar melalui pengamatan dan pengalaman
langsung yang terjadi pada individu lain. Contoh: mengamati seseorang sebagai model seperti
orang tua, guru, rekan sebaya, maupun selebriti. Meskipun teori pembelajaran social adalah
sebuah perluasan dari pengkondisian operant -yang berasumsi bahwa prilaku adalah sebuah
fungsi dari konsekuensi-, teori ini juga mengakui keberadaan pembelajaran. Individu
merespon pada bagaimana mereka merasakan dan mendefinisikan konsekuensi, bukan pada
konsekuensi objektif itu sendiri. Empat proses untuk menentukan pengaruh sebuah model
terhadap individu, yaitu:
a) Proses perhatian, yaitu dengan mengenali dan mencurahkan perhatian terhadap fitur-fitur
penting yang ada pada model.
b) Proses penyimpanan, dimana tergantung pada seberapa baik individu mengingat tindakan
model terutama pada saat model tersebut tidak ada lagi.
c) Proses reproduksi motor, yaitu apabila individu setelah melihat prilaku baru model,
pengamatan tersebut diubah menjadi tindakan. Hal ini dimaksudkan bahwa individu
tersebut dapat mencontoh model dimaksud.
5
d) Proses penegasan, yaitu kondisi dimana individu termotivasi meniru atau menampilkan
prilaku yang dicontohkan model apabila ada insentif positif atau penghargaan.
6
variabel dengan lambat
Rasio tetap Penghargaan diberikan Kinerja tinggi dan stabil Bayaran
pada jumlah hasil seara didapat dengan cepat tetaoi tariff per
tetap juga lenyap dengan cepat buah
Rasio variabel Penghargaan diberikan Kinerja sangat tinggi dan Penjualan
pada jumlah hasil yang lenyap dengan lambat berdasarkan
variabel komisi
7
penggunakan modifikasi perilaku (Mod POB/OB Mod). Program Mod PO yang umum
mengikuti lima langkah pemecahan masalah sebagai berikut, yaitu:
1) Mengidentifikasi perilaku penting
2) Mengembangkan data lini dasar
3) Mengidentifikasi konsekuensi-konsekuensi perilaku
4) Mengembangkan dan menerapkan sebuah strategi intervensi
5) Mengevaluasi perbaikan kinerja.