Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODE PENELITIAN
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan
Pretest –Posttest Control Design. Menurut Sugiyono (2013 :75) Dalam desain ini
tipe Pretest –Posttest Control Design memiliki ciri – ciri terdapat dua kelompok
yang masing- masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi
perlakuan (x) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan
disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut
Sugiyono (2013 :76) desain jenis penelitian ini digambarkan pada gambar 3.1.
berikut ini
R O1 x O2
R O3 O4
Gambar 3.1. Desain True Ekperimental Design tipe Pretest –Posttest Control
Design
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
3.3.1. Populasi
terdiri atas : obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh kelas X TSM dan TKR Tahun
ajaran 2016/ 2017 yang terdiri dari dua kelas dengan jumlah total siswa 75 orang,
Tabel 3.1.
Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah
1 X TKR 37
2 X TSM A 38
Total 75
(Sumber : Data Administrasi SMK Karsa Mulya Palangka Raya Tahun 2015)
3.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2013 :81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
(2006 :131) sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
Sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak satu kelas. Pemilihan
7. Melaksanakan uji coba, instrumen yang diuji coba adalah instrumen THB
Pada saat penelitian dilakukan, Peneliti memilih 2 kelas secara acak dari
dan kelas ekperimen diberi pretest untuk melihat kemampuan awal siswa.Pada
posttest. Tes Hasil belajar (THB) pada kelas Kontrol dan kelas eksperimen untuk
1. Menganalisis data hasil belajar siswa kelas yang menerapkan drill method dan
teori konvensional. Pedoman penskoran pada THB jika jawaban benar diberikan
Pada tahap ini peneliti mengambil kesimpulan dari hasil analisis data hasil
Instrumen yang diuji coba adalah THB Psikomotor, yang berupa tes
tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Analisi Tes Hasil Belajar (THB) yang
meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Uji coba pada
THB kognitif yang berjumlah 15 soal dengan 5 pilihan jawaban. Kisi-kisi
instrumen uji coba tersebut terlihat pada tabel 3.2. berikut ini:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar Psikomotor
Satuan Pendidikan : SMK
Kelas/Semester : X/2
Pelajaran : Menggambar Teknik
Bentuk Soal : daftar cek
Pokok Bahasan : Penggunaan Alat – Alat Gambar
Tujuan Pembelajaran :
geometrik).
membagi sudut
5
Validasi
Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat mengukur apa yang hendak diukur
(Arikunto 2013: 80). Untuk menhuji tes kemampuan berpikir kritis berupa soal
dengan “cara yang sesuai”, artinya proses pembuktian tersebut ada tata cara atau
seluruh obyek pengujian tersebut akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan
Tabel 3.3
Kriteria Koefisien Validitas
Validitas Kriteria
0,800 – 1,000 Sangat tinggi
0,600 – 0,800 Tinggi
0,400 – 0,600 Cukup
0,200 – 0,400 Rendah
0,000 – 0,200 Sangat rendah
Sumber: Suharsimi Arikunto (2013: 89)
Dalam kerangka teori tes klasik, suatu tes dapat dikatakan memiliki
reliabilitas yang tinggi apabila skor tampak tes tersebut berkorelasi tinggi dengan
skor murninya sendiri.Interpretasi lainnya adalah seberapa tinggi korelasi antara
skor tampak pada dua tes yang pararel. (Saifuddin Azwar, 2006: 29). Reliabilitas
menurut Ross E. Traub (1994: 38) yang disimbolkan oleh dapat didefinisikan
sebagai rasio antara varian skor murni dan varian skor tampak . Pengujian
instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus Alpha
Keterangan :
Indek Kesukaran
dan mudahnya suatu soal dinamakan indeks kesukaran (difficulty index).Di dalam
istilah evaluasi, indeks kesukaran ini diberi simbol P, singkatan dari kata
𝐵
𝑃=
𝐽𝑆
Keterangan:
P = indeks kesukaaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul
Tabel 3.5
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Klasifikasi
0,00 – 0,30 Soal sukar
0,30 – 0,70 Soal sedang
0,70 – 1,00 Soal mudah
rendah). Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah (Arikunto, 2012: 228):
𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= − = 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Keterangan:
D = daya pembeda
benar
Belajar Siswa
H0 : µe = µk
H1 : µe = µk
Keterangan :
µk = Hasil belajar siswa pada materi menggambar
konvensional
𝜒1 − 𝜒2
𝑡=
(𝑛1 −1)𝑠12 + (𝑛2 −1)𝑠12 1 1
√ (𝑛 + 𝑛 )
𝑛1 + 𝑛2 −2 1 2
Keterangan :
t = Siknifikan Koefisien
(xi − x)2
𝑆2 = Σ
n−1
S2 = Varian Sampel
X1 = Data komplek ke – i
X = Rata – Rata
n = Jumlah Sampel
Kriteria pengujian :
Jika – ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
Adapun kriteria pengujiannya adalah : terima H0, jika t hitung ≤ ttabel , dan tolak
H0 jika t mempunyai harga- harga lain. Sebelum menguji kesamaan dua rata-
rata, harus diuji terlebih dahulu apakah data yang diperoleh dari kedua kelompok
normalitas data.
Menurut Sugiyono (2013: 172) rumus dari Uji Normlitas (Chi Kuadrat) yaitu :
(𝑓0 − 𝑓ℎ )2
𝑋2 =
𝑓ℎ
Keterangan :
X2 = Chi – Kuadrad
fh = frekuensi harapan
homogenitas yaitu :
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹=
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑐𝑖𝑙
Sumber :
Keterangan :
F = Koefisien F tes
dan dk penyebut (n-1), dan taraf kesalahan 5% dengan criteria sebagai berikut :
Dalam penelitian ini hasil uji homogenitas diperoleh dari pengujian post-test