Вы находитесь на странице: 1из 4

Perbaikan Tanah Secara Biologis

Oleh :

Gede Arya Supradnyana (1706541067)

Ricky Hot Tua Sumitra Silaban (1706541068)

Rickdy Vanduwin Sitanggang (1706541069)

Febrin Sidabutar (1706541070)

Doni Situmorang (1706541072)

I Made Agus Krisna ( 1706541074)

Dewa Ayu Isa Mahayani (1706541075)

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun tepat waktu. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 26 September 2018


Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah merupakan bagian dari tubuh alam yang menutupi bumi dengan lapisan tipis,
disintesis dalam bentuk profil dari pelapukan batu dan mineral, dan mendekomposisi
bahan organik yang kemudian menyediakan air dan unsur hara yang berguna untuk
pertumbuhan tanaman. Yang membuat tanah itu subur diantaranya pelapukan lanjut,
bahan mineralogi, kapasitas pertukaran kation yang tinggi, kelembaban air dan pH netral.
Tanah bersifat sangat penting bagi kehidupan, sehingga perlindungan kualitas dan
kesehatan tanah sebagaimana perlindungan terhadap kualitas udara dan air harus sangat
dijaga. Namun banyak faktor yang dapat menurunkan kualitas dan kesehatan tanah
tersebut, misalnya kadar hara yang terkandung dalam tanah, vegetasi, iklim, sifat fisik,
kimia dan biologi tanah (Fitri, 2011).
Kesehatan tanah itu sendiri dapat didefinisikan secara umum sebagai kemampuan
berkelanjutan dari suatu tanah untuk berfungsi sebagai suatu sistem kehidupan yang
penting didalam batas – batas ekosistem dan tata guna lahannya, untuk menyokong
produktivitas hayati, meningkatkan kualitas udara dan lingkungan perairan, serta
memelihara kesehatan tanaman, hewan dan manusia. Kualitas tanah itu sendiri dapat
didefinisikan secara umum sebagai kemampuan tanah untuk menghasilkan produk
tanaman yang bergizi dan aman secara berkelanjutan, serta meningkatkan kesehatan
manusia dan ternak, tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap sumberdaya dan
lingkunga.
Faktor yang mempengaruhi kualitas tanah pada bagian fisiknya adalah tekstur tanah,
bahan organik, agregasi, kapasitas lapang air, drainase, topografi, dan iklim. Sedangkan
yang mempengaruhi pada bagian pengolahannya adalah Intensitas pengolahan tanah,
penambahan organik tanah, pengetesan pH tanah, aktivitas mikrobia dan garam. Tanah
sebagai habitat biota tanah sebagai medium alam untuk pertumbuhan dan melakukan
aktivitas fisiologinya. Tanah menyediakan nutrisi, air dan sumber karbon yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan aktivitasnya. Di dalam hal ini, lingkungan tanah seperti faktor
abiotik (yang meliputi sifat fisik dan kimia tanah) dan faktor biotik (adanya biota tanah
dengan tanaman tingkat tinggi) ikut berperan dalam menentukan tingkat pertumbuhan dan
aktivitas biota tanah tersebut (Fitri, 2011).
Terkait pada kedua definisi tersebut dapat kita ketahui bahwa kualitas dan kesehatan
tanah adalah faktor penting yang harus dijaga agar fungsi tanah sebagai mediator tumbuh
organisme, biota tanah dan vegetasi dapat terlaksana dengan baik yang kemudian dapat
diaplikasikan untuk menunjang kehidupan, karena semua faktor yang terkait dengan
keadaan tanah dan daya dukung tanah akan berpengaruh secara langsung dan tidak
langsung terhadap perkembangan populasi mikroorganisme tanah.

1.2 Rumusan Masalah

Вам также может понравиться