Вы находитесь на странице: 1из 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Topik : Kebutuhan Gizi Ibu Nifas dan Menyusui

Subtopik : Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Menyusui

Hari/Tanggal : Jumat, 07 September 2018

Sasaran : Ny. L dan keluarga

Alamat : Jl. Pelita 4 Perumahan Ariesco Blok CE No. 8

Pelaksana :Sopi Juliana

Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan

Timur Prodi D-IV Kebidanan

I. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan ibu-ibu post partum


mengetahui dan menambah wawasan ibu-ibu untuk dapat memenuhi
kebutuhan gizi/ nutrisi yang diperlukan selama masa nifas, sehingga ibu-ibu
post partum dapat menjalani masa nifas dengan baik tanpa mengalami
masalah.

II. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kebutuhan Nutrisi Ibu Nifas

diharapkan Ibu dapat :

1. Mengetahui bagaimana pola nutrisi yang harus dicukupi selama masa


nifas
2. Mengetahui dan memahami manfaat yang didapat oleh ibu jika ibu
mengkonsumsi makanan yang telah dianjurkan secara teratur
3. Ibu dapat menyusun menu seimbang sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan pada masa nifas/menyusui.

III. Metode

1. Ceramah
2. Tanya Jawab

IV. Media

1. Leaflet

IV. Pelaksanaan Kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuuhan Respon Klien


1. Pembukaan 2 1. Memberi salam dan Saat Pembukaan
menit memperkenalkan diri 1. Menjawab
2. Menyampaikan 2. Mendengarkan
kontrak waktu 3. Memberi respon
3. Memberi kesempatan 4. memperhatikan
pada penyaji untuk
menyampaikan materi
2. Inti 1. Menjelaskan isi 1. Mendengarkan dan
10 menit materi peyuluhan : memperhatikan isi materi
a. Menjelaskan yang disampaikan
Pentingnya gizi 2. Bertanya jika ada yang
pada ibu Nifas kurang jelas
b. Makanan yang
harus dihindari Ibu
Nifas
c. Menjelaskan
dampak apabila
Ibu Nifas kurang
gizi
2. Memberi kesempatan
kepada Ibu untuk
bertanya jika ada
yang kurang jelas
3. Evaluasi Mengevaluasi Menjawab Pertanyaan
5menit pengetahuan Ibu tentang
materi yang
disampaikan dengan
memberi pertanyaan
4. Penutup 1. Menyimpulkan 1. Menjelaskan kembali
3menit kegiatan bersama secara ringkas materi
2. Memberi salam yang disampaikan
2. Menjawab saalam

V. Evaluasi

1. Evaluasi Struktural
a. Tersedianya tempat atau ruangan
b. Pemberi materi memahami dan menguasai materi yang akan
disampaikan
c. Alat yang dibutuhkan untuk melakukan penyuluhan tersedia, seperti
leafleat
d. Peserta yang datang sesuai harapan
2. Evaluasi Proses
a. Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu yang telah ditentukan
b. Sasaran aktif dalam kegitan penyuluhan
c. Sasaran mampu dalam menjawab pertanyaan yang diberikan
d. Pelaksana menyajikan materi secara lengkap
e. Pelaksana menyajikan materi sesuai waktu yang ditentukan

3. Evaluasi hasil
Evaluasi dilakukan dengan cara menanyakan kembali mengenai
penjelasan yang telah di berikan kepada ibu nifas:

a. Apa pengertian masa nifas?


b. Apa saja nutrisi yang baik untuk ibu nifas dan manfaatnya?
TINJAUAN TEORI
NUTRISI IBU NIFAS

A. Definisi Gizi
Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang
berarti “makanan”. Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan. Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang
mempelajari proses pangan setelah dikonsumsi oleh manusia, masuk ke
dalam tubuh, mengalami pencernaan, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme serta pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan yang berguna
untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat serta gigi yang sehat pula.

Gizi memiliki beberapa fungsi yang berperan dalam kesehatan tubuh


makhluk hidup, yaitu:

1. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta


mengganti jaringan tubuh yang rusak
2. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari atau aktivitas
3. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral
dan cairan tubuh yang lain
4. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit
(protein)
5. Berguna untuk cadangan dalam tubuh
6. Berguna untuk proses reproduksi ASI yang akan dikonsumsi bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangan.

B. Pentingnya Gizi pada Ibu Nifas


Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya placenta
sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara
normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari
(Ambarwati, 2010).

Masa nifas atau masa menyusui adalah masa yang sangat penting,
hal ini dikarenakan setelah ibu melahirkan akan memerlukan waktu
untuk memulihkan kembali kondisinya dan mempersiapkan ASI sebagai
makanan pokok untuk bayinya. Oleh karena itu diperlukan gizi atau
nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhannya. Nutrisi atau gizi adalah zat
yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan
gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25 %,
karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan
untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Ibu
nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi,
mencegah konstipasi, dan memulai proses pemberian ASI eksklusif.
Asupan kalori perhari ditingkatkan sampai 2700 kalori. Asupan cairan
perhari ditingkatkan sampai 3000 ml (susu 1000 ml). Suplemen zat besi
dapat diberikan pada ibu nifas selama 4 minggu pertama setelah
kelahiran.

Ibu nifas dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai


berikut:

1. Mengkonsumsi makanan tambahan, kurang lebih 500 kalori tiap hari


2. Makan dengan diet gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral
3. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu minum setiap kali
menyusui)
4. Mengkonsumsi tablet besi selama 40 hari post partum (Pil zat besi
(sulfas/glukonas ferrosus) untuk menambah zat gizi.
5. Mengkonsumsi vitamin A 200.000 intra unit, agar bisa memberikan
vitamin A kepada anaknya melalui ASI (Air Susu Ibu)-nya.
6. Makan makanan yang tidak merangsang, baik secara termis, mekanis
atau kimia untuk menjaga kelancaran pencernaan
7. Batasi makanan yang berbau keras (tidak terlalu asin, pedas atau
berlemak, tidak mengandung nikotin serta bahan pengawet atau
pewarna)
8. Gunakan bahan makanan yang dapat merangsang produksi ASI,
misalnya sayuran hijau.

Makanan yang dikonsumsi ibu nifas harus mengandung zat gizi


sebagai berikut :

1. Sumber tenaga (energi) Untuk pembakaran tubuh, pembentukan


jaringan baru, penghemat protein (jika sumber tenaga kurang,
protein dapat digunakan sebagai cadangan untuk memenuhi
kebutuhan energi). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari
beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat lemak
dapat diperoleh dari hewani(lemak,mentega,keju) dan nabati
(kelapa,sawit, minyak sayur, minyak kepala dan margarine).
2. Sumber pembangun (protein) Protein diperlukan untuk pertumbuhan
dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Protein dari makanan
harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap oleh sel mukosa
usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena porta. Sumber
protein dapat diperoleh dari protein hewani ( ikan, udang, kerang,
kepiting, daging ayam, hati, telur, susu dan keju ) dan protein nabati
( kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe
). Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu, telur, keju, ketiga
makanan tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin
B.
3. Sumber pengatur dan pelindung (Mineral, vitamin dan air) Unsur-
unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan
penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu
menyusui minum air sedikinya 2 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk
minum setiap kali habis menyusui). Sumber zat pengatur diperoleh
dari semua jenis sayuran dan buah-buahan segar.
C. Zat-Zat yang Dibutuhkan Ibu Masa Nifas
1. Kalori

Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori.


Wanita dewasa memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas
jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena akan mengganggu proses
metabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak.

2. Protein

Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu


protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur, 120
gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-140 gram ikan/daging/unggas, 200-
240 gram tahu atau 5-6 sendok selai kacang.

3. Kalsium dan Vitamin D

Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi.


Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori
atau berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium pada masa menyusui
meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu setara dengan 50-60 gram keju,
satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram ikan sarden,
atau 280 gram tahu kalsium.

4. Magnesium

Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi


syaraf dan memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium didapat pada
gandum dan kacang-kacangan.

5. Sayuran hijau dan buah

Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. satu porsi


setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli, ½ wortel,
¼-1/2 cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu tomat.
6. Karbohidrat Kompleks

Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan enam


porsi per hari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir jagung
pipil, satu porsi sereal, satu iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari
bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau crackers, ½ cangkir kacang-kacangan,
2/3 cangkir kacang koro, atau 40 gram mi/pasta dari bijian utuh.

7. Lemak

Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram
perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga
sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendok makan krim,
secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua sendok makan selai kacang, 120-
140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang goreng, dua iris cake,
satu sendok makan mayones atau mentega, atau dua sendok makan saus
salad.

8. Garam

Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan. Hindari


makanan asin seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.

9. Cairan

Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3 liter


tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu
dan sup.

10. DHA

DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi.


Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber
DHA ada pada telur, otak, hati dan ikan.
11. Zinc (Seng)
Zinc Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan
pertumbuhan. Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan gandum.
Enzim dalam pencernaan dan metabolisme memerlukan seng. Kebutuhan
seng setiap hari sekitar 12 mg. Sumber seng terdapat pada seafood, hati
dan daging
12. Vitamin

Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitamin


yang diperlukan antara lain:

a. Vitamin A

Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan tulang,


perkembangan syaraf pengkihatan, meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap infeksi. Sumber : kuning telur, hati mentega, sayuran berwarna
hijau dan buah berwarna kuning ( wortel, tomat dan nangka ).Selain itu
ibu menyusui juga mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A (
200.000 IU )

b. Vitamin B1 ( Thiamin )

Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu


metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang
baik , membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan
pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan.
Sumbernya : hati, kuning telur, susu, kacang – kacangan, tomat jeruk
nanas dan kentang bakar.

c. Vitamin B2 ( Riboflavin )

Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan,


pencernaan, system urat syaraf, jaringan kulit dan mata.

Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang- kacangan, dan sayuran
berwarna hijau
d. Vitamin B3 ( Niacin )

Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan,


kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu,
kuning telur, daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacang-
kacangan beras merah, jamur dan tomat.

e. Vitamin B6 ( Pyridoksin )

Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi


dan gusi.

Sumber : gandum, jagung, hati dan daging.

f. Vitamin B12 ( Cyanocobalamin )

Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan


jaringan saraf.

Sumber : telur, daging hati, keju, ikan laut dan kerang laut.

g. Folic Acid

Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukkan sel darah


merah dan produksi inti sel. Sumber : hati, daging, ikan, jeroan dan
sayuran hijau.

h. Vitamin C

Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat (


untuk penyembuhan luka ), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya
tahan terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh
darah.

Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, papaya


dan sayuran.
i. Vitamin D

Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukkan tulang dan gigi serta


penyerapan kalsium dan fosfor.

Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu, margarine dan


penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi ( sebelum pukul 09.00 )

j. Vitamin K

Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan


darah normal.

Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan


bayam.Kebutuhan energi ibu nifas / menyusui pada enam bulan
pertama kira – kira 700 kkal./hari dan enam bulan kedua 500
kkal/hari sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun rata –
rata sebesar 400 kkal/hari.

D. Petunjuk Untuk Mengolah Makanan Sehat


1. Pilih sayur-sayuran, buah – buahan, daging dan ikan yang segar
2. Cuci tangan samapai bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan
3. Cuci bahan makanan sampai bersih lalu potong – potong
4. Masak sayuran sampai layu
5. Olah makanan sampai matang
6. Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet ( vetsin )
7. Jangan memakai minyak yang sudah berkali – kali dipakai
8. Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan.
9. Jika dikemas dalam kaleng, jangan memilih kaleng yang telah penyok/
karatan
10. Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman
11. Jangan biarkan binatang berkeliaran didapur
Contoh Menu Ibu Menyusui

Jenis makanan Usia Bayi 0-6 bulan Usia Bayi > 6 bulan
Nasi 5 piring 4 piring
Ikan 3 potong 2 potong
Tempe 5 potong 4 potong
Sayuran 3 mangkuk 3 mangkuk
Buah 2 potong 2 potong
Gula 5 sendok 5 sendok
Susu 1 gelas 1 gelas
Air 8 gelas 8 gelas
Contoh Susunan Menu Untuk Ibu Nifas :

Makan pagi : Nasi 1 piring + ikan goring 1 potong ukuran kotak korek api +
sayur 1 mangkuk kecil + susu 1 gelas

Makan siang : Nasi 1 piring + ikan panggang 1 potong ukuran kotak korek
api + tempe 1 potong ukuran kotak korek api + sayur 1
mangkuk kecil + jeruk 1 buah

Makan malam : Nasi 1 piring + ayam goring 1 potong ukuran sedang + tahu
goring 1 potong ukuran kotak korek api + sayur 1 mangkuk
kecil + papaya 1 potong

E. Dampak Apabila Ibu Nifas Kurang Gizi

Dapat terjadi kekurangan nutrisi Yaitu kekurangan intake dari zat-zat


makanan terutama protein dan karbohidrat. Dapat mempengaruhi
pertumbuhan, perkembngan dan kognisi serta dapat memperlambat proses
penyembuhan. Tipe-tipe malnutrisi :

1. Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan


kekurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.
2. Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya
pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot,
menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut
buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit. kekurangan protein
karena diet yang kurang protein atau disebabkan karena protein yang
hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi). Ciri-
cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia
ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut.
DAFTAR PUSTAKA

Saleha, siti. 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Makasar : Salemba medika
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal . Jakarta: EGC
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia

Вам также может понравиться